Professional Documents
Culture Documents
Nama
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta
alam dan segala isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Shalawat
dan
taslim
senantiasa
tercurah
atas
junjungan
yang
Administrasi
berjudul
Sekolah
Meningkatkan
(TAS)
Dalam
Kompetensi
Mengelola
Tenaga
Administrasi
ii
Ucapan terima
kasih penulis
yang
bersedia
diobservasi
pada
kegiatan
supervisi
segala
bantuan,
pengorbanan
dan
dorongan
yang
iii
Daftar Isi
Halaman
Halaman Judul .............................................................................
ii
Daftar Lampiran............................................................................
A. Latar Belakang..................................................................
B. Tujuan ............................................................................3
C. Kompetensi Sasaran .........................................................
B.
Implementasi Program..........................................
21
iv
Daftar Lampiran
Nomor
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar
perlu dikelola secara baik dan benar. Keberhasilan suatu sekolah
mencapai tujuan yang diharapkan sangat tergantung kepada
bagaimana model pengelolaan terhadap segala sumber daya yang
dimiliki sekolah tersebut. Sumber daya sekolah yang memadai
bukan jaminan akan mewujudkan harapan-harapan warga sekolah
yang telah dirumuskan menjadi tujuan sekolah tersebut jika kepala
sekolah sebagai pimpinan tidak mampu melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya dengan baik.
Kepala sekolah adalah guru yang diserahi tugas tambahan
untuk
memimpin
dan
mengelola
sekolah
dalam
upaya
adminstrasi
sekolah,
tenaga
perpustakaan,
tenaga
maka
untuk
menjadi
seorang
kepala
sekolah
yang
yang
diharapkan
mampu
untuk
memimpin
dan
menteri
pendidikan
nasional
(permendikas)
menumbuhkembangkan
keterampilan
pada
pengetahuan,
dimensi-dimensi
sikap
kompetensi
dan
kepribadian,
kompetensi
kompetensi
kepala
manajerial
sekolah
kepala
sekolah
menetapkan
dimensi
merupakan
dimensi
sosial.
Tingkat
mengarahkan,
mengembangakan
kemampuan
memberdayakan,
sumber
daya
kepala
sekolah
dalam
menggerakkan,
dan
sekolah
dalam
usaha
dipelajari
selama
kegiatan
tatap
muka.
Dalam
OJL
dengan
hasil
penilaian
analisis
kebutuhan
penulis
mengangkat
tema
tulisan
dengan
judul
dan
sudah
banyak
mencetak
alumni-alumni
yang
juara
II
inovasi
pembelajaran
tingkat
nasional.
diri
dalam
mengikuti
ulangan
perbaikan.
tercapainya
pelayanan
kepada
siswa
yang
memiliki
program
rencana
dan
pelaksanaan
silabus
yang
dikembangkan
oleh
guru-guru
belum
mencontoh
silabus
dari
sekolah-sekolah
lain
dengan
beberapa perbaikan-perbaikan.
Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum
membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur
(PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang
disusun
berdasarkan
pada
prinsip-prinsip
perencanaan
berdasarkan
hasil pemikiran
sendiri
ataupun
dan
norma-norma
yang
ada
dalam
masyarakat
Jeneponto.
Metode
pembelajaran
yang
dirancang
guru-guru
dalam
inspiratif,
menyenangkan,
kreatif,
menantang
dan
guru
yang
mencapai
54
orang
dan
tenaga
kepentingan
melalui
beberapa
cara
diantaranya
rencana
kerja
jangka
menengah
(RKJM)
belum
kegiatan
dan
anggaran
sekolah
(RKAS)
belum
sekolah
dapat
diakses
melalui
telepon,
jardiknas
10
misalnya
dengan
membangun
kerja
sama
yang
saling
ulangan
tengah
semester,
ulangan
akhir
semester,
ataupun
tugas-tugas
pekerjaan
rumah
ditambahkan
11
pemerintah
kabupaten
Jeneponto
dalam
pendirian
(penembak).
Kinerja SMPN Khusus Jeneponto dilihat dari pencapaian
delapan standar pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
SMPN Khusus Jeneponto telah memiliki kurikulum sendiri
yang dikembangkan dengan menggunakan panduan yang disusun
BSNP dengan mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan
sosial
masyarakat,
kondisi
budaya,
usia
peserta
didik,
dan
12
kompetensi
hanya
diberikan
kesempatan
belajar
diri
dalam
mengikuti
ulangan
perbaikan.
13
disusun
berdasarkan
pada
prinsip-prinsip
perencanaan
berdasarkan
hasil pemikiran
sendiri
ataupun
dan
norma-norma
yang
ada
dalam
masyarakat
Jeneponto.
Metode
pembelajaran
yang
dirancang
guru-guru
dalam
14
pesantren
kilat
setiap
bulan
ramadhan.
Kegiatan
15
khusus
untuk
kegiatan
perpustakaan
sekolah
sebahagiannya
sudah
ada
yang
tidak
berfungsi.
16
sekolah
dapat
diakses
melalui
telepon,
jardiknas
sekolah
dan
guru-guru
dengan
mempertimbangkan
misalnya
dengan
membangun
kerja
sama
yang
saling
17
KKM
ulangan
tengah
semester,
ulangan
akhir
semester,
ataupun
tugas-tugas
pekerjaan
rumah
ditambahkan
tersebut
diantaranya
adalah
kurang
tagihan-tagihan
OJL.
Masalah
lainnya
adalah
18
administrasi
sekolah.
Standar
ini
mengatur
tentang
19
kemampuan
yang
diperoleh
TAS
melalui
pendidikan
menurut
Syaefuddin
(dalam
Risnawati,
2003)
kemampuan
untuk
melaksanakan
tugas,
peran
dan
standar
yang
harus
dimiliki
oleh
tenaga
Dalam
administrasi
permendiknas
sekolah
tersebut
dipetakan
ke
kompetensi
dalam
empat
tenaga
dimensi
Untuk
dapat
memperjelas
komponen
dimensi
kompetensi
kepribadian
meliputi:
kompetensi
tim,
memberikan
berorganisasi,
pelayanan
berkomunikasi
efektif,
prima,
kesadaran
dan
membangun
meliputi:
kompetensi
hubungan kerja.
c. Dimensi
kompetensi
teknis
hubungan
dan
sekolah
pengarsipan,
dengan
administrasi
masyarakat,
kesiswaaan,
20
sekolah)
meliputi:
kompetensi
mendukung
mengoptimalkan
pemanfaatan
sumberdaya,
dan
jabatan administrasi
sekolah
dalam
administrasi
personal
pegawai
sekolah
dalam
bidang
usaha
para
anggota
organisasi
serta
21
mengusahakan
dan
mendayagunakan
berbagai
dan
mendorong
keterlibatan
seluruh
tenaga
tenaga
administrasi
melalui
kerjasama
kepala
sekolah
harus
mementingkan
kerjasama
(wakil-wakil),
serta
berusaha
untuk
senantiasa
Kepala
sekolah
kesempatan
harus
kepada
bersikap
seluruh
demokratis
guru
dan
dan
tenaga
22
manajer,
kepala
sekolah
juga
harus
mampu
kompetensi
administrasi
minimal
sekolah.
yang
harus
Kenyataan
dimiliki
di
oleh
tenaga
sekolah-sekolah
kompetensi
di
bawah
standar
kompetensi
yang
kompetensi
berdasarkan
permendiknas
tersebut.
perubahan
khususnya
dan
dan
kemajuan
kemajuan
dibidang
dibidang
teknologi
pendidikan
informasi
dan
dalam
mengelola
administrasi
sekolah
ikut
dapat
dikelola
secara
optimal.
Kompetensi
tenaga
23
administrasi
untuk
mengarahkan,
memberdayakan,
menjadi
tenaga
administrasi
yang
memenuhi
standar TAS.
B. Implementasi Program
1. Rancangan tindakan siklus 1
Pada
tahap
rancangan
tindakan
siklus
1,
dilakukan
instrumen
identifikasi
kompetensi
tenaga
kompetensi
TAS
dalam
mengelola
tenaga
diberdayakan
melakukan
administrasi
membantu
pembimbingan
atau
calon
guru
kepala
terhadap
yang
dapat
sekolah
dalam
tenaga
administrasi
standar
kompetensi
yang
ditetapkan
dalam
24
sekolah
yang
menjadi
peserta
pembimbingan
1.
Sebelum
melakukan pengisian
instrumen
diberikan
Kompetensi
setelah tindakan
1
(%)
68
memperlihatkan
tingkat
Peningkatan
kompetensi
(%)
10
kompetensi
tenaga
25
melakukan
pembimbingan
dan
menjalankan
tugasnya
pemanfaatan
TIK
dalam
pengelolaan
administrasi
pada
usaha
pembimbingan
pada
kompetensi-
kompetensi tersebut.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan
tindakan siklus 2 antara lain adalah sebagai berikut:
a. Meminta kembali kesediaan tenaga administrasi atau guru
yang
memiliki
membantu
kompetensi
calon
kepala
lebih
sekolah
untuk
diberdayakan
dalam
melakukan
Pembimbingan
26
sekolah
yang
menjadi
peserta
pembimbingan
2.
Sebelum
melakukan pengisian
instrumen
diberikan
Kompetensi
setelah
tindakan 2
(%)
95
Peningkatan
kompetensi
(%)
27
dalam
mengelola
administrasi
kepegawaian
setelah
27
melalui
pembinaan
dan
pembimbingan
tenaga
Binamu.
Pembimbingan
dilakukan
sebelum
atau
sesudah
melakukan pengkajian-pengkajian.
1. Rancangan tindakan
Pada tahap rancangan tindakan, dilakukan penyusunan atau
pengadaan instrumen-instrumen yang akan digunakan pada tahap
pelaksanaan
tindakan.
Instrumen-instrumen
yang
digunakan
identifikasi
kompetensi
tenaga
administrasi
mengidentifikasi
kompetensi
TAS
dalam
mengelola
hasil
administrasi
pengisian
instrumen
kepegawaian,
dua
diperoleh
TAS
yang
rata-rata
28
kompetensi
memenuhi
standar
yang
dianggap
kompetensi
rendah
yang
atau
ditetapkan
tidak
dalam
yang
akan
dibimbing,
kadang
sebelum
atau
sesudah
melakukan pengkajian.
3. Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan tindakan.
Pada
tahap
administrasi
monev
sekolah
yang
pelaksanaan
menjadi
tindakan,
peserta
tenaga
pembimbingan
Kompetensi
setelah tindakan
1
(%)
89
memperlihatkan
Peningkatan
kompetensi
(%)
tingkat
21
kompetensi
tenaga
kepala
sekolah
sebagai
manajer
dalam
melakukan
29
pembimbingan
dan
menjalankan
tugasnya
mengembangkan
mempelajari
bahan
pembelajaran
penyusunan
mengerti
Kajian Kurikulum
Setelah
mempelajari
bahan
pembelajaran
pengelolaan
kompetensi
pengelolaan
kurikulum
sekolah,
Kajian
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
30
Setelah
pendidik
mempelajari
dan
tenaga
bahan
pembelajaran
kependidikan
pengelolaan
kemudian
mengkaji
penulis
mengetahui
keadaan
guru
dan
pegawai,
dan
tenaga
kependidikan
setelah
mempelajari
kependidikan
sekolah
magang
sebaiknya
dapat
mempelajari
bahan
pembelajaran
pengelolaan
dan
prasarana
sekolah
tempat
magang,
penulis
pengadaan,
pemeliharaan,
inventarisasi
dan
mempelajari
bahan
pembelajaran
pengelolaan
31
mempelajari
bahan
pembelajaran
pengelolaan
tentang
pengelolaan
keuangan
sekolah
secara
Kajian
Pembinaan
Tenaga
mempelajari
bahan
pembelajaran
pembinaan
oleh
kepala
sekolah.
Penulis
juga
memperoleh
mempelajari
pembelajaran
kemudian
pembelajaran
sekolah
bahan
pembelajaran
TIK
dalam
mengkaji
pemanfaatn
TIK
dalam
tempat
magang,
penulis
mendapat
32
9.
monitoring
dan
evaluasi
sehingga
belum
praktek.
Untuk
meningkatkan
penguasaan
kompetensi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pelaksanaan
tindakan kepemimpinan yang dilaksanakan sebanyak dua siklus
maka dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kompetensi yang dimiliki tenaga administrasi sekolah
ikut menentukan keberhasilan sekolah dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Kompetensi tenaga administrasi sekolah dalam mengelola
administrasi
kepegawaian
dapat
ditingkatkan
melalui
33
1. Kepala
sekolah
secara
berkala
sebaiknya
melakukan
34
35