Professional Documents
Culture Documents
NPM. 1253010077
Beton Prategang
( Prestressed Concrete )
A. Sejarah Perkembangan Beton Prategang
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang
tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan
relatif sangat rendah terhadap tarik. Beton tidak selamanya
bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur
beton bertulang, hanya bagian
tertekan saja yang efektif bekerja,
sedangkan
bagian
beton
yang
efektif
merupakan
beban
dan
mati
hanya
yang
Koenen
dari
Jerman,
menyelidiki
identitas
dan
besar
berhasil
sehingga
memberikan pratekan
dimungkinkan
untuk
terhadap
membuat
struktur
desain
beton
dengan
memberikan
Perkembangan
beton
solusi
atas
pratekan
masalah
tersebut.
berlanjut
dengan
Teori
tersebut
telah
mendorong
perkembangan
kemudian
memperkenalkan
penggunaan
partial
b.
c.
Menurut ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan
internal
sehingga
dengan
dapat
besar
dan
distribusi
mengimbangi
sampai
sedemikian
batas
rupa
tertentu
monolit
yang
memperkenankan
seperti
pada
dimana
tendon
beton
prategang
(pratarik),
ditegangkan
ialah
dengan
prategang
( gambar A )
Tahap 2 : Beton dicor pada cetakan ( formwork ) dan landasan
yang sudah disediakan sedemikian sehingga melingkupi tendon
yang sudah diberi
( gambar B ).
Tahap 3 : Setelah beton mengering dan cukup umur kuat untuk
menerima
gaya
prategang,
tendon dipotong
dan
balok beton
2. Post-Tensioning ( Pascatarik )
Pada metode Pascatarik, beton dicor lebih dahulu,
dimana sebelumnya telah disiapkan saluran kabel atau tendon
yang disebut duct. Secara singkat metode ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
lengkap
dengan
yang
telah
saluran/selongsong
kabel
tendon
duct
),
kemudian
ditarik
untuk
dan
Setelah
maka
biasanya
beton
misalnya
seperti
beton
bertulang,
beton
prategang
mengering
dan
dilakukan
penarikan
kabel
gaya
yang
bekerja
adalah
maksimum
digunakan
sebagai
komponen
struktur.
yang
maksimum
sedangkan
gaya
pratekan
1. Beton
Beton adalah campuran dari semen, air dan agregat
serta
suatu
tinggi
tendon,
mempunyai
mencegah
terjadinya
kuat
tekannya.
Untuk
tujuan
desain,
SNI
2002
untuk
beton
prategang
dengan
sistem
pascatarik.
c. Kawat batangan (bars), biasanya digunakan untuk baja
prategang pada beton prategang dengan sistem pratarik.
d. Tulangan biasa, sering digunakan untuk tulangan nonprategang (tidak ditarik), seperti tulangan memanjang,
sengkang, tulangan untuk pengangkuran dan lain-lain.
G. Kelebihan Beton Prategang
Konstruksi
beton
prategang
Prestressed
concrete
balok
dan
ketahanan
puntirnya
bertambah.
Dengan ini, maka suatu struktur dengan bentangan besar
penampangnya
akan
Natural Frequency
sehingga menjadi
10
ditambah.
Bila ditinjau dari segi ekonomis, maka ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan :
a. Jumlah voluma beton yang diperlukan lebih kecil.
b. Jumlah baja/besi yang dipergunakan hanya 1/5 ~ 1/3 nya.
c. Tetapi
biaya
awalnya
tidak
sebanding
dengan
pengurangan beratnya. Harga baja dan beton mutu
tinggi lebih mahal, selain itu formwork dan penegangan
baja prategang perlu tambahan biaya. Perbedaan biaya
awal ini akan menjadi lebih kecil, jika beton prategang
yang dibuat adalah beton pracetak dalam jumlah yang
besar.
d. Sebaliknya
beton
prategang
hampir-hampir
tidak
beton prategang
bila
11
12
beton pratekan.
2. Peletakkan besi pemanas untuk memanaskan beton agar
cepat kering.
13
14
10.
kotoran.
11.
12.
13.
14.
16
17