Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss (SSNHL) merupakan
pengalaman yang menakutkan yang menyebabkan pasien segera mengunjungi dokter.1,8 Tuli mendadak didefinisikan sebagai bentuk sensasi subjektif kehilangan pendengaran pada satu atau kedua telinga yag berlangsung dalam periode 72 jam, dengan kriteria audiometri berupa penurunan pendengaran 30 dB sekurang-kurangnya pada 3 frekuensi berturut-turut. 1,2 Di Amerika Serikat, kejadian tuli mendadak ditemukan pada 5 20 tiap 100.000 orang per tahunnya.8 Distribusi laki-laki dan perempuan hampir sama. Tuli mendadak dapat ditemukan pada semua kelompok usia, umumnya pada rentang usi 40 50 tahun.5,8 Sering terjadi unilateral dan bersifat idiopatik.9 Tuli mendadak merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera, walaupun beberapa kepustakaan menyatakan bahwa tuli mendadak dapat sembuh spontan.5,8 Diagnosis tuli mendadak ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan audiometri.2,9 Angka pemulihan pasien yang tidak mendapat pengobatan adalah 28 65%, dimana sebagian besarnya pulih dalam dua minggu setelah munculnya gejala. 8 Masalah yang umum ditemukan pada kasus tuli mendadak adalah keterlambatan dalam diagnosis, sehingga pengobatan tertunda yang akhihrya menyebabkan kehilangan pendengaran yang permanen.8,9 Oleh sebab itu, penting untuk mengenali dan mendeteksi dini kelainan agar dapat menunjang pemulihan fungsi pendengaran dan meningkatkan kualitas hidup pasien.8
Daftar pustaka tambahan
9. Munilson Jacky, Yurni. DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN TULI MENDADAK. Departemen Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Unand/ RS.