You are on page 1of 44
Bab 6 Dinding Turap 6.1 UMUM Di dalam konstruksi dinting penahan tanah, dikenal konstruksi dinding penahan tanah kaku (seperti yang telah diuraikan pada bagian pertama, terdiri dari dinding penahan tanah pasangan atu kali/.gravity walls, dan dinding penahan tanah beton/counterfort walls) dan Konstruksi dinding penahan tanah lentur atau biasa disebut Konstruksi dinding turap atau dinding turap saja Di dalam bagian ini dicoba terang jelaskan tentang dinding turap tersebut. Perlu dicatat, sehubungan dengan konstruksi dinding turap, maka perhitungan mobilisasi gaya lateral ‘menggunakan kondisi Rankine, khusus dimana Zi = 28 = 0 6.1.1 Penggunaan dinding turap Beberapa penggunaan dinding turap antara lain adalah : a. Dinding penahan tanah misalnya pada tebing jalan raya atau tebing sungai b. Dinding dermaga ¢. Dinding penahan galian misalnya pada pembuatan fundasi langsung atau fundasi ‘menerus, pembuatan basement dan lain-lainnya, 6.1.2 Tipe dari dinding turap Berdasarkan material yang digunakan dikenal beberapa jenis dinding turap, seperti turap kayu, turap beton atau turap baja Penentuan jenis material dinding turap tergantung dari penggunaannya. Pertimbangan untuk menggunakan jenis material tertentu pada dinding turap antara lain adalah 86 Dinding turap kayu Biasa digunaka pada bangunan yang tidak permanen, seperti bangunan peraneah Ps penggalian pondasi dan sebagainya. Untuk bangunan permanen, pengawetan bahat pperlindungan bahan terhadap pelapukan harus benar-benar diperhatikan. Penggunaan material kayu untuk dining tap mempunyai Keuntungan dan kerpei. P Keuntungannya adalah bahan ini mudah dicari, Sedangkan kerugiannya adalah masa dari material ini relatif pendek, serta diperlukannya teknik pengawetan. Dinding turap beton Biasa sulit. k in sunakan pada bangunan permanen atau pada detail-detail konstruksi yang agak Keuntungan pemakaian jenis dinding turap ini adalah dinding bisa dibuat di tempat, selfingga waktu pelaksanaan lebih cepat karena tanpa tenggang waktu pemesanan dan pengangkut Sedangkan Kerugiannya adalah sulitnya pelaksanaan di Japangan Karena sering (prj kebocoran-kebocoran. Dinding turap baja Biasa digunakan pada bangunan permanen, Konstruks dinding tap ini lebih rnghn lebih mudah pelaksanaannya di lapangan serta hasilnya lebih baik. Sedangkan kerugifnt adalah adanya tenggang waktu pemesanan serta adanya bahaya korosi Bahaya korosi pada konstruksi ini dapat dicegah dengan memberikan catodic protector, Variasi konstruksi baja sangat tergantung pada pabrik pembuatan, Beberapa variasi antara Iain — variasi di daerah Eropa seperti Larsen, Krupp dan De Wendell DPF. ~ variasi di daerah Amerika seperti DP type dan ZP type. ‘Wood sheet piles (a) Ends butted together, (b) fabricated tongue and groove wah (©) milled tongus and groove (d) metal spline to fasten adjacent sheeting together (e) Vi piling, Gambar 1.1 Beberapa variasi konstruksi kayu mn. di ya ve scbaiknya di grounding Benta jar-jar lingkaran untuk pengunei empat dan ja-jarihubunganinteriocking Gambar 6.3 Beberapa variasi konstruksi baja 88 Biasanya pada setiap pabrik akan disediakan bentuk penampang tipe-tipe di bawah in + tipe penampang U (U type sections) tipe penampang Z (Z. type sections) ~tipe penampang F (F type sections) = tipe penampang kotak/boks (Box type sections) tipe penampang straight web ~ tipe penampang tabung pipa (Pipa tube section) Jika tidak berdasarkan faktor ekonomi ataupun keterpaksaan pengadaan jenis maka pada pemakaian konstruksi dinding turap (sheet pile) dianjurkan untuk m onstruksi baja dengan alasan ~ lebih tahan driving stresses misal pemancangan pada tanah dengan lapisan tanah eqas atau batuan ~ lebih tipis penampangnya = bisa digunakan berkali-Kali = panjang pile bisa ditambah atau dikurangi dengan mudah = bisa digunakan baik dibawah ataupun di atas air - penyambungan yang mudah memungkinkan untuk mendapatkan dinding yang mdnefus dan lurus pada waktu pemancangan, 6. 3 Pengertian angka keamanan (safety factor) dan perlunya perancangan dipding turap A. Pengertian angka keamanan (safety factor) Pengertian angka keamanan pada dinding turap sclama ini tidaklah begitu jelas. Sabai contoh dari suatu perhitungan diperoleh suatu harga dalamnya pemancangan. Bila Balm pelaksanaan diperdalam 30% dari dalam pemancangan semula, belum berarti akan be ‘angka keamanan 1,3. Karena belum tentu angka keamanan dari struktur yang baru in} sama dengan 1.3. Selama ini anggapan angka keamanan (safety factor) untuk sheet pile berdasarkab era konvensonal atu dengan meperpanjangdalamnya pemancangan. Misalya didapat dal ts petiancangan adalah *D’ dari dredge line kemudian untuk mendapatkan safety factor,|hafga “D’ tersebut dikalikan dengan suatu angka tertentu. ‘Atau dengan cara membagi harga coeffisien pasif K, dan cohesi ¢ dengan suatu fangka keamanan tertentu, Anggapan yang disebutkan pertama tidak benar. Seperti yang diterangkan didepanh y4ng diperlukan sebetulnya menghitung kembali gaya-gaya yang bekerja sesuai dengan anggaban pertama. Dari hasil perhitungan ini akan diperoleh angka keamanan yang sebenarny4. Sedangkan anggapan kedua, pada umumnya memberikan angka keamanan yang, memadai 89 Lebih dianjurkan untuk menghitung pertambahan dalamnya pemancangan yang diabaikan oleh kriteria-kriteria antara lain sebagai berikut = bertambahnya gaya horisontal yang disebabkan oleh Karena naiknya harga berat isi tanah atau adanya pembebsnan, = menurunnya dredge line akibat pelaksanaan misal pada perhitungan cara perletakan sendi (Pree Earth Method) Lingkup Perancangan dinding Turat Perencanaan dinding turap mencakup: 1. Penentuan karakteristik dari dinding turap (sheet pile) dengan mengetabui + panjang dinding turapyang diperlukan untuk konstruksi statistik. Panjang yang ada @ =0 —> K, = Kp =! Resultan dari kedua tegangan di atas adalah : Pp - Pa=a,-(yH- qu) Pp-Pa=2q,.-7H 8) Resultan gaya aktif dan pasif untuk setiap kedalaman y dati dredge line (Jihat titik A). tekanan aktif = Pa = y (H+ y)- 4, tekanan pasif = Pp = 7 y+ q, resultannya = 2 qv - yH (6.9) Ternyata diperoleh harga pada persamaan (6.8) sama dengan persamaan (6.9), artinya bahwa tegangan resultan pada setiap kedalaman y dari dredge line adalah sama, Tetapi hal ini akan terjadi bila titik rotasi 0" berada pada dasar dinding turap. Padahal kenyataannya tidak begitu (Lihat pula rotasi pada dinding turap pada lapisan tanah berbutir kasar). Seperti digambarkan di bawah ini, rotasi yang terjadi (titik 0°) terdapat di bawah permukaan tanah, Gambar 6.8 Rotasi pada titik 0” dinding turap —® Pada titik B akan berlaku, =y(H+D) +2c A(hergerak kekiri) yD-qu —_(bergerak kekanan) Pyg=gH+2q, —— (bergerak kekiri) P, Sehingga kalau dibubungkan akan memotong 0°E di D. Mencari besarnya h. LH=0 P,-(2q,-YHD+H(2q,-yH+yH+2qyph= P,+2q,h-2q,D+yHD=0 DQq-¥H)-P, he % Mencai besarnya D IM, =0 Py +D)-@aq,-yHD4D+4quh-4 -0 Jika persamaan di atas diselesaikan serta dibagi dengan faktor 2q,-7H ( akan diperoteh 64, CD +C,D+C3=0. dimana, Dari persamaan (6.9) jiak 2 qu = y H, berarti resultan tegangan aktif-pasif di dredge line sclalu sama dengan nol. Akibatnya dinding menjadi tidak stabil. Agar maka harus diperoleh zyH (611 SF Dengan melihat contoh analisis mendapatkan dalamnya pemancangan D sepert: wraian sebelumnya ini, maka menurut Suhardjito Pradono, didalam mencati dalamnya pemacang: dinding turap kantilever, untuk setiap macam jenis tanah, lebih dianjurkan untuk meng. cara penyedechanaan. Karena pengontrolan diagram tegangan dan jarak-jarah d. 91” ore gaya ke referensi yang ditinjau lebih akurat B. Perencanaan Dinding Turap Kantilever berdasarkan Nippon Steel (ration Perencanaan dinding turap kantilever berdasarkan Nippon Steel Corporation, kbususnya untuk konstruksi dermaga, diasumsikan dinding turap sebagai tiang pancang yang mendapatkan gaya lateral Po = y wihw, diana bow = 2/9 tinggi dati pssang terendah ke pavan ‘Angeapan tcpangan akibot bods tng sie (paangsuruh Gambar 6.9 Dinding turap kantilever berdasarkan asumsi dari Nippon Steel Corporation Langkah pertama perencanaan dengan cara ini adalah meletakkan fictitious sea bed pada titik tertentu, yaitu untuk tanah kepasiran diletakkan pada actual sea bed atau actual dredge line. ~ pada tanah yang lain diletakkan pada titik dimana jumlah tekanan tanah aktif dengan tekanan residual air sama dengan tckanan tanah pasif. 100 fracture, feaesre, oa Tekanan pasif yang dimobilisasi sama dengan free head, hanya saja dianggap tak terhingga dalamnya pada fixed head terjadi dua patahan, ‘panjangaya), sehingga yang terjadi arena bagian atas juga dipezang. bokan rota) tetapi patah dang a @ Gambar 5.10 Mekanisme keruntuhan pada tiang pancang a. tiang bebas b. tiang jepi Kalau dilihat sebelumnya faktor yang paling dominan pada beban lateral yang bpketja pada tiang adalah kekakuan dari tiang, meskipun masih ada faktor-faktor lainnya sepery a, Tipe pembebanan yang mempengaruhi derajat Keruntuhan tanah; apakah berupa — sustained; seperti pada dinding penahan tanah — alternating; seperti pada fondasi mesin — pulsating; akibat beban lalu lintas ’b. _Khususnya untuk short pile kekuatan tahanan tanah sangat dipengaruhi — Scouring effek disekitar tang atau = penyusunan pada tanah Tiat (untuk tiang yang diletakkan pada lapis tanal{ [fet) menyebabkan tanah menjauh dari dinding tiang (terutama dibagian atas) 3 a1 eae e ™ 2Bh Mmax = maximum bending moment per unit lebar (tm/m’) atau (KNm/m’) P= total tekanan yang bekerja (V/m/m) atau (KN/nvin") h Jjarak dari fictition sea bed/dredge tine (Dasar laut fiktif) sampai titik dimana resultante gaya bekerja (m) Es = modulus elastisitas tanah (m2) atau (KPa) atau KN/m2 E = modulus young (m2) atau (KPa) atau KN/m2 101 T= momen inersia dari dinding turap (m4) 4 E \ 7Ei = jarak dimana terjadi momen maksimum 1 tan —__ 1+ 26h Section Modulus yang diperlukan dari dinding turap x 10° (6.12) Z = modulus penampang dari sheet piling (em3/m’) = bending momen maksimum persatuan lebar (tmv/m’) atau (KNm/m’) = tegangan yang diizinkan (allowable stress) dari sheet pile (kg/em2). atau [KPa] atau [KN/m] 0,6 oy [untuk kondisi biasa) 0,9 oy [untuk kondisi ada gempa] Sy = tegangan leleh (yield stress) dari sheet pile (kg/em®] atau [KPa] atau [KN/ m'] Lendutan (deflection) dari bagian atas dinding turap dapat dihitung dengan persamaan, b= 81+ R+S.. iteeeeeeeeerett 6.14) dimana, 31 = deflection pada fictitious sea bed/dredge line. 82. = deflection disebabkan oleh tekanan aktif dan tekanan akibat beda tinggi muka air di atas fictitions sea bed, &3 = (sudut deflection pada fictition sea bed) x (tinggi dinding) sedangkan harga 81 dan 62 adalah : 1+BhP a = Seen ane nen senses (6:15) 102 +28mh P. 66) 2EI Dalamnya pemancangan yang diperlukan : 3 ee + = = unk BL 10" kg em"? (6h7] ce 23 untuk EI > 10" kg em*/n? 41s} Cara Nippon ‘Steel Corporation adalah salah satu cara perhitungan perancangan dikeluarkan oleh produsen baja Nippon Steel Corporation. Banyak cara Tainnya Ja dikeluarkan oleh produsen baja lainnya. Pada prinsip kesemua cara yang dianjurkan dippki ‘menghasilkan perancangan baja yang over design (sangat aman). Cara-cara yang dikelu oleh produsen baja biasanya diperbaharui setiap waktu tertentu, 6.3. DINDING TURAP BERJANGKAR Pada dinding turap berjangkar, dikenal adanya sistem penjangkaran yang ikut men} tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding. Schingga terdapat dua analisis yaitu atid dindingnya sendiri serta analisis penjangkarannya. Tetapi dalam perancangan, analisis Keseluruhan harus pula ditakukan, Untuk analisis dinding turapnya sendiri, dikenal adanya dua metode, yaitu : — dinding turap dengan perletakan bebas (free support method) = dinding turap dengan perletakan jepit (fixed support method) 6.3.1 Analisis dinding turap berjangkar ‘a, Dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas Anggap-anggapan yang diambil dalam perancangan dinding turap dengan perletskdn bebas adalah 1. Dinding turap mempunyai kekuatan yang cukup baik dibandingkan dengan ‘n¢h disckelilingnya, 2. Tekanan tanah yang bekerja pada dinding turap dihitung berdasarkan kondisi Ragkife atau Coulomb. 3, Dinding turap bebas berotasi pada jangkar, tetapi tidak diperkenankan terjadi pergefakhn lateral 103 4, Perletakan pada kedalaman D mempunyai momen = 0, hal ini berarti bahwa penetrasi dari dinding tidak cukup dalam. lenturancy, penyangkaran sheet pile cukup kaka Diagram bidang M Gambar 6.10 Dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas Metode ini dapat digunakan baik untuk tanah berbutir kasar (@-soils) maupun tanah berbutir halus (C-soils). Sedangkan hubungannya dengan angka keamanan, dengan berdasarkan cara Konvensional, dapat diambil sebagai berikut Untuk tanah berbutir kasar, Kedalaman hasil perhitungan Kedalaman angka pelaksanaan keamanan pyr WW Didapat dengan mere- 2 sampai 3 duksi nilai Kp dengan 2 sampai 3 angka keamanan 2 sampai 3 D (1.5 sampai 2) 1.5 sampai 2 Didapat dengan mere~ 1,5 sampai 2 duksi nifai e tanah 15 sid 2 dengan angka keamanan 15 sid 2. Dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir kasar. 104 Cara 1, Mencari dalamnya pemancangan dengan mencari dalamnya pemancangan mininy +5 Chacfony b3 99) a “Venn peal Weblinnathy Gambar 6.11 Tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding turap berjangkar dengan perletake bebas pada tanah berbutir kasar. Mencari besarnya gaya jangkar TA DH=0 T,+P,-P,=0 ‘Untuk mengetahui dalamnya pemancangan D, diambil : EM,=0 PL Y.-F. p= 0 akan diperoieh persamaan pangkat tiga dalam D, al D' +02 D+ 03D+a4= Dengan cara coba-coba diperoleh harga D. Diagram tegangan di atas dapat juga dibuat diagramnya sebagai berikut melakukan super posisi) Gig (eps: 105 Gambar 6.12 Tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir kasar. Seperti cata didepan, akan diperoleh pula ~ Gaya jangkar, =H 1, = Dalamnya pemancangan D diperoleh dari EM, =0 Pi h? =P, ya Pee os eb ad ee 2 c. Persamaan ini akan menghasilkan persamaan pangkat tiga dalam Do, dengan bentak lumum persamaan sebagai berikut CI Do? + C2 Do! + C3 Do + C4 =O vrerssnnnnneennn dimana, cc - TEKp= KA) 3 STEEP IR VE ay 2 PAY 106 Dengan cara coba-coba pula akan didapat harga Do. Cara 2, meneari dalamnya pemancangan dengan memberikan faktor keamanan pada Hp [ean eI DD Gambar 6.13 Distribusi tegangan dengan faktor keamanan pada Kp Misalnya tegangan pasif yang diperhitungkan diwakili dengan segi empat ABFE, biafanha dalam perhitungan, tidak dipertimbangkan kinerja fisik mobilisasi tegangan. Jadi der tegangan tetap segitiga ABG, dengan luas diagram tetap dan tidak tangkap gaya juga fet yang berbeda hanya mobilisasi tekat SF yang diambil besarnya gaya angker (TA) diketahui dari persamaan gaya horisontal ZH = 0, dan dala| pemancangan (Do) diperoleh dengan mengambil EMA = 0. Harga Do juga didapat ‘cara coba-coba dari persamaan YMA = 0 yang merupakan persamaan pangkat tiga dala Schingga gaya pasif beserta dengan titik tangkapnya diketahui. Dengan cara rap Dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas pada tanah berbutir halus. in dengan besar mobilisasi tergantung angka keanjankn fp. 107 lapis tanah berbutir-kasar (e-soil) Beban lapis satu = yhtyh, = 7H. lapis tanah berbutir-halus (e-soils) Gambar 6.14 Tekanan-tekanan yang bekerja untuk tanah berbutir halus. Pada gambar di atas terlihat adanya dua lapis tanah, yaitu lapis di atas dredge line adalah tanah berbutir Kasar (#-soils) sedangkan di bawah dredge line adalah tanah berbutir halus (c~ soils). Untuk kasus ini, tanah di atas dredge line dapat dipandang sebagai beban yh + yh, =H sees (6.22) ‘Tegangan tanah aktif yang bekerja pada tanah di bawah dredge line adalah (6.23) a Resultan tegangan aktif dan pasif, Le oe a a semen (6.24) harga ini Konstan untuk setiap kedalaman. Untuk mendapatkan dalamnya pemancangan, diambil momen terhadap G, yaitu : IM, =0 P..7-D2q -@th,+ 2 y20 108 Jika persamaan ini diselesaikan, akan diperolch persamaan pangkat dua dalam D, D+ C, D+ C= 0... eee ret dimana, 2a, - 4 Sedangkan gaya jangkar didapat dengan mengambil ZH = 0. Dari persamaan (6.13) bisa dilihat bahwa turap akan mulai labil bila, 0 0 2q-4 4e-q Dimana q = ye H atau bisa dituliskan y H, sehingga persamaan diatas menjadi, 4e-yH=0 4c=yH eee Nz = stability number = angka stabilitas Ini berarti dinding turap akan mulai tidak stabil bila, NS = — = 0,25 sone (62) YH Jadi stabilitas disini merupakan fungsi dari tinggi turap H dan harga c. Apabila fhalga adhesi dari dinding diperhitungkan ca, maka stability number menjadi, c Ne=— ~9) 109 Maka Ns menjadi, c Ns = — 125... on (6.28) untuk angka keamanan F: © = 025 YH Ns = 0.25 x 1.25 - 0,30 jadi Ns = 0.30 FS B. Dinding turap berjangkar dengan perletakan bebas serta reduksi momen dari Rowe Untuk tanah berbutir kasar (9-soils) Metode ini mempunyai urut-urutan sebagai berikut Cari momen maksimum (Mmax=Mo) dengan cara perletakan bebas. 2. Tentukan relative density dari tanah. Misalnya, untuk kondisi loose = 0.00 - 0.15 untuk kondisi medium = 0.15 - 0,35 untuk kondisi dense = 0.35 - 0.65 3. Hitung koefisien kekuatan relatif, Hw eed dimana, Ho = total dari selurub panjang turap E = — modulus elastisitas dari dinding turap 1 = momen inersia dari penampang dinding turap. Dari harga-harga yang diperoleh diplotkan pada kurva (M/Mo) versus log (p), dengan besar-besaran lainnya (= dan 6), maka akan diperoleh momen yang telah direduksi 4. Dari tabel-tabel mengenai tipe dinding turap yang ada, ambil beberapa jenis dinding trap. 10 Hasil dari (4) ini dapat diplotkan pada kurva antara (M/Mo) dengan log(p). Sehifed 5. diperoleh jenis dinding trap yang paling optimum. 2 ayes : nba pasickpne Ne yl of wel Se % al 1 Naas water stegectec seme ttre TAME is Wha 0 Cee x Fed 1a Gambar 6.15 Grafik momen reduksi dair Rowe a, untuk tanah berbutir kasar (6-soils) b. untuk tanah berbutir halus (c-soils) untuk tanah berbutir halus (c-soils) Urut-urutannya adalah sebagai berikut : 1, Cari Mmax dengan cara perletakan bebas, Cari angka stabilitas (stability number) Ns e Nz =— ca q Vii+— e 3. Cari angka fleksibilitas (dalam satuan fps). Ht pean EI m1 4. Cari tinggi relatif dari dinding turap « dan 8. Dengan hasil di atas, serta kurva hubungan antara (M/Mo) dengan log (p), akan diperleh momen setelah direduk C. Dinding turap berjangkar dengan perletakan jepit Anggapan-anggapan yang diambil dalam metode ini adalah penetrasi dari dinding turap cukup dalam sehingga perletakan yang terjadi berfungsi sebagai jepit (lihat gambar 6.16) Gambar 6.16 asumsi-asumsi lendutan dan bidang momen pada dinding turap Dinding rap melendut sedemikian rupa sehingga mempunyai titik balik (inflection point) I, tik dimana Momen lentur = 0. Sedangkan titik b adalah titik dimana dinding turap terjepit Dikenal dua cara perhitungan untuk metode ini = metode gatis elastis (Elastic line method) metode beam ekuivaten (equivalent beam method) dari Bloem. Dari kedua metode ini, yang sering dipakai dalam perhitungan adalah metoda beam ‘ekuivalen yang sebenarnya merupakan penyederhanaan dari metode garis elastis. Metode beam ckuivlen dari Bloem ... Likat gambar 6.16, Dari anggapan-anggapan yang telah disebutkan di depan akan diperleh diagram tegangan seperti pada gambar. 2 te Gambar 6.17 Distribusi tegangan menurut Bloem dn Andreson Teori Bloem memberikan hubungan antara y1 dengan sudut geser dalam, sepefti bawah ini : " 8 (oe) 20 30 40 hi 0.25 H 0.08 H 0.07 H Metode Anderson, lihat gambar 6.17¢ Pada cara ini dianggap bahwa titik dimana gaya lintang nol adalah sama dengar| tibk dimana momen dengan nol jadi titik I sama dengan titik 0 Untuk kedua metode, yaitu metode dari Anderson dan bloem mempunyai urat pengerjaan yang sama hanya beberapa hal yang berbeda, Urutan-ujrutan tersebut “sf 1, Menentukan panjangnya y, pada cara Bloem sebagai fungsi ¢ pada daerah di dredge line. Untuk cara Anderson, ambil y, = yo ‘Ambil ZMc = 0, diperoleh harga R,. ween diambil IMB = 0. Akan diperoleh : = besarnya do pada cara Bloem = besarnya db pada cara Anderson Mencari gaya jangkar TA dengan mengambil ZH = 0 untuk free body bagian atsnya. Untuk mendapatkan dalamnya pemancangan, dilihat free body bagian bawah, kembdihn 13 Contoh untuk cara Anderson 1 db ~~ 7(K, - K,) db — =R, db D=db+yo Dalam pemancangan pelaksanaan adalah : 1,2 sampai 1,5 D. D, Metode elemen hingga (finite element method) Metoda ini terutama dilaksanakan apabila konstruksi dinding turap memerlukan lebih dari satu jangkar (multiple anchorage devices), karena dengan cara-cara clastis akan sangat susah untuk mendapatkan gaya-gaya pada jangker, deformasi dan momen lentur dari dinding turap. Keuntungan, cara ini dapat juga memberikan momen reduksi dari Rowe, sehingga keluarannya memberikan momen perencanaan, estimasi deformasi lateral, dan juga tekanan lateral tanah yang diakibatkan oleh tekanan pasif di bawah dredge line Menurut Suhardjito Pradoto di dalam merancang y dinding turap berjangkar sebaiknya Menggunakan cara perletakan sendi (free earth method) yang disedethanakan dengan urut- urutan pekerjaan sebagai berikut -(lihat juga gambar 6.18) 1. Buat diagram tegangan yang bekerja pada dinding turap berjangkar seperti apa adanya, Jangan dilakukan seperposisi diagram tegangan. Dengan tanpa seperposisi diagram tegangan, akan lebih mudah memeriksa luas diagram tegangannya dan juga titik tangkap gaya sampai suatu referensi tertentu, terutama bila jarak profil tanah terdiri dari tanah yang berlapis-lapis. 2. Ambil © MA = 0 akan diperoleh persamaan pangkat tiga dalam D 3. Dengan cara coba-coba didapat nilai D, kemudian perpanjang dalam pemancangan perhitungan D dengan faktor pengali 1,2 De 1,5 haknya menjadi 1,2 Da’ 15D yang disebut dalam perancangan pelaksanaan, 4. Ambil ¥ H = 0 didapat besr gaya juga jangkar YA. 5. Hitung besar angka keamanan SF dengan mengambil titik pemeriksaan di A, B, dan C dan disembarang titik 1d sendi menurut Suhardjito Pradono (Free Earth Method) earth method) yang disederhanakan sesuai anjuran Anderson, maka harus dilihat betul kpn tanah dimana dinding turap itu akan ditaksanakan. Jahan dengan kedalaman tanah mempunyai kekuatan geser yang baik (gradually ine} shearing shength) schingga Konveksi dinding turap seolah-olah terjepit sebagian bawph tiba-tiba dengan kedalaman tanah mempunyai lapisan bawah keras atau lapisan tanah kekuatan geser yang tinggi sehingga konstruksi dinding turap seolah-olah dibagian dapat bergerak bebas (perletakan sendi) Pradoto menganjurkan cara tersebut dapat digunakan apabila kondisi lapisan tanah i n| E Momen penahan (PP x ~p) SF = > das Momen beban penggulung (Pa x a) Pp = Mobilisasi tekanan pasif total Pa = Mobilisasi tekanan aktif total 'p = Jarak PP ke lokasi titik dimana Momen diambil ‘6 = jarak PA ke lokasi tidak dimana Momen diambil Dengan menganggap dinding turap sebagai balok yang tertumpu di A dan C cari befar M. Dengan M maks yang ada dan dengan meliaht katalog dinding turap dari prof pabrik baja tertentu dapat diketahui demensi dari dinding torap. Gambar 6.18 Diagram Tegangan yang dibiarkan seperti apa adanya. pada cara perldtaljan Meskipundemikianseandainya terpaksaingin menggunakan cae pereikan jept ipod Biasanya kondisi profil bawah yang sesuai adalah dimana lapisan tanah secara pet Sehubungan merancang dengan cara perletakan sendi yang disederhanakan, Sut 115 , “eae yoy tke my pet ce Cet pe Oe rahe tant MD ceies "Potestos Patio Gambar 6.19 Dengan tegangan yang dibiarkan seperti apa adanya pada cara perletakan jepit (Fixed Earth Method) menurut Suhardjito Pradito Menurut Suhardjito Pradito seandainya terpaksa dilakukan perhitungan dengan menggunakan cara perletakan jepit maka urut-urutan pekerjaan perancangan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Buat diagram tegangan yang bekerja pada dinding turap seperti apa adanya, tindakan pengerjaan ini persis sama dengan tindakan pekerjaan pada cara perletakan sendi (lihat gambar 6.19) Pada cara perletakan jepit setelah diagram tegangan digambarkan perlu digambarkan juga lokasi yo yaitu lokasi dimana mobilisasi tegangan aktif = mobilisasi tegangan pasif, dan gaya pasif Re (searah dengan arah pergeraken konstruksi dinding Turap) yang diletakkan pada ujung bawah dari Konstruksi dinding trap. 3. Mencari jarak yo (lihat free body dan gambar 6.17) Dengan melihat diagram tegangan yang ada (6,19) BOK, + VK, = 4 Ky 203 7K, + yh, + 9h, + 1h, B'yo Ky, + wh, (6.30) Dari persamaan (6.30) bisa didapat jarak yo 4. Masih dilihat free body atas, maksa pada titik yo bekerja gaya Ri dengan arah seperti pada gambar 6.17. Meneari besaran RI dengan mengambil EMo=0, didapat sebesar Ri 5. Sekarang dilihat free body bawah untuk mencari db = D,o dengan mengambil YMc = 0 didapat persamaan pangkat tiga 6. Dicari dasar dalamnya pemancangan D = db + yo sedangkan dalam pemancangan pelaksanaan m = 1.2L 15 D 7. Ambil ZH = 0 untuk free body aus didapat gaya jangkar TA (digunakan untuk merancang jangkar) 116 10. 6.4 PENJANGKARAN 6.4. Macam-macam jangkar, bila 6.4.2 Analisis sistim penjangkaran 6.4.2.1 Jangkar blok beton (deadmen anchorage) jangkar tidak mengganggu segitiga longsor aktif dari dinding trap. 6.4.2.1 Blok beton menerus (continous deadmen) jangkar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Ambil ZM,o = 0 Dilakukan tindakan seperti nomor 5 seperti pada cara perletakan sendi untuk men}chFk hasil angka keamanan SF untuk panjang pemancangan pelaksanaan Dengan menganggap dinding turap sebagai tolok yang tertumpu di A dan O cari beger M maxs. |. Dengan Mmaxs yang ada dan dengan melihat katalog dinding turap dari produsen pbgik baja tertentu dapat diketahui demensi dari dinding turap. 1 Macam-macam jangkar ilihat dari bentuk Konstruksinya, dibedakan sebagai “pt h blok beton menerus atau setempat (deadmen anchorage), tahanan yang di merupakan hasil mobilisasi tekanan pasif tanah. tiang pancang (braced piles) yang digunakan apabila ditemukan adanya lapis tanah furjak yang cukup tebal. dijangkarkan pada lapisan tanah (soil anchor) atau pada Tapisan batuan (rock andhop) dinding trap berfungsi sebagai deadmen dijangkar pada existing structure Letak jangkar harus cukup jauh sehingga segitiga longsor pasif yang terbentuk qari ‘Terdapat dua jenis jangkar blok beton = blok beton menerus (continous deadmen) blok beton setempat (short deadmen) “Terbentuk dari suatu blok beton yang menerus sepanjang dinding wrap yang ada] Ldtak 4d, < 0,5 d, sampai 0,7 4. sampai 117 -sons__¢ = On sate Jt A wee I mn, a 7 mae bree ret Ene te pan “ef : ‘Gambar 6.18 Blok beton menerus dengan mobilisasi tekanan aktif dan pasif yang bekerja Dari gambar di alas akan dapat dihitung untuk tanah berbutir kasar 1 tekanan posit, Pp = 7 &2 Kp a2 tekanan aktif, Py = y d2 KA : a untuk tanah berbutir halus, tekanan pasif, P, = yd2 KP 1 d2 + 2 ¢ d2VKp_ 2 tekanan aktif, PA = (yd2 K, - 2 V/Ka) 7 (a2 - 20) Gaya jangkar, (6.30) Ap a,, = (Pp - PA) SF Dimana : A, = gaya jangkar yang diizinkan P, = total tekanan pasif P, = total tekanan aktif = panjang jarak antar jangkar us Blok beton setempat (short deadmen) Untuk jenis beton setempat ini dikenal dua macam dilihat dari kedalamannya, — yang dekat dengan permukaan (near surface) dengan syarat, dl < 0,5 sampai 0,7 d2 at ce Heed) ampai > 2 = yang jauh dari permukaan (depth surface) dengan syarat, HH el te * ees +A #) ~ — 1 yang dekat dari perrukaan tanah >. yang jaub dari permukaan tanah Gambar 6.19 Jangkar blok beton setempat Dalam mencari gaya jangkar yang diizinkan, dibedakan beberapa kasus sebagai berifut Untuk yang dekat dengan permukaan pada tanah berbutir kasar, Ty =L(P,- Pt : Ko 7(VK, +VK,) 42! tan 0 6. fe eae se eee sombangan bagian sisi ki dan Kanan dai blok beton setempa dimana, T,, = gaya jangkar ulmimate, jadi gaya jangkar yang diizinkan adalah me K, = koefisien tekanan pada keadaan seimbang, = (1 - sin 9) YOCR Untuk yang dekat dengan permukaan pada tanah berbutic halus, Ty =L@,-P,) + qua? 6. 2) 9 Tult SF dimana, = hasil yang didapat dari unconfined compressive strength test. ‘Untuk yang jauh dari permukaan, perhitungan gaya jangkar ulimate dapat diperhitungkan sebagai kapasitas daya dukung pondasi dangkal Ta = x Apondasi Qu = LSE Ne # NG + 04 YBN Yon dimana q,, merupakan kapasitas daya dukung Terzaghi. Tiang pancang sebagai jangkar (braced piles) Dipakai kalau ada lapisan tanah yang jelek yang terletak di sekitar dredge line yang tidak bisa diambil ean en jo Tiang di pancang menembus lapisan tanah jelek sampai Tarik ke suatu lapisan yang relat bik dasar laut (Gredge line) Gambar 6.20 Tiang sebagai jangkar Besarnya gaya jangkar (T, = Ap) diperoleh dari poligon gaya sebagai berikut ; a Gambar 6.21 poligon gays yang terbentuk 120 6.43 Jangkar pada lapisan tanab Merupakan tension batter pile anchorage yang dihubungkan langsung dengan digdipe turap. Pada waktu analisis harus diperhitungkan gaya vertikal V yang terjadi akibat i si jangkar yang miring ke bawah, Harga V ini terutama berpengaruh pada kapasitas daya dykubs, dari dinding turap. Gambar 6.21 Tension batter pile anchorage Gangkar tiang miring tekan) Harga gaya jangkar ultimate diperoleh dari poligon gaya di bawah ini a Gambar 6.22 poligon gaya yang terbentuk Tuk = nD yd2L Kane +canDL dimana, ca = 0,3 sampai 0,9 ¢ 121 6.4.4 Lokasi jangkar dan panjang penjangkaran Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi dan panjang penjangkaran adalah 1. Segi tiga gelincir aktif (Active sliding wedge) tidak berpotongan dengan bidang gelincir pasif. 2. Deadman harus diletakkan di dalam bidang kelongsoran maksimum yang mungkin terjadi. agin ei) wees tw Clg Gambar 6.23 Lokasi penjangkaran Untuk Kondisi tanah yang berlapis, yang paling pokok adalah mencari bidang longsor ‘masing-masing lapisan, Metoda ini diusulkan dan dikembangkan oleh Suhardjito Pradoto sejak tahun 1975. Dengan cara yang dikembangkan Suhardjito Pradoto, maka jarak Penjangkaran jauh lebih pendek dibandingkan dengan cara yang dikembangkan pada gambar 6.23. Gambar 6.24 Lokasi penjangkaran pada tanah berlapis yang dikembangkan oleh Suhardjito Pradoto 12 Bidang longsor dicari tiap lapis, untuk lapis di bawah, dianggap lapis tanah di ftaspya sebagai beban merata, dan seterusnya sehingga akan diperoleh suatu lokesi penjank4ran seperti pada gambar. Urut-urutan pekerjaan lebih rinci untuk mencari panjang penjangkaran cara Sulfardiito Pradoto atau lokasi dari kepala jangkar sebagai berikut 1, Misal suatu dinding turap yang menahan lapisan tanah seperti pada gambar 6.24 2. Mencari bidang longsor lapis terbawah dengan cara grafis culmann, misal didapat]~A (AB) Beban yang bekerja pada lapis ketiga adalah qb = yihl + y2h2 3. Lapis diatasnya yaitu lapisan kedua dicari juga bidng longsomya. Tanah yang 4kan mengalami longsor adalah tanah disebelah Kanan (Be) Dengan cara culmann Hidhpat bidang longsor BC 4, Ulang tindakan ke 3 untuk tanah lapis 1 seandsinya ade beban beban yang laf Jang bekerja, juga harus dimasukkan pada waktu mencari berat dari masing-masing ize coba Didapat garis CD sebagai bidang longsor lapis | 5. Dari titik D tarik garis “a Dimana selk CD “d = 90° 6. Perpanjang tali jangkar EF sedemikian rupa sehingga ttik F terletak disebelah kaha ~d. 7. tali jangkar EF adalah panjang penjangkaran yang dicari 6.5. DIAGRAM TEGANGAN LATERAL TANAH Didalam memperhitungkan tegangan tanah beban, selalu digunakan pendekatan| dengan kondisi Rankine, Untuk 2 i= 2 8 = 0, maka akan berlaku K,= te 45 ° we ds +S) : 2 Untuk menggambarkan diagram tegangan Lateral tanah, yang terpenting adalah meqenfukan besarnya tegangan pada sctiap batas dari kondisi lapisan tanah yang ada. Cara yang ditempuh ini dalam istilah Suhardjito Pradoto disebut cara superparsi] Ada beberapa keuntungan dan kelemahan cara ini yaitu Keuntungan — Diagram tegangan dari seluruh beban dan komponen tanah yang bekerja dapat digambprkan dengan cepat 123 Kerugian ~ Tidak dapat dicheck penggambaran tegangan yang benar dari beban dan komponen tanah yang bekerja, terutama untuk tanah yang terdiri dari berlapis-lapis tanah. Meskipun demikian tergantung dari kebiasaan mahasiswa di dalam menggunakan dia- ‘gram tegangan. 6.5.1 Kondisi Tidak Ada yaitu tidak terdapat air di kedua sisi dinding turap. Distribusi tegangan lateralnya adalah : ‘Tegangan aktif 6, =4, K,,-2aVK,, 9,=6,+y1H, Ky, =@, +7, H) K,,- 21 VK, Gambr 6.25 Tegangan lateral tanah pada kondisi tidak ada ait 6, = (@, +4, H) K,, - 2.2 VK, a+ Py K, qt 1H, ty y)K 124 Tegangan pasif : 05 = 202 VK, 66 = Ly Ky, +2e2V Ky, 6.5.2 Kondisi ada air sama tinggi Karena muka air pada kedua sisi dinding turap sama tingginya maka tekanan hidrpstdtis akan saling menghilangkan, Sedangkan tegangan tanah di bawah muka air pada tanah isian diperhitungkan s tegangan efektif tanah dengan menggunakan yt’ = ysub = yt - YW PTYTE Tate Fe staetaotes Gambar 6.26 Tegangan tanah pada kondisi ada air sama tinggi Tegangan aktif 6, = 4, K, -2e1VK,, 6,=6,+ 7b, Ky, =, +b) K,,-201VK,, 62 + Yu, B2 Ky, =, +b, + Yi, WK, - Del VK baal 125 + HR, + Yow By) Ky = 2 0, VK + Pay ¥ Ky =, + YM + thas By + Yow YY Ky - 26, VK, ‘Tegangan pasif Kondisi ini ditandai dengan adanya tegangan hidostatis akibat beda tinggi muka air Untuk tidakmenimbulkan kerancuan, sebaliknya dalam perhitungan tegangan hidrostatis ini Gipisahkan dengan tenganan lainnya Gambar 6.27 Tegangan tanah pada kondosi ada air tidak sama tinggi 126 ‘Tegangan aktif 93+ Thay By Kay 1 + Ya B) Kay = 26, VR ue + You ¥ Kao G+ AT + Yaw Bs + Yas By + Yas YP Kea = 2&2 W Rae Tegangan aktif beda tinggi muka air: o,= wh, ‘Tegangan pasif Your ¥ Ky + 2 dimana, Youn => Te =% Yon = Y= Kondisi terdapat muka air tanah pada daerah material timbunan. Terdapatnya muka air tanab menimbulkan tegangan hidrostatis satu sisi %, ‘oat Whe OT Gambr 6.28 Tegangan lateral tambah pada kondisi terdapat muka air. 127 Tegangan Aktif Ky = 2C, VK, ay + tnKy =, + 4h) Ky - 2C, VK, 2 Yow By Ky H+ 1M + Yuan BY Ky, - 2C, VK, = (4 + YB) # sag Kya 2C, VR 8 + Yheay Kur =O, +1, + Yas Be + You Y) Kas RC, VK Tegangan hidrostatis we = th +) Tegangan pasif 2c, VK, oat ty Ky = yy K,, + 2C, VK, Disarankan oleh Suhardjito Pradoto sekali lagi bahwa perhitungn tegangan tanah lateral tidak di perposisi, tetapi berdasarkan masing-masing tegangan tanah lateral yang terjadi. Hal ini mengingat 1. Kondisi tanah di Indonesia secara umum lebih dari satu Lapis 2). Kemudahan dalam penggambaran diagram tanah yang bekerja. 3). Memperkecil resiko kesalahan perhitungan. Sebagai contoh bisa dilihat pada Bab IV. 128 KONSTRUKSI DINDING PERANCANG. Tujuang Insteuksi Umum Setelah membaca/mengikuti kuliah bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memaharhi gan mengerti tentang 1) Konstruksi dinding pecahan Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa dapat menghitungkan tekanan tanah aktif yang bekerja pada kon} perancah, nfksi 2. Dapat menghitung dimensi dan konstruksi dinding perancah rau.

You might also like