Professional Documents
Culture Documents
Pasal 2
(1) Hak cipta merupakan hak ekslusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan
tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 72
(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat 9 (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU No. 19 Tahun 2002
Diterbitkan oleh :
Cakrawala Publishing
Jl. Palem Raya No. 57 Jakarta 12260
Telp. (021) 7060 2394, 585 3238 Fax. (021) 586 1326
website : http://www.penerbitcakrawala.com
e-mail : info@penerbitcakrawala.com
cakrawala_publish@yahoo.com
ANGGOTA IKAPI
Cetakan Pertama : Rabiul Akhir 1431 H / April 2010 M
Daftar Isi
Pendahuluan
BAB 1
Manfaat Medis dalam Ibadah Shalat
Definisi Shalat ----------------------------------------------------- 5
rs
BAB III
Manfaat Medis Dalam Syariat Puasa
Pengertian Puasa, Keutamaan, dan Hikmahnya -------------- 141
BAB IV
Manfaat Medis Dalam Syariat Haji
Definisi Haji ---------------------------------------------------- 255
Dalil Kewajiban Ibadah Haji ----------------------------------- 255
0/ .-,+ *)('&%
<;:987654 321
HGF EDCBA@? >=
SRQP ONMLKJI
^]\[ZYX WVUT
dcba` _
“(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-
orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-
S
egala pujian yang indah hanya tertuju kepada Allah Tuhan
semesta alam. Shalawat dan Salam saya sampaikan kepada
junjungan tercinta Rasulullah saw, sosok yang diutus Allah
dengan membawa petunjuk dan penjelasan; sosok pahlawan yang
menyelamatkan orang-orang yang beriman dari gelapnya alam ja-
hiliyyah dan mengantarkan mereka ke alam yang dipenuhi cahaya
kebenaran; sosok mulia yang menuntun umatnya ke jalan hidup
yang mulia dan terpuji. Kesejahtaeraan semoga tercurahkan juga
kepada keluarga dan sahabat beliau, serta mereka yang senantiasa
mengikuti jejak beliau hingga hari akhirat.
Mengingat betapa berharganya nilai suatu ibadah dalam ke-
hidupan seorang muslim, dan betapa pentingnya bagi kita untuk
mengenal arti ibadah secara mendalam, maka kami meyakini bah-
wa ibadah yang diperintahkan dalam Islam memiliki hikmah dan
faidah luar biasa yang tidak akan bisa dirasakan nikmatnya me-
lainkan oleh orang-orang yang melaksanakannya dengan cara yang
telah diajarkan oleh Allah swt.
Kalau kita telusuri beberapa dalil yang menjelaskan tentang
hikmah dibalik hukum syariat dan makna dari mengikuti perintah
Allah, disamping kita menemukan bahwa semuanya itu adalah ben-
tuk ketaatan dan ketundukan kepada Allah, ibadah juga memberi-
kan manfaat yang justru kembali kepada orang yang melaksanakan-
nya. Baik dari segi kesehatan, sosial, dan kejiwaan yang dihasilkan
dari adanya hukum syariat.
Ä ... »º ¹ ¸ ¶ µ ´ ³² ±
“dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-’Ankabût [29] : 45)
|… sr q p o n m l k j
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah [9] :
103)
Zakat berfungsi untuk menyucikan dan menjaga jiwa orang-
orang berada dari penyakit hati seperti kikir dan bakhil. Ia juga
mampu untuk membersihkan hati orang-orang miskin dari rasa iri
dengki dan ketamakan terhadap harta orang lain.
Adapun tentang ibadah puasa, Allah swt berfirman:
Penulis
Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki
rs
Definisi Shalat
1. Shalat dalam Tinjauan Bahasa
Kata Shalat [ ]ﺍﻟﺼﻼﺓditinjau dari segi bahasa memiliki makna
“Doa”, seperti pada firman Allah swt,
| … xw v u t sr q
“dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (men-
jadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” (At-Taubah [9] : 103)
Dan sabda Rasulullah saw,
َﻭﺇ ِْﻥ َﻛﺎ َﻥ ُﻣ ْﻔ ِﻄﺮﴽ، ﻓَﺈ ِْﻥ َﻛﺎ َﻥ َﺻﺎﺋِﻤﴼ ﻓَﻠْﻴُ َﺼ ﱢﻞ،ِﻲ ﺃَ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻓَﻠْﻴُ ِﺠ ْﺐ
َ ﺇِﺫَﺍ ُﺩﻋ
ﻓَﻠْﻴَ ْﻄ َﻌ ْﻢ
“Apabila salah seorang dari kalian diundang ke perjamuan, hen-
daknya ia memenuhi undangan itu. Jika ia sedang berpuasa, maka cu-
kuplah dengan mendoakan saja. Dan jika ia sedang tidak berpuasa,
M L K J I HG F E D C B
PON
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu un-
tuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzâb
[33] : 56)
Abu Al-’Aliyah berkata, “Shalat dari Allah berarti pujian-Nya,
dan shalatnya Malaikat berarti doa.”3 Ibnu Abbas ra mengatakan,
kata “Yushallûna maknanya adalah “Yubarrikûna” (memberkahi).4
Ada pula yang berpendapat, bahwa Shalat dari Allah maknanya
adalah rahmat, dan shalat dari Malaikat maksudnya adalah istigfar.
Pendapat yang benar adalah pendapat pertama. Shalat dari
Allah berbentuk pujian. Sedangkan dari makhluk (Manusia, jin,
dan malaikat) adalah dalam bentuk: gerakan shalat berdiri, ruku’,
1 Diriwayatkan oleh Imam Muslim kitab “an-Nikâh” bab “al-Amru bi Ijâbati ad-
Dâ’I ila Da’wah” hadits nomor 1413“c
2 Disebutkan dalam kitab “an-Nihâyah fi Gharîb al-Hadîts wa al-Atsar” karya
Ibnu al-Atsir [3/50] dan kitab “Lisân al-’Arab” Ibnu Manzhur [14/464].
3 Riwayat Bukhari (tanpa sanad) dalam kitab “at-Tafsîr, Tafsîr Sûrah al-Ahzâb”
bab “Qauluhu Innallaha wa malâikatuhu Yushallûna ala an-Nabiy” sebelum hadits
nomor 4797
4 Riwayat Bukhari (tanpa sanad) dalam kitab “at-Tafsîr, Tafsîr Sûrah al-Ahzâb”
bab “Qauluhu Innallaha wa malâikatuhu Yushallûna ala an-Nabiy” sebelum hadits
nomor 4797
BAB I
[7]
dan sujud. Untuk itu, siapa yang melaksanakan ibadah dalam
bentuk ini, berarti ia telah berdoa kepada Allah dan memohon
ampunan kepada-Nya.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Shalat me-
miliki kandungan dua unsur, yaitu Musâ’alah dan ‘Ibâdah.
¾½ ¼»º¹¸¶µ´³
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(Ibrâhîm [14] : 40)
ª©¨§¦¥¤£¢¡
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah [2] : 45)
Shalat mempunyai andil cukup besar dalam memberikan pe-
rasaan lega, tenang, kemantapan dan kelapangan hati. Karena shalat
adalah penghubung hati seorang hamba kepada Allah. Ia adalah
sebaik-baiknya amal seseorang, seperti apa yang disabdakan oleh
Rasulullah saw,
À ¿¾ ½ ¼ »º ¹ ¸ ¶ µ ´ ³
ÄÃÂ Á
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengeta-
hui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut [29] : 45)
Diantara manfaat shalat adalah menghindarkan tubuh manusia
dari serangan penyakit. Karena tidak sedikit kita temui beberapa ka-
sus penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Na-
mun, manakala si penderita memohon kesembuhan penyakitnya
melalui shalat, akhirnya penyakit tersebut benar-benar menghilang
dan Allah pun menyembuhkannya. Khususnya lagi jika yang diker-
jakan adalah shalat tengah malam (Qiyamullail). Teori ini ditegas-
kan dalam sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Ma-
jah dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,
َ ﻗ،ِﻲ
َﺎﻝ ْ ﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ َﻭﺃَﻧَﺎ ﻧَﺎﺋ ٌِﻢ ﺃَ ْﺷ ُﻜﻮ ﻣ
ْ ِﻦ َﻭ ْﺟ ِﻊ ﺑَ ْﻄﻨ ُ َﺭﺁﻧِﻲ َﺭ ُﺳ
ﻓَﺄِ ﱠﻥ ﱠ،َﺼ ﱢﻞ
ﺍﻟﺼ َﻼ َﺓ ِﺷ َﻔ ٌﺎﺀ َ ﻗ ُْﻢ ﻓ:
“Rasulullah melihat aku yang sedang berbaring dan merintih
1 Ibnu Majah dalam kitab “at-Thahârah” bab “al-Muhâfazah ‘ala al-Wudhu” [277]
Ahmad dalam musnadnya [21873/21927] Ad-Darimi kitab “at-Thahârah”
[655]
BAB I
[9]
karena rasa sakit di perutku. Belaiupun berkata, Bangunlah dan diri-
kan shalat, karena shalat adalah kesembuhan.”1
Ibnu Qayyim berkata, “Bisa saja gerakan shalat seperti berdiri,
ruku’, dan sujud itulah yang mensterilkan zat-zat yang masuk ke
tubuh dan memberikan kekuatan pada daya tahan tubuh. Maka, ya-
kinlah bahwa shalat adalah obat yang sangat baik”.
Manfaat shalat yang lain adalah meningkatkan aktivitas ang-
gota tubuh dan mental seseorang. Shalat adalah pembangkit akti-
vitas harian yang luar biasa. Bagaimana tidak, shalat adalah jalur
penghubung antara Tuhan sang Pencipta dengan makhluk ciptaan-
Nya sebanyak 5 kali sehari semalam. Sebab itulah, Rasulullah saw
bersabda
َﻝ ْ ﺃَﺭ،ﺍﻟﺼﻼَﺓ
ُ ِﺣﻨَﺎ ﺑِ َﻬﺎ ﻳَﺎ ﺑِﻼ ْ ُﺟ ِﻌﻠ
َﺖ ﻗ ﱠُﺮ ُﺓ َﻋﻴْﻨِﻲ ﻓِﻲ ﱠ
“Dijadikan Penyejuk mataku ada di dalam shalat,2 wahai Bilal
hiburlah kami dengan shalat.”3
Shalat juga merupakan bahan makanan bagi ruh dan hati.
Karena keduanya sangat membutuhkan belaian rahmat dari Allah
swt. Seperti halnya tubuh yang sangat membutuhkan makanan,
demikian pula ruh. Maka wajar saja jika keduanya memerlukan
pasokan makanan yang selalu berkesinambungan. Lalu Allah pun
menjadikan shalat lima waktu sebagai bahan makanan bagi ruh
yang waktunya ditetapkan sebanyak lima kali sehari semalam.
Manfaat shalat yang lain adalah menghilangkan penyakit hati
dari sifat dengki terhadap orang lain. Allah sendiri telah menegaskan
bahwa tidak akan ada yang selamat dari penyakit hati seperti suka
1 Ibnu Majah dalam kitab “at-Thibb” bab “as-Shalâtu Syifâ’un” [3458]. Ahmad
dalam musnadnya [8823,8987], al-Baihaqi dalam as-Sunan [9/346] al-Hakim
dalam al-Musnad [4/204] namun disebutkan bahwa sanadnya terdapat per-
awi yang dha’if
2 An-Nasai dalam kitab “’Isyarah an-Nisâ’” bab “Hubb an-Nisâ’” [3950]
3 Kitab Mujma’ Zawâid [633] diriwayatkan oleh Ahmad
Í Ì Ë Ê É ÈÇ Æ Å Ä Ã Â
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah [2] : 153)
Dalam Musnad Imam Ahamd disebutkan, bahwa apabila Ra-
sulullah berhadapan dengan suatu permasalahan, beliau bersegera
melaksanakan shalat. Begitu pula manakala terjadi suatu musibah
dan bala bencana, atau pun gerhana matahari dan bulan, beliau selalu
menyikapinya dengan melakukan shalat.
Dalam kitab as-Sunan juga disebutkan, bahwa apabila ada
suatu permasalahan yang tidak menyenangkan hati, beliau ber-
BAB I
[11]
segera melakukan shalat.1
Ibnu Qayyim berkata, “Shalat membuahkan pengaruh yang
sangat luar biasa untuk menjaga kesehatan dan stamina bagi badan
dan hati, serta menolak masuknya berbagai macam zat-zat berba-
haya ke dalam tubuh. Orang yang selalu menjaga shalatnya, sangat
jarang sekali akan terserang penyakit maupun bala, dan dia akan
senantiasa mendapatkan keselamatan.2
Gerakan shalat merupakan proses dinamis yang sangat mem-
bantu dalam mendongkrak vitalitas tubuh dan kekuatan mental
manusia ke level yang tinggi. Rasulullah saw bersabda,
ِ َﺭ َﻭ ُﺓ ِﺳﻨَﺎ ِﻣ ِﻪ ﺍ
ﳉ َﻬﺎ ُﺩ َ ﺍﻟﺼ
ْ َﻭﺫ،ُﻼﺓ َ َﺭﺃْ ُﺱ ﺍْﻷَ ْﻣ ِﺮ ﺍْﻹِ ْﺳ
َﻭ ُﻋ ُﻤ ْﻮ ُﺩ ُﻩ ﱠ،ﻼ ُﻡ
1 Riwayat Abi Daud Kitab “as-Shalat” bab “waqtu Qiyam an-Nabi minal lail”
[1319]. Imam Ahmad dalam Musnadnya [5/388/] Hadits Hasan
2 Kitab “at-Thibb an-Nabawi» Ibnu Qayyim hal. 248
3 Shahih Bukhari kitab “Mawâqît as-Shalât” bab “as-Shalawât al-Khamsu Kaffârah”
[528] Shahih Muslim kitab “Al-Masâjid wa Mawâdhi as-Shalat” bab “al-Masyyu
ila as-Shalat Tahmi bihâ al-Khathâya” [668]
َ ِﻥ َﺻﻠ
ُﺤ ْﺖ ﻓَ َﻘ ْﺪ ْ ﻓَﺄ،ِﻼﺗِﻪ َ ﺃَ ﱠﻭ ُﻝ َﻣﺎ ﻳُ ْﺴﺄَ ُﻝ َﻋﻨْ ُﻪ ﺍ
َ ْﻟﻌﺒْ ُﺪ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎ َﻣ ِﺔ ﻳُﻨْ َﻈ ُﺮ ﻓِﻲ َﺻ
ﺎﺏ ﻭ َﺧ ِﺴ َﺮ َ َﺴ َﺪ ْﺕ ﻓَ َﻘ ْﺪ َﺧَ ﺃﳒﺢ( َﻭ ﺇ ِْﻥ ﻓ: َﺢ )ﻭﰲ ﺭﻭﺍﻳﺔ َ ﺃَْﻓﻠ
“Amal perbuatan seorang hamba yang pertama kali akan di-
pertanyakan pada hari kiamat adalah tentang shalatnya. Jika
shalatnya benar, maka sungguh ia beruntung (dalam riwayat
lain disebutkan: dia akan selamat). Namun jika shalatnya ru-
sak, maka sungguh dia telah merugi .”5 HR Thabrani
4 Kitab “al-Îmân” bab “Mâ Jâ’a fi Hurmati as-Shalât” [5/11] nomor 216. Imam
Tirmidzi mengatakan, bahwa hadits ini adalah hadits hasan dan sahih. Diri-
wayatkan oleh Ibnu Majah kitab “al-Fitan” bab “Kaffu al-Lisân fi al-Fitnah”
[2/1314] dan Imam Ahmad [5/231]. Kemudian hadits ini disebut sebagai had-
its hasan oleh imam Albani dalam kitab “Irwâ’u al-Ghalîl [2/138]
5 Imam Thabrani dalam kitab “Al-Ausath”, [1/409] (Mujma’ al-Bahrain) nomor
BAB I
[13]
3. Shalat adalah rukun Islam yang paling utama setelah dua kali-
mat syahadat. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bah-
wa Rasulullah saw bersabda,
َﻭ ﺃَ ﱠﻥ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪﴽ َﺭ ُﺳ ْﻮ ُﻝ، َﺷ َﻬﺎ َﺩ ُﺓ ﺃَ ْﻥ ﻻَﺇِﻟ َﻪ ﺇِﻻﱠ ﺍﷲ: ﻼ ُﻡ َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﻤ ٍﺲ َ ِﻲ ﺍﻹِ ْﺳ
َ ﺑُﻨ
َﻭ َﺣ ِّﺞ ﺍﻟْﺒَﻴْ ِﺖ، َﻭ َﺻ ْﻮ ِﻡ َﺭ َﻣ َﻀﺎ َﻥ،ِ َﻭﺇِﻳْﺘَﺎ ِﺀ ﺍﻟ ﱠﺰﻛﺎَﺓ،ِﻼﺓ
َ ﺍﻟﺼ
َﻭﺇِﻗَﺎ ِﻡ ﱠ،ِﺍﷲ
“Agama Islam terbangun atas lima perkara yaitu: Bersakski
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpua-
sa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji.”1 HR
Bukhari Muslim
4. Salah satu dalil yang juga menunjukkan kemuliaan ibadah
shalat adalah, bahwa Allah swt tidak menurunkan kewajiban
shalat melalui perantara malaikat Jibril. Akan tetapi, Allah
langsung menyampaikan kewajiban tersebut secara langsung
pada malam terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
5. Pada mulanya shalat diwajibkan sebanyak 50 waktu sehari
semalam. Ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan Allah
terhadap shalat. Kemudian Allah memberikan keringanan
kepada hamba-Nya dengan menguranginya menjadi 5 waktu
saja tapi dengan nilai pahala yang setara dengan 50 waktu.
6. Kelak, perkara agama yang paling terakhir akan hilang adalah
shalat. Maka, setelah itu tidak akan ada yang tersisa lagi dari
perkara-perkara agama. Seperti hadits marfu’ yang diriwayat-
kan oleh Abi Umamah yang berbunyi,
532 dan 533. Al-’Allâmah Imam Albani mengatakan dalam kitab “Silsilah al-
Hadits as-Shahîhah”, bahwa hadits ini secara keseluruhan dilihat dari sanadnya
adalah hadits sahih [3/346]
1 Shahih Bukhari kitab “al-Îmân” bab “Qaul an-Nabi: Buniyal Islâmu ‘ala Kham-
sin” [1/92] nomor 8. Shahih Muslim kitab “al-Îmân” bab “Arkânul Islâm wa
da’âimihi al-’Izhâm” [1/45] nomor 16
¯ ®¬ « ª© ¨ § ¦¥ ¤ £ ¢ ¡
±°
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan ber-
sabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thâhâ [20] :
132)
Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya
Rasulullah saw. bersabda,
2 Riwayat Ahmad dalam musnadnya [5/251]. Hadits ini disahihkan oleh Imam
Albani di dalam Shahih at-Targîb wa at=Tarhîb [1/229]
BAB I
[15]
sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”1 HR Abi
Daud
8. Orang yang tertidur ataupun yang lupa mengerjakan shalat,
diperintahkan untuk menunaikan shalat yang tertinggal terse-
but di waktu yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa shalat
sangatlah penting. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bah-
wasanya Rasulullah saw. bersabda,
3 Riwayat Imam Ahmad [6/290, 311, 321] Hadits ini disahihkan oleh Imam Al-
bani di dalam kitab “Irwâ’ al-Ghalîl” [7/238]
4 Shahih Muslim kitab “at-Thahârah» bab “Fadhlu Isbâg al-Wudhu ‘ala al-Makârih»
hadits nomor 215
BAB I
[17]
paling jauh perjalanannya menuju ke masjid.”1
Kedua hadits diatas menggambarkan tentang keistimewaan le-
tak rumah yang jauh dari masjid. Karena dengan jarak yang jauh,
maka akan diperolehlah pahala yang banyak dari jumlah langkah
kaki selama di perjalanan.
Dari Abi Ka’ab ra. ia berkata, “Ada seseorang yang tidak per-
nah aku temui selain dia yang paling jauh rumahnya dari masjid,
dan dia tidak pernah ketinggalan shalat walau hanya satu kali. Maka
diusulkanlah kepadanya untuk membeli seekor himar yang bisa ia
tunggangi dalam keadaan gelap maupun cuaca yang panas. Ia pun
menjawab bahwa aku tidak merasa senang jika rumahku berada
di dekat masjid. Sebenarnya aku ingin setiap perjalananku menu-
ju masjid, dan ketika aku pulang kembali ke rumahku, semuanya
menjadi catatan pahala bagi diriku. Rasulullah pun berkata, “Ses-
ungguhnya Allah telah mengumpulkan semuanya itu bagimu.”2
Dari Abi Hurairah ra. ia berkata bahwasanya Rasulallah saw
bersabda:
Daud. Ahmad Syakir berkata, “Hadits ini dikuatkan oleh beberapa riwayat
yang lain dari para sahabat dan semuanya adalah hadits marfu’.”
BAB I
[19]
bergerak, sering duduk, dan yang paling berbahaya adalah pen-
umpukan lemak. Karena berjalan kaki dapat membakar lemak dan
mencairkan minyak yang ada di dalam tubuh.
Selain itu, berjalan kaki juga bermanfaat untuk melancarkan
kerja jantung dan menjaga kesehatannya, merendahkan kolesterol,
menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan proses pencernaan
makanan dalam menyaring sari-sari makanan bagi tubuh. Karena
dari beberapa riset yang dilakukan, didapati bahwa tingkat kelan-
caran proses pencernaan makanan pada orang yang gemuk dan
tidak terlalu banyak bergerak sangat rendah (lambat). Sedangkan
pada orang yang banyak bergerak dan sering berolahraga, proses
pencernaan makanan dalam tubuhnya sangat lancar. Ditambah lagi
dengan tulangnya yang menjadi kokoh, persendian menjadi luwes,
otot yang kuat, dan rendahnya tingkat ketegangan saraf mental. Ini
disebabkan karena olahraga secara umum sangat membantu dalam
meningkatkan produksi hormon Endrofin yang berfungsi untuk
memberikan perasaan gembira dan tenang. Maka olahraga dengan
berjalan kaki juga memiliki manfaat untuk mengurangi ketegangan
dan stress yang disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari yang ti-
dak pernah berakhir. Oleh sebab itu, dari kegiatan berjalan kaki,
manusia akan memperoleh pengaruh yang positif berupa perasaan
gembira dan hidup yang penuh rasa optimis.
Inilah satu hal yang harus diimani dan diyakini oleh kita ten-
tang betapa pentingnya berjalan kaki dalam kondisi apapun. Apa
lagi Allah swt yang maha mengetahui manakala Dia menjadikan
gerakan berjalan kaki sebagai salah satu bagian dari hidup manusia,
tentu saja Dia telah meletakkan manfaat besar di dalamnya untuk
membantu manusia dalam menjaga keseimbangan tubuhnya hanya
dengan gerakan olahraga yang cukup sederhana ini.
Hanya dengan berjalan kaki menuju ke masjid, manusia akan
mendapatkan keuntungan yang banyak seperti, terjaganya keseim-
bangan tubuh, menangkal berbagai macam penyakit yang disebab-
BAB I
[21]
jid kita tidak dianjurkan untuk berjalan tergesa-gesa. Justru yang
dianjurkan adalah berjalan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, “Aku mendengar Rasu-
lullah saw bersabda:
1 Hadits Mu#afaq ‘Alaih. Shahih Bukhari kitab “al-Adzân” bab “La Yas’a ila as-
Shalât wal Ya’ti bissakînah” hadits nomor 636. Shahih Muslim kitab “al-Masâjid”
bab “Ityân as-Shalât biwaqâr” hadits nomor 602. Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Abi Daud dalam kitabnya bab tentang shalat, hadits nomor 562
BAB I
[23]
membakar 60 kalori. Dan jika seseorang meningkatkan kecepatan
langkah kakinya 25 mil/ 30 menit, maka tubuh akan melakukan
pembakaran 200 kalori.1
Di dalam sebuah artikel yang dimuat oleh majalah T.M.B dise-
butkan bahwa untuk menjaga diri dari kemungkinan ancaman pe-
nyakit jantung koroner dan serangan jantung (Myocardial Infarc-
tion), maka setiap orang dianjurkan untuk memperbanyak olahraga
seperti berjalan cepat, berlari, atau berenang selama 20-30 menit,
semuanya itu dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali dalam seminggu.
Kalau kita lakukan perhitungan secara sederhana terhadap
orang yang setiap harinya melakukan perjalanan dari rumahnya
ke masjid dengan memakan waktu perjalanan pulang-pergi sela-
ma lima menit, berarti dalam setiap harinya minimal ia berjalan
kaki selama 25 menit, bukan hanya dilakukan 2 atau 3 kali dalam
seminggu!!.
G F ED C B A @ ? > = <
QP ON ML KJI H
BAB I
[25]
satu jaringan, satu sel, ataupun yang berupa kumpulan sel.1
BAB I
[27]
ya pada saat masuknya waktu shalat fajar seiring dengan mening-
katnya tekanan darah. Oleh sebab itulah, setelah shalat fajar antara
jam 6 sampai 9 pagi manusia akan merasa begitu bertenaga. Dan
waktu-waktu seperti inilah yang menjadi waktu untuk bekerja dan
mencari rezeki.
Diriwayatkan dari Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad,
bahwa Rasulullah saw berdoa:
ْ ِﻙ ﻷُ ﱠﻣﺘ
ِﻲ ﰲِ ﺑُ ُﻜ ْﻮ ِﺭ َﻫﺎ ْ ﺍﷲ ﱠﻡ ﺑَﺎﺭ
“Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka.”1
Pada waktu seperti ini juga, kepadatan lapisan gas ozon di
udara mengalami peningkatan. Dimana gas ozon ini memiliki efek
positif terhadap fungsi organ saraf dan menggiatkan aktivitas ber-
pikir pada otak.
Jadi, cahaya lah yang menggiatkan hormon pemicu energi, sep-
erti hormon yang melahirkan hormon kortizon dan hormon kele-
lakian tepatnya di pertengahan siang, serta menurunkan produksi
hormon Melatonin melalui kelenjar Pineal.
Pada jam-jam aktifnya suplay cahaya, saat itulah aktivitas bi-
ologis tubuh muncapai puncaknya, dan dimulailah peningkatan
aktivitas Sympathetic system yang menjadi perangsang produksi
hormon-hormon pemicu energi, merangsang kecepatan detak jan-
tung, menaikkan tekanan darah, meningkatkan energi untuk setiap
aktivitas yang diperlukan, menambah suplay darah ke otak, serta
meningkatkan respon otak, konsentrasi, dan koordinasi otak den-
gan otot penggerak.
Manfaat cahaya yang lainnya adalah:
¥ Meningkatkan produksi hormon kortizon
1 Sunan Tirmidzi kitab “al-Buyû’” hadits nomor 1212. Sunan Abi Daud kitab
“al-Jihâd” hadits nomor 2606. Sunan Ibnu Majah kitab “at-Tijârât” hadits no-
mor 2236. Musnad Imam Ahmad hadits nomor 18937, 15130, 15017.
BAB I
[29]
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa pada jam-jam seperti
ini, secara umum tubuh manusia memang melalui masa-masa yang
sangat berat. Dimana zat-zat kimia yang bersifat membius mengala-
mi peningkatan produksi di dalam tubuh dan merangsang untuk ti-
dur. Peristiwa ini terjadi kira-kira sekitar 7 jam setelah bangun pagi.
Sehingga tingkat konsentrasi dan jumlah energi menjadi menurun.
Maka apabila kita tidak memanfaatkan waktu seperti ini untuk ti-
dur dan beristirahat, koordinasi saraf otot dengan otak akan sema-
kin berkurang.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang dialami tubuh ma-
nusia di waktu tengah hari:
1. Meningkatnya kadar hormon Testosterone hingga mencapai
puncaknya
2. Terus meningkatnya kadar hormon Adrenalin
3. Rasa lapar yang menimbulkan perasaan tegang
4. Meningkatnya aktivitas jantung, sehingga diwajibkan untuk
tidak mengerahkan tenaga di jam-jam seperti ini
5. Seperti yang diterangkan oleh Altergam dan Doubson, bahwa
kemungkinan terhentinya kerja jantung semakin tinggi terjadi
di sepanjang jam 1 sampai jam 3 siang. Begitu juga antara jam
6 sampai jam 9 sore.
Dan kalau kita perhatikan pada penderita tekanan darah tinggi,
ritme biologis pada tubuh manusia tidak akan berubah meskipun
detak jantungnya cepat, atau tingginya tekanan darah, dan adanya
hormon-hormon Catecholamine.
Atas dasar ini bisa disimpulkan bahwa:
1. Tingkat ancaman serangan penyakit jantung menjadi berkali-
kali lipat pada waktu setelah Zuhur
2. Produksi hormon Adrenalin akan tetap mencapai tingkat
tertingginya bahkan pada kondisi tubuh sedang sakit sekali-
BAB I
[31]
tu tubuh untuk mengembalikan energi dan meningkatkan kadar
Adrenalin di dalam darah. Oleh sebab itu, akan terlihat peningka-
tan aktivitas dalam fungsi setiap organ tubuh khususnya lagi pada
jantung.
Dalam hal ini, shalat Ashar memiliki peran yang sangat pent-
ing untuk mempersiapkan tubuh dan jantung menghadapi aktivi-
tas baru. Karena ditakutkan akan muncul efek yang berbahaya bagi
penderita penyakit jantung jika terjadi perubahan mendadak dari
kondisi kerja ringan ke aktivitas yang lebih berat.
Disini terkuaklah rahasia indah dari anjuran Al-Qur’an yang
memerintahkan kepada kita untuk memperhatikan dan menjaga
shalat Ashar, yaitu pada firman Allah swt,
)( '&%$#"!
“Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) shalat wust-
haa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk.” (Al-
Baqarah [2] : 238)
Para ulama tafsir telah bersepakat bahwa maksud dari Shalat
Wustha tersebut adalah shalat Ashar. Dan seiring dengan adanya
temuan bahwa pada waktu Ashar tersebut produksi hormon Adren-
alin mengalami peningkatan, maka tersingkaplah rahasia mengapa
kita diperintahkan untuk memelihara dan menjaga shalat Wust-
ha ini. Dengan menunaikan shalat Ashar, itu berarti kita sedang
melakukan aktivasi jantung secara bertahap. Sehingga nantinya
kerja jantung akan menjadi lancar dan terkendali setelah menjalani
masa-masa pasif untuk mengurangi kelelahan jantung. Manakala
organ tubuh yang lain sedang disibukkan dengan gerakan-gerakan
shalat Ashar, jantung dan hormon di tubuh kita memiliki kesem-
patan untuk mempersiapkan aktivitas alami selanjutnya yang akan
mencapai puncaknya setelah beberapa waktu.
BAB I
[33]
umat yang lain dengan sebab shalat ini. Dan tidak ada satu umat pun
yang pernah mengerjakannya sebelum kalian.”1
BAB I
[35]
Bukti lain yang menunjukkan bahwa waktu setelah shalat
Zuhur adalah waktu yang sangat riskan bagi tubuh secara umum
dan bagi jantung khususnya adalah: Kebanyakan keluhan ataupun
masalah yang timbul pada bayi yang baru lahir adalah masalah jan-
tung dan pernafasan. Bahkan ini juga terjadi pada orang-orang de-
wasa yang normal. Dimana tubuh mereka pada masa-masa tersebut
menghadapi suatu kondisi yang sulit. Yaitu tingginya kadar Peptida
Khusus yang membuat turunnya tingkat konsentrasi seseorang dan
lebih cenderung untuk tidur. Inilah kondisi yang sering mengaki-
batkan terjadinya kecelakaan. Walhasil, shalat Asharlah yang bisa
menjadi cara untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh
kondisi yang tidak normal.
Kesimpulan:
Shalat Magrib adalah masa transisi dari keadaan yang terang
menuju kondisi gelap. Yaitu kebalikan dari apa yang terjadi di waktu
Subuh. Pada waktu Magrib, meningkatlah produksi hormon Mela-
tonin yang disebabkan oleh keadaan gelap sehingga menimbulkan
perasaan ngantuk dan malas. Sebaliknya, kadar hormon Serotonin
dan Kortezol serta Androfine menjadi rendah.
Shalat Isya adalah titik perpindahan dari kondisi tubuh yang
aktif kepada kondisi pasif. Dan ini juga merupakan kebalikan dari
kondisi tubuh di waktu Subuh. Maka jadilah shalat Isya sebagai wak-
tu pergantian yang tetap dari dominasi saraf Sympathetic Syistem
dan diambil alih oleh saraf Parasympathetic System. Dan disinilah
letak rahasia mengapa disunatkan untuk melambatkan shalat Isya
sampai beberapa saat sebelum hendak tidur. Yaitu agar shalat Isya
dijadikan sebagai pemberhentian terakhir bagi aktivitas tubuh yang
langsung disambung dengan tidur. Saat-saat seperti inilah suhu tu-
buh dan detak jantung mengalami penurunan, dan bertambahlah
kadar hormon-hormon pembentuk darah.
Satu hal yang patut ditekankan disini adalah, bahwa kesesuaian
BAB I
[37]
tak ada yang bisa menyelamatkanku dari murkaMu kecuali Engkau.
Ya Allah aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan, dan aku
beriman kepada Nabi yang Engaku utus. Jika engkau mati pada malam
ini, maka engkau dalam keadaan yang suci, dan jadikanlah kalimat doa
ini akhir kalimat yang kamu ucapkan.”1 HR Bukhari
Tidur dengan posisi miring ke kanan, dapat membantu mel-
ancarkan aliran darah dari bilik jantung sebelah kiri yang posisinya
menjadi lebih tinggi ke seluruh tubuh kecuali pembuluh Aorta.
Dengan posisi tidur seperti ini, maka seluruh anggota tubuh selain
tangan kiri akan berada sejajar atau di bawah jantung. Sehingga da-
rahpun akan dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh ses-
uai dengan hukum gravitasi. Dan posisi tubuh seperti inilah yang
baik untuk jantung.
Sedangkan jika kita tidur dengan posisi telentang, aliran darah
juga akan dengan mudah mengalir ke hampir seluruh bagian tu-
buh. Dimana posisi jantung berada sejajar dengan seluruh anggota
tubuh kecuali bagian depan kepala (wajah). Akan tetapi, posisi tidur
seperti ini lebih merepotkan jantung daripada posisi tidur miring
ke kanan. Karena posisi jantung lebih cenderung ke arah kanan.
Tidur telentang sebenarnya tidak memberikan manfaat bagi
jantung. Bahkan pada posisi telentang, jantung menjadi lebih ban-
yak mengeluarkan energi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Maka jika dalam satu malam kita tidur dengan posisi telentang, jan-
tung tidak akan mendapatkan kesempatan untuk beristrahat.
Sedangkan untuk posisi tidur miring ke kiri, akan membuat
jantung bekerja lebih keras lagi. Karena darah akan dipompa dari
bilik jantung sebelah kiri ke Aorta yang posisinya lebih tinggi 10 de-
rajat, sehingga aliran darah pun tidak lagi mengikuti hukum gravi-
tasi dan hanya bisa mencapai ke 45% bagian tubuh saja. Ditambah
1 Shahih Bukhari kitab “al-Wudhû” bab “Fadhlu Man bâta ‘ala Wudhû” hadits
nomor 247. Shahih Muslim kitab “az-Dzikir wa ad-Du’â” bab “Ma Yaqûlu ‘inda
an-Naumi wa Akhdzi al-Madhja’” hadits nomor 2710.
BAB I
[39]
yang bisa membantu proses pengaliran darah ke seluruh tubuh ke-
cuali qiyamullail dan shalat tahajjud.
ِﺏ ُﻛ ﱠﻞ ُ ﻳَ ْﻀﺮ،ٍِﻛ ْﻢ ﺇِﺫَﺍ ُﻫ َﻮ ﻧَﺎ َﻡ ﺛَﻼَﺙ َ ُﻋ ْﻘﺪ ُ ﺃﺣﺪ َ َ ﺍﻟﺸﻴْ َﻄﺎ ُﻥ َﻋﻠَﻰ ﻗَﺎﻓِﻴَ ِﺔ َﺭﺃْ ِﺱ
ﻳَ ْﻌ ِﻘ ُﺪ ﱠ
ْ َﻛ َﺮ ﺍﷲَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ
ﻓَﺈ ِْﻥ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ َ ﻓَﺈِ ِﻥ ْﺍﺳﺘَﻴْ َﻘ َﻆ ﻓَﺬ.َﺎﺭﻗُ ْﺪ
ْ َﻋﻠَﻴْ َﻚ ﻟَﻴْ ٌﻞ َﻃ ِﻮﻳْ ٌﻞ ﻓ:ُﻋ ْﻘ َﺪ ٍﺓ
ﻓَﺄَ ْﺻﺒَ َﺢ ﻧَ ِﺸﻴْ ًﻄﺎ َﻃﻴﱢ َﺐ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ ْ ﻓَﺈ ِْﻥ َﺻﻠﱠﻰ ﺍِﻧْ َﺤﻠ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ ْ ﺗَ َﻮ ﱠﺿﺄَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ
َﻭﺇِﻻﱠ ﺃَ ْﺻﺒَ َﺢ َﺧﺒِﻴْ َﺚ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ َﻛ ْﺴﻼَﻧﴼ
“Syaithan akan mengikat ujung kepala orang yang sedang ti-
dur dengan tiga ikatan sehingga menyebabkan dia tidur menjadi lebih
lama. Apabila dia terbangun dan menyebut nama Allah, terlepaslah
ikatan yang pertama. Lalu apabila dia berwudhu terlepaslah ikatan
yang kedua. Kemudian jika dia mengerjakan sembahyang terlepaslah
ikatan yang ketiga. Maka jadilah dia di pagi hari segar dan bertenaga.
Jika tidak, maka dia akan menjadi malas dan lemah.”1
Disebutkan dalam kitab “Huda al-Islâm wa Irtifâ’u as-Sâ’ah al-
Biyulujiyyah”, bahwa jika seseorang mengerjakan shalat, lalu mem-
baca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, maka ia akan mendapat-
1 Shahih Bukhari kitab “Bad’u al-Khalqi” bab “Shifat Iblis wa Junûdihi” hadits no-
mor 3269. Shahih Muslim kitab “Shalât Musâfirîn” bab “Ma Ruwiya Fi Man
Nâma al-Laila Ajma’ ha#a Ashbaha” hadits nomor 776
mlkjihgf ed
}| {z y xwvutsrqpon
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka
berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mer-
eka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk
mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pan-
dangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka ker-
jakan.” (As-Sajadah [32] : 16-17)
Ibnu Qayyim berkata, “Renungkanlah bagaimana Allah mem-
berikan ganjaran terhadap ibadah tengah malam yang mereka sem-
bunyikan itu. Yaitu sebuah ganjaran yang nafsu sekalipun tak mam-
pu membayangkannya. Rasakanlah pula bagaimana Allah meng-
hilangkan kecemasan, ketakutan, dan ketegangan jiwa manakala
mereka mendirikan shalat dengan mempersiapkan bagi mereka
BAB I
[41]
kenikmatan yang tak terbayangkan.”1
Dalam tafsir Al-Zhilâl disebutkan penafsiran tentang ayat
tersebut:
kjihgf ed
Digambarkan dalam ayat tersebut bagaimana kenikmatan ti-
dur, istirahat, dan bersantai-santai mencoba untuk menggoda lam-
bung mereka. Akan tetapi hebatnya lambung mereka enggan untuk
memenuhi rayuan dan godaan tersebut. Karena lambung mereka
lebih memilih kenikmatan bersama sang Pencipta. Keindahan be-
rada di hadapan Allah sembari melantunkan munajat ketakutan
dan harapan. Yaitu takut terhadap azab Allah, dan harapan akan
limpahan rahmat-Nya. Ketakutan terhadap murka Allah, dan keta-
makan terhadap keridhaan-Nya. Takut bermaksiat kepada-Nya,
dan mendamba akan segala taufik dari-Nya.
n ml
Selain terus tenggelam dengan munajat kepada Allah, mer-
eka juga tidak lupa untuk menunaikan kewajiban mereka sebagai
sesama umat Islam demi menjunjung ketaatan kepada Allah dan
membersihkan harta.
xwvutsrqp
Sebuah ungkapan yang sangat indah menggambarkan tentang
betapa luasnya kasih sayang Allah terhadap mereka. Dimana Allah
memuliakan mereka dengan menyiapkan bagi mereka dengan zat-
Nya sendiri ganjaran yang tidak seorangpun mengetahuinya kecuali
hanya Dia seorang. Suatu kenikmatan yang akan terus tersembunyi
dan hanya akan bisa diketahui di hari perjumpaan. Hari dimana
1 Kitab Hâdi al-Arwâh Ila Bilâd al-Afrâh Ibnu Qayyim al-Jauzi hal. 278
ﺃَ َﺣ ﱡﺐ ﱢ
َﻭﺃَ َﺣ ﱡﺐ، َﻛﺎ َﻥ ﻳَ ُﺼﻮ ُﻡ ﻳَ ْﻮ ًﻣﺎ َﻭﻳُ ْﻔ ِﻄ ُﺮ ﻳَ ْﻮ ًﻣﺎ، ﺍﻟﺼﻴَﺎ ِﻡ ﺇِﻟَﻰ ﺍﷲ ِﺻﻴَﺎ ُﻡ َﺩ ُﺍﻭ َﺩ
2 Tafsir Fi Zhilâl al-Qur’ân Sayyid Qutub [5/2812]
3 Hadits Sahih diriwayatkan oleh Al-Hakum [1/308] dan Imam Baihaqi dalam
Sunan al-Kubra [2/205] dan disahihkan oleh Al-Hakim berdasarkan aturan
riwayat Imam Bukhari, serta disetujui oleh Imam Dzahabi. Imam al-Hâfiz al-
’Irâqi berkata dalam kita Takhrîj al-Ihyâ, hadits ini diriwayatkan oleh at-Thab-
rani di dalam kitab al-Kabîr dan Imam Baihaqi dengan sanad yang Hasan.
Imam Tirmidzi meriwayatkannya dalam Sunannya hadits nomor 3549. Ibnu
Nashr dalam bab “Qiyâmullail” hal. 18. Ibnu Abi Dunya dalam bab “at-Tahajj-
ud” [1/30/1]. Ibnu ‘Asâkir dalam kitab “Tarîkh Damsyiq” [5/61/1].
4 Kitab Faidh al-Qadîr Imam al-Minâwi [4/351]
5 Kitab Al-Bidâyah wa al-Nihâyah Imam Ibnu Katsir [2/16]
BAB I
[43]
ْ َﻛﺎ َﻥ ﻳَﻨَﺎ ُﻡ ﻧ، ﻼ ُﺓ َﺩ ُﺍﻭ َﺩ
ِﺼ َﻒ ﺍﻟﻠﱠﻴْ ِﻞ َﻭﻳَ ُﻘﻮ ُﻡ ﺛُﻠُﺜَ ُﻪ َﻭﻳَﻨَﺎ ُﻡ ُﺳ ُﺪ َﺳ ُﻪ َ ﻼ ِﺓ ﺇِﻟَﻰ ﺍﷲ َﺻ
َ ﺍﻟﺼ
ﱠ
“Puasa yang paling Allah sukai adalah puasa Daud. Yaitu ber-
puasa sehari dan berbuka sehari. Adapun shalat yang paling Allah su-
kai adalah shalat Daud. Yaitu tidur selama setengah malam, beribadah
sepertiganya, dan tidur seperenam malamnya.”1
Dalam hadits riwayat Mu’adz bin Jabal disebutkan,
2
.... k j i h g f e d
Qiyamullail Menjaga Dari Perbuatan Dosa
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Seseorang datang menjump-
ai Rasulullah dan bertanya. Wahai Rasulullah apa pendapatmu ten-
tang seseorang yang mengerjakan shalat di tengah malam, namun
di pagi harinya dia mencuri?. Rasulullah pun menjawab, “Amalnya
itu akan mencegah dirinya dari apa yang kamu ceritakan.”3
1 Shahih Bukhari kitab “Ahâdîts al-Anbiyâ’” bab “Ahabbu as-Shalât ilallah Shalât
Daud” hadits nomor 3420.
2 Diriwayatkan oleh Tirmidzi bab “al-Îmân” hadits nomor 2616. Ibnu Majah
kitab “al-Fitan” hadits nomor 3973. Imam Baihaqi dalam as-Sunan [4/83-269-
10/129] dan dalam as-Sya’b hadits nomor 3349, 4958. Al-Hakim dalam kitab
al-Mustadrak [2/413]
3 Sanad hadits ini sahih. Diriwayatkan dari Ahmad dalam Musnad dan Imam
Baihaqi dalam kitab Sya’bul Îmân. Dan Imam Albani mengatakan bahwa sa-
ِﺏ ُﻛ ﱠﻞ ُ ﻳَ ْﻀﺮ،ٍِﻛ ْﻢ ﺇِﺫَﺍ ُﻫ َﻮ ﻧَﺎ َﻡ ﺛَﻼَﺙ َ ُﻋ ْﻘﺪ ُ ﺃﺣﺪ َ َ ﺍﻟﺸﻴْ َﻄﺎ ُﻥ َﻋﻠَﻰ ﻗَﺎﻓِﻴَ ِﺔ َﺭﺃْ ِﺱ
ﻳَ ْﻌ ِﻘ ُﺪ ﱠ
ْ َﻛ َﺮ ﺍﷲَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ
ﻓَﺈ ِْﻥ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ َ ﻓَﺈِ ِﻥ ْﺍﺳﺘَﻴْ َﻘ َﻆ ﻓَﺬ.َﺎﺭﻗُ ْﺪ
ْ َﻋﻠَﻴْ َﻚ ﻟَﻴْ ٌﻞ َﻃ ِﻮﻳْ ٌﻞ ﻓ:ُﻋ ْﻘ َﺪ ٍﺓ
ﻓَﺄَ ْﺻﺒَ َﺢ ﻧَ ِﺸﻴْ ًﻄﺎ َﻃﻴﱢ َﺐ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ ْ ﻓَﺈ ِْﻥ َﺻﻠﱠﻰ ﺍِﻧْ َﺤﻠ،ًﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ ْ ﺗَ َﻮ ﱠﺿﺄَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ
َﻭﺇِﻻﱠ ﺃَ ْﺻﺒَ َﺢ َﺧﺒِﻴْ َﺚ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ َﻛ ْﺴﻼَﻧﴼ
“Syaithan akan mengikat ujung kepala orang yang sedang ti-
dur dengan tiga ikatan sehingga menyebabkan dia tidur menjadi lebih
lama. Apabila dia terbangun dan menyebut nama Allah, terlepaslah
ikatan yang pertama. Lalu apabila dia berwudhu terlepaslah ikatan
yang kedua. Kemudian jika dia mengerjakan sembahyang terlepaslah
ikatan yang ketiga. Maka jadilah dia di pagi hari segar dan bertenaga.
Jika tidak, maka dia akan menjadi malas dan lemah.”
BAB I
[45]
mimpi. Namun di sepertiga akhir dari malam, kedalaman tidur tipe
ini menjadi berkurang.
Fase tidur NREM terjadi di dalam 80-85% dari waktu tidur
secara keseluruhan yang terdiri atas 4 stadium. Masing-masing
stadium memiliki perbedaan dalam hal waktu dan kedalamannya,
serta perbedaan dalam gambar gelombang otak (EEG).
¥ Stadium 1: Ini adalah fase tidur yang paling pendek dan masih
awal-awal tahapan tidur. Fase ini terjadi hanya 3% dari keselu-
ruhan proses tidur.
¥ Stadium 2: Pada fase ini tidur menjadi semakin dalam dan
mengambil 50% waktu dari keseluruhan waktu tidur tipe
NREM.
¥ Stadium 3: Tidur pada fase ini lebih dalam dari fase sebelum-
nya dengan tempo selama 7%.
¥ Stadium 4: Inilah fase tidur yang paling dalam dari fase-fase
tidur NREM sebelumnya selama 15%. Jadi fase stadium 3 dan
4 lah yang merupakan tidur terdalam.
Tidur tipe NREM ini adalah tipe yang paling banyak terjadi dalam
siklus tidur manusia. Untuk tidur yang normal, masa sepertiga awal
tidur menjadi lebih dalam dan mulai berkurang pada sepertiga akhir.
Sedangkan pada tidur tipe REM (Rapid Eye Movement) terjadi pada
sepertiga akhir dari malam. Dimana seseorang yang mencapai tipe
REM dalam tidurnya terlihat seperti orang yang otaknya aktif dengan
badan yang lumpuh keseluruhan.1
1 Principle and Practics of Sleep Medicine 2nd d- Krygr and Dmnt pp,1994
BAB I
[47]
5. Peduncular Hallucinations gangguan tidur semacam ini ber-
bentuk halusinasi yang disebabkan oleh kekacauan pada ba-
gian otak akibat tercampurnya informasi otak saat sadar ke
fase tidur REM.
6. Cluster Headace yaitu rasa nyeri yang menusuk kepala pada
saat seseorang sedang tertidur di fase REM. Rasa nyeri ini
membuat hidup dan tidur si penderita menjadi tidak tenang.
7. Nocturnal Asthma (Serangan Asma pada malam hari) yaitu
serangan asma yang dipicu oleh keringnya mulut dan ter-
tumpuknya sisa-sisa proses paru-paru dan mengakibatkan
munculnya serangan asma, khususnya pada satu jam pertama
waktu subuh.
8. Gangguan pada usus dan pembuluh makanan (Esofagus).
Yang pertama adalah munculnya rasa panas di bagian dada
yang diiringi dengan batuk-batuk dan sesak nafas di malam
hari sehingga dapat mengganggu tidur penderitanya. Yang
kedua adalah yang dinamakan Peptic ulcers (Tukak Lambung).
Gangguan semacam ini disebabkan oleh tingginya tingkat ke-
asaman lambung pada malam hari hasil dari dominasi saraf
Parasymphatic melalui pengaruh saraf Vagus yang juga me-
ningkatkan produksi gastrin dan pepsin sehingga menimbul-
kan borok pada lambung.
9. Pada fase tidur REM, biasanya detak jantung akan bertam-
bah kencang. Untuk orang yang normal, maka jantung akan
melakukan adaptasi dengan peningkatan detak jantung terse-
but. Namun bagi orang yang menderita kerusakan koroner,
maka kondisi ini akan mengakibatkan serangan jantung iske-
mik.1
10. Obstructie Sleep Apnea Syndrom (Apnea Tidur) yaitu suatu
kondisi kesulitan bernafas selama 10 detik atau lebih. Lebih
1 Yaitu penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koro-
naria
BAB I
[49]