You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.

J USIA 2 BULAN
(INFANT)
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
BRONKOPNEUMONIA DI RUANG KUTILANG
RSAU DR. M. SALAMUN KOTA
BANDUNG TAHUN 2015

Oleh : Muhammad Hifzhan Dinur


Rahman

Latar belakang

Menurut data WHO tahun 2010 di seluruh


dunia ada 156 juta kasus
bronkopneumonia pada anak balita setiap
tahun.
Menurut data WHO tahun 2010 di
indonesia terdapat 6 juta kasus per tahun.
Berdasarkan data pasien Ruang Kutilang
RSAU Dr. M. Salamun Kota Bandung
periode November - Desember 2014 kasus
Bronkopneumonia sebanyak 40 kasus.

Bronkopneumonia

Bronkopneumonia adalah radang paruparu yang mengenai satu atau beberapa


lobus paru-paru yang ditandai dengan
adanya bercak-bercak infiltrat.

Etiologi

Pada umumnya tubuh terserang


Bronkopneumonia karena disebabkan
oleh penurunan mekanisme pertahanan
tubuh tehadap virulensi organisme
patogen :
Bakteri
Virus
Jamur

Patofisilogi

Bronkopneumonia merupakan infeksi


sekunder yang biasanya disebabkan oleh
virus penyebab bronkopneumonia yang
masuk kesaluran pernafasan sehingga
terjadi peradangan bronchus dan
alveolus dan jaringan sekitarnya.
Inflamasi pada bronkus ditandai adanya
penumpukan sekret, sehingga terjadi
demam, batuk produktif, ronchi positif
dan mual. Setelah itu mikroorganisme
tiba di alveoli membentuk suatu proses

Pengkajian

Nama
: By. J.
Umur
: 2 bulan
Jenis Kelamin
: perempuan
Tanggal Masuk : 22 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : 23 Januari 2015
Diagnosa Medis : Bronkopneumonia

Riwayat Penyakit sekarang


Keluhan

Utama

Ibu klien mengatakan klien


mengalami sesak nafas.

Keluhan Utama Saat Dikaji

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal


23 Januari 2015, Ibu klien mengatakan klien
mengalami sesak nafas dan batuk berdahak.
Pada saat dikaji klien tampak sesak nafas,
terdengar suara ronchi di daerah dada,
pernafasan cepat dan dangkal serta klien
tampak mengangis. Sesak nafas bertambah
apabila klien tidur terlentang dan sesak nafas
berkurang apabila tidur dengan posisi kepala
lebih tinggi daripada kaki. Ibu klien mengatakan
terlihat sesak nafas setiap bangun pagi.

Diagnosa keperawatan menurut teori

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan


akumulasi sekret di jalan nafas, inflamasi trakeabronkial,
nyeri pleuritik, penurunan energi.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi
saluran pernafasan.
Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap
demam dan proses infeksi, mual dan muntah.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum,
batuk berlebihan dan dispnea.
Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan evaporasi tubuh, kurangnya intake cairan.

Diagnosa keperawatan
pada By. J

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan


dengan akumulasi sekret di jalan nafas.
Gangguan pemenuhan istirahat dan tidur
berhubungan dengan frekuensi batuk yang
meningkat.
Gangguan personal hygiene berhubungan dengan
keluarga tidak mengetahui pentingnya personal
hygiene.
Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit.

Diagnosa kesenjangan antara teori dan


kasus By. J

Gangguan pemenuhan istirahat dan


tidur berhubungan dengan frekuensi
batuk yang meningkat.
Gangguan personal hygiene
berhubungan dengan keluarga tidak
mengetahui pentingnya personal
hygiene.
Gangguan rasa aman cemas
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit.

Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan


selama 4 hari dari 4 masalah
keperawatan pada klien By. J., 3 masalah
keperawatan dapat teratasi dan 1
masalah dapat teratasi sebagian.

HATUR NUHUN

You might also like