You are on page 1of 4

NAMA: I GEDE SANJAYA

NPM: 11700445
KELAS: 2011C
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan Primary ROS dan bagaimanakah
peranannya ?
2. Jelaskanlah perbedaan antara reduktor, oksidator, dan free radical !
3. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan peroksidasi lipid !
4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan chain breaking antioxidant dan bagaimana
mekanisme kerjanya!
5. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan preventive antioxidant dan
bagaimana mekanisme kerjanya!
1. ROS adalah molekul kimia reaktif yang mengandung oksigen dan ROS berbentuk sebagai
produk sampingan alami dari metabolisme oksigen dan memiliki peran penting dalam
penanda sel dan homeostasis selanjutnya ROS juga disebut oxidant endogen yang dibentuk
oleh oksigen. Primary ROS sendiri adalah ROSyang pertama terbentuk dan selanjutnya
membentuk ROS-ROS lainnya misalnya Anion superoksida (O2) dan hydrogen peroksida
(H2O2).

2. Reduktor adalah senyawa- senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa
lain yang dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau gen reduksi reduktor juga
menyediakan electron,hydrogen,atau dengan melepaskan oksigen.
4Cu(s) + O2 (g)
4Cu

2Cu2O(s)

4Cu- + 4e- (reduktor)

Oksidator adalah senyawa penerima elektron yaitu senyawa-senyawa yang dapat menarik
elektron. misalnya, adalah suatu oksidan : Fe+++ + e-
Fe++
Free radical: Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung elektron tidak
berpasangan Elektron biasanya ada di pasang di orbital tertentu dalam atom atau molekul
Radikal bebas, yang hanya berisi elektron tunggal sedemikian setiap orbital, biasanya tidak stabil
terhadap kehilangan atau memetik. sebuah elektron ekstra, sehingga semua elektron dalam atom
atau molekul akan dipasangkan.
Perhatikan bahwa elektron tidak berpasangan tidak berarti muatan - radikal bebas dapat
bermuatan positif, bermuatan negatif, atau netral.

Kerusakan terjadi ketika radikal bebas bertemu molekul lain dan berusaha untuk menemukan
elektron lain untuk memasangkan elektron tidak berpasangan tersebut. Radikal bebas sering
menarik elektron dari molekul tetangga, menyebabkan molekul yang terkena dampak untuk
menjadi radikal bebas itu sendiri. Radikal bebas baru kemudian dapat menarik sebuah elektron
dari molekul berikutnya, dan rantai reaksi kimia produksi radikal terjadi Radikal bebas yang
dihasilkan dalam reaksi seperti itu sering berakhir dengan menghapus elektron dari molekul yang
menjadi berubah atau tidak dapat berfungsi tanpa , terutama dalam biologi. Peristiwa semacam
itu menyebabkan kerusakan pada molekul, dan dengan demikian ke sel yang berisi itu (karena
molekul sering menjadi disfungsional).

3. Peroksidasi lipid merupakan proses yang bersifat kompleks akibat reaksi asam
lemak tak jenuh jamak penyusun fosfolipid membran sel dengan senyawa oksigen
reaktif (ROS), membentuk hidroperoksida. Pertama, ROS ialah senyawa turunan
oksigen yang lebih reaktif dibandingkan oksigen pada kondisi dasar (ground
state).Kedua, ROS tidak hanya terdiri atas molekul oksigen tanpa pasangan elektron
seperti radikal hidroksil (OH), radikal superoksida (O2-), dan nitrit oksida (NO),
tetapi juga molekul reaktif yang memiliki electron berpasangan. Molekul oksigen
yang memiliki electron berpasangan tersebut diantaranya, hidrogen peroksida
(H2O2), asam hipoklorous (HOCl), dan anion peroksinitrit (ONOO-).3

peroksidasi lipid dapat terjadi secara non-enzimatis dan terbagi menjadi dua yaitu:
autooksida (oksidasi oleh radikal bebas) terdiri dari:
1.inisiasi
2.propagasi
3.terminasi

foto oksigenasi (oksidadi oleh oksigenn singlet )

atau secara enzimatis (peroksidasi enzimatis ), dilakukan oleh macam-macam enzim:


1.lipoxygenase
2.cyclooxygenase

Peroksidasi lipid secara kuantitatif rantai reaksi yang paling penting yang terjadi dalam sel.
peroksidasi lipid merupakan reaksi rantai akibat dari radikal hidroksil,akibat akhir dari rantai
reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang bersifat toksis
terhadap sel Peroksidasi lipid dapat terjadi secara nonenzimatis(peroksidasi nonenzimatis) atau

secara enzimatis.

4.

Anti-oksidan Pemutus Reaksi Rantai


Dalam kelompok anti-oksidan ini termasuk vitamin E (tokoferol), dan asam askorbat
(vitamin C), -karoten, dan dua senyawa yang juga berperan sebagai anti-oksidan
pencegah rantai reaksi, yaitu glutation dan sistein. Selanjutnya
Vitamin E dan -karoten bersifat lipofilik, sehingga dapat berperan pada membran sel
untuk mencegah peroksidasi lipid. Sebaliknya, vitamin C, glutation dan sistein bersifat
hidrofilik, dan berperan dalam sitosol..
antioksidan lipofilik dapat menghentikan proses reaksi. Tokoferol adalah antioksidan
lipofilik utama yang ada dalam membrane sel (dan juga lipoprotein). Dan Meskipun
tokoferol (ToCH) dapat bereaksi dengan lipid radikal. Juga TOC relative stabil karena
delokalisasi electron, yang masih harus di lemahkan. Dan TOC juga dapat bereaksi
dengan sistein atau glutation menghasilkan sistein atau glutation teroksidasi.

5. Preventive Anti-oksidan .
Pada dasarnya tujuan anti-oksidan jenis ini adalah adalah mencegah terjadinya radikal hidroksil,
yaitu radikal yang paling berbahata..
Seperti telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya, untuk membentuk radikal hidroksil
diperlukan tiga komponen, yaitu : logam transisi Fe atau Cu, H2O2 dan O2 Agar reaksi Fenton
tak terjadi, maka harus dicegah keberadaan ion Fe++ atau Cu + bebas. Untuk itu berperan
beberapa protein penting, yaitu :
- untuk Fe : transferin atau feritin
- untuk Cu : seruloplasmin atau albumin
Penimbunan O2dicegah oleh enzim superoksida dismutase (SOD) yang mengkatalisis reaksi
dismutasi O2 :
2 O2 + 2 H+ H2O2 + O2
Penimbunan H2O2 dicegah melalui aktifitas dua jenis enzim, yaitu :
a. katalase, yang mengkatalisis reaksi dismutasi H2O2 :
2 H2O2 2 H2O + O2
b. peroksidase, yang mengkatalisis reaksi sebagai berikut :
R + H2O2 RO + H2O
Diantara berbagai peroksidase, yang paling penting adalah glutation peroksidase (GSPx), yang
mengkatalisis reaksi :
2 GSH + H2O2 GSSG + 2 H2O

Apabila radikal hidroksil masih saja terbentuk, masih ada sarana lain untuk meredamnya, tanpa
memberi kesempatan untuk memulai reaksi rantai dengan melibatkan senyawa-senyawa yang
mengandung gugusan sulfidril seperti glutation dan sistein
Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan dibedakan menjadi antioksidan primer yang dapat
bereaksi dengan radikal bebas atau mengubahnya menjadi produk yang stabil , dan antioksidan
sekunder atau antioksidan preventif yang dapat mengurangi laju awal reaksi rantai serta
antioksidan tersier.
Mekanisme kerja antioksidan selular antara lain, antioksidan yang berinteraksi langsung dengan
oksidan, radikal bebas, atau oksigen tunggal; mencegah pembentukan jenis oksigen reaktif;
mengubah jenis oksigen rekatif menjadi kurang toksik; mencegah kemampuan oksigen reaktif;
dan memperbaiki kerusakan yang timbul.
1.

ANTIOKSIDANPRIMER
Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan
memutus reaksi berantai & mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.
Contoh : Enzim Superoksida Dimustase (SOD), Katalase, dan Glutation dimustase.
2.
ANTIOKSIDANSEKUNDER
Antioksidan sekunder berfungsi menangkap senyawa radikal serta mencegah terjadinya
reaksi
berantai.
Contoh : Vitamin E, Vitamin C, dan -karoten.
3.
ANTIOKSIDANTERSIER
Antioksidan tersier berfungsi memperbaiki kerusakan sel dan jaringan yang disebabkan
oleh
radikal
bebas.
Contoh : Enzim yang memperbaiki DNA pada inti sel adalah metionin sulfoksida
reduktase.

You might also like