Professional Documents
Culture Documents
DI PT PLN (persero)
NIS : 13768
Kelas : II TITL
NEGERI 3 GORONTALO
TAHUN 2010
HALAMAN PENGESAHAN I
NO : GK . 53
NIS : 13768
Guru Pembimbing,
NIP. NIP.
Mengetahui,
Drs.AMIR KUNUTI
Hari :………….
apapun.
ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah banyak membantu
Kwandang.
dunia industri.
di Sekolah.
6.
Penyusun
Netral
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
A. ANIM
B. OEEM
C. EBALON
MISI
MOTO
Manajer Ranting
Manajer Ranting
Alpons Salindeho
Alpons Salindeho
PRA ANGGAPAN
Pemerataan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses
teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yang
mengalir di hantaran netral. Idealnya arus yang mengalir di sepanjang
hantaran netral adalah nol, tetapi karena pengaruh dari beban yang tidak
seimbang maka hantaran netral akan berarus. Sedangkan hantaran netral
merupakan konduktor yang memiliki nilai resistansi, sehingga arus yang
melalui hantaran ini sebagian berubah menjadi panas yang didisipasikan
ke lingkungan sekitar sebagai losses.
Meskipun di sepanjang jaringan tegangan rendah, pada beberapa
titik terdapat pentanahan netral. Tetapi hasil ukur arus netral di
gardu..................................desa Ilangata Kec. Anggrek menunjukkan suatu
nilai yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena pentanahan netral tidak
mampu membuang arus netral yang cukup besar akibat dari beban yang
tidak seimbang. Sehingga permasalahan ini harus dapat diselesaikan oleh
PT PLN (Persero) Ranting Kwandang.
Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan pemerataan beban
pada jaringan tegangan rendah. Pemerataan beban dilakukan dengan jalan,
memindah beban (sambungan rumah) dari phase yang berat(pada JTR) ke
phase yang lebuh ringan. Arus yang mengalir dari tiap phase akan melalui
hantaran netral dengan melalui peralatan pelanggan terlebih dahulu
(menjadi arus netral). Ketika beban menjadi lebih seimbang, maka arus
netral ini akan memiliki nilai yang relatif kecil, karena arus dari tiap phase
akan saling meniadakan. Proses saling meniadakan terjadi karena arus dari
tiap phase akan memiliki beda phase kurang lebih sebesar 120 (tergantung
dari besar faktor daya dari masing –masing beban).
DASAR TEORI
A. SISTEM DISTRIBUSI
Sistem close loop ini layak digunakan untuk jaringan yang dipasok
dari satu gardu induk, memerlukan sistem proteksi yang lebih rumit
biasanya menggunakan rele arah(bidirectional). Sistem ini mempunyai
kehandalan yang lebih tinggi dibanding sistem yang lain.
E1 N1
= =a
E2 N2
atau E1 = a E2 E1 I1 = E2 I2
atau I1 N1 = I2N2
3.5. RAK TR
Kabel Schoen
Kabel Schoen digunakan untuk menghubungkan rel pada panel
hubung bagi dengan penghantar kabel tegangan rendah (kabel
obstyg). Kabel Schoen dipres pada kabel obstig dan dibaut di
rel panel hubung bagi.
Konektor
Adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan (meng-
connect) penghantar dengan pedengan SR(Sambungan Rumah).
Jenis konektor yang umum digunakan PT PLN(Persero) Distribusi
Jakarta Raya Dan Tangerang ada dua jenis:
Konektor kedap air (piercing connector)
Konektor ini dapat dipasang dalam kondisi jaringan bertegangan dan
tanpa mengupas isolasinya. Konduktansi terjadi karena pada
konektor ini terdapat gigi penerus arus.Sehingga gigi penerus arus
ini harus tajam dan tegak untuk dapat menembus bagian isolasi
kabel, serta harus diberi gemuk untuk melindungi bagian kontak dari
korosi.
[Type text] Page 25
Konektor Pres
Pemasangan konektor jenis ini, biasanya harus tanpa tegangan,
karena diperlukan pengupasan isolasi kabel untuk membentuk
konduktifitas. Konduktivitas yang dihasilkan konektor jenis ini lebih
baik, karena luas permukaan kontak lebih besar.
π π
Gambar 3.7. Sistem tiga fase sebagai tiga sistem fase tunggal.
2π
vb =V cos@t +
3
Pada gambar nampak bahwa antara tegangan fase satu dengan yang
lainnya mempunyai perbedaan fase sebesar 120o atau 2 /3. Pada umumnya
fase dengan sudut fase 0o disebut dengan fase R, fase dengan sudut fase
120o disebut fase S dan fase dengan sudut fase 240o disebut dengan fase
T. Perbedaaan sudut fase tersebut pada pembangkit dimulai dari adanya
kumparan yang masingmasing tersebar secara terpisah dengan jarak 120o.
Pada sitem delta, bila tiga buah beban dengan impedansi yang sama
disambungkan pada sumber tiga fase, maka arus di dalam ketiga
impedansai akan sama besar tetapi terpisah dengan sudut sebesar 120o,
dan dikenal dengan arus fase atau arus beban. Untuk keadaan yang
demikian, maka dalam rangkaian akan berlaku :
Vdelta = V line
Idelta = I line / √3
P = S cos φ
Q = S sin φ
[Type text] Page 28
3.7.3. BEBAN SEIMBANG TERHUBUNG Y
Vstar = V line / √3
Istar = Iline
P = S cos φ
Q = S sin φ
IR = IRS - ITR
IT = IST - IRS
IS = ITR - IST
IR = VRN/ ZR
IT = VTN/ ZT
IS = VSN/ ZS
Diagram fasor untuk beban tak seimbang dengan tiga kawat, salah satu
contohnya adalah sebagai berikut :
Ns - NI
Losses = x 100%
Ns
Jika suatu arus mengalir pada suatu penghantar, maka pada penghantar
tersebut akan terjadi rugi-rugi energi menjadi energi panas karena pada
penghantar tersebut terdapat resistansi. Rugi-rugi dengan beban terpusat di
ujung dirumuskan:
∆V = I ( Rcos φ + X sin φ ) L
∆P = 3 . I² . R L
Dengan:
∆P = IN² .R
∆P = I² .R
PEMBAHASAN
Dalam penyusunan Laporan Telaahan Staff ini, diperlukan data – data
pendukung antara lain hasil ukur beban, peta topografi Jaringan Tegangan
Rendah, data konsumen gardu, data karakteristik kabel tembaga
(NYFGBY), data karakteristik kabel alumunium(NFA2X), dan data
pengukuran beban sebelum dan sesudah pemerataan beban. Data hasil
ukur beban dari bidang Operasi Distribusi, digunakan sebagai acuan untuk
mencari dan menentukan gardu yang memiliki beban tidak merata.
BAB IV
[Type text] Page 37
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berikut :
memadai.
B. SARAN-SARAN
C. PENUTUP
memberikan maaf pada saya dan saya bersedia menerima kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar laporan yang saya susun lebih
sempurna.