Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...............................................................
ii
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
I-3
I-4
I-4
I-4
I-5
I-5
1.8 Personil
..................................................................
I-11
I-13
II-3
II-7
II-8
II-9
Hal.
ii
Daftar Isi
II-15
II-16
II-17
II-17
II-19
II-26
III-1
III-2
III-12
III-14
III-14
III-14
III-14
III-18
III-19
3.2.2 Pengaturan........................................................
III-21
IV-1
IV-1
IV-2
IV-4
IV-7
IV-7
Hal.
iii
Daftar Isi
IV-20
IV-37
IV-42
IV-43
IV-46
IV-48
IV-51
IV-53
IV-53
IV-54
IV-54
IV-55
IV-55
IV-55
IV-56
IV-56
IV-56
IV-56
IV-57
V-1
V-11
V-18
VI-1
VI-2
VI-2
VI-4
Hal.
iv
Daftar Isi
VI-4
VI-6
VI-6
VI-7
VI-7
VI-8
VI-10
VI-13
VII-1
VII-1
VII-9
VII-15
VII-15
VII-16
VII-17
VII-18
VII-19
VII-20
VII-20
Hal.
VII-21
Daftar Isi
Hal.
VIII-1
vi
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Banyaknya Jumlah Kelurahan Per Kecamatan
Di Kota Dumai Tahun 2012.................................
II-4
II-9
II-10
II-13
II-26
III-3
III-4
III-5
III-5
III-5
III-6
III-8
III-8
III-11
III-15
Hal.
vii
Daftar Tabel
III-17
IV-2
IV-4
IV-5
IV-9
IV-13
IV-15
IV-15
IV-21
IV-23
IV-24
IV-26
IV-27
IV-29
IV-39
IV-40
IV-46
IV-47
IV-47
IV-48
V-1
Tabel 5.2 Bagian Wilayah Kota (BWK) di Kota Dumai 2016 ...
V-7
Hal.
V-18
viii
Daftar Tabel
Hal.
VII-3
VIII-1
ix
Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kawasan Pelabuhan dan industri Pelintung
dan Lubuk Gaung sebagai salah satu konsep
Free TradeZone (FTZ) Kota Dumai Kota
Dumai Tahun 2011 .........................................
II-3
II-6
II-15
II-18
II-20
II-22
II-25
III-3
III-7
III-9
III-10
III-13
III-14
III-14
Hal.
Daftar Gambar
IV-17
IV-17
IV-18
IV-20
Gambar 4.5 Grafik suplai dan pemakaian air setiap jam ........
IV-29
IV-33
IV-36
IV-36
IV-36
V-9
V-17
Hal.
VI-5
xi
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk
mencapai Millenium Development Goals (MDGs), yaitu meningkatnya
jumlah penduduk yang mempunyai akses air minum sebesar 80 %
pada tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah
Daerah dan UU No.33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemeritah Daerah, maka pemerintah daerah
bertanggungjawab penuh untuk memberikan pelayanan dasar kepada
masyarakat di daerahnya masing-masing, termasuk pelayanan air
minum. Namun demikian, bagi daerah - daerah dengan wilayah
pedesaan
relatif
luas,
berpenduduk
miskin
relatif
tinggi
dan
membiayai
investasi
yang
dibutuhkan
dalam
rangka
non-fisik
pengembangan
yang
sumber
terdiri
daya
dari
manajemen,
manusia.
Penyediaan
teknis
air
dan
bersih
tersedianya
air,
masyarakat
akan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
kesulitan
Hal.
untuk
I-1
Pendahuluan
meningkatnya
meningkatnya
jumlah
keadaan
penduduk
ekonomi
sosial
yang
dan
diikuti
dengan
kepadatan
suatu
lahan
pembangunan
untuk
IPA
pelengkapnya
serta
pengembangan
jaringan
&
pipa
bangunan
di
daerah
Dumai
mempunyai
letak
yang
sangat
strategis
karena
yang
berhubungan
langsung
dengan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Negara-negara
Hal.
I-2
Pendahuluan
Rencana
Induk
Pengembangan
SPAM
(RISPAM)
masing-masing.
Sedangkan
tujuannya
adalah
untuk
rencana
induk
pengembangan
SPAM
bertujuan
untuk
SPAM
Pemerintah
Kota
Dumai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
untuk
menjadi
Hal.
I-3
Pendahuluan
rangka
pengembangan
SPAM
baik
perpipaan
maupun
nonperpipaan.
1.1.3. OTORISASI
Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kota DumaiProvinsi Riau
dengan seluruh tahapan kegiatan Penyusunan Rencana Induk Sistem
Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang dilaksanakan dalam waktu 5
(lima) bulan terhitung sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Adapun pengguna jasa dalam pekerjaan RISPAM ini adalah
Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kota Dumai dengan
Nomor Kontrak; 05/SP/KOS-SEL/PPK-CK/2013 tanggal 28 Juni 2013.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-4
Pendahuluan
Undang-undang
No.
26
tahun
2007
tentang Penataan
Ruang
Peraturan
Pemerintah
No.
16
Tahun
2005
tentang
dengan
Badan
Usaha
Dalam
Penyediaan
Infrastruktur
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.
18/PRT/M/2007
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-5
Pendahuluan
Permen
PU
14/PRT/M/2010
tentang
Standar Pelayanan
fungsi
strategis
dan
konteks
regional
nasional
evaluasi
kondisi
eksisting
SPAM,
dengan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-6
Pendahuluan
5. Melakukan
identifikasi
permasalahan
dan
kebutuhan
skala
kapasitas
prioritas
air
penggunaan
baku
sumber
(disesuaikan
air
dengan
baku,
rencana
maupun
perdesaan
berupa
rencana
tahapan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-7
Pendahuluan
rencana
konsep
pengembangan
kelembagaan
dan
kebutuhan
SDM
termasuk
latar
belakang
keahliannya.
13. Melakukan koordinasi dengan konsultan advisory penyusunan
rencana induk tingkat provinsi yang meliputi koordinasi penyamaan
standar sistematika (awal pekerjaan).
lingkup
kegiatan,
lokasi
kegiatan
dan
waktu
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-8
Pendahuluan
umum
daerah
Kota
Dumai
menguraikan
tentang
kemiringan
morfologi/bentuk
lereng,
lahan,
geologi,
teknis,
keuangan
seperti
serta
kelembagaan
aspek
pengelola
pengaturan,
dan
PDAM,
diakhiri
aspek
dengan
permasalahan SPAM.
BAB IV STANDAR KRITERIA PERENCANAAN
Standar kriteria perencanaan menguraikan tentang kebutuhan
air
tentang
arah
perkembangan
kota
dan
rencana
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I-9
Pendahuluan
dengan
pentahapan
serta
sumber
pendanaan
langsung
maupun
tidak
langsung
terhadap
hasil
menangani
SPAM
Kota
Dumai,
struktur
organisasi,
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
I - 10
BAB II
KONDISI UMUM DAERAH
2.1 KONDISI FISIK DAERAH
Pada saat ini Kota Dumai merupakan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) sekaligus Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN).
Kegiatan
Kota
Dumai
Nasional
telah
(PKN).
ditetapkan
Sejak
menjadi
dibentuknya
Pusat
Provinsi
berkembang
menjadi
pusat
pelayanan
jasa
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 1
di
Duri
dan
wilayah-wilayah
barat.
Jalur
darat
yang
angkutan
ini
hilir
sangat
didukung
oleh
lalu
lintas
perairan
negara
Malaysia
dan
Singapura.
Di
Kota
Dumai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 2
Gambar 2.1
Kawasan Pelabuhan dan industri Pelintung dan Lubuk Gaung
sebagai salah satu konsep Free Trade Zone (FTZ) Kota Dumai
2.1.1. Geografis
Kota Dumai merupakan salah satu Kota hasil pemekaran dari
Kabupaten Bengkalis berdasarkan Undang-undang No.16 tahun
1999 tentang pemekaran kabupaten. Secara administrasi Kota
Dumai mencakup tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Dumai
Barat, Kecamatan
Kecamatan
Medang
Kecamatan
Bukit
Sungai
Kapur,
Sembilan,
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 3
1999,
tanggal
20
April
1999,
yang
meliputi
tiga
Peraturan
Daerah
Nomor
18
Tahun
2001
tentang
Jumlah
Kecamatan
Desa / Kelurahan
Kota Dumai
33
Kota Dumai
sebagai berikut:
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 4
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 5
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 6
sedikit
bergelombang.
Rata-rata
tingkat
Dumai
secara
umum
sangat
baik.
Terdapat
dua
memungkinkan
untuk
digunakan
sebagai
lahan
laut.
Hal
ini
mengindikasikan
bahwa
dalam
pengaliran air buangan kota agak sulit, dan pada tempattempat tertentu sering terjadi banjir terutama pada air laut
sedang pasang.
Kondisi
topografi
Kota
Dumai
pada
dasarnya
sangat
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 7
Jenis
bahan
penyusun
lempung,
pasir,
kerikil,
sisa
terbioturbasikan,
batu
pasir
halus,
umumnya
Dumai
masih
bisa
dikembangkan
untuk
kegiatan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 8
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 9
penyinaran matahari
44,4 %. Terdapat
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 10
Kondisi air tanah di Kota Dumai yang berasal dari air tanah
dangkal (sumur gali dan sumur pompa) dengan kedalaman
rata-rata 1-2 meter, maupun air tanah dalam (sumur bor),
pada umumnya kurang baik.
2.2. SARANA DAN PRASARANA
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
PU/cipta Karya pada kota Dumai dalam hal ini dapat menyusun
program dan kegiatan dalam jangka waktu lima tahun kedepan
(jangka menengah).
Pada bab ini menguraikan kondisi eksisting Prasarana bidang
Pu/Cipta Karya yang meliputi sektor Penataan Bangunan Dan
Lingkungan (PBL), Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
(PLP),
Sektor
Air
Bersih
Dan
Sektor
Pengembangan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 11
Disamping itu, keadaan topografi dan tinggi pasang surut air laut
juga merupakan kendala bagi penanganan sistem drainase, maka
kondisi saluran yang belum tertangani tersebut memberi pengaruh
terhadap kelancaran proses pelimpahan air ke laut, seperti
terjadinya genangan-genangan pada saluran dan sekitar badan
jalan kota.
Untuk sanitasi/air limbah di kota Dumai dapat dibedakan atas 3
(tiga) bagian besar yakni :
a. Air Kotor
Air buangan yang berasal dari air kloset, peturasan, bidet dan air
buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari
alat-alat plumbing lainnya.
b. Air Bekas
Air buangan yang berasal dari alat-alat plumbing lain seperti bak
mandi, bak cuci tangan, bak dapur dan sebagainya
c. Air Buangan Khusus
Air buangan yang mengandung gas, racun dan bahan berbahaya
seperti dari pabrik, laboratorium, rumah pemotongan hewan.
Dengan jumlah penduduk sebesar 262.796 jiwa (2011) dan
kepadatan penduduknya sebesar 76 Jiwa/ha, dapat dimasukkan ke
dalam
kelompok
daerah
dengan
kepadatan
penduduk
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 12
dari
ditampung
WC/jamban/toilet
dalam
tangki
septik
rumah
dan
tangga
cubluk
dengan
cara
(leaching
pit),
parit-parit
di
sekitarnya).
Standar
produksi
air
limbah
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 13
2.2.2. Persampahan
Produksi sampah di Kota Dumai rata-rata 120 m3 per hari dan
ditampung
perkantoran
dan
lain-lain.
Sampah
tersebut
(satu)
gerobak
sampah,
dan
600
KK
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 14
Gambar 2.4
Prasarana Penampungan Sampah Sementara
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 15
individu
tak
langsung
(door
to
door
gerobak)
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 16
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 17
2.2.4. Irigasi
Irigasi adalah usaha
menunjang
penyediaan
pertanian,
yang
dan
jenisnya
meliputi
irigasi
air
Irigasi
diselenggarakan
dengan
tujuan
mewujudkan
Petani.
Irigasi
berfungsi
mempertahankan
dan
diselenggarakan
dengan
mengutamakan
kepentingan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 18
Aceh seluas 469 hektar, dan Kelurahan Basilam Baru seluas 350
hektar.
2) Daerah Irigasi di Kecamatan Dumai Barat yang meliputi Daerah
Irigasi Purnama I seluas 376 hektar dan Daerah Irigasi Purnama II
seluas 306 hektar.
2.2.5. Sarana Perekonomian
Salah
satu
sektor
kegiatan
ekonomi
yang
tergolong
memiliki
cukup
prospektif
dalam
mengembangkan
kegiatan
ekonomi
penduduk
perkotaan
untuk
kehidupan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 19
bagi Kota Dumai, mengingat salah satu peran Kota Dumai sebagai
pusat pelayanan jasa. Selain itu dengan posisinya yang strategis,
Kota Dumai sangat berpotensi menjadi pusat koleksi barang dan jasa
dari wilayah hinterlandnya dan sekaligus menjadi pusat distribusi
barang dan jasa ke daerah-daerah lainnya.
senantiasa
banyak
mendapat
perhatian
dari
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 20
Perkembangan
Pelayanan
kesehatan
sangat
penting
dalam
Pembangunan
di
bidang
kependudukan
sangat
erat
meningkatkan
produktivitas.
kualitas
Perkembangan
sumber
daya
manusia
dan
Pelayanan
harus
bermutu
dan
serta
meningkatkan
pemberdayaan
kemandirian
perencanaan
pembangunan
yang
berwawasan
lingkungan
sebagai
dampak
pelaksanaan
Sakit
terhadap
jumlah
penduduk
yaitu
7,3/500.000
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 21
mengarahkan
kepentingan
kehidupan
bersama
telah
beragama
tersedia
untuk
umat
tempat-tempat
dan
ibadah
Lancarnya
arus
lalu
lintas
akan
sangat
menunjang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 22
Besar
kecamatan
Bukit
Kapur.
Sedangkan
terminal
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 23
kereta
api
Trans
Sumatera,
yang
beberapa
ruas
rencana
pengembangan
transportasi
pengembangan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 24
ini
telah
ditempati
sejumlah
industri.
Dengan
sistem
Ocean.
Pada
unit
layanan
pelabuhan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Dumai
Hal.
untuk
II - 25
Bengkalis.
Apabila
dalam
keadaan
musim
puncak
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 26
lokal juga memiliki Bandar Udara Pinang Kampai. Saat ini masih
dimiliki dan dikelola oleh PT. Pertamina (Persero) UP II Dumai
namun saat sekarang sudah dioperasikan untuk kepentingan
penerbangan sipil, dengan panjang landas pacu 1800 meter, dan
lebar landas pacu
tahun
1997
Departemen
Perhubungan
Perhubungan
Udara
merencanakan
pengambilan
c/q
Ditjen
aset
dan
untuk
menyerahkannya.
Selanjutnya,
proses
kesulitan
menghitung
nilai
harga
asset
yang
akan
diserahkan.
Status Bandara ini semula hanya sebagai Bandara Khusus yakni
hanya dapat digunakan untuk melayani kepentingan perusahaan
PT. Pertamina dan para Kontraktornya guna menunjang kegiatan
Perminyakan
dan
Gas
(Migas),
melalui
Penetapan
Menteri
Khusus
yang
dapat
melayani
Penerbangan
Umum.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 27
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 28
Hal.
II - 29
ketenagalistrikan
Kota
Dumai
Bengkalis,
pengembangan
kelistrikan
Kabupaten
Bengkalis,
2.2.10. Telepon
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) dan Telekom
Malaysia Bhd meluncurkan sistem komunikasi bawah laut, yakni
Dumai Maleka Cable System (DMCS) untuk menyalurkan trafik
telekomunikasi
internasional.
Pengembangan
jaringan
percakapan
dalam
negeri
selama
tahun
1999
yang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 30
dunia
teknologi
telekomunikasi
dengan
berbasis
Provider
lokal
maupun
luar
negeri
saling
mampu
menjangkau
Pulau
Rupat,
Kabupaten
budaya,
mengembangkan,
mengoordinasikan
dan/atau
lingkungan
melestarikan,
keterpaduan
yang
dilakukan
melindungi
pembangunan
nilai
untuk
dan/atau
strategis
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 31
kawasan
strategis
yang
ditetapkan
berdasarkan
yang
terintegrasi,
baik
merupakan
Pelabuhan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 32
nilai
PDRB
daerah
yang
bersangkutan
semakin
harus
lebih
tinggi
dibandingkan
pertumbuhan
penduduknya.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah seluruh
nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah
(region) tanpa memperhatikan pemilikan atas sektor produksi.
Secara agregatif PDRB menggambarkan kemampuan suatu
daerah menghasilkan pendapatan/balas jasa faktor-faktor yang
ikut berproduksi di daerah tersebut.
Dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
wilayah maka data PDRB tetap merupakan informasi yang
sangat
berguna
menggambarkan
dan
mendasar,
aspek
walaupun
pembangunan
secara
belum
bisa
keseluruhan.
atas
dasar
harga
konstan
2000
memperlihatkan
tanpa migas atas dasar harga berlaku dari Tahun 2000 sampai
dengan 2009, adalah Tahun 2000 Rp. 948,14 milyar; Tahun
2001 Rp.1.225,25 milyar; Tahun 2002 Rp.1.419,42 milyar;
Tahun 2003 Rp.1.697,29 milyar; Tahun 2004 Rp.1.973,16
milyar;
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 33
Tahun
2003
Rp.1.170,06
milyar;
Tahun
2004
Tahun
berlaku
produksi
tidak
secara
memberikan
nyata
karena
tumbuh
menjadi
9,34
persen,
Tahun
2007
Pada Tahun
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 34
angkatan
Kerja
(TPAK),
yang
diperoleh
dari
utamanya
(75,23
persen)
diikuti
sektor
tersier
penyediaan
kesempatan
kerja
yang
cukup
akan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 35
Gambar 2.8
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Dumai Tahun 2011
Sumber : Dumai Dalam Angka, 2012
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 36
upaya-upaya
melalui
penyebaran
kebijakan
dan
subsidi
pemerataan
dan
investasi
diandalkan
dalam
persaingan
global
melalui
serta
penyediaan
fasilitas
pengembangan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 37
mempromosikan
ke
luar
negeri
secara
konsisten
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 38
2.
3.
4.
5.
6.
Kecamatan
Jenis Kebutuhan
Dumai Timur
Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Dumai Barat
Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Bukit Kapur
Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Medang Kampai Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Sungai Sembilan Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Kota Dumai
Balai Pengobatan
BKIA dan Rumah Bersalin
Puskesmas
Rumah Sakit
Sumber : RTRW, 2012
Selain penyediaan sarana kesehatan, perlu diperhatikan juga
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 39
kawasan
kawasan
perdagangan
layanan
bagi
internasional yang
kegiatan
mampu
perekonomian
menjadi
pada
skala
pusat
kegiatan
nasional
tersebut
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
adalah
Hal.
meliputi
II - 40
datang
diantaranya
dan
keluar
adalah
dari
Kawasan
kota
Dumai.
Pelabuhan
Kawasan
Pelindo
I,
tersebut
Kawasan
yang
skala
internasional
tersebut.
Untuk
kepentingan
Pusat
Kegiatan Strategis
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 41
berupa
bahan
mentah
dapat
diproses
menjadi
barang
Industri
Pelintung,
yang
termasuk
di
dalam
wilayah
pengembangan
sehingga
diharapkan
potensi
dan
Hal.
II - 42
Oleh
karena
itu,
selain
mengalokasikan
komponen-
kawasan
bandara,
pemanfaatan
ruang
ruang
kawasan
di Kecamatan
Dumai Barat,
Hal.
II - 43
dan
pengembangan
direncanakan
kawasan
hingga
permukiman
tahun
dan
2016
kawasan
ada
hutan
pemanfaatan
Kelurahan
Bagan
ruang
di
Besar
Kecamatan
direncanakan
Medang
Kampai,
berupa
kawasan
seluas 100
Ha,
kawasan
militer
seluas
Ha,
udara
Pinang
Kampai
yang
masih
bagian
dari
Besar
(BWK
I),
dan
pengembangan
kawasan
kelurahan-kelurahan
lainnya
di
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Kecamatan
Medang
Hal.
II - 44
Ha,
perdagangan
dan
cadangan
regional
pengembangan
seluas 38
Ha
kawasan
(luas lahan
untuk
kawasan
perdagangan
regional
seluas,
stasiun
yang
perdagangan
lokasinya
regional,
berdekatan
kawasan
dengan
perkantoran
kawasan
swasta
yang
satu
kesatuan
dengan
permukiman
karyawan
jasa
dan
perdagangan
yang
merupakan
bagian
pelabuhan
Pelintung
seluas 12
Ha,
kawasan/
area
Hal.
II - 45
cadangan
pengembangan
kawasan
permukiman
seluas 111 Ha, pengolahan air baku seluas 7 Ha, tempat transit
pergerakan barang seluas 14 Ha, dan stasiun penumpang.
Rencana pola pemanfaatan ruang kawasan untuk Kelurahan
Lubuk
Gaung
langsung
berupa
menuju
dimaksudkan
untuk
stasiun
Pulau
Rupat
barang
hingga
memperlancar
yang
direncanakan
ke
Malaka
yang
distribusi
barang
hasil
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 46
- Warung 70 unit,
- Pusat Pertokoan Kecil 7 unit
h. Sarana Pendidikan
- Sekolah Dasar 11 unit,
- Sekolah Menengah Pertama 4 unit,
- Sekolah Menengah Atas 4 unit,
i. Sarana Peribadatan
- Mesjid 36 unit,
- Mushola 7 unit
j. Prasarana Air Bersih 3 juta liter per hari
k. Prasarana Kelistrikan 4.134.381 VA
B. Ibukota Kecamatan Sungai Sembilan (Kelurahan Lubuk
Gaung)
Sarana pendukung yang diperlukan untuk tahun 2030 :
a. Kantor Camat 1 unit,
b. Kantor Kelurahan 1 unit,
c. Kantor Polisi Sektor 1 unit,
d. Kantor Urusan Agama 1 unit,
e. Kantor Komando Rayon Militer 1 unit,
f. Sarana Kesehatan
- Puskesmas 2 unit,
- Puskesmas Pembantu 3 unit,
g. Sarana Perekonomian
- Warung 200 unit,
- Pusat Pertokoan Kecil 20 unit
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 47
h. Sarana Pendidikan
- Sekolah Dasar 30 unit,
- Sekolah Menengah Pertama 10 unit,
- Sekolah Menengah Atas 10 unit,
i. Sarana Peribadatan
- Mesjid 36 unit,
- Mushola 7 unit
j. Prasarana Air Bersih 8 juta liter per hari
k. Prasarana Kelistrikan 11.022.356 VA
C. Ibukota Kecamatan Bukit Kapur (Kelurahan Bagan Besar)
Sarana pendukung yang diperlukan untuk tahun 2030 :
a. Kantor Camat 1 unit,
b. Kantor Kelurahan 1 unit,
c. Kantor Polisi Sektor 1 unit,
d. Kantor Urusan Agama 1 unit,
e. Kantor Komando Rayon Militer 1 unit,
f. Sarana Kesehatan
- Puskesmas 3 unit,
- Puskesmas Pembantu 5 unit,
g. Sarana Perekonomian
- Warung 300 unit,
- Pusat Pertokoan Kecil 30 unit
h. Sarana Pendidikan
- Sekolah Dasar 49 unit,
- Sekolah Menengah Pertama 16 unit,
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 48
pelayanan
pemerintahan
ini
terletak
di
kawasan
di
Rencana
pengembangan
kawasan
pelabuhan
dan
Hal.
II - 49
dari
Dumai.
Selain
itu
juga
direncanakan
untuk
meningkatkan
Roro
Dumai
Malaka
aksesibilitas Dumai
serta menunjang mobilitas Dumai - Malaka yang selama ini di
layani oleh
kapal-kapal cepat.
b. Rencana Pengembangan Kawasan Pelabuhan Barang dan
Pergudangan hingga tahun 2030 di Kelurahan Laksamana dan
Dumai Kota Kecamatan Dumai Timur.
Kawasan pelabuhan dan pergudangan pada saat ini dilengkapi
fasilitas :
Dermaga barang umum untuk sandar 4 kapal besar Lapangan
peti kemas dan gudang Shed
Transit Shed
Lahan konsesi perusahaan-perusahaan:
- PT. Dumai Para Cipta Abadi
- PT. IPO Sumatera
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 50
Dumai
Timur.
Kawasan
pelabuhan
dan
Hal.
II - 51
pusat
perkotaan
yang
merupakan
pusat
pertumbuhan
Hal.
II - 52
budidaya
berhutan
bakau
di
belakangnya.
adalah
minimal
Kriteria
130
kali
kawasan
nilai
pantai
rata-rata
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 53
berbagai
upaya
untuk
mempertahankan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 54
sempadan
pantai
adalah
kawasan
tertentu
di
Sumatera
mempunyai
potensi
berupa
garis
pantai
bahwa
tidak
seluruh
garis
pantainya
memiliki
pantai
di
Kota
Dumai
selain
digunakan
untuk
untuk
kepentingan
kegiatan
perkotaan
seperti
Hal.
II - 55
15 km.
adalah
untuk
mempertahankan
kelestarian
fungsi
sungai.
Hal.
II - 56
untuk
mempertahankan
kelestarian
fungsi
sepanjang
tepian
danau/waduk
yang
lebarnya
Penetapan
lebar
sempadan
sesuai
dengan
ketentuan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 57
dan populasi satwa yang tinggi dan cukup luas. Kriteria untuk
kawasan Suaka Margasatwa adalah :
a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan
perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu dilakukan
upaya konservasinya.
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi.
c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran
tertentu.
d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang
bersangkutan
Kawasan Suaka Margasatwa
air dan juga sebagai resapan air untuk Kota Dumai. Luas
Kawasan Suaka Margasatwa di Kelurahan Batu Teritip ini
mencapai 70.328,31
penduduk.
mengganggu
Kondisi
penduduk.
ini
menyebabkan
Upaya
harimau
penanganan
yang
akan
perlu
margasatwa
yang
bertujuan
untuk
Margasatwa
sebagai
ekosistem
untuk
Menjadikan
harimau
agar
Suaka
tidak
kekayaan
budaya
bangsa
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
berupa
peninggalan-
Hal.
II - 58
peninggalan
sejarah,
bangunan
arkeologi
dan
monumen
tanpa
kawasan
khusus,
BWK
III
dengan
tingkat
umum.
Aspek-aspek
yang
menjadi
lokasi/kawasan
mengakibatkan
pola
di
Kota
pergerakan
Dumai.
eksisting
Perubahan
akan
ini
berubah
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 59
ini
terhadap
tidak
hanya
masyarakat,
mementingkan
tetapi
juga
aspek
jangkauan
meciptakan
kondisi
chevron/caltex,
kawasan
wisata
dan
kawasan
rencana
pengembangan
yang
dipersiapkan
dimana
luas
kawasan
bandara
akan
semakin
berhimpit dengan ruas jalan utama Dumai Duri, hal ini akan
mempengaruhi laju pergerakan dan kepadatan lalulintas di
kawasan tersebut. KKOP bandara akan sangat membatasi
pertumbuhan fisik di sekitar kawasan tersebut.
2. Memperlebar sisi udara sampai dengan 2250m x 45m dan
mengembangkan luas sisi darat dengan memindahkan posisi
sisi darat ke sebelah Timur runway. Skenario pengembang ini
lebih ideal dibandingkan skenario pertama. Pengembangan sisi
darat ke sebelah Barat runway akan dibatasi oleh skenario
pengembangan kawasan perkotaan Dumai di Kecamatan Bukit
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 60
peti
kemas,
pergudangan
barang
perdagangan,
ekspor-impor,
perdagangan
antar
pulau,
dan
pengembangan
kawasan
pelabuhan
Pelindo
pemerintah
dianggap
perlu
mempersiapkan
dan
Pelintung.
semakin
Aktivitas
meningkat,
kepelabuhanan
dibangunnya
lintasan
kedepan
jalan
rel
akan
dan
dan
Pelintung
menjadi
faktor
peningkatan
laju
dermaga
rakyat
untuk
pergerakan
penumpang.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 61
pergudangan
di
Kota
Dumai
diperuntukan
bagi
diskenariokan
Pelintung
menjadi
pada tahun
2016,
pusat-pusat
baru
Lubuk
gaung dan
pertumbuhan
yang
pergudangan
saat
ini
akan
dipertahankan
dan
ini
diharapkan
mampu
mengakomodasi
berdekatan
dengan
fungsi
kawasan
industri
dan
perdagangan.
Kawasan industri di kawasan perkotaan saat ini akan dibatasi
pengembangannya. Kepadatan permukiman disekitar kawasan
industri sudah tidak lagi menyisakan lahan-lahan terbuka.
Dibatasinya pengembangan lokasi industri di wilayah perkotaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 62
pada
lokasi-lokasi
baru
di
Lubuk
Gaung,
ekonomis,
aspek
kesehatan,
aspek
sosial,
aspek
Ikan).
Akan
dikembangkan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
sebagai
terminal
Hal.
II - 63
pengumpulan
barang-barang
agroindustri.
Berlokasi
di
No
1
Kecamatan
Bukit Kapur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(Jiwa)
(Jiwa)
(Jiwa)
1. Bukit Nenas
3.175
2.968
6.143
5.954
5.350
11.304
3. Gurun Panjang
2.090
1.837
3.927
4. Kampung Baru
3.089
2.773
5.861
5. Bagan Besar
6.793
6.106
12.899
21.100
19.033
40.133
1. Pelintung
2.734
2.278
5.012
2. Guntung
622
573
1.196
3. Teluk Makmur
1.238
1.187
2.425
4. Mundam
1.048
931
1.979
5.642
4.969
10.611
1. Bangsal Aceh
2.096
1.913
4.009
2. Lubuk Gaung
4.496
4.057
8.553
3. Tj. Penyembal
3.244
3.059
6.302
4. Basilam Baru
4.015
3.535
7.551
Kelurahan
Sub Total
2
Medang Kampai
Sub Total
3
Sungai Sembilan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 64
5. Batu Teritip
1.298
1.054
2.353
15.148
13.619
28.767
1. Pangkalan Sesai
5.047
4.769
9.816
2. S. Tetap DI
5.271
5.027
10.299
3. Purnama
6.622
6.244
12.866
Sub Total
4
Dumai Barat
4. Bagan Keladi
2.316
2.125
4.441
19.257
18.166
37.423
1. Tj. Palas
3.555
3.286
6.842
2. Jaya Mukti
8.914
8.413
17.327
3. Bukit Batrem
4.666
4.279
8.945
4. Teluk Binjai
8.863
8.325
17.188
Sub Total
5
Dumai Timur
5. Buluh Kasab
3.494
3.151
6.645
29.492
27.454
56.946
1. Rimba Sekampung
7.459
7.072
14.532
2. Laksamana
1.967
1.877
3.845
3. Sukajadi
4.965
4.685
9.650
4. Bintan
3.324
3.164
6.489
5. Dumai Kota
3.683
3.689
7.372
Sub Total
6
Dumai Kota
Sub Total
7
Dumai Selatan
21.399
20.488
41.887
1. Bukit Timah
3.247
3.088
6.335
2. Mekar Sari
2.729
2.532
5.261
3. Bukit Datuk
6.887
6.625
13.512
4. Ratu Sima
6.343
5.974
12.317
5. Bumi Ayu
4.972
4.812
9.784
Sub Total
Total Dumai
24.178
23.031
47.209
136.216
126.760
262.976
terutama
dalam
pengembangan
Kota
Dumai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 65
industri
menggambarkan
(Lubuk
bahwa
Gaung
dan
konsentrasi
Pelintung).
kegiatan
Hal
ini
perkotaan
masih
memungkinkan
dikembangkan
untuk
laju
perencanaan
pertumbuhan
pembangunan
penduduk
daerah
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
diperlukan
khususnya
Hal.
dalam
dalam
II - 66
yang
dibutuhkan
selama
kurun
waktu
tertentu,
menghitung
laju
pertumbuhan
penduduk,
dapat
Pt P0 exp ( r .t )
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun n
Po = jumlah penduduk pada tahun 1999
r = tingkat pertumbuhan penduduk
t = tahun proyeksi
Proyeksi laju pertumbuhan penduduk harus dilihat berdasarkan
kecenderungannya.
Apabila
linier,
maka
proyeksi
harus
masih
memungkinkan
dikembangkan
untuk
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 67
Tabel 2.5
Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Kota Dumai Tahun 2011
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 68
kegiatan
penduduk
lainnya.
Hal lain yang bisa digambarkan dari distribusi penduduk
berdasarkan umur adalah besarnya angka beban tanggungan.
Angka
Beban
Tanggungan
(ABT)
atau
dependency
ratio
antara
jumlah
penduduk
usia
non-produktif
ini
akan
berimplikasi
pula
pada
percepatan
pembangunan kota.
2.6.2. Penyebaran Penduduk
Tingkat kepadatan dan sebaran penduduk di Kota Dumai tertinggi
terjadi
di
Kecamatan
Dumai
Barat,
kondisi
tersebut
mem-
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 69
permukiman
dan
kegiatan
perkotaan
lainnya
di
kecamatan
memberikan
andil
yaitu
yang
Dumai
cukup
Barat
besar
dan
Dumai
terhadap
Timur,
pemusatan
dimasa
datang
dengan
memperhatikan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
kondisi
II - 70
difokuskan
diidentifikasi
dalam
pada
kondisi
neraca
keuangan
keuangan
Kota
yang
Dumai
dapat
berupa
Penerimaan
pembangunan
yang
terdiri
dari
pinjaman
roda kegiatan
rupiah
atau
meningkat
sebesar
32%.
Hal.
II - 71
memberi
masukan
terhadap
pendapatan
sebesar
17.850.310.236 rupiah.
Jumlah pengeluaran untuk belanja daerah dianggarkan lebih
besar dari jumlah pendapatan namun pada realisasinya jumlah
pendapatan jauh lebih besar dari belanja daerah. Hal ini
menunjukkan
masyarakat
untuk
membayar kewajibannya semakin meningkat dari tahun 20042005. Tetapi juga menunjukkan hal negatif yaitu ketergantungan
Kota
Dumai
terhadap
bantuan
keuangan
dalam
perlu
merumuskan
suatu
alternatif
untuk
dapat
diharapkan
sebagai
sumber
pendanaan
kerjasama
dan
koordinasi
dengan
pihak-pihak
diantisipasi
dengan
memberikan
intensifikasi
positif
satu
instrumen
kebijakan
fiskal
yang
dimiliki
oleh
Hal.
II - 72
APBN
atau
APBD.
Melalui
pengeluarannya,
Pemerintah
TAHUN
JUMLAH
KETERANGAN
ANGGARAN
1
2008
2009
2010
2011
2012
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
II - 73
BAB III
KONDISI SPAM EKSISTING
3.1 Aspek Teknis
Penyediaan air minum penduduk Kota Dumai saat ini dipenuhi dari
UPT Air minum Dinas PU Kota Dumai dan dari swasta melalui
penjualan air dengan truk tangki. Cakupan pelayanan air minum UPT
Air minum Dinas PU Kota Dumai tergolong masih rendah yaitu 4%
atau 1.850 sambungan rumah sehingga penduduk masih harus
bersusah-payah dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya.
Masih banyak penduduk di Kota Dumai yang mendapatkan air bersih
dari
sungai,
sumur
gali
sendiri
ataupun
langsung
mengambil
langsung dari air dari Bukit Batrem. Pada musim kemarau yang
panjang sangat terasa kondisi kesulitan air, dimana debit air
permukaan dan air tanah menurun.
minum penduduk Kota Dumai sebagian besar dilayani melalui truktruk tangki dari UPT Air minum Dinas PU dan swasta karena
pelayanan melalui sistem perpipaan saat ini tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 1
mencukupi
pelayanannya,
UPT
kebutuhan
air
Air
Dinas
minum
pelanggan
PU
di
Kota
area
Dumai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 2
SUNGAI MESJID
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 3
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 4
12.00
11.00
10.00
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
CROSS 0 + 050
Bidang Persamaan 160 meter
2.00
1.00
JARAK
10.39
7.97
4.31
6.36
6.26
8.06
4.94
6.991
5.855
4.210
4.153
3.651
6.100
6.190
ELEVASI EKSISTING
6.300
JARAK LANGSUNG
ELEVASI RENCANA
KETERANGAN
12.00
11.00
10.00
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
CROSS 0 + 050
Bidang Persamaan 160 meter
2.00
1.00
JARAK
3.86
7.38
4.73
6.33
8.90
9.10
4.54
7.233
6.320
3.912
3.863
4.211
6.170
6.320
ELEVASI EKSISTING
6.220
JARAK LANGSUNG
ELEVASI RENCANA
KETERANGAN
pinggir sungai memiliki beda tinggi hampir satu meter. Dari hasil
pengukuran didapatkan Sungai Mesjid memiliki kontur yang
relatif landai di sisi-sisinya.
Sistem pelayanan UPT Air minum Dinas PU Kota Dumai
dilakukan
dengan
digunakan
adalah
liter/detik.
sistem
jenis
pompa.
Pompa
centrifugal
dengan
transmisi
yang
kapasitas
80
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 5
No
Nama Barang
Tahun
Volume
Kondisi
1988
1990
1987
1991
2001
2002
2003
2004
2004
200 M'
200 M'
8.400M'
6.500 M'
8.702 M'
2.550 M'
4.576 M'
3.000 M'
475 M'
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 6
mulai
Nama Barang
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kantor
Gudang
Rumah Genset
Rumah Pompa Permanen
Rumah Laboratorium
Rumah Pompa Semi Permanen
Unit Bangunan IPA (2x20 Lt/dt)
Unit Bangunan IPA (2x15 Lt/dt)
Bangunan Reservoar I (400 M3)
Bangunan Reservoar II (200 M3)
Bangunan Reservoar I (50 M3)
Jalan Aspal
Pagar Kawat Pengaman pada
13
Pasangan Batako Setinggi 1,75 M
Tahun
Volume
Kondisi
2004
2000
2002
1978
1999
1990
-
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
600 M
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Jelek
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
271 M'
Baik
Nama Barang
Kantor
Rumah Genset
Rumah Intake I
Rumah Intake II (Baru)
Jembatan Intake
4 Unit Clarifier
2 Unit Filter
Bangunan Reservoar (300 M3)
Jalan Beton
Pagar Halaman Terbuat dari Besi
Setinggi 2 M
Tahun
Volume
Kondisi
2004
-
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
4 unit
2 unit
1 unit
100 M
15 M'
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 7
Nama Barang
Rumah Operator
Rumah Genset
Rumah Pompa
Bangunan Reservoar (24 M3)
Tahun
Volume
Kondisi
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 8
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Nama Barang
Tahun
Volume
Kondisi
2008
Baik
2008
Baik
2008
Baik
2012
2012
-
3 unit
3 unit
1 unit
2 unit
1 unit
3 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
5 unit
6 unit
4 unit
5 unit
2 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Rusak Berat
Rusak Berat
Rusak Berat
Cukup
-
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 9
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 10
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 11
Pelayanan air
1983
2000
1985
1987
1987
2004
1999
1985
1987
1985
1987
1992
1987
1.000 M'
2.600 M'
3.200 M'
1.578 M'
1.084 M'
6.800 M'
1.100 M'
6.800 M'
1.100 M'
814 M'
4.620 M'
2.766 M'
1.500 M'
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
dengan
sambungan
rumah
untuk
pelayanan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 12
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 13
Kota Dumai
PU
Kota
Dumai
hingga
tahun
2013
adalah
1850
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 14
Jenis Pelanggan
I.
2.
Niaga
310
3.
Sosial
17
4.
Hidran Umum
5.
Terminal Air
6.
Industri
3
TOTAL
1462
1850
terdistribusi dan
Hal.
III - 15
PARAMETER
MODUL
DESA/KELURAHAN
JENIS
JUMLAH
JUMLAH KK
TERLAYANI
TINGKAT
PELAYANAN
Ket :
- Jenis Modul (sesuai dengan Permen PU No.01/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan) meliputi :
Modul Hidran Umum, terminal air, mobil tangki air, penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur dalam, sumur pompa tangan,
sumur gali, IPA sederhana, Saringan Rumah Tangga, destilator surya atap kaca dan IPA reverse osmosis
- Tingkat pelayanan adalah perbandingan antara jumlah KK terlayani terhadap jumlah KK desa
Hal.
III - 16
digunakan
pada
sistem
penyediaan
air
minum
di
Kelurahan
Pelintung
kecamatan
Medang
kampai.
Hal.
III - 17
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 18
Uraian
Tahun
Panjang Kondisi
2010
3.100 m
Baik
2010
646 m
Baik
Pipa distribusi 90 mm
2010
2.903 m
Baik
2012
1.200 m
Baik
2012
2.750 m
Baik
Pipa distribusi 90 mm
2012
1.440 m
Baik
Pipa distribusi 63 mm
2012
1.220 m
Baik
Pipa distribusi 63 mm
2013
1.049 m
Baik
Pipa distribusi 90 mm
2013
2.990 m
Baik
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 19
3.1.3 Perdesaan
Sistem jaringan pipa dipedesaan belum ada di kota Dumai. Saat ini
program
PAMSIMAS
pembangunan
atau
sumur
dan
sejenisnya
bak
menitik
penampung,
beratkan
selain
itu
untuk
juga
tugak
pokok
untuk
menyelenggarakan
Pengelolaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 20
Uraian Tugas
Terdiri dari: Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai
Tugas:
Membantu Walikota dalam melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan Pengelolaan Air Minum
KotaDumai;
Melakukan pemeriksaan terhadap kepala UPT air minum baik
administrasi maupun Keuangan, minimal satu kali dalam enam
bulan dengan membuat suatu Berita Acara Pemeriksanaan
Membuat Laporan kepada Walikota terhadap pelaksanaan
Pengelolaan Air minum Kota Dumai pada setiap akhir tahun;
Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota;
Bertanggung jawab kepada Walikota
Kepala UPT
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 21
Aspek
Sub
Bagian
Tata Usaha
Uraian Tugas
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
dibidang Administrasi
Keuangan dan kepegawaian
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan
dan pengelolaan
perlengkapan;
Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber
pendapatan serta
perbelanjaan dan kekayaan UPT air minum;
Melakukan pencatatan dan membuat laporan terhadap hasil
penagihan dan
pelanggan;
Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT;
Bertanggung jawab kepada Kepala kepala UPT
Kelompok
Jabatan
bidang
Fungsional
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 22
KEPALA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG TU
SEKSI
SEKSI
investasi
pemgembangan
air
minum
jangka
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 23
masing
masing
unit
kerja
yang
dapat
dijadikan
akuntansi
dan
penggunaan
sistem
tidak
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 24
tahun
2012
pemasangan
pipa
dialokasikan
IKK
dana
Medang
untuk
pengadaan
dan
kampai
sebesar
Rp.
1.950.000.000,00.
3.3. Permasalahan SPAM
A. Teknis
Unit air baku
Sumber air baku yang digunakan untik pelayanan SPAM Kota Dumai
berupa air permukaan yaitu sungai Mesjid. Secara kualitas sumber air
baku sungai Mesjid tidak dapat digunakan sebagai air minum, harus
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 25
karena
kurangnya
minat
dari
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
masyarakat
Hal.
untuk
III - 26
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
III - 27
Standar/Kriteria Perencanaan
BAB IV
STANDAR/KRITERIA PERENCANAAN
4.1
KRITERIA PERENCANAAN
Spesifikasi ini memuat penjelasan-penjelasan yang diperlukan
survey
lapangan
yang
seksama
dan
survey
yang
laporan
tertulis
mengenai
hasil
memuat:
a. Foto lokasi;
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 1
Standar/Kriteria Perencanaan
C. Pelaksanaan Survey
Berdasarkan keberadaannya sumber air baku dibedakan atas
mata air, air tanah, air permukaan, dan air hujan. Materi survey
air baku dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Pelaksanaan Survey Mata Air
a. Cari informasi dari masyarakat setempat tentang lokasi
sumber, fluktuasi, pemunculan, serta pemanfaatan mata
air tesebut;
b. Pastikan sumber mata air yang akan disurvey;
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 2
Standar/Kriteria Perencanaan
sesuai dengan
SNI
06-2412-1991
Uji
kualitas
air
untuk
parameter
fisik,
yaitu
untuk
parameter:
Temperatur, sesuai dengan SNI 19-1141-1989 tentang
Cara Uji Suhu;
Rasa, sesuai dengan SNI 03-6859-2002 tentang Metode
Pengujian Angka Rasa Dalam Air;
Bau, sesuai dengan SNI 03-6860-2002 tentang Metode
Pengujian Angka Bau dalam Air;
Tabel 4.1 Data untuk Survei Air Baku
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 3
Standar/Kriteria Perencanaan
j.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 4
Standar/Kriteria Perencanaan
tentang
Metode
Pengambilan
Contoh
Uji
sesuai dengan
SNI
06-2412-1991
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 5
Standar/Kriteria Perencanaan
tentang
metode
Pengukuran
Debit
dengan
rambu
ukur
dan
alat
ukur
informasi
dari
penduduk
setempat
tentang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 6
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 7
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 8
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 9
Standar/Kriteria Perencanaan
debit
mata
air
dapat
dilakukan
dengar
Hal.
IV - 10
Standar/Kriteria Perencanaan
Q = 0.135 h3/2
Pada H = 8,5 cm; Q = 3,35 l/det
Khusus untuk meter air yang sudah dimanfaatkan, biasanya
sudah terdapat alat ukur (meter air) yang dipasang pada pipa
transmisi, sehingga dengan demikian bisa langsung dilihat
pada meter air tersebut.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 11
Standar/Kriteria Perencanaan
dalam
Debit air = H x A t
kemiringan
dan
kecepatannya
yang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 12
Standar/Kriteria Perencanaan
penampang
melintang
sungai.
Untuk
mengukur
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 13
Standar/Kriteria Perencanaan
ND-1000
mm
perlu
dilengkapi
dengan
aksesoris
dan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 14
Standar/Kriteria Perencanaan
pelepas
tekanan,
yang
berfungsi
melepas
atau
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 15
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 16
Standar/Kriteria Perencanaan
dengan pengertian:
P = daya pompa (tenaga kuda)
Q = debit (m3/detik)
w = densitas atau kepadatan (density) (kg/cm3)
H = total tekanan (m)
= efisiensi pompa ( 60 %75 %)
HP = daya kuda (horse power)
Pipa Transmisi
1) Jalur Pipa
Perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi ketentuan
teknis sebagai berikut:
a. Jalur pipa sependek mungkin;
b. Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan
mahal;
c. Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m diatas pipa, sehingga cukup
menjamin operasi air valve;
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 17
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 18
Standar/Kriteria Perencanaan
mata
air
untuk
kemudian
didistribusikan
ke
daerah
pelayanan.
b. Reservoir Penyeimbang (Balancing Reservoir)
Reservoir yang menampung kelebihan air pada saat pemakaian
oleh konsumen yang lebih kecil daripada air yang masuk untuk
kemudian didistribusikan lagi.
c. Reservoir Bawah Tanah (Ground Reservoir)
Reservoir yang ditempatkan di permukaan tanah, baik yang
bawah tanah atau muncul sebagian ataupun di atas muka tanah.
d. Menara Air (Elevated Reservoir)
Reservoir yang ditempatkan di atas suatu bangunan dengan
ketinggian tertentu dari permukaan tanah.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 19
Standar/Kriteria Perencanaan
NO
1.
UKURAN
KRITERIA
Berdasarkan :
konsumen
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 20
Standar/Kriteria Perencanaan
NO
UKURAN
Kapasitas air untuk sistem
KRITERIA
Berdasarkan :
500.000 jiwa )
Periode 30 menit
pemeliharaan IPA
Ditentukan dalam
perencanaan Instalasi
2.
Reservoir Penyeimbang
Debit Perencanaan
Waktu detensi
3.
Dimensi Reservoir
suplai
segi empat)
1:1:1/2:2:1/3:3:1/3:3:2
(tidak mengikat )
30 cm
minimum
30 cm - 50 cm
2m - 3m
4.
- lebar
reservoir
(30 - 80) cm
- panjang
Sesuai
- lokasi
dengan
panjang
reservoir
Di dasar reservoir, pada lokasi
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 21
Standar/Kriteria Perencanaan
NO
UKURAN
KRITERIA
pipa penguras
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 22
Standar/Kriteria Perencanaan
NO. KOMPONEN/JENIS
A.
1. Bangunan
reservoir
FUNGSI
1. Menyiapkan cadangan air hasil olahan
untuk meminimalkan gangguan suplai
air akibat kerusakan
2. Menyimpan cadangan air untuk
kepentingan umum, pemadaman
kebakaran, dan pemakaian sendiri.
2. Reservoir
distribusi
pelayanan
3. Reservoir
distribusi penguat
pelayanan
B.
Perpipaan
1. Pipa inlet
2. Pipa outlet
3. Over flow
4. Pipa penguras
5. Vent
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 23
Standar/Kriteria Perencanaan
NO. KOMPONEN/JENIS
FUNGSI
penampungan air.
6. Pipa bebas
Perlengkapan pipa
dan perlengkapan
khusus
1. Gate valve
2. Check valve
6. Foot valve
7. Hidrofor
8. Saringan atau
straine
9. Safety valve
10. Lorong
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 24
Standar/Kriteria Perencanaan
NO. KOMPONEN/JENIS
pengawasan
FUNGSI
untuk mengawasi, memelihara dan
mengatasi gangguan di reservoir
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 25
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 26
Standar/Kriteria Perencanaan
dengan membuat
Hidran Kebakaran)
f.
2) Periode Perencanaan
Periode perencanaan reservoir biasanya disesuaikan dengan
periode perencanaan pengembangan sistem penyediaan air
bersih
secara
keseluruhan.
Periode
perencanaan
sistem
beragam
konsumen,
fluktuasi
pemakaian
air
semakin kecil
d. Jumlah konsumen
e. Makin banyak konsumen maka fluktuasi pemakaian air
makin kecil.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 27
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 28
Standar/Kriteria Perencanaan
konstan. Fluktuasi
pengaliran
air
ke
reservoir
sistem
transmisi
air
bersih,
yaitu
grafik
jumlah
tabulasi
dari
fluktuasi
pemakaian
air
(secara
tabulasi).
- Membuat tabulasi fluktuasi pemakaian air kumulatif.
- Membuat tabulasi fluktuasi pengaliran air kumulatif
dari sistem transmisi air bersih.
- Membuat tabulasi selisih antara pengaliran (suplai) air
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 29
Standar/Kriteria Perencanaan
harus
disediakan
air
untuk
sistem
pemadam
Air
termasuk
sebagai
reservoir
Perlengkapan reservoir
diketahui
kapasitas
efektif
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
reservoir
Hal.
yang
IV - 30
Standar/Kriteria Perencanaan
diperlukan,
kemudian
dihitung
dimensi
reservoir
yang
prarencana,
lokasi
reservoir
ini
s udah
dipertimbangkan :
1) Lokasi sedekat mungkin dengan daerah pelayanan, agar pipa
pada
lokasi
yang
relatif
tinggi,
sehingga
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 31
Standar/Kriteria Perencanaan
pemilihan
konstruksi
reservoir
perlu
diper -
timbangkan :
- Kekuatan konstruksi
- Kemudahan dalam pelaksanaan pembangunan
- Kemudahan dalam operasi dan pemeliharaan
- Life time
- Biaya pembangunan dan biaya operasi/pemeliharaan.
8. Penentuan jenis bangunan penunjang
Bangunan penunjang yang mungkin ada pads komplek reservoir
adalah :
1) Rumah jaga
2) Gudang bahan kimia
3) Fasilitas pembubuhan desinfektan
4) Rumah pompa/genset (bila menggunakan pompa).
Dimensi
bangunan
penunjang
ditentukan
sesuai
dengan
kebutuhan.
9. Pra rencana tata letak
Berdasarkan dimensi reservoir dan bangunan penunjang yang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 32
Standar/Kriteria Perencanaan
tersedia.
Bilamana
luas
lahan
yang
tersedia
tidak
bilamana
ternyata
tidak
dapat
dilakukan
Kapasitas
ruang
kapasitas
air
perpipaan
penampungan
yang
adalah
ditampung
untuk
air
disesuaikan
dalam
peletakan
reservoir.
dan
dengan
Ruang
pengoperasian
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 33
Standar/Kriteria Perencanaan
pengoperasian
pompa.
Bila
sistem
distrib usi
Pekerjaan
ini
dilaksanakan
oleh
tenaga
ahli
yang
Gambar 4.7. Contoh penempatan pipa inlet, outlet dan bypass pada reservoir
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 34
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 35
Standar/Kriteria Perencanaan
zone
sedemikian
rupa
sehingga
memenuhi
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 36
Standar/Kriteria Perencanaan
Pipa Distribusi
1) Denah (Lay-out) Jaringan Pipa Distribusi
Perencanaan denah (lay-out) jaringan pipa distribusi ditentukan
berdasarkan pertimbangan:
a. Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan; jalan-jalan yang
tidak saling menyambung dapat menggunakan sistem cabang.
Jalan-jalan yang saling berhubungan membentuk jalur jalan
melingkar atau tertutup, cocok untuk sistem tertutup, kecuali
bila konsumen jarang.
b. Kepadatan konsumen; makin jarang konsumen lebih baik
dipilih denah (lay-out) pipa berbentuk cabang
c. Keadaan topografi dan batas alam wilayah pelayanan
d. Tata guna lahan wilayah pelayanan
2) Komponen Jaringan Distribusi
Jaringan pipa distribusi harus terdiri dari beberapa komponen
untuk memudahkan pengendalian kehilangan air.
a. Zona distribusi suatu sistem penyediaan air minum adalah
suatu area pelayanan dalam wilayah pelayanan air minum
yang dibatasi oleh pipa jaringan distribusi utama (distribusi
primer).
Pembentukan zona distribusi didasarkan pada batas alam
(sungai, lembah, atau perbukitan) atau perbedaan tinggi lebih
besar
dari
masyarakat
40
meter
antara
terkonsentrasi
zona
atau
pelayanan
batas
dimana
administrasi.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 37
Standar/Kriteria Perencanaan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 38
Standar/Kriteria Perencanaan
harian
dan
tiga buah
hidran
penduduk
wilayah
terlayani
sebagai
pendekatan
Hal.
IV - 39
Standar/Kriteria Perencanaan
Dengan pengertian:
Q = debit (m3/detik)
V = kecepatan pengaliran (m/detik)
A = luas penampang pipa (m2)
D = diameter pipa (m)
b) Kualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan; untuk pipa
bertekanan tinggi dapat menggunakan pipa Galvanis (GI) Medium
atau pipa PVC kelas AW, 8 s/d 10 kg/cm2 atau pipa berdasarkan
SNI, Seri (1012,5), atau jenis pipa lain yang telah memiliki SNI
atau standar internasional setara.
c) Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar
sesuai dengan zona pelayan yang di tentukan dari jumlah
konsumen yang akan dilayani, penggambaran dilakukan skala
maksimal 1:5.000.
Tabel 4.14 Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan
Jaringan Pipa Distribusi
Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Diameter Pipa Distribusi
Hal.
IV - 40
Standar/Kriteria Perencanaan
Hf = 10,66-1,85 D-4,87 L
V = 0,38464 C.D 0,63 I
Q = 0,27853 C.D
0,54
2,63
0,54
Dimana:
Q = debit air dalam pipa (m/detik)
C = koefisien kekasaran pipa
D = diameter pipa (m)
S = slope/kemiringan hidrolis
Ah = kehilangan tekanan (m)
L = panjang pipa (m)
V = kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
A = luas penampang pipa (m)
Pompa Distribusi
Debit pompa distribusi ditentukan berdasarkan fluktuasi pemakaian
air dalam satu hari. Pompa harus mampu mensuplai debit air saat
jam puncak dimana pompa besar bekerja dan saat pemakaian
minimum pompa kecil yang bekerja. Debit pompa besar ditentukan
sebesar 50% dari debit jam puncak. Pompa kecil sebesar 25% dari
debit jam puncak. Ketentuan jumlah dan ukuran pompa distribusi
sesuai dengan Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Jumlah dan Ukuran Pompa Distribusi
pompa
penguat
diperlukan
untuk
menaikkan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 41
Standar/Kriteria Perencanaan
kondisi topografi;
elevasi
muka
tanah
stasiun
pompa
harus
termasuk
c. Dimensi
dipasang
pada
pipa
distribusi,
pompa
harus
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 42
Standar/Kriteria Perencanaan
d. Pemilihan Pompa
Faktor-faktor
yang
harus
dipertimbangkan
dalam
pemilihan
pompa adalah:
(1) Efisiensi pompa; kapasitas dan total head pompa mampu
beroperasi dengan efisiensi tinggi dan bekerja pada titik
optimum sistem.
(2) Tipe pompa
pompa
mengakibatkan
efisiensi
pompa
masingmasing berbeda-beda.
e. Pompa cadangan
Pompa cadangan diperlukan untuk mengatasi suplai air saat
terjadi perawatan dan perbaikan pompa. Pemasangan beberapa
pompa sangat ekonomis, dimana pada saat jam puncak semua
pompa bekerja, dan apabila salah satu pompa tidak dapat
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 43
Standar/Kriteria Perencanaan
Setiap
alternatif
tersebut
harus
dievaluasi
dalam
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 44
Standar/Kriteria Perencanaan
1. Sambungan Rumah
Yang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah pipa dan
perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan sampai dengan
meter air. Fungsi utama dari sambungan rumah adalah:
-
2. Hidran/Kran Umum
Pelayanan Kran Umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan dan
pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil yang diperlukan
sesuai gambar rencana. KU menggunakan pipa pelayanan dengan
diameter 1 dan meteran air berukuran . Panjang pipa
pelayanan sampai meteran air disesuaikan dengan situasi di
lapangan/pelanggan. Konstruksi sipil dalam instalasi sambungan
pelayanan merupakan pekerjaan sipil yang sederhana meliputi
pembuatan bantalan beton, meteran air, penyediaan kotak
pengaman dan batang penyangga meteran air dari plat baja
beserta anak kuncinya, pekerjaan pemasangan, plesteran dan
lain-lain sesuai gambar rencana.
Instalasi KU dibuat sesuai gambar rencana dengan ketentuan
sebagai berikut:
-
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 45
Standar/Kriteria Perencanaan
3. Hidran Kebakaran
Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan keluar
yang disediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk
keperluan pemadam kebakaran atau pengurasan pipa. Unit hidran
kebakaran (fire hydrant) pada umumnya dipasang pada setiap
interval
jarak
300
m,
atau
tergantung
kepada
kondisi
menutup
katup
ini
maka
pada
saat
tidak
badan hidran
kepala hidran
katup hidran
4.2.
menentukan
kebutuhan
air
minum
di
suatu
Kebutuhan
air
Minum
berdasarkan
kategori
kota
yang
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 46
Standar/Kriteria Perencanaan
No
1
Kategori Kota
Tingkat
Jumlah
Sistem
Penduduk
Kota Metropolitan
>
Pemakaian
Air
Non Standar
190
Non Standar
170
Non Standar
150
20.000
Standar
130
100.000
BNA
< 20.000
Standar IKK
100
< 3.000
Standar DPP
30
1.000.000
2
Kota Besar
500.000
1.000.000
Kota Sedang
100.000
500.000
Kota Kecil
Kota Kecamatan
Kota Pusat
Pertumbuhan
air
minum
sesuai
dengan
katagori
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
fasilitas
Hal.
yang
IV - 47
Standar/Kriteria Perencanaan
No
(fasilitas)
1
Sekolah
10 liter/hari
Rumah Sakit
200 liter/hari
Puskesmas
(0,5 - 1) m3/unit/hari
Peribadatan
(0,5 - 2) m3/unit/hari
Kantor
(1 - 2) m3/unit/hari
Toko
(1 - 2) m3/unit/hari
Rumah Makan
1 m3/unit/hari
Hotel/Losmen
Pasar
(6 - 12) m3/unit/hari
10
Industri
(0,5 - 2) m3/unit/hari
11
Pelabuhan/Terminal
12
SPBU
(5 - 20) m3/unit/hari
13
Pertamanan
25 m3/unit/hari
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 48
Standar/Kriteria Perencanaan
pemakaian
air
untuk
hari
maksimum
1,15
Periode Perencanaan
Suatu sistem penyediaan air minum harus direncanakan dan
air
dengan
harga
yang
terjangkau
oleh
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 49
Standar/Kriteria Perencanaan
a. Berorientasi ke depan;
b. Mudah dilaksanakan atau realistis; dan
c. Mudah direvisi atau fleksibel.
Tabel 4.19 Matriks Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan SPAM untuk Berbagai Klasifikasi Kota
No
I
Kriteria Teknis
Jenis
Jenis Kota
Metro
Besar
Sedang
Kecil
Rencana Induk
Rencana Induk
Rencana Induk
20 tahun
15-20 tahun
15-20 tahun
15-20 tahun
Perencanaan
II
Horison
Perencanaan
III
Investigasi
Investigasi
Investigasi
Investigasi
IV
Pelaksana
Penyedia jasa/
Penyedia jasa/
Penyedia jasa/
Penyedia jasa/
penyelenggara/
penyelenggara/
penyelenggara/
penyelenggara/
pemerintah
pemerintah
pemerintah
pemerintah
daerah
daerah
daerah
daerah
Peninjauan Ulang
Per 5 tahun
Per 5 tahun
Per 5 tahun
Per 5 tahun
VI
Penanggungjawab
Penyelenggara/
Penyelenggara/
Penyelenggara/
Penyelenggara/
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Daerah
Daerah
Daerah
Daerah
Sumber
- Hibah LN
- Hibah LN
- Hibah LN
- Pinjaman LN
Pendanaan
- Pinjaman LN
- Pinjaman LN
- Pinjaman LN
- APBD
- Pinjaman DN
- Pinjaman DN
- Pinjaman DN
- APBD
- APBD
- APBD
- PDAM
- PDAM
- PDAM
- Swasta
- Swasta
- Swasta
VII
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 50
Standar/Kriteria Perencanaan
c. Strategi penanganan
Untuk mendapatkan suatu perencanaan yang optimum, maka
strategi pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air
minum di suatu kota diatur sebagai berikut:
d. Kebutuhan air
Kebutuhan air ditentukan berdasarkan:
Ketersediaan air
e. Kapasitas sistem
Komponen
utama
sistem
air
minum
harus
mampu
untuk
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 51
Standar/Kriteria Perencanaan
4.4.
dan
standar
pelayanan
diperlukan
dalam
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
IV - 52
BAB V
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
5.1.
kegiatan
industri
terletak
di
kelurahan
Pelintung
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-1
Kawasan
perkotaan
perkotaan
yang
juga
mempunyai
sebagai
ciri
non
lingkungan
agraris
kehidupan
dengan
pusat
dengan
susunan
fungsi
kawasan
sebagai
tempat
jasa
pemerintahan,
pelayanan
sosial,
dan
kegiatan
membentuk
sistem
kepusatan
pelayanan
wilayah
yang
Hal.
V-2
yang
melayani
skala
provinsi
atau
beberapa
kabupaten/Kota.
Perkotaan di Kecamatan Dumai Timur ditetapkan sebagai PKW
karena:
Sebagai
pusat
pemerintahan,
sosial
dan
perekonomian
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-3
Pusat Pelayanan umum, dan pemerintahan bagi kelurahankelurahan yang berada di wilayah administrasinya.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-4
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-5
Perkembangan
Kota
Dumai
digerakkan
oleh
aktivitas
dengan
Pekanbaru
(Ibukota
Propinsi
Riau)
sehingga
Kota
2016 direncanakan
tersebar di BWK I dan BWK II. BWK III, IV, dan V yang direncanakan
untuk
kawasan
penduduknya
industri
dibiarkan
dan
hutan
bertumbuh
produksi,
secara
pertumbuhan
alamiah.
Distribusi
produksi
serta
kawasan
konservasi.
Di
akhir
tahun
Sedangkan
jumlah
penduduk
terkecil
terdapat
di
Hal.
V-6
Dumai dengan jumlah penduduk yang dilayani lebih dari 100.000 jiwa
dan kurang dari 500.000 jiwa, Sedangkan setiap wilayah perkotaan di
tiap kecamatan merupakan perkotaan kecil hal ini didasari atas
ukuran jumlah penduduk di masing-masing kawasan perkotaan di
wilayah Kota Dumai yang termasuk dalam klasifikasi kawasan
perkotaan kecil (jumlah penduduk yang dilayani sebesar 50.000
hingga 100.000 jiwa).
5.2.
Dumai
meliputi
optimalisasi
terhadap
sumber
eksisting
cukup
dan
yang
banyak
dari
segi
Kuantitas
dan
kurang.
dari
segi
Penyusunan
sangat
penting
yaitu
aspek
kondisi
kota
dan
rencana
pengembangannya.
Kebutuhan air bersih masyarakat Kota Dumai menggunakan
air yang bersumber dari UPT Air Minum, sungai, sumur bor dan
sumur gali. Pengembangan air bersih untuk masyarakat di perkotaan
diarahkan untuk
melalui
proyek
air
minum
perdesaan,
dengan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-7
langsung
(SR)
b. SPAM non perpipaan (mobil tanki).
c. SPAM non perpipaan (individu) pelayanan berupa sumur gali;
Untuk
pengembangan
SPAM
untuk
Kota
Dumai,
maka
non
pelayanan
perpipaan
pada
komunal
Penampung
air
berupa
hujan
pengembangan
(PAH).
Cakupan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-8
jumlah/total
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V-9
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V - 10
136.216
jiwa
laki-laki
dan
126.760
jiwa
Selatan
47.209
jiwa.
Dengan
pertumbuhan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V - 11
Dumai
Kota
148,91
liter/detik,
dan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
V - 12
to
BAB VI
POTENSI AIR BAKU
6.1 Potensi Air Permukaan
Ketersediaan air merupakan masalah pokok dalam kehidupan seharihari. Kondisi ini akan terasa sekali untuk daerah-daerah yang sering
mengalami
konsumsi,
kekeringan
seperti
air
atau
ketersediaan
gambut
di
kota
air
tapi
Dumai.
tidak
Informasi
layak
dan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 1
tetap berada dibawah debit aman (Safe yield) (Irfan dan Waluyo,
2005).
Ketersediaan air dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Dalam hal
lokasi, ketersediaan air dapat berlaku pada suatu titik misalnya pada
suatu lokasi pos duga air, bendung tempat pengambilan air irigasi
dan sebagainya (satuan: m3/dt atau l/dt), banyaknya air yang
tersedia dapat juga dinyatakan berlaku dalam suatu areal tertentu,
misalnya pada suatu wilayah sungai, daerah pengaliran sungai,
daerah irigasi, dan sebagainya (satuan : juta meter kubik per tahun
atau milimeter per hari). Analisis ketersediaan air menghasilkan
perkiraan ketersediaan air di suatu wilayah sungai atau sistem tata
air, secara spasial maupun dalam waktu.
Atas dasar uraian di atas, analisis ketersediaan air diperlukan karena
ada tuntutan pemenuhan air berdasarkan waktu, ruang, jumlah dan
mutu
yang
timbulnya
semakin
konflik
meningkat.
kepentingan,
Serta
dan
untuk
pentingnya
mengantisipasi
pengendalian
tertentu.
Air yang tersedia pada suatu lokasi tidak pernah tetap jumlahnya
melainkan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Analisis
ketersediaan air atau analisis potensi air dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai alternatif data dasar antara lain
(Irfan dan
Waluyo, 2005) ;
a. Berdasarkan data runtut waktu (time series) dari data debit
aliran yang ada (historis), bilamana data tersebut tersedia.
b. Jika tidak tersedia data debit, atau jika ternyata data debit yang
ada hanya mencakup kurang dari lima tahun, maka perkiraan
potensi sumber daya air dilakukan berdasarkan data curah hujan,
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 2
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 3
ketersediaan
air mengandung
unsur variabilitas
ruang
(spatial
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 4
rekaman
debit
aliran
sungai.
Rekaman
tersebut
harus
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 5
ke
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 6
1. Suhu Udara ( oC )
Tinggi rendahnya temperatur udara dalam suatu wilayah akan
sangat mempengaruhi terhadap besarnya jumlah air yang hilang
akibat
pengguapan
(evaporasi).
Semakin
temperatur
udara
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Suhu ( C )
25.83
26.49
26.57
27.08
27.27
27.09
Bulan
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
26.71
26.54
26.36
26.52
26.47
26.21
Suhu ( C )
Bulan
Penyinaran
Matahari
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
37.79
49.72
48.33
53.93
58.73
56.53
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
57.73
52.00
41.56
44.37
46.47
39.60
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 7
3. Kelembaban Udara ( RH )
Kelembaban udara pada suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh
jumlah kandungan oksigen dalam udara bebas.
Tabel 6.3 Kelembaban Udara Bulanan Rata rata
2000 2011
Bulan
Kelembaban
Udara
Bulan
Kelembaban
Udara
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
83.13
81.80
82.67
82.33
82.47
81.53
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
80.73
82.07
82.20
82.07
83.13
83.67
Bulan
Kecepatan
Angin
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
6.67
6.93
6.87
6.93
6.47
6.8
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
7.33
6.8
6.53
6.67
6.87
7.00
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 8
= C ( W . Rn + ( 1 W ) . f (U) . ( ea ed )
Keterangan :
ea
ea
t
ed
ed
= RH . ea
RH
f (U)
f (U)
= 0,27 x ( 1 + U2 / 100 )
U2
U2
= Tinggi pengukuran ( m )
2
U
x
0 ,15
1 W = Faktor pembobot
0,77 - 0,75
W
= ( t 26 ) x
+ 0,75
28 - 26
Rn
= Rns Rnl
Rns
Rns
= (1 r ) x Rs
Rs
Rs
Ra
n/N
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 9
Rnl
Rnl
= f (T) x f ( ed ) x f ( n/N )
f (T)
T = t + 2730K
( 117,74 x 10-9 )
=
gcal/cm2/hari
= ( 117,74 x 10-9 )/ 59 mm/hari
f (ed)
Air terbuka
Batu
Rumput
0,06
0,12 0,15
0,08 0,09
Tanaman Hijau
0,20
5. Hujan
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang
berasal dari awan dan terdapat di atmosfer. Jatuhnya curah hujan
pada suatu tempat tidak selalu sama, baik besar maupun
waktunya.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 10
merupakan
salah
satu
komponen
dari
selalu
diperhitungkan
untuk
analisis
lanjutan
seperti
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 11
7 : Perhitungan
Evapotranspirasi Potensial
Potensial ((Eto)
Eto ) dengan
dengan Metode
Modifikasi
Tabel 6.Tabel
6 Perhitungan
Evapotranspssirasi
MetodePenmann
Penmann
Modifikasi
No
Uraian
1 Temperatur ( t )
2 Kelembaban Relatif ( RH )
Satuan
o
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
25.83
26.49
26.57
27.08
27.27
27.09
26.71
26.54
26.36
26.52
26.47
26.21
83.13
81.80
82.67
82.33
82.47
81.53
80.70
82.07
82.20
82.07
83.13
83.67
m/dt
1.85
1.93
1.91
1.93
1.80
1.89
2.04
1.89
1.81
1.85
1.91
1.94
37.79
49.72
48.33
53.93
58.73
56.53
57.73
52.00
41.56
44.37
46.47
39.60
mbar
33.21
34.62
34.79
35.87
36.28
35.90
35.09
34.72
34.34
34.68
34.57
34.02
mbar
27.61
28.32
28.76
29.54
29.92
29.27
28.31
28.50
28.23
28.46
28.74
28.46
m/dt
3 Kecepatan Angin ( U )
1.85
1.93
1.91
1.93
1.80
1.89
2.04
1.89
1.81
1.85
1.91
1.94
8 Fungsi Angin ( f ( U ))
0.28
0.28
0.28
0.28
0.27
0.28
0.28
0.28
0.27
0.28
0.28
0.28
9W
0.75
0.75
0.76
0.76
0.76
0.76
0.76
0.76
0.75
0.76
0.75
0.75
0.25
0.25
0.24
0.24
0.24
0.24
0.24
0.24
0.25
0.24
0.25
0.25
14.94
15.46
15.68
15.30
14.44
13.95
14.12
14.82
15.30
15.38
15.05
14.73
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
0.20
6.78
8.02
8.01
8.28
8.19
7.75
7.93
7.87
7.26
7.53
7.54
6.83
10 Faktor Pembobotan
11 Radiasi Extra terekterial ( Ra )
12 Faktor Albedo ( r )
13 Radiasi Sinar Matahari ( Rs )
mm/hari
mm/hari
5.43
6.41
6.41
6.62
6.55
6.20
6.35
6.29
5.81
6.02
6.03
5.47
15.91
16.05
16.07
16.18
16.22
16.18
16.10
16.07
16.03
16.06
16.05
15.99
0.11
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.11
0.11
0.11
0.10
0.11
0.44
0.55
0.53
0.59
0.63
0.61
0.62
0.57
0.47
0.50
0.52
0.46
15 Fungsi Temperatur ( f ( T ))
mm/hari
0.76
0.93
0.89
0.96
1.01
1.00
1.06
0.96
0.81
0.84
0.87
0.77
19 Radiasi Netto ( Rn )
mm/hari
4.66
5.48
5.52
5.67
5.54
5.19
5.29
5.33
5.00
5.18
5.17
4.70
0.94
0.98
0.98
0.99
0.99
0.97
0.98
0.98
0.96
0.97
0.97
0.94
3.66
4.48
4.48
4.68
4.57
4.27
4.36
4.34
4.01
4.18
4.15
3.70
20 faktor Koreksi ( C )
21 Evapotranspirasi Potensial ( Eto )
mm/hari
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 12
Untuk sumber air yang diambil dari Sungai Teluk Mesjid, Dumai, debit
andalan dari titik pengambilan disebelah hulu jembatan Km 12 Jl
Raya Bukit Timah.
1,7 m
2,2 m
= 2.2 m
1,7 m
Tabel 6.8 Data Bacaan Kecepatan Aliran Sungai, Luas Ruas dan Debit per
Ruas yang ditinjau.
Bacaan
Ruas
Ke-
Kedalaman
0,2H
0,8H
Rata-
Luas
Debit
rata
Ruas
(m3/dt)
7.871
2.476
0.381
0.301
0.341
0.355
0.275
0.315
0.328
0.248
0.288
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 13
Bacaan
Ruas
Kedalaman
Ke-
0,2H
0,8H
Rata-
Luas
Debit
rata
Ruas
(m3/dt)
13.65
3.020
5.728
1.191
II
III
rata-rata
0.355
0.275
0.315
0.248
0.248
0.248
0.195
0.141
0.168
0.301
0.195
0.248
rata-rata
0.248
0.195
0.221
0.221
0.195
0.208
0.195
0.221
0.208
0.195
0.221
0.208
rata-rata
0.204
0.212
0.208
6.688
Minum
berdasarkan
perhitungan
Debit
Andalan
(Table 7.9).
Berdasarkan Le Roy et,all, 1995 alokasi penggunaan air
untuk menjaga kesinambungan alam dan pembangunan
yang berkelanjutan adalah sebagai berikut:
70 % air untuk lingkungan hidup
30 % air untuk konsumsi masyarakat
Berdasarkan debit andalan Sungai Mesjid = 0.813-11
m3/detik (Tabel 7.9)
Jadi debit air yang dapat dipakai untuk kebutuhan
sumber air bersih masyarakat Kota Dumai adalah :
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 14
= 0.602 m3
= 602 ltr/detik
Dengan faktor keamanan (FK) sebesar 1.5 maka debit air
yang dapat dipakai adalah :
Qpakai = 602 ltr/det : 1.5 = 400 ltr/det
(in-situ dari hasil survey bulan Oktober, 2012).
Musim
kering
diperkirakan
debit
berkurang
sampai
Hal.
VI - 15
mata
air
sebagai
sumbernya
dan
minimal
kali
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 16
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 17
seluruh
rongga,
sedangkan
daerah
tidak
jenuh
Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi menuju ke daerah
yang lebih rendah dan dengan akhir perjalanannya menuju ke laut.
Proses aliran air tanah dalam bentuk sederhana ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 18
pengambilan.
Pengetahuan
hidrogeologi
dapat
memberi
Dalam UU Sumber Daya Air, daerah aliran tanah disebut cekungan air
tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi
oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologi seperti
proses
pengimbuhan,
pengaliran,
dan
pelepasan
air
tanah
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 19
besar,
tapi
secara
kualitasnya
tidak
dapat
untuk
Hal.
VI - 20
melalui
sejumlah
proses
aliran
air
yang
kejadiannya berlangsung dalam satuan waktu yang berbedabeda. Beberapa proses aliran air dan kisaran waktu kejadiannya
yang dinilai penting adalah:
1.
yang
masuk
ke
petak
atau run-on)
dan
3.
4.
Pengaliran
larutan
tanah
6.
7.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 21
8.
9.
rekahan
air
melalui
jalan
pintas
(by-pass
flow)
dan
dan
bermanfaat
untuk
mengetahui
Model
Neraca
Air
Lahan.
Model
ini
merupakan
tidak
lagi
mampu
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
menyerap
airsehingga
Hal.
VI - 22
Model
Neraca
Air
Tanaman.
Model
ini
merupakan
dari
sistem
(sub
sistem)
tertentu.
Secara
umum
2000).
I
= O S
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 23
dengan :
I
= masukan (inflow)
O = keluaran (outflow)
Yang dimaksud dengan masukan adalah semua air yang masuk
ke dalam sistem, sedangkan keluaran adalah semua air yang
keluar dari sistem. Perubahan tampungan adalah perbedaan
antara jumlah semua kandungan air (dalam berbagai sub
sistem) dalam satu unit waktu yang ditinjau, yaitu antara waktu
terjadinya masukan dan waktu terjadinya keluaran. Persamaan
ini tidak dapat dipisahkan dari konsep dasar yang lainnya (siklus
hidrologi) karena pada hakikatnya, masukan ke dalam sub
sistem yang ada, adalah keluaran dari sub sistem yang lain
dalam siklus tersebut (Sri Harto, 2000). Untuk mengetahui siklus
hidrologi dan neraca air dapat disajokan dalam gambar berikut:
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 24
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 25
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 26
dan
air
hujan.
Seperti
yang
dijelaskan
pada
bab
digunakan
sebagai
sumber
air
bersih
ditentukan
belum
dimanfaatkan
untuk
keperluan
lain
memenuhi
kebutuhan
air
minum
dengan
kehidupan
akuatik
dan
pemakaian
untuk
persawahan;
3. Kapasitas sumber yang akan dipakai sebagai sumber air
baku air minum minimal 3 kali kapasitas kebutuhan air
minum bila mata air sebagai sumbernya dan minimal 4 kali
kebutuhan air minum bila sumbernya berasal dari sungai;
4. Kualitas sumber air baku harus memenuhi kualitas klas 1
menurut PP No. 82 tahun 2001;
5. Kebijakan pemerintah pemda tentang sumber daya air;
6. Kontinu sepanjang tahun;
7. Jarak ke lokasi suplai maksimal 2 km karena jarak ini akan
berpengaruh terhadap biaya ;
8. Lokasi dan Elevasi sumber Lokasi sumber air di usahan
dekat dengan daerah pelayanan dan mempunyai elevasi
yang mencukupi untuk pengaliran secara gravitasi.
9. Aspek Ekonomi dam kehandalan sumber
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 27
dari
aliran
sungai-sungai
yang
bermuara
time)
dari
aliran
sungai
kedanau
bakteriologis
lebih
aman
daripada
air
permukaan;
d. Pertimbangan lain, berkaitan dengan kebijaksanaan
pemerintah Kabupaten mengenai peruntukan sumber.
Namun karena terbatasnya infomasi yang ada terkait
dengan
persyaratan
menentukan
digunakan
sumber
sebagai
di
atas
sehingga
yang
potensi
sumber
air
yang
baku
dalam
dapat
dengan
studi
sumber
potensial
yang
dapat
digunakan
untuk
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 28
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 29
6.5. Usulan
Perizinan
Pengambilan
Air
Baku
Prosedur
pengelolaan
pengambilan,
kedalaman
tersebut
adalah
penyadapan,
dan
pengaturan
lokasi
pembatasan
debit
koordinasi
dan
fasilitasi
Gubernur.
Tujuannya
agar
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 30
II. Pengertian
1.
2.
upaya
penanganan
dampak
terhadap
mengandung
upaya
pemantauankomponen
5.
6.
7.
Pipa jambang
tanah
untuk
sampai
kedalaman
menampung
air
tertentu
bawah
tanah
yang
dan
penempatan pompa.
8.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 31
Saringan
adalah
bercelah-celah
pipa
dengan
yang
berlubang-lubang
diameter
tertentu
atau
dibagian
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 32
SIP
kepada
pemohon
atau
menolak
kepada
Direktur
Jenderal,
Gubernur
dan
pelaksana pengeboran;
b. Untuk rencana pengeboran yang berlokasi pada cekungan
air bawah tanah lintas Propinsi dan atau Kabupaten/Kota
memberikan SIP kepada pemohon berdasarkan persyaratan
teknik untuk izin pengeboran yang telah disepakati oleh
Bupati/Walikota
yang
bersangkutan
atau
menolak
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 33
Kelurahan:
Kecamatan :
Kota/Kabupaten:
Propinsi :
Koordinat (UTM)
B/T :
U/S :
Zona :
c. Pelaksana Pengeboran
1 ) Instansi/Lembaga/PT/CV:
2 ) Alamat:
3 ) No. dan Tanggal SIPPAT:
4 ) No. dan Tanggal STIB:
5 ) No. dan Tanggal SIJB:
d. Kedalaman akuifer yang disadap.
e. Rancang bangun konstruksi sumur, meliputi :
1 ) Kedalaman sumurbor
2 ) Diameter dan panjang pipa jambang
3 ) Diameter dan panjang pipa saringan
4 ) Diameter dan panjang pipa naik
5 ) Diameter dan panjang pipa pisometer
6 ) Kedudukan pembalut kerikil
7 ) Kedudukan penyekat semen
8 ) Kedudukan pipa pisometer
f. Perusahaan
pemohon
wajib
memberitahukan
kepada
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 34
berisi :
bagan
penampangpenyelesaian
konstruksi
sumurbor;
4. Berita
acara
pengawasanpemasangan
konstruksi
sumurbor;
5. Berita acara uji pemompaan;
6. Laporan uji pemompaan;
7. Hasil analisis fisika dan kimia air bawah tanah.
b. Persyaratan lain yang ditetapkan olehBupati/Walikota.
2. Apabila persyaratan lengkap, maka Bupati/Walikota :
a. Untuk rencana pengambilan air bawa htanah yang berlokasi
pada cekungan air bawah tanah dalam satu wilayah
Kabupaten/Kota, memberikan SIPA kepada pemohon atau
menolak permohonan disertai alasannya dengan tembusan
kepada Direktur Jenderal,Gubernur;
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 35
memberikan
SIPA
kepada
pemohon
SIPA
pengambilan
dicantumkan
air
bawah
persyaratan
tanah
teknik
untuk
danketentuan-ketentuan,
meliputi :
a. Nomor registrasi sumur:
b. Lokasi titik pengeboran:
Kampung:
Desa/Kelurahan :
Kecamatan:
Kota/Kabupaten :
Provinsi:
Koordinat (UTM)B/T:
U/S:
Zona:
c. Jumlah maksimum pengambilan air bawah tanah
yang
diperbolehkan;
d. Kapasitas dan kedudukan pompa;
e. Jika pengambilan air bawah tanah melebih ketentuan
jumlah maksimum air bawah tanah yang diizinkan maka
perusahaan
pemohon
akan
dikenakan
sanksi
sesuai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 36
diperlukan
sebanyak-banyaknya
10%
tanah
pengambilan
satu
3
bulan
(tiga)
sejak
bulan
SIPA
terakhir,
berlaku
sesuai
dan
surat
perpanjangan
wilayah
SIPA
Kabupaten/Kota,
atau
menolak
memberikan
permohonan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 37
memberikan
perpanjangan
SIPA
kepada
pemohon
telah
disepakati
bersangkutan
atau
oleh
menolak
Bupati/Walikota
permohonan
yang
disertai
pemohon
akan
dikenakan
sanksi
sesuai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 38
3) Daftar
ulang
SIPA
sebelum
masa
berlaku
SIPA
berakhir.
Masa berlaku SIPA sesuai Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VI - 39
11
BAB VII
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
7.1 Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
Dengan melihat potensi, masalah dan prospek pengembangan Kota
Dumai, peran Kota Dumai dalam konteks regional dan nasional, maka
diperlukan kebijakan dan strategi penataan ruang dalam jangka
waktu dua
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 1
kegiatan
industri
terletak
di
kelurahan
Pelintung
antar
kegiatan
yang
mencerminkan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
pelayanan
Hal.
VII - 2
mendorong
pemerataan
pembangunan,
dan
sarana
dan
parasarana
transportasi
untuk
telekomunikasi,
energi,
sumber
daya
air,
dan
tidak
lingkungan
langsung
yang
menimbulkan
mengakibatkan
perubahan
lingkungan
sifat
hidup
fisik
tidak
kawasan
hutan,
perencanaan,
pengamanan
dan
kegiatan
budidaya
yang
dapat
menimbulkan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 3
keseimbangan
ekologis
pada
kawasan
strategis
peruntukan
pemerintahan,
yang
dikembangkan
Hal.
VII - 4
industri dengan luas 1.200 Ha, dan kawasan industri skala usaha
mikro, kecil dan menengah.
e. kawasan peruntukan paiwisata, yang meliputi pariwisata alam,
budaya, dan buatan.
f. kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau dikembangkan
diTaman Bukit Gelanggang kecamatan Dumai Timur.
g. kawasan peruntukan sektor informal.
h. kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.
i. kawasan peruntukan lainnya.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 5
tempat
permukiman
perdesaan,
pelayanan
jasa
menentukan
hirarki
perkotaan
dalam
suatu
wilayah
yang
transportasi
berfungsi
yang
atau
melayani
berpotensi
skala
provinsi
sebagai
atau
simpul
beberapa
kabupaten/Kota.
Perkotaan di Kecamatan Dumai Timur ditetapkan sebagai PKW
karena:
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 6
pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala Kota atau
beberapa kecamatan; dan/atau
kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 7
b. Kawasan
perkotaan
sedang/menengah,
adalah
kawasan
lebih
kawasan
metropolitan
yang
memiliki
hubungan
Proyeksi
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 8
ini,
UPT
Air
bersih
Kota
Dumai
mengalami
berbagai
penduduk
total.
Daerah
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 9
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 10
d.
g. Pengembangan
pelayanan
air
minum
yang
berbasis
masyarakat;
h. Penyediaan sarana air minum pada kawasan permukiman
bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
i.
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 11
j.
distribusi
masyarakat
tertier
serta
ke
komplek-komplek
kawasan
yang
perumahan
potensial
untuk
non perpipaan
Kapasitas
produksi
dan
perluasan
jaringan
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 12
dengan pengembangan
Hal.
VII - 13
Laporan Final
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VII - 14
215' LU
S
E
S . Bunian
14'
S. S
epi
13'
A
Pr
at
ap
PEKERJAAN :
S.
B ak
S.
au
tua
Pa
rit
S.
12'
m
ra
. Ti
lam
da
Te
luk
11'
S.
KOTA DUMAI
in
a nc
.B
A
10'
S.
Bu
nia
cil
S.
Te
ng
ah
Ke
sa
Keterangan :
Be
ng
ah
. Te
S.
09'
Ta
war
Be
sa
r
Batas Negara
il
K
ar
.T
aw
08'
ec
Batas Kabupaten/Kota
ene
07'
pis
Bes
ar
Tanjngmedang
P. BERUK
Medang
P. TENGAH
Telukkubu
S. S
S . Me dang
P. PAJAK
Batas Kecamatan
Teluk Rhu
riti
p
Pajak
Ta
S . Simpangsak adua
S.
06'
Tanjungpunak
Teluksianting
S . Ge nting
P. BETING ACEH
P. BABI
Tg. Taritip
Batas Kelurahan
cil
S.
Tembawan
Me
da
ng
Ke
05'
Hutanmengkuang
Tg. Bakautua
S . Me
da ngd
S.
Ti
an
jun
g
P. KEMUNTING
Simpurkuala
Mo
S.
S.
rus
Lu
mb
ul
Ma
S.
tah
a
Mu
lin
Cu
S.
S.
Pasirputih
Kualasimpang
Pe
g
lin
su
rit
Kador
lala
ata
anb
kal
ang
Pangkalansagu
Me
r
atu
mbl
Tengah
Sidomakmur
S.
Si
tan
01'
S.
S . Simpangancak
ntu
n
nu
S.
Pe
Pangkalanbatang
S . Simpur
as
Ny
S.
S . S ialang
Titiakar
iur
S . Lem
S.
iur
S . Ja
So
ko
to
nta
Makeruh
Jalan Setapak
Setomang
mb
an
S . S tam pai
pur
Sungai
S elat Morang
Pajak
S . Besar
0200'
S.
Tg. Perepattebal
Se
um
.M
Simpang
Simpangdurian
S . Sim
po
ng
.S
im
pu
r
Hutanayu
S.
Me
nu
ntun
. Ny
iur
S.
Lelong
ka
Lu
S . Biaw
ak
k
S . Sosa
Sakatopang
Sentau Hulu
Jalan Lokal
l
bu
Genting
Pulau
S. P
02'
Tg. Makeruh
Hutansamak
am
S . Kol
S . Ny
Jalan Kolektor
Pangkalansengkuh
S.
Pa
um
.M
pa
lat
Pangkalanresam
l
bu
S
Se
Selatkering
ng
S . Nibu
ng
03'
Si mp
ur
ing
S . Sul
mbu
l
S.
Kualapenuntun
S.
ko
Do
Sungaisuling
Tiajung
Jalan Arteri
uh
Sungaiipung
Selatpauh
S.
Mungkal
S.
04'
P. SIMUR
Tg. Mombul
ala
Kualasimpur
Caruk
Alohong
on
g
Pe
tM
or
S.
59'
Danau
Hutanhalus
rba
Kampungsugaiyap
Se
la
Pangkalanbaru
Binjai
P. MEDANG
Sungaibantal
Rawa
Telukkolam
nta
S . Airt
erjun
58'
Penempul
Pi
Srimakmur
Sungaicunah
S.
Hutanlentong
m
S . Kola
Gonyeh
57'
Pangkalanayirih
Hutanpanjang
Sungaicingam
Hutanalau
S . Dungun
Kampunggeniut
S.
Ni
g
an
Gud
Hutanpancur
Pangkalanbuah
S elat
Moron
g
Tanahruntuh
ulu
S . Me
55'
ng
topa
Kampungteluktungku
aka
la
ha
Kampungtengah
Ra
ntum
.B
ai
Duriantunggal
ya
S.
S. S
S . Rumb
ia
56'
h
pa
S.
S.
lo
So
Tg. Sair
Sungaisair
S.
Bu
sa
Kampungsungairawa
RUPAT
54'
Be
lu ha
S.
B U K I T K A PU R
Ter
as
P arit
S etop
ong
ya
Ra
53'
S.
P . KE TAM
P arit
Bengkok
Teluklecah
P arit Bengk
alis
Ter
as
52'
Telukmas
S.
B A N GK O
Basilambaru
P .
R U P A T
51'
Kampungsaka
Kampungsungaisembilan
Kampungjati
S . Se
PG. SIANTAR
kusut
Kampungaman
KABUPATEN BENGKALIS
P . ATUNG
PG. KIMHOBI
Penyembal
Tg. Penyembal
WILAYAH PELAYANAN :
49'
S.
Sem
bila
n
Pematangtukiran
50'
KEC. BANGKO
B U K I T B A TU
IKK
PDAM
Paritjetan
Sarangelang 1
Sukajadi
Henggoan
48'
S . Ku la mlaos
Sialang
S . Mampu
S . Rokan
n
ka
. Ra
mp
Ta
S . Me
sim
Ro
an
Be
sar
P . RAMP ANG
45'
SPAM REG. : Kec. Dumai Barat (Kel. Purnama, Kel. Bagan Keladi)
Kec. Dumai Selatan (Kel. Mekar Sari, Kel. Bkt Datuk,
Kel. Bkt. Timah, Kel. Ratu Sima)
Mesim
P . BARU
Kampungsrirupat
P . MENTELE
Mesim
Paritsatu
S.
Kampungtelukmempelem
Me
Pergam
Kampungparitjoko
Tanjungkapal
Kampung Baru
S . Pen
S . Rokan
Bangsal Aceh
Tg. Mesim
sim
Paritdua
44'
Tg. Jering
Jering
Rimbamelintang
Lubukgaung
Pa
rit
t Me
P ari
S . Ne rbi
S.
46'
sim
tup
an
jan
g
P . MAMPU
Sarangelang 2
njun
gjer
ing
T A N A H PU T IH
an
ok
Ba
.R
S.
47'
Kampungrampang
P . PAYUNG
Jumrah
Kampungjawa
embah
Tg. Kapal
43'
ar
bes
Pematanghibul
K a m pungbugis
Terekul
Batupanjang Bimasakti
Kampungtengah
S im pa nc em pe dak
bu
an
m
p
Inja
P a s a r ba tubintang
P ar itsa dak
P ar itpisa ngmas
an
uh
raw
pa
. Ta
Tg. Pura
Injap
Me
ak
Su
S unga imesjid
K am pungba ru
P urnama
KEL. PURNAMA
P angk alanse sal
P ar itde lima
Tg. Teguh
P ar itke la pa ga ding
Mua r a s ungaidumai
KEL.
KEL.
DUMAI KOTA
LAKSAMANA
K am pungla ka ma na
S . Nibung
Y ak ta pe na
D um aikota
KEL.
KEL.
R. SE KAMPUNG S UKAJ ADI
Ta njungpalas
Te luk binjai
40'
S uk ajadi
sjid
KEL. B uluk as ap
BULUH KASAP
P ar itpa man
KEL.
TELUK BINJAI
R im ba se ka mpung
S im pa ngtetap
P a r itpe nghulu
Tg. Selingsing
KEL.
BINTAN
Tg. Kepalabiruang
pa
S.
s ing
S . S eling
Ka
P ula ibungkuk
lab
B lok E
iru
S im a pa ngbukitdatuk
B lok C
g
an
K a m pungk ilangpapan
Mundam
Tanjungleban
ba
B lok D
pah
Tg. Leban
S.
Mundam
KEL.
J AY A MUKTI
KEC. TANAHPUTIH
Selingsing
Te ga lega
Me
P a nta ibongkok
Le
.B
a nu
t
Tanjungmutus
Melayu Besar
Tanahputih
S . Rim
S.
Mina ngkampai
es
ar
nb
B uk itbatrem
B a ngunJinawi
Telukrimpah
ai
m
Du
B lok A
S.
KEC. MEDANGKAMPAI
K em be li B esar
P er pat
KEL. MUNDAM
Ke
rb
au
38'
KEL.
BUKIT BATREM
S.
Telukpetanahan
Le
K em be li K ec il
Guntung
ua
S.
B a tublok
.S
S
P e lintung
B uk ittima
ak
Su
ium
sa
Ujungtanjung
KEL.
TANJ UNG PALAS
B or obudur
S.
Ka
KEL. PE LINTUNG
KEL. TE LUK MAKMUR
tun
g
ak
Me ndut
P ra mbanan
S.
37'
S.
Du
ma
Pematangpadang
ba
39'
Pengalir
S.
42'
B atangm er awan
S.
S.
41'
jid
P. PALUH
Mesah
Mes
S . Tere kul
S.
P. SUKLABUANPAPAN
K as
ah
S . Pe le
Me
Skala 1: 350.000
G
LI
ng
3.5
3.5
10.5
4 Km
mb
Ke
S.
S.
Me
4
ram
bu
36'
S . Kemb
K a m pungbuangsampah
ntung
KEL. GUNTUNG
ali Besar
S.
sjid
ali
Be
r
35'
sa
BT Pelentung
14
S . Kem
S.
Ro
ka
KEC. BUKITKAPUR
au
ila
ng
Lin
rs
B uk itnenas
S.
Sedinginan
S.
Be
bali
Bes
34'
S.
ar
B anga nbes ar
Banjarduabelas
INSET PETA
an
Til
33'
Tg. Bakau
P. SUNGAITILAN
Sepahat
B U K I T B A T U
ha
Rantaudurian
pa
g
rs ilan
. Se
So
S.
ba
S.
ng
a
B T. TEBAN
BT. BULUH
Se
K a m pungs im pangmurni
Tenggayun
S.
32'
Rantaubais
Telukmega
li
Sa
S . Be
an
ok
wa
S.
S.
Me
Be
31'
S.
Se
ba
ng
ila
ng
ar
rs
sjid
B T. KAY UKA PUR
Api-api Darat
Api-api Laut
30'
K a m pungbukitkapur
Api-api
13
KEC. TANAHPUTIH
KEC. BUKITBATU
29'
B uk itkapur
12
KABUPATEN BENGKALIS
27'
8
11
126' LU
10
9
10101' BT
02'
03'
04'
05'
06'
07'
08'
09'
10'
11'
12'
13'
14'
15'
16'
17'
18'
19'
20'
21'
22'
23'
24'
25'
26'
27'
28'
29'
30'
31'
32'
33'
34'
35'
36'
37'
38'
39'
40'
41'
42'
43'
44'
45'
46'
47'
48'
49'
50'
51'
52'
53'
54'
55'
56'
10157' BT
NOMOR PETA
7.1
KODE GAMBAR
PT-SPAM
HALAMAN GAMBAR
VII-21
Analisis Keuangan
BAB VIII
RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
8.1. KEBUTUHAN INVESTASI,SUMBER DAN POLA PENDANAAN
8.1.1 Kebutuhan Investasi
Dalam menganalisa kelayakan ekonomi, besaran investasi merupakan
indikator
penting
penanaman
dalam
modal
penentuan
adalah
usaha
kelayakan.
yang
Investasi
dilakukan
atau
dengan
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 1
Analisis Keuangan
dibutuhkan
dana sebesar 210 milyar rupiah (lihat pada Tabel 8.1 di bawah ini)
Tabel 8.1. Kebutuhan Sampai Dengan Jangka Menengah
diwujudkan
dalam
bentuk
bantuan
fisik,
dari
APBD
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 2
Analisis Keuangan
diwujudkan
dalam
bentuk
bantuan
fisik,
dari
APBD
25 tahun
Periode
2 tahun
Konstruksi
Penyusutan
konsesi
6% per tahun
Nilai tukar
Rp9.000
terhadap 1 US
Dollar
Capex
Biaya Belanja Barang (initial investment)
Rp200,60 miliar
Rp210,002miliar
Dukungan Pemerintah
Pemerintah
Rp100 miliar
Kota Dumai
Pendanaan
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 3
Analisis Keuangan
Ekuitas
30%
Pinjaman
70%
Biaya Modal
16%
Cara
Estimasi biaya m3
Perhitungan
untuk
Opex
masing-
masing komponen
biaya
dikalikan
Bahan
Kimia,
Komponen
Biaya
Personil,
Biaya
Umum
dan
Asuransi, Retribusi
Air
Baku,
Biaya
Pemeliharaan. dan
Biaya
Operasional
Lainnya
Pendapatan
Pendapatan Air
Volume
air
dipasok
yang
dikalikan
dengan
tarif
air
minum
rata-rata
yang disepakati.
Tarif
air
minum
rata-rata
dindeksasi
setiap
tahun
sesuai
dengan
dengan
inflasi.
Pendapatan
Pendapatan
Non-Air
pemasangan
sambungan
rata-rata
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
baru
Rp1,5
VIII - 4
Analisis Keuangan
juta
per-
sambungan
pada
tingkat
harga
tahun
2012,
dindeksasi
setiap
tahun
sesuai
dengan
dengan
inflasi
Pajak
Pajak
25%
Penghasilan
Badan
Modal Kerja
Kas
30 hari
Piutang Usaha
60 hari
Persediaan
60 hari
Utang Usaha
60 ari
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 5
Analisis Keuangan
8.3.3.Rencana Pendanaan
Pembiayaan belanja modal selama periode 20142016 sebesar Rp
210,002 miliar dan modal kerja permulaan sebesar Rp1,221 miliar
atau total Rp 211,223 miliar, direncanakan didanai dengan viability
investment gap sebesar Rp 100 miliar dan peran serta swasta
sebesar 111,223. Komposisi funding pihak swasta terdiri dari bank
komersial dan ekuitas dengan perbandingan 70:30, atau masingmasing sebesar Rp 83,295 miliar dan Rp 35,698 miliar setelah
memperhitungkan bunga selama masa tenggang selama 2 tahun
sebesar Rp 7,769 miliar.
Bunga pinjaman diperhitungkan 12,0% per tahun. Jangka waktu
pengembalian diasumsikan selama 10 tahun di luar masa tenggang
selama 2 tahun. Bunga masa tenggang diakumulasi dan ditambahkan
kepada pokok pinjaman.
8.3.4.Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)
Biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital,
WACC) dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 6
Analisis Keuangan
Notasi
Biaya Pinjaman
Rd
12,0%
Biaya Modal
Re
16%
tc
25%
Rasio
D/V
70%
E/V
30%
Pinjaman
terhadap
Asumsi
Modal
Rasio Ekuitas terhadap Modal
rata-rata sebesar
Rp
67,645
Hal.
VIII - 7
Analisis Keuangan
NPV
dari
Arus
Kas
Bebas
Proyek
yang
didiskonto
dengan
WACC=11,10% lebih besar dari nol serta tidak terdapat defisit kas
sampaikan masa konsesi, diperlukan pendapatan penjualan air
sepanjang masa konsesi sebesar Rp 1.460 miliar.
Dengan rencana volume penjualan air sepanjang masa konsesi untuk
konsumen rumah tangga dan non-rumah tangga masing-masing
sebanyak 55,462 juta m3 dan 12,182 juta m3 serta rasio tarif air
minum konsumen rumah tangga dan non-rumah tangga 1 :
1,5
diperoleh tarif air bagi konsumen rumah tangga Rp 7.500 per m3 dan
tarif air bagi konsumen non-rumah tangga Rp 11.250 per m3, atau
rata-rata Rp 8.581 per m3.
Lihat Tabel 8-6 berikut.
Tabel 8-6: Tarif Air Minum Rumah Tangga, Non-Rumah Tangga dan
Tarif Rata-Rata
Rumah Tangga
Non Rumah
Rata-rata
(Rp/m3)
Tangga
(Rp/m3)
(Rp/m3)
Tarif Air Minum
7.500
11.250
8.581
Rp 35,713
Hal.
VIII - 8
Analisis Keuangan
tingkat kebocoran air distribusi, dan (iii) beban bunga keuangan yang
masih relatif tinggi. Proyek baru memperoleh laba bersih sebesar Rp
3,678
5.000
10
Series1
(5.000)
(10.000)
(15.000)
Likuiditas
Rangkaian kerugian tersebut di atas menyebabkan arus kas bersih
dari operasi Proyek, yakni laba (rugi) bersih plus penyusutan minus
perubahan bersih modal kerja, tidak mampu menutup kewajibankewajiban finansialnya, termasuk pengembalian pokok pinjaman
berikut bunganya, sehingga arus kas bersih tahunan dalam periode
20142024 negatif dengan jumlah kumulatif sebesar Rp 44,8 miliar.
Oleh sebab Itu, tanpa adanya GS dari Pemerintah Kota Dumai, akan
menyebabkan saldo kas akhir tahun pada tahun-tahun tersebut akan
negatif. Namun dengan adanya GS, saldo kas Akhir pada periode
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 9
Analisis Keuangan
9 11 13 15 17 19 21 23 25
(50.000)
(100.000)
(150.000)
(200.000)
(250.000)
(300.000)
Profil saldo kas akhir tahun Proyek selama 20 tahun pertama Proyek
dengan VIG dilihat pada Gambar 8-6.
Gambar 8-6:
Profil Arus Kas Akhir Tahun ke-1 s/d ke-20 dengan VIG
Revenue Sharing
Revenue sharing dibayarkan Proyek kepada Pemerintah Kota Dumai
/ BUMD terkait bila mana pengoperasian Proyek mencapai break-even
dengan persentasi 5% dari pendapatan penjualan. Di bawah skema
ini Proyek akan mulai membayarkan revenue sharing pada tahun
2019 sebesar Rp 1,992 miliar, tahun 2020 Rp 1,980 miliar, tahun
2021 Rp 2,0880 miliar dan seterusnya. Sampai berakhirnya masa
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 10
Analisis Keuangan
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 11
Analisis Keuangan
Arus Kas Bebas Proyek yang didiskonto dengan biaya modal rata-rata
tertimbang (WACC) sebesar 11,63%, menghasilkan nilai sekarang
bersih (NPV) sebesar minus Rp 20,531 juta.
Perhitungan IRR on Equity yang dihitung berdasarkan Arus Kas Bersih
untuk Investor (Arus Kas Bebas Proyek + Penarkan Pinjaman
Pengembalian Pokok Pinjaman) menghasilkan tingkat pengembalian
(return) sebesar 8,5%.
Profil Arus Kas Bersih untuk Investor dapat dilihat pada Gambar 8-9
berikut ini.
Gambar 8-9: Profil Arus Kas Bersih untuk Investor
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI SPAM) Kota Dumai
Hal.
VIII - 12
Pengembangan Kelembagaan
BAB IX
PENGEMBANGAN kELEMBAGAAN
9.1. Lembaga Penyelenggara
Organisasi yang bertanggung jawab untuk penyediaan air minum
di Kota Dumai saat ini adalah UPT Air minum Dinas PU.
KEPALA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG TU
SEKSI
SEKSI
Hal.
IX - 1
Pengembangan Kelembagaan
kebutuhan
SDM
setealah
PDAM
terbentuk
akan
Hal.
IX - 2