You are on page 1of 2

POLA REKAHAN YANG TERBENTUK PADA BATAS DIVERGEN

1. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling menjauh (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik memisah (rifting), lapisan litosfer menipis dan terbelah,
membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran
dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang
saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi
yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik,
membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
Sedangkan sesar turun seperti kita ketahui sendiri adalah struktur geologi yang
disebabkan oleh gaya tegangan yang mengakibatkan tertariknya kekar bumi ke arah yang
berlawanan. Oleh karena itu sesar turun ini terdapat pada daerah dengan gejala tektonik
tarikan, seperti pada batas divergen ini. Pada kasus ini gaya tegangan utama (main stress)
berada pada arah vertikal. Selain pada batas divergen sesar ini juga terdapat pada pegunungan
lipatan, bagian luar suatu jalur orogen, bagian puncak kubah atau lipatan. Jika proses ini
terjadi di bagian atas kerak bumi yang temperaturnya lebih rendah dan kemudian diberikan
gaya ekstensional, batuan akan terdeformasi secara brittle menjadi sebuah sesar normal.
Sedangkan pada temperatur yang lebih tinggi akan terdeformasi secara ductile
mengakibatkan lapisan batuan mengalami penipisan dan stretching.

Geometri sesar yang berkembang pada rezim tektonik ini adalah:


a.

Domino

b.

Listric

c.

Imbricate

d.

Listric dan Planar

``

You might also like