You are on page 1of 2

PROBLEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH

Dalam sebuah diskusi yang saya lakukan dengan guru-guru bahasa Arab se-Jawa
Timur beberapa waktu yang lalu, yaitu dalam kegiatan sertifikasi guru-guru
agama di Batu, ditemukan adanya beberapa problem mendasar yang dihadapi
hampir seluruh madrasah di Indonesia, baik pada tingkat dasar, menengah
maupun tingkat atas, dalam pembelajaran bahasa Arab. Problem-problem yang
berhasil dihimpun dari para guru pengajar bahasa Arab dalam melaksanakan
:pembelajaran bahasa arab tersebut adalah sebagai berikut

Input siswa yang bervariatif , (2) Bahasa arab sebagai momok atau monster (1)
yang menakutkan, (3) Sulit menghafal mufrodat, (4) Faktor lingkungan yang
tidak kondusif, (5) Materi (bahan ajar) tidak sesuai dengan kurikulum, (6)
Kemampuan guru bahasa arab yang berbeda-beda, (7) Jam belajar yang kurang
yaitu satu kali tatap muka dalam seminggu, (8) Tidak ada UAN yang
mengevaluasi pembelajaran bahasa Arab, (9) Metode pembelajaran yang kurang,
(10) Target pembelajaran bahasa arab yang tidak jelas, (11) Tidak adanya
dukungan dari guru-guru lain (lingkungan sekolah), (12) Tidak adanya
. Kedisiplinan dan sangsi, dan (12) Kurikulumnya terlalu melangit

Melihat banyaknya problem yang dihadapi para guru bahasa Arab di madrasah di
atas, sebenarnya saya merasa prihatin, karena posisi bahasa Arab yang sangat
penting dalam Islam, tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari masyarakat
muslim itu sendiri. Bahasa Arab masih dinomorakhirkan oleh mereka, sehingga
posisinya jauh lebih rendah daripada matematika atau ilmu-ilmu umum lainnya.
Padahal mereka sadar bahwa bahasa arab merupakan bahasa yang penting untuk
memahami Islam karena sumber-sumber ajaran Islam yang utama, hampir
.semuanya tertulis dalam bahasa arab

Bahkan ada sebagian guru yang mengatakan bahwa jatah jam pembelajaran
bahasa arab yang hanya satu kali tatap muka dalam seminggu itu pun diletakkan
pada jam-jam terakhir, ketika para siswa sudah kehabisan tenaga untuk belajar,
sehingga sangat sulit jika dituntut bahwa pembelajaran bahasa arab harus
.berhasil di sekolah

Mengingat begitu banyaknya problem yang dihadapi oleh guru pengajar bahasa
arab dalam pembelajaran bahasa arab di sekolah mereka, memang tidak mudah
untuk menyelesaikannya. Diperlukan kerjasama yang kompak antara berbagai
pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa hingga orang tua, agar proses
.pembelajaran bahasa arab bisa terlaksana dengan baik

Memang motivasi belajar di tingkat madrasah, baik tingkat ibtidaiyah maupun


aliyah, masih ditujukan untuk memenuhi tuntutan kelulusan dalam bidang mata
pelajaran yang diUANkan, sementara mata pelajaran bahasa arab sendiri justru
tidak diUANkan. Karena itu, energi siswa habis terkuras untuk persiapan UAN
saja. Sementara mata pelajaran lain yang tidak diUANkan hanya dianggap
.suplemen dan tidak dianggap penting

Melihat berbagai macam problem pembelajaran bahasa arab di madrasah seperti


yang dijelaskan di atas, menimbang pentingnya bahasa arab bagi umat Islam
untuk mendalami Islam, maka sebenarnya madrasah harus mensiasati waktu-
waktu yang tepat untuk pembelajaran bahasa arab. Misalnya, di kelas satu dan
dua, mata pelajaran bahasa arab bisa dimaksimalkan dengan memberi porsi yang
lebih banyak daripada mata pelajaran yang lain. Kalau biasanya satu minggu
hanya satu jam tatap muka, maka untuk kelas satu dan dua, bisa ditambah
.menjadi 3 sampai 6 kali tatap muka dalam seminggu

Mungkin akan muncul problem baru, misalnya problem jumlah guru bahasa arab
yang kurang. Untuk mengatasinya, mungkin kepala sekolah bisa menyisihkan
sebagian dari dana BOS untuk mengangkat guru tambahan untuk mengajar
bahasa arab, atau meminta sumbangan kepada masyarakat atau wali murid
untuk membiayai pembelajaran bahasa arab. Karena itu, diperlukan kerjasama
yang kompak antara kepala sekolah, guru dan masyarakat untuk mensukseskan
.pembelajaran bahasa arab di sekolah. Wallahu a’lam

…Setelah wisuda what next

Hari Sabtu tanggal 14 November lalu, sekitar 750 mahasiswa UIN Maliki
merasakan kebahagiaan yang luar biasa, karena pada hari itu mereka merayakan
kemerdekaan mereka setelah empat hingga lima tahun mereka berjuang pagi
siang dan malam. Mungkin hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah bagi
mereka. Terlihat di wajah-wajah mereka terpancar cahaya kegembiraan dan
keceriaan, seakan mereka siap menghadapi masa depan yang lebih baik. Karena
itu, ada di antara mereka yang merayakannya secara besar-besaran dengan
keluarga, tetangga atau teman-teman mereka atas keberhasilan mereka dalam
menyelesaikan studi dan ada juga yang hanya merayakannya secara sederhana,
.dengan mengundang temen-temen dekat dan syukuran kecil-kecilan

Sebenarnya wisuda merupakan akhir dari babak pertama yang baru saja mereka
lalui dan mereka akan memasuki babak kehidupan baru yang mungkin lebih berat
dari apa yang mereka hadapi sebelumnya. Karena itu, masih banyak hal yang
sebenarnya perlu disadari oleh para wisudawan, bahwa mereka akan menghadapi
babak baru dalam kehidupan mereka, yang merupakan babak yang lebih riil
dalam kehidupan mereka. Dalam babak baru itu, mereka akan mendapatkan
tantangan yang lebih berat dari babak sebelumnya, karena mereka tidak hanya
diuji kemampuan verbal mereka, tetapi juga kemampuan yang lebih kompleks di
.dalam masyarakat, mulai dari kemampuan verbal hingga kemampuan bersosial

Satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para wisudawan bahwa mereka tidak
boleh terlalu lama terlena dalam kegembiraan pesta wisuda yang menyenangkan
itu, tetapi harus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menuju masa
depan yang lebih baik. Allah swt. berfirman, "Waidza faraghta fanshab" (Jika kamu
telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, maka lakukan pekerjaan yang lain".
Ayat ini menjelaskan bahwa pada hakikatnya "istirahat" adalah beralih dari satu
pekerjaan kepada pekerjaan yang lain. Mungkin ada di antara para wisudawan
yang ingin beristirahat terlebih dahulu dengan tidak melakukan apa-apa, hanya
jalan-jalan atau menganggur dulu di rumah tanpa pekerjaan. Sebenarnya hal itu
sah-sah saja, karena tidak ada yang bisa melarang hak azazi seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak mengganggu orang lain, akan tetapi alangkah
baiknya jika hal itu tidak dilakukan, karena semakin cepat kita melangkah pada
sesuatu yang baru, akan semakin cepat pula mengantarkan kita pada
.keberhasilan

Saya ucapkan selamat atas keberhasilan mereka, semoga mereka segera


.mendapat tempat di dalam masyarakat. Amin ya rabbal alamin

You might also like