You are on page 1of 4

NAMA : MELANI RAHMAYANTI

NIM

: 156020301111028

KELAS: BP

BAB 8 DESAIN PENGAMBILAN SAMPEL


Pengambilan sampel memiliki kemungkinkan menghasilkan wawancara (tes)
yang leih baik, lebih cermat menginvestigasi informasi yang hilang, keliru, atau
mencurigakan, memberikan supervisi yang lebih bagus, dan pemrosesan yang
lebih akurat.
Dasar pengujian dari desain sample adalah seberapa baik sampel tersebut
mencerminkan karakteristik populasi. Artinya, sampel tersebut harus valid.
Validitas sampel bergantung pada dua hal.
1. Akurasi. arti akurasi, yaitu sejauh mana sample dipengaruhi bias. Sebuah
sample yang akurat (tidak bias) adalah smaple yang dimanfaatkan
untuk ,emyeimbangkan penilaian diantara anggota-anggota sample.
Dengan kata lain, dalam sample yang akurat tidak terdapat varians
sistematik. Varians sistematik didefinisikan sebagai variasi dalam
penelitian yang mengacu pada pengaruh yang diketahui dan tidak
diketahui, yang menyebabkan skor lebih bersandar pada satu petunjuk
ketimbang yang lainnya.
2. Ketelitian. Ketelitian estimasi tidak ada sample yang secara utuh
mencerminkan seluruh aspek dalam populasi. Deskriptor sample menurut
urutan angka bisa jadi berbeda dari deskriptor yang menjelaskan populasi
karena fluktuasi acak menyatu dalam proses pengambilan sample.
Ada bermacam-macam teknik pengambilan sample, yaitu
1. Respresentasi
Anggota-anggota sample diselesksi dengan menggunakan basis probabilta
atau perangkat yang lain.
Ada dua tipe desain pengambilan sampel
1. Pengambilan sampel probabilita
Didasari pada seleksi acak, sample acak sederhana, yang tidak
terbatas, adalah bentuk paling sederhana dari pengambilan sampel
probabilita karena seluruh sampel probabilita harus memberikan
peluang seleksi bukan nol yang diketahui untuk setiap elemen
populasi, sample acak sederhana dianggap kasus khusus dimana
setiap elemen populasi memiliki peluang seleksi yang sederajat dan
diketahui.
2. Pengambilan sampel nonprobabilita
Adalah sampel tidak acak dan subjekti, yaitu setiap anggota tidak
memiliki peluang untuk menjadi bukan nol yang diketahui.
2. Seleksi Elemen

Sample bisa juga diklasifikasi dengan apakah elemen-elemen sampel


tersebut diseleksi secara terpisah dan langsung dari populasi, dipandang
sebagai kolam tunggal atau apakah ada kontrol-kontrol tambahan yang
dilakukan pada seleksi elemen. Apabila setiap elemen sample diambil
secara tersendiri dari populasi, itulah yang disebut dengan sample yang
tidak terbatas meliputi seluruh bentuk pengambilan sampel yang lain.
Tipe-tipe Desain Pengambilan Sampel
Dasar
Respresentif
Seleksi Elemen
Nonprobabilita
Tidak Terbatas
Terbatas

Probabilita
Acak Sederhana
Acak Kompleks
Sistematik
Cluster
Bertingkat
Berganda

Mudah

Purposif
Ketetapan
Kuota
Bolasalju

BAB 9 SUMBER-SUMBER DATA SEKUNDER


Jenis-jenis Sumber Sekunder
Sumber data dapat digolongkan menjadi sumber informasi internal dan eksternal

Sumber Internal
Sumber internal dari data organisasi sangat bervariasi sehingga sulit
untuk melakukan penyamarataan dalam penggunaannya. Akuntansi dan
sistem informasi manajemen menciptakan dan menyimpan banyak data
internal.
Sumber Eksternal
Sumber eksternal diciptakan diluar organisasi dan lebih bervariasi
daripada sumber internal. Terdapat metode terdefinisi yang lebih baik
untuk memperolehnya.

PROSEDUR-PROSEDUR PENCARIAN
Sumber penting untuk mengumpulkan data sekunder adalah perpustakaan.
Perpustakaan Elektronik dan Tradisional
Perpustakaan masa depan akan menjadi perpustakaan tanpa dinding dan
pembatas. Sekarang untuk mendapatkan informasi dari rumah melalui jaringan
komputer seperti internet, mengumpulkan data dari seluruh dunia, dan memiliki
banyak bahan yang diaksimili.
Pada masa lalu, hubungan internet dibatasi untuk para peneliti yang
dipekerjakan oleh kantor-kantor pemerintahatau akademi dan universitas.
Batasan-batasan ini berubah dengan cepat dan perusahaan diseluruh dunia
sedang menjadi online.
Meskipun akses ke internet merupkan realitas siap pakai dibanyak universitas,
para mahasiswa masih akan membutuhkan perpustakaan tradisional.
DATA STATISTIK
data-data dikelompokkan menjadi sifat statistik dan nonstatistik. Dokumendokumen pemerintah dan publikasi perusahaan dan asosiasi umumnya bersifat
statistik, sementara terbitan-terbitan berkala dan buku-buku biasanya
nonstatistik.
Ada banyak sumber statistik yang kaya data, sehingga seringkali kita mengalami
kesulitan dalam menemukan kebutuhan informasi yang spesifik. Tetapi ada
pedoman-pedoman yang sapa membantu melokalisasi sumber statistik utama
atau memberikan gambaran tentang berbagai pulikasi statistik. Dua sumber
statistik akan dibahas disini, yaitu yang pertama adalah Statistics Source, edisi
ke-15 (Detroit: Gale Research, 1992). Edisi ini mengidentifikasi sumber-sumber
data statistik primer, untuk Amerika Serikat dan negara-negara lain, pada
subjek-subjek yang disusun secara abjad. Sumber lain adalah The Guide to U.S.
Government Statistics (McLean, Va.: Documents Index, Inc., 1992/1993). Buku ini

merupakan sebuah pedoman untuk publikasi-publikasi statistik pemerintah AS.


Kedua pedoman yang disebut diatas merupakan petunjuk kelokasi dari berbagai
tipe statistik dan bukan mereka sendiri yang mengambil data-data statistik.
MENGUTIP INFORMASI
Mengumpulkan dan mencatat informasi dari sumber-sumber seringkali
dipandang sebagai pekerjaan ringan yang dapat dilakukan semua orang. Tugastugas ini seringkali dilakukan dengan buruk, tetapi mungkin bisa ditingkatkan
melalui tiga cara.
Pertama, anda harus menyeleksi informasi yang akan dicatat.
Kedua, adalah memutuskan bagaimana mencatat apa-apa yang akan anda kutip
dari bahan-bahan yang telah diterbitkan.
Ketiga, adalah mengembangkan sistem pencatatan menurut pesanan.
MENGEVALUASI SISTEM DATA SEKUNDER
Evalusasi ini terbagi menjadi dua bentuk:
1. Seberapa jauh data tersebut cocok dengan kebutuhan-kebutuhan
penelitian.
2. Sejauh mana anda meyakini keakuratan dan keabsahan data tersebut
Yang penting didalam dalam pertimbangan apapun mengenai data sekunder
adalah fakta yang tidak dapat dielakkan bahwa data tersebut pada dasarnya
tidak dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan kita.
Perhatian yang harus dimiliki investigator dalam meneliti mutu data sekunder
adalah derajat akurasi data tersebut dalam mencerminkan realita. Faktor yang
mengacaukan adalah bias. Mungkin studi tersebut dilakukan untuk beberapa
tujuan yang bisa mendikte orientasi khusus.

You might also like