You are on page 1of 64

Hidup Sehat Tanpa Obat

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


MUHAMMAD AZ-ZAKKI, JAMAL
Hidup Sehat Tanpa Obat/Penulis: Dr Jamal Muhammad az-Zakki/Penyunting :
Masrukhin; -Cet. 1- Jakarta : Cakrawala Publishing, 2010; xv, 309 hlm.; 14 x 21 cm

1. Anak I. Judul II. Dr Jamal Muhammad az-Zakki


ISBN 979-3785-40-3

Pasal 2
(1) Hak cipta merupakan hak ekslusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan
tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 72
(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat 9 (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
UU No. 19 Tahun 2002

Judul Buku : HIDUP SEHAT TANPA OBAT


Penulis : Dr Jamal Muhammad az-Zakki
Penulis: Shlahuddin
Penyunting : Masrukhin
Perwajahan Isi & Penata Letak : Abu Naylah
Desain Sampul & Illustrasi : Eman Sutalingga

Diterbitkan oleh :
Cakrawala Publishing
Jl. Palem Raya No. 57 Jakarta 12260
Telp. (021) 7060 2394, 585 3238 Fax. (021) 586 1326
website : http://www.penerbitcakrawala.com
e-mail : info@penerbitcakrawala.com
cakrawala_publish@yahoo.com
ANGGOTA IKAPI
Cetakan Pertama : Rabiul Akhir 1431 H / April 2010 M
Daftar Isi

Pendahuluan
BAB 1
Manfaat Medis dalam Ibadah Shalat
Definisi Shalat ----------------------------------------------------- 5

Kedudukan Shalat dalam Islam ---------------------------------- 8


Manfaat Medis ketika Berjalan Kaki Menuju Masjid ------------- 17
Berjalan Kaki dan Keseimbangan Tubuh ------------------------ 21
Riset Tentang Manfaat Berjalan Kaki----------------------------22
Waktu Shalat dan Waktu Aktivitas Psikologis Tubuh -----------24
Apa yang Dimaksud dengan Ritme Biologis? --------------------25
Aturan Waktu dalam Tubuh ------------------------------------26
Apa yang Dimaksud Dengan Jam Biologis (Rhythm Circadian)? 26
Apa yang Mengoperasikan Jam Biologis? ------------------------ 27
Kesesuaian Waktu Shalat dengan Waktu Aktivitas Psikologis Tu-
buh --------------------------------------------------------------- 27
Apa yang Terjadi di Waktu Shalat? ----------------------------- 27
Kesimpulan: ------------------------------------------------------36
Mukjizat Medis Pada Posisi Tidur Miring ke Kanan -------------- 37
Mukjizat Medis Pada Tidur Dalam Keadaan Suci dan
Berwudhu ------------------------------------------------------- 40
Menangkal Penyakit Dengan Shalat Tahajjud ----------------- 41
Qiyamullail adalah Kebiasaan Orang-orang Saleh --------------43
Qiyamullail Menjaga Dari Perbuatan Dosa ---------------------44
Qiyamullail Melindungi Badan Dari Penyakit -------------------45
Mukjizat Medis dalam Qiyamullail ------------------------------45
( ) ----------------- 45

Shalat Malam dan Perubahan Psikologis Tubuh ---------------49


Manfaat Medis dalam Shalat ------------------------------ 57

a. Shalat dan perlindungan dari ancaman tergelincirnya


tulang rawan dan nyeri pada punggung bawah.--------------63
Penyebab Lemahnya Tulang Rawan: --------------------------------64
b. Shalat mempercepat penyembuhan tergelincirnya
tulang rawan ----------------------------------------------------------------------66

Shalat yang Khusyu’ dan Manfaat Medisnya -------------------94


rs
BAB II
Manfaat Medis dalam Syariat Zakat
Pengertian Zakat ----------------------------------------------- 121
Nilai Pendidikan, Sosial dan Ekonomis dalam Zakat ----------- 123

Obatilah Penyakit Dengan Sedekah --------------------------- 125


Zakat Melindungi Dari Penyakit Mental ------------------------ 128
Zakat Mengobati Depresi --------------------------------------- 128
Apa yang dimaksud dengan depresi? -------------------------- 128

Bagaimana Zakat Mengobati Depresi? --------------------------131


Zakat Mengobati Iri Dengki --------------------------------------131
Zakat Mengobati Penyakit Psikosomatik ---------------------- 135
Zakat dan Ketenteraman Masyarakat ------------------------- 136
Zakat Memperkuat Sistim Kekebalan Tubuh ------------------ 138

rs
BAB III
Manfaat Medis Dalam Syariat Puasa
Pengertian Puasa, Keutamaan, dan Hikmahnya -------------- 141

Keutamaan Puasa: ---------------------------------------------- 142

Hikmah Berpuasa ----------------------------------------------- 143

Letak Kesamaan dan Perbedaan Puasa Syar’i dengan


Puasa Medis ----------------------------------------------------- 157

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan -------------------------------- 161


rs

BAB IV
Manfaat Medis Dalam Syariat Haji
Definisi Haji ---------------------------------------------------- 255
Dalil Kewajiban Ibadah Haji ----------------------------------- 255

Haji Sebagai Perjalanan Jasmani dan Rohani ------------------257


Ibadah Haji dan Kesehatan Mental ----------------------------- 261

Sehat Tanpa Obat


x-
Pengaruh Memakai Pakaian Tidak Berjahit Pada Kesehatan Tu-
buh ------------------------------------------------------------- 262
Pengaruh Memandang Ka’bah Terhadap Kesehatan Mental - 263
Tawaf ----------------------------------------------------------- 266
Mukjizat dalam Gerakan Tawaf dari Kiri ke Kanan----------- 267
Pentingnya Shalat Menghadap ke Arah Ka’bah -------------- 268
Ibadah Haji dan Kesehatan Tubuh ----------------------------- 271
Berjalan Kaki dalam Ibadah Haji -------------------------------274

Manfaat Medis Pada Berjalan Bertelanjang Kaki -------------- 281


Apa yang dimaksud dengan Refleksiologi? --------------------- 281

Air Zam-zam --------------------------------------------------- 286

Hidup Sehat Tanpa Obat


Daftars Referensi ----------------------------------------------- 299
Pengantar
Prof. Abdul Basith Muhammad Sayyid
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan Salam terhaturkan
ke haribaan Baginda Rasulullah saw.
Lembaran buku ini berisikan tentang kandungan mukjizat
sains dalam ibadah yang kita laksanakan. Karena ilmulah yang se-
lalu bisa memberikan kita pengertian-pengertian dan hakikat il-
miah dengan baik dan benar. Kita memang hanya bisa mengatakan
Sami’na wa Atha’na (kami dengar dan kami taat), namun Allah den-
gan tegas mengatakan:

> = < ;: 98 7 6 5 4 321 0/.


“Al Qur’an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta
alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita
Al Qur’an setelah beberapa waktu lagi.” (Shâd [38] : 86-87)
Ibadah apapun yang Allah perintahkan sebenarnya menyim-
bolkan tanda-tanda kebesaran-Nya yang mampu memberikan efek
positif bagi yang melaksanakannya, baik itu ditinjau dari sisi rohani
maupun ilmiah. Bukankah Rasulullah saw pernah mengatakan:

ْ ‫ ﺃَﺭ‬, ‫ﺍﻟﺼ َﻼﺓ‬


‫ِﺣﻨَﺎ ﺑِ َﻬﺎ ﻳَﺎ ﺑ َِﻼ ُﻝ‬ ْ ‫ُﺟ ِﻌﻠ‬
‫َﺖ ﻗ ﱠُﺮ ُﺓ َﻋﻴْﻨِﻲ ﻓِﻲ ﱠ‬
“Dijadikan Penyejuk mataku ada di dalam shalat, wahai Bilal hi-
burlah kami dengan shalat.”
Seperti yang kita dapati sekarang ini, terdapat 126 Pusat Ke-

Hidup Sehat Tanpa Obat


sehatan di seluruh dunia yang menggunakan metode pengobatan
dengan cara berpuasa seperti yang dikenal dalam ajaran Islam.
Ketika kita menunaikan zakat, maka itu berarti kita sedang
melakukan transaksi dagang dengan Allah. Disamping itu, zakat
juga dapat memberikan efek ketenangan bagi jiwa.
Kalau kita melaksanakan ibadah haji, maka itu menandakan
bahwa kita sedang menuju kepada Allah dan melupakan segala
urusan lain yang tidak ada hubungannya dengan Allah. Dari situ
kita akan mendapatkan timbal balik materi maupun rohani. Dima-
na ketika seseorang pulang dengan membawa prediket haji mabrur,
maka ia bersih dari dosa dan kesalahan laksana seorang bayi yang
baru saja dilahirkan ibunya.
Jika kita perhatikan, ritual ibadah yang diperintahkan kepa-
da kita hanya berupa gerakan-gerakan semata. Namun ternyata ia
mampu memberikan anugerah yang luar biasa dan mengantarkan
kita kepada nikmat surga.
Firman Allah swt:

0/ .-,+ *)('&%
<;:987654 321
HGF EDCBA@? >=
SRQP ONMLKJI
^]\[ZYX WVUT
dcba` _
“(yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-
orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-

Hidup Sehat Tanpa Obat


[xiv]
orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka
atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal
ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mer-
eka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang
memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, Dan
orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya, Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni)
yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (Al-
Mu’minûn [23] : 2-11)
Semoga Allah swt menjadikan buku ini bermanfaat bagi sia-
papun yang membaca dan mengingatnya. Hanya Dialah yang patut
menjadi segala maksud, dan hanya Dia-lah yang memberi petunjuk
ke jalan yang lurus.

Prof. Abdul Basith Muhammad Sayyid


Pakar Analisa Kesehatan di Lembaga Riset Nasional
Direktur Lembaga I’jaz ‘Ilmi Lil Qur’ân wa As-Sunnah
Anggota Lembaga Tinggi Urusan Agama Islam

Hidup Sehat Tanpa Obat


[xv]
Pendahuluan

S
egala pujian yang indah hanya tertuju kepada Allah Tuhan
semesta alam. Shalawat dan Salam saya sampaikan kepada
junjungan tercinta Rasulullah saw, sosok yang diutus Allah
dengan membawa petunjuk dan penjelasan; sosok pahlawan yang
menyelamatkan orang-orang yang beriman dari gelapnya alam ja-
hiliyyah dan mengantarkan mereka ke alam yang dipenuhi cahaya
kebenaran; sosok mulia yang menuntun umatnya ke jalan hidup
yang mulia dan terpuji. Kesejahtaeraan semoga tercurahkan juga
kepada keluarga dan sahabat beliau, serta mereka yang senantiasa
mengikuti jejak beliau hingga hari akhirat.
Mengingat betapa berharganya nilai suatu ibadah dalam ke-
hidupan seorang muslim, dan betapa pentingnya bagi kita untuk
mengenal arti ibadah secara mendalam, maka kami meyakini bah-
wa ibadah yang diperintahkan dalam Islam memiliki hikmah dan
faidah luar biasa yang tidak akan bisa dirasakan nikmatnya me-
lainkan oleh orang-orang yang melaksanakannya dengan cara yang
telah diajarkan oleh Allah swt.
Kalau kita telusuri beberapa dalil yang menjelaskan tentang
hikmah dibalik hukum syariat dan makna dari mengikuti perintah
Allah, disamping kita menemukan bahwa semuanya itu adalah ben-
tuk ketaatan dan ketundukan kepada Allah, ibadah juga memberi-
kan manfaat yang justru kembali kepada orang yang melaksanakan-
nya. Baik dari segi kesehatan, sosial, dan kejiwaan yang dihasilkan
dari adanya hukum syariat.

Hidup Sehat Tanpa Obat


Dalam sebuah ayat Allah swt menjelaskan salah satu manfaat
dari shalat:

Ä ... »º ¹ ¸ ¶ µ ´ ³² ±
“dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-’Ankabût [29] : 45)

Karena “perbuatan keji dan mungkar” (‫)ﺍﻟﻔﻮﺍﺣﺶ ﻭ ﺍﳌﻨﻜﺮﺍﺕ‬


adalah salah satu faktor yang paling kuat dalam menyebabkan mun-
culnya kerusakan dan kehancuran dalam masyarakat.
Allah juga berbicara tentang manfaat zakat dalam sebuah fir-
manNya:

|… sr q p o n m l k j
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah [9] :
103)
Zakat berfungsi untuk menyucikan dan menjaga jiwa orang-
orang berada dari penyakit hati seperti kikir dan bakhil. Ia juga
mampu untuk membersihkan hati orang-orang miskin dari rasa iri
dengki dan ketamakan terhadap harta orang lain.
Adapun tentang ibadah puasa, Allah swt berfirman:

=<; : 987 6543


A@? >
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (Al-Baqarah [2]: 183)

Hidup Sehat Tanpa Obat


[2]
Ayat di atas menegaskan bahwa ibadah puasalah yang akan
menuntun kita menjadi orang yang bertakwa.
Dalam masalah haji pun Allah berfirman,

- , + * ) ( ' & % $# " !


B … 10 / .
”(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang
siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan
haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di
dalam masa mengerjakan haji.” (Al-Baqarah [2] : 197)
Dalam buku ini saya memang akan memaparkan tentang
beberapa manfaat ibadah dari sudut pandang medis. Akan tetapi
itu tidak berarti saya sedang berusaha untuk memunculkan suatu
klaim bahwa kita berada dalam agama yang paling benar, tidak
pula saya ingin memberikan kesan bahwa kita sedang berada dalam
pergesekan teori ilmiah dengan penganut agama lain. Karena sudah
seharusnya sebagai seorang muslim, dalam meyakini kewajiban
beribadah semuanya itu harus berlandaskan pada semangat men-
junjung tinggi dan patuh pada perintah Allah swt. Meskipun kita
sama sekali tidak mengetahui apa hikmah dan manfaat yang bisa
didapatkan dari perintah tersebut. Allah swt berrman,

/.- ,+*)('&% $# "!


: 9 8 7 6 5 4 3 2 10
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sung-
guhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al-Ahzâb [33] : 36)

Hidup Sehat Tanpa Obat


[3]
Apa yang akan kami paparkan dalam buku ini tentang penga-
ruh nyata dan manfaat yang ditimbulkan dari berbagai macam ben-
tuk ibadah, sebenarnya juga ditujukan kepada mereka yang selalu
berpikir rasional dan hanya bisa menerima kenyataan dari bukti-
bukti yang sifatnya nyata dan bisa ditangkap panca indera. Sehing-
ga dengan adanya pembuktian ilmiah ini, kita bisa menyodorkan
kepada mereka bukti kebenaran ajaran Islam dari berbagai macam
sudut pandang. Selain itu, semoga teori-teori ilmiah yang tercan-
tum dalam buku ini bisa semakin menambah keimanan dan keya-
kinan umat Islam terhadap ajaran Islam, begitu pula kepada Allah
dan RasulNya. Hingga akhirnya mereka pun menjadi yakin, bahwa
kewajiban yang diembankan kepada mereka itu adalah demi keba-
hagiaan mereka di dunia dan akhirat.
Melalui buku ini saya akan menyampaikan kepada para pem-
baca beberapa rahasia dan mukjizat yang terungkap melalui pene-
litian ilmiah dan berhubungan dengan dunia medis yang menun-
jukkan betapa agung dan mulianya agama Islam. Bahkan temuan-
temuan tersebut juga membuktikan betapa mulianya Rasulullah,
sang pembawa Risalah dari Allah. Seorang Nabi yang buta huruf
dan tidak pernah bertutur kata yang bersumber dari hawa nafsu-
nya, juja tidak pernah mengatakan hal yang tidak benar.

Penulis
Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki

rs

Hidup Sehat Tanpa Obat


[4]
BAB 1
Manfaat Medis dalam Ibadah Shalat

Definisi Shalat
1. Shalat dalam Tinjauan Bahasa
Kata Shalat [‫ ]ﺍﻟﺼﻼﺓ‬ditinjau dari segi bahasa memiliki makna
“Doa”, seperti pada firman Allah swt,

| … xw v u t sr q
“dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (men-
jadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.” (At-Taubah [9] : 103)
Dan sabda Rasulullah saw,

‫ َﻭﺇ ِْﻥ َﻛﺎ َﻥ ُﻣ ْﻔ ِﻄﺮﴽ‬،‫ ﻓَﺈ ِْﻥ َﻛﺎ َﻥ َﺻﺎﺋِﻤﴼ ﻓَﻠْﻴُ َﺼ ﱢﻞ‬،‫ِﻲ ﺃَ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻓَﻠْﻴُ ِﺠ ْﺐ‬
َ ‫ﺇِﺫَﺍ ُﺩﻋ‬
‫ﻓَﻠْﻴَ ْﻄ َﻌ ْﻢ‬
“Apabila salah seorang dari kalian diundang ke perjamuan, hen-
daknya ia memenuhi undangan itu. Jika ia sedang berpuasa, maka cu-
kuplah dengan mendoakan saja. Dan jika ia sedang tidak berpuasa,

Hidup Sehat Tanpa Obat


maka makanlah jamuan itu.”1 HR Muslim.
Maka makna “mendoakan” dalam hadits tersebut adalah, “maka
doakanlah dengan mendapatkan keberkahan, kebaikan, dan keampu-
nan dari Allah.”2
Adapun jika kata [‫ ]ﺍﻟﺼﻼﺓ‬berasal dari Allah, maka maknanya
adalah puji-pujian. Sedangkan jika berasal dari malaikat, maka
maksudnya adalah doa. Allah swt berfirman,

M L K J I HG F E D C B
PON
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu un-
tuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzâb
[33] : 56)
Abu Al-’Aliyah berkata, “Shalat dari Allah berarti pujian-Nya,
dan shalatnya Malaikat berarti doa.”3 Ibnu Abbas ra mengatakan,
kata “Yushallûna maknanya adalah “Yubarrikûna” (memberkahi).4
Ada pula yang berpendapat, bahwa Shalat dari Allah maknanya
adalah rahmat, dan shalat dari Malaikat maksudnya adalah istigfar.
Pendapat yang benar adalah pendapat pertama. Shalat dari
Allah berbentuk pujian. Sedangkan dari makhluk (Manusia, jin,
dan malaikat) adalah dalam bentuk: gerakan shalat berdiri, ruku’,
1 Diriwayatkan oleh Imam Muslim kitab “an-Nikâh” bab “al-Amru bi Ijâbati ad-
Dâ’I ila Da’wah” hadits nomor 1413“c
2 Disebutkan dalam kitab “an-Nihâyah fi Gharîb al-Hadîts wa al-Atsar” karya
Ibnu al-Atsir [3/50] dan kitab “Lisân al-’Arab” Ibnu Manzhur [14/464].
3 Riwayat Bukhari (tanpa sanad) dalam kitab “at-Tafsîr, Tafsîr Sûrah al-Ahzâb”
bab “Qauluhu Innallaha wa malâikatuhu Yushallûna ala an-Nabiy” sebelum hadits
nomor 4797
4 Riwayat Bukhari (tanpa sanad) dalam kitab “at-Tafsîr, Tafsîr Sûrah al-Ahzâb”
bab “Qauluhu Innallaha wa malâikatuhu Yushallûna ala an-Nabiy” sebelum hadits
nomor 4797

Hidup Sehat Tanpa Obat


[6]
sujud, doa, istigfar, dan tasbih. Adapun jika kata shalat disandarkan
kepada hewan yang ada di udara dan di permukaan bumi, maka
maknanya adalah tasbih.5

2. Shalat dalam tinjuan syariat


Dari sudut pandang syariat kata Shalat berarti, bentuk ibadah
kepada Allah yang terdapat di dalamnya unsur ucapan, gerakan-
gerakan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam. Bentuk ibadah ini diistilahkan dengan kata Shalat, karena
terdapat di dalamnya doa.6
Jadi, pada awalnya Shalat adalah satu nama bagi setiap doa, ke-
mudian penggunaannya disempitkan pada doa-doa tertentu. Atau,
bisa juga dikatakan bahwa pada dasarnya makna Shalat adalah doa,
namun kemudian penggunaannya dikhususkan pada gerakan sem-
bahyang yang sudah ditentukan oleh syariat. Terjadinya peminda-
han makna kata Shalat dari makna doa menjadi nama dari gerakan
sembahyang, disebabkan oleh adanya keterkaitan antara keduanya.
Dimana, jika ketika kata Shalat disebutkan, maka pemahaman yang
akan muncul adalah gerakan sembahyang, dan di dalam sembah-
yang terdapat doa.
Kata doa juga bisa disandarkan pada kalimat lain yang akan
memunculkan makna tertentu, seperti:
¥ Du’âul Musa’alah: Yaitu permohonan orang yang berdoa agar
ia mendapatkan suatu manfaat ataupun dihindarkan dari suatu
bahaya. Ia juga bisa bermakna permohonan kepada Allah atas
hajat tertentu yang dibutuhkan pada saat itu.
¥ Du’âul Ibâdah: Yaitu permohonan mendapatkan pahala me-
lalui amal saleh yang berupa berdiri dalam sembayang, ruku’,
5 Lihat kitab “Lisan al-’Arab” Ibnu Manzhur bab “al-Yâ” pasal “as-Shâd”
[14/465]
6 Lihat kitab: “al-Mughni” Ibnu Quddamah [3/5] “as-Syarhu al-Kabîr” [3/5] “al-
Inshâf fi Ma’rifah ar-Râjih min al-Khilâf ma’a Syarh al-Kabîr” [3/5] “at-Ta’rîfât”
Imam Jujani hal. 174

BAB I
[7]
dan sujud. Untuk itu, siapa yang melaksanakan ibadah dalam
bentuk ini, berarti ia telah berdoa kepada Allah dan memohon
ampunan kepada-Nya.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Shalat me-
miliki kandungan dua unsur, yaitu Musâ’alah dan ‘Ibâdah.

Kedudukan Shalat dalam Islam


Shalat adalah kewajiban yang pertama dan bentuk ibadah yang
kali pertama disebutkan dalam Al-Qur’an. Dan shalat pulalah yang
akan kali pertama akan dimintai pertanggungjawaban dari amal
ibadah seorang hamba di hari kiamat kelak.
Oleh karena kedudukannya yang sangat mulia itulah, hingga
Nabi Ibrahim as memohon kepada Allah untuk menjadikan dirinya
orang yang senantiasa mendirikan shalat. Allah swt berfirman,

¾½ ¼»º¹¸¶µ´³
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(Ibrâhîm [14] : 40)

ª©¨§¦¥¤£¢¡
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
(mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (Al-Baqarah [2] : 45)
Shalat mempunyai andil cukup besar dalam memberikan pe-
rasaan lega, tenang, kemantapan dan kelapangan hati. Karena shalat
adalah penghubung hati seorang hamba kepada Allah. Ia adalah
sebaik-baiknya amal seseorang, seperti apa yang disabdakan oleh
Rasulullah saw,

Hidup Sehat Tanpa Obat


[8]
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ﻼ ُﺓ‬ ُ ‫َﻭﺍ ْﻋﻠ َُﻤﻮﺍْ ﺃَ ﱠﻥ َﺧﻴْ َﺮ ﺃَ ْﻋ َﻤﺎﻟ‬
‫ِﻜ ْﻢ ﱠ‬
“Ketahuilah bahwa sebaik-baiknya amal kamu adalah shalat.”1
HR Ibnu Majah dan al-Hakim dari Tsauban
Ada rahasia besar berupa anugerah kesehatan yang tersembu-
nyi ketika seseorang berdiri di hadapan Allah ketika menunaikan
ibadah shalat. Allah berfirman:

À ¿¾ ½ ¼ »º ¹ ¸ ¶ µ ´ ³
ÄÃÂ Á
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengeta-
hui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Ankabut [29] : 45)
Diantara manfaat shalat adalah menghindarkan tubuh manusia
dari serangan penyakit. Karena tidak sedikit kita temui beberapa ka-
sus penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Na-
mun, manakala si penderita memohon kesembuhan penyakitnya
melalui shalat, akhirnya penyakit tersebut benar-benar menghilang
dan Allah pun menyembuhkannya. Khususnya lagi jika yang diker-
jakan adalah shalat tengah malam (Qiyamullail). Teori ini ditegas-
kan dalam sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Ma-
jah dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda,

َ ‫ ﻗ‬،‫ِﻲ‬
‫َﺎﻝ‬ ْ ‫ﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ َﻭﺃَﻧَﺎ ﻧَﺎﺋ ٌِﻢ ﺃَ ْﺷ ُﻜﻮ ﻣ‬
ْ ‫ِﻦ َﻭ ْﺟ ِﻊ ﺑَ ْﻄﻨ‬ ُ ‫َﺭﺁﻧِﻲ َﺭ ُﺳ‬
‫ ﻓَﺄِ ﱠﻥ ﱠ‬،‫َﺼ ﱢﻞ‬
‫ﺍﻟﺼ َﻼ َﺓ ِﺷ َﻔ ٌﺎﺀ‬ َ ‫ ﻗ ُْﻢ ﻓ‬:
“Rasulullah melihat aku yang sedang berbaring dan merintih
1 Ibnu Majah dalam kitab “at-Thahârah” bab “al-Muhâfazah ‘ala al-Wudhu” [277]
Ahmad dalam musnadnya [21873/21927] Ad-Darimi kitab “at-Thahârah”
[655]

BAB I
[9]
karena rasa sakit di perutku. Belaiupun berkata, Bangunlah dan diri-
kan shalat, karena shalat adalah kesembuhan.”1
Ibnu Qayyim berkata, “Bisa saja gerakan shalat seperti berdiri,
ruku’, dan sujud itulah yang mensterilkan zat-zat yang masuk ke
tubuh dan memberikan kekuatan pada daya tahan tubuh. Maka, ya-
kinlah bahwa shalat adalah obat yang sangat baik”.
Manfaat shalat yang lain adalah meningkatkan aktivitas ang-
gota tubuh dan mental seseorang. Shalat adalah pembangkit akti-
vitas harian yang luar biasa. Bagaimana tidak, shalat adalah jalur
penghubung antara Tuhan sang Pencipta dengan makhluk ciptaan-
Nya sebanyak 5 kali sehari semalam. Sebab itulah, Rasulullah saw
bersabda

‫َﻝ‬ ْ ‫ ﺃَﺭ‬،‫ﺍﻟﺼﻼَﺓ‬
ُ ‫ِﺣﻨَﺎ ﺑِ َﻬﺎ ﻳَﺎ ﺑِﻼ‬ ْ ‫ُﺟ ِﻌﻠ‬
‫َﺖ ﻗ ﱠُﺮ ُﺓ َﻋﻴْﻨِﻲ ﻓِﻲ ﱠ‬
“Dijadikan Penyejuk mataku ada di dalam shalat,2 wahai Bilal
hiburlah kami dengan shalat.”3
Shalat juga merupakan bahan makanan bagi ruh dan hati.
Karena keduanya sangat membutuhkan belaian rahmat dari Allah
swt. Seperti halnya tubuh yang sangat membutuhkan makanan,
demikian pula ruh. Maka wajar saja jika keduanya memerlukan
pasokan makanan yang selalu berkesinambungan. Lalu Allah pun
menjadikan shalat lima waktu sebagai bahan makanan bagi ruh
yang waktunya ditetapkan sebanyak lima kali sehari semalam.
Manfaat shalat yang lain adalah menghilangkan penyakit hati
dari sifat dengki terhadap orang lain. Allah sendiri telah menegaskan
bahwa tidak akan ada yang selamat dari penyakit hati seperti suka
1 Ibnu Majah dalam kitab “at-Thibb” bab “as-Shalâtu Syifâ’un” [3458]. Ahmad
dalam musnadnya [8823,8987], al-Baihaqi dalam as-Sunan [9/346] al-Hakim
dalam al-Musnad [4/204] namun disebutkan bahwa sanadnya terdapat per-
awi yang dha’if
2 An-Nasai dalam kitab “’Isyarah an-Nisâ’” bab “Hubb an-Nisâ’” [3950]
3 Kitab Mujma’ Zawâid [633] diriwayatkan oleh Ahmad

Hidup Sehat Tanpa Obat


[10]
berkeluh kesah ketika mendapatkan musibah dan bakhil terhadap
orang lain melainkan orang-orang yang menunaikan shalat. Allah
swt berirman,

X WVUTS RQPO NM LKJ


\ [ ZY
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang menger-
jakan salat,” (Al-Ma’ârij [70] : 19-22)
Manfaat lainnya dari shalat adalah, bahwa Allah swt memerin-
tahkan kepada hamba-Nya untuk selalu menggantungkan harapan
melalui shalat dan menjadikannya sarana berdoa untuk mencapai
hajat keduniaan, bukan memanfaatkan sarana yang lain. Karena
shalat adalah jalan memohon bantuan kepada Allah yang sangat
luar biasa untuk kebaikan dunia dan akhirat, serta menghindari se-
gala keburukannya. Allah swt berfirman,

Í Ì Ë Ê É ÈÇ Æ Å Ä Ã Â
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah [2] : 153)
Dalam Musnad Imam Ahamd disebutkan, bahwa apabila Ra-
sulullah berhadapan dengan suatu permasalahan, beliau bersegera
melaksanakan shalat. Begitu pula manakala terjadi suatu musibah
dan bala bencana, atau pun gerhana matahari dan bulan, beliau selalu
menyikapinya dengan melakukan shalat.
Dalam kitab as-Sunan juga disebutkan, bahwa apabila ada
suatu permasalahan yang tidak menyenangkan hati, beliau ber-

BAB I
[11]
segera melakukan shalat.1
Ibnu Qayyim berkata, “Shalat membuahkan pengaruh yang
sangat luar biasa untuk menjaga kesehatan dan stamina bagi badan
dan hati, serta menolak masuknya berbagai macam zat-zat berba-
haya ke dalam tubuh. Orang yang selalu menjaga shalatnya, sangat
jarang sekali akan terserang penyakit maupun bala, dan dia akan
senantiasa mendapatkan keselamatan.2
Gerakan shalat merupakan proses dinamis yang sangat mem-
bantu dalam mendongkrak vitalitas tubuh dan kekuatan mental
manusia ke level yang tinggi. Rasulullah saw bersabda,

ٍ ‫ِﻛ ْﻢ ﻳَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ِﻣﻨْ ُﻪ ُﻛ ﱠﻞ ﻳَ ْﻮ ٍﻡ َﺧ ْﻤ َﺲ َﻣ ﱠﺮ‬


‫ﺍﺕ َﻫ ْﻞ ﻳَﺒْ َﻘﻰ‬ ِ َ‫ﺃَ َﺭﺃَﻳْﺘُ ْﻢ ﻟَ ْﻮ ﺃَ ﱠﻥ ﻧَ َﻬ ًﺮﺍ ﺑِﺒ‬
ُ ‫ﺎﺏ ﺃَ َﺣﺪ‬
ِ ‫ﺍﻟﺼﻠ ََﻮ‬
‫ﺍﺕ‬ ‫ِﻚ َﻣﺜَ ُﻞ ﱠ‬ َ ‫َﺎﻝ ﻓ‬
َ ‫َﻜ َﺬﻟ‬ َ ‫ِﻦ َﺩ َﺭﻧِ ِﻪ َﺷ ْﻲ ٌﺀ ﻗ‬ ْ ‫ِﻦ َﺩ َﺭﻧِ ِﻪ َﺷ ْﻲ ٌﺀ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ َﻻ ﻳَﺒْ َﻘﻰ ﻣ‬ ْ‫ﻣ‬
‫ِﻦ ﺍﻟْ َﺨ َﻄﺎﻳَﺎ‬
‫ﺍﻟْ َﺨ ْﻤ ِﺲ ﻳَ ْﻤ ُﺤﻮ ﺍﷲ ﺑِﻬ ﱠ‬
“Bagaimana menurut kalian jika seseorang tinggal di depan su-
ngai dan mandi si sungai itu sebanyak lima kali. Apakah akan ada daki
yang tersisa di tubuh orang itu?. Mereka menjawab, tentu saja tidak
wahai Rasulullah. Nabi pun berkata, begitu pula shalat lima waktu
yang menghapuskan segala dosa dan kesalahan.”3 HR Bukhari
Shalat memiliki kedudukan yang mulia di dalam Islam. Hal ini
bisa kita lihat dalam beberapa dalil berikut ini:
1. Shalat adalah tiang agama yang tidak mungkin ditinggalkan.
Dalam hadits riwayat Mu’adz, Rasulullah saw bersabda,

ِ ‫َﺭ َﻭ ُﺓ ِﺳﻨَﺎ ِﻣ ِﻪ ﺍ‬
‫ﳉ َﻬﺎ ُﺩ‬ َ ‫ﺍﻟﺼ‬
ْ ‫ َﻭﺫ‬،ُ‫ﻼﺓ‬ َ ‫َﺭﺃْ ُﺱ ﺍْﻷَ ْﻣ ِﺮ ﺍْﻹِ ْﺳ‬
‫ َﻭ ُﻋ ُﻤ ْﻮ ُﺩ ُﻩ ﱠ‬،‫ﻼ ُﻡ‬
1 Riwayat Abi Daud Kitab “as-Shalat” bab “waqtu Qiyam an-Nabi minal lail”
[1319]. Imam Ahmad dalam Musnadnya [5/388/] Hadits Hasan
2 Kitab “at-Thibb an-Nabawi» Ibnu Qayyim hal. 248
3 Shahih Bukhari kitab “Mawâqît as-Shalât” bab “as-Shalawât al-Khamsu Kaffârah”
[528] Shahih Muslim kitab “Al-Masâjid wa Mawâdhi as-Shalat” bab “al-Masyyu
ila as-Shalat Tahmi bihâ al-Khathâya” [668]

Hidup Sehat Tanpa Obat


[12]
“Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiang penyangganya
adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.”4 HR Tirmidzi
Manakala tiang penyangga agama ini roboh, tentu bangunan
yang disangganya (Islam) juga akan roboh.
2. Amal perbuatan seorang hamba yang kelak pertama kali akan
dipertanyakan di hari kiamat adalah shalat. Maka nilai baik
maupun buruknya seluruh amal perbuatan, bergantung pada
baik atau rusaknya ibadah shalat seseorang. Diriwayatkan dari
Anas bin Malik ra., Rasulullah saw. bersabda,

‫ُﺢ َﺳﺎﺋ ُِﺮ‬ ‫ْﻟﻌﺒْ ُﺪ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎ َﻣ ِﺔ ﱠ‬


َ ‫ﺍﻟﺼ‬
َ ‫ﻼ ُﺓ ﻓَﺎ ِْﻥ َﺻﻠ‬
َ ‫ُﺤ ْﺖ َﺻﻠ‬ َ َ‫ﺃَ ﱠﻭ ُﻝ َﻣﺎ ُﳛ‬
َ ‫ﺎﺳ ُﺐ ﺑِ ِﻪ ﺍ‬
‫َﺴ َﺪ َﺳﺎﺋ ُِﺮ َﻋ َﻤﻠِ ِﻪ‬ َ ‫َﺴ َﺪ ْﺕ ﻓ‬َ ‫َﻋ َﻤﻠِ ِﻪ َﻭﺍ ِْﻥ ﻓ‬
“Amal perbuatan seorang hamba yang pertama kali akan mintai
pertanggungjawaban pada hari kiamat adalah shalat. Jika iba-
dah shalatnya baik, maka baik pula seluruh amal perbuatannya.
Dan jika shalatnya rusak, maka rusaklah seluruh amalnya.”
Dalam riwayat lain disebutkan:

َ ‫ِﻥ َﺻﻠ‬
‫ُﺤ ْﺖ ﻓَ َﻘ ْﺪ‬ ْ ‫ ﻓَﺄ‬،ِ‫ﻼﺗِﻪ‬ َ ‫ﺃَ ﱠﻭ ُﻝ َﻣﺎ ﻳُ ْﺴﺄَ ُﻝ َﻋﻨْ ُﻪ ﺍ‬
َ ‫ْﻟﻌﺒْ ُﺪ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍْﻟﻘِﻴَﺎ َﻣ ِﺔ ﻳُﻨْ َﻈ ُﺮ ﻓِﻲ َﺻ‬
‫ﺎﺏ ﻭ َﺧ ِﺴ َﺮ‬ َ ‫َﺴ َﺪ ْﺕ ﻓَ َﻘ ْﺪ َﺧ‬َ ‫ ﺃﳒﺢ( َﻭ ﺇ ِْﻥ ﻓ‬: ‫َﺢ )ﻭﰲ ﺭﻭﺍﻳﺔ‬ َ ‫ﺃَْﻓﻠ‬
“Amal perbuatan seorang hamba yang pertama kali akan di-
pertanyakan pada hari kiamat adalah tentang shalatnya. Jika
shalatnya benar, maka sungguh ia beruntung (dalam riwayat
lain disebutkan: dia akan selamat). Namun jika shalatnya ru-
sak, maka sungguh dia telah merugi .”5 HR Thabrani
4 Kitab “al-Îmân” bab “Mâ Jâ’a fi Hurmati as-Shalât” [5/11] nomor 216. Imam
Tirmidzi mengatakan, bahwa hadits ini adalah hadits hasan dan sahih. Diri-
wayatkan oleh Ibnu Majah kitab “al-Fitan” bab “Kaffu al-Lisân fi al-Fitnah”
[2/1314] dan Imam Ahmad [5/231]. Kemudian hadits ini disebut sebagai had-
its hasan oleh imam Albani dalam kitab “Irwâ’u al-Ghalîl [2/138]
5 Imam Thabrani dalam kitab “Al-Ausath”, [1/409] (Mujma’ al-Bahrain) nomor

BAB I
[13]
3. Shalat adalah rukun Islam yang paling utama setelah dua kali-
mat syahadat. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bah-
wa Rasulullah saw bersabda,

‫ َﻭ ﺃَ ﱠﻥ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪﴽ َﺭ ُﺳ ْﻮ ُﻝ‬،‫ َﺷ َﻬﺎ َﺩ ُﺓ ﺃَ ْﻥ ﻻَﺇِﻟ َﻪ ﺇِﻻﱠ ﺍﷲ‬: ‫ﻼ ُﻡ َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﻤ ٍﺲ‬ َ ‫ِﻲ ﺍﻹِ ْﺳ‬
َ ‫ﺑُﻨ‬
‫ َﻭ َﺣ ِّﺞ ﺍﻟْﺒَﻴْ ِﺖ‬،‫ َﻭ َﺻ ْﻮ ِﻡ َﺭ َﻣ َﻀﺎ َﻥ‬،ِ‫ َﻭﺇِﻳْﺘَﺎ ِﺀ ﺍﻟ ﱠﺰﻛﺎَﺓ‬،ِ‫ﻼﺓ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ َﻭﺇِﻗَﺎ ِﻡ ﱠ‬،ِ‫ﺍﷲ‬
“Agama Islam terbangun atas lima perkara yaitu: Bersakski
bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan Muhammad adalah
utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpua-
sa di bulan Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji.”1 HR
Bukhari Muslim
4. Salah satu dalil yang juga menunjukkan kemuliaan ibadah
shalat adalah, bahwa Allah swt tidak menurunkan kewajiban
shalat melalui perantara malaikat Jibril. Akan tetapi, Allah
langsung menyampaikan kewajiban tersebut secara langsung
pada malam terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
5. Pada mulanya shalat diwajibkan sebanyak 50 waktu sehari
semalam. Ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan Allah
terhadap shalat. Kemudian Allah memberikan keringanan
kepada hamba-Nya dengan menguranginya menjadi 5 waktu
saja tapi dengan nilai pahala yang setara dengan 50 waktu.
6. Kelak, perkara agama yang paling terakhir akan hilang adalah
shalat. Maka, setelah itu tidak akan ada yang tersisa lagi dari
perkara-perkara agama. Seperti hadits marfu’ yang diriwayat-
kan oleh Abi Umamah yang berbunyi,

532 dan 533. Al-’Allâmah Imam Albani mengatakan dalam kitab “Silsilah al-
Hadits as-Shahîhah”, bahwa hadits ini secara keseluruhan dilihat dari sanadnya
adalah hadits sahih [3/346]
1 Shahih Bukhari kitab “al-Îmân” bab “Qaul an-Nabi: Buniyal Islâmu ‘ala Kham-
sin” [1/92] nomor 8. Shahih Muslim kitab “al-Îmân” bab “Arkânul Islâm wa
da’âimihi al-’Izhâm” [1/45] nomor 16

Hidup Sehat Tanpa Obat


[14]
ُ ‫ ﻓ‬، ‫ﻼ ِﻡ ُﻋ ْﺮ َﻭ ًﺓ ُﻋ ْﺮ َﻭ ًﺓ‬
‫َﻜﻠ َﱠﻤﺎ ﺍﻧْﺘَ َﻘ َﻀ ْﺖ ُﻋ ْﺮ َﻭ ٌﺓ ﺗَ َﺸﺒﱠ َﺚ‬ َ ‫ﻟَﺘُﻨْ َﻘ َﻀ ﱠﻦ ُﻋ َﺮﻯ ﺍﻹِ ْﺳ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ﻼ ُﺓ‬ ِ ‫ َﻭﺃَ ﱠﻭﻟُ ُﻬ ﱠﻦ ﻧَ ْﻘ ًﻀﺎ ﺍﻟْ ُﺤ ْﻜ ُﻢ َﻭ‬،‫ﺎﺱ ﺑِﺎﻟﱠﺘِﻲ ﺗَﻠِﻴ َﻬﺎ‬
‫ﺁﺧ ُﺮ ُﻫ ﱠﻦ ﱠ‬ ُ ‫ﺍﻟﻨﱠ‬
“Sesunggahnya kelak ikatan-ikatan agama Islam itu akan meng-
hilang satu demi satu. Maka takkala salah satu ikatan tersebut
menghilang, maka orang-orang akan berpegang teguh dengan ika-
tan selanjutnya. Ikatan pertama yang akan lenyap adalah ikatan
hukum, dan yang paling akhir adalah shalat.”2
7. Allah telah memerintahkan kepada Rasul-Nya dan para pengi-
kut beliau untuk selalu mendorong sanak saudara mereka agar
mengerjakan shalat. Allah swt berfirman,

¯ ®¬ « ª© ¨ § ¦¥ ¤ £ ¢ ¡
±°
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan ber-
sabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat
(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thâhâ [20] :
132)
Dan diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya
Rasulullah saw. bersabda,

ْ ‫ﻼ ِﺓ َﻭ ُﻫ ْﻢ ﺃَﺑْﻨَ ُﺎﺀ َﺳﺒْ ٌﻊ َﻭ‬


‫ﺍﺿ ِﺮﺑُ ْﻮ ُﻫ ْﻢ َﻋﻠَﻴْ َﻬﺎ َﻭ ُﻫ ْﻢ ﺃَﺑْﻨَ ُﺎﺀ‬ ‫ُﻣ ُﺮ ْﻭﺍ ﺃَ ْﻭﻻَ َﺩ ُﻛ ْﻢ ﺑ ﱠ‬
َ ‫ِﺎﻟﺼ‬
ِ ‫ﰲ ﺍْﳌَ َﻀ‬
‫ﺎﺟ ِﻊ‬ ِ ‫ َﻭﻓ ﱢَﺮﻗ ُْﻮﺍ ﺑَﻴْﻨَ ُﻬ ْﻢ‬،‫َﻋ َﺸ ٌﺮ‬
“Perintahkanlah anak kalian untuk shalat saat mereka berusia tu-
juh tahun. Pukullah mereka jika meninggalkan shalat saat berusia

2 Riwayat Ahmad dalam musnadnya [5/251]. Hadits ini disahihkan oleh Imam
Albani di dalam Shahih at-Targîb wa at=Tarhîb [1/229]

BAB I
[15]
sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”1 HR Abi
Daud
8. Orang yang tertidur ataupun yang lupa mengerjakan shalat,
diperintahkan untuk menunaikan shalat yang tertinggal terse-
but di waktu yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa shalat
sangatlah penting. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bah-
wasanya Rasulullah saw. bersabda,

َ ‫َﻜ ﱠﻔ َﺎﺭﺗُ َﻬﺎ ﺃَ ْﻥ ﻳُ َﺼﻠﱢﻴَ َﻬﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺫ‬


‫َﻛ َﺮ َﻫﺎ ﻻَ َﻛ ﱠﻔ َﺎﺭ َﺓ ﻟَ َﻬﺎ ﺇِﻻﱠ‬ َ ‫ﻼ ًﺓ ﻓ‬
َ ‫َﻣ ْﻦ ﻧَ ِﺴ َﻲ َﺻ‬
َ ‫َﺫﻟ‬
‫ِﻚ‬
“Barangsiapa yang lupa megerjakan shalat, maka penebusnya adalah
dengan mengerjakannya disaat ia teringat. Tidak ada penebus yang
lain kecuali yang demikian.”
Dalam riwayat lain disebutkan,

َ ‫َﻜ ﱠﻔ َﺎﺭﺗُ َﻬﺎ ﺃَ ْﻥ ﻳُ َﺼﻠﱢﻴَ َﻬﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺫ‬


‫َﻛ َﺮ َﻫﺎ‬ َ ‫ﻼ ًﺓ ﺃَ ْﻭ ﻧَﺎ َﻡ َﻋﻨْ َﻬﺎ ﻓ‬
َ ‫َﻣ ْﻦ ﻧَ ِﺴ َﻲ َﺻ‬
“Barangsiapa yang lupa mengerjakan shalatnya atau ia tertidur
hingga tidak shalat, maka penebusnya adalah dengan menger-
jakannya disaat ia teringat.”2 HR Bukhari Muslim
9. Shalat adalah wasiat terakhir yang disampaikan oleh Rasu-
lullah saw. Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra ia berkata,
wasiat terakhir dari Rasulullah adalah

‫َﻜ ْﺖ ﺃَﻳْ َﻤﺎﻧُ ُﻜ ْﻢ‬


َ ‫ﻼ َﺓ َﻭ َﻣﺎ َﻣﻠ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬ َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ﻼ َﺓ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
1 Kitab “as-Shalât” bab “mata yu’maru al-gulâm bi as-Shalât” [1/133] nomor 495.
Dan riwayat Imam Ahmad [2/180, 187] Hadits ini disahihkan oleh Imam Al-
bani dalam kitab “Irwâ’ al-Ghalîl” [2/7] [1/266]
2 Hadits mu#afaq ‘alaih. Dalam Shahih Bukhari kitab “Mawâqît as-Shalât” bab
“Man nasiya shalâtan Fal Yusalliyaha idza dzakaraha” [1/166] nomor 597. Dalam
Shahih Muslim kitab ‘al-Masâjid wa Mawâdhi as-Shalât” bab “Qadhâ as-Shalât
al-Fâ’itah wa Istihbâb ta’jîl qadhâ’iha” [1/477] nomor 684.

Hidup Sehat Tanpa Obat


[16]
“(Jagalah) Shalat, jagalah shalat, dan (berhati-hatilah) terhadap
budak yang kamu miliki)
Kata-kata inilah yang selalu menjadi curahan hati beliau dan
selalu terucapkan.”3

Manfaat Medis ketika Berjalan Kaki Menuju Masjid


Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang besarnya pa-
hala bagi orang yang berjalan kaki menuju ke masjid. Dan siapa
yang tempat tinggalnya lebih jauh dari masjid, maka dia lah yang
paling banyak pahalanya.
Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda,

َ ‫ ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ َﺭ ُﺳ‬:‫ﺎﺕ؟ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ‬


‫ﻮﻝ‬ ِ ‫ َﻭﻳُ ْﺮﻓَ ُﻊ ﺑِ ِﻪ ﺍﻟ ﱠﺪ َﺭ َﺟ‬،‫ﺃَﻻَ ﺃَُﺩﻟﱡ ُﻜ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻣﺎَﳝْ ُﺤﻮ ﺍﷲُ ﺑِ ِﻪ ﺍﳋََﻄﺎﻳَﺎ‬
‫ﻼِﺓ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ِﻈﺎ ِﺭ ﱠ‬ َ ‫ َﻭ َﻛﺜْ َﺮِﺓ ﺍ‬،ِ‫ْﻟﻮ ُﺿﻮ ِﺀ َﻋﻠَﻰ ﺍْﳌَ َﻜﺎ ِﺭﻩ‬
ِ ‫ﳋ َﻄﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﳌَ َﺴ‬
َ ‫ﺎﺟ ِﺪ َﻭﺍﻧْﺘ‬ َ ‫ ﻗ‬. ِ‫ﺍﷲ‬
ُ َ‫َﺎﻝ ﺇ ِْﺳﺒ‬
ُ ‫ﺎﻍ ﺍ‬
ُ َ‫ﺍﻟﺮﺑ‬
‫ﺎﻁ‬ ُ ‫ﺎﻁ ﻓَ َﺬﻟ‬
‫ِﻜ ُﻢ ﱢ‬ ُ َ‫ﺍﻟﺮﺑ‬ ُ ‫ ﻓَ َﺬﻟ‬،ِ‫ﻼﺓ‬
‫ِﻜ ُﻢ ﱢ‬ َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ﺑَ ْﻌ َﺪ ﱠ‬
“Maukah kaliah aku beritahukan tentang sesuatu yang dengan-
nya Allah hapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat se-
seorang?. Para sahabat menjawab, Ya wahai Rasulallah. Yaitu Tetap
menyempurnakan wudhu meskipun keadaan tidak menyenangkan,
memperbanyak langkah kaki menuju ke masjid, dan selalu menanti
tibanya waktu shalat. Dan perkara-perkara ini termasuk jihad.”4
Dari Abi Musa ra. Rasulallah saw. bersabda,

‫ﻼ ِﺓ ﺃَﺑْ َﻌ ُﺪ ُﻫ ْﻢ ﺇِﻟَﻴْ َﻬﺎ َﻣ ْﻤ ًﺸﻰ ﻓَﺄَﺑْ َﻌ ُﺪ ُﻫ ْﻢ‬ ‫ﺎﺱ ﺃَ ْﺟﺮﴽ ﻓِﻲ ﱠ‬


َ ‫ﺍﻟﺼ‬ ِ ‫ﺇِ ﱠﻥ ﺃَ ْﻋ َﻈ َﻢ ﺍﻟﻨﱠ‬
“Orang yang paling besar pahala shalatnya adalah orang yang

3 Riwayat Imam Ahmad [6/290, 311, 321] Hadits ini disahihkan oleh Imam Al-
bani di dalam kitab “Irwâ’ al-Ghalîl” [7/238]
4 Shahih Muslim kitab “at-Thahârah» bab “Fadhlu Isbâg al-Wudhu ‘ala al-Makârih»
hadits nomor 215

BAB I
[17]
paling jauh perjalanannya menuju ke masjid.”1
Kedua hadits diatas menggambarkan tentang keistimewaan le-
tak rumah yang jauh dari masjid. Karena dengan jarak yang jauh,
maka akan diperolehlah pahala yang banyak dari jumlah langkah
kaki selama di perjalanan.
Dari Abi Ka’ab ra. ia berkata, “Ada seseorang yang tidak per-
nah aku temui selain dia yang paling jauh rumahnya dari masjid,
dan dia tidak pernah ketinggalan shalat walau hanya satu kali. Maka
diusulkanlah kepadanya untuk membeli seekor himar yang bisa ia
tunggangi dalam keadaan gelap maupun cuaca yang panas. Ia pun
menjawab bahwa aku tidak merasa senang jika rumahku berada
di dekat masjid. Sebenarnya aku ingin setiap perjalananku menu-
ju masjid, dan ketika aku pulang kembali ke rumahku, semuanya
menjadi catatan pahala bagi diriku. Rasulullah pun berkata, “Ses-
ungguhnya Allah telah mengumpulkan semuanya itu bagimu.”2
Dari Abi Hurairah ra. ia berkata bahwasanya Rasulallah saw
bersabda:

ْ ‫ِﻦ ﺑُﻴُ ْﻮ ِﺕ ﺍﷲِ ﻟِﻴَ ْﻘ ِﻀﻲ ﻓَ ِﺮﻳْ َﻀ ًﺔ ﻣ‬


ِ ‫ِﻦ ﻓ ََﺮﺍﺋ‬
‫ِﺾ‬ ْ ‫ﰲ ﺑَﻴْﺘِ ِﻪ ﺛُ ﱠﻢ َﻣ ِﺸﻰ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْ ٍﺖ ﻣ‬ِ ‫َﻣ ْﻦ ﺗَ َﻄ ﱠﻬ َﺮ‬
‫ِﺣ َﺪﺍ ُﻫ َﻤﺎ ﺗُ ِﺤ ﱡﻂ َﺧ ِﻄﻴْﺌَ ًﺔ َﻭﺍْﻷُ ْﺧ َﺮﻯ ﺗَ ْﺮﻓَ ُﻊ َﺩ َﺭ َﺟ ًﺔ‬
ْ ‫ﺍﷲِ ﻛﺎَﻧَ ْﺖ ُﺧ ْﻄ َﻮﺗَﺎ ُﻩ ﺇ‬
“Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya, kemudian ia pergi
menuju ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah
satu yang diwajibkan Allah (shalat), maka setiap dua langkah kakinya
satu langkah untuk menghapus kesalahan dan satu langkahnya lagi
mengangkat derajatnya.”3
1 Shahih Muslim kitab “Al-Masâjid wa Maudhi’u as-Shalât” bab “Fadhlu Katsrati
al-Khutha ila al-Masâjid” hadits nomor 662
2 Shahih Muslim kitab “Al-Masâjid wa Maudhi’u as-Shalât” bab “Fadhlu Katsrati
al-Khutha ila al-Masâjid” hadits nomor 666
3 Sunan Abi Daud kitab “as-Shalât” nomor 561. Sunan Tirmidzi kitab “as-Shalât”
nomor 223. Ibnu Majah kitab “al-Masâjid” nomor 781. Abu Isa berkata, “ini ha-
dits gharib”. Hadits ini disahihkan oleh Imam Albani dalam Shahih Sunan Abi

Hidup Sehat Tanpa Obat


[18]
Dari Buraidah al-Aslami ra, Rasululah saw, bersabda,

‫ﺎﺟ ِﺪ ﺑِﺎﻟﻨﱡﻮ ِﺭ ﺍﻟﺘﱠﺎ ﱢﻡ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎ َﻣ ِﺔ‬


ِ ‫ﱃ ﺍﻟْ َﻤ َﺴ‬ ‫ﰲ ﱡ‬
َ ِ‫ﺍﻟﻈ ْﻠ ِﻢ ﺇ‬ ِ ‫ﺑَ ﱢﺸ ِﺮ ﺍﻟْ ُﻤ ﱠﺸﺎﺋِﻴْ َﻦ‬
“Sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan
kaki menuju ke masjid di kegelapan bahwa mereka akan mendapatkan
cahaya yang sempurna di hari kiamat.”
Semua hadits-hadits diatas berisikan tentang dorongan kepa-
da setiap muslim untuk berusaha datang ke masjid dengan berja-
lan kaki, tidak berkendaraan meskipun letak rumahnya jauh dari
masjid, selama dalam perjalanan tersebut tidak terdapat kesulitan
ataupun uzur seperti usia yang sudah tua dan sebagainya. Umat Is-
lam juga dianjurkan untuk tidak membiasakan diri menggunakan
mobil menuju ke masjid selama perjalanan dengan kaki masih me-
mungkinkan tanpa adanya halangan yang memberatkan.
Selain keutamaan dan keistimewaan yang sudah disebutkan
diatas, ada beberapa manfaat lain yang kembali pada kesehatan tu-
buh, yaitu:
Berjalan kaki menuju ke masjid juga merupakan salah satu
bentuk olahraga tubuh yang memiliki manfaat tak terhingga. Olah-
raga ini berperan besar dalam menguatkan dan meningkatkan ak-
tivitas tubuh atas izin Allah. Sehingga tubuh pun selalu siap untuk
menangkal serangan berbagai macam bentuk penyakit yang men-
gancam.
Berjalan kaki menuju rumah Allah yang dilakukan setiap hari
di waktu-waktu tertentu, cukup untuk dijadikan sebagai pola lati-
han bagi otot dan membaguskan fungsi-fungsi sambungan dalam
tubuh, serta memperindah bentuk organ tubuh. Sebagaimana ber-
jalan kaki juga sangat berperan dalam memberikan perlindungan
bagi tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh malas

Daud. Ahmad Syakir berkata, “Hadits ini dikuatkan oleh beberapa riwayat
yang lain dari para sahabat dan semuanya adalah hadits marfu’.”

BAB I
[19]
bergerak, sering duduk, dan yang paling berbahaya adalah pen-
umpukan lemak. Karena berjalan kaki dapat membakar lemak dan
mencairkan minyak yang ada di dalam tubuh.
Selain itu, berjalan kaki juga bermanfaat untuk melancarkan
kerja jantung dan menjaga kesehatannya, merendahkan kolesterol,
menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan proses pencernaan
makanan dalam menyaring sari-sari makanan bagi tubuh. Karena
dari beberapa riset yang dilakukan, didapati bahwa tingkat kelan-
caran proses pencernaan makanan pada orang yang gemuk dan
tidak terlalu banyak bergerak sangat rendah (lambat). Sedangkan
pada orang yang banyak bergerak dan sering berolahraga, proses
pencernaan makanan dalam tubuhnya sangat lancar. Ditambah lagi
dengan tulangnya yang menjadi kokoh, persendian menjadi luwes,
otot yang kuat, dan rendahnya tingkat ketegangan saraf mental. Ini
disebabkan karena olahraga secara umum sangat membantu dalam
meningkatkan produksi hormon Endrofin yang berfungsi untuk
memberikan perasaan gembira dan tenang. Maka olahraga dengan
berjalan kaki juga memiliki manfaat untuk mengurangi ketegangan
dan stress yang disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari yang ti-
dak pernah berakhir. Oleh sebab itu, dari kegiatan berjalan kaki,
manusia akan memperoleh pengaruh yang positif berupa perasaan
gembira dan hidup yang penuh rasa optimis.
Inilah satu hal yang harus diimani dan diyakini oleh kita ten-
tang betapa pentingnya berjalan kaki dalam kondisi apapun. Apa
lagi Allah swt yang maha mengetahui manakala Dia menjadikan
gerakan berjalan kaki sebagai salah satu bagian dari hidup manusia,
tentu saja Dia telah meletakkan manfaat besar di dalamnya untuk
membantu manusia dalam menjaga keseimbangan tubuhnya hanya
dengan gerakan olahraga yang cukup sederhana ini.
Hanya dengan berjalan kaki menuju ke masjid, manusia akan
mendapatkan keuntungan yang banyak seperti, terjaganya keseim-
bangan tubuh, menangkal berbagai macam penyakit yang disebab-

Hidup Sehat Tanpa Obat


[20]
kan oleh kebanyakan duduk dan kurang bergerak.
Berjalan kaki adalah olahraga yang sederhana dan standar. Ia
tidak terlalu keras seperti olahraga binaraga, namun gerakannya
juga berpengaruh pada otot seperti halnya yang didapatkan dari
olahraga pembentuk otot. Jalan kaki juga tidak terlalu melelahkan
seperti halnya pada olahraga lari. Oleh sebab itu, bagi yang tidak
mampu untuk berolahraga lari, maka berjalan kaki adalah solusi
yang tepat sebagai sarana menjaga kesehatan dirinya.

Berjalan Kaki dan Keseimbangan Tubuh


Berjalan kaki adalah olahraga yang memiliki resiko paling
rendah terjadinya kemungkinan cedera dan tidak terlalu berbahaya
bagi persendian.
Gerakan berjalan kaki yang terdapat pada senam Aerobik
berfungsi untuk merangsang gerak oksigen dalam tubuh yang se-
lanjutnya akan bermanfaat bagi jantung dan paru-paru, serta mel-
ancarkan peredaran darah. Jalan kaki juga merupakan olahraga
yang tidak terlalu memerlukan energi besar yang dapat membantu
manusia dalam menjaga keseimbangan dan keluwesan tubuhnya
melalui pembakaran energi tubuh yang berlebihan. Ia juga sangat
bermanfaat dalam menguatkan otot dan organ pernafasan, serta
melancarkan proses pembakaran oksigen dan energi dalam tubuh.
Oleh sebab itu, olahraga ini sangat membantu dalam meminimalisir
kemungkinan terjadinya ancaman penyakit yang erat hubungannya
dengan lemak, kencing manis, kanker payudara, kanker usus besar,
dan penyakit jantung.
Efek positif yang didapatkan pada jalan kaki, memiliki kesa-
maan dengan olahraga berat seperti angkat besi. Gerakan berjalan
kaki dengan badan yang tegap, akan menguatkan otot kaki, perut,
punggung, serta menguatkan tulang mengurangi ancaman ter-
jadinya kerapuhan. Oleh sebab itu, ketika berjalan menuju ke mas-

BAB I
[21]
jid kita tidak dianjurkan untuk berjalan tergesa-gesa. Justru yang
dianjurkan adalah berjalan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, “Aku mendengar Rasu-
lullah saw bersabda:

‫َﻤﺎ‬ ‫ﻼ ﺗَْﺄﺗُ ْﻮﻫﺎَ ﺗَ ْﺴ َﻌ ْﻮ َﻥ َﻭﺃَﺗُ ْﻮ َﻫﺎ ﺗَ ْﻤ ُﺸ ْﻮ َﻥ َﻭ َﻋﻠَﻴْ ُﻜ ُﻢ ﱠ‬


َ ‫ﺍﻟﺴ ِﻜﻴْﻨَ َﺔ ﻓ‬ َ َ‫ﻼ ِﺓ ﻓ‬ ‫ﺇِﺫَﺍ ﺃُﻗِﻴْ َﻤ ِﺖ ﱠ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫َﺼﻠ ْﱡﻮﺍ َﻭ َﻣﺎ ﻓَﺎﺗَ ُﻜ ْﻢ ﻓَﺄَﺗ ﱡِﻤ ْﻮﺍ‬
َ ‫ﺃَ ْﺩ َﺭ ْﻛﺘُ ْﻢ ﻓ‬
“Jika shalat sudah dimulai, maka janganlah engkau mendatangin-
ya dengan terburu-buru. Datanglah dengan berjalan dan keadaan yang
tenang. Apabila engkau sempat maka shalatlah, dan apabila ada yang
tertinggal maka sempurnakanlah shalatmu.”1 HR Bukhari Muslim
Faidah lainnya dari berjalan kaki adalah menghilangkan
tekanan jiwa, rasa cemas, dan mental yang lelah. Jalan kaki juga
dapat membantu seseorang untuk menormalkan kondisi mental-
nya hasil dari respon saraf mental yang terus ditenangkan pada saat
berjalan kaki.
Bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan, jalan kaki
juga sangat membantu untuk mengatasi kasus tersebut berdasar-
kan atas tempo dan kecepatan serta energi yang dikeluarkan. Orang
yang berjalan dengan jarak 4 km dalam satu jam akan membakar
200-250 kalori dan 22-28 gram lemak.

Riset Tentang Manfaat Berjalan Kaki


Para peneliti di Universitas Illionis Amerika mengatakan bah-
wa olahraga yang sederhana seperti berjalan kaki selama setengah
jam setiap harinya, dapat mengurangi tekanan darah arteri dan
mengembalikannya ke kondisi yang normal khususnya lagi bagi

1 Hadits Mu#afaq ‘Alaih. Shahih Bukhari kitab “al-Adzân” bab “La Yas’a ila as-
Shalât wal Ya’ti bissakînah” hadits nomor 636. Shahih Muslim kitab “al-Masâjid”
bab “Ityân as-Shalât biwaqâr” hadits nomor 602. Hadits ini juga diriwayatkan
oleh Abi Daud dalam kitabnya bab tentang shalat, hadits nomor 562

Hidup Sehat Tanpa Obat


[22]
orang-orang Amerika keturunan Afrika. Para peneliti ini menegas-
kan bahwa untuk menjadi sehat, kita tidak perlu harus melakukan
olahraga yang berat-berat, bahkan cukup dengan melakukan olah-
raga standar. Ini bertujuan untuk menjaga keselamatan anggota tu-
buh dan menghindari tekanan darah tinggi. Mereka juga menye-
butkan bahwa 40 juta orang di Amerika Serikat menderita tekanan
darah arteri yang nilai sistoliknya melebihi 140 mmHg dan diasto-
lik melebihi 90 mmHg. Dimana 40% nya adalah warga Amerika ke-
turunan Afrika.
Dalam sebuah penelitian selama 6 bulan terhadap 40 orang
Amerika keturunan Afrika yang menderita tekanan darah tinggi
dengan rata-rata usia antara 35-59 tahun, mereka diminta untuk
berjalan kaki setiap harinya selama 30 menit atau sejauh 1.5 mil se-
lain aktiftas harian lainnya, serta aktivitas lainnya yang menghabis-
kan langkah kaki sebanyak 10.000 langkah atau 3.5-4 mil per hari.
Para dokter juga rata-rata menyarankan kepada pasien pend-
erita tekanan darah tinggi tersebut untuk berjalan kaki dan mem-
perbanyak gerak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti
menggunakan tangga dari pada memakai lift, memarkir mobil mer-
eka di tempat yang jauh dari lokasi bekerja maupun rumah, men-
gurangi kadar garam dalam makanan. Mereka juga mengingatkan
para pasiennya bahwa apabila mereka membiarkan penyakit terse-
but tanpa menjalani pengobatan, akan mengakibatkan munculnya
masalah pada penglihatan, penyakit jantung, dan gagal ginjal.
Selain penelitian tersebut, pernah juga dilakukan penelitian
tentang efek yang ditimbulkan oleh berjalan kaki terhadap tekanan
darah tinggi yang dialami oleh 15 orang wanita lanjut usia. Hasil
penelitian tersebut menyebutkan, bahwa wanita lanjut usia yang
setiap harinya berjalan kaki sejauh 3 km atau sekitar 1.9 mil tam-
pak mengalami penurunan pada poin sistoliknya sebanyak 11 poin
setelah 24 minggu. Sebagaimana berjalan kaki juga dapat mengu-
rangi kadar lemak, dimana berjalan kaki dengan jarak satu mil dapat

BAB I
[23]
membakar 60 kalori. Dan jika seseorang meningkatkan kecepatan
langkah kakinya 25 mil/ 30 menit, maka tubuh akan melakukan
pembakaran 200 kalori.1
Di dalam sebuah artikel yang dimuat oleh majalah T.M.B dise-
butkan bahwa untuk menjaga diri dari kemungkinan ancaman pe-
nyakit jantung koroner dan serangan jantung (Myocardial Infarc-
tion), maka setiap orang dianjurkan untuk memperbanyak olahraga
seperti berjalan cepat, berlari, atau berenang selama 20-30 menit,
semuanya itu dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali dalam seminggu.
Kalau kita lakukan perhitungan secara sederhana terhadap
orang yang setiap harinya melakukan perjalanan dari rumahnya
ke masjid dengan memakan waktu perjalanan pulang-pergi sela-
ma lima menit, berarti dalam setiap harinya minimal ia berjalan
kaki selama 25 menit, bukan hanya dilakukan 2 atau 3 kali dalam
seminggu!!.

Waktu Shalat dan Waktu Aktivitas Psikologis Tubuh

G F ED C B A @ ? > = <
QP ON ML KJI H

“Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu


beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Ses-
ungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan
atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (Al-
Mu’min [40] : 61)
Imam Al-Alusi berkata, “Allah swt telah menentukan bagi
manusia sesi-sesi tertentu setiap harinya yang disesuaikan den-
gan pergantian siang dan malam. Maka dijadikanlah siang sebagai
waktu untuk bekerja dan beraktivitas, sedangkan malam dikhu-
1 Dikutip dari www.aljazeera.net pada tanggal 5/April/2003

Hidup Sehat Tanpa Obat


[24]
suskan untuk beristirahat. Allah mengkondisikan malam dengan
suhu yang dingin dan gelap. Dinginnya malam menjadi pemicu
melemahnya energi penggerak tubuh manusia, sedangkan kegela-
pan malam dijadikan sebagai penyebab menurunnya respon panca
indera.2 Lebih hebatnya lagi, Allah mengkhususkan waktu-waktu
tertentu di sepanjang siang dan malam seperti waktu sepertiga akh-
ir dari malam hari untuk melakukan qiyamullail, kemudian waktu
shalat Subuh, kemudian waktu Qailûlah (tidur di siang hari) untuk
beristirahat. Allah juga memerintahkan untuk memperhatikan dan
menjaga shalat al-Wustha yaitu shalat Ashar. Sedangkan di malam
hari, ditekankan untuk bisa bangun dari tidur di sepertiga akhir
malam untuk melakukan shalat Tahajjud. Dikecualikan dari hal
ini bagi orang-orang yang memang bekerja di malam hari seperti
penjaga malam ataupun tenaga ahli yang mendapatkan sift (jadwal
kerja) di malam hari.
Kesimpulannya, bahwa malam hari sepenuhnya diperuntuk-
kan beristirahat dan mencari ketenangan terkecuali pada waktu
tertentu yaitu sepertiga akhir dari malam. Sedangkan siang hari di-
manfaatkan untuk bekerja dan beraktivitas terkecuali waktu sebe-
lum Zuhur. Aturan seperti ini sangat sesuai dengan ritme dan jam
biologis yang mengatur efektifnya kerja organ tubuh manusia.

Apa yang Dimaksud dengan Ritme Biologis?


Ritme biologis adalah waktu-waktu dimana aktivitas organ tu-
buh dimulai dari level terendah sampai ke level tertinggi dan kemu-
dian diakhiri dengan kembali ke level terendah. Perpindahan level
demi level ini sesuai dengan aturan waktu yang sudah tetap dan tidak
berubah-ubah. Dan inilah salah satu ciri khas yang dimiliki oleh se-
tiap organisme, baik dari yang ber sel satu sampai ke manusia. Begitu
juga terdapat pada makhluk hidup yang hanya memiliki satu organ,

2 Tafsir Rûh al-Ma’âni karya Imam Alusi; Tafsir Surah al-Mu’min

BAB I
[25]
satu jaringan, satu sel, ataupun yang berupa kumpulan sel.1

Aturan Waktu dalam Tubuh


Seluruh alat dan organ tubuh makhluk hidup bekerja ber-
dasarkan atas aturan global yang seimbang agar tetap menjaga
kelangsungan hidup dan mempertahankan hubungan saling keter-
kaitan antara anggota tubuh. Sebagai contoh: Di siang hari organ
saraf mengalami peningkatan aktivitas kerjanya, begitu juga dengan
jantung, sirkulasi darah, dan pernafasan. Selain itu, pada penghu-
jung subuh produksi hormon-hormon yang melahirkan energi pun
semakin ditingkatkan, seperti hormon Kortizon. Namun satu jam
sebelumnya diproduksi terlebih dahulu hormon yang akan mela-
hirkan hormon Kortizon tersebut. Sedangkan di malam hari, lebih
banyak dilakukan produksi hormon-hormon yang menimbulkan
rasa tenang dan rileks pada anggota tubuh. Yaitu seperti hormon
Melatonin, Prostaglandin, Sympathetic System, Lymphocytes, Leucos-
it (Butir darah putih untuk menguatkan kekebalan tubuh). Oleh se-
bab itu, kebanyakan demam datang pada malam hari, sebagaimana
semakin berkurangnya hormon kortizon. Selanjutnya pada malam
hari fungsi perangkat kekebalan tubuh (imunitas) pun semakin me-
ningkat, dimana efek berbahaya bagi sistim kekebalan tubuh akan
lenyap dengan banyaknya produksi hormon Melatonin.2

Apa yang Dimaksud Dengan Jam Biologis (Rhythm Cir-


cadian)?
Jam biologis adalah suatu pola internal dalam tubuh manu-
sia yang mengatur ritme sirkulasi dan siklus waktu aktivitas organ
tubuh dengan aturan yang tetap dan terkoordinasi. Jam ini berada
di bagian otak yang dinamakan Supra-Chiasmatic Nucleus (SCN)
1 Al-Istifâ bi as-Shalât oleh Dr. Zuhair Rabih Qurami. Diterbitkan oleh Lembaga
Mukjizat Sains Al-Qur’an dan Sunnah, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-
dunia Makkah al-Mukarramah Cet. 1 1417 H.
2 William Textbook of Endocrinology, Sunders 1985 7th Edition

Hidup Sehat Tanpa Obat


[26]
begitu juga berada di sel-sel dan jaringan.

Apa yang Mengoperasikan Jam Biologis?


Ada beberapa gen dinamakan Per, Tim, Less yang terpengaruh
dengan pergantian terang dan gelap. Gen-gen ini akan berkurang
disaat kondisi terang, dan akan bertambah banyak jika keadaan
gelap. Apabila jumlah gen ini bertambah banyak, ia akan menyatu
secara bersamaan. Kemudian melalui tehnik umpan balik, gen-gen
ini akan menghentikan aktivitas gen lain yang melahirkannya. Lalu
gen-gen tersebut saling memisahkan diri dan kembali melakukan
aktivitas yang sama. Ada pula dua gen yang dinamakan Clock dan
BMAL yang menyatu dengan gen Per dan Tim less agar bisa ber-
aktivitas dan mengoperasikan jam biologis. Empat gen inilah yang
menjadi jantung bagi jam biologis. Siklus gen ini dimulai pada
pertengahan siang, kemudian berakumulasi dengan protein hingga
sebelum fajar lalu kembali memisahkan diri dan kembali melaku-
kan hal yang sama. 3

Kesesuaian Waktu Shalat dengan Waktu Aktivitas


Psikologis Tubuh
Sebuah penelitian ilmiah menemukan bahwa waktu-waktu
shalat bertepatan dengan waktu aktif psikologis tubuh. Sehingga
seakan-akan waktu shalat tersebutlah yang mengoperasikan siklus
aktivitas seluruh organ tubuh.

Apa yang Terjadi di Waktu Shalat?


Shalat Fajar (Subuh)
Di dalam buku al-Istisyfâ bi as-Shalât karya Dr. Zuhair Rabih
disebutkan, bahwa hormon Kortizon yang berfungsi untuk mela-
hirkan energi bagi tubuh manusia, akan bertambah pesat jumlahn-
3 William Textbook of Endocrinology, Sunders 1985 7th Edition. Ricki Lewis – A
Survey of Clock Genes – The Scientist, Vol 9 Pg 24 December 11/95

BAB I
[27]
ya pada saat masuknya waktu shalat fajar seiring dengan mening-
katnya tekanan darah. Oleh sebab itulah, setelah shalat fajar antara
jam 6 sampai 9 pagi manusia akan merasa begitu bertenaga. Dan
waktu-waktu seperti inilah yang menjadi waktu untuk bekerja dan
mencari rezeki.
Diriwayatkan dari Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad,
bahwa Rasulullah saw berdoa:

ْ ‫ِﻙ ﻷُ ﱠﻣﺘ‬
‫ِﻲ ﰲِ ﺑُ ُﻜ ْﻮ ِﺭ َﻫﺎ‬ ْ ‫ﺍﷲ ﱠﻡ ﺑَﺎﺭ‬
“Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka.”1
Pada waktu seperti ini juga, kepadatan lapisan gas ozon di
udara mengalami peningkatan. Dimana gas ozon ini memiliki efek
positif terhadap fungsi organ saraf dan menggiatkan aktivitas ber-
pikir pada otak.
Jadi, cahaya lah yang menggiatkan hormon pemicu energi, sep-
erti hormon yang melahirkan hormon kortizon dan hormon kele-
lakian tepatnya di pertengahan siang, serta menurunkan produksi
hormon Melatonin melalui kelenjar Pineal.
Pada jam-jam aktifnya suplay cahaya, saat itulah aktivitas bi-
ologis tubuh muncapai puncaknya, dan dimulailah peningkatan
aktivitas Sympathetic system yang menjadi perangsang produksi
hormon-hormon pemicu energi, merangsang kecepatan detak jan-
tung, menaikkan tekanan darah, meningkatkan energi untuk setiap
aktivitas yang diperlukan, menambah suplay darah ke otak, serta
meningkatkan respon otak, konsentrasi, dan koordinasi otak den-
gan otot penggerak.
Manfaat cahaya yang lainnya adalah:
¥ Meningkatkan produksi hormon kortizon
1 Sunan Tirmidzi kitab “al-Buyû’” hadits nomor 1212. Sunan Abi Daud kitab
“al-Jihâd” hadits nomor 2606. Sunan Ibnu Majah kitab “at-Tijârât” hadits no-
mor 2236. Musnad Imam Ahmad hadits nomor 18937, 15130, 15017.

Hidup Sehat Tanpa Obat


[28]
¥ Meningkatkan aktivitas penyaringan zat gula, menguraikan
lemak dan protein
¥ Membantu tubuh untuk mendapatkan asam amino
¥ Menambah Energi yang diperlukan untuk aktivitas di siang
hari

Waktu Shalat Zuhur


Apa yang terjadi pada waktu shalat Zuhur bertolak belakang
dengan waktu Subuh. Pada waktu ini, produksi hormon kortizon
terus mengalami penurunan sampai ke batas yang sangat rendah.
Di saat-saat seperti inilah manusia merasa kelelahan, dimana ka-
lau dihitung dari bangun pagi sampai ke waktu zuhur, maka manu-
sia sudah beraktivitas selama 7 jam. Disinilah letak manfaat shalat
Zuhur yang berperan besar dalam memberikan rasa tenang dan
tentram pada hati dan jasad yang sedang kelelahan.
Setelah melaksanakan shalat Zuhur, kita dianjurkan untuk
tidur selama satu jam untuk menyegarkan tubuh dan mengemba-
likan energi. Waktunya adalah sesudah shalat Zuhur dan sebelum
Ashar. Tidur disaat seperti ini dinamakan dengan Qaylûlah. Waktu
beristirahat seperti ini telah disinggung oleh Rasulullah saw dalam
sebuah riwayat dari Ibnu Majah dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasu-
lullah bersabda,

‫ َﻭﺑِﺎﻟْ َﻘﻴْﻠ ُْﻮﻟَِﺔ َﻋﻠَﻰ ﻗِﻴَﺎ ِﻡ ﺍﻟﻠﱠﻴْ ِﻞ‬،‫ﺍﻟﺼﻴَﺎ ِﻡ‬


‫ﺍﻟﺴ ُﺤ ِﺮ َﻋﻠَﻰ ﱢ‬ َ ‫ِﺳﺘَﻌِﻴْﻨُ ْﻮﺍ ﺑ‬
ُ ‫ِﻄ َﻌﺎ ِﻡ‬ ْ‫ﺇ‬
“Manfaatkanlah makan sahur untuk berpuasa, dan tidur siang
untuk qiyamullail.”2

‫ﺃَﻗِﻴْﻠ ُْﻮﺍ ﻓَﺈِ ﱠﻥ ﱠ‬


‫ﺍﻟﺸﻴَﺎﻃِﻴْ َﻦ ﻻَ ﺗَﻘِﻴْ ُﻞ‬
“Tidur sianglah, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang”.3
2 Sunan Ibnu Majah kitab “as-Shiyâm” bab “Mâ Jæ’a fi as-Suhûr” hadits nomor
1693
3 Shahih al-Jâmi’ hadits nomor 4431

BAB I
[29]
Secara ilmiah telah dibuktikan bahwa pada jam-jam seperti
ini, secara umum tubuh manusia memang melalui masa-masa yang
sangat berat. Dimana zat-zat kimia yang bersifat membius mengala-
mi peningkatan produksi di dalam tubuh dan merangsang untuk ti-
dur. Peristiwa ini terjadi kira-kira sekitar 7 jam setelah bangun pagi.
Sehingga tingkat konsentrasi dan jumlah energi menjadi menurun.
Maka apabila kita tidak memanfaatkan waktu seperti ini untuk ti-
dur dan beristirahat, koordinasi saraf otot dengan otak akan sema-
kin berkurang.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang dialami tubuh ma-
nusia di waktu tengah hari:
1. Meningkatnya kadar hormon Testosterone hingga mencapai
puncaknya
2. Terus meningkatnya kadar hormon Adrenalin
3. Rasa lapar yang menimbulkan perasaan tegang
4. Meningkatnya aktivitas jantung, sehingga diwajibkan untuk
tidak mengerahkan tenaga di jam-jam seperti ini
5. Seperti yang diterangkan oleh Altergam dan Doubson, bahwa
kemungkinan terhentinya kerja jantung semakin tinggi terjadi
di sepanjang jam 1 sampai jam 3 siang. Begitu juga antara jam
6 sampai jam 9 sore.
Dan kalau kita perhatikan pada penderita tekanan darah tinggi,
ritme biologis pada tubuh manusia tidak akan berubah meskipun
detak jantungnya cepat, atau tingginya tekanan darah, dan adanya
hormon-hormon Catecholamine.
Atas dasar ini bisa disimpulkan bahwa:
1. Tingkat ancaman serangan penyakit jantung menjadi berkali-
kali lipat pada waktu setelah Zuhur
2. Produksi hormon Adrenalin akan tetap mencapai tingkat
tertingginya bahkan pada kondisi tubuh sedang sakit sekali-

Hidup Sehat Tanpa Obat


[30]
pun seperti penyakit tekanan darah tinggi. Dimana puncak
produksi hormon Adrenalin tersebut terjadi setelah waktu
Zuhur seperti yang juga terjadi pada kondisi tubuh normal.
Sudah diketahui dengan jelas, bahwa sebaiknya para penderita
penyakit jantung ataupun tekanan darah tinggi, selalu memanfaat-
kan waktu istirahat dengan baik dan meninggalkan kesibukan se-
hari-hari pada waktu setelah Zuhur. Ini bertujuan untuk mengisti-
rahatkan jantung dari aktivitas yang berat, serta untuk menjaga
kerja jantung agar tidak melewati garis merah yang bisa mengaki-
batkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang sudah ditegaskan
dalam beberapa survey.1

Waktu Shalat Ashar


Kemudian, tibalah giliran shalat Ashar yang akan memban-
1 Lebih lengkapnya silahkan baca di buku al-Istisyfâ bi as-Shalât Dr. Zuhair
Qurâmi dan buku Huda al-Islâm wa Îqâ’I as-Sâ’ah al-Biyulujiyyah Dr. Mishbah
Sayyid Kamil.

BAB I
[31]
tu tubuh untuk mengembalikan energi dan meningkatkan kadar
Adrenalin di dalam darah. Oleh sebab itu, akan terlihat peningka-
tan aktivitas dalam fungsi setiap organ tubuh khususnya lagi pada
jantung.
Dalam hal ini, shalat Ashar memiliki peran yang sangat pent-
ing untuk mempersiapkan tubuh dan jantung menghadapi aktivi-
tas baru. Karena ditakutkan akan muncul efek yang berbahaya bagi
penderita penyakit jantung jika terjadi perubahan mendadak dari
kondisi kerja ringan ke aktivitas yang lebih berat.
Disini terkuaklah rahasia indah dari anjuran Al-Qur’an yang
memerintahkan kepada kita untuk memperhatikan dan menjaga
shalat Ashar, yaitu pada firman Allah swt,

)( '&%$#"!
“Peliharalah segala salat (mu), dan (peliharalah) shalat wust-
haa. Berdirilah karena Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk.” (Al-
Baqarah [2] : 238)
Para ulama tafsir telah bersepakat bahwa maksud dari Shalat
Wustha tersebut adalah shalat Ashar. Dan seiring dengan adanya
temuan bahwa pada waktu Ashar tersebut produksi hormon Adren-
alin mengalami peningkatan, maka tersingkaplah rahasia mengapa
kita diperintahkan untuk memelihara dan menjaga shalat Wust-
ha ini. Dengan menunaikan shalat Ashar, itu berarti kita sedang
melakukan aktivasi jantung secara bertahap. Sehingga nantinya
kerja jantung akan menjadi lancar dan terkendali setelah menjalani
masa-masa pasif untuk mengurangi kelelahan jantung. Manakala
organ tubuh yang lain sedang disibukkan dengan gerakan-gerakan
shalat Ashar, jantung dan hormon di tubuh kita memiliki kesem-
patan untuk mempersiapkan aktivitas alami selanjutnya yang akan
mencapai puncaknya setelah beberapa waktu.

Hidup Sehat Tanpa Obat


[32]
Waktu Shalat Magrib
Di waktu shalat Magrib, terjadi penurunan produksi hormon
Kortizon yang juga diiringi dengan mulainya penurunan energi
pada tubuh dan perubahan kondisi alam dari terang ke gelap. Kon-
disi seperti ini sama sekali bertolak belakang dengan apa yang ter-
jadi pada waktu Subuh.
Pada waktu Magrib, produksi hormon Melatonin yang merang-
sang tubuh untuk beristirahat dan tidur akan meningkat. Sehingga
tubuhpun menjadi lemah dan terkesan ingin bermalas-malasan.
Dalam hal ini shalat Magrib dikatakan sebagai Terminal Transisi
bagi perubahan kondisi tubuh tersebut.

Waktu Shalat Isya


Shalat Isya merupakan terminal akhir dalam perjalanan aktivi-
tas organ tubuh selama sehari penuh. Pada waktu ini terjadi perpin-
dahan dari kondisi tubuh yang aktif ke kondisi tubuh yang benar-
benar menginginkan untuk tidur. Hal ini juga disertai dengan ke-
adaan yang sudah gelap dan meningkatnya jumlah hormon Mela-
tonin. Oleh sebab itu, umat Islam disunnahkan untuk melambatkan
shalat Isya ke waktu beberapa saat sebelum tidur sebagai penutup
kegiatan pada hari itu.
Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan sebuah riwayat
dari Mu’adz bin Jabal. pada suatu hari, Rasulullah saw terlambat
mengerjakan shalat Isya. Sedangkan para sahabat mengira bahwa
beliau sudah shalat Isya dan tidak akan keluar rumah lagi. Lalu Ra-
sulullah berkata,

‫ﻼ ِﺓ ـ ﺃَ ْﻱ ﺃَ ﱢﺧ ُﺮ ْﻭ َﻫﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْ ُﻌﺘْ َﻤ ِﺔ ـ ﻓَ َﻘ ْﺪ ﻓ ﱢ‬


‫ُﻀ ْﻠﺘُ ْﻢ ﺑِ َﻬﺎ َﻋﻠَﻰ َﺳﺎﺋِ ِﺮ‬ ‫ﺃَ ْﻋﺘ ُِﻤ ْﻮﺍ ﺑِﻬ ِﺬ ِﻩ ﱠ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
ُ ‫ﺍْﻷُ َﻣ ِﻢ َﻭﻟَ ْﻢ ﺗُ َﺼﻠﱢ َﻬﺎ ﺃُﱠﻣ ٌﺔ ﻗَﺒْﻠ‬
‫َﻜ ْﻢ‬
“Akhirkanlah shalat ini, karena kalian telah dimuliakan melebihi

BAB I
[33]
umat yang lain dengan sebab shalat ini. Dan tidak ada satu umat pun
yang pernah mengerjakannya sebelum kalian.”1

Perubahan-perubahan yang Terjadi Pada Waktu Isya dan


Sesudahnya:
¥ Aktifnya sistim saraf yang dikenal dengan Parasympathetic
System
¥ Menurunnya kecepatan detak jantung dan suhu badan
¥ Munculnya kecenderungan untuk tidur
¥ Menurunnya produksi hormon Kortizon
¥ Aktifnya sistim kekebalan tubuh
¥ Meningkatnya produksi hormon Melatonin
Seperti yang sudah diketahui, bahwa produksi hormon Mela-
tonin yang teratur dan sistimatis memiliki hubungan yang sangat
erat dengan kematangan akal dan organ tubuh manusia. Sistim ini-
lah yang kemudian mengatur tubuh untuk menjalani sebuah pola
aktivitas yang tetap. Oleh sebab itu, kita dapati bahwa kedisiplinan
dalam mengerjakan shalat lima waktu adalah tehnik yang paling te-
pat dan sesuai untuk menciptakan adanya keselarasan antara tubuh
manusia dengan aktivitasnya sehari-hari. Dan inilah yang dapat
membantu seluruh organ tubuh manusia bekerja dengan efektif.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan sebagaimana berikut:
1. Seorang muslim yang bangun di waktu Subuh dan melak-
sanakan shalat Subuh, berarti dia tengah melakukan tiga
macam proses transisi yang sangat penting, yaitu:
a. Persiapan tubuh untuk menerima cahaya yang akan menu-
runkan kadar aktivitas kelenjar Pineal, mengurangi kadar
hormon Melatonin, dan mengaktifkan proses-proses lain
1 Musnad Imam Ahmad [4/237]. Sunan Abi Daud kitab “as-Shalât” bab “fi waqti
al-’Isyâ’ al-Âkhirah” hadits nomor 421. Imam Baihaqi di dalam kitab Sunan al-
Kubra [1/451]

Hidup Sehat Tanpa Obat


[34]
yang berkaitan dengan cahaya.
b. Mengakhiri dominasi Parasympathetic System sejak malam
hari dan membuka jalan bagi aktifnya Sympathetic System
di siang hari.
c. Persiapan untuk memanfaatkan energi yang akan dilahir-
kan oleh meningkatnya kadar hormon Kortizon secara
alami sejak pagi hari. Begitu juga dengan bertambahnya
hormon Serotonin dan Androfine dalam darah.
2. Ketika melaksanakan shalat Zuhur, maka seorang muslim te-
ngah melakukan tiga macam interaksi, yaitu:
a. Penenangan jiwa melalu shalat yang telah terpengaruh den-
gan meningkatnya jumlah Adrenalin di penghujung pagi.
b. Menurunkan efek hormon Testosterone yang mencapai ka-
dar tertingginya di waktu Zuhur.
c. Jam biologis akan meminta kepada tubuh untuk menambah
suplay energi apabila seseorang belum memasok tubuhnya
dengan makanan.
3. Shalat Ashar yang harus benar-benar dijaga dengan baik.
Karena waktu shalat Ashar berhubungan dengan pencapaian
kadar tertinggi yang kedua kalinya bagi hormon Adrenalin.
Yaitu level yang diiringi dengan tampaknya aktivitas bebera-
pa organ tubuh khususnya bagian jantung. Sebagaimana ke-
banyakannya kondisi para penderita penyakit jantung yang
mengalami keluhan lebih besar setelah meningkatnya kadar
Adrenalin yang kedua di waktu Ashar. Sehingga bisa dikatakan
bahwa jantung akan menghadapi kondisi yang riskan di waktu
seperti ini. Anehnya lagi, kondisi seperti ini juga berlaku pada
bayi yang baru lahir. Dimana rata-rata waktu kematian bayi
yang baru lahir akibat lemahnya jantung terjadi pada jam 2
setelah Zuhur hingga jam 4, terlepas dari keyakinan kita bah-
wa kematian itu sudah ditentukan waktunya.

BAB I
[35]
Bukti lain yang menunjukkan bahwa waktu setelah shalat
Zuhur adalah waktu yang sangat riskan bagi tubuh secara umum
dan bagi jantung khususnya adalah: Kebanyakan keluhan ataupun
masalah yang timbul pada bayi yang baru lahir adalah masalah jan-
tung dan pernafasan. Bahkan ini juga terjadi pada orang-orang de-
wasa yang normal. Dimana tubuh mereka pada masa-masa tersebut
menghadapi suatu kondisi yang sulit. Yaitu tingginya kadar Peptida
Khusus yang membuat turunnya tingkat konsentrasi seseorang dan
lebih cenderung untuk tidur. Inilah kondisi yang sering mengaki-
batkan terjadinya kecelakaan. Walhasil, shalat Asharlah yang bisa
menjadi cara untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh
kondisi yang tidak normal.

Kesimpulan:
Shalat Magrib adalah masa transisi dari keadaan yang terang
menuju kondisi gelap. Yaitu kebalikan dari apa yang terjadi di waktu
Subuh. Pada waktu Magrib, meningkatlah produksi hormon Mela-
tonin yang disebabkan oleh keadaan gelap sehingga menimbulkan
perasaan ngantuk dan malas. Sebaliknya, kadar hormon Serotonin
dan Kortezol serta Androfine menjadi rendah.
Shalat Isya adalah titik perpindahan dari kondisi tubuh yang
aktif kepada kondisi pasif. Dan ini juga merupakan kebalikan dari
kondisi tubuh di waktu Subuh. Maka jadilah shalat Isya sebagai wak-
tu pergantian yang tetap dari dominasi saraf Sympathetic Syistem
dan diambil alih oleh saraf Parasympathetic System. Dan disinilah
letak rahasia mengapa disunatkan untuk melambatkan shalat Isya
sampai beberapa saat sebelum hendak tidur. Yaitu agar shalat Isya
dijadikan sebagai pemberhentian terakhir bagi aktivitas tubuh yang
langsung disambung dengan tidur. Saat-saat seperti inilah suhu tu-
buh dan detak jantung mengalami penurunan, dan bertambahlah
kadar hormon-hormon pembentuk darah.
Satu hal yang patut ditekankan disini adalah, bahwa kesesuaian

Hidup Sehat Tanpa Obat


[36]
waktu shalat yang lima tersebut dengan perubahan-perubahan bi-
ologis yang penting di dalam tubuh, menjadikan shalat-shalat terse-
but sebagai suatu kebutuhan bagi tubuh yang sangat berpengaruh.
Dari setiap waktu shalat kita bisa memperkirakan proses apa yang
akan dan sedang terjadi di dalam tubuh. Hal ini karena tubuh kita
sudah memiliki waktu siklus pergantian dan sistim yang tetap. Se-
bagaimana juga shalat yang ditandai dengan dikumandangkannya
suara Adzan membuat tubuh manusia memasuki suatu sistim koor-
dinasi yang berhubungan erat dengan alam sekitarnya. Ini bisa kita
lihat dengan adanya pengaruh faktor eksternal terhadap aktivitas
biologis di dalam tubuh, seperti adanya pergantian suasana terang
dan gelap. Begitu juga dengan aktivitas shalat yang dilakukan pada
waktu-waktunya.

Mukjizat Medis Pada Posisi Tidur Miring ke Kanan


Diriwayatkan dari Barra’ bin ‘Azib ia berkata, Rasulullah saw
berkata kepadaku:

‫ﺍﺿ َﻄ ِﺠ ْﻊ َﻋﻠَﻰ َﺷ ﱢﻘ َﻚ‬ ْ ‫ ﺛُ ﱠﻢ‬،ِ‫ﻼﺓ‬ ‫ ﻓَﺘَ َﻮ ﱠﺿ ْﺄ ُﻭ ُﺿ ْﻮ َﺀ َﻙ ﻟ ﱠ‬،‫ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﻴْ َﺖ َﻣ ْﻀ َﺠ َﻌ َﻚ‬


َ ‫ِﻠﺼ‬
‫ َﻭﺃَﻟْ َﺠ ْﺄ ُﺕ‬،‫ِﻱ ﺇِﻟَﻴْ َﻚ‬ َ ‫ ﺍﷲ ﱠﻡ ﺃَ ْﺳﻠ َْﻤ ُﺖ َﻭ ْﺟﻬ‬:‫ُﻞ‬
ْ ‫ َﻭﻓ ﱠَﻮ ْﺿ ُﺖ ﺃَ ْﻣﺮ‬،‫ِﻲ ﺇِﻟَﻴْ َﻚ‬ ْ ‫ ﺛُ ﱠﻢ ﻗ‬،‫ﺍْﻷَﻳْ َﻤ ِﻦ‬
‫ ﺍﷲ ﱠﻡ‬،‫ْﺠﺄَ َﻭﻻَ َﻣﻨْ َﺠﺎ ِﻣﻨْ َﻚ ﺇِﻻﱠ ﺇِﻟَﻴْ َﻚ‬ َ ‫ ﻻَ َﻣﻠ‬،‫ َﺭﻏْﺒَ ًﺔ َﻭ َﺭ ْﻫﺒَ ًﺔ ﺇِﻟَﻴْ َﻚ‬،‫ِﻱ ﺇِﻟَﻴْ َﻚ‬
ْ ‫َﻇ ْﻬﺮ‬
َ ‫ِﻦ ﻟَﻴْﻠَﺘ‬
،‫ِﻚ‬ َ ‫ َﻭﺑِﻨَﺒِﻴﱢ َﻚ ﺍﻟﱠﺬِﻱ ﺃَ ْﺭ َﺳﻠ‬،‫ِﻱ ﺃَﻧْ َﺰﻟْ َﺖ‬
ْ ‫ ﻓَﺈ ِْﻥ ُﻣ ﱡﺖ ﻣ‬،‫ْﺖ‬ ْ ‫ِﻚ ﺍﻟﱠﺬ‬َ ‫ِﻜﺘَﺎﺑ‬
ِ ‫ﺁ َﻣﻨْ ُﺖ ﺑ‬
‫ﺁﺧ َﺮ َﻣﺎ ﺗَﺘَ َﻜﻠ ُﱠﻢ ﺑِ ِﻪ‬ ْ ‫ﻓَﺄَﻧْ َﺖ َﻋﻠَﻰ ﺍْﻟﻔ‬
ِ ‫ َﻭ ْﺍﺟ َﻌ ْﻠ ُﻬ ﱠﻦ‬،ِ‫ِﻄ َﺮﺓ‬
“Apabila engkau hendak ke pembaringanmu, maka berwudhulah
dan kerjakanlah sembahyang. Kemudian berbaringlah dengan posisi
miring ke kanan lalu bacalah: Ya Allah aku serahkan diriku kepadaMu
dan aku pasrahkan seluruh perkaraku kepadaMu, dan aku sandarkan
hidupku kepadamu karena mengharap ridhaMu dan takut akan mur-
kaMu. Sungguh tiada tempat kembali bagiku kecuali kepadaMu dan

BAB I
[37]
tak ada yang bisa menyelamatkanku dari murkaMu kecuali Engkau.
Ya Allah aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan, dan aku
beriman kepada Nabi yang Engaku utus. Jika engkau mati pada malam
ini, maka engkau dalam keadaan yang suci, dan jadikanlah kalimat doa
ini akhir kalimat yang kamu ucapkan.”1 HR Bukhari
Tidur dengan posisi miring ke kanan, dapat membantu mel-
ancarkan aliran darah dari bilik jantung sebelah kiri yang posisinya
menjadi lebih tinggi ke seluruh tubuh kecuali pembuluh Aorta.
Dengan posisi tidur seperti ini, maka seluruh anggota tubuh selain
tangan kiri akan berada sejajar atau di bawah jantung. Sehingga da-
rahpun akan dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh ses-
uai dengan hukum gravitasi. Dan posisi tubuh seperti inilah yang
baik untuk jantung.
Sedangkan jika kita tidur dengan posisi telentang, aliran darah
juga akan dengan mudah mengalir ke hampir seluruh bagian tu-
buh. Dimana posisi jantung berada sejajar dengan seluruh anggota
tubuh kecuali bagian depan kepala (wajah). Akan tetapi, posisi tidur
seperti ini lebih merepotkan jantung daripada posisi tidur miring
ke kanan. Karena posisi jantung lebih cenderung ke arah kanan.
Tidur telentang sebenarnya tidak memberikan manfaat bagi
jantung. Bahkan pada posisi telentang, jantung menjadi lebih ban-
yak mengeluarkan energi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Maka jika dalam satu malam kita tidur dengan posisi telentang, jan-
tung tidak akan mendapatkan kesempatan untuk beristrahat.
Sedangkan untuk posisi tidur miring ke kiri, akan membuat
jantung bekerja lebih keras lagi. Karena darah akan dipompa dari
bilik jantung sebelah kiri ke Aorta yang posisinya lebih tinggi 10 de-
rajat, sehingga aliran darah pun tidak lagi mengikuti hukum gravi-
tasi dan hanya bisa mencapai ke 45% bagian tubuh saja. Ditambah
1 Shahih Bukhari kitab “al-Wudhû” bab “Fadhlu Man bâta ‘ala Wudhû” hadits
nomor 247. Shahih Muslim kitab “az-Dzikir wa ad-Du’â” bab “Ma Yaqûlu ‘inda
an-Naumi wa Akhdzi al-Madhja’” hadits nomor 2710.

Hidup Sehat Tanpa Obat


[38]
lagi dengan posisi Aorta yang menjadi bengkok setelah terpisah
dengan jantung. Oleh sebab itu, posisi tidur miring ke kiri bukanlah
cara yang baik dan memudahkan kerja jantung mengalirkan darah
ke bagian kanan kepala dan seluruh tubuh.
Adapun jika kita tidur menggunakan bantal, maka itu akan
membuat posisi kepala berada lebih tinggi dari jantung. Ini jus-
tru akan membuat jantung menjadi kesulitan dan membutuhkan
energi ekstra untuk memompa darah ke kepala. Disini bisa kita
temukan hikmah dari mengapa Rasulullah saw tidur hanya meng-
gunakan bantal yang tipis atau menempelkan tangan kanannya ke
pipi kanan.
Selanjutnya, pada saat kita melakukan shalat tahajjud, aliran
darah akan mengalir rata ke bagian kiri dan kanan tubuh. Lalu pada
saat kita sujud, jantung akan memompa darah ke kepala dan saat
itulah jantung mengambil kesempatan untuk beristirahat. Karena
kepala, paru-paru, dan urat darah halus berada di bawah jantung,
sehingga darahpun mengalir ke bagian-bagian tubuh tersebut den-
gan sangat lancar. Inilah manfaat kesehatan yang bisa didapatkan
dalam shalat Tahajjud.2
Ketika darah dialirkan melalui pembuluh Aorta, secara alami
aliran tersebut lebih banyak ke bagian sebelah kanan dari tubuh.
Proses seperti ini sangatlah penting, karena otak sebelah kananlah
yang menjalankan fungsi utama otak jika dibandingkan dengan ba-
gian otak kiri. Kenyataan seperti ini ditemukan oleh Dr. John Monk
melalui penelitiannya yang membuktikan bahwa posisi tidur mir-
ing ke kiri tidaklah sehat. Karena hal tersebut dapat mengurangi
aliran darah ke otak kanan yang sangat membutuhkan banyaknya
pasokan darah. Adapun tidur terlentang sepanjang malam dan mir-
ing ke kiri sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebab itulah, tidak ada
2 Mumayyizah Shalat at-Tahajjud, Dr. Abdussyakur Abdul Latif. Jilid 1 hal. 4-8.
Diterbitkan oleh Kongres Internasional Lembaga I’jaz Ilmi lil Qur’ân wa as-
Sunnah yang ke 7 Dubai.

BAB I
[39]
yang bisa membantu proses pengaliran darah ke seluruh tubuh ke-
cuali qiyamullail dan shalat tahajjud.

Mukjizat Medis Pada Tidur Dalam Keadaan Suci dan


Berwudhu
Tidur dalam keadaan suci dan berwudhu membuat seorang
muslim merasakan ketenangan dan dada yang lapang. Keadaan
seperti ini membuat turunnya kadar hormon Kortizon dan ber-
tambahnya jumlah hormon Leukotriens sehingga tidur pun men-
jadi nyaman dan ketika bangun merasa tenang dan bertenaga. Diri-
wayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda:

‫ِﺏ ُﻛ ﱠﻞ‬ ُ ‫ ﻳَ ْﻀﺮ‬،ٍ‫ِﻛ ْﻢ ﺇِﺫَﺍ ُﻫ َﻮ ﻧَﺎ َﻡ ﺛَﻼَﺙ َ ُﻋ ْﻘﺪ‬ ُ ‫ﺃﺣﺪ‬ َ َ ‫ﺍﻟﺸﻴْ َﻄﺎ ُﻥ َﻋﻠَﻰ ﻗَﺎﻓِﻴَ ِﺔ َﺭﺃْ ِﺱ‬
‫ﻳَ ْﻌ ِﻘ ُﺪ ﱠ‬
ْ ‫َﻛ َﺮ ﺍﷲَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬
‫ ﻓَﺈ ِْﻥ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ َ ‫ ﻓَﺈِ ِﻥ ْﺍﺳﺘَﻴْ َﻘ َﻆ ﻓَﺬ‬.‫َﺎﺭﻗُ ْﺪ‬
ْ ‫ َﻋﻠَﻴْ َﻚ ﻟَﻴْ ٌﻞ َﻃ ِﻮﻳْ ٌﻞ ﻓ‬:‫ُﻋ ْﻘ َﺪ ٍﺓ‬
‫ ﻓَﺄَ ْﺻﺒَ َﺢ ﻧَ ِﺸﻴْ ًﻄﺎ َﻃﻴﱢ َﺐ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ ْ ‫ ﻓَﺈ ِْﻥ َﺻﻠﱠﻰ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ ْ ‫ﺗَ َﻮ ﱠﺿﺄَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬
‫َﻭﺇِﻻﱠ ﺃَ ْﺻﺒَ َﺢ َﺧﺒِﻴْ َﺚ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ َﻛ ْﺴﻼَﻧﴼ‬
“Syaithan akan mengikat ujung kepala orang yang sedang ti-
dur dengan tiga ikatan sehingga menyebabkan dia tidur menjadi lebih
lama. Apabila dia terbangun dan menyebut nama Allah, terlepaslah
ikatan yang pertama. Lalu apabila dia berwudhu terlepaslah ikatan
yang kedua. Kemudian jika dia mengerjakan sembahyang terlepaslah
ikatan yang ketiga. Maka jadilah dia di pagi hari segar dan bertenaga.
Jika tidak, maka dia akan menjadi malas dan lemah.”1
Disebutkan dalam kitab “Huda al-Islâm wa Irtifâ’u as-Sâ’ah al-
Biyulujiyyah”, bahwa jika seseorang mengerjakan shalat, lalu mem-
baca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, maka ia akan mendapat-
1 Shahih Bukhari kitab “Bad’u al-Khalqi” bab “Shifat Iblis wa Junûdihi” hadits no-
mor 3269. Shahih Muslim kitab “Shalât Musâfirîn” bab “Ma Ruwiya Fi Man
Nâma al-Laila Ajma’ ha#a Ashbaha” hadits nomor 776

Hidup Sehat Tanpa Obat


[40]
kan ketenangan dan ketentraman. Ia juga akan dijauhkan dari sifat
malas yang disebabkan oleh dominasi hormon Parasympathetic
System dan rendahnya kadar hormon Kortizon. Selain itu, ia juga
akan terhindar dari dampak negatif dari berlebihannya kadar Kor-
tizon dan Catecholamine seperti naiknya tekanan darah, dan juga
dari penyakit jantung seperti Kejang Jantung dan tidak beraturan-
nya detak jantung, ditambah lagi dengan manfaat kesehatan lainnya
yang dihasilkan oleh shalat pada umumnya seperti perlindungan
dari tergelincirnya tulang rawan serta memperbaiki kerja jantung.2

Menangkal Penyakit Dengan Shalat Tahajjud

mlkjihgf ed
}| {z y xwvutsrqpon
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka
berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mer-
eka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk
mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pan-
dangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka ker-
jakan.” (As-Sajadah [32] : 16-17)
Ibnu Qayyim berkata, “Renungkanlah bagaimana Allah mem-
berikan ganjaran terhadap ibadah tengah malam yang mereka sem-
bunyikan itu. Yaitu sebuah ganjaran yang nafsu sekalipun tak mam-
pu membayangkannya. Rasakanlah pula bagaimana Allah meng-
hilangkan kecemasan, ketakutan, dan ketegangan jiwa manakala
mereka mendirikan shalat dengan mempersiapkan bagi mereka

2 Kitab “Huda al-Islâm wa Irtifâ’u as-Sâ’ah al-Biyulujiyyah”Dr. Mishbah Sayyid


Kamil Dipersentasikan pada Kongres Internasional Lembaga I’jaz al-Ilmi fi al-
Qur’ân wa as-Sunnah ke 7 Dubai 1426 H.

BAB I
[41]
kenikmatan yang tak terbayangkan.”1
Dalam tafsir Al-Zhilâl disebutkan penafsiran tentang ayat
tersebut:

kjihgf ed
Digambarkan dalam ayat tersebut bagaimana kenikmatan ti-
dur, istirahat, dan bersantai-santai mencoba untuk menggoda lam-
bung mereka. Akan tetapi hebatnya lambung mereka enggan untuk
memenuhi rayuan dan godaan tersebut. Karena lambung mereka
lebih memilih kenikmatan bersama sang Pencipta. Keindahan be-
rada di hadapan Allah sembari melantunkan munajat ketakutan
dan harapan. Yaitu takut terhadap azab Allah, dan harapan akan
limpahan rahmat-Nya. Ketakutan terhadap murka Allah, dan keta-
makan terhadap keridhaan-Nya. Takut bermaksiat kepada-Nya,
dan mendamba akan segala taufik dari-Nya.

n ml
Selain terus tenggelam dengan munajat kepada Allah, mer-
eka juga tidak lupa untuk menunaikan kewajiban mereka sebagai
sesama umat Islam demi menjunjung ketaatan kepada Allah dan
membersihkan harta.

xwvutsrqp
Sebuah ungkapan yang sangat indah menggambarkan tentang
betapa luasnya kasih sayang Allah terhadap mereka. Dimana Allah
memuliakan mereka dengan menyiapkan bagi mereka dengan zat-
Nya sendiri ganjaran yang tidak seorangpun mengetahuinya kecuali
hanya Dia seorang. Suatu kenikmatan yang akan terus tersembunyi
dan hanya akan bisa diketahui di hari perjumpaan. Hari dimana

1 Kitab Hâdi al-Arwâh Ila Bilâd al-Afrâh Ibnu Qayyim al-Jauzi hal. 278

Hidup Sehat Tanpa Obat


[42]
mereka akan berhadapan dengan sang Kekasih yang maha Mulia.2
Sabda Rasulullah saw.

‫ َﻭ ُﻣ َﻜ ﱢﻔ َﺮ ٌﺓ‬،‫ َﻭﻗ ُْﺮﺑٌَﺔ ﺇِﻟَﻰ ﺍﷲِ ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ‬،‫َﻜ ْﻢ‬


ُ ‫ِﺤﻴْ َﻦ ﻗَﺒْﻠ‬
ِ ‫ﺍﻟﺼﺎﻟ‬ ‫َﻋﻠَﻴْ ُﻜ ْﻢ ﺑِﻘِﻴَﺎ ِﻡ ﺍﻟﻠﱠﻴْ ِﻞ ﻓَﺈِﻧﱠ ُﻪ َﺩﺃْ ُﺏ ﱠ‬
‫ﻭ ُﻣ ْﻄ ِﺮ َﺩ ٌﺓ ﻟِﻠ ﱠﺪﺍ ِﺀ َﻋ ِﻦ ﺍﻟْ َﺠ َﺴ ِﺪ‬،
َ ‫ َﻭ ُﻣﻨْ َﻬﺎ ٌﺓ َﻋ ِﻦ ﺍْﻹِﺛْ ِﻢ‬،‫ﺎﺕ‬ ِ َ‫ِﻠﺴﻴﱢﺌ‬
‫ﻟﱠ‬
“Hendaknyalah kalian mengerjakan qiyamullail, karena ia adalah
kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Ia adalah jalan mendekat-
kan diri kepada Allah, menghapus segala dosa dan kesalahan, menjaga
dirimu dari perbuatan dosa, dan melindungi tubuhmu dari penyakit.”3

Qiyamullail adalah Kebiasaan Orang-orang Saleh


Al-Minawi dalam kitab Faidh al-Qadîr berkata, “Qiyamullail
adalah adat yang ada sejak dahulu. Ia selalu dilakukan oleh orang-
orang terdahulu dan mereka senantiasa berusaha untuk menemu-
kan keistimewaannya.”4
Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya Isa bin Maryam as. Di-
manapun ia berada, jika sedang berada di tengah malam, ia pun
menancapkan kakinya dan melakukan shalat hingga subuh.”5
Dalam sebuh hadits disebutkan,

‫ﺃَ َﺣ ﱡﺐ ﱢ‬
‫ َﻭﺃَ َﺣ ﱡﺐ‬، ‫ َﻛﺎ َﻥ ﻳَ ُﺼﻮ ُﻡ ﻳَ ْﻮ ًﻣﺎ َﻭﻳُ ْﻔ ِﻄ ُﺮ ﻳَ ْﻮ ًﻣﺎ‬، ‫ﺍﻟﺼﻴَﺎ ِﻡ ﺇِﻟَﻰ ﺍﷲ ِﺻﻴَﺎ ُﻡ َﺩ ُﺍﻭ َﺩ‬
2 Tafsir Fi Zhilâl al-Qur’ân Sayyid Qutub [5/2812]
3 Hadits Sahih diriwayatkan oleh Al-Hakum [1/308] dan Imam Baihaqi dalam
Sunan al-Kubra [2/205] dan disahihkan oleh Al-Hakim berdasarkan aturan
riwayat Imam Bukhari, serta disetujui oleh Imam Dzahabi. Imam al-Hâfiz al-
’Irâqi berkata dalam kita Takhrîj al-Ihyâ, hadits ini diriwayatkan oleh at-Thab-
rani di dalam kitab al-Kabîr dan Imam Baihaqi dengan sanad yang Hasan.
Imam Tirmidzi meriwayatkannya dalam Sunannya hadits nomor 3549. Ibnu
Nashr dalam bab “Qiyâmullail” hal. 18. Ibnu Abi Dunya dalam bab “at-Tahajj-
ud” [1/30/1]. Ibnu ‘Asâkir dalam kitab “Tarîkh Damsyiq” [5/61/1].
4 Kitab Faidh al-Qadîr Imam al-Minâwi [4/351]
5 Kitab Al-Bidâyah wa al-Nihâyah Imam Ibnu Katsir [2/16]

BAB I
[43]
ْ ‫ َﻛﺎ َﻥ ﻳَﻨَﺎ ُﻡ ﻧ‬، ‫ﻼ ُﺓ َﺩ ُﺍﻭ َﺩ‬
‫ِﺼ َﻒ ﺍﻟﻠﱠﻴْ ِﻞ َﻭﻳَ ُﻘﻮ ُﻡ ﺛُﻠُﺜَ ُﻪ َﻭﻳَﻨَﺎ ُﻡ ُﺳ ُﺪ َﺳ ُﻪ‬ َ ‫ﻼ ِﺓ ﺇِﻟَﻰ ﺍﷲ َﺻ‬
َ ‫ﺍﻟﺼ‬
‫ﱠ‬
“Puasa yang paling Allah sukai adalah puasa Daud. Yaitu ber-
puasa sehari dan berbuka sehari. Adapun shalat yang paling Allah su-
kai adalah shalat Daud. Yaitu tidur selama setengah malam, beribadah
sepertiganya, dan tidur seperenam malamnya.”1
Dalam hadits riwayat Mu’adz bin Jabal disebutkan,

ُ ‫ِﺊ ﺍﻟْ َﺨ ِﻄﻴﺌَ َﺔ َﻛ َﻤﺎ ﻳُ ْﻄﻔ‬


‫ِﺊ‬ ُ ‫ﺍﻟﺼ َﺪﻗَ ُﺔ ﺗُ ْﻄﻔ‬ ِ ‫ﺃَﻻَ ﺃَ ُﺩﻟﱡ َﻚ َﻋﻠَﻰ ﺃَﺑْ َﻮ‬
‫ﺍﺏ ﺍﻟْ َﺨﻴْ ِﺮ ﱠ‬
‫ﺍﻟﺼ ْﻮ ُﻡ ُﺟﻨﱠٌﺔ َﻭ ﱠ‬
‫ ﺗَﺘَ َﺠﺎﻓَﻰ ُﺟﻨُﻮﺑُ ُﻬ ْﻢ َﻋ ِﻦ‬:َ‫ ﺛُ ﱠﻢ ﻗ ََﺮﺃ‬، ‫ِﻦ َﺟ ْﻮ ِﻑ ﺍﻟﻠﱠﻴْ ِﻞ‬ْ ‫ﺍﻟﺮ ُﺟ ِﻞ ﻣ‬ َ ‫ﺍﻟْ َﻤ ُﺎﺀ ﺍﻟﻨﱠ َﺎﺭ َﻭ َﺻ‬
‫ﻼ ُﺓ ﱠ‬
ِ ‫ﺍﻟْ َﻤ َﻀ‬
.‫ﺎﺟ ِﻊ‬
“Maukah kalian aku beritahu jalan menuju kebaikan?. Puasa
adalah pintu surga, sedekah yang memadamkan dosa dan kesalahan
laksana air yang memadamkan api, dan shalat di tengah malam. Lalu
Rasulullah pun membaca:

2
.... k j i h g f e d
Qiyamullail Menjaga Dari Perbuatan Dosa
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, “Seseorang datang menjump-
ai Rasulullah dan bertanya. Wahai Rasulullah apa pendapatmu ten-
tang seseorang yang mengerjakan shalat di tengah malam, namun
di pagi harinya dia mencuri?. Rasulullah pun menjawab, “Amalnya
itu akan mencegah dirinya dari apa yang kamu ceritakan.”3
1 Shahih Bukhari kitab “Ahâdîts al-Anbiyâ’” bab “Ahabbu as-Shalât ilallah Shalât
Daud” hadits nomor 3420.
2 Diriwayatkan oleh Tirmidzi bab “al-Îmân” hadits nomor 2616. Ibnu Majah
kitab “al-Fitan” hadits nomor 3973. Imam Baihaqi dalam as-Sunan [4/83-269-
10/129] dan dalam as-Sya’b hadits nomor 3349, 4958. Al-Hakim dalam kitab
al-Mustadrak [2/413]
3 Sanad hadits ini sahih. Diriwayatkan dari Ahmad dalam Musnad dan Imam
Baihaqi dalam kitab Sya’bul Îmân. Dan Imam Albani mengatakan bahwa sa-

Hidup Sehat Tanpa Obat


[44]
Qiyamullail Melindungi Badan Dari Penyakit
Ibnu al-Hajjaj berkata, “Qiyamullail memiliki faidah-faidah
yang diantaranya adalah menerbangkan dosa-dosa layaknya angin
kencang yang menerbangkan dedaunan kering dari pepohonan. Ia
juga memberikan penerangan di dalam kubur dan memperindah
wajah. Karenanya, rasa malas hilang dan berubah menjadi rajin.
Para malaikatpun melihat sinar Qiyamullail di langit laksana ge-
merlap bintang yang menghiasi langit.”4
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda:

‫ِﺏ ُﻛ ﱠﻞ‬ ُ ‫ ﻳَ ْﻀﺮ‬،ٍ‫ِﻛ ْﻢ ﺇِﺫَﺍ ُﻫ َﻮ ﻧَﺎ َﻡ ﺛَﻼَﺙ َ ُﻋ ْﻘﺪ‬ ُ ‫ﺃﺣﺪ‬ َ َ ‫ﺍﻟﺸﻴْ َﻄﺎ ُﻥ َﻋﻠَﻰ ﻗَﺎﻓِﻴَ ِﺔ َﺭﺃْ ِﺱ‬
‫ﻳَ ْﻌ ِﻘ ُﺪ ﱠ‬
ْ ‫َﻛ َﺮ ﺍﷲَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬
‫ ﻓَﺈ ِْﻥ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ َ ‫ ﻓَﺈِ ِﻥ ْﺍﺳﺘَﻴْ َﻘ َﻆ ﻓَﺬ‬.‫َﺎﺭﻗُ ْﺪ‬
ْ ‫ َﻋﻠَﻴْ َﻚ ﻟَﻴْ ٌﻞ َﻃ ِﻮﻳْ ٌﻞ ﻓ‬:‫ُﻋ ْﻘ َﺪ ٍﺓ‬
‫ ﻓَﺄَ ْﺻﺒَ َﺢ ﻧَ ِﺸﻴْ ًﻄﺎ َﻃﻴﱢ َﺐ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ ْ ‫ ﻓَﺈ ِْﻥ َﺻﻠﱠﻰ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬،ً‫ﱠﺖ ُﻋ ْﻘ َﺪﺓ‬ ْ ‫ﺗَ َﻮ ﱠﺿﺄَ ﺍِﻧْ َﺤﻠ‬
‫َﻭﺇِﻻﱠ ﺃَ ْﺻﺒَ َﺢ َﺧﺒِﻴْ َﺚ ﺍﻟﻨﱠ ْﻔ ِﺲ َﻛ ْﺴﻼَﻧﴼ‬
“Syaithan akan mengikat ujung kepala orang yang sedang ti-
dur dengan tiga ikatan sehingga menyebabkan dia tidur menjadi lebih
lama. Apabila dia terbangun dan menyebut nama Allah, terlepaslah
ikatan yang pertama. Lalu apabila dia berwudhu terlepaslah ikatan
yang kedua. Kemudian jika dia mengerjakan sembahyang terlepaslah
ikatan yang ketiga. Maka jadilah dia di pagi hari segar dan bertenaga.
Jika tidak, maka dia akan menjadi malas dan lemah.”

Mukjizat Medis dalam Qiyamullail


Ada beberapa hal penting yang terjadi di dalam tidur yaitu:

1. Tidur Tipe NREM (Non Rapid Eye Movement)


Tidur tipe ini terjadi pada sepertiga awal dari malam. Dalam
waktu ini, manusia tidur dengan cukup tenang, dalam, dan tanpa
nadnya sahih. Kitab al-Misykât hadits nomor 1237
4 Kitab Faidh al-Qadîr Imam al-Minawi [4/351]

BAB I
[45]
mimpi. Namun di sepertiga akhir dari malam, kedalaman tidur tipe
ini menjadi berkurang.
Fase tidur NREM terjadi di dalam 80-85% dari waktu tidur
secara keseluruhan yang terdiri atas 4 stadium. Masing-masing
stadium memiliki perbedaan dalam hal waktu dan kedalamannya,
serta perbedaan dalam gambar gelombang otak (EEG).
¥ Stadium 1: Ini adalah fase tidur yang paling pendek dan masih
awal-awal tahapan tidur. Fase ini terjadi hanya 3% dari keselu-
ruhan proses tidur.
¥ Stadium 2: Pada fase ini tidur menjadi semakin dalam dan
mengambil 50% waktu dari keseluruhan waktu tidur tipe
NREM.
¥ Stadium 3: Tidur pada fase ini lebih dalam dari fase sebelum-
nya dengan tempo selama 7%.
¥ Stadium 4: Inilah fase tidur yang paling dalam dari fase-fase
tidur NREM sebelumnya selama 15%. Jadi fase stadium 3 dan
4 lah yang merupakan tidur terdalam.
Tidur tipe NREM ini adalah tipe yang paling banyak terjadi dalam
siklus tidur manusia. Untuk tidur yang normal, masa sepertiga awal
tidur menjadi lebih dalam dan mulai berkurang pada sepertiga akhir.
Sedangkan pada tidur tipe REM (Rapid Eye Movement) terjadi pada
sepertiga akhir dari malam. Dimana seseorang yang mencapai tipe
REM dalam tidurnya terlihat seperti orang yang otaknya aktif dengan
badan yang lumpuh keseluruhan.1

2. Tidur Tipe REM (Rapid Eye Movement)


Tidur dengan tipe ini terjadi dalam 20-25% dari waktu tidur
dan terjadi di dalamnya mimpi. Secara umum, tidur adalah suatu
proses siklus antara tidur NREM dan REM secara bergantian 4-
6 kali siklus dalam semalam dengan tempo selama 90-100 menit.

1 Principle and Practics of Sleep Medicine 2nd d- Krygr and Dmnt pp,1994

Hidup Sehat Tanpa Obat


[46]
Dimana tempo tidur NREM dan stadium-stadiumnya secara ber-
tahap akan mengalami pengurangan seiring dengan semakin terus
berjalannya siklus tidur. Pada dua siklus pertama, terjadi 4 stadium
yang disebutkan sebelumnya secara keseluruhan. Akan tetapi ketika
malam sudah semakin larut dan waktu subuh hampir tiba, stadium
tiga dan empat pun menghilang.
Semakin dekat waktu subuh, maka semakin bertambah pan-
janglah tempo tidur REM. Ini berarti mimpi akan terus terjadi pada
sepertiga akhir dari waktu tidur.2
Dalam fase tidur REM, terjadi beberapa gangguan tidur (Para-
somnia) berikut ini:
1. Conventional Sleep Dream yaitu bentuk mimpi biasa yang
berisikan bentuk-bentuk visual.
2. Mimpi buruk yang membuat seseorang terbangun dari ti-
durnya yang diiringi dengan tanda-tanda ketakutan dan emosi
yang meningkat seperti detak jantung yang berdegup kencang
dan nafas yang tersengal-sengal.
3. Paralysis Sleep yaitu suatu kondisi seseorang yang tersadar dari
tidurnya dan merasa tidak mampu untuk bergerak sama sekali
kecuali bernafas dan menggerakkan bola mata.
4. Rapid Eye Movement Sleep Behaviour Disorder yaitu suatu
kondisi pada saat seseorang masuk ke dalam fase tidur REM
dimana seluruh otot tubuh mengalami kelumpuhan total ke-
cuali otot pernafasan. Akan tetapi sebagian orang ada yang ti-
dak mengalami kelumpuhan total seperti ini. Sehingga disaat
tidurnya ia bisa saja melakukan gerakan yang terjadi di dalam
mimpinya. Terkadang gerakan-gerakan tersebut sangat keras
sehingga bisa mencederakan dirinya sendiri atau orang yang
ada di sekitarnya. Pengidap kelainan tidur seperti ini bisa
mengingat apa yang terjadi padanya ketika tidur.
2 Kitab Idhthirâbât an-Naum. Dr Siraj Umar Waliy hal. 21-22

BAB I
[47]
5. Peduncular Hallucinations gangguan tidur semacam ini ber-
bentuk halusinasi yang disebabkan oleh kekacauan pada ba-
gian otak akibat tercampurnya informasi otak saat sadar ke
fase tidur REM.
6. Cluster Headace yaitu rasa nyeri yang menusuk kepala pada
saat seseorang sedang tertidur di fase REM. Rasa nyeri ini
membuat hidup dan tidur si penderita menjadi tidak tenang.
7. Nocturnal Asthma (Serangan Asma pada malam hari) yaitu
serangan asma yang dipicu oleh keringnya mulut dan ter-
tumpuknya sisa-sisa proses paru-paru dan mengakibatkan
munculnya serangan asma, khususnya pada satu jam pertama
waktu subuh.
8. Gangguan pada usus dan pembuluh makanan (Esofagus).
Yang pertama adalah munculnya rasa panas di bagian dada
yang diiringi dengan batuk-batuk dan sesak nafas di malam
hari sehingga dapat mengganggu tidur penderitanya. Yang
kedua adalah yang dinamakan Peptic ulcers (Tukak Lambung).
Gangguan semacam ini disebabkan oleh tingginya tingkat ke-
asaman lambung pada malam hari hasil dari dominasi saraf
Parasymphatic melalui pengaruh saraf Vagus yang juga me-
ningkatkan produksi gastrin dan pepsin sehingga menimbul-
kan borok pada lambung.
9. Pada fase tidur REM, biasanya detak jantung akan bertam-
bah kencang. Untuk orang yang normal, maka jantung akan
melakukan adaptasi dengan peningkatan detak jantung terse-
but. Namun bagi orang yang menderita kerusakan koroner,
maka kondisi ini akan mengakibatkan serangan jantung iske-
mik.1
10. Obstructie Sleep Apnea Syndrom (Apnea Tidur) yaitu suatu
kondisi kesulitan bernafas selama 10 detik atau lebih. Lebih
1 Yaitu penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koro-
naria

Hidup Sehat Tanpa Obat


[48]
jelasnya lagi, apnea adalah gambaran bagi suatu periode ter-
hentinya pernafasan berulang-ulang selama lima kali dalam
satu jam dan mencapai 400-500 kali dalam satu malam se-
hingga sangat mengganggu ketenangan tidur orang yang men-
galaminya. Selama kondisi ini terjadi, kadar oksigen di dalam
darah turun drastis dan mengakibatkan kerja jantung men-
jadi lebih berat untuk mengatasi kekurangan oksigen tersebut.
Kasus seperti ini juga bisa muncul pada orang yang memiliki
masalah dengan kegemukan atau bisa juga pada orang yang
mengalami penyumbatan saluran pernafasan yang diakibat-
kan oleh: pembesaran amandel, membesarnya lidah, dan ber-
tambahnya panjang langit-langit mulut.

Shalat Malam dan Perubahan Psikologis Tubuh


A. Qiyamullail dan Hubungannya Dengan Jantung serta
Sistim Peredaran Darah
Seperti yang sudah kami paparkan sebelumnya bahwa pada
fase tidur tipe REM tekanan darah menjadi tinggi dan kerja jantung
menjadi tidak beraturan. Maka manakala seorang muslim bangun
dari tidurnya dan mengerjakan shalat tahajjud, Allah akan mem-
berikan perlindungan-Nya dari dua hal tersebut diatas. Dan apabila
seorang penderita tekanan darah tinggi ataupun jantung koroner,
bangun dari tidurnya untuk melakukan shalat tahajjud, maka itu
berarti ia juga sedang meminimalisir kemungkinan terjadinya se-
rangan darah tinggi, serangan jantung koroner, ataupun berhenti-
nya jantung dengan tiba-tiba. Ini berarti bahwa qiyamullail meru-
pakan jalan pencegahan sekaligus juga pengobatan bagi penyakit
jantung dan tekanan darah tinggi serta masalah-masalah lain yang
akan ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi.

BAB I
[49]

You might also like