Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap
karakteristik organoleptik, fisik, dan kimia nori. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 1 faktor 5 level 2 kali ulangan yaitu penambahan karagenan 0%; 0,25%; 0,5%;
0,75%; dan 1% dari berat lidah buaya. Pengujian organoleptik meliputi kenampakan, aroma, dan tekstur
dengan panelis 20 orang menggunakan uji Friedman dan uji lanjut Friedman apabila ada beda nyata
antar perlakuan. Uji fisik dan kimia meliputi ketebalan, kekuatan tarik, kadar air, dan aktivitas
antioksidan menggunakan ANOVA dan uji BNT, jika menunjukkan beda nyata pada perlakuan pada
taraf 5%. Pemilihan perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik dengan rumus indeks efektivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan karagenan berpengaruh nyata terhadap ketebalan,
kekuatan tarik, kadar air, dan aktivitas antioksidan. Nori fungsional lidah buaya perlakuan terbaik
berdasarkan uji kesukaan panelis pada konsentrasi 1% karagenan. Rerata nilai kesukaan panelis
terhadap kenampakan sangat suka (8,7); aroma tidak suka (3,2); dan tekstur sangat suka (8,4). Rerata
ketebalan 0,95 mm; kekuatan tarik 8,6N/mm2; kadar air 22,87%; dan nilai IC50 681,78 ppm.
Kata Kunci : Aktivitas Antioksidan, Aloe vera, Karagenan, Nori
ABSTRACT
The aims of research was to determine the effect of the addition of carrageenan to the organoleptic characteristics,
physical, and chemical nori. This study uses a randomized block design (RAK) with one factor of 5 level 2 replicates
the addition of carrageenan 0%; 0.25%; 0.5%; 0.75%; and 1% of the weight of aloe vera. Organoleptic testing
includes appearance, aroma, and texture with panelists 20 people using the Friedman test and Friedman test if there
is a significant difference between treatments. Physical and chemical test include thickness, tensile strength, water
content, and antioxidant activity using ANOVA and LSD test, if it shows significant difference in treatment at the
level of 5%. Selection of the best treatment based on the organoleptic test effectiveness index formula. The results
showed that the addition of carrageenan significantly affect the thickness, tensile strength, water content, and
antioxidant activity. Nori functional Aloe vera best treatment based on test A panelist at a concentration of 1%
carrageenan. The mean value of A panelist on the appearance of love (8.7); aroma dislike (3.2); and texture really
like (8.4). The mean thickness of 0.95 mm; tensile strength 8,6N / mm 2; the water content of 22.87%; and the IC50
value of 681.78 ppm.
Keywords: Aloe vera, Antioxidant Activity, Carrageenan, Nori
PENDAHULUAN
Dewasa ini makanan Jepang di Indonesia
sedang berkembang dengan pesat. Data BPS
mengenai distribusi usaha Restoran berdasarkan
jenis makanan dan Provinsi tahun 2010, restoran
Jepang di Banten sebanyak 12,20 %; Jakarta
11,86 %; Jawa Barat 5 %; Jawa Timur 6,11 %;
Bali 5,43 %; dan Jawa Tengah 3,77 %. Salah satu
kuliner terkenal di Indonesia berasal dari
kebudayaan Jepang adalah sushi. Sushi
Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 1 faktor yang
terdiri dari 5 level dan 2 kali ulangan yaitu
penambahan karagenan (0%; 0,25%; 0,5%;
0,75%;
1%) dari berat lidah buaya. Uji
organoleptik meliputi kenampakan, aroma, dan
tekstur. Uji fisik dan kimia meliputi kekuatan
tarik, kadar air, dan aktivitas antioksidan.
Pembuatan Nori Fungsional Lidah Buaya
Lidah buaya Aloe barbadensis berumur lebih
dari 5 bulan yang sudah dilayukan selama 24
jam, dibersihkan. Lidah buaya dipotong dadu
ukuran
1x1x1
cm
dan
dihancurkan
menggunakan blender kecepatan sedang
(11.000-15.000 rpm) selama 1 menit. Bubur lidah
buaya ditimbang sebanyak 250 gram. Bubur
lidah buaya dipanaskan dalam panci dengan
ditambah garam 0,2%, kecap 0,5%, gula 2%,
minyak wijen 1%, cuka beras 1%, MSG 0,2%, dan
bubuk teri 0,75% dari berat bubur lidah buaya
sampai suhu 800 C selama 10 menit. Kemudian
ditambahkan karagenan masing-masing sebesar
0%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%. Dilakukan
pencetakan ukuran 20x18 cm dengan ketebalan
0,25 cm dalam loyang dan dikeringkan
menggunakan tunnel dryer 12 jam, suhu 45oC.
Analisa kimia meliputi ketebalan dengan
jangka sorong, kekuatan tarik dengan metode
Llyod (Cuq, Gontard, and Guilbert, 1996), kadar
air dengan metode oven (BSN-01.2354.2-2006),
aktivitas antioksidan dengan metode DPPH
(Tang et al., 2002). Analisa organoleptik
menggunakan uji hedonic scale.
Analisa organoleptik menggunakan uji
Friedman dan uji lanjut Friedman. Pemilihan
perlakuan terbaik berdasarkan uji organoleptik
dengan rumus indeks efektivitas (De Garmo,
1984).
Analisa
data
kimia
dan
fisik
menggunakan metode analisis sidik ragam
(ANOVA) dilanjutkan dengan uji BNT, jika
menunjukkan beda nyata pada perlakuan
dengan taraf kepercayaan 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan Baku
Bahan baku pembuatan nori adalah lidah
buaya jenis Aloe barbadensis. Parameter bahan
baku yang dianalisa meliputi rata-rata bobot
pelepah daun lidah buaya, diameter pangkal
lidah buaya, dan panjang lidah buaya. Hasil
analisa fisik daun lidah buaya terdapat pada
Tabel 1.
Hasil analisa
Literatur*
0,85 - 1,7 kg up
(tergantung lahan
budidaya)
Bobot
1,1 Kg
Tebal daging
2,6 cm
2 - 3 cm
Panjang
44,3 cm
40-60 cm
Kenampakan
4,8
8,4
8,5
8,6
8,7
Notasi
a
b
b
b
b
Literatur (%)
92,30
95,51*
46,11
38,88 **
Rerata Nilai
Kenampakan
Gambar
2
menunjukkan
rerata
kenampakan
tertinggi
diperoleh
dari
penambahan
karagenan
1%.
Rerata
kenampakan
terendah
diperoleh
dari
penambahan karagenan 0%. Berdasarkan grafik
tersebut dapat diketahui bahwa, semakin tinggi
konsentrasi karagenan akan menambah nilai
kesukaan panelis. Penambahan karagenan pada
proses pembuatan nori fungsional lidah buaya
mampu meningkatkan keutuhan nori. Hal ini
karena karagenan dapat mengikat air sehingga
menghasilkan tekstur yang kompak dan padat.
Menurut Samsuar (2007), pembentukan gel
pada karagenan adalah
pengikatan silang
rantai-rantai polimer sehingga terbentuk
suatu matriks utama yang bersifat kuat dan
kaku, namun tidak rapat dalam arti kata
terdapat ruang kosong.
Aroma
Hasil rerata nilai kesukaan panelis
terhadap aroma nori fungsional lidah buaya
berkisar antara 3,1-3,3 yaitu tidak suka. Rerata
nilai kesukaan panelis terhadap aroma nori
fungsional lidah buaya disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma
Nori Fungsional Lidah Buaya
Konsentrasi Karagenan (%)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
Aroma
3,1
3,1
3,2
3,3
3,2
Notasi
a
a
a
a
a
Tekstur
3,8
7,9
8,2
8,3
8,4
Notasi
a
b
bc
c
c
Rerata Nilai
Tekstur
Ketebalan (mm)
0,950
0,625
0,700
0,725
1,200
1,350
Notasi
b
a
ab
ab
c
d
Konsentrasi Karagenan
(%)
Nori Komersil
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
Kuat Tarik
(N/mm2)
7,60
2,10
3,20
7,15
8,30
8,67
Notasi
cd
a
b
c
d
d
Notasi
bc
a
a
b
c
cd
Konsentrasi
Karagenan (%)
0,00
0,25
0,50
0,75
1,00
Kenampakan
Aroma
Tekstur
4,8
8,4
8,5
8,6
8,7
3,1
3,1
3,2
3,3
3,2
3,8
7,9
8,2
8,3
8,4
Ketebal-an
(mm)
Kekuatan
Tarik (N)
Kadar
Air (%)
IC50
(ppm)
0,625
2,10
16,31
0,700
3,20
16,45
0,725
7,15
18,03
664,06
1,200
8,30
21,70
681,30
1,350
8,67
22,37
681,78
0,950
7,60
18,57
222,21
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Suryati, T., dan Aziz, A. 2011.
Pengaruh
Penambahan
Karagenan
Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan
Palatabilitas Nugget Daging Itik Lokal
(Anas platyrynchos). Seminar Nasional.
Teknologi Peternakan dan Veteriner. IPB.
Bogor
Aji, R. M. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan pada
Ekstrak Daging Daun Lidah Buaya (Aloe
vera) Menggunakan Metodw DPPH.
SKRIPSI. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta
Armala, M. M. 2009. Daya Antioksidan Fraksi
Air Ekstrak Herba Kenikir (Cosmos
caudatus H. B. K.) dan Profil KLT. Skripsi.
Fakultas
Farmasi
Universitas
Islam
Indonesia. Yogyakarta
BPS. 2010. Distribusi Usaha Restoran Makanan
Berskala Menengah dan Besar Menurut
Provinsi dan Jenis Masakan Utama yang
Disajikan
Cuq, B., Gontard, N., and Guilbert, S. 1996.
Function Properties of Myofibrilar ProteinBased Biopackagings as Affected by Film
Thicknes. J. Food Sci. 61:580-584
De Garmo, E. D, W. G. and Sullivan, J. R. 1984.
Engineering
Economis.
Mc
Millan
Publishing Company. New York.
Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat
(2009)
Hidayat, R. 2012. Maksimalisasi Pendapatan
Usaha Tani Lidah Buaya (Aloe vera) di
Kecamatan Pontianak Utara.
Jurnal
Iprekas - Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa.
18-26
Huse, M. A., Wignyanto, dan Dewi, I. A. 2010.
Aplikasi Edible Coating dari Karagenan
dan
Gliserol
untuk
Mengurangi
Penurunan Kerusakan Apel Romebeauty.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian. FTP
Univ. Brawijaya. Malang
Jatnika, A. dan Saptoningsih. 2009. Meraup
Laba dari Lidah Buaya. Agro Media
Pustaka. Jakarta
Purnomo, H. 1990. Kajian Mutu Bakso Daging,
Bakso Urat dan Bakso Aci di Bogor.
Skripsi. FATETA. IPB. Bogor
Community-Acquired
Infect Dis 40:107986
Pneumonia.
Clin