You are on page 1of 137

* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1 } AMAL YANG MEMBUKA PINTU SYURGA

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti
Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu
Ali membawa wang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata
kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa wang sesenpun." Fatimah menyahut sambil
tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah
Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal
keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan
ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab
dengan hairan. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam begnya sesuatu seraya berkata:
"Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah
meninggal. Jadi, terimalah wang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya
dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali
menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi
merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir
menadahkan tangan, "Siapakah yang mahu menghutangkan hartanya karena Allah, bersedekahlah kepada saya,
seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh
wangnya kepada orang itu.

Pada waktu ia pulang dan Fatimah kehairanan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali
menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda
adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta
karena Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

2} AZAB KAUM NASRANI

Abdullah berkata, Saya mendengar Abu Burdah menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dari ayahnya Abu
Musa al-Asy'ari, dia berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Jika hari kiamat tiba, maka para nabi dan umatnya
diseru. Maka diserulah Isa. Allah telah menuturkan nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya dan Isa pun
mengakuinya. Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku yang diberikan kepadamu
dan kepada ibumu.' Kemudian Allah berfirman, `Adakah kamu mengatakan kepada manusia, `Jadikanlah aku
dan ibuku dua tuhan selain Allah." Isa menolak bahwa dirinya mengatakan demikian. Lalu ditampilkan kaum
Nasrani dan ditanya. Maka mereka menjawab, `Benar, Isa menyuruh kami berbuat demikan.' Nabi bersabda,
`Maka rambut Isa menjadi panjang. Lalu setiap malaikat memegang sehelai rambut kepala dan bulu tubuh Isa.
Kemudian Isa menjadikan kaum Nasrani duduk memeluk lutut dihadapan Allah selama seribu tahun sebelum
ditegakkan hujjah yang mengalahkan mereka, diangkat ke tiang salib dan digiring ke neraka,'

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia:
"Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut
bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah
Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa
yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib".Aku tidak
pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu:
"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku
berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka.
Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-Maa-idah:116-118)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

3} BERKAT KEJUJURAN

Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk
menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan
anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong
dalam apa jua keadaan. Ibunya membekalkan wang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir.
Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak
menuju ke Baghdad.

Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi
penyamun tidak mengusik Abdul Kadir karena menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang
perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada wang 40 dirham di
dalam pakaiannya. Penyamun itu hairan dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan
didapati ada wang sebagaimana yang diberitahu.

Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui wangnya akan
dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak bercakap bohong
walau apa pun yang berlaku. Apabila mendengar dia bercakap begitu, ketua penyamun menangis dan
menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia
yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak
lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.

Moral & Iktibar

Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh.


Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup.
Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada orang lain.
Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

4} DAJJAL DAN ANAK YANG TIDAK SAH.

Hubungan bebas yang tidak sah dan melebihi batas antara pria dan wanita, menyebabkan kejalangan, dan
menyebabkan bertambahnya anak-anak yang tidak sah (anak-anak zina), dan ini adalah ciri khas kota-kota
besar di Eropa dan Amerika. Dalam ru'yah Nabi Suci melihat hubungan sex yang tidak sah yang membuntuti
materialisme:

"Awas! Sebagian besar kawan dan pengikut Dajjal adalah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah."

Sejumlah besar anak-anak zina ini dilindungi oleh undang-undang yang mengesahkan anak-anak itu. Misalnya,
seorang wanita mengandung karena hubungan yang tidak sah, akan tetapi sebelum bayi lahir, mereka
melangsungkan pemikahan, maka bayi itu dianggap sah. Sampai-sampai undang-undang itu begitu lunak,
hingga apabila pria dan wanita yang berbuat mesum melangsungkan perkawinan di sembarang waktu, maka
anak-anak yang dilahirkan sebelum perkawinan, semuanya dianggap sah.

Akan tetapi kendati undang-undang itu lunak sekali, namun di kota-kota Eropa (dan Amerika), masih terdapat
banyak anak-anak yang tidak sah, sekalipun ditinjau dari undang-undang yang lunak ini. Bahkan anak-anak
yang lahir dalam keadaan perang, diberi julukan sebagai "anak pahlawan". Jika orang mau meninjau betapa
merajalela pergaulan bebas antara pria dan wanita di Eropa dan Amerika, orang dapat meramalkan bahwa tak
lama lagi penduduk daerah ini akan berpaling dari jalan benar dan kembali kepada kehidupan biadab bagaikan
binatang, sepanjang mengenai hubungan sex antara pria dan wanita.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

5} TANDA-TANDA DAJJAL.

Berikut ini kami kutipkan beberapa Hadits yang menerangkan tanda-tanda yang mengiringi munculnya Dajjal. Adapun
arti tanda-tanda itu akan kami terangkan kelak.

I. Sorga dan Neraka Dajjal

"Ia (Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia katakan sorga itu sebenarnya,
neraka" (Misykat, halaman 473).

"Dan ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu sebenarnya api yang menghanguskan;
dan apa yang orang-orang melihatnya api, iiu sebenarnya air tawar yang sejuk" (Misykat, halaman 473)

"Ia akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan memperoleh ganjaran dan disingkirkan
bebannya." (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2975)

"la akan membawa gunung roti dan sungai penuh air "(Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2985).

"Ia membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api" (idem, halaman 2985)

"Dajjal akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya; ia akan memikul beban
dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam apinya, akan memperoleh ganjaran dan dihilangkan
bebannya" (idem, halaman 2029).

Di antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga
Dajjal ialah Neraka. Maka barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil
membaca permulaan surat al-Kahfi, maka neraka akan menjadi dingin dan damai" (idem, halaman 2028).

"Dan ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorga Dajjal penuh dengan asap, sedangkan neraka Dajjal
adalah kebun yang menghijau" (idem, halaman 2074).

Hadits yang lain berbunyi:


"Sungguh ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. maka
barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia menutup matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu
akan dingin dan damai" (idem, halaman 2079).

"Bagaimana perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah-buahan di bumi akan dibikin
tunduk kepadanya" (idem, halaman 2090).

"Ia akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon, buah-buahan dan air, dan yang
lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini adalah sorga, dan ini adalah neraka" (idem, halaman 2110).

II. Kecepatan dan kendaraan Dajjal

"Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti
cepatnya awan ditiup angin" (Misykat bab Dajjal).

"Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat
terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap" (Kanzul-'Ummal, jilid
VII, halaman 2998).

"Ia akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi" (Abu Dawud).

"Dajjal akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah tujuh puluh yard" (Misykat,
halaman 477)

"Ia mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah empat puluh yard" (Kanzul-
'Ummal, jilid VII, halaman 2104).

"Ia menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard panjangnya, dan jarak antara kaki yang
satu dengan kaki yang lain adalah perjalanan sehari semalam" (idem, halaman 2998).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

III. Harta kekayaan Dajjal

"Dan ia melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka kekayaaan rimba itu mengikuti
dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya" (Misykat, halaman 473).

IV. Kawan-kawan Dajjal hidup senang, dan musuh-musuh Dajjal hidup sengsara

"Ia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu beriman kepadanya, ia memberi
perintah kepada langit, maka turunlah hujan, lalu ia memberi perintah kepada bumi, maka keluarlah tumbuh-tumbuhan.
Lalu ia datang kepada kaum yang lain, dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu menolak ajakannya,
maka berpalinglah ia dari mereka, lalu kaum itu tertimpa kelaparan, dan tak ada sedikit kekayaan pun yang mereka
kuasai" (Misykat, halaman 473).

"Dan di antara fitnah Dajjal ialah, apabila ia datang pada suatu kaum yang tak mau beriman kepadanya, maka tiada lagi
ternak mereka yang tertinggal, melainkan binasalah semuanya; dan apabila ia datang pada kaum lain yang beriman
kepadanya, maka ia memberi perintah kepada langit, lalu turunlah hujan, dan ia memberi perintah kepada bumi, lalu
keluarlah tumbuh-tumbuhan" (Kanzul-'Ummal, jilid VII. halaman 2028).

"Sungai-sungai dunia dan buah-buahan akan tunduk kepada Dajjal; maka barangsiapa mau mengikuti dia, ia akan
memberi makan kepadanya dan menjadikan dia seorang kafir dan barang siapa menentang dia, maka persediaan
makanannya akan dirampas dan dihentikan mata-pencahariannya" (Kanzul-'Ummal; jilid VII halarnan 2090).

"Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: "Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir,
tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan
ternak kami dari pohonpohonnya" (idem, halaman 2092).

"Dan ia (Dajjal) akan membawa gunung roti, dan sekalian manusia akan mengalami kesukaran, terkecuali orang yang
mengikuti dia" (idem, halaman 2104).

V. Partemuan Dajjal dangan roh

"bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal,
apakah itu ayah ataukah saudara" (idem, halaman 2065).

"Setan-setan yang rupanya mirip dengan orang yarg telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan mereka akan berkata
kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku adalah saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah
salah seorang kerabatmu" (idem, hal. 2078).

"Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan manusia" ( idem, halaman
2104).

VI. Kaum Yahudi di belakang Dajjal

"Dan di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi" (idem, halaman 2028)

"Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata" (Kanzul-'Ummal, jilid VII,
hal. 2065).
"Kebanyakan orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita" (idem, halaman 2214).

"Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala
macam bangsa" (idem, halaman 2974).

VII. Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita

"Dan orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai seorang pria mendatangi
ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan bibinya, lalu mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada
Dajja!" (idem, hal. 2116).

VIII. Dajjal dan anak-anak yang tidak sah


"Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah" (idem, halaman 2998)

IX. Laki-laki sperti wanita, dan wanita seperti laki-laki


"Dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita" (idem, halaman 2998)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

X. Penyembuhan Ajaib
"Dan Dajjal akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang mati" (idem; halaman
2080)

XI. Bisikan Jahat Dajjal


"Barangsiapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir daripadanya. Demi Allah! Orang akan mendatangi Dajjal,
dan ia menyangka bahwa dia adalah orang mukmin, dan ia akan mengikuti dia (Dajjal) karena sak wasangka yang
ditimbulkan dalam batinnya" (Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2057)

XII. Munculnya Dajjal


"Ia (Dajjal) akan berkata: Apabila rantai yang mengikat aku ini lepas, aku tak akan membiarkan sejengkal tanah pun yang
tak diinjak oleh kakiku, terkecuali kota suci Madinah" (idem, halaman 2991 )

"Dan tak sejengkal tanah pun di muka bumi ini yang tak dikuasai oleh Dajjal, terkecuali kota Makkah dan Madinah"
(idem, hal. 2028).

"Dan tak lama lagi, aku (Dajjal) akan diizinkan keluar, maka aku akan keluar dan mengadakan perjalanan di muka bumi,
dan tak satu tempat-tinggal pun yang tak kusinggahi selama empat puluh malam, terkecuali Makkah dan Madinah"
(idem, halaman 2988).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

6} DIALOG ALLAH DAN IBLIS - MENGENAI TEMPAT TINGGAL

Salah seorang sahabat, Ansa bin Malik r.a. berkata: "Iblis laknat telah bertanya kepada Allah s.w.t.
antaranya ialah:-
Kata Iblis kepada Allah s.w.t.: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat
kediaman yakni rumah untuk berzikir kepadaMu. Tunjukkanlah kepadaku tempat kediamanku."
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat kediamanmu ialah di dalam bilik air
(tandas)."

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat mereka
berkumpul (mesjid, surau). Di manakah tempat bagiku berkumpul?"
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat untuk kamu berkumpul ialah di pasar-pasar
(di pusat-pusat membeli belah, pesta-pesta, kelab-kelab malam, tempat-tempat maksiat, tempat hiburan dan
sebagainya)."

Iblis berkata lagi: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu kitab untuk mereka
membaca (Al-Quran). Tunjukkanlah kepadaku apakah bahan bacaanku?"
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis, bahan bacaanmu ialah Syair dan nyanyian (sajak
dan yang bersangkutan dengannya yang melupakan mengingat Allah SWT)."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita (kata-kata benar), apakah
cerita-cerita bagiku?"
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, cerita bagimu ialah kata-kata dusta (bohong dan yang bersangkutan
denganya)."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan azan kepada anak Adam untuk mereka mengajak
orang datang (mengumpulkan orang untuk sembahyang berjamaah). Apakah azanku (untuk mengumpulkan
orang)."
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, azan untukmu ialah bunyi seruling."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah mengutus para utusanmu (para nabi dan para Rasul) kepada
anak-anak Adam. Siapakah yang akan menjadi utusan bagiku."
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, para utusanmu ialah dari dukun dan tukang sihir (dan yang lebih
kurang sama dengannya)."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kitab bertulis (ayat-ayat Al-Quran) kepada anak-
anak Adam. Apakah tulisan bagiku?"
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, tulisanmu ialah Tato, tulisan gincu yang palsu di badan (seperti
lukisan-lukisan dilengan, tahi lalat yang diada-adakan dan yang lebih kurang sama dengannya)."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak-anak Adam itu perangkap-
perangkap. Apakah perangkap bagiku."
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, perangkap untukmu ialah wanita-wanita."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan makanan (yang disebutkan dengan namaMu)
kepada anak-anak Adam. Apakah makanan bagiku?"
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, makanan untukmu ialah sesuatu yang tidak disebut nama Allah."
Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan minuman (minuman yang halal dan yang sentiasa
dimulakan dengan bismillah) kepada anak-anak Adam. Apakah minuman bagiku?"
Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, minuman untukmu ialah sesuatu yang memabukkan (seperti arak,
yang lebih kurang sama dengannya dan minuman yang tidak dimulakan dengan bismillah)."
Ibnu Mas'ud r.a. berkata: "Kalau seseorang itu makan dengan tidak membaca bismillah, maka syaitan
akan makan bersamanya. Apabila seseorang itu makan dan dimulai dengan bismillah maka syaitan tidak akan
dapat makan bersama bahkan syaitan akan memuntahkan kembali apa-apa yang sudah dimakannya."

Ibrahim Annakhaai berkata: "Kalau seseorang itu masuk ke rumahnya dan memberi salam, maka syaitan akan
berkata: "Tidak ada tempat bagiku di sini." Dan kalau seseorang itu hendak makan atau minum lalu dimulai
dengan bismillah maka syaitan akan berkata: "Tidak ada tempat dan tidak ada makanan dan minuman
untukku di sini." Akan keluarlah syaitan dengan rasa kecewa."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

7} HADIAH DARI NERAKA

Di hari kiamat kelak malaikat maut akan membentak kepada Iblis: "Berhentilah kamu Iblis laknat dan
rasalah kepedihan maut sebagaimana yang dirasai oleh orang-orang yang engkau sesatkan dalam beberapa
abad yang kau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah terhadap kamu, maka kemanakah kamu
hendak lari?."

Apabila Iblis mendengarnya maka ia cuba lari tetapi kemana sahaja ia pergi malaikat maut tetap berada
di hadapannya. Tidak ada satu tempat pun untuk ia bersembunyi. Kemudian ia berlari mendapatkan kubur
Nabi Adam sambil berkata: "Disebabkan kamulah aku mendapat laknat." Kemudian Iblis bertanya kepada
malaikat maut: "Minuman dan seksaan apakah yang akan dikenakan terhadapku?" Maka jawab malaikat:
"Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, seksa yang akan kamu terima serupa dengan siksa ahli neraka
dan berlipat kali ganda."

Mendengar hal itu maka Iblis pun berguling di atas tanah sambil menjerit sekuat suaranya, kemudian
ia berlari dari barat ke timur dan akhirnya sampai ke tempat yang mula-mula diturunkan. Disitu dia dihalang
oleh malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.

Tatkala itu bumi bagaikan api karena dikerumuni oleh malaikat Zabaniah yang menikam dengan
bantulan dari Neraka Ladha sehingga Iblis merasakan seksa sakaratul maut. Disaat itu akan dipanggil Nabi
Adam dan Siti Hawa untuk melihat Iblis. Maka berdoalah mereka: "Ya Allah, sesungguhnya engkau telah
menyempurnakan nikmat-Mu kepada kami."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

8} HARI SABTUNYA ORANG YAHUDI

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar
aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-
apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.
Demikianlah Kami mencuba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di
antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau
mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas
tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang
diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami
timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka
tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan
kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina". Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa
sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang
akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-
Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di
dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang soleh dan di antaranya ada yang
tidak demikian. Dan Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk,
agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)

Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, iaitu
sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan
Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap
pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang
ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak
mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Syaitan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk
menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka dapat mengelak dari perintah Allah tersebut? Syaitan
menunjukkan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat agar dapat menangkap ikan pada hari
Sabtu.

Penduduk desa itu terbahagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar
batas tersebut. Kelompok pertama adalah orang-orang soleh dari para dai yang menjalankan kewajiban
mereka dalam dakwah dan memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan berbagai
alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang berdiam diri, yang diam melihat pelanggaran orang-orang
yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang soleh
yang berdakwah, dengan alasan bahwa tidak ada manfaatnya menasihati dan memperingatkan sekelompok
orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan mendapat azab.

Orang-orang soleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan
kemungkaran itu bahwa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggungjawab di
hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta agar mereka mahu bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud
mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak lama
setelah berubah wujud menjadi monyet yang tidak mempunyai keturunan, mereka akhirnya mati.

Allah menyelamatkan orang-orang soleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib
orang-orang yang diam, barangkali karena mereka tidak bererti dan hina di mata Allah. Karena mereka tidak

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka tampaknya mereka termasuk orang-orang yang binasa
dan terkutuk.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

9} JANGGUT NABI HARUN BERWARNA DUA

Nabi Musa a.s. telah diperintahkan oleh Allah s.w.t. supaya pergi ke bukit Sina untuk menerima
wahyu. Semasa pemergian Nabi Musa, segala urusan telah diserahkan kepada saudaranya Nabi Harun a.s.
Pemergian Nabi Musa mengambil masa selama 40 hari dan 40 malam.

Ketiadaan Nabi Musa a.s telah mengembirakan seorang musuh dalam selimut bernama Samiri. Dia
telah memunafaat masa ini untuk menyesatkan kaum Nabi Musa yang selama ini telah bersusah payah
membentuk dan memberi keimanan kepada mereka. Sewaktu Nabi Musa menyeberangi Laut Merah setelah
pulang dari Mesir, kaki kuda yang ditunggangi oleh Nabi Musa telah tenggelam dalam pasir di tengah lautan
yang kering itu. Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Nabi Musa, kuda yang ditungganginya tetap tidak
mahu meneruskan perjalanan untuk menyeberangi Laut Merah.

Karena itu Allah telah mengutuskan malaikat Jibrail dengan menunggang kuda betina. Melihat lawan
sejenisnya kuda yang ditunngangi oleh Nabi Musa telah mengejar kuda yang ditunggangi oleh Malaikat Jibrail.
Samiri yang ikut serta dalam rombongan tersebut telah mengambil segenggam pasir bekas tapak kaki kuda
yang ditunggangi oleh Jibrail dan disimpannya untuk dijadikan azimat.

Apabila tiba masa yang sesuai iaitu semasa Nabi Musa bersunyi di Bukit Sina, Samiri membuat patung
seekor lembu daripada emas murni. Setelah siap, patung itu diisinya dengan pasir yang di ambil dari bekas
tapak kaki kuda Jibrail. Dalam waktu yang singkat sahaja patung lembu tersebut dapat mengeluarkan suara.
Melihat keadaan tersebut, umat Nabi Musa datang berduyun-duyun kepada Samiri. Samiri memimpin mereka
menyembah patung lembu yang menakjubkan itu.

Nabi Harun sangat marah setelah melihat umatnya menyembah berhala, lalu berusaha mencegah
umatnya daripada terus syirik kepada Allah bahkan umatnya mengancam Nabi Harun untuk membunuhnya
jika Nabi Harun terus melarang mereka meyembah patung lembu tersebut. Nabi Harun tidak dapat berbuat
apa-apa untuk melarang mereka daripada terus menyembah patung tersebut. Setelah kembali daripada Bukit
Sina, Nabi Musa sangat marah karena melihat umatnya telah murtad.

Nabi Harun telah di persalahkan dalam hal ini. Dalam keadaan marah yang tidak dapat dikawal Nabi
Musa telah menarik janggut Nabi Harun menyebabkan janggut yang dipegang oleh Nabi Musa telah bertukar
menjadi putih manakala janggut yang tidak terkena tangan Nabi Musa kekal berwarna hitam. Sejak itu janggut
Nabi Harun mempunyai dua warna iaitu putih dan hitam.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

10} KEADAAN MANUSIA DI PADANG MAHSYAR

Setelah semua mahkluk yang bernyawa dialam nyata ini mati dan hancur binasa Allah s.w.t. memerintahkan
Malaikat Israfil untuk meniupkan angin Sangakala yang hebat itu untuk menghidupkan semula semua mahkluk yang
sudah mati Israfil meniup dan berteriak dengan sekuat-kuatnya: "Wahai nyawa yang telah keluar dari badan, tulang-
tulang yang telah reput luluh, tubuh yang telah buruk, urat yang telah putus bercerai, kulit-kulit yang telah pecah hancur,
rambut-rambut yang telah luntr! Bangunlah kamu semua untuk menjalani hukuman dari Allah s.w.t. yang menjadi
Hakim Besar dan Raja kepada semua raja!".
Maka dengan tiba-tiba mereka pun tegak bangun berdiri. Mereka lihat langit, didapati langit berjalan-jalan,
mereka lihat bumi, didapati bertukar wajah, tidak seperti bumi yang dahulu. Dilihat bintang-bintang, semuanya telah
berhimpun di satu kawasan dengan padatnya. Dilihat laut terdapat api yang sedang bernyala-nyala diatasnya. Dilihat
Malaikat Zabaniah telah berada dihadapan mereka. Dilihat matahari telah hilang cahayanya. Maka sadar dan tahulah
mereka bahwa mereka berada ditempat yang dijanjikan kiamat.
Lantas mereka berkata: "Inilah dia sebagaimana yang telah Allah janjikan dan inilah menunjukkan kebenaran
para Rasul." Seperti yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran: "Mereka berkata: Aduhai celakanya kami! Siapakah yang
membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?, Lalu dikatakan kepada mereka: "Inilah dia yang telah dijanjikan
oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul !" (Yassin, Ayat: 52)
Mereka pun keluar dari kubur tanpa pakaian, tidak berkasut dan sebagainya. Mereka bertelanjang bulat tanpa
seurat benang pun dibadan. Dalam masa bangkit itu, manusia dalam keadaan bermacam-macam rupa.
1. Setengah mereka ada yang berupa kera karena di dunia suka membuat fitnah kepada orang lain.
2. Ada yang berupa khinzir karena suka makan suap ketika menjalankan hukuman.
3. Ada yang buta mata karena keterlaluan pada menghukum manusia.
4. Ada yang pekak dan bisu karena mereka heran dengan amalan yang mereka lakukan.
5. Ada yang mengalir daripadanya nanah dan darah yang amat busuk dan sentiasa menikam-nikam lidah sendiri.Ini
adalah kumpulan ULAMA/ GURU yang bercakap dan mengajar tetapi perbuatannya tidak sama dengan apa yang
diucapkan.
6. Ada pula yang luka-luka seluruh badan karena suka menjadi saksi bohong.
7. Ada yang telapak kaki mereka terletak didahi dan terikat kepada ubun-ubun mereka serta menjadi sangat busuk, lebih
busuk daripada bangkai. Mereka adalah orang yang sanggup membeli dunia dengan akhirat (mencari kemewahan
dunia dengan memperalatkan agama).
8. Ada seperti orang mabuk, rebah ke kiri, rebah ke kanan terhuyung-hayang. Mereka inilah yang sanggup menyimpan
harta dari belanjakan ke jalan Allah.
9. Ada yang berkeadaan benar-benar mabuk,orang ini suka bercerita-cerita dalam masjid akan hal dunia.
10. Ada yang berupa keledai karena suka makan harta riba.
11. Ada yang tidak bertangan dan tidak berkaki. Mereka ini suka menyakiti orang-orang sekampungnya.
12. Ada yang berupa babi karena mereka mempermudah-mudahkan sembahyang lalai dalam sembahyang)
13. Ada pula yang bangkit dengan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking yang sentiasa mengigit-gigit dan
menyengat-nyengat. Mereka ini di dunia payah hendak mengeluarkan zakat.
14. Ada yang berkeadaan dimana darah yang amat busuk sentiasa keluar dari mulut mereka.Orang ini suka berbohong
dalam perniagaan / berdagang.
15. Ada yang sampai terasing daripada manusia serta badannya sangat busuk dari bangkai. Mereka ini suka
menyembunyikan maksiat karena takutkan manusia,tidak takut pada Allah.
16. Ada yang terpotong kepala, keadaannya tercerai dari leher. Orang ini selalu sanggup untuk bersaksi bohong.
17. Ada yang bangun dari kubur tiada berlidah dan mengali darah busuk dari dalam mulutnya. Orang itu malas
mengucap kalimah syahdah.
18. Ada pula yang berjalan dengan kepala di bawah dan kaki di atas langit.Darah dan nanah sentiasa mengalir dari
kemaluan mereka.Mereka itu suka berbuat zina semasa hidup.
19. Ada yang berkeadaan muka hitam dan perutnya penuh dengan api neraka.Mereka ini suka memakan harta anak
yatim secara zalim.
20. Ada pula yang bangun dengan mengidap penyakit kusta dan sopak. Mereka inilah yang durhaka terhadap kedua ibu
bapanya.
21. Ada yang gigi mereka seperti tanduk lembu, lidah mereka terjelir hingga ke perut, najis dan kencing sentiasa keluar
dari perut mereka. Mereka adalah orang yang suka meminum arak.

semoga kita tergolong dalam golongan yang segera menginsafi diri dan bertaubat di atas dosa dan pengkhianatan yang
dilakukan terhadap sesama manusia.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

11} KISAH SEEKOR ULAT DENGAN NABI DAUD A.S.

Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud a.s. sedang
duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah
pada debu.

Lalu Nabi Daud a.s. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"

Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-
kata. Lalu ulat merah itu pun mulai berkata-kata kepada Nabi Daud a.s. "Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah
mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar'
setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca
'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam
sebanyak 1000 kali.

Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud a.s. "Apakah yang
dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"

Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kesilapannya karena memandang remeh akan ulat tersebut, dan
dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud a.s. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah
S.W.T.

Begitulah sikap para Nabi a.s. apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan
segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman
para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya
kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita
tumpangi ini.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

12} KISAH TSABIT DISURUH MENIKAH KARENA SEBIJI APEL

Seorang lelaki yang soleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-
tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum
itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka
tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan tetapi baru setengahnya di
makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.
Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meninta
dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja
dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya". Orang itu
menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus
kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan
minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau
ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu,
"Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang
tidak halal bagiku karena tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita
melalui sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api
neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah
si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai
tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan.
Karena itu mahukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak,
aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena
takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab,
"Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah
karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"
Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya,
"Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang
buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya, apakah
perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan
kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak boleh menghalalkan apa
yang telah kau makan !"
Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan
perkahwinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku
akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu
meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan
menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkahwinan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya.
Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun
isterinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan
bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu"alaikum..."

Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab
salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut
uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi
ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat
mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia
menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam
hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang
sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa
engkau buta. Mengapa?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-
apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli, mengapa?"
Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mahu mendengar berita dan cerita orang yang
tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada
Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya.
Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku
untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke
tempat-tempat yang boleh menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya.
Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan
purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian
mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau
adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

13} MALAIKAT DI RUMAHMU

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat
disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana,
saya begitu kecil dan lemah"?

Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan
mengasihimu."

"Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah
cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan
kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan bagaimana saya boleh mengerti saat orang-orang bercakap kepadaku jika saya tidak mengerti
bahasa mereka ?"

"Malaikatmu akan bercakap kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar;
dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu bercakap."

"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?"
"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."
"Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"
"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."
"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."
"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu
boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya
perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."


Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

14} MENINGGALKAN DUSTA DITERIMA KERJA

Ada seorang pria berkebangsaan Eropa yang telah memeluk Islam. Dia adalah seorang muslim yang
baik Islamnya, jujur dalam tindakannya dan bersemangat untuk menampakkan ke-Islamannnya. Dia bangga
dengan Islamnya di hadapan orang-orang kafir. Tidak ada perasaan minder, malau atau perasaan ragu. Bahkan
tanpa ada kesempatan terlewatkan dia selalu bersemangat untuk menampakkan ke-Islaman itu.

Suatu saat dia bercerita bahwa ada sebuah iklan lowongan kerja di sebuah instansi pemerintah yang
kafir. Pria muslim yang bangga dengan Islamnya ini mengajukan lamaran untuk mendapat pekerjaan tersebut.
tentunya dia harus menjalani tes wawancara. Selain dia banyaka juga orang orang yang ikut tes ini. Saat tiba
gilirannya untuk tes wawancara, panitia khusus wawancara ini mengajukan kepadanya beberapa pertanyaan.
Diantara pertanyaan itu adalah, 'Apakah Anda minum minuman keras?', dia jawab, 'Tidak, saya tidak
mengkonsumsi minuman keras karena saya orang islam dan agama saya melarangnya.' Mereka bertanya lagi,
'Apakah Anda memiliki teman kencan dan pacar?', dia jawab, 'Tidak, karena agama Islam yang saya peluk ini
telah mengharamkannya. Saya hanya berhubungan dengan istri yang telah saya nikahi sesuai dengan syariat
Allah SWT'.

Wawancara telah usai. Dia keluar dari ruang tes, tetapi dia pesimis akan berhasil dalam persaingan ini.
Ternyata di luar dugaan hasil akhir menyebutkan, semua pelamar yang jumlahnya banyak itu gagal, hanya
dialah satu-satunya yang berhasil diterima. Kemdian dia pergi menemui ketua panitia tes itu dan mengatakan,
'Tadinya saya menunggu pernyataan tidak diterima untuk pekerjaan ini, sebagai balasan atas perbedaan agama
antara saya dan Anda, juga karena saya memeluk Islam. Saya terkejut bisa diterima untuk bergabung dengan
rekan-rekan kristen di sini. Apa rahasia dibalik itu?' Ketua Panitia menjawab, 'Sebenarnya orang yang
dicalonkan untuk pekerjaan ini, syaratnya harus orang yang selalu cekatan dan perhatian penuh dalam setiap
keadaan, juga tidak teler. Sementara, orang yang mengkonsumsi minuman keras tidak mungkin bisa demikian.
Kami memang mencari orang yang tidak mengkonsumsi minuman keras, dan Anda terpilih untuk pekerjaan
ini karena Anda memenuhi syarat.' Maka keluarlah dia dari ruangan seraya memuji dan bersyukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan untuknya nikmat yang begitu besar sambil membaca firman Allah, "Dan
barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan untuknya jalan keluar." (Ath-Thalaq:2)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

15} NABI DANIAL A.S. DENGAN SINGA

Suatu saat, Raja Bukhatnezar datang ke Baitul Maqdis dari negeri Syam. Dia membunuh orang-orang
Bani Israil dan merebut secara paksa kota Baitul Maqdis serta menawan ramai orang dari mereka. Di antara
mereka yang ditawan adalah Nabi Danial a.s.

Sebelumnya, Raja ini didatangi oleh para ahli nujum (peramal) dan orang-orang cendekiawan saat itu.
Mereka semua mengatakan, 'pada malam ini dan ini akan dilahirkan seorang bayi yang nantinya akan
menghinakan dan menghancurkan kerajaanmu.' Maka Raja itu berjanji dan bersumpah, 'Demi Allah, tak ada
seorang bayi pun yang lahir pada malam itu kecuali akan aku bunuh,' Di antara bayi-bayi yang lahir saat itu,
hanya bayi Danial saja yang tidak dibunuh, tetapi dibuang ke hutan yang terdapat singa di dalamnya. Bayi
Danial hanya sempat dijilat-jilat oleh seekor singa beserta anaknya dan tidak menyakitinya, sampai akhirnya
datanglah ibunya. Saat dua binatang itu menjilatinya, maka Allah s.w.t. menyelamatkannya. Para cendekiawan
daerah itu mengatakan, bahwa akhirnya Danial mengukir gambar dia beserta dua singa itu yang sedang
menjilatinya, di atas batu cincinnya agar senantiasa tidak lupa akan nikmat Allah s.w.t. itu. (HR. Ibnu Abid-
Dunya dengan sanad hasan).

Dalam redaksi riwayat lain disebutkan:

Ada seorang Nabi pada masa Bani Israil, jauh setelah Nabi Musa a.s. meninggal dunia, namanya
Danial a.s. Dia didustakan oleh kaumnya. Bahkan akhirnya dia diciduk oleh raja yang berkuasa saat itu dan
dilemparkan ke kandang seekor singa yang sudah dilaparkan.

Setelah Allah s.w.t. melihat, betapa besar perasaan tawakkalnya, juga kesabarannya, hanya karena
mengharap keridhaanNya, maka Allah mencegah mulut-mulut singa itu untuk memakannya. Bahkan sampai
Danial berdiri di atas kedua kakinya di hadapan singa yang sudah tunduk dan tidak lagi membahayakan.
Kemudian Allah mengirim Irmiya dari Syam sehingga Danial dapat keluar dari masalah ini dan menumpas
orang yang ingin membinasakannya'.

Dari Abdullah bin Abil Hudail, dia berkata: "Bukhtanashar telah melatih dua singa untuk berburu dan
meletakkannya di dalam kandang. Kemudian dia menggiring Danial dan melemparkannya pada binatang
tersebut. Tetapi singa itu tidak mengganggunya sama sekali. Danial pun, dengan izin Allah, untuk beberapa
lama tinggal di dalam kandang. Tiba-tiba -suatu saat- dia ingin makan dan minum seperti lazimnya orang-
orang. Maka Allah s.w.t. memerintahkan melalui wahyu kepada Irmiya yang saat itu berada di Syam, untuk
menyediakan makanan dan minuman Danial. Maka dia berakta: "Ya Rabbi, aku sekarang berada di tanah suci
(Baitul Maqdis), sementara Danial berada di kota Babilon di tanah Iraq." Lalu Allah mewahyukan lagi
kepadanya: "Siapkanlah apa yang telah Aku perintahkan kepadamu. Aku akan kirim utusan yang akan
membawamu ke sana beserta apa yang kau persiapkan." Akhirnya Irmiya melaksanakan perintah tersebut dan
Allah mengirim utusan yang membawanya serta makanan yang dipersiapkannya. Sesampainya di depan
gerbang kandang singa;
Danial berkata: "Siapa ini?"
Irmiya: "Aku Irmiya."
Danial: "Kenapa kau datang ke mari?"
Irmiya: "Aku diutus oleh Tuhanmu untuk menemuimu."
Danial: "Apakah Dia menyebut namaku?"
Irmiya: "Ya."

Danial: "Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang tidak melupakan orang yang mengingatNya. Segala
puji bagi Allah yang kalau ada orang bertawakkal padaNya, maka Dia akan berikan kecukupan padanya. Segala
puji bagi Allah yang kalau ada orang yang percaya kepadaNya, tidak akan Dia pasrahkan urusannya pada yang
lain. Segala puji bagi Allah yang memberikan keselamatan atas kesabaran. Segala puji bagi Allah yang telah
menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, Dialah tempat kepercayaan kami,
ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, Dia tempat harapan kami,
ketika semua cara tertutup di hadapan kami."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

16} NABI IDRIS A.S. MENIKAM MATA IBLIS

Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa pada suatu hari sedang Nabi Idris a.s. duduk menjahit
bajunya, maka dengan tiba-tiba berdiri di hadapan pintu rumah Nabi Idris seorang lelaki yang tidak dikenali
dan ditangannya terdapat sebiji telur. Lalu ia berkata: "Wahai Nabi Idris! Bolehkah Tuhan kamu memasukkan
dunia ini ke dalam telur yang sedang aku pegang?" Apabila Nabi Idris mendengar kata-kata lelaki itu, tahulah
ia bahwa yang berbicara dengannya itu adalah iblis.

Lalu Nabi Idris berkata kepadanya: "Datanglah dekat aku dan tanyalah apa yang hendak kamu
ketahui." Setelah iblis menghampirinya maka Nabi Idris pun berkata: "Tuhanku boleh memasukkan dunia ini
ke dalam apa saja, jangankan dalam telur yang kamu pengang itu, bahkan ia dapat memasukkan dunia ini ke
dalam lubang jarum yang aku pegang."

Setelah menjawab soalan yang dikemukakan oleh iblis itu, Nabi Idris dengan cepat menusuk mata iblis
dengan jarum yang ada di tangannya. Alangkah terperanjatnya iblis dengan tindakan yang tidak diduga sama
sekali. Lalu iblis pun lari meninggalkan Nabi Idris yang telah membutakan sebelah matanya. Iblis itu buta
sebelah matanya sehingga tiba saat kebangkitan junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

17} NABI ISA A.S. DENGAN SI RAKUS

Dahulu ada seorang lelaki yang datang kepada nabi Isa a.s., ia ingin sekali bersahabat dengan beliau,
karena itu ia berkata : .... "Aku ingin sekali bersahabat denganmu kemana saja engkau pergi." Jawab Isa a.s.:
"Baiklah kalau demikian."

Pada suatu hari berjalanlah keduanya di tepi sungai dan makanlah berdua tiga potong roti, Nabi Isa
a.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Kemudian ketika Nabi Isa a.s. pergi
minum ke sungai, dan kembai roti yang sepotong itu tidak ada, lalu beliau bertanya kepada sahabatnya:
"Siapakah yang telah mengabil sepotong roti ?" Jawab sahabat itu: "Aku tidak tahu."

Maka berjalanlah keduanya, tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu
dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa a.s. menyuruh
anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi
Isa a.s. bertanya: Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang
mengambil sepotong roti itu ?" Jawab sahabatnya: "Aku tidak tahu."

Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s.
memegang tangan sahabatnya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang, lalu ditanyalah
sahabatnya itu sekali lagi: "Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil
sepotong roti itu ?" Sahabat itu menjawab: "Aku tidak tahu."

Kemudian berjalanlah keduanya ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa
a.s. mengambil tanah dan kerikil/anak batu, lalu diperintahkan: "Jadilah emas dengan izin Allah." Maka
dengan tiba-tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bahagian, kemudian
beliau berkata: "Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil
roti." Serentak sahabat itu menjawab: "Akulah yang mengambil roti itu."

Nabi Isa a.s. berkata: "Maka ambillah semua bahagian ini untukmu." Lalu keduanya berpisah.
Kemudian orang itu didatangi oleh dua orang yang akan merampok harta itu dan membunuhnya lalu orang
itu (sahabat Isa a.s.) berkata: "Lebih baik kita bagi tiga saja." Ketiga orang itu menjadi setuju, lalu menyuruh
salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, dan
berkata dalam hatinya: "Untuk apa kita membagi wang/harta, lebih baik makanan ini saya bubuh racun saja
biar keduanya mati, dan ambil semua harta itu."

Lalu diberinya racun makanan itu. Sementara orang yang tinggal itu berkata: "Untuk apa kita membagi
harta ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja, lalu harta itu kita bagi dua." Maka ketika datang orang yang
berbelanja itu, segera dibunuh oleh keduanya, lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan
dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang
mereka mati di sekitar harta itu.

Kemudian ketika Nabi Isa a.s. berjalan di hutan dan menemukan (melihat) hal itu, maka iapun berkata
kepada sahabat-sahabatnya: "Inilah contohnya dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

18} NABI MUSA A.S. DENGAN 'AUJ BIN UNUQ

'Auj bin Unuq adalah manusia yang berumur sehingga 4,500 tahun. Tinggi tubuh badannya di waktu
berdiri adalah seperti ketinggian air yang dapat menenggelamkan negeri pada zaman Nabi Nuh a.s. Ketinggian
air tersebut tidak dapat melebihi lututnya. Ada yang mengatakan bahwa dia tinggal di gunung. Apabila dia
merasa lapar, dia akan menghulurkan tangannya ke dasar laut untuk menangkap ikan kemudian
memanggangnya dengan panas matahari. Apabila dia marah atas sesebuah negeri, maka dia akan mengencingi
negeri tersebut hinggalah penduduk negeri itu tenggelam di dalam air kencingnya.

Apabila Nabi Musa bersama kaumnya tersesat di kebun teh, maka 'Auj bermaksud untuk
membinasakan Nabi Musa bersama kaumnya itu. Kemudian 'Auj datang untuk memeriksa tempat kediaman
askar Nabi Musa a.s., maka dia mendapati beberapa tempat kediaman askar Nabi Musa itu tidak jauh dari
tempatnya. Kemudian dia mencabut gunung-gunung yang ada di sekitarnya dan diletakkan di atas kepalanya
supaya mudah untuk dicampakkan kepada askar-askar Nabi Musa a.s.

Sebelum sempat 'Auj mencampakkan gunung-gunung yang dijunjung di atas kepalanya kepada askar-
askar Nabi Musa a.s, Allah telah mengutuskan burung hud-hud dengan membawa batu berlian dan
meletakkannya di atas gunung yang dijunjung oleh 'Auj. Dengan kekuasaan Allah, berlian tersebut menembusi
gunung yang dijunjung oleh 'Auj sehinggalah sampai ke tengkuknya. 'Auj tidak sanggup menghilangkan
berlian itu, akhirnya 'Auj binasa disebabkan batu berlian itu.

Dikatakan bahwa ketinggian Nabi Musa a.s adalah empat puluh hasta dan panjang tongkatnya juga
empat puluh hasta dan memukulkan tongkatnya kepada 'Auj tepat mengenai mata dan kakinya. Ketika itu
jatuhlah 'Auj dengan kehendak Allah s.w.t. dan akhirnya tidak dapat lari daripada kematian sekalipun
badannya tinggi serta memiliki kekuatan yang hebat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

19} PANASNYA API NERAKA !

Dari sebuah hadis ada diceritakan ALLAH s.w.t. telah menghantar malaikat Jibril bertemu malaikat
Malik untuk mengambil api darinya bagi kegunaan Adam untuk memasak. Malaikat Malik pun bertanya
"Wahai Jibril! berapa banyakkah yang kamu mahu?" Sebesar buah tamar, jawab Jibril. Kata Malik, "Tahukah
kamu, kalau aku berikan api neraka sebesar yang kamu mahu pasti akan hancur lebur 7 petala langit dan bumi
karena kepanasannya. "Kalau begitu separuh buah tamar, kata Jibril. Jawab Malik, "Kalau separuh darinya
nescaya langit tidak dapat menurunkan hujan walaupun setitik ke bumi dan segala tanaman akan musnah."

Malaikat Jibril lalu memohon pertolongan dari ALLAH untuk mengetahui jumlah yang betul. ALLAH
lalu berfirman, "Ambillah sebesar biji sawi." Pergilah Jibril mendapatkan api itu kemudiannya api itu dibasuh
dahulu dengan 70 buah sungai di syurga. Setelah itu ianya dibawa kepada Adam dan diletakkan di atas puncak
gunung yang tinggi. Tiba-tiba cairlah gunung itu dan tinggallah hanya sedikit maka api itulah yang digunakan
hingga sekarang.

Kesimpulannya, api neraka beribu-ribu kali lebih panas dari api di dunia. Nauzubillahiminzalik.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

20} PENOLAK RAKIT DAN SEORANG WALI

Diceritakan oleh sebahagian orang salih:

Pekerjaanku adalah sebagai penolak rakit di sungai, yakni aku memindahkan penumpang dari satu
tebing sungai ke tebingnya yang lain. Hal itu sudah ku lakukan sejak bertahun-tahun lamanya. Pada suatu hari,
datanglah seorang lelaki tua yang sangat bersinar-sinar wajahnya, ia mendekatiku lalu memberi salam. Aku
pun membalas salamnya dengan baik.

"Tuan!" berkata orang tua itu kepadaku. "Bolehkah tuan menyeberangkanku ke tebing sebelah sana
secara ikhlas lillahi ta'ala?"

"Boleh," jawabku. "Aku boleh membawamu ke sana dengan ikhlas, tanpa bayaran!" Lelaki tua itu pun
menaiki rakitku dan aku pun menjalankan rakit itu menuju ke tebing yang sebelah. Saat tiba di tebing sana,
orang itu berkata lagi:

"Tuan, aku akan memberikan sesuatu kepada tuan, bolehkah tuan menjaganya?"

"Apakah itu?" tanyaku kepadanya. "Hanya suatu bungkusan dan sebilah tongkat. Apabila datang hari
besok hampir waktu Zohor, tuan akan menemukan diriku mati di bawah pohon itu," dia berkata begitu
sambil menunjukkan pohon yang dimaksudkan. Kemudian dia menyambung pesanannya lagi:

"Maka mandikan dan bungkuslah aku dengan kain yang ada di bawah kepalaku, kemudian
sholatkanlah aku dan kebumikan aku di bawah pohon itu. Setelah itu ambillah bungkusan ini serta tongkatnya
lalu simpanlah dia baik-baik. Sewaktu-waktu kalau ada orang yang memintanya berikanlah kepadanya!"
pesannya dengan sungguh-sungguh.

"Itu saja pesananmu?!" tanyaku lagi, Dia mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah," kataku dengan
penuh kchairanan. Malam itu aku tak dapat tidur karena terus memikirkan keadaan orang itu. Betulkah dia
akan mati, seperti yang dia katakan? Kalau tidak, buat apa aku memikul bebanan amanat ini! Apabila
menjelang pagi, aku segera pergi ke tempat rakitku untuk bekerja, sambil menunggu waktu yang ditetapkannya
itu.

Apablia menjelang waktu Zohor, aku pun duduk termangu-mangu dan hatiku berdebar-debar. Tiba-
tiba aku terlena dan terus tertidur, dan baru bangun ketika waktu menjelang Asar. Aku teringat akan janjiku
kepada lelaki tua itu, dan aku cepat-cepat menuju ke bawah pohon yang ditunjukkan kepadaku semalam.
Ternyata benar lelaki itu telah meninggal dunia di sana, dan wajahnya semakin bersinar-sinar.

"Inna Lillaahi Wa Innaa llaihi Raji'uun!" lisanku mengucap. Aku pun segera menyelenggarakan
mayatnya, memandikannya lalu membungkusnya dengan kain yang diletakkan di bawah kepalanya yang
baunya sangat harum sekali. Kemudian mensholatinya dan menggali kubur di bawah pohon. Ternyata di sana
telah terdapat kuburan yang dibuat dari batu yang sangat halus sekali buatannya. Aku masukkan jasad itu ke
dalamnya, lalu menimbuni kubur itu dengan tanah, dan aku ambil bungkusan serta tongkat titipannya dan
menyimpannya di rumah.

Hari itu, aku terpaksa bekerja sampai pagi untuk menggantikan masa aku gunakan untuk
menyelenggarakan pengebumian mayat lelaki tua tadi. Apabila menjelang fajar, datanglah seorang pemuda
kepadaku seraya memandangku dengan pandangan yang tajam sekali. Setelah aku mengamat-amatinya, aku
mengenalinya. la adalah seorang pemuda yang biasa bermain sandiwara, dan biasa menyanyi dan menari. la
memakai baju yang tipis, sementara jari-jarinya penuh dengan pacar. Pemuda itu mendekatiku seraya memberi
salam. Aku membalas salamnya. la bertanya:
"Benarkah tuan ini fulan bin fulan?" aku hairan bagaimana dia tahu namaku.
"Betul", jawabku. "Jika demikian, di manakah amanat itu?"
"Amanat apa?" tanyaku kembali.
"Sebuah bungkusan dan sebilah tongkat," pemuda itu memberitahuku.
"Siapakah yang memberitahukan hal itu kepadamu?"

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Aku sendiri tak mengerti," jawabnya, "tapi tadi malam aku sedang di rumah teman untuk meraikan
pesta perkahwinan. Aku menari-nari serta menyanyi sampai jauh malam dan aku pun tidur di sana. Tiba-tiba
datang seorang yang tak ku kenal membangunkanku seraya berkata:

"Wahai pemuda, bangunlah! Ketahuilah bahwa Allah s.w.t. telah mematikan seorang walinya, dan
menjadikan dirimu sebagai gantinya. Nah pergilah sekarang juga dan temui fulan bin fulan yang bekerja
sebagai penolak rakit, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya wali Allah yang mati itu meninggalkan amanah
untukmu, iaitu berupa sebuah bungkusan dan sebilah tongkat."

Aku benar-benar kehairanan mendengar penuturan pemuda itu, dan aku pun menyerahkan kedua
amanah itu kepadanya. la menerimanya lalu menanggalkan pakaiannya yang di atas badan, kemudian mandi
dan berwudhuk, lalu membuka bungkusan itu yang ternyata di dalamnya ada sepasang pakaian, lalu
memakainya, dan memegang tongkat. Kemudian dia datang kepadaku seraya berkata:

"Terima kasih karena kau sanggup menjaga amanat ini, semoga Tuhan saja yang membalasmu!"

Kemudian pemuda itu pergi meninggalkanku. Ke mana dia pergi, aku pun tidak tahu. Di sepanjang-
panjang hari itu, aku terus memikirkan tentang pemuda itu, dan bagaimana dia dengan kehidupannya yang
lalai dan sia-sia boleh menerima amanat wali yang mati itu. Bila aku merasa penat, aku pun tidur. Dalam
tidurku itu aku mendengar suatu suara yang mengatakan:

"Wahai hamba Allah! Apakah engkau keberatan jika Allah berkenan melimpahkan kurnianya kepada
hambanya yang selalu membuat derhaka kepadaNya? Ketahuilah, bahwa Allah berhak sepenuhnya untuk
memberikan kelebihannya kepada sesiapa pun, takdirnya adalah menurut iradatnya!"
Pada masa itulah, aku terkejut dari tidurku, lalu bangun menangis sejadi-jadinya. Dalam menangis itu
aku bermohon: "Ya Allah! Berilah hambamu ini rahmat dan belas-kasihmu! Berilah pertolongan untuk
berbakti kepadamu, bersyukur atas segala nikmatmu, dan bersabar atas segala cubaanmu! Amin"

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

21} KEYAKINAN DAN PRASANGKA BAIK

Seorang murid mendambakan syeikh yang akan menyampaikannya kepada Allah. Meski sudah
berusaha keras, ia tak berhasil menemukan syeikh yang diidamkan. Suatu hari ada yang berkata kepadanya
bahwa ia tidak akan menemukan seorang syeikh yang dapat menyampaikannya kepada Allah kecuali Fulan bin
Fulan yang tinggal disuatu kota. Ia pun segera berangkat ke kota itu. Setelah sampai di sana, ia menanyakan
tentang orang yang dimaksud. Penghuni kota menunjukkan kepadanya seorang lelaki yang berperangai buruk
dan suka bermaksiat. Ia mendatangi rumah orang itu dan mengetuk pintunya.
"Siapa?" tanya pemilik rumah.
"Fulan," jawabnya.
Pemilik rumah sedang menunggu orang yang kebetulan namanya sama dengan nama si murid. Ia telah
berjanji kepadanya untuk bersenang-senang dengan wanita dan minum minuman memabukkan. Ia lalu
membukakan pintu karena mengira bahwa tamu itu adalah temannya.
Si murid masuk ke dalam rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, ia lalu duduk bersimpuh dan
menangis. Pertemuan dengan sang calon syeikh ini begitu mengharukannya sehingga ia tidak melihat wanita-
wanita dan minuman keras yang ada di situ."Apa yang terjadi denganmu?" tanya pemilik rumah kehairanan.
"Aku ingin agar kamu menyampaikan aku kepada Allah. Aku telah berusaha mencari guru, tetapi tidak
menemukan selain kamu," kata si murid dengan suara sendu. Karena ingin segera terbebas dari orang yang
tampak aneh ini, lelaki itu berkata sekenanya, "Pergilah ke tempat A, di bawah gunung B. Di sana akan kamu
temukan air. Berwudhulah dengan air itu kemudian beribadahlah di situ sampai Allah memberimu ilham."

Si murid segera keluar melaksanakan perintah syeikhnya. Ia beribadah dengan sungguh-sungguh


sampai akhirnya Allah memberinya ilham. Setelah menerima ilham dari Allah, ia akhirnya tahu bahwa orang
yang selama ini dianggap sebagai syeikhnya ternyata adalah manusia yang berperangai buruk dan suka
bermaksiat kepada Allah.

Si murid kemudian mulai dikenal orang. Kesolehannya menjadi buah bibir masyarakat. Manusia mulai
berdatangan, ada yang ingin menuntut ilmu, ada juga yang sekadar ingin memperoleh keberkahan. Bertambah
hari muridnya bertambah banyak. Suatu hari ia jatuh sakit. Ketika penyakitnya menjadi semakin parah, para
muridnya bertanya, "Guru, siapa yang akan kamu angkat untuk menggantikan kedudukanmu jika kamu
wafat."

"Fulan bin Fulan yang suka bermaksiat. Karena itu, bertawajuhlah kalian kepada Allah, berdoalah,
agar sebelum aku meninggal dunia, Allah telah mengubah keadaannya menjadi yang terbaik, dan memberinya
petunjuk, karena sesungguhnya aku tidak akan mencapai kedudukan ini kalau bukan karena dia. Bertawajuhlah
kepada Allah!"

Allah mengabulkan doa mereka. Lelaki itu bertaubat dan menjadi murid dari mantan muridnya. Ia
berusaha sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah di bawah bimbingan gurunya. Sepeninggal
sang guru, ia dipercaya untuk menggantikan kedudukannya. Barangsiapa bertaubat, Allah akan menerima
taubatnya. Karena lelaki tadi mendekatkan diri kepada Allah dengan benar (kesungguhan), ia mencapai
kedudukan yang tinggi. Barang siapa menghadap Allah dengan benar, ia akan mencapai apa yang telah dicapai
oleh orang-orang yang sempurna.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

22} PERBEDAAN TA'ARUF DAN PACARAN

Tujuan :
- taaruf (t) : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak
berlanjut dengan pernikahan.
- pacaran (p) : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak
berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah ...
Kapan dimulai
- t : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap
secara fisik, mental serta materi.
- p : saat sudah diledek sama teman:"koq masih jomblo?", atau saat butuh temen curhat, atau saat taruhan
dengan teman.
Waktu
- t : sesuai dengan adab bertamu.
- p : pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa.
Tempat pertemuan
- t : di rumah sang calon, balai pertemuan, musholla, masjid, sekolahan.
- p : di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, diskotik, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik.
Frekuensi pertemuan
- t : lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
- p : lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu.
Lama pertemuan
- t : sesuai dengan adab bertamu
- p : selama belum ada yang komplain, lanjut !
Materi pertemuan
- t : kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan.
- p : cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.
Jumlah yang hadir
- t : minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (bertiga). maksimal tidak terbatas
(disesuaikan adab tamu).
- p : calon lelaki dan calon perempuan saja (berdua). klo rame-rame bukan pacaran, tapi rombongan.
Biaya
- t : secukupnya dalam rangka menghormati tamu (sesuai adab tamu).
- p : kalau ada biaya: ngapel, kalau ngga ada absent dulu atau cari pinjeman, terus tempat pertemuannya di
rumah aja kali ya? tapi gengsi dong pacaran di rumah doang ?? apa kata doi coba ??
Lamanya
- t : ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik. dan ketika informasi
sudah cukup (bisa seminggu, sebulan, 2 bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu?
- p : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun, 2 tahun, bahkan mungkin 10 tahun.
Saat tidak ada kecocokan saat proses
- t : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan menyebut alasannya.
- p : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/tanpa menyebut
alasannya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

23} RIWAYAT ASAL KEJADIAN NABI ADAM A.S.

Pada suatu ketika Allah s.w.t. menitahkan Malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil
sebahagian tanahnya untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Namun ketika tiba di bumi, bumi enggan
tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, hingga bumi bersumpah, demi Allah ia tidak akan rela sebahagian
tanahnya dijadikan Adam. Karena ia bimbang kelak Adam akan berbuat maksiat kepada Allah.

Lalu Jibril kembali ke hadrat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa apabila mendengar sumpahnya
bumi. Kemudian Allah menitahkan malaikat Mikail turun pula ke bumi dengan maksud yang sama, namun
setelah mendengar perkataan bumi seperti apa yang dikatakan kepada Jibril, Mikail pun tidak dapat berbuat
apa-apa, kembali ke hadrat Allah dengan tangan hampa.

Akhir sekali Allah menyuruh Malaikat Izra'il turun ke bumi untuk mengambil tanah. Kata Allah: "Hai
Izra'il engkau kini Aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan
bagaimanapun, jangan engkau undur. Katakan bahwa kerjakan atas perintah dan atas nama-Ku."

Setelah Izra'il tiba di atas bumi, dia berkata: "Hai bumi, ketahuilah kedatanganku ke mari atas perintah
Allah dan atas nama Allah. Jika engkau membantuh atas pekerjaanku ini, bererti engkau membantah perintah
Allah dan tentunya engkau tidak ingin menjadi makhluk yang durhaka kepada Allah, bukan?".

Mendengar perkataan Izra'il, maka bumi tidak dapat berkata apa-apa kecuali membiarkan Izra'il
mengambil tanahnya dengan tidak banyak reaksi. Setelah Izra'il mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah
dia ke hadrat Illahi.

Kata Allah: "Ya Izra'il, pertama engkau yang Aku tugaskan untuk mengambil tanah, dan kemudian di
belakang hari kelak engkau pula yang Aku tugaskan untuk mencabut roh manusia."

"Jika demikian hamba bimbang yang hamba ini akan jadi dibenci anak Adam karena pekerjaan hamba
ini," kata Izra'il.

"Tidak," jawab Allah: "Tidak mereka akan memusuhi engkau. Aku yang mengaturnya. Lalu Aku
jadikan sebab-sebab untuk mendatangkan kematian mereka. Sebab terbunuh, sebab terbakar, sebab sakit dan
sebagainya."

Mengikut keterangan para Ulama bahwa tanah-tanah itu adalah seperti berikut:
01. Tanah tempat bakal berdirinya Baitul Muqaddis
02. Tanah Bukit Tursina
03. Tanah Iraq
04. Tanah Aden
05. Telaga Al-Kautsar
06. Tanah tempat bakal berdirinya Baitullah
07. Tanah Paris
08. Tanah Khurisan
09. Tanah Babylon
10. Tanah India
11. Tanah Syurga Firdaus
12. Tanah Tha'if

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Kata Ibnu Abbas:

* Kepala Adam dari tanah Baitul Muqaddis, karena di situlah berada otak manusia dan di situlah
tempat akal.
* Telinganya dari tanah Bukit Tursina, karena ia alat pendengar tempat penerima nasihat.
* Dahinya dari Iraq, karena di situ tempat sujud kepada Allah.
* Mukanya dari tanah Aden, karena di situ tempat berhias dan tempat kecantikan.
* Mata dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat untuk menarik perhatian.
* Giginya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat untuk memanis-manis.
* Tangan kanannya dari tanah ka'abah, untuk mencari nafkah dan kerja-kerja sesama manusia.
* Tangan kirinya dari tanah Paris, tempat beristinjak.
* Perutnya dari tanah Khurasan, tempat lapar dan haus.
* Kemaluannya dari tanah Babylon. Di situ tempat sex (berahi) dan tipu daya syaitan untuk
menjerumuskan manusia ke lembah dosa.
* Tulang dari tanah Bukit Tursina, alat peneguh tubuh badan.
* Dua kakinya dari tanah India tempat berdiri dan berjalan.
* Hatinya dari tanah syurga Firdaus, karena di situ tempat iman, keyakinan, ilmu, kemahuan dan
sebagainya.
* Lidahnya, dari tanah Tha'if tempat mengucap kalimat syahadat, bersyukur dan berdoa kepada
Tuhan.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

24} SI SOPAK, SI BOTAK DAN SI BUTA

Pada suatu hari Allah memerintahkan malaikat bertemu dengan tiga orang Bani Israil. Ketiga-tiga
mereka cacat; seorang botak, seorang sopak dan seorang lagi buta.
Malaikat yang menyamar seperti manusia itu bertanya si-sopak "Jika Allah hendak kurniakan sesuatu
untuk kamu, apakah yang kamu mahu?" Si-sopak menjawab, "Saya mahu kulit saya sembuh seperti biasa dan
diberi kekayaan yang banyak." Dengan takdir Allah, kulitnya kembali sembuh dan dikurniakan rezeki yang
banyak.
Kemudian malaikat bertanya si-botak soalan yang sama. Si-botak menjawab, "Saya mahu kepala saya
berambut semula supaya kelihatan kacak dan diberikan harta yang banyak." Tiba-tiba, dengan kurnia Allah si-
botak itu kembali berambut dan diberikan harta yang banyak.
Selepas itu malaikat bertanya si-buta pertanyaan yang sama. Si-buta menjawab, "Saya hendak mata
saya dicelikkan semula dan diberikan harta yang banyak." Dengan takdir Allah, mata si-buta menjadi celik dan
dikurniakan kekayaan yang melimpah.
Selang beberapa bulan, Allah memerintahkan semula malaikat untuk berjumpa dengan ketiga-tiga
orang cacat itu. Kali ini malaikat menyamar sebagai peminta sedekah. Dia berjumpa dengan orang pertama
yang dulunya sopak dan meminta sedikit wang. 'Si-sopak' itu tidak menghulurkan sebarang bantuan malah
mengherdik malaikat. Malaikat berkata, "Saya rasa saya kenal kamu. Dulu kamu sopak..dan miskin. Allah telah
menolong kamu." Si-sopak tidak mengaku. Dengan kuasa Allah, si-sopak yang sombong itu bertukar menjadi
sopak semula dan bertukar menjadi miskin.
Kemudian malaikat berjumpa dengan si-botak yang telah menjadi kaya dan berambut lebat. Apabila
malaikat meminta bantuan, si-botak juga enggan membantu, malahan dia tidak mengaku bahwa dia dulu
botak. Oleh sebab sombong dan tidak sedar diri, Allah menjadikan kepalanya botak semula dan bertukar
menjadi miskin.
Malaikat berjumpa dengan orang buta yang telah diberikan penglihatan. Apabila malaikat meminta
bantuan, si-buta memberikan keseluruhan hartanya dan berkata, "Ini semua harta pemberiaan Allah. Ambillah
kesemuanya. Mata saya yang kembali celik ini adalah lebih berharga daripada kesemua harta ini." Malaikat
tidak mengambil pemberian itu. Dia memberitahu bahwa dia adalah malaikat yang pernah datang dulu.
Kedatangannya kali ini ialah untuk menguji siapa di antara mereka bertiga yang bersyukur.
Si-buta yang bersyukur itu terus dapat menikmati kekayaan dan penglihatannya. Manakala si-sopak
dan si-botak kekal dengan keadaannya yang asal.

Moral & Iktibar

Allah mengurniakan kesenangan dan keselesaan adalah sebagai ujian untuk melihat siapakah di antara mereka yang
bersyukur.
Manusia yang bersyukur Allah akan tambah kurniaan sebaliknya manusia yang kufur akan diazab oleh Allah.
Manusia seringkali lupa daratan apabila diberikan kemewahan dan kesenangan.
Sangat sedikit hamba Allah yang bersyukur.
Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak akan bersyukur kepada Allah.
Allah memberi kurnia kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan menarik nikmat daripada siapa sahaja yang
dikehendakiNya.
Sifat syukur adalah satu sifat yang terpuji, sebaliknya kufur (kufur nikmat) adalah sifat yang dicela oleh Allah.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

25} STOP !!! GAUL BEBAS

Kebebasan. Satu kata yang kayaknya jadi idaman tiap remaja. Gimana enggak? Wong nggak ada yang bisa
ngatur kita. Mau ngapain terserah aja. Pengen ngeluyur semalaman atau bisa jadi playboy kagetan (soalnya jadi
idola di pasar kaget). Asal ada manfaatnya Monggo kerso. Nggak satupun yang bisa ngelarang. Tubuh-tubuh
gue. Mulut-mulut sendiri. Bajuku pribadi, meski potongannya kayak punya adiknya yang masih SD, alias
perawan (pemakai rapet pakaian). mereka bilang, buat apa yang lain mau ngurusin? Ini kan hidup kita sendiri,
bodoh amat. Lho neng, nggak salah ngomong tuh?.

Beneran nih, kita nggak bo’ong. Gaul bebas udah jadi budaya wajib remaja saat ini. Sosok gaul bebas seperti
air laut yang kita minum. Makin lama makin haus. Tambah lama tambah pengen. So, hidup bebas tanpa
kekangan, dan nggak ada tanggungan. Listrik, telepon, PDAM, bukan pikiran. Emang kita mau narik iuran
apa? Itu mah urusan ortu. Pelajaran sekolah? Nanti aja kalo ada waktu luang. Lagipula besok kan bisa nyontek
di sekolah. Wacaow. Apalagi urusan dosa? Dosa…itu urusan kaum sepuh, kelasnya Alimta (atas lima puluh
tahun). Lagian kita kan masih muda, sayang donk kalo saat remaja disia-siakan. Soal tobat dari dosa? Nanti aja
Tuhan kan Maha Pengampun dan Maha Mengerti. Pasti deh kita dapet ampunan. Emang yang ngebangun
sorga siapa? Anak ITS? Loloq en nylindruh men…

Sobat, meski teman kita banyak yang punya argumen gituan, nggak semestinya kita mankir. Nggondok seribu
bahasa. Ditambah aksi kita tersungging sinis di depan mereka dan sedikit memejamkan sebelah mata. Kita
kudu ngerti sengerti-ngertinya, akibat pola pikir bebas yang nyebabin gaya hidup bebas pula. Nggak
selayaknya kita pukul rata. Kalo semua yang nglakuin pola dan style gaul bebas itu, pada paham segala macam
soal gaul bebas secara detail. Kita nggak mungkiri kalo memang ada yang jadi kebakar jenggotnya, pas
diberitahu soal efek sengatan negatif gaul bebas. Malahan yang kita tahu, sebagian besar sobat yang pada
ikutan gaul bebas, nggak paham sama sekali. Mereka hanya ikutan doang. Nggak jarang rekan-rekan kita yang
pacaran nggak punya alasan yang jelas, kenapa mereka pacaran. Mirip seperti anak kecil yang gerudukan
kemana aja. Asal dapat jajan. Mereka bilang kalo gaul bebas modern-lah, nggak ketinggalan zaman-lah,
mumpung masih muda-lah, dan seabrek alasan nggak matching lainnya.

Alasan klise gaul bebas

Gaul bebas itu identik ama campur baurnya laki-laki dan perempuan dalam satu tempat. Tapi nggak cuma
campur aja kayak es dawet, mereka juga punya interaksi satu sama lain. Namun, bukan pasar, bukan stasiun
dan juga bukan terminal. Apa? Pelabuhan!! Makanya ojo ngelamun!! Interaksi yang ada dalam forum gaul
bebas itu, bisa dibilang super intensif. Antara laki dan perempuan udah saling adu strategi dan main serang.
Saling counter attack dan full body contact. Mulai dari main pegang, elus, belai, sruduk, cium, comot, sosor,
dan banting-membanting hingga 50% (Diskonn..!!). Glodak.

Sebagian besar acara gaul bebas, dimulai dari kumpulnya muda-mudi dalam satu acara, yang nggak jelas
tujuannya. Misal, ultah sweet seventy, eh salah seventeen, reuni dan ketemu teman lama, gerombolan makhluk
diskotik, dan berbagai tempat angker lain. Setelah berada di tempat aneh semacam itulah, biasanya si empunya
jadi kebawa. Teman satu dan yang lain saling mempengaruhi. Seiring bergulirnya waktu dia pun jadi kebiasa,
akhirnya kita terjerumus sudah. Sroot..gedebuk.

Mulai deh suka berduaan, dengan nama kerennya pacaran. Mojok di kamar kecil. Eh salah.. bau H2S, yang
bener kamar pribadi. Adegan super hot ini terus aja lanjut. Dimanapun dan kapanpun bisa, asal keduanya
mengiyakan. Biasa, namanya juga gaul bebas. Ya bebas aja…meski ada yang lihat atau ngintip, bahkan orang
sekampung ngeroyok. Dua sejoli tetap aja tenang. Kalem aja dik (maksimum 5 km per-jam). Anteng tentrem
kerto raharjo, soalnya sama-sama suka sih. Kalo udah kayak gini, nggak ada yang bisa ngelarang donk. Paling
naga-naganya dikawinin sama orang-orang sekampung. Nggak usah repot ngundang resepsi, apalagi
prasmanan. Wah nggak beres nih orang…

Simpelnya, itu tadi sebuah contoh aja yang sekarang nggak lagi dipandang tabu, bahkan bukan dosa di mata
masyarakat. Alasan suka sama suka, udah pacaran lama, kayaknya udah jadi lalapan, eh..alasan klise. Meski kita
nggak ngerti berapa harga afdruk klisenya..3x4..lho..kok malah jadi tukang foto? Biar tukang foto tapi tetep
caem. Ha..ha.. Wis..buyar, kembali ke topik masalah kita, sang gaul bebas. Bukan berarti alasan sueneng sama

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

si dia, jatuh cintrong dalam satu kedipan, membuat diri kita jadi lupa diri. Lalu ikutan dengan budaya primitif
masyarakat kita. Apaan? Jelas aja, gaul bebas yang diwujudkan dengan aktivitas pacaran. Belum lagi kalo
pacaran itu ngejurus ke zina. Waduh bisa kebakaran satu kelurahan.

Bukan hanya sampe disini. Masyarakatpun memandang, kalo lelaki yang udah melakukan hubungan di luar
rumah, eh luar nikah, itu bisa dibilang bertanggung jawab. Asal mau ngawinin si cewek. Itupun kalo dia mau,
dan ada fulus yang cukup. Wah..nggak salah tuh? Padahal udah banyak yang jadi korban. Janda-janda tua,
gadis desa, kembang kampung, penyakit mematikan pun memburu, akibat hubungan yang nggak sehat. Mulai
dari PMS (Penyakit Menular Seksual) hingga HIV AIDS yang sangat danger. Bisa dibilang akibat gaul bebas,
manis dirasa, sepah dibuang.

Bebas Bergaul nggak berarti Bergaul Bebas

Gimana dengan kamu? Mau ikutan kayak mereka? Atau mau jadi pelopor gaul bebas? Kalo kamu seperti itu,
kita nggak tanggung-tanggung kok. Apa? Kita bakal marah berat. Kamu bakalan kita gigitin anjing rabies
rame-rame. He..he..he.. Beneran kita serius. Lebih baik gitu, daripada kamu ngerasain siksa di neraka dari
Allah Swt. Lebih enak kita yang marah, daripada kamu tertunduk malu pas berhadapan dengan Allah di hari
akhir nanti. Beneran lho.

Islam udah ngasih aturan buat kita, soal bagaimana lelaki bergaul dengan wanita. Kita boleh aja bebas bergaul,
tetapi nggak berarti kita boleh bergaul bebas. Bebas bergaul artinya kita boleh milih siapa saja yang jadi
sahabat dan teman kita. Nggak peduli laki atau perempuan. Tapi dalam bergaul, tetep aja kita nurut sama
aturan yang telah Allah berikan. Kita muslim kan? Nggak salah nuruti aturan Allah. Udah selamat, dapat
pahala, raih surga pula. Tapi kalo kita nentang dan nolak aturan yang Allah berikan, bisa-bisa kita dapat
murka, dosa dan siksa neraka-Nya. Jelas kita nggak mau akan hal itu.

Maka kalo kita bergaul antara laki dan perempuan, jelas kita kudu lihat keadaan, situasi dan kondisi. Apakah
tempatnya pas, nggak sepi, atau nggak campur baur. Karena Rasulullah udah ngelarang kita untuk berduaan di
tempat sepi antara laki dan perempuan. Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu seorang pemuda muslim berkholwat
(berduaan) dengan seorang pemudi, kecuali bersama mahromnya.” (Al Hadits). Islam juga ngelarang kita untuk
mensukseskan forum-forum yang di dalamnya laki-laki dan perempuan bercampur baur atau ikhtilath. Seperti
yang kita kasih contoh di atas. Islam juga ngasih aturan buat kamu yang muda, yang udah siap, moril, materiil
dan onderdil untuk menikah. Ojo sue-sue.

Rasulullah Saw bersabda, “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu menanggung beban,
hendaklah segera menikah. Sebab, hal itu akan dapat menundukkan pandangan serta memelihara kemaluan. Siapa saja yang
tidak mampu melakukannya, hendaklah dia berpuasa, karena puasa adalah perisai.” (Al Hadits)

So, bagi sobat yang ngerasa udah mampu, mending cepet nikah deh. Terus buat kamu yang SMA, memang
solusi nikah mungkin nggak seberapa pas dengan kalian. Tapi bukan berarti kita bisa nglakuin gaul bebas.
Tetap aja dosa fren. Perbanyak puasa deh. Jangan lupa, sering aja datang ke pengajian, punya kawan-kawan
yang sholeh, juga aktif dakwah, pasti niatan kamu yang punya elektron negatif bakalan hilang. Nanti kalo udah
siap, nikah aja. Otree. (dony)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

26} SULAIMAN MENYEMBELIH KUDA

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang
Tunduk Kepadanya

Sulaiman Menyembelih Kuda Karena Allah, Lalu Allah Menggantikanya Dengan (Anugerah) Angin Yang
Tunduk Kepadanya.

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesunguhnya dia amat taat
(kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan
cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap
barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan."
"Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lau ia potong kaki dan leher kuda itu. (Shaad:30-33)

Allah menyebutkan, bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud putera bernama Sulaiman a.s. Allah memuji
Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-nYa, lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. Berikut
ini kisahnya:

Sulaiman a.s. begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda
yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu ekor. Ketika ia memeriksa dan mengatur
kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan shalat Ashar, karena lupa bukan disengaja. Saat ia mengetahui ketinggalan
sholatnya karena kuda-kuda tersebut, ia pun bersumpah, "Tidak, demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku)
melalaikanku dari menyembah Tuhanku." Lau beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau
memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-
Nya, yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya
serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis
waktu shalat. Sebab hal it, Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut,
yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya,
perjalannya sebulan dan kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda.
Karena itu, benarlah sabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena
takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu (sesuatu) yang lebih baik daripadanya." (HR Ahmad dan
Al-Baihaqi, hadits shahih)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

27} TINGGALKAN SIFAT DENGKI, MERAIH SURGA

Tinggalkan Sifat Dengki, Meraih Surga

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw,
beliau berkata, ' Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga'. Tiba-tiba ada
seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang sementara bekas air wudlu masih mengalir di jeggotnya,
sedang tangan kirinya memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti
perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu lagi persis seperti kedatangannya pertama kali. Di hari
ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali.
Setelah Rasulullah saw beranjak, Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti laki-laki tadi sampai ke rumahnya.
Lalu Abdullah berkata, 'Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak
mendatanginya selama tiga hari. Bila kau setuju, aku mau tinggal bersamamu sampai tiga hari.' Dia menjawab,
'Ya, boleh.'"

Anas berkata, "Abdullah menceritakan bahwa dia telah menginap di tempat laki-laki itu selama tiga hari. Dia
lihat orang itu sama sekali tidak bangun malam (tahajjud). Hanya saja, setiap kali dia berkata dan menggeliat di
atas ranjangnya, dia selalu membaca dzikir dan takbir sampai dia bangun untuk melaksanakan sholat subuh.
Selain itu kata Abdullah, 'Aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Seteleh tiga
malam berlalu dan hampir saja aku menyepelekan amalnya, aku terusik untuk bertanya, 'Wahai hamba Allah,
sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran dan tak saling menyapa antara aku dengan ayahku, aku hanya
mendengar Rasulullah saw berkata tentang dirimu tiga kali, bahwa akan datang kepada kalian sekarang ini
seorang laki-laki penghuni Surga dan sebanyak tiga kali itu kaulah yang datang. Maka akupun ingin
bersamamu agar bisa melihat apakah amalanmu itu dan nanti akan aku tiru. Tetapi kau ternyata tidak terlalu
banyak beramal. Apakah sebenarnya hingga kau mencapai apa yang disabdakan Rasulullah saw?' Maka dia
menjawab, 'Aku tidak mempunyai amalan kecuali yang telah kau lihat sendiri'. Ketika akau hendak berpaling
pergi, dia memanggilku, lalu berkata, 'Benar amalanku hanya yang kau lihat sendiri, hanya saja akau tidak
mendapatkan pada diriku sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. Aku juga tidak iri pada
seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya.' Maka Abdullah bin Amr berkata,
'Inilah amalan yang telah menyampaikanmu pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan.'"

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Assalamualaikum
Sekadar renungan buat insan yang bergelar wanita. Ketahuilah betapa istimewanya menjadi wanita. Betapa
bertuahnya menjadi wanita. Bersyukurlah karena menjadi wanita.

28} ISTIMEWANYA WANITA :

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika
ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda:"Ibu lebih penyayang daripada bapak
dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."
2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.
3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa
menangis karena takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api
neraka ke atas tubuhnya.
4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada
keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada
anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak
Nabi Ismail A.S.
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.
6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan
atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik
mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
7. Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan se Suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia
berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu
syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut,burung di udara, malaikat di langit, matahari dan
bulan,semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga
sembahyang dan puasanya).
12. Aisyah r.a. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap
wanita? Jawab baginda, "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah S.A.W.
"Ibunya."
13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat
suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.
14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke
dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat
untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan
darinya 1,000 kejahatan.
16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya
pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.
17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya
melahirkannya.
18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu
kebajikan.
19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala
seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat.
22. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
23. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu
pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.
24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat
pahala jihad.
25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang
akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab
rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat
dan bidadari dan wanita itu akandimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan
menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh
Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa
keberkatan.
29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah",Allah akan berkatkan rezekinya.
30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.
31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.
32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.
33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu
uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.
34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.
35. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.
36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 ½ tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan
khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.
37. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu
tahun solat dan puasa.
38. Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami
bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.
39. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.
40. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
41. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada
wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

Pandangan : Amatlah mudah bagi seorang wanita untuk menjejak Syurga.


Namun begitu mengapa terlalu ramai yang masih hidup dalam kejahilan? Sang suami pula perlu ingat, tidak
kamu jejaki syurga sebelum keluarga kamu menjejak syurga. Jangan ingat hendak kahwin empat jika yang satu
belum terbela. Yang belum kahwin tu ingat, kamu terdedah kepada kemungkaran. Iman akan dicabar
sehebat-hebatnya ketika ini.
Pilihlah Syurga dan bukannya Neraka. Siapa tahu, hari ini kita tak sampai ke rumah sebab di pertengahan
jalan kita bertemu Izrail. Siapa tahu, hari ini hari terakhir kita berjumpa pasangan kita sebab di pertengahan
jalan, dia berjumpa Izrail. Bagaimana rasanya ketika berjumpa Izrail? Untuk yang beriman, macam 700
pedang yang tajam mencucuk kamu dalam semua arah. Yang tak beriman, bayangkan pisau potong daging
kat pasar tu yang tumpul. Pisau tu menetak kepala kita macam mana orang memecahkan tempurung kelapa.
Kepala kita di kopak dua, dipisahkan dengan kasarnya, ketika kita masih hidup. Lepas tu di kapak-kapak kan
kepala kita macam tembikai. Itu baru bab kepala. Belum masuk tangan, kaki, badan, etc.... Pernah tengok
orang eksiden motor sampai kepala bersepai? Bayangkan kamu adalah orang itu. Dan kamu masih hidup
semasa otak kamu tengah mengalir masuk loji najis sungai langat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

29} BICARA PADA CERMIN

Cerpen Pemenang I Lomba Cipta Cerpen Remaja (LCCR) XII Tahun 1994 yang diselenggarakan oleh
majalah Anita Cemerlang

Ada tiga ungkapan yang saat ini sangat diyakini Rendi. Ungkapan pertama, waktu tak akan mundur ke
belakang. Yang kedua: kesempatan tak akan pernah terulang. Dan yang ketiga?

"Gue nyesel. Nyesel banget!" Rendi menggerutu pada cermin di depannya. Wajahnya memelas, persis kucing
yang lagi mengintai ikan bandeng di atas meja makan.

"Lu sih, dulunya suka nunda-nunda. Rasain sekarang!" lanjut Rendi, seolah-olah mewakili "suara" cermin di
depannya.

"Hush, diam! Gue lagi mengadu, enggak minta nasehat!" Hampir saja tangan Rendi yang gempal meninju
cermin yang sok tahu itu. "Gue nyesal! Nyesal seumur hidup!" teriaknya lebih keras lagi.

"Enggak usah diulang, gue udah tahu!" Si Cermin berlagak sewot, yang sebenarnya tak lain adalah suara
Rendi sendiri, dalam nada yang berbeda.

"Rendi, kamu belum sarapan, ya?" sebuah teriakan terdengar dari luar, membuat Rendi gelagapan bukan
main. Ternyata Mama berada di depan kamarnya.

"Rendi enggak lapar, Ma," dia buru-buru mengenakan singlet.

"Tapi kamu harus sarapan dulu."

"Entar aja, Ma, digabung sama makan siang."

Bahkan selera makan Rendi pun nyaris hilang. Dan semua ini gara-gara Dini, cewek yang telah membuat
Rendi menyakini ungkapan ketiga: sesal kemudian tiada guna. Nasi telah menjadi bubur. Dan Rendi sama
sekali tidak doyan makan bubur.

Dini, gadis yang kos di rumahnya, telah menemani hari-harinya dalam setahun terakhir ini. Tapi kini,
semuanya akan berakhir dengan perpisahan. Perpisahan yang tragis dan dramatis bagi Rendi, namun tidak
bagi Dini. Sebab Rendi yakin, Dini akan menganggap perpisahan mereka biasa-biasa saja.

***

Awal dari semua ini adalah ketika setahun lalu Mama memutuskan untuk memanfaatkan beberapa kamar
kosong di bagian belakang rumah mereka.

"Lebih baik kalau kamar-kamar itu kita sewakan. Daripada kosong, kan lebih baik ditempati mahasiswi."

"Mahasiswi?" dahi Rendi berkerut. "Mama mau membuka kos untuk cewek? Kenapa tidak cowok saja, Ma?"

"Ah, Rendi. Kenapa kamu masih alergi sama wanita?"

"Gara-gara seorang wanita, Yanti meninggal...."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Tiba saatnya kamu melupakan masa lalu, Rendi. Kenapa kamu masih saja menyalahkan dirimu sendiri?"
suara Mama terdengar getir. Matanya menerawang, seperti menembus sebuah kenangan yang demikian
akrab. "Sejak papamu meninggal dan Meylani pindah ke Yogya, Mama tidak punya lagi teman ngomong.
Sementara kamu asyik sendirian dengan cermin yang enggak bisa ngomong itu."

"Mama, sih, enggak bisa memahami perasaan Rendi," sahut Rendi dengan cuek, seolah tak terpengaruh
dengan kesenduan Mama. "Pokoknya Rendi enggak setuju kalau mahasiswi!"

"Rendi, dengarkan dulu. Cowok itu lebih sulit ngaturnya."

"Cewek juga susah ngaturnya," harga diri Rendi sebagai cowok sedikit terungkit. "Kita harus siap menerima
tamu-tamu tak diundang setiap Malam Minggu."

"Rendi, jangan membantah terus! Mulai sekarang kamu harus mencoba melupakan masa lalu, dengan cara
bergaul dengan para mahasiswi yang akan tinggal di sini."

"Masa lalu enggak akan bisa Rendi lupakan, Ma. Rendi memang salah, enggak mau menjemput Yanti waktu
itu."

Dada Rendi naik turun. Selama lima tahun terakhir ini ia selalu merasa serba salah. Dan itu membuatnya jadi
seseorang yang tertutup, pendiam, dan suka melamun.

Sementara Mama geleng-geleng kepala menghadapi tingkah anaknya yarig keras kepala. Ia telah bertekad
untuk menerima mahasiswi, bukan mahasiswa. Sudah lima tahun lebih Rendi mamutuskan untuk berhenti
mengenal wanita. Dan sekarang, putra tercintanya itu harus mengenal mereka kembali. Ia teringat pada
percakapannya dengan seorang psikolog beberapa bulan lalu.

"Sejak adiknya meninggal, Rendi suka bicara sendiri di dalam kamar, Dokter. Ia membeli sebuah cermin
besar, dan pada cermin itulah ia mengadukan seluruh uneg-unegnya."

"Barangkali anak Ibu memerlukan seseorang sebagai teman bicara," Sang Psikolog berujar dengan penuh
wibawa.

"Kalau menyangkut masalah pribadi, dia sangat tertutup."

"Kalau boleh saya tahu, apa yang membuat anak Ibu bertingkah aneh begitu?"

"Sepertinya dia menyalahkan dirinya sendiri. Ketika SMA, Rendi punya seorang pacar, tapi saya lupa
namanya. Yang jelas Rendi sangat sayang pada gadis itu. Suatu hari, saya menyuruh Rendi menjemput
adiknya, Yanti, ke tempat kursus. Tapi dia tidak mau, karena sudah ada janji dengan pacarnya itu. Dan
akibatnya, ah...," Mama menahan isakan kecil di tenggorokannya.

"Kenapa, Ibu?" Sang Psikolog keheranan.

"Yanti terpaksa pulang dengan kendaraan umum, Dok. Dan kendaraan itu ditabrak oleh sebuah truk hingga
remuk."

"Dan anak Ibu?"

"Sejak saat itu, Rendi selalu menyalahkan dirinya sendiri, Dokter. Dia merasa telah membunuh adiknya. Dia
juga tidak mau lagi mengenal wanita manapun, kecuali saya dan kakaknya, tentu saja. Dokter, apa yang harus
saya perbuat? Saya tidak ingin anak saya terus-terusan berbicara pada cermin."

"Sebuah masalah yang berat," Sang Psikolog menarik napas yang juga berat. "Saya kira, Ibu perlu
mengusahakan suatu cara agar anak Ibu bisa akrab kembali dengan lawan jenisnya."

Maka Mama pun menyewakan bagian belakang rumah mereka untuk mahasiswi. Semula sikap Rendi cuek
saja, bahkan cenderung antipati. Tapi semakin lama Mama perhatikan, Rendi mulai bisa akrab dengan

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

mereka.

Dan Dini adalah satu dari enam orang cewek penghuni bagian belakang rumah itu. Dia hadir dengan segala
kesahajaannya. Mengenalkan diri sebagai mahasiswi Fakultas Hukum semester satu, berasal dari Garut, lahir
tahun 1974, dan suka makan batagor.

Mama menarik napas lega ketika melihat Rendi bisa akrab dengan Dini. Walau sebenarnya ia kurang
menyukai Mojang Garut itu, terutama pada sifatnya yang terlalu manja.

***

"Kamu anak ke berapa?" tanya Rendi ketika suatu sore ia dan Dini berkesempatan duduk-duduk di teras
depan.

"Bungsu dari empat bersaudara," suara Dini terdengar sangat merdu di telinga Rendi.

"Apa sih yang membuat kamu memilih Bandung sebagai tempat kuliah?" Rendi berlagak jadi wartawan.

"Abis keterimanya di sini, sih."

Rendi manggut-manggut. Semakin ia perhatikan, kok sepertinya ia telah mengenal Dini jauh sebelumnya.
Dan tanpa sadar, mereka pun jadi akrab. Tekad dan janji Rendi selama lima tahun terakhir ini, seketika
terlupakan begitu saja.

Kalau lagi nganggur, tanpa segan-segan Rendi mengantar Dini ke kampus dengan Honda Astrea-nya. Dini
pun sering minta diantar ke Gramedia atau Palasari untuk membeli buku. Kalau Dini kembali dari mudik,
oleh-oleh dodol Garut-nya selalu ia bagikan pada Rendi terlebih dahulu. Kalau Dini lagi ada masalah, selalu ia
mengadu pada Rendi.

Mengingat semua itu, ada yang bergetar di dada Rendi. Memang mereka pernah berselisih, saling ngotot
ketika diskusi, atau tidak ngomong selama dua hari. Rendi yang agak egois dan Dini yang manja serta keras
kepala, memang cukup potensial untuk menimbulkan perselisihan. Namun secara umum mereka lumayan
akrab.

"Dia mirip banget sama Yanti," ungkap Rendi lagi di depan cermin kesayangannya. "Wajahnya, tingkahnya,
kemanjaannya, tawanya, bahkan caranya berpakaian. Hei, Cermin; salah apa enggak, sih, kalau gue tertarik
sama cewek yang mirip Yanti?"

"Salah sih enggak. Tapi lu udah melanggar tekad lu semula."

"Tapi... tapi gue enggak bisa membendung perasaan yang menggebu-gebu. Setiap kali bersama Dini, gue
seperti menemukan kembali adik gue, Yanti, yang meninggal gara-gara kesalahan gue. Ah, Cermin, apakah
kamu tidak melihat bahwa mereka begitu mirip?"

"Cuma perasaan kamulah yang mengatakan mereka mirip."

"Tapi sepertinya gue naksir dia."

"Kalo gitu kenapa lu enggak bilang terus terang sama dia? Kayaknya dia juga naksir kamu, tuh."

"Entahlah, Min, gue ragu. Gue takut banget masa lalu itu akan terulang lagi. Gue enggak bisa mengatakannya
sama Dini. Gue dosa besar sama Yanti!"

Dan Rendi menunduk. Rambutnya diremas-remas. Ia memiliki banyak teman yang bisa dijadikan tempat
mengadu. Tapi hanya pada cermin Rendi dapat mengungkapkan semua masalah. la ingin mengatakan pada
dunia bahwa dia tertarik pada seorang gadis bernama Dini. Tapi teman-temannya telah terlanjur mengenal
Rendi sebagai si Gunung Es.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Dan tibalah saat yang tidak mengenakkan itu. Awalnya adalah ketika suatu hari Rendi sedang duduk-duduk di
teras depan. Tak lama kemudian ia melihat Dini dengan buru-buru turun dari atas sebuah becak. Langkah
gadis itu sangat tergesa ketika melewati pintu depan, sehingga tas yang dipegangnya terjatuh.

Dengan sigap Rendi memungut tas itu. Tapi matanya kemudian terbelalak melihat judul sebuah buku di
dalamnya.

"Kumpulan Soal-soal UMPTN. Lho, untuk apa buku ini, Din?"

"Mau tahu aja! Cepetan sini tasnya. Aku mau pergi lagi, nih. Tadi ada yang ketinggalan."

"Lho, emangnya kamu mau ke mana?"

"Biasa, bimbingan tes."

"Bimbingan tes?" Rendi terkesiap. "Kamu mau ikut UMPTN lagi?"

"Enggak ada waktu buat menjawab. Aku udah telat, nih."

Bentakan itu membuat Rendi tersudut. Duh, kenapa Dini sampai berniat untuk ikut UMPTN lagi? Apakah
dia tidak puas menjadi mahasiswi Fakultas Hukum Unpad yang beken itu? Kalau begitu, perguruan tinggi
mana yang ingin diincarnya? Apakah itu masih di Bandung?

Seketika Rendi merasakan sesuatu yang aneh menjalari dadanya. Sebentuk perasaan yang membuatnya cemas,
takut kehilangan Dini. Tanpa sadar, selama ini ia telah memelihara semacam harapan di dadanya. Dan
harapan itu semakin subur ketika Rendi tahu bahwa Dini tidak pernah diapeli seorang cowok pun.

"Kenapa kamu pengen ikut UMPTN lagi?" Rendi berusaha mengintrogasi Dini ketika malam harinya mereka
jalan-jalan ke Bandung Indah Plaza.

"Aku mau menembus Fakultas Ekonomi UI," jawab Dini singkat.

"Kenapa? Bukankah sekarang...."

"Rendi, aku ingin kuliah di Jakarta. Dan itulah cita-citaku sejak SMA."

"Tapi di Bandung kamu bisa melihat Gedung Sate setiap hari," Rendi berusaha melucu untuk menetralisir
perasaan gundahnya. "Kalau dari dulu kamu ingin ke Jakarta, kenapa kamu memilih Unpad?"

"ltu adalah pilihan keduaku. Dan aku sangat menyesal diterima di sini, tahu?"

Ah, dasar anak bungsu. Keras kepalanya enggak hilang-hilang, keluh Rendi dalam hati. Ia jadi ingat beberapa
perselisihan mereka belakangan ini, akibat sama-sama keras kepala. Dan Dini selalu memberi ultimatum
dengan ucapan, "Kamu enggak berhak mengatur aku, tahu?"

"Kayaknya kamu harus lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, deh," sifat
Rendi yang suka menggurui kumat lagi.

"Contohnya?" nada suara Dini menaik, karena dia memang paling anti digurui.

"Hanya orang-orang beruntung yang bisa lulus UMPTN, Din. Sementara yang gagal dan jumlahnya tentu
puluhan ribu, hanya bisa gigit jari sambil mencari-cari iklan lowongan kerja atau PTS di koran-koran," Rendi
berusaha meyakinkan Dini.

"Lalu?"

"Ketika kamu lulus UMPTN, kamu telah mengecewakan puluhan ribu pesaing. Dan bila tahun depan kamu
ikut lagi, jumlah mereka akan berlipat dua. Atau mungkin lebih, karena persaingan di UI tentu lebih besar."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Rendi, apakah aku harus berpikir sejauh itu?" nada suara Dini mulai terdengar menjengkelkan.

"Jelas, dong!" Rendi berlagak sok tahu.

"Kalau begitu, perlu kamu catet!" mata Dini mendelik. "Justru saat ini aku sedang mengutamakan
kepentingan umum."

"Kok bisa?"

"Sebab negara kita sedang giat melaksanakan pembangunan. Dalam segala hal, pembangunan ekonomi selalu
diutamakan. Karena itu aku harus kuliah di Fakultas Ekonomi. Tapi ini enggak berhubungan dengan kamu
yang juga kuliah di Fakultas Ekonomi. Ngerti?"

"Ber... berarti kamu akan meninggalkan Ban... Bandung?"

"Ka... kalau aku diterima di UI." Huh, ngeledek!

Kenyataan itulah yang paling ditakutkan Rendi. Bagaimana seandainya impian Dini itu terwujud, dan mereka
harus berpisah? Lalu bagaimana dengan hubungan mereka yang terlanjur akrab?

Dan hanya kepada cermin Rendi dapat mengadu.

"Gue enggak tahu, Cermin, apakah ini yang dinamakan cinta? Gue begitu percaya persahabatan kami akan
berlangsung minimal tiga tahun. Sebab tiga tahun lagi mungkin gue udah lulus. Doakan ya, Cermin, biar gue
cepat lulus, dan skripsi gue enggak terhambat. Eh, kira-kira apa judul yang tepat untuk skripsi gue?"

Dan kini, rasa takut itu semakin mendera perasaan Rendi. Terutama setiap kali melihat Dini berangkat
bimbingan tes. Niat Dini untuk ikut UMPTN lagi dirasakan Rendi sebagai bom waktu yang akan meledak di
saat perpisahan mereka.

Pada saat inilah dia begitu yakin pada tiga ungkapan di atas. Ketika perpisahan sudah di ambang pintu,
barulah ia menyesali, kenapa dulunya ia suka menunda-nunda untuk mengatakan isi hatinya.

Jarak Jakarta-Bandung memang tidak begitu jauh. Surat atau telepon bisa menjadi pengganti tatap muka. Tapi
berhadapan face to face secara langsung, tentu memiliki kesan yang berbeda. Ah, betapa menyakitkan sebuah
perpisahan!

***

Surat dari Meylani, kakak Rendi yang tinggal di Yogya, datang ketika Rendi sedang menghadapi ujian
semester. Ia menulis dua lembar. Yang selembar untuk Mama, antara lain berbunyi begini:

Ma, apakah Rendi masih suka bicara pada cermin? Apakah Mama masih terus berkonsultasi pada psikolog
tentang kelakuan Rendi? Apakah Mama memberitahu Rendi tentang hal itu? Saya setuju sekali bila Rendi
tidak diberitahu dulu. Seperti kata Mama, dia belum siap dan bisa tersinggung. Tampaknya Rendi memang
masih lebih suka bicara pada cermin daripada dengan psikolog.

Dan lembar yang satunya ditujukan buat Rendi:

Ren, kalau ada libur panjang, main ke Yogya, dong!

***

Ketika libur semester tiba, dan para penghuni bagian belakang rumahnya pada pulang kampung, Rendi
merasakan kesepian yang sangat mengganggu. Terlebih karena Dini pun pulang ke Garut. Rendi begitu yakin,
tak akan ada lagi kesempatan untuk bertemu gadis manis itu. Bulan Juni lalu Dini telah mengikuti UMPTN,

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

dan semester depan mungkin ia akan menjadi mahasiswi UI dan tinggal di Jakarta.

Selamat jalan, Dini. Semoga kamu tidak menyesal memilih Universitas Indonesia, Rendi meringis.

Maka berangkatlah Rendi ke Yogya. Ia ingin melupakan kekecewaannya dengan bersenang-senang sejenak di
Kota Gudeg itu. Ia sudah kangen pada Aan dan Yuyun, keponakannya yang lucu-lucu. Ia sudah kangen pada
Meylani dengan suaminya, Mas Agus.

Rendi ingin melupakan bahwa ia telah melakukan satu satu lagi kesalahan; ia akan segera kehilangan Dini. Ia
tidak berhasil mencegah Dini untuk ikut UMPTN lagi. Dan seketika Rendi merasa, ia akan kehilangan lagi
seorang "adik". Ah, kenapa kejadiannya persis lima tahun silam?

Rendi sangat menikmati liburannya. Kalau boleh, ia ingin tinggal di Yogya selamanya, dan tidak pulang lagi
ke Bandung. Berada di Bandung akan membuatnya teringat terus pada Dini. Ya, mungkin Rendi harus segera
menjemput cermin kesayangannya, dan tinggal selamanya di Kota Gudeg yang ramah.

Tapi Meylani sangat tidak setuju dengan rencana adiknya itu.

"Bukannya aku enggak suka kamu tinggal di sini. Tapi bagaimana dengan kuliahmu? Kamu sudah menjelang
dewasa, Rendi. Karena itu kamu harus mulai mengenal lagi seorang wanita," Meylani menjelaskan dengan
dahi ditekuk serius.

"Bagaimana kalau masa lalu itu terulang lagi?" Rendi menantang dengan suaranya yang lantang.

"Kamu selalu menyalahkan masa lalu! Tahukah kamu bahwa kamu sama sekali tidak pernah membunuh
Yanti? Kamu menyesali takdir, Rendi. Dan sebagai lelaki kamu terlalu pengecut. Pulanglah ke Bandung untuk
menjadi seorang lelaki dan bukan seorang ahli sejarah. Oh ya, dan berhentilah bicara pada cermin."

Rendi diam. Ucapan Meylani membuatnya tertunduk, terutama karena ia dituduh sebagai lelaki pengecut.
Sungguh sebuah tuduhan yang menyakitkan, namun sanggup membuat ia merenung selama satu setengah
jam. Seandainya Sang Cermin ada bersamanya, mungkin ia sudah ngomong sendirian lagi.

***

Dengan perlahan, Rendi mengetuk pintu depan rumahnya. Ia berusaha menahan gejolak yang menggelegak
di dadanya. Biarlah sebentar lagi Mama membukakan pintu, lalu mengabarkan sebuah berita, "Dini diterima
di Fakultas Ekonomi UI, Rendi. Syukurlah, anak manja itu tidak tinggal di sini lagi."

Tapi ketika pintu terbuka, Mama cuma tersenyum lebar dan berteriak seperti tidak bertemu anaknya selama
dua puluh tahun.

"Wah, wajah kamu berkilat sekali, Rendi. Ayo, kamu harus segera mandi. Kemarin ada teman kamu yang
nelpon, mau ngajak kamu ke Ciater. Eh, mana oleh-olehnya? Boneka dan mobil-mobilan yang Mama beli,
sudah kamu berikan pada cucu-cucu Mama, kan?"

Rendi tidak bergairah menjawab pertanyaan Mama. Ia capek sekali. Ia ingin tidur, kalau boleh selamanya.

Tapi baru saja ia hendak melangkah menuju kamarnya, dari bagian belakang rumah itu muncul seorang gadis
berlesung pipit. Ia melambaikan tangan pada Rendi.

"Hai, Gina. Kapan pulang dari Purwakarta? Mana oleh-olehnya?" sapa Rendi ramah.

"Tuh, di kamarku. Ayo ke sana, sekalian ngambil surat," Gina menarik tangan Rendi.

"Surat?" Rendi bengong ketika sampai di depan kamar Gina.

"Iya. Kemarin Dini ke sini, dan menitip surat buat kamu."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Dini? Titip surat?" Ah, kenapa nama gadis itu masih harus terdengar di telingaku? Rendi mengeluh datam
hati. Tapi ia penasaran juga. Kok tumben Dini masih di Bandung? Dan kenapa ia menulis surat untukku?

Dengan penasaran Rendi segera membaca surat itu.

Rendi, lagi-lagi ternyata aku harus mengakui kebenaran ucapan kamu. Dulu aku begitu yakin bisa diterima di
UI. Tapi nyatanya, aku lagi-lagi harus "tercampak" di pilihan kedua; yaitu Fakultas Ekonomi Unpad.

Aku jadi heran, kenapa begitu sulit mencapai pilihan pertama dalam UMPTN. Ah Rendi, kini kita kuliah di
fakultas yang sama, malah jurusannya juga sama. Jadi dengan terpaksa aku tetap tinggal di Bandung. Tapi aku
sudah pindah alamat.

Aku jadi berpikir, Rendi, mungkin takdir tidak memperbolehkan kita untuk berpisah. Ada-ada saja, ya?

Seperti tak percaya, Rendi membaca lagi isi surat itu. Tidak, ini bukan mimpi. Rendi mencubit lengannya.
Dan untuk lebih meyakinkan, lengan Gina pun dicubitnya. Tentu saja Gina menjerit.

"Gile, lu! Senang sih senang. Tapi jangan centil gitu, dong!"

Rendi tidak mendengar suara Gina yang sewot. Ia dilanda kebahagiaan yang menggebu-gebu. Ah, Dini! Aku
sama sekali tidak menduga kemungkinan seperti ini. Sungguh! Dan itu sangat membahagiakanku. Tahukah
kamu? Biarlah kamu tidak kos di sini lagi. Rumah ini memang kurang pantas untuk cewek secakep kamu.
Yang penting, sekarang kita satu fakultas. Dan aku tak akan kehilangan kamu lagi.

Tanpa peduli pada Gina yang menatapnya dengan bengong, Rendi melonjak dengan noraknya. Mungkin saat
ini dia adalah lelaki paling berbahagia di dunia. Ia akan mencari rumah kos Dini yang baru. Ia akan segera
mengutarakan isi hatinya yang lama tersimpan. Ia akan berusaha agar gadis itu tidak ikut UMPTN lagi tahun
depan. Ia akan membuktikan pada Meylani bahwa dia benar-benar seorang laki-laki dan bukan ahli sejarah. Ia
akan segera berangkat ke alamat yang ditulis Dini di bagian bawah kertas itu.

Tapi... eit, tunggu! Mungkin lebih baik Rendi ke kamarnya dulu. Ia sudah rindu pada cermin kesayangannya,
dan harus segera menceritakan kabar gembira ini. Cermin itu akan ia peluk dan ciumi dengan erat.

(Sayang sekali, ketika nanti Rendi memasuki kamarnya, cermin itu sudah tidak di tempatnya lagi. Sebab
beberapa hari lalu, Mama telah memecahkan cermin itu. Dan ia tak akan mengizinkan lagi Rendi membeli
yang baru.

Atas anjuran Sang Psikolog.)

SELESAI

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

30} ADAKAH ALLAH SWT DI HATI INI?

Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
perkataan hambamu ini,
Maha melihat kedudukanku, Maha Mengetahui
rahasia dan kenyataanku
Tak ada sesuatupun dari perkaraku yang samar bagiMu.

Aku adalah orang yang sengsara, fakir, takut,


Aku meminta kepadaMu
sebagaimana orang miskin meminta
Aku mengagungkanMu
sebagaimana orang yang berdosa lagi hina mengagungkanMu
Aku berdo'a kepadaMu
sebagaimana halnya orang yang takut dan dalam keadaan terpaksa memohon kepadaMu
Aku berdo'a kepadaMu
sebagaimana orang yang jiwanya tunduk berdo'a padaMu
Aku berdo'a kepadaMu
sebagaimana halnya orang-orang yang menangis karena memohon ampunanMu,
sebagaimana do'anya orang yang merasa dirinya hina di hadapanMu
sebagaimana orang yang merasa tidak ada harganya di hadapanMu.

Ya Allah janganlah Engkau jadikan doaku terhadapMu


sebagai do'anya orang yang celaka
Kumohon, curahkanlah belas kasih dan sayangMu padaku
wahai sebaik-baiknya Dzat yang Dipinta dan
sebaik-baiknya Dzat yang Pemberi.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

31} KEPADA SAUDARIKU

Kepada saudariku
Aku ingin berpesan
Dari hati yang tulus
Tidaklah memaksa

Tahanlah pandanganmu
Perhatikan hijabmu
Tegaskan bicaramu
Jangan buat aku lena

Jagalah pendampingmu
Didik anak-anakmu
Jadikanlah mereka
Mujahid yang agung

Kau sebaik-baiknya
Perhiasan di dunia
Surgalah imbalannya
Atas semua baktimu

Kalaulah aku berpesan


Bukannya ingin mencela
Tapi karena Rasul kita
Menitipkan kau padaku

Terimalah pesanku ini


Jadikan peneguh hati
Selamatlah di dunia
Bahagia kau di surga

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

32} ADAB BERPAKAIAN DAN BERHIAS

{1213} Diriwayatkan daripada Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Janganlah kamu
sekalian minum dalam bekas minuman emas dan perak. Jangan memakai pakaian dari sutera karena pakaian
sutera itu untuk mereka iaitu orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu sekalian di akhirat pada Hari Kiamat
kelak

{1237} Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
Orang-orang yang membuat atau melukis gambar-gambar akan disiksa pada Hari Kiamat. Maka akan
difirmankan kepada mereka: Hidupkan apa yang telah kamu ciptakan

{1239} Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:
Setiap tukang gambar akan di masukkan ke dalam Neraka. Allah akan menjadikan baginya dengan setiap
gambar yang dibuatnya nafas yang menyiksanya di Neraka Jahannam

{1243} Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w melarang mencukur sebahagian
rambut di kepala

{1245} Diriwayatkan daripada Asma' binti Abu Bakar r.a katanya: Seorang wanita datang kepada Nabi
s.a.w lalu berkata: Wahai Rasulullah! Aku mempunyai seorang anak perempuan yang bakal menjadi pengantin.
Beliau pernah diserang penyakit campak, sehingga rambutnya gugur. Bolehkah aku menyambungnya dengan
rambut orang lain? Rasulullah s.a.w bersabda: Allah mengutuk orang yang menyambungkan rambutnya
dengan rambut orang lain dan orang yang meminta supaya disambungkan rambutnya

{1246} Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Seorang gadis dari kaum Ansar berkahwin. Oleh karena
sebelumnya beliau pernah menderita sakit, maka semua rambutnya gugur. Keluarganya ingin menyambung
rambutnya, lalu mereka bertanya kepada Rasulullah s.a.w tentang hal itu. Maka Rasulullah s.a.w mengutuk
orang yang menyambung rambut dan orang yang meminta supaya disambungkan rambutnya

{1248} Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Allah mengutuk pembuat tatu iaitu
tanda pada badan yang dibuat dengan melarik, mencucuk dan memasukkan warna, orang-orang yang meminta
supaya dibuatkan tatu, orang-orang yang menghilangkan rambut pada muka serta orang-orang yang meminta
supaya dihilangkan rambut pada wajahnya, serta orang-orang yang merenggangkan gigi demi kecantikkan
untuk mengubah ciptaan Allah. Perkataan Ibnu Umar itu sampai kepada seorang wanita dari Bani Asad yang
bergelar Ummu Yaakub. Beliau sedang membaca al-Quran. Lalu dia datang kepada Ibnu Umar dan berkata:
Apakah benar berita yang sampai kepadaku bahwa engkau mengutuk pembuat tatu, orang-orang yang
meminta supaya dibuatkan tatu, orang-orang yang meminta supaya dihilangkan rambut pada muka dan orang-
orang yang merenggangkan gigi demi kecantikkan untuk mengubah ciptaan Allah? Abdullah bin Umar
berkata: Bagaimana aku tidak mengutuk orang-orang yang juga dikutuk oleh Rasulullah s.a.w? Sedangkan
perkara itu ada disebutkan dalam Kitab Allah. Wanita itu membantah: Aku sudah membaca semua yang ada
dari kulit ke kulit, tetapi aku tidak mendapatinya. Ibnu Umar berkata: Jika engkau benar-benar membacanya,
pasti engkau akan menemuinya. Allah s.w.t berfirman: Yang bermaksud: Apa yang diberikan oleh Rasul
kepada kamu, maka terimalah ia dan apa yang dia larang kepada kamu, maka tinggalkanlah ia. Wanita itu
berkata: Aku melihat sesuatu di antara yang engkau bicarakan ini pada isterimu sekarang. Ibnu Umar berkata:
Pergilah melihatnya. Wanita itu pun masuk mendapatkan isteri Abdullah bin Umar. Namun beliau tidak
melihat sesuatu pun. Maka beliau datang lagi kepada Ibnu Umar dan berkata: Aku tidak melihat sesuatu pun.
Ibnu Umar berkata: Ingatlah, seandainya apa yang aku perkatakan ada pada isteriku nescaya aku tidak akan
menggaulinya
{1249} Hadis Muawiyah bin Abu Sufian r.a: Diriwayatkan daripada Humaidi Ibnu Abdul Rahman bin Auf
katanya: Aku pernah mendengar Muawiyah bin Abu Sufian r.a berkata di atas mimbar sambil memegang
jambul rambut yang kemudiannya jambul tersebut dipegang oleh pengawal. Wahai penduduk Madinah! Di
mana Ulama kamu? Aku mendengar Rasulullah s.a.w melarang hal semacam ini iaitu membuat jambul pada
rambut, lalu baginda bersabda: Sesungguhnya Bani Israel mengalami kecelakaan ketika para wanita mereka
menggunakan hal ini

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

{1267} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Orang yang
berkenderaan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan hendaklah
memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang
yang ramai

{1269} Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila Ahli Kitab
mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah kepada mereka: Waalaikum

{1270} Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya, apabila
orang Yahudi mengucapkan salam kepada kamu, mereka mengucap: Assaamualaikum iaitu kematian tetap
atas kamu. Maka jawablah kepada mereka: Alaika iaitu ke atas kamu

{1271} Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Sekumpulan orang-orang Yahudi meminta izin kepada
Rasulullah s.a.w mereka mengucapkan: Assaamualaikum. Maka Aisyah menyahut: Bal Alaikumussaam
walla'nah iaitu bahkan atas kamulah, moga-moga mendapat kematian dan kutukkan. Rasulullah s.a.w
menegur: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata:
Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah menjawab
Wa'alaikum iaitu begitu pula kamu

{1285} Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Biasanya apabila ada seorang di antara kami menderita

sakit, Rasulullah s.a.w mengusapnya dengan tangan kanan baginda, kemudian baginda membaca: ‫ﺃَﺫْﻫِﺐِ ﺍْﻟﺒﹶﺎﺱﹶ‬

‫ﺷﻔَﺎﺀﹰﻟَﺎﻳﹸﻐَﺎِﺩﺭﹸ ﺳﹶَﻘﻤﹰﺎ‬
ِ َ‫ ﹶﺭﺏﱠ ﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ ﻭﹶﺍﺷﹾﻒَِﺃﻧْﺖﹶ ﺍﻟﺸﱠﺎﻓِﻲﻟَﺎ ﺷِﻔَﺎﺀﹶﺇِﻟﱠﺎ ﺷِﻔَﺎﺅﹸﻙ‬yang bermaksud: Hilangkanlah sakit, wahai
tuhan manusia! Berilah penyembuh. Engkaulah Zat yang memberi penyembuh. Tiada penyembuh, kecuali
penyembuh dariMu. Penyembuh yang tidak menyiksakan pesakit. Sementara itu, ketika Rasulullah s.a.w
menderita sakit dan semakin parah, aku pegang tangan baginda untuk melakukan seperti yang biasa baginda

lakukan, namun baginda menarik tangan baginda dari tanganku, kemudian membaca: ‫ﺍﻟﻠﱠﻬﹸﻢﱠ ﺍﻏِْﻔﺮﹾﻟِﻲ‬

‫ ﻭﹶﺍ ﹾﺟﹶﻌﻠْﻨِﻲ ﻣﹶﻊﹶ ﺍﻟﺮﱠﻓِﻴﻖِ ﺍﻟَْﺄﹾﻋﻠَﻰ‬yang bermaksud: Ya Allah, ampunilah aku dan jadikanlah aku bersama Ar-
Rafiqul A'la. Aku bergegas untuk melihat, namun ternyata baginda telah wafat *

{1288} Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya bila ada seseorang yang
mengeluh karena sakit atau luka, maka baginda meletakkan jari telunjuknya ke tanah lalu mengangkatnya
semula seperti mana yang dicontohkan oleh Sufian kemudian membaca:

‫ﺑِﺎﺳﹾﻢِ ﺍﻟﱠﻠﻪُِﺗﺮﹾﹶﺑﺔَُﺃﹾﺭﺿِﻨﹶﺎِﺑِﺮﻳَﻘﺔِﹶﺑﻌﹾﻀِﻨﹶﺎﻟِﻴﹸﺸﹾﻔَﻰِﺑﻪِ ﺳﹶﻘِﻴﻤﹸﻨﹶﺎﺑِﺈِْﺫﻥِ ﺭﹶﺑﱢﻨﹶﺎ‬Yang bermaksud: Dengan menyebut nama


Allah, Debu tanah kami, dengan ludahan sebahagian kami, agar sembuhkanlah penyakit kami, dengan izin
tuhan kami *

{1309} Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Bunuhlah ular-ular berbisa
dan ular-ular yang jahat karena keduanya boleh menggugurkan kandungan dan membutakan pandangan mata

{1311} Diriwayatkan daripada Ummu Syarik r.a katanya: Sesungguhnya Nabi s.a.w menyuruhnya supaya
membunuh cicak. Kemudian di dalam Hadis Ibnu Abu Syaibah ianya disuruh

{1316} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Ketika seorang lelaki
sedang berjalan di jalanan dan beliau amat kehausan, tiba-tiba beliau terjumpa sebuah telaga. Beliau segera
turun ke dalam telaga tersebut untuk meminum airnya. Kemudian apabila beliau keluar dari telaga tersebut,
beliau melihat seekor anjing mengeluarkan lidahnya menjilat-jilat debu karena kehausan. Lelaki tersebut
berkata di dalam hatinya: Anjing ini mesti kehausan seperti aku. Oleh itu, beliau turun semula ke dalam telaga
dan memasukkan air ke dalam kasutnya yang diperbuat dari kulit iaitu khuf dan menggunakan mulutnya untuk
mengigit kasut tersebut supaya dapat membawa naik kasut yang berisikan air itu untuk diberikan kepada
anjing tersebut. Melihat hal itu, Allah berterima kasih kepadanya, dan mengampuninya. Para Sahabat bertanya:

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Wahai Rasulullah! Sesungguhnya perbuatan kita terhadap binatang seperti anjing tersebut boleh mendapatkan
pahala? Rasulullah s.a.w menjawab: Setiap yang mempunyai roh (bernyawa) ada pahalanya

{1317} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesungguhnya seorang
wanita pelacur melihat seekor anjing sedang mengelilingi sebuah telaga pada hari yang sangat panas. Anjing itu
berusaha menjelirkan lidahnya karena kehausan. Beliau kemudian menggunakan kasutnya yang dibuat dari
kulit iaitu khuf untuk mengambil air telaga tersebut sehingga anjing tadi dapat minum. Oleh karena
perbuatannya itu, dosa wanita tersebut diampunkan

{1320} Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Janganlah sekali-kali
salah seorang di antara kamu berkata: Celaka sekali aku, akan tetapi sebaiknya dia berkata: Susah sekali aku

{1323} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Tidakkah lebih baik
perut seseorang itu dipenuhi dengan nanah yang boleh merusakkan tubuhnya dari dipenuhi dengan syair iaitu
puisi

{1325} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Dari Nabi s.a.w. Baginda bersabda: Apabila
Kiamat semakin dekat, mimpi seorang muslim hampir tidak dusta. Mimpi salah seorang di antara kamu yang
paling dekat dengan kebenaran adalah mimpi orang yang paling jujur dalam berbicara. Mimpi seorang muslim
adalah satu daripada empat puluh lima bahagian kenabian. Mimpi itu sendiri terbahagi kepada tiga aspek iaitu:
Mimpi baik, adalah khabar gembira yang datang dari Allah. Mimpi sedih, adalah mimpi yang datang dari
syaitan. Kemudian mimpi yang datang dari bisikan diri sendiri, iaitu jika salah seorang di antara kamu
bermimpi yang tidak menyenangkan, maka hendaklah beliau bangun dari tidur lalu mengerjakan sembahyang
dan dikehendaki jangan beliau ceritakan mimpi tersebut kepada manusia. Baginda bersabda lagi: Aku sangat
menyukai seutas tali dan tidak menyukai sebuah belenggu. Tali adalah lambang keteguhan dalam beragama.
Akan tetapi aku tidak tahu apakah yang terakhir ini adalah termasuk Hadis atau sekadar ucapan Ibnu Sirin
sahaja

{1327} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Barangsiapa
yang pernah melihat aku dalam mimpinya, bererti dia benar-benar melihatku. Sesungguhnya syaitan tidak
boleh menjelma dengan rupaku

{1381} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak
ada seorang bayi yang dilahirkan melainkan telah disentuh oleh syaitan. Bayi itu menangis, menjerit karena
sentuhan syaitan tersebut kecuali Putera Mariam dan Mariam

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

33} ZAKAT /INFAQ/ WAKAF/SHODAQOH


DAN HIKMAH SERTA SIKSANYA

{540} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Setiap
pemilik emas atau perak yang tidak mengeluarkan zakat akan dipakaikan dengan kepingan-kepingan
api pada Hari Kiamat, lalu dia dibakar di bahagian rusuk, dahi dan belakangnya dengan kepingan
tersebut dalam Neraka Jahanam. Setiap kali kepingan itu menjadi sejuk, ia akan dipanaskan kembali.
Setiap hari menyamai lima puluh ribu tahun ukuran sekarang. Keadaan ini berterusan sehingalah
umat manusia diputuskan ke manakah akan ditempatkan, apakah ke Syurga atau ke Neraka.
Kemudian baginda ditanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan unta yang tidak dikeluarkan
zakatnya? Rasulullah s.a.w bersabda: Begitu juga pemilik unta yang enggan menunaikan zakatnya. Zakat unta
ialah susunya ketika diperah. Pada hari Kiamat, pemilik unta-unta tersebut akan dibiarkan di padang terbuka
bersama untanya sebanyak jumlah yang dimilikinya dan tidak berkurangan walaupun seekor dari unta-untanya
tersebut. Unta-unta peliharaannya akan memijak-mijak dan menggigit pemiliknya. Tatkala unta yang pertama
selesai dari menyiksanya, maka unta yang lain pula datang kepadanya. Keadaan ini terjadi dalam satu hari yang
mana ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun, sehinggalah umat manusia selesai diputuskan ke mana akan
ditempatkan, apakah ke Syurga atau ke Neraka. Baginda ditanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan
lembu dan kambing? Rasulullah s.a.w bersabda: Demikianlah juga pemilik lembu dan kambing yang
enggan menunaikan zakatnya. Pada Hari Kiamat pemilik lembu dan kambing tersebut akan dibiarkan
di padang terbuka bersama lembu dan kambingnya sebanyak jumlah yang dimilikinya dan tidak
berkurangan walaupun seekor lembu dan kambingnya tersebut. Lembu-lembu dan kambing-kambing
itu tidak ada yang bertanduk bengkok, tidak ada yang tidak bertanduk atau tidak ada yang bertanduk
pecah. Semua lembu-lembu dan kambing tersebut menanduk orang itu iaitu pemiliknya yang enggan
membayar zakatnya tadi dengan tanduknya dan memijak-mijak dengan tapak kakinya. Apabila lembu
atau kambing yang pertama selesai dari menyiksanya, maka datang pula yang lain kepadanya. Keadaan
ini terus-menerus terjadi dalam satu hari yang ukurannya sama dengan lima puluh ribu tahun,
sehinggalah diselesaikan urusan umat manusia. Lalu dibentangkan jalan kepada umat manusia ke
manakah mereka akan ditempatkan, apakah ke Syurga atau ke Neraka. Ditanyakan lagi: Wahai
Rasulullah! Kuda itu ada tiga jenis: Sebagai beban bagi seseorang, sebagai pendinding bagi seseorang
dan juga sebagai ganjaran bagi seseorang. Adapun kuda yang menjadi beban bagi seseorang
pemiliknya iaitu kuda yang diikat untuk tujuan pameran, bermegah-megah dan memusuhi pendokong
Islam. Kuda itu merupakan beban iaitu dosa bagi pemiliknya. Kuda yang menjadi pendinding bagi
seseorang pula ialah kuda yang diikat oleh pemiliknya untuk keperluan perjuangan di jalan Allah,
kemudian pemilik itu tidak melupakan hak Allah yang terdapat pada punggung dan leher kuda
tersebut. Kuda itu merupakan pendinding iaitu penghalang pemiliknya dari api Neraka. Sedangkan
kuda yang menjadi ganjaran bagi pemiliknya ialah kuda yang diikat iaitu dipelihara untuk perjuangan
di jalan Allah, untuk pendokong Islam, pada tanah yang subur atau taman. Apapun yang dimakan
oleh kuda itu dari tanah subur atau taman tersebut, pasti dicatat untuk pemiliknya kebaikan iaitu
ganjaran sebanyak yang telah dimakan olah kuda itu dan dicatatkan juga kebaikan untuk pemiliknya
sebanyak kotoran dan air kencingnya. Bila tali kekang terputus dan kuda itu meliar iaitu
memberontak, ia lari sekali atau dua kali, maka Allah juga akan mencatatkan untuk pemiliknya
kebaikan sebanyak langkah-langkah dan kotoran-kotorannya. Jika pemilik kuda itu membawa
kudanya pada sebatang sungai, kemudian kuda itu minum dari air sungai tersebut, padahal sebenarnya
dia tidak berniat memberi minum kudanya itu, maka Allah mencatatkan untuknya kebaikan sebanyak
yang telah diminum oleh kudanya. Baginda ditanya lagi: Wahai Rasulullah! Bagaimana pula dengan
kaldai? Rasulullah s.a.w bersabda: Mengenai kaldai, tidak ada sesuatu pun iaitu Wahyu diturunkan
kepadaku, kecuali ayat al-Fazzah al-Jami'ah: Yang bermaksud: Sesiapa yang melakukan kebaikan
sekalipun seberat zarah, nescaya dia akan mendapat balasannya dan sesiapa yang mengerjakan
kejahatan sekalipun seberat zarah, nescaya dia akan melihat balasannya juga.

{546} Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Dulu, Abu Talhah r.a adalah salah
seorang daripada kaum Ansar yang paling banyak hartanya di Madinah. Harta yang paling

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

disayanginya ialah kebun Bairaha yang menghala tepat ke masjid. Rasulullah s.a.w selalu masuk ke
kebun itu untuk minum air yang enak terdapat di situ. Anas berkata lagi: Ketika turun ayat Yang
bermaksud: Kamu sekali-kali tidak akan dapat mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian
yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Kemudian
Abu Talhah datang menemui Rasulullah s.a.w dan berkata: Allah telah berfirman dalam kitabNya:
Yang bermaksud: Kamu sekali-kali tidak akan dapat mencapai hakikat kebajikan dan kebaktian yang
sempurna sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Sedangkan harta yang
paling kucintai adalah kebun Bairaha, lalu kebun itu aku sedekahkan karena Allah. Aku
mengharapkan kebaikan dan bekalannya iaitu pahalanya di akhirat di sisi Allah. Dari itu, wahai
Rasulullah! Manfaatkanlah kebun itu semahumu. Rasulullah s.a.w pun bersabda: Eloklah! Itu adalah
harta yang menguntungkan, itu adalah harta yang menguntungkan! Aku telah mendengar apa yang
engkau katakan mengenai kebun itu dan pendapatku, seeloknya kebun itu engkau berikan kepada
kaum kerabatmu. Abu Talhah pun membahagikan kebun itu dan memberikan kepada kaum kerabat
dan anak-anak saudaranya

{553} Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Pada setiap orang
muslim terdapat sedekah. Baginda ditanya: Apa pendapat kamu jika seseorang itu tidak mempunyai apa-apa untuk
disedekahkan? Rasulullah s.a.w bersabda: Dia berusaha mengunakan kedua tangannya, sehingga dia dapat memberi
manfaat untuk dirinya dan bersedekah. Baginda ditanya lagi: Apa pendapat kamu jika dia tidak mampu?
Rasulullah s.a.w bersabda: Dia mampu membantu orang yang memerlukan pertolongan. Baginda
ditanya lagi: Apa pendapat kamu jika dia juga tidak mampu? Rasulullah s.a.w bersabda: Dia
mampu melakukan kebaikan. Baginda ditanya lagi: Apa pendapat kamu jika dia tidak mampu
melakukannya juga? Rasulullah s.a.w bersabda: Dia menahan diri dari melakukan keburukan, maka itu juga
dikira sebagai sedekah.

{554} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Pada setiap
hari terdapat sedekah di setiap sendi manusia ketika matahari terbit. Seterusnya baginda bersabda:
Berlaku adil di antara dua orang manusia adalah sedekah, membantu seseorang naik ke atas
binatang tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atas belakang binatang
tunggangannya juga adalah sedekah. Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Perkataan yang baik adalah
sedekah, setiap langkah menuju sembahyang adalah sedekah dan membuang sesuatu yang berbahaya di jalan adalah
sedekah.

{555} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hari
ketika umat manusia memasuki waktu pagi, pasti ada dua Malaikat turun. Satu di antara keduanya akan
mengucapkan: Ya Allah, kurniakanlah ganti kepada orang yang berbelanja iaitu menggunakan
harta untuk beribadat, untuk kepentingan keluarga, tetamu, bersedekah dan sebagainya.
Sedangkan Malaikat yang satu lagi akan mengucapkan: Ya Allah, berikanlah kerosakan iaitu kerugian
kepada orang yang tidak mahu berbelanja.

{558} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hari Kiamat
tidak akan berlaku sebelum harta menjadi banyak serta melimpah-ruah sehingga ada seseorang yang
mengeluarkan zakat hartanya tetapi tidak bertemu seorangpun yang ingin menerimanya dan
sehinggalah Tanah Arab kembali menjadi padang-padang gembala dan sungai-sungai.

{559} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sedekah
seseorang itu tidak dikira kecuali dari hasil atau harta yang baik. Allah tidak menerima sedekah kecuali
dari hasil yang baik dan sudah pasti Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) akan menerima hasil
sedekah itu dari kananNya walaupun sedekah itu hanya berupa sebiji kurma. Lalu sedekah tersebut
dijaga di sisi Allah Yang Maha Pengasih sehingga menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana
seseorang di antara kamu membesarkan anak kuda atau anak untanya.

{568} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Seorang
wanita tidak boleh berpuasa ketika suaminya ada bersama kecuali dengan izin suaminya. Dia juga

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya ketika suaminya ada bersama kecuali
mendapat keizinan suaminya dan apapun yang dia belanjakan dari hasil kerja suaminya tanpa perintah
atau izin suaminya itu, maka separuh dari pahalanya adalah untuk suaminya.

{572} Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Ada tujuh
golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya. Hari tersebut tidak
ada naungan kecuali naungan Allah. Golongan tersebut ialah (1) pemimpin yang adil, (2) pemuda
yang sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya, (3) seseorang yang hatinya sentiasa berpaut
pada masjid-masjid iaitu sangat mencintainya dan selalu melakukan sembahyang berjemaah, (4) dua
orang yang saling mengasihi karena Allah iaitu keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, (5)
seorang lelaki yang diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras
yang elok untuk melakukan kejahatan tetapi dia berkata: Aku takut kepada Allah!, (6) seorang yang
memberi sedekah tetapi dia merahsiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yang diberikan
oleh tangan kirinya dan (7) seseorang yang mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan air
mata dari kedua matanya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

34} 40 NASEHAT SAIYIDINA ALI

yang terdapat dalam kitab Nahjul Balagh dan Al-Bayan Wattabyeen r.a. :

1. Pendapat seorang tua adalah lebih baik daripada tenaga seorang muda.
2. Menyokong kesalahan adalah menindas kebenaran
3. Kebesaran seseorang itu bergantung dengan qalbunya yang mana adalah sekeping daging
4. Mereka yang bersifat pertengahan dalam semua hal tidak akan menjadi miskin
5. Jagailah ibubapa kamu,nescaya anak-anakmu akan menjagai kamu
6. Bakhil terhadap apa yang ditangan adalah tidak mempunyai kepecayaan terhadap Allah
7. Kekayaan seorg bakhil akan turun kpd ahli warisnya /keangin. Tdk ada yg terpencil dr seorg yang bakhil
8. Seorang arif adalah lebih baik daripada arif.Seorang jahat adalah lebih jahat daripada kejahatan
9. Ilmu adalah lebih baik dari pada kekayaan karena kekayaan harus dijagai ,sedangakn ilmu menjaga kamu
10. Jagalah harta bendamu dgn mengeluarkan zakat dan angkatkan kesusahan mu dengan mendirikan shalat
11. Sifat menahan kemarahan adalah lebih mulia daripada membalas dendam
12. Mengajar adalah belajar
13. Berkhairatlah mengikut kemampuan mu dan janganlah kamu jadikan keluargamu hina dan miskin
14. Insan terbahagi kepada 3 :
‰ mereka yang mengenal Allah
‰ mereka yang mencari kebenaran
‰ mereka yang tidak berpengetahuan dan tidak mencari kebenaran. Golongan yang terakhir inilah yang
paling rendah dan tak baik sekali dan mereka akan ikut sebarang ketua dengan buta seperti kambing
15. Insan tak akan melihat kesalahan seorang yang bersifat tawadhu' dan lemah
16. Janganlah kamu takut kepada sesiapa melainkan dosamu terhadap Allah
17. Mereka yang mencari kesilapan dirinya sendiri adalah selamat dari mencari kesilapan orang lain
18. Harga diri seseorang itu adalah berdasarkan apa yang ia lakukan untuk memperbaiki dirinya
19. Manusia sebenarnya sedang tidur tetapi akan bangun bila ia mati
20. Jika kamu mempunyai sepenuh keyakinan akan Al-Haq dan kebenaran, nescaya keyakinanmu tetap tidak
akan berubah walaupun terbuka rahsia2 kebenaran itu.
21. Allah merahmati mereka yang kenal akan dirinya dan tidak melampaui batas
22. Sifat seseorang tersembunyi disebalik lidahnya
23. Seorang yang membantu adalah sayapnya seorang yang meminta
24. Insan tidur di atas kematian anaknya tetapi tidak tidur di atas kehilangan hartanya
25. Barangsiapa yang mencari apa yang tidak mengenainya nescaya hilang apa yang mengenainya
26. Mereka yang mendengar orang yang mengumpat terdiri daripada golongan mereka yang mengumpat
27. Kegelisahan adalah lebih sukar dari kesabaran
28. Seorang yg hamba kepada syahwatnya adalah seorang yang lebih hina daripada seorg hamba kpd hamba
29. Orang yang dengki marah kepada orang tidak berdosa
30. Putus harapan adalah satu kebebasan , mengharap (kepada manusia) adalah suatu kehambaan
31. Sangkaan seorang yang berakal adalah suatu ramalan
32. Seorang akan mendapat tauladan di atas apa yang dilihat
33. Taat kepada perempuan(selain ibu) adalah kejahilan yang paling besar
34. Kejahatan itu mengumpulkan kecelaan yang memalukan
35. Jika berharta, berniagalah dengan Allah dengan bersedekah
36. Janganlah kamu lihat siapa yang berkata tetapi lihat apa yang dikatakannya
37. Tidak ada percintaan dengan sifat yang berpura2
38. Tidak ada pakaian yang lebih indah daripada keselamatan
39. Kebiasaan lisan adalah apa yang telah dibiasakannya
40. Jika kamu telah menguasai musuhmu, maafkanlah mereka, karena perbuatan itu adalah syukur kepada
kejayaan yang telah kamu perolehi.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

35} 6 PERTANYAAN UNTUK RENUNGAN KITA BERSAMA

1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ? MATI


2. Apa yang paling jauh dari kita di dunia ? MASA LALU
3. Apa yang paling besar di dunia ? NAFSU
4. Apa yang paling berat di dunia ? MEMEGANG AMANAH
5. Apa yang paling ringan di dunia ? MENINGGALKAN SHALAT
6. Apa yang paling tajam di dunia ? LIDAH MANUSIA

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya....

Pertama : “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya". Imam Ghozali menjelaskan semua
jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji
Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Kedua : "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang - bintang". Lalu Imam Ghozali
menjelaskan bahwa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah
"MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu
kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran
Agama.

Ketiga : "Apa yang paling besar di dunia ini?".


Murid-muridnya menjawab, "gunung, bumi dan matahari". Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Keempat : "Apa yang paling berat di dunia ini?".


Ada yang menjawab "besi dan gajah". Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling
berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta
mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya
menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak
dapat memegang amanahnya.

Kelima : "Apa yang paling ringan di dunia ini?"...


Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi
yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan
sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.

Keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"...


Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang". Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam
adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai
perasaan saudaranya sendiri.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

36} 10 JENIS SOLAT YANG TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH S.W.T

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka sholat itu
sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat,
maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat
baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T,
antaranya :

1. Orang lelaki yang sholat sendirian tanpa membaca sesuatu.


2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang sholatnya itu tidak dapat menahannya
dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya sholatnya itu hanya menambahkan
kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau sholat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan
mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan sholat. Dan
pada hari kiamat nanti sholatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu
bungkusan kain tebal yang buruk."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

37} 10 SEBAB DO’A TIDAK TERKABUL

Dari Syaqiq Al Balkhi berkata : "Suatu hari Ibrahim Bin Adham (Abu Ishaq) berjalan di pasar
basrah lalu ia dikelilingi oleh orang ramai dan mereka bertanya kepadanya : "Ya Abu Ishaq,
Allah berfirman ; bermaksud "Mintalah olehmu sekelian kepada Ku nescaya Aku kabulkan. Dan kami
telah satu tahun berdoa dan doa kami belum dikabulkan !".
Ibrahim bin Adham menjawab : "Bagaimana Allah hendak mengkabulkan doa kamu sedangkan hati
kamu tertutup oleh 10 perkara".

1. Kamu telah mengetahui Allah tetapi belum tunaikan haq-haqNya.


2. Kamu telah membaca Al-Quran tetapi tidak melaksanakan tuntutannya.
3. Kamu telah mengetahui syaitan sebagai musuh tetapi masih mentaatinya dan menyetujui
seruannya.
4. Kamu menyatakan kamu umat Muhammad s.a.w tetapi tidak mengerjakan sunahnya.
5. Kamu mengatakan dirimu akan masuk syurga tetapi tidak mengerjakan apa-apa amalan yang akan
membawamu ke syurga.
6. Kamu mengatakan dirimu selamat dari neraka tetapi ternyata kamu memasukkan dirimu
kepadanya.
7. Kamu mengatakan mati adalah benar tetapi tidak bersiap-siap menghadapi mati.
8. Kamu sibuk meneliti aib atau cacat teman-temanmu tetapi tidak pernah melihat aibmu sendiri.
9. Kamu telah makan dan merasakan nikmat Tuhanmu tetapi tidak mahu bersyukur kepadaNya.
10. Kamu telah menguburkan mayat-mayat rakanmu tetapi tidak mengambil pengajaran dari mereka.

Bersama-samalah kita mengambil iktibar sempena bulan Syaaban yang mulia ini, InsyaAllah.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

38} 10 SIFAT KEBIASAAN YANG TIDAK DISUKAI OLEH ORANG LAIN

1. Mengeluh
Mengeluh itu seperti membuang sampah kekhawatiran, sampah kesusahan, dsb. Hanya orang yang
berhati mulia dan para psikolog yang dibayar yang selalu siap menampung keluhan orang lain. Umumnuya
orang tidak suka dijadikan keranjang sampah, cobalah untuk berhenti mengeluh / terlalu banyak mengeluh.
Kalau tidak tahan untuk memuntahkan unek-unek segera temuilah orang yang tepat; bisa saja orang itu
adalah orang yang membuat kita kesal, bisa juga orang yang akan menunjukkan jalan keluar bagi kita.

2. Tidak tahu diri


Diberi hati minta jantung, mungkin ungkapan ini yang sangat tepat untuk menggambarkan orang yang tidak
tahu diri. Kalau dibantu sekali oleh orang lain maka akhirnya jadi keterusan bergantung pada bantuannya,
hal ini bisa membuat kesal. Meminjam ataupun mengambil sesuatu dari tempat yang telah tersusun rapi
dan dikembalikan dalam keadaan sobek / acak-acakan tanpa disertai kata maaf atau niat mengganti, bisa
membuat orang kecewa. Belajarlah untuk tenggang rasa, caranya; sering-seringlah bertanya kepada diri
sendiri :”Seandainya saya jadi dia, bagaimana ya perasaan saya ?”.

3. Omong besar saja


Orang yang suka omong besar biasanya mempunyai cerita atau ide yang kedengarannya Wah, suka ngobral
janji yang muluk-muluk, suka menceritakan pengalaman pribadinya yang spektakuler, suka
membanggakan kehebatan-kehebatan yang dimilikinya, dan lain sebagainya. Mungkin untuk sementara
bisa saja orang lain terbius dan percaya serta menganggap itu semua sebagai kebenaran. Namun lama-
kelamaan orang lain bisa menilai bahwasanya kalau omong besar yang disertai fakta mungkin orang
terkagum-kagum; tapi… kalau hanya tong kosong nyaring bunyinya, naah lho……… kuping siapa yang nggak
nyesel mendengarnya ?.

4. Menjelekkan orang lain


Menjelekkan orang lain memang terkadang bisa membuat obrolan menjadi seru dan heboh, apalagi kalau
lawan bicara punya hobi ngerumpi atawa ngegosip. Tapi… menyukai gosip bukan berarti menyukai si
biang gosipnya. Lagipula tidak semua orang senang mendengar cerita-cerita miring mengenai orang lain.
Bahkan orang bisa berpikir : ”Sekarang kamu menjelekkan dia. Mungkin nanti tiba giliran saya yang menjadi obyek
gosipmu bigos !” .

5. Egois
Orang EGOIS selalu berpusat kepada dirinya sendiri; lebih suka memikirkan atau membicarakan topik
mengenai dirinya, kegiatannya, hobinya, masalahnya, dan segala hal yang menyangkut kepribadianya.
Orang seperti ini kurang tertarik untuk mendengarkan, memperhatikan atau membantu orang lain.
Akibatnya, orang lain segan menjalin hubungan dengannya. Berusahalah mengalihkan perhatian tidak
hanya kepada diri sendiri akan tetapi juga kepada orang lain. Bagaimanapun juga untuk menjadi seorang
pribadi yang utuh kita memerlukan orang lain.

6. Pelit
Hemat pangkal kaya, namun pelit bisa bisa jadi pangkal dijauhi orang. Perbedaan antara hemat dan pelit ini
sangat tipis sekali; orang pelit biasanya lebih suka dibagi ketimbang berbagi atau membagi. Orang pelit
lebih tega mengambil rokok temannya yang tertinggal 3 batang sementara disakunya sendiri masih ada
sebungkus yang akan dihabiskannya sendirian.

Cobalah untuk berbagi dengan orang lain karena hal itu tidak akan membuat anda menjadi miskin.
Mulailah dari hal-hal kecil yang bisa kita lakukan semampu kita dan hapuslah citra pribadi pelit di mata
orang lain.

7. Keras kepala

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Memang teguh pendirian atas hal-hal yang prinsipal itu sangat bagus, namun orang yang keras kepala
biasanya suka ngotot untuk permasalahan yang sepele, ribut untuk urusan yang tidak penting, berdebat
untuk merebut pepesan kosong, tidak mau sedikitpun mendengar nasehat orang lain, merasa dirinya paling
benar, haram untuk mengalah, tidak mau mengakui kesalahannya, dsb. Cobalah untuk menghindari hal-
hal tersebut. Tetaplah menjadi seorang pribadi yang teguh didalam pendirian yang benar namun fleksibel
dalam hal atau urusan yang tidak prinsipil.

8. Sombong
Orang yang sombong merasa dirinya adalah superior dalam segala hal dibandingkan orang lain. Itu semua
dapat tercemin dari kecendrungannya yang mudah mengkritik, mencela dan menganggap remeh orang
lain; biasanya juga orang sombong suka pamer, suka bergaya ekslusif dan suka memilah atau memilih-
milih dalam bergaul.
Kebanyakan orang tidak menyukai atau tertarik dengan orang yang sombong. Justru kerendahan hatilah
yang dianggap sebagai salah satu sifat yang mulia yang disukai kebanyakan orang.

9. Sensitif
Orang yang sensitif sebetulnya tanpa disadarinya telah memasang pagar pemisah dengan orang lain.
Perasaannya yang mudah tersinggung dan hatinya yang mudah terluka oleh ucapan atau sikap orang lain,
meskipun orang lain tersebut sedikitpun tidak mempunyai maksud untuk menyerang, namun orang yang
terlalu sensitif bisa saja menganggap itu semua sebagai suatu serangan yang melukai hati. Akibatnya, orang
lain cenderung menjaga jarak / menjauhinya karena takut tanpa sengaja menyakitinya. Kalau mau jujur
seringkali perasaan itu hanya reaksi perasaan diri sendiri yang salah mengartikan.

10. Bohong
Orang yang hobi bohong biasanya bisa menghasilkan suatu kebohongan dengan spontan, kreatif, tampak
wajar bahkan dapat meyakinkan orang lain. Kebohongan terkadang cukup efektif untuk menyembunyikan
atau menutupi kekurangan, untuk mencari alasan, untuk mengecoh orang lain atau untuk menghalalkan
dosa. Namun kalau sudah terbongkar, sangat sulit untuk menghapus citra pembohong pada pikiran orang
lain. Berusahalah untuk menghilangkan kebiasaan berbohong sebab sekali langsung keujian seumur hidup tidak
akan dipercaya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

39} SEPULUH WASIAT AS-SYAHID HASAN AL-BANNA

Dengan Nama Allah yg Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani

BACALAH - RENUNGILAH - KEMUDIAN TERUS BERAMAL

1. Apabila saudara mendengar azan, maka bangunlah untuk bersolat pada waktunya walau
bagaimana keadaan sekalipun.
2. Bacalah Al-Quran, atau tatapilah buku-buku, atau pergilah mendengar perkara-perkara yang baik
ataupun amalkanlah Zikrullah, dan janganlah sama sekali saudara membuang masa walau sedikit
pun dalam perkara-perkara yang tidak berfaedah.
3. Berusahalah seberapa daya upaya untuk bertutur dalam Bahasa Arab yang betul (Fusha), karena
bahasa Arab yg betul itu adalah merupakan syiar-syiar Islam.
4. Janganlah banyak berselisih dalam apa-apa perkara sekalipun karena perselisihan kosong itu tidak
memberi sebarang apa kebaikan jua pun.
5. Janganlah banyak ketawa, karena hati yang sentiasa berhubung dengan Allah itu, sentiasa tenang
lagi tenteram.
6. Jangnlah banyak bergurau karena umat yang sedang berjuang itu tidak mengerti melainkan
bersungguh-sungguh dalam setiap perkara.
7. Janganlah saudara bercakap lebih nyaring daripada kadar yang dikhendaki oleh para pendengar,
karena percakapan yang nyaring begitu adalah suatu tabiat yang sia-sia malah menyakiti hati orang
lain.
8. Jauhilah daripada mengumpat-umpat peribadi orang, mengecam pertubuhan-pertubuhan lain, dan
janganlah bercakap melainkan apa-apa yang boleh memberi kebajikan.
9. Berkenal-kenalanlah dengan tiap-tiap saudara seAqidah yang saudara bertemu dengannya
sekalipun ia tidak meminta saudara mengenalinya; karena asas gerakan Dakwah kita ialah berkasih
sayang dan berkenal-kenalan.
10. Kewajipan-kewajipan kita lebih banyak daripada masa yang ada pada kita; oleh itu, bantulah
saudaramu sendiri tentang cara-cara bagaimana hendak mengguna masa dgn berfaedah dan jika
saudara mempunyai tugas sendiri maka segerakanlah perlaksanaannya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

40} 12 AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SEMBAHYANG

Dalam sebuah hadits menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang
mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang
merbahaya ke atasnya.

Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya :

1. Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya.
2. Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.
3. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :

1. Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air
laut.
2. Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.
3. Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :

1. Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat
menggerunkan.
2. Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
3. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu
jari).

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :

1. Hisab ke atasnya menjadi sangat berat.


2. Allah S.W.T sangat murka kepadanya.
3. Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

41} 12 BARISAN DI AKHIRAT

Suatu ketika, Muaz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya:"Wahai Rasulullah, tolong
uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT : "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang
berbaris-baris" ( Surah an-Naba':18 ). Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian
dengan air mata. Lalu menjawab: 'wahai Muaz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar,
bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan
pembawaanmereka sendiri'.... Maka ditanyakan apakah 12 barisan tersebut.....

BARISAN PERTAMA
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan
dari sisi Allah Yang Maha Pengasih "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati
tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka
adalah neraka..."

BARISAN KEDUA
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih : "Mereka itu
adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali
mereka adalah neraka..."

BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking."Mereka itu adalah
orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEEMPAT
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka."Mereka itu adalah
orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..."

BARISAN KELIMA
Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau
busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar."Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan
perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah
balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEENAM
Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. "Mereka adalah orang yang menjadi
saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KETUJUH
Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan
darah."Mereka itu adalah orang yang engganmemberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KEDELAPAN
Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang
yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

BARISAN KESEMBILAN
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh
dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak
sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

BARISAN KESEPULUH
Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka
adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah
neraka..."

BARISAN KESEBELAS
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi merekamemanjang seperti tanduk
lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut
mereka dan keluar beraneka kotoran."Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA BELAS
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian
sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:"Mereka adalah
orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara
sholat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan
tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha
Pengasih..."

Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah
SWT....Amin... WaLLahu 'alam

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

42} 12 SIFAT SAHABAT

1. Jika engkau berbuat bakti kepadanya, ia akan melindungimu


2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu
3. Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya ia akan membantumu
4. Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik
5. Jika ia mendapat sesuatu kabajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut
kebaikanmu
6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya
7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya
8. Jika engkau berdiam diri (karena malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu
9. Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahanmu (membuat
sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu)
10. Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu
11. Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya ia akan membantumu
12. Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya ia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan
persahabatan.

Sungguhpun begitu, kita seharusnya individu yang perlu memiliki sifat-sifat di atas. Semoga
persahabatan dan persaudaraan sesama kita sentiasaberkekalan dan menguatkan lagi ukhuwah
Islamiah.

Wallahua'lam.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

43} 15 PERKARA YANG MENDATANG BENCANA

Assalamualaikum,

Buat iktibar untuk semua sahabat, berikut adalah terjemahan hadist berkenaan akhir zaman.

Daripada Ali bin Abi Thalib r.a. Rasullullah S.A.W bersaabda; "Apabila umatku telah
membuat 15 perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka, iaitu :

1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang-orang tertentu. (Kronisma).


2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang.
4. Suami memperturutkan kehendak isteri.
5. Anak derhaka terhadap ibunya,
6. Sedangkan si anak berbaik-baik dengan kawannya,
7. Dan si anak suka menjauhkan diri dari ayahnya.
8. Suara sudah ditinggikan didalam masjid.
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang-orang yang terhina dikalangan mereka.
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya.
11. Arak sudah diminum merata tempat. (Sampai tak jumpa ayat Al-Quran larang minum arak).
12. Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki.
13. Para artis-artis disanjung tinggi.
14. Muzik / nyanyian yang melupakan mengingat allah SWT banyak dimainkan.
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan, mempersendakan) generasi pertama (sahabat).

Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan
diubah menjadi makhluk lain.
Hadis Riwayat Tarmizi.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

44} 25 NASIHAT LUQMAN AL-HAKIM

Dengan apa yang telah diterangkan oleh AL-Quran berhubung dengan Luqman Al-Hakim para
ulamak telah memperincikan lagi perbicaraan Luqman dengan anak-anaknya. menerusi satu riwayat
dalam kitab Tafsir Ruhul Ma'ani dan Kitab Hidayatul Mustarsyidin bahwa Luqman telah memberikan
anaknya dua puluh lima wasiat iaitu :

1. Hai anakku, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam dan banyak manusia yang karam
di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan
yang bernama takwa, isinya ialah iman dan layarnya ialah tawakkal kepada Allah.
2. Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, yakin dirinya akan
mendapat penjagaan daripada Allah S.W.T. Orang yang insaf dari kesalahan setelah menerima
nasihat daripada orang lain, dia akan sentiasa menerima kemuliaan dari Allah S.W.T. jua.
3. Hai anakku! Orang yang merasa dirinya lebih rendah di dalam beribadah dan taat kepada Allah,
maka orang itu akan sentiasa tawadhuk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan
sentiasa menghindarkan dirinya daripada melakukan maksiat.
4. Hai anakku! Seandainya orang tuamu memarahimu, maka marahnya itu sebagai siraman air bagi
tanam-tanaman yang kering kontang.
5. Jauhilah dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya berhutang itu akan menjadikan dirimu hina
di waktu siang dan hina di waktu malam.
6. Dan selalulah berharap kepada Allah tentang sesuatu yang menyebabkan kamu menderhaka.
Takutlah kepada Allah dengan benar-benar takut, tentulah engkau akan terlepas dari sifat putus
asa dari rahmat Allah S.W.T.
7. Hai anakku! Seseorang pendusta itu akan lepas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang,
dan seseorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa memikirkan dan mengkhayalkan perkara-
perkara yang tidak benar. Ketahuilah bahwa memindahkan batu besar yang berat dari tempat
asalnya adalah lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang-orang yang tidak mahu
mengerti.
8. Hai anakku! Engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu yang besar dan besi yang
amat berat, tetapi adalah lebih berat daripada itu semua apabila engkau mempunyai jiran tetangga
yang jahat.
9. Hai anakku! Janganlah sekali-kali engkau mengirimkan utusan melalui orang bodoh dan jahat.
Maka bila tidak ada orang yang baik dan cerdik, sebaiknya engkau sendiri sajalah yang menjadi
utusan.
10. Jauhilah sejauh-jauhnya sifat berdusta, sebab berdusta itu ketika sekali mengerjakannya bagaikan
memakan daging burung, padahal sedikit sahaja perbuatan dusta yang dilakukan akibatnya dan
bahayanya amat besar.
11. Hai anakku! Bila engkau menghadapi dua pilihan, menziarahi orang mati atau menghadiri mailis
perkahwinan, maka hendaklah engkau memilih menziarahi orang mati. Sebab menziarahi orang
mati itu akan mengingatkan kamu kepada akhirat, sedangkan menghadiri majlis perkahwinan itu
hanyalah akan mengingatkan kamu kesenangan duniawi sahaja.
12. Janganlah engkau makan atau minum yang berlebihan, karena sesungguhnya makan yang terlalu
kenyang itu akan merosakkan diri dan pemikiranmu, dan alangkah baiknya makanan yang lebih itu
diberikan kepada anjing sahaja.
13. Hai anakku! Janganlah engkau menelan terus sesuatu makanan karena manisnya, dan janganlah
terus engkau memuntahkan sesuatu barang karena pahitnya. Karena manis itu belum tentu
mendatangkan kesegaran dan belum tentu yang pahit itu mendatangkan musibah.
14. Makanlah makananmu bersama-sama orang yang takwa, dan musyawarah segala urusanmu
dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat daripadanya.
15. Hai anakku! Bukanlah suatu kebaikan namanya apabila engkau selalu mencari ilmu tetapi tidak
engkau mengamalkannya. Hal itu tidak ubahnya seperti orang yang mencari kayu api, setelah

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

banyak terkumpul maka dia tidak mampu memikulnya padahal dia masih terus
mengumpulkannya.
16. Hai anakku! Apabila engkau ingin mencari teman sejati, maka ujilah terlebih dulu dengan perkara
yang menaikkan kemarahannya. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha untuk
menginsafkan engkau, maka bolehlah engkau ambil sebagai kawan, dan sekiranya bukan demikian
maka berhati-hatilah engkau terhadapnya.
17. Perbaikkanlah tutur katamu, halus budi bahasamu dan manis wajahmu, karena engkau akan
disukai orang yang melebihi sukanya terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang
berharga kepadanya.
18. Hai anakku! Apabila engkau berteman, jadikanlah dirimu orang yang tidak pernah mengharapkan
daripadanya. Namun biarlah dia mengharapkan sesuatu daripadamu.
19. Jagalah dirimu dalam setiap perkara sebagai seorang yang tidak berhajatkan kepada pujian atau
sanjungan dari orang lain, karena penguasaannya itu akan menyebabkan diri kamu beroleh.
20. Hai anakku! Usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata busuk, kotor dan kasar
karena engkau akan lebih selamat apabila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar dirimu
akan mendatangkan manfaat kepada orang lain.
21. Hai anakku! Janganlah engkau cenderung kepada dunia semata-mata dan hatimu jangan
disibukkan dengan urusan dunia semata-mata, karena engkau diciptakan Allah bukannya untuk
urusan dunia sahaja. Tidak ada orang yang lebih hina melainkan orang yang terpedaya dengan
dunia semata-mata.
22. Hai anakku! Janganlah engkau terlalu mudah ketawa kalau bukan perkara yang menggelikan,
jangan engkau berjalan tanpa tujuan pasti, janganlah engkau menanyakan sesuatu yang tidak ada
gunanya bagi diri kamu dan janganlah engkau mensia-siakan harta dunia kamu.
23. Barangsiapa yang penyayang, sudah tentu akan disayang, siapa yang suka berdiam diri sudah tentu
akan selamat daripada berkata-kata tentang perkara yang mengandungi racun, dan barangsiapa
yang tidak mampu menahan lidahnya daripada berkata kotor, sudah tentu akan menyesal.
24. Hai anakku! Bergaul mesralah dengan orang alim dan berilmu. Perhatikanlah kata-kata dan
nasihatnya karena sesungguhnya akan sejuk hati kamu mendengar nasihatnya, hiduplah hati ini
dengan cahaya hikmah dari mutiara kata alim ulama bagaikan tanah yang subur disirami air hujan.
25. Hai anakku! Ambillah harta dunia sekadar keperluanmu, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk
akhirat. Jangan engkau tendang dunia ini ke bakul sampah, kelak diri kamu akan menjadi
pengemis yang membebankan orang lain. Sebaliknya jangan engkau rangkul dunia ini dan
meneguk habis karena sesungguhnya semua yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah
belaka. Jangan engkau bertemankan orang bodoh dan orang yang bermuka dua, karena akan
aniayakan diri kamu.

Ibnu Abas berkata bahwa Rasulullah bersabda :


"Sesungguhnya orang yang paling pedih seksaannya pada hari kiamat adalah orang yang membunuh nabi atau
orang yang dibunuh oleh nabi atau membunuh seorang daripada ibu bapanya dan pembuat patung serta
orang berilmu yang tidak mendapat manfaat daripada ilmunya." - (Riwayat Baihaqi).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

45} 100 LANGKAH MENUJU KESEMPURNAAN IMAN"

Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan
Shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)".
(Hadist Riwayat Tabrani)

Assalamualaikum wr.wb
Terlampir di bawah ini adalah kajian yang sangat bagus yang saya dapatkan dari akhwat kita, Sdri.
Santi Shiva, mengenai
"100 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman", yang sangat bagus untuk diamalkan dalam
kehidupan kita sehari-hari. Semoga bermanfaat.

100 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman :

1. Bersyukur apabila mendapat nikmat;


2. Sabar apabila mendapat kesulitan;
3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
8. Jangan usil dengan kekayaan orang;
9. Jangan hasud dan iri atas kesuksesan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambisius akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan bekeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri;
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah dan di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat
dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syetan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Bersihkan harta dari hak-hak orang lain;
42. Berlakulah adil dalam segala urusan;

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

43. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;


44. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
45. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
46. Perbanyak silaturahmi;
47. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
48. Bicaralah secukupnya;
49. Beristri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
50. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
51. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
52. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
53. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
54. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
55. Hormatilah kepada guru dan ulama;
56. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
57. Cintai keluarga Nabi saw;
58. Jangan terlalu banyak hutang;
59. Jangan terlampau mudah berjanji;
60. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
61. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak
berguna;
62. Bergaullah dengan orang-orang shaleh;
63. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
64. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
65. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
66. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
67. Jangan membenci seseorang karena paham dan pendirian;
68. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
69. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuai pilihan;
70. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan;
71. Jangan melukai hati orang lain;
72. Jangan membiasakan berkata dusta;
73. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
74. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
75. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
76. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;
77. Jangan membuka aib orang lain;
78. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
79. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
80. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
81. Jangan minder karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
82. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara;
83. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
84. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
85. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
86. Hargai prestasi dan pemberian orang;
87. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
88. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan;
89. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri
kita;
90. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik atau mental kita menjadi terganggu;
91. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
92. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa
kita;
93. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu, dan jangan berkata sesuatu
yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
94. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita, sebelum dicek
kebenarannya;
95. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

96. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak
berlebihan;
97. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan diri;
98. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tantangan. Jangan lari dari kenyataan
kehidupan;
99. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan
melahirkan kerusakan;
100. Jangan sukses diatas penderitaan orang lain dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

46} ISRAK DAN MIKRAJ

Ringkasan Kisah

Sebelum Israk dan Mikraj :


RASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il dan satu_ malak
yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan
membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman.ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai
pembedahan, didatangkan bintang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang
dinamakan "Israk" itu. Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsha) : Sepanjang perjalanan (israk)
itu Rasulullah saw diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-
tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang dua
rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah : Madyan dan Tursina, iaitu tempat nabi Musa as berkata-kata
(munajat) dengan Allah; Baitul-Laham (tempat nabi 'Isa a.s dilahirkan).

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan
dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :

1. Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai, hasil (buah) yang
baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Raslulullah saw
dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad fisabilillah yang digandakan pahala kebajikan
sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.
2. Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw diberitahu oleh jibril : Itulah bau kubur Mayitah (tukang
sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap
untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun karena tetap teguh beriman kepada Allah
(tak mahu mengakui Fir'aun sebagai tuhan).
3. Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka
sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril meberitahu Rasulullah :
Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
4. Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secebis kain.
Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahannam. Kata
Jibril : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
5. Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging
masak ada di sisi mereka. Kata Jibril : Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan
lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
6. Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang yang makan
riba`.
7. Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang
lain. Kata Jibril : Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
8. Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril : Itulah orang
yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan)
orang.
9. Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang
itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah
terlambat.
10. Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah_ tidak
memperdulikannya. Kata Jibril : Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya
umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
11. Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw
tidak menghiraukannya. Kata Jibril : Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.
Tiba di masjid al-Aqsha, Rasulullah turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan
sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi ma`mum. Rasulullah saw terasa dahaga,
lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril :
Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah) : Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga.
Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

Langit Pertama :
Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertama, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat
melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan
kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
Langit Kedua :
Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi
Yahya a.s.
Langit Ketiga :
Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s.
Langit Keempat :
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s.
Langit Kelima :
Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
Langit Keenam :
Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah
mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000
orang yang masuk syurga tanpa hisab.
Langit Ketujuh :
Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan nabi Ibrahim Khlilullah yang sedang
bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s.
bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu
dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu LA HAULA
WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda, "Sampaikan salamku
kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanaman- ya ialah lima
kalimah, iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU
AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM. Bagi orang
yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga". Setelah melihat beberpa
peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-
Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
Tangga Kedelapan :
Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w
menyaksikan pelbagai keajaipan pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan
sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi
permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh
manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga.
Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
Tangga Kesembilan :
Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di dalam nur dan naik ke
Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di
dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu
bapanya.
Tangga Kesepuluh :
Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah
Subhanahu wa Taala dengan mata kepalanya, lantas sujud.

Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya :


Allah S.W.T : Ya Muhammad.
Rasulullah : Labbaika.
Allah S.W.T : Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan.
Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang
besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan
dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau
kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan
angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada
syaitan.
Allah S.W.T : Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembiran dan
amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu
sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku
kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu.
Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah
'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan
nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang
lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu)
sembahyang. Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian
nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar
diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu,
(setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang
lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.

Selepas Mikraj :

Rasulullah a.s turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq
perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa
peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peistiwa israk-mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu
riwayat peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah). Wallahu a'lam.

[Ringkasan dengan bahasa moden daripada kisah Israk Mikraj dalam kitab Jam'ul-Fawaa`id]

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

47} HADITS TENTANG SIKSAAN DI ALAM BARZAH

DALIL PERTAMA

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, Ibnu Hibban dan Abu Uwanah Al-Asfarayini dalam shahih-
nya masing- masing hadits Minhal dari Zadan dari Mughirah bin Azib Radhiyallahu ‘Anhu yang berkata :

1. Artinya :
“ Kami pernah bersama Rasulullah SAW mengantar jenazah. Beliau duduk di atas kuburan dan kami duduk di
sebelahnya. Sepertinya di atas kepala kami terdapat burung. Sambil menguburkan jenazah itu beliau
berkata,” Aku berlindung kepada Allah dari siksaan kubur”, hingga 3 x. Kemudian besabdah,”
Sesungguhnya orang beriman, jika akan pindah ke alam akhirat dan meninggalkan dunia, maka para
malaikat turun kepadanya. Wajah mereka seperti matahari dan setiap hari mereka membawa wewangian dari
surga dan kain kafan. Mereka duduk di dekat orang beriman sebatas pandangan, kemudian malaikat pencabut
nyawa duduk di dekat kepalanya dan berkata,” Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju keampunan dan
keredhaan dari Allah. Kata Rasulullah SAW,” Roh orang yang beriman pun keluar dari dalam jasadnya
seperti halnya air keluar dari mulut teko. Malaikat pencabut nyawa segera mengambilnya. Ketika roh
orang beriman telah berada dalam genggamannya, para malaikat yang lain tidak membiarkan roh orang yang
beriman berada di dalam tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata, sehingga kemudian mereka
meletakkannya dalam kain kafan dari surga dan wewangian tersebut. Dari ruh orang beriman,
keluarlah wewangian yang sangat harum yang pernah ada di bumi. Kata Rasulullah SAW,” Kemudian
para malaikat naik membawa ruh orang beriman dan setiap kali mereka melewati para malaikat, maka mereka
bertanya,” Ruh siapa yang harum ini? Mereka menjawab,”Ruh ini adalah ruh Fulan bin Fulan”, Sambil
menyebutkan namanya yang paling di dunia, sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka dibukakan
bagi ruh tersebut, kemudian pintu dibukakan untuknya. Ruh terseut disambut oleh seluruh makhlukyang ada
di langit kemudian mereka mendekatkan ruh tersebut ke langit berikutnya sehingga mereka dengannya tiba di
langit yang ada Allah azza wajalla. Allah azza wajalla berkata, “ Tulislah kitab hamba Ku ini di illiyyin dan
kembalikan ia ke dunia. Sesungguhnya dari bumi Aku menciptakan mereka kemudian mengembalikan mereka
dan mengeluarkan kembali untuk kedua kalinya.” Kata Rasulullah lebih lanjutnya,” Lalu ruh orang beriman
dikembalikan ke dalam jasadnya semula. Tidak lama kemudian datanglah kepadanya dua malaikat yang
kemudian duduk di sebelahnya dan bertanya kepadanya,” Siapa Tuhanmu?” Orang beriman
menjawab,”Tuhanku adalah Allah.” Kedua malaikat itu bertanya lagi,”Apa agamamu?” Orang tersebut
menjawab,”Agamaku adalah Islam”, Kedua malaikat itu bertanya,”Siapa lelaki yang telah diutus kepada
kalian? Orang tersebut menjawab,”Dia adalah Rasulullah SAW”, Kedua malaikat bertanya lagi,”Apa saja
yang engkau ketahui? Orang tersebut menjawab,” Saya membaca Al-Qur’an kemudian beriman kepadanya
dan membenarkannya,”. Kata Rasulullah SAW, lalu terdengar seruan dari langit,”Hamba Ku benar”,
Hamparkan untuknya surga dan berikanlah pakaian dari surga serta bukakanlah satu pintu surga
baginya.” Kata Rasulullah SAW lagi,” Lalu didatangkan kepadanya aroma surga dan kuburnya
diluaskan sepanjang penglihatannya.”Kata Rasulullah SAW lagi,” Lantas datang kepada orang
beriman lelaki tampan, pakaian bagus dan beraroma harum dan berkata,” Saya kabarkan kepadamu
berita yang menyenangkan bahwa hari ini adalah hari yang pernah dijanjikan kepadamu.” Orang beriman
bertanya,”Siapakah kamu, wajahmu benar- benar mendatangkan kebaikan? Lelaki tersebut
menjawab,”Saya adalah amal perbuatanmu yang baik.” Orang beriman berkata,”Tuhanku, segerakan hari
Kiamat! Segerakan hari Kiamat, agar aku bisa bertemu dengan keluargaku dan hartaku.” Kata Rasulullah SAW
lebih lanjut,” Dan sesungguhnya orang kafir, jika akan meninggal dunia dan pindah ke alam akhirat,
maka turunlah kepadanya para malaikat dari langit dengan wajah yang hitam dan membawa kain
kafan yang kasar lalu duduk di dekatnya sebatas pandangan. Malaikat pencabut nyawa datang kepadanya
dan duduk di dekat kepalanya lantas berkata,”Wahai ruh yang kotor, keluarlah menuju kemurkaan dan
kemarahan dari Allah ! Lalu ruhnya berpisah dari jasadnya dan malaikat mencabutnya seperti besi
pembakar dicabut dari wol yang basah, kemudian malaikat pencabut nyawa mengambilnya dan kalau
sudah ia ambil, maka para malaikat yang lain tidak pernah membiarkan ruh tersebut di tangannya sekejap
mata, sehingga kemudian mereka meletakkanya pada kain kasar tadi. Dari padanya keluar bau busuk
yang pernah ada di dunia. Para malaikat membawanya naik dan setiap kali mereka melewati malaikat,
mereka bertanya,”Ruh yang berbau busuk ini milik siapa? Para malaikat menjawab,”Ini adalah ruh si Fulan bin
Fulan,” sambil menyebut namanya yang paling jelek di dunia hingga mereka berhenti di langit dunia.
Para malaikat meminta kepada malaikat penjaga pintu langit agar pintu langit dibuka ruh orang kafir in.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Namun malaikat penjaga pintu langit tidak mau membuka pintu langit bagi ruh orang kafir tersebut.
Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat,”Sekali- kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu- pintu langit
dan tidak pula mereka masuk surga, sehingga unta masuk ke lubang jarum.(S.Q.Al-‘Araf:40) Allah Azza
wajalla berfirman,”Tulislah kitabnya di sijjin di bumi dan ruhnya dicampakkan begitu saja.(Al-Haji:
31) Lalu Rasulullah SAW membaca ayat,”Barang siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah , maka
adalah ia seolah- olah jatuh dari langit , lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang
jauh.(Az-Zumar:68-70) Kemudian meneruskan dengan sabdah,”Kemudian ruhnya dikembalikan ke dalam
jasadnya dan tidak lama setelah itu datang dua malaikat kepadanya dan bertanya,”Siapa tuhanmu?.” Orang
Kafir menjawab,”ha…ha…, aku tidak tahu! Dua malaikat bertanya lagi,”Siapa orang ini yang diutus
kepadamu? Orang kafir menjawab,”ha…ha…, aku tidak tahu!, Penyeru dari langit menyeru,” Hamba Ku ini
bohong, maka hamparkan baginya hamparan dari neraka dan bukakan baginya salah satu pintu
neraka!. Lalu hawa panas nereka dan racunnya datang kepadanya. Kuburnya mendesaknya hingga
tulangnya berserakan. Setelah itu, datanglah lelaki kepadanya dengan wajah yang jelek, pakaiannya
jelek dan baunya busuk lalu berkata,”Saya membawa kabar yang tidak mengenakkanmu,” Siapa anda?
Wajahmu benar- benar membawa kejelekkan,” Lelaki tersebut menjawab,”Saya adalah amal perbuatanmu
yang buruk.” Orang kafir berkata,”Tuhanku jangan adakan hari Kiamat!”
(Diriwayatkan Abu Daud dengan redaksi yang sama). Inilah tanda tangan dan pengumuman yang pertama.

DALIL KEDUA

* ِ‫ ﺃَﻥﱠ ﹶﺭﺳﹸﻮﻝَ ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﺻﹶﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪِ ﹶﻭﺳﹶﱠﻠﻢﹶ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥﱠ ﺍﻟْﻤﹶﻴﱢﺖﹶﹸﻳﻌﹶ ﱠﺬﺏﹸ ﺑِﺒﹸﻜَﺎﺀِ ﺃَﹾﻫﻠِﻪِ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪ‬: ‫ ﹶﺣﺪِﻳﺚﹸ ﹸﻋﹶﻤﺮﹶ ﺭﹶﺿِﻲﹶ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﻋﹶﹾﻨﻪﹸ‬Artinya :”
Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Sesungguhnya mayat itu akan
tersiksa karena tangisan ahli keluarga terhadapnya “(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

DALIL KETIGA
3. Artinya :
“ Hadis Ibnu Umar r.a: Diriwayatkan daripada Abdullah bin Abu Mulaikah r.a katanya: Aku sedang berada di
sisi lbnu Umar, sementara itu kami menunggu jenazah Ummi Aban binti Othman. Di sampingnya juga ada
Amru bin Othman. Kemudian datanglah lbnu Abbas yang dipimpin oleh seseorang. Ibnu Abbas ditunjukkan
ke tempat lbnu Umar oleh pembawanya tadi. Dia datang dan duduk di sebelahku dan aku berada di tengah-
tengah antara kedua-duanya. Tiba-tiba terdengar suara dari rumah. Lalu lbnu Umar berkata seolah-olah
menghalang Amru untuk berdiri: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya mayat itu
akan tersiksa karena tangisan ahli keluarganya. Dia berkata lagi: Suruhlah Abdullah menghantar seorang
utusan. lbnu Abbas pula bercerita: Kami beriringan dengan Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab,
hinggalah kami sampai di Baida', tiba-tiba didapati seseorang berteduh di bawah sebatang pokok. Amirul
Mukminin berkata kepadaku: Pergilah lihat siapakah orang itu! Akupun pergi dan aku dapati orang itu adalah
Suhaib. Aku kembali kepada Umar dan berkata: Engkau menyuruhku untuk mengetahui siapakah orang itu.
Ternyata dia adalah Suhaib. Umar berkata: Suruhlah dia mengikut kita! Aku berkata: Walaupun dia bersama
keluarganya? Umar berkata lagi: Walaupun dia bersama keluarganya dan boleh jadi Ayyub berkata: Suruhlah
dia mengikut kita! Apabila kami tiba, tidak lama kemudiannya Amirul Mukminin terkena musibah. Lalu
Suhaib datang sambil meratap: Wahai saudaraku! Wahai temanku! Umar r.a berkata: Tidakkah kamu tahu atau
tidakkah kamu pernah dengar (Ayyub berkata ataupun seseorang berkata: Tidakkah kamu tahu atau tidakkah
kamu pernah dengar) bahwa Rasulullah s.a.w telah bersabda: Sesungguhnya mayat akan tersiksa disebabkan
oleh sebahagian dari tangisan ahli keluarganya. Ibnu Umar berkata: Abdullah telah menghantar seorang
utusan (perempuan) manakala Umar pula bercakap - cakap dengan orang ramai . Kemudian aku (Ibnu
Abbas) bangun dan pergi berjumpa Aisyah. Aku ceritakan kepadanya apa yang dikatakan oleh Ibnu Umar.
Lalu dia berkata: Tidak, demi Allah! Rasulullah s.a.w sama sekali tidak pernah berkata: Sesungguhnya mayat
akan tersiksa disebabkan tangisan seseorang tetapi baginda bersabda: Sesungguhnya orang kafir ditambah

siksaannya oleh Allah disebabkan tangisan ahli keluarganya. Sesungguhnya, Allah adalah ( ) ( ‫ﺃَﺿْﺤﹶﻚﹶ ﹶﻭﺃَﺑﹾﻜَﻰ‬

‫ ) ﻭﹶﻟَﺎ ﺗَﺰِﺭﹸ ﻭﹶﺍﺯِﹶﺭﺓﹲ ﻭِﺯْﺭﹶ ُﺃ ﹾﺧﺮﹶﻯ‬Yang bermaksud: Allah adalah Zat yang menjadikan tawa dan tangis serta seseorang
yang berdosa tidak akan memikul beban dosa orang lain “(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

DALIL KE-EMPAT

ِ‫ﹶﻣﺮﱠ ﹶﺭﺳﹸﻮ ُﻝ ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﺻﹶﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪِ ﹶﻭﺳﹶﱠﻠﻢﹶ ﹶﻋﻠَﻰ ﻗَﹾﺒﺮﹶﹾﻳﻦِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺃَﻣﹶﺎ ﺇِﱠﻧﹸﻬﻤﹶﺎﻟَﹸﻴﻌﹶ ﱠﺬﺑﹶﺎﻥِ ﻭﹶﻣﹶﺎﹸﻳﻌﹶ ﱠﺬﺑﹶﺎﻥ‬: َ‫ﹶﺣﺪِﻳﺚﹸ ﺍﹾﺑﻦِ ﻋﹶﺒﱠﺎﺱٍ ﺭﹶﺿِﻲﹶ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﻋﹶﻨﹾﹸﻬﻤﹶﺎ ﻗَﺎﻝ‬

‫ﻓِﻲ ﻛَﺒِﲑٍ ﺃَﻣﱠﺎ ﺃَ ﹶﺣﺪﹸﹸﻫﻤﹶﺎ ﻓَﻜَﺎﻥﹶﹶﻳﻤﹾﺸِﻲ ﺑِﺎﻟﱠﻨﻤِﻴﹶﻤﺔِ ﹶﻭﺃَﻣﱠﺎ ﺍﻟْﺂ ﹶﺧﺮﹸ ﻓَﻜَﺎﻥﹶ ﻟَﺎﻳﹶ ﹾ‬
‫ﺴﺘَﺘِﺮﹸ ﻣِﻦﹾﹶﺑﹾﻮﻟِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﻓَ ﹶﺪﻋﹶﺎ ﺑِﻌﹶﺴِﻴﺐٍ ﺭﹶﻃْﺐٍ ﻓَﺸﹶ ﱠﻘﻪﹸ ﺑِﺎﺛْﻨﹶﹾﻴﻦِ ُﺛﻢﱠ‬

‫ﻋﹶﻨﹾﹸﻬﻤﹶﺎ‬ ‫ﺃَﻥﹾ ﻳﹸﺨَ ﱠﻔﻒﹸ‬ ‫ﻗَﺎﻝَ ﻟَﹶﻌﱠﻠﻪﹸ‬ ‫ﻫﹶﺬَﺍ ﻭﹶﺍﺣِﺪﹰﺍ ُﺛﻢﱠ‬ ‫ﻫﹶﺬَﺍ ﻭﹶﺍﺣِﺪﹰﺍ ﹶﻭﹶﻋﻠَﻰ‬ ‫ﹶﻋﻠَﻰ‬ ‫ﻏَﹶﺮﺱﹶ‬

* ‫ﻣﹶﺎﻟَﻢﹾﻳﹶﻴﹾﺒﹶﺴﹶﺎ‬
Artinya : “Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Ketika Rasulullah s.a.w melalui dua buah kubur,
baginda bersabda: Ingatlah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa, tetapi bukan karena melakukan dosa
besar. Seorangnya disiksa karena dulunya dia suka membuat fitnah dan seorang lagi disiksa karena tidak
membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian baginda meminta pelepah kurma lalu dibelahnya
menjadi dua. Setelah itu beliau menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi pada
kubur yang kedua sambil bersabda: Semoga pelepah ini boleh meringankan siksanya, selagi ianya belum kering
“(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

DALIL KELIMA

‫ﺻﺤﹶﺎﹸﺑﻪﹸ‬
‫ ﻗَﺎﻝَﻧَﺒِﻲﱡ ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﺻﹶﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪِ ﹶﻭﺳﹶﱠﻠﻢﹶ ﺇِﻥﱠ ﺍﻟْﻌﹶﹾﺒﺪﹶ ﺇِﺫَﺍ ﹸﻭﺿِﻊﹶ ﻓِﻲ ﻗَﹾﺒﺮِﻩِ ﹶﻭﺗَﻮﹶﻟﱠﻰ ﻋﹶﹾﻨﻪﹸ ﺃَ ﹾ‬: َ‫ﹶﺣﺪِﻳﺚﹸ ﺃﻧَﺲِﹾﺑﻦِﻣﹶﺎﻟِﻚٍ ﺭﹶﺿِﻲﹶ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﻋﹶﹾﻨﻪﹸ ﻗَﺎﻝ‬

‫ﺴﻤﹶﻊﹸ ﻗَﹾﺮﻉﹶﻧِﹶﻌﺎﻟِﻬِﻢﹾ ﻗَﺎﻝَﹶﻳﺄْﺗِﻴﻪِﹶﻣﻠَﻜَﺎﻥِ ﻓَﹸﻴﻘْﻌِ ﹶﺪﺍﻧِﻪِ ﻓَﻴﹶ ُﻘﻮﻟَﺎﻥِﻟَﻪﹸﻣﹶﺎ ُﻛﻨﹾﺖﹶ ﺗَﻘُﻮ ُﻝ ﻓِﻲ ﻫﹶﺬَﺍ ﺍﻟﺮﱠ ﹸﺟﻞِ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺄَﻣﱠﺎ ﺍﻟْﹸﻤﹾﺆﻣِﻦﹸ ﻓَﻴﹶﻘُﻮ ُﻝ ﺃَﺷﹾﹶﻬﺪﹸ ﺃَﱠﻧﻪﹸ ﻋﹶﹾﺒﺪﹸ‬
‫ﺇِﱠﻧﻪﹸﻟَﻴﹶ ﹾ‬

َ‫ﺍﻟْﺠﹶﱠﻨﺔِ ﻗَﺎﻝَﻧَﺒِﻲﱡ ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﺻﹶﱠﻠﻰ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪِ ﹶﻭﺳﹶﱠﻠﻢﹶ ﻓَﹶﻴﺮﹶﺍﹸﻫﻤﹶﺎ ﹶﺟﻤِﻴﻌﹰﺎ * ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﹶﻭﹶﺭﺳﹸﻮُﻟﻪﹸ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻴﹸﻘَﺎ ُﻝﻟَﻪﹸ ﺍﻧْ ُﻈﺮﹾ ﺇِﻟَﻰﹶﻣﻘْﹶﻌﺪِﻙَ ﻣِﻦﹶ ﺍﻟﻨﱠﺎﺭِ ﻗَﺪﹾ ﺃ‬

Artinya :” Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Apabila seseorang hamba
dikebumikan di dalam kuburnya kemudian ditinggalkan oleh kawan-kawannya nescaya dia akan mendengar
bunyi hentakan tapak kasut mereka. Seterusnya dia akan didatangi oleh dua malaikat lalu mendudukkannya
dan bertanya: Apa pendapatmu tentang lelaki ini iaitu Nabi Muhammad s.a.w?. Baginda bersabda lagi:
Sekiranya dia seorang mukmin, nescaya dia akan menjawab: Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan
pesuruhNya. Lalu diberitahu kepadanya: Lihatlah tempatmu di Neraka, sesungguhnya Allah telah
menggantikannya dengan Syurga. Nabi s.a.w bersabda: Dia dapat melihat kedua-duanya iaitu Syurga dan
Neraka “ (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

DALIL KE-ENAM

‫ﺼﻠَﺎﺓِ ﺍﻟﱠﻠﻬﹸﻢﱠ ﺇِﻧﱢﻲ ﺃَﻋﹸﻮ ُﺫﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ‬


‫ ﺃَﻥﱠ ﺍﻟﻨﱠﺒِﻲﱠ ﺻﹶﻠﱠﻰ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﹶﻋﻠَﹾﻴﻪِ ﹶﻭﺳﹶﱠﻠﻢﹶ ﻛَﺎﻥﹶﹶﻳ ﹾﺪﻋﹸﻮ ﻓِﻲ ﺍﻟ ﱠ‬: ‫ﺸﺔَ ﺯَﹾﻭﺝِ ﺍﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺭﹶﺿِﻲﹶ ﺍﻟﱠﻠﻪﹸ ﻋﹶﻨﹾﻬﹶﺎ‬
‫ﹶﺣﺪِﻳﺚﹸ ﹶﻋﺎﺋِ ﹶ‬

ِ‫ﹶﻋﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﹾﺒﺮِ ﹶﻭﺃَﻋﹸﻮ ُﺫﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ ﻓِﺘْﹶﻨﺔِ ﺍﻟْﹶﻤﺴِﻴﺢِ ﺍﻟﺪﱠﺟﱠﺎﻝِ ﹶﻭﺃَﻋﹸﻮ ُﺫﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ ﻓِﺘْﹶﻨﺔِ ﺍﻟْﹶﻤﺤﹾﻴﹶﺎ ﹶﻭﺍﻟْﹶﻤﻤﹶﺎﺕِ ﺍﻟﱠﻠﻬﹸﻢﱠ ﺇِﻧﱢﻲ ﺃَﻋﹸﻮ ُﺫﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹶ ﺍﻟْﹶﻤﺄْﺛَﻢِ ﹶﻭﺍﻟْﹶﻤﻐْﹶﺮﻡ‬

* ‫ﺴﺘَﻌِﻴ ُﺬ ﻣِﻦﹶ ﺍﻟْﹶﻤﻐْﹶﺮﻡِﻳﹶﺎ ﹶﺭﺳﹸﻮﻝَ ﺍﻟﱠﻠﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻥﱠ ﺍﻟﺮﱠ ﹸﺟﻞَ ﺇِﺫَﺍ ﻏَﺮِﻡﹶ ﹶﺣ ﱠﺪﺙﹶ ﻓَﻜَﺬَﺏﹶ ﻭﹶﹶﻭﹶﻋﺪﹶ ﻓَﺄَ ﹾﺧﻠَﻒﹶ‬
‫ﻗَﺎﻟَﺖﹾ ﻓَﻘَﺎﻝَﻟَﻪﹸ ﻗَﺎﺋِﻞٌﻣﹶﺎ ﺃَﻛْﺜَﺮﹶﻣﹶﺎ ﺗَ ﹾ‬
Artinya : “ Diriwayatkan daripada Aisyah r.a isteri Nabi s.a.w katanya: Nabi s.a.w sering berdoa ketika

sembahyangnya dengan berkata: ‫ﺍﻟﱠﻠﻬﹸﻢﱠ ﺇِﻧﱢﻲ ﺃَﻋﹸﻮ ُﺫ ﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ ﹶﻋﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﹾﺒﺮِ ﹶﻭﺃَﻋﹸﻮ ُﺫ ﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ ﻓِﺘْﹶﻨﺔِ ﺍﻟْﹶﻤﺴِﻴﺢِ ﺍﻟﺪﱠﺟﱠﺎﻝِ ﹶﻭﺃَﻋﹸﻮ ُﺫ ﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹾ‬

ِ‫ ﻓِﺘْﹶﻨﺔِ ﺍﻟْﹶﻤﺤﹾﻴﹶﺎ ﹶﻭﺍﻟْﹶﻤﻤﹶﺎﺕِ ﺍﻟﱠﻠﻬﹸﻢﱠ ﺇِﻧﱢﻲ ﺃَﻋﹸﻮ ُﺫ ﺑِﻚﹶ ﻣِﻦﹶ ﺍﻟْﹶﻤﺄْﺛَﻢِ ﹶﻭﺍﻟْﹶﻤﻐْﹶﺮﻡ‬yang bermaksud: Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

perlindungan kepadaMu daripada siksa kubur dan aku memohon perlindungan kepadaMu daripada fitnah
Dajjal. Aku juga memohon perlindungan kepadaMu daripada fitnah semasa hidup dan selepas mati. Ya Allah!
Aku memohon perlindungan kepadaMu dari segala dosa dan hutang. Aisyah berkata lagi: Seseorang telah
berkata kepada Rasulullah s.a.w: Alangkah banyaknya kamu memohon perlindungan dari beban hutang wahai
Rasulullah! Lalu Rasulullah bersabda: Sesungguhnya seseorang yang sudah terkena beban hutang, apabila dia
berkata-kata dia akan berdusta dan apabila berjanji dia akan mengingkari “(Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

48. PENYIMPANGAN UMUM KAUM WANITA

& PENYIMPANGAN SEPUTAR RUMAH TANGGA

Penyimpangan Umum

‰ Durhaka terhadap kedua orang tua, seperti membentak dan tidak taat kepada mereka. Dan cukuplah firman Allah
ini sebagai teguran, artinya : "Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia." (QS.17:23)
‰ Tidak beramar ma`ruf dan nahi munkar, dan tidak berda'wah kepada Allah kepada kaum wanita, Padahal Allah
telah berfirman, artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi
penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (menger-jakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunai-kan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat
oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 9:71)
‰ Banyak ngobrol didalam majlis-majlis/pertemuan kewanitaan, seperti berbicara tentang Allah tanpa dilandasi ilmu,
berbohong, ghibah (ngrumpi), namimah (adu domba) dan lain-lain.
‰ Tidak memelihara mata dari pandangan yang diharamkan. Firman Allah, artinya:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara
kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.
" (QS. 24:31)
‰ Bila melihat wanita lain ia ceritakan kepada saudara lelakinya (mahramnya) bukan untuk tujuan syar'i misalnya
nikah. Bersabda Nabi Shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Tidak diperbolehkan seorang wanita bergaul dengan
wanita lain lalu ia ceritakan keapada suaminya seakan-akan suaminya itu melihatnya" (Muttafaqun 'alaih)
‰ Menyerupai laki-laki, baik dalam hal pakaian, cara berjalan, gaya bicara dan dalam segala perilakunya. Bersabda Nabi
Shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Allah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian laki-laki." (HR. Abu Daud)
‰ Melakukan perbuatan dosa yang dapat mengundang kutukan Allah. Nabi bersabda :
"Allah melaknat wanita tukang tato dan yang minta di tato, wanita yang mencukur alisnya dan yang minta dicukur
alisnya, wanita yang memapar giginya supaya menjadi cantik hingga merubah ciptaan Allah." (Muttafaq 'alaih)
"Allah melaknat wanita yang menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya." (Muttafaq 'alaih)
‰ Menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti dihabiskan untuk berhias dimuka cermin ,
ngelantur ngobrol yang tidak menfaat melalui telepon. Waktu dibiarkan berlalu begitu saja tanpa arti, padahal waktu
adalah kehidupannya
‰ Merasa bangga dan sombong dengan penampilan, kecantikan dan pakaiannya yang serba mahal. Bersabda
Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam : "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan
walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim)
‰ Melembutkan suara dihadapan laki-laki asing terutama ketika berbicara lewat telpon .Tidak diragukan lagi,
perbuatan ini bisa menjadikan dia mangsa empuk bagi laki-laki jalang.
‰ Tidak membekali diri dengan ketaatan. Sebagian wanita -semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka- tidak
mengenal Al Qur'an kecuali bulan Ramadhan, tidak mengetahui shalat witir, dhuha, dan tidak pula melakukan shalat
sunnah rawatib.
‰ Hoby majalah murahan,kaset vidio dan lagu-lagu cengeng serta sangat perhatian terhadap perkembangan film,
sinetron, kompetensi dan acara-acara yang tidak mendidik baik di TV, Video atau selainnya.
‰ Sebagian wanita sengaja menyemir rambut dengan warna hitam dan merubah ubannya dengan bahan penghitam
rambut."Kelak di akhir zaman akan ada kaum yang menyemir (rambutnya) dengan (bahan) hitam seperti bulu-bulu
burung merpati. Merka tidak (akan) mencium wanginya surga." (HR Abu Daud dan Nasa'i)
‰ Menyalahi sunnah-sunnah fitrah, seperti tidak memotong kuku, dan membiarkannya panjang serta memberinya cat
kuku (quitek), ini adalah terlarang karena mencegah meresapnya air ke kuku yang dapat menyebabkan shalatnya
tidak sah.
‰ Rasa kagum kepada orang lain dan mengidolakannya karena ketampanan/kecantikan, penampilan, ataupun
pakaiannya. Karena sangat mencintainya, mereka menuruti orang tersebut walaupun terkadang malah
menjadikannya tidak shalat dan meninggalkan jilbab syar'i.
‰ Bersahabat dengan orang yang bermoral buruk yang mudah dan suka meremehkan hak-hak Allah, dan lalai
memelihara kemuliaan dan kehormatannya.
‰ Membolehkan masa berka-bung lebih dari 3 hari atas orang yang meninggal dunia yang bukan suami-nya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari
akhir berkabung karena kematian lebih dari 3 malam kecuali atas kematian suami, maka dia berkabung 4 bulan 10
hari." (Muttafaq 'alaih)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

‰ Tidak mau terikat dengan etika berkabung yang telah di tetapkan syariat agama. Hendaknya tidak memakai
perhiasan, lipstik, eye shadow, parfum dan lain-lain, tidak keluar rumah kecuali ada urusan yang mendesak dan
tidak menghususkan pakaian hitam saat hari berkabung.
‰ Menulis cerita-cerita cengeng (cerpen) yang berisikan cinta yang bisa menggoyahkan hati para pemuda dan
menyebarkan tulisan tersebut di koran-koran dan majalah.

Penyimpangan di dalam rumah dan pergaulan suami isteri

‰ Menggunakan tempat makan dan minum dari emas. Mengenai hal ini Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda
: "Janganlah kalian minum di dalam bejana emas dan perak.dan jangan pula kalian makan di dalam piring keduanya.
Karena sesungguhnya keduanya bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kalian di akherat." (Mutafaqal 'alaih)
‰ Memasang poster dan patung di tembok-tembok atau rak-rak
‰ Anti poligami dan memeranginya. Padahal Allah berfirman, artinya : "Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min
dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu k, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (QS. 33:36)
‰ Tidak patuh kepada suami, berkata kasar di hadapannya. Ia ingkari kebaikan suami dan suka mengeluh baik ada
sebab maupun tidak. Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam : "Seandainya aku boleh memerintahkan
seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan wanita untuk bersujud kepada suami-nya."
(HR. At-Tirnidzi dan Ahmad).
‰ Membatasi jumlah kelahiran dan keturunan tanpa adanya alasan yang dibenarkan agama.
‰ Anggapan bahwasanya mereka tidak bertanggung jawab di hadapan Allah atas kepemim-pinannya di dalam
rumahnya. Berkata Nabi Shallallahu alaihi wasalam artinya: Dan seorang wanita (isteri) adalah pemimpin di dalam
rumah tangga suaminya, maka dia akan diminta pertanggung jawabannya." (Mutafaq 'alaih)
‰ Tidak mendidik anak secara Islami yang bersih dari penyimpangan, malah yang dilakukan adalah merayakan hari
ulang tahun, memberi pakaian yang bergambar atau ada salibnya, mengajari musik dan lain-lain. Dilain sisi, sang
ibu tidak menganjurkan anak untuk shalat jama'ah di masjid, menghafal Al Qur'an dan memotivasi anak agar
bercita-cita tinggi untuk menjadi pembela Islam.
‰ Tidak perhatian terhadap urusan rumah tangga, juga mengabai-kan hak-hak suami, seperti memikat hati suami,
berhias dan memberikan kemesraan dan kasih sayang kepada nya.
‰ Menuntut suami agar mence-raikannya tanpa ada suatu sebab. Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda
:"Siapapun wanita yang meminta suaminya agar menceraikannya tanpa adanya sebab yang di benarkan, maka haram
baginya mencium bau surga." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
‰ Membebani suami agar membelikan harta benda diluar kemampuannya.
‰ Menyebarluaskan hal-hal seputar suami isteri, terlebih lagi hal yang berhubungan dengan pergaulan suami isteri.
‰ Puasa sunnah tidak seijin suami.Ini adalah dilarang sebagaimana dalam hadits riwayat Al-Bukhari.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

49. Assalamualaikum................

Sekadar renungan bersama. Adalah menjadikan kewajiban insan utk ingat meningati
sesama sendiri. Semoga hidup kita sentiasa mendapat keberkatan Illahi. Amin....
HIDUP KITA CUMA DALAM 3 HARI :

1.? Semalam - Sudah menjadi sejarah


2.? Hari Ini - Apa yang sedang kita lakukan
3.? Esok - Hari yang belum pasti
Hisablah hari pertama semoga hari yang kedua kita lebih baik dari hari yang pertama.? Jangan mengharap hari yang
ketiga karena mungkin ajal kita pada hari yang kedua.

HIDUP KITA CUMA DALAM 2 NAFAS :

1.? Nafas Naik


2.? Nafas Turun
Hargailah Nafas yang naik karena udara yang disedut adalah pemberian Allah secara percuma dan carilah keredhaanNya
dalam menggunakannya.
Bertaubatlah dalam Nafas yang kedua karena mungkin itu nafas yang terakhir keluar dari tubuh bersama Nyawa dan
Roh untuk meninggalkan dunia yang fana ini.

HIDUP KITA CUMA ADA 2 PILIHAN :

1.? Hidup dalam keredhaan Allah


2.? Hidup dalam kemurkaan Allah

HIDUP KITA YANG ABADI CUMA ADA 2 TEMPAT :

1.? Kekal didalam neraka


2.? Kekal didalam syurga

Ingatlah kecelakaan neraka itu amat mengerikan dan kita hanya diyakinkan oleh keyakinan kita kepada rukun IMAN.
Rukun Iman itu pula ada 6 dan hilang salah satu darinya maka hilanglah ia.
Kelazatan dan kesejahteraan syurga itu maha HEBAT. Tidak terduga oleh fikiran kita dan untuk mendapatkannya?
Terjemahkan rukun ISLAM yang 5 itu dan puncaknya adalah SOLAT...

Amat sukar untuk dipercayai bagi yang ingin ke SYURGA tetapi tidak bersolat, umpama seorang yang mahu menaiki
kapalterbang tetapi tidak mempunyai BOARDING PASS.
Dan mereka yang sengaja melalaikan solat, umpama mengirimkan sepucuk surat tanpa melekatkan setem apabila ditanya
bagaimana surat itu akan sampai pada penerimanya... lalu dia pun berkata setemnya akan dihantar kemudian.
Ada 2 penyelesaian dalam kes ini :
1.? Dia mungkin didenda
2.? Segala suratnya masuk tong sampah.

Oleh itu, tidakkah kita semestinya bersyukur atas segala nikmat yang Allah kurniakan kepada kita... Sekurang-kurangnya
Allah telah beri udara secara percuma untuk kita berzikir mengingati Allah setiap detik dan ketika, hinggalah kita
kembali kepada Allah dalam keadaan jiwa yang tenang... lalu masuk ke dalam syurga dalam keadaan kita redha dan Allah
meredhai.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

50. Islam Haramkan Perbuatan Mengumpat

FIRMAN Allah bermaksud :


“Hai orang beriman! Jauhilah kebanyakan daripada sangkaan karena sesungguhnya sebahagian sangkaan itu adalah dosa;
dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan keaiban orang dan janganlah sesetengah kamu mengumpat sesetengah
yang lain.”

“Sukakah seorang daripada kamu memakan daging saudaranya yang mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah penerima taubat, lagi amat mengasihani.” (Surah Al-Hujurat: ayat
12)

Melalui ayat di atas, Allah mengajar manusia bagaimana mereka dapat membersihkan hati dan perasaan daripada perkara
yang boleh menjejaskan keharmonian kehidupan bermasyarakat.

Larangan seperti itu bagaikan benteng kukuh yang didirikan oleh Islam demi menjaga kehormatan dan kebebasan
individu Muslim dalam masyarakatnya yang mulia dan unggul.

Dalam ayat tadi, kita dapati tiga lagi sifat buruk yang dilarang oleh Islam. Ketiga-tiganya dikategorikan dalam golongan
sifat-sifat Mazmumah (dikeji) mengikut istilah ilmu tasauf dan ahli sufi. Ia adalah banyak sangkaan, mencari-cari rahsia
serta keaiban orang.

Secara jelas menerusi ayat tadi, Allah meminta supaya menjauhi perbuatan banyak sangka karena mungkin dalam
sangkaan yang banyak tadi terdapat sangkaan buruk terhadap orang yang sebenarnya baik. Inilah yang dilarang.

Ada pun orang jahat dan fasik yang terang melahirkan kejahatannya tanpa segan silu, seumpama meminum arak atau
bergaul bebas tanpa batasan secara terbuka, maka tidaklah dilarang buruk sangka terhadap mereka, malah diharuskan
pula agar dapat mendorong kita menjauhi tingkah laku seperti itu.

Namun demikian, kita juga masih dilarang daripada bercakap-cakap mengenai mereka karena memperkatakan sangkaan
itu boleh membawa kepada dosa pula.

Banyak hadis mengenai buruk sangka ini, antara lain adalah : Sabda Rasulullah saw yang bermaksud :
"Jauhilah kamu daripada sangkaan karena ia sedusta-dusta bisikan hati, janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan
keaiban orang, janganlah kamu mendengar-dengar cerita orang, jangan kamu berlumba-lumba untuk menunjukkan
kekuatan di antara satu sama lain, jangan kamu dengki-mendengki, benci-membenci, bermusuh-musuhan dan jadilah
kamu semua hamba Allah yang bersaudara." (Hadis Riwayat Imam Malik, Bukhari, Muslim dan Abu Daud)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa :


“Janganlah kamu putus silaturahim, jangan kamu bermusuhan, berdengkian dan jadilah kamu hamba Allah yang
bersaudara. Dan tidak halal (haram) seorang Muslim tidak bertegur sapa saudaranya lebih daripada tiga hari." (Hadis
Riwayat Tirmizi)

Kedua, mencari-cari keaiban orang. Islam mengharamkan perbuatan mencari-cari kecacatan, keaiban orang lain dan
mendedahkan keaiban yang disembunyikan dan membongkarkan rahsia mereka. Abu Hurairah berkata: Rasulullah
berkata kepada kami dengan mengatakan :
“Wahai sidang orang yang beriman dengan lidahnya, pada hal iman belum lagi masuk ke dalam hatinya, janganlah
kamu mencari-cari keaiban orang Islam. Sesungguhnya siapa yang berbuat demikian, maka Allah akan membukakan
keaiban dalam rumahnya." (Hadis Riwayat Abu Daud dan lain-lain)

Dalam kes lain, diceritakan bahwa Abu Qilabah berkata :


“Saidina Umar bin Al-Khattab diberitahu bahwa Abu Mihjan al-Taqafi sedang minum arak bersama beberapa orang
kawan di rumahnya.”

Lalu Umar bergegas ke sana dan terus masuk ke dalam rumahnya. Tiba-tiba didapati di situ hanya seorang saja
bersamanya. Kemudian Abu Mihjan berkata :
“Sebenarnya ini tidak halal bagimu. Sesungguhnya Allah melarang engkau mengorek rahasia.”

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Lantas Umar pun keluar.

Ketiga, mengumpat. Mengumpat bermakna menyebut mengenai saudaramu apa yang tidak disukainya.

Dalam ayat tadi, Allah melarang sesetengah orang menyebut apa yang tidak disukai sesetengah yang lain di belakangnya,
sama ada disebut secara terang atau secara kiasan atau seumpamanya karena yang demikian akan menyakitkan hati orang
yang diumpat.

Perkara yang tidak disukainya itu sama ada berkaitan agama atau dunianya, asal kejadian atau akhlaknya, mahupun harta
benda, anak isteri, pembantu, pakaian dan seumpamanya.

Dalam konteks ini, Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah pernah ditanya kalangan sahabatnya:

‘Apakah perbuatan mengumpat itu?”


Jawab baginda :
“Engkau menyebut mengenai saudaramu apa yang tidak disukainya."
Lalu ditanya lagi :
“Apa kata sekiranya apa yang kukatakan itu memang benar ada pada saudaraku itu?”
Sabda baginda :
“Jika sekiranya ada padanya apa yang engkau katakan itu, maka sesungguhnya engkau sudah mengumpatnya. Sekiranya
apa yang engkau katakan itu tiada padanya, maka sesungguhnya engkau berdusta terhadapnya.”
(Hadis Riwayat Abu Daud, Tirmizi dan Ibn Jarir)
Berdasarkan hadis itu, jelaslah bahwa langsung tidak ada ruang bagi seorang mukmin untuk mengatakan sesuatu yang
dibenci saudaranya di belakangnya. Sekalipun kata-kata itu benar, maka ia dianggap mengumpat. Sebaliknya jika tidak
benar, maka dianggap berdusta. Kedua-duanya tidak terlepas daripada dosa.
Allah membandingkan perbuatan mengumpat dengan memakan daging mayat. Tujuannya supaya setiap orang
menjauhinya karena tiada sanggup memakan mayat saudaranya.

Ini sebagai dalil bagi menunjukkan bahwa perbuatan mengumpat itu diharamkan. Justeru, ia diharamkan secara sepakat
oleh ulama dan diwajibkan ke atas pengumpat bertaubat kepada Allah.

Sesungguhnya pengharaman mengumpat ini adalah berkaitan dengan penjagaan kehormatan dan maruah manusia yang
disebutkan Rasulullah sewaktu berkhutbah pada haji terakhir baginda.

Sabda baginda, maksudnya :


"Sesungguhnya darah, harta benda dan kehormatan kamu adalah haram ke atas kamu seperti haramnya kehormatan hari
kamu ini, bulan kamu ini dan negeri kamu ini." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dalam satu riwayat lain, baginda bersabda, maksudnya :

“Setiap Muslim ke atas Muslim itu haram hartanya, kehormatan dan darahnya, cukuplah seseorang dikira jahat dengan
menghina saudaranya seorang Islam.” (Hadis Riwayat Tirmizi dan Abu Daud)

Demikian besarnya bahaya dosa perbuatan mengumpat ini. Namun begitu, bagi mereka yang sudah terlanjur
melakukannya, cepat-cepatlah bertaubat.

Sesungguhnya Allah bersedia menerima taubat seseorang yang dilakukannya dengan penuh keinsafan dan kesedaran di
atas kesalahannya karena itu Allah mengakhiri ayat itu dengan firman:
"Sesungguhnya Allah penerima taubat dan amat mengasihani."

Kalangan ulama sepakat mengatakan bahwa cara pengumpat melakukan taubatnya adalah sebagai berikut

Pertama, hendaklah meninggalkan perbuatan mengumpat itu sekaligus;


Kedua, hendaklah bertekad tidak mahu mengulangi lagi perbuatan itu;
Ketiga, hendaklah menyesal di atas apa yang sudah dibuatnya dan akhirnya hendaklah meminta halal daripada orang
yang diumpatnya.

Namun demikian, ada juga pendapat mengatakan bahwa tidak disyaratkan meminta halal daripada orang yang
diumpatnya karena apabila diberitahu kepadanya apa yang diumpatkan itu, mungkin perasaan marah atau malunya lebih
besar daripada keadaan jika dia tidak mengetahuinya.

Maka, caranya bagi pendapat ini, hendaklah pengumpat yang ingin bertaubat tadi memuji-muji orang itu di hadapan
orang di mana dia mengumpatnya dulu supaya keburukan yang disebutkan dulu itu bertukar kepada kebaikan.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

51. Kuburan Menunggu Kita

Pernahkah Anda melihat kuburan? Pernahkah Anda melihat gelapnya kuburan?

Pernahkah Anda melihat sempit dan dalamnya liang lahat? Pernahkah Anda membayangkan kengerian dan kedahsyatan
alam kubur? Sadarkah Anda bahwa kuburan itu dipersiapkan untuk Anda dan untuk orang-orang selain Anda?
Bukankah silih berganti Anda melihat teman-teman, orang-orang tercinta dan keluarga dekat Anda diusung dari dunia
fana ini ke kuburan? Dari buaian dunia yang terang benderang ke kegelapan liang lahat... Dari keceriaan bermain dengan
keluarga dan anak-anak kepada kekerasan tanah dan ulat-ulat...Dari kenikmatan makanan dan minuman kepada
timbunan debu dan tanah... Dari kelembutan pergaulan di tengah-tengah keluarga kepada kesendirian yang
mengerikan...Dari kasur yang empuk kepada tempat pergulatan amal yang sangat menakutkan. Di dalam kubur, liang
yang sangat sempit itu, tak lagi berbeda antara pelayan dan sang majikan, yang kaya dan yang miskin, semuanya sama.
Nikmat kemewahan dan kelezatan dunia pasti berakhir dengan kematian. Dan segenap umat manusia sependapat bahwa
kematian itu tidak mengenal umur tertentu, waktu tertentu atau sakit tertentu. Hal mana agar manusia selalu waspada
dan terus bersiap-siap karenanya. Kengerian kubur Dari Hani' Maula Utsman, ia berkata, 'Jika Utsman radhiyallah 'anhu
berdiri di samping kuburan maka beliau menangis hingga basah jenggotnya'. Maka dikatakan kepada beliau, 'Jika engkau
mengingat Surga dan Neraka tidak menangis, mengapa engkau menangis karena ini? Maka beliau menjawab,
'Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Kuburan adalah awal kehidupan akhirat. Jika
seseorang selamat daripadanya, maka setelahnya menjadi lebih mudah. Dan jika ia tidak selamat daripadanya, maka
setelahnya lebih mengerikan." Kemudian Utsman radhiyallah 'anhu berkata, 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga
bersabda, 'Aku tidak melihat suatu pemandangan melainkan kuburan lebih mengerikan daripadanya." (HR. Ahmad dan
At-Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani) Umar bin Abdul Aziz radhiyallah 'anhu suatu hari menasihati para sahabatnya,
di antaranya beliau berkata : Jika kalian melewati kuburan, panggillah mereka jika engkau bisa memanggil. Lihatlah,
betapa berdempetnya rumah-rumah mereka. Tanyakanlah kepada orang-orang kaya dari mereka, masih tersisakah
kekayaan mereka? Tanyakan pula kepada orang-orang miskin di antara mereka, masih tersisakah kemiskinan mereka?
Tanyakanlah tentang lisan-lisan yang dengannya mereka berbicara, sepasang mata yang dengannya mereka melihat
indahnya pemandangan. Tanyakan pula tentang kulit-kulit lembut dan wajah-wajah yang cantik jelita, juga tubuh-tubuh
yang halus mulus, apa yang diperbuat oleh ulat-ulat di balik kafan-kafan mereka? Lisan-lisan itu telah hancur, wajah-
wajah yang cantik jelita itu telah dirobek-robek ulat, anggota badan mereka telah terpisah-pisah berserakan. Lalu di
mana pelayan-pelayan mereka yang setia? Di mana tumpukan harta dan sederetan pangkat mereka ? Di mana rumah-
rumah mewah mereka yang banyak dan menjulang tinggi? Di mana kebun-kebun mereka yang rindang dan subur? Di
mana pakaian-pakaian mereka yang indah-indah dan sangat mahal? Di mana kendaraan-kendaraan mewah kesukaan
mereka? Di mana kolam renang dan telaga pribadi mereka? Bukankah mereka kini berada di tempat yang sangat sunyi?
Bukankah siang dan malam bagi mereka sama saja? Bukankah mereka berada dalam kegelapan? Mereka telah terputus
dengan amal mereka. Mereka telah berpisah dengan orang-orang yang mereka cintai, harta dan segenap keluarganya.
Karena itu, wahai orang yang tak lama lagi akan menyusul ke kuburan! Kenapa engkau terpedaya dengan dunia?
Renungkanlah tentang orang-orang yang telah pergi meninggalkan kita. Sungguh mereka amat berharap untuk bisa
kembali ke dunia. Agar bisa menghimpun amal sebanyak-banyaknya. Tetapi, itu semua tidak mungkin terjadi karena
mereka telah dikuburkan. Yazid Ar-Riqasyi rahimahullah berkata kepada dirinya sendiri, 'Celaka engkau wahai Yazid!,
siapa yang akan mendirikan shalat untukmu setelah engkau mati? Siapa yang akan berpuasa untukmu setelah engkau
mati? Siapa yang akan memintakan maaf untukmu setelah engkau mati?' Lalu dia berkata, 'Wahai manusia, mengapa
kalian tidak mena-ngis dan meratap kepada dirimu atas sisa hidupmu. Barangsiapa yang akhirnya adalah mati, kuburan
sebagai rumah tinggalnya, tanah sebagai kasurnya dan ulat-ulat yang menemaninya, serta dalam keadaan demikian ia
menunggu Hari Kiamat yang sangat mengerikan. Wahai, bagaimanakah keadaan seperti ini?' Lalu beliau menangis.
Nasihat Tentang Kubur Abdul Haq Al-Isybily rahimahullah berkata, 'Hendaknya orang yang masuk ke kuburan
menghayalkan bahwa dirinya telah mati. Telah menyusul orang-orang yang dikubur sebelumnya. Lalu hendaknya ia
membayangkan tentang berubahnya warna kulit mereka, berserakannya anggota badan mereka. Lalu hendaknya ia
merenungkan tentang terbelahnya bumi dan dibangkitkannya ahli kubur. Merenung-kan tentang keluarnya setiap orang
dari kuburnya dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang dan tanpa disunat. Semua sibuk dan panik dengan urusannya
sendiri. 'Wahai, mengapa aku melihatmu begitu asyik dengan kehidupan dunia. Wahai orang yang berlindung di balik
tembok rumah-rumah megah. Tidak ada tempat lain selain kuburan tempat tinggalmu. Hari ini engkau bermegah-
megahan dan menghias diri. Tetapi esok, engkau akan diusung ke kuburan, dibalut hanut dan kain kafan. Maka wahai
engkau, bersegeralah bertaubat kepada Rabbmu. Jalan itu masih mungkin sekali bagimu. Palingkanlah hawa nafsumu
karena takut kepada Rabbmu, dalam keadaan sunyi atau ramai, selalu jagalah dirimu.' Fitnah kubur Wahai anak Adam,
apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di kuburan? Tidakkah engkau tahu, bahwa ia adalah
malam yang sangat mengerikan. Malam yang karenanya para ulama dan orang-orang shalih menangis. "Suatu hari pasti
aku tinggalkan tempat tidurku (dunia), dan ketenangan pun menghilang dariku. Berada di kuburan pada malam pertama,
demi Allah, katakanlah kepadaku, apa yang terjadi di sana?" Karena untuk senantiasa mempersiapkan malam tersebut,
diceritakan bahwa Ar-Rabi' bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya keras, maka ia
masuk ke liang kubur tersebut. Ia menganggap dirinya telah mati, lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia, seraya
membaca ayat, yang artinya : "Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal shalih terhadap apa
yang telah kutinggalkan (dahulu)." (Al-Mukminun: 99-100). Kemudian ia menjawab sendiri, 'Kini engkau telah

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

dikembalikan ke dunia wahai Ar-Rabi'. Dan karenanya ia dapati pada hari-hari setelahnya senantiasa dalam keadaan
ibadah dan takwa kepada Allah. Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang
bakal menjemputmu? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya?
Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis karena takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti? Wahai saudaraku,
tidakkah engkau menangis karena takut akan hausnya di hari penyesalan? Sebab siksa kubur Disebutkan oleh Imam
Ibnu Qayyim rahimahullah bahwa siksa kubur ditimpakan karena berbagai macam dosa dan maksiat, di antaranya :
‰ Adu domba dan menggunjing.
‰ Tidak menjaga percikan kencing ketika buang air kecil.
‰ Shalat tanpa bersuci.
‰ Berdusta.
‰ Melalaikan dan malas mengerjakan shalat.
‰ Tidak menge-luarkan zakat.
‰ Zina.
‰ Mencuri.
‰ Berkhianat.
‰ Menfitnah sesama umat Islam.
‰ Makan riba.
‰ Tidak menolong orang yang dizhalimi.
‰ Minum khamar.
‰ Memanjangkan kain hingga di bawah mata kaki.
‰ Membunuh.
‰ Mencaci sahabat.
‰ Mati dalam keadaan membawa bid'ah.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah selanjutnya berkata, 'Ketika keadaan manusia banyak yang melakukan dosa-dosa di
atas, maka kebanyakan ahli kubur adalah dalam keadaan disiksa. Dan orang yang selamat daripadanya amatlah sedikit.
Secara lahirnya, kuburan itu memang hanyalah tanah biasa, padahal di dalamnya terdapat penyesalan dan siksa. Di
atasnya tampak tanah, batu-batu yang terukir dan bangunan, tetapi di dalamnya adalah bencana. Mereka mendidih
dalam penyesalan sebagaimana periuk mendidih dengan apa yang ditanaknya. Sedangkan angan-angannya tak mungkin
lagi terpenuhi. 'Yang menyebabkan selamat dari siksa kubur Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, sebab-sebab
keselamatan siksa kubur adalah dengan menjauhi sebab-sebab terkena siksa kubur, yakni berbagai macam maksiat dan
dosa. Untuk itu, beliau menganjurkan, hendaknya setiap muslim melakukan perhitungan atas dirinya setiap hari, tentang
apa dosa dan kebaikan yang telah dilakukannya pada hari itu. Selanjutnya, hendaknya ia memperba-harui taubatnya
kepada Allah dan tidur pada malam itu dalam keadaan taubat. Jika ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia
meninggal dalam keadaan telah bertaubat. Jika bangun dari tidurnya maka ia siap menghadapi harinya, dan bersyukur
karena ajalnya masih ditangguhkan. Dengan demikian ia masih berkesempatan untuk beribadah kepada Rabbnya dan
mengejar amal yang belum dilakukannya. Sebelum tidur, hendaknya pula ia dalam keadaan berwudhu, senantiasa
mengingat Allah dan mengucapkan dzikir-dzikir yang disunnahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam . sehingga ia tidur.
Jika seseorang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya dia akan diberi kekuatan untuk melakukannya. (Abu Okasa)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

52. Halal dan Haram dalam Islam

MUQADDIMAH
TIADA kata yang paling indah dalam memuqaddimahi buku "Halal dan Haram Dalam Islam" ini selain kata SYUKUR
atas segala rahmat dan ma'unah yang diberikan Allah s.w.t. kepada kami. Sehingga dengannya terjemahan ini dapat kami
selesaikan, tanpa suatu aral.

Menterjemahkan satu buku dari bahasa ke bahasa lain yang uslub dan gramatikanya berbeda, bukan satu hal yang
mudah. Padahal syarat terjemahan itu harus dapat menyesuaikan dengan bahasa penterjemah, tanpa mengurangi isi.
Sedang untuk ini atau katakanlah apa yang dimaksud oleh penulis dengan penterjemah sebagai orang yang memahami
suatu tulisan, sering terjadi persilangan, tidak seratus persen sama.

Justeru itu apa yang kami gambarkan di atas, tidak mustahil akan dijumpai dalam buku ini, sekalipun usaha untuk
menyesuaikannya itu telah kami usahakan dengan seluruh kemampuan yang ada. Namun bagian-bagian mana
kekurangan dan kejanggalan itu, orang lainlah -tegasnya pembacalah- yang lebih mengetahui. Sebab seperti kata pepatah
kita: "kuman di seberang lautan tampak, gajah di kelopak mata tidak tampak."

Lebih tidak mustahil lagi, karena penterjemah ini adalah manusia yang serba dhaif yang tidak luput dari khilaf. Untuk
itu, tegur-sapa serta kontrol dari pembaca sangat kami harapkan, demi menjaga dari keberlarutan kesalahan yang justeru
akan membawa kepada kesalahan orang lain.

Kemudian tidak lupa pula terimakasih kepada para ustadz kami yang mulia masing-masing Ustadz Ahmad Yazid, Ustaz
Abdul Qadir Hassan dan Ustaz A. Rahman Bahalwan yang bersedia memberikan bantuan kepada kami dalam
menterjemah buku ini, baik mengenai istilah-istilah maupun arti yang tepat, dalam beberapa hal yang kami sendiri tidak
mampu.

Juga sangat berterimakasih kepada yang terhormat Bapak M. Natsir ketua DDII Pusat yang telah memberikan restu dan
dorongan penterjemahan buku ini. Kepada Allah s.w.t. semua itu kami kembalikan. Semoga Ia berkenan melimpahkan
jaza'nya dengan jazaan hasanan. Akhirnya, semoga buku ini bermanfaat bagi kaum muslimin umumnya dalam rangka
meningkatkan amal saleh dan taqwa kepada Allah s.w.t.

PENDAHULUAN
Direktorat Jenderal Urusan Kebudayaan Islam Universitas Al-Azhar meminta kepada saya untuk memenuhi keinginan
Universitas, agar saya menyusun buku-buku kecil yang sederhana untuk diterjemah ke dalam bahasa Inggris, guna
memperkenalkan Islam kepada masyarakat Eropah dan Amerika, khususnya ummat Islam di sana; di camping sebagai
usaha da'wah untuk orang luar Islam.

Rencana penyusunan buku-buku kecil sebagai tersebut, sangat baik sekali yang sudah seharusnya direalisir sejak lama,
sebab masyarakat Islam di Eropah dan Amerika mengenal Islam hanya sedikit sekali. Sedang yang sedikit itupun tidak
lepas dari kekeliruan dan kesalahan.

Dalam waktu dekat, seorang rekan lulusan Al-Azhar yang dikirim ke salah satu negara bagian USA mengirimkan surat
kepada saya, ia mengatakan: "Bahwa kebanyakan ummat Islam di negara ini mencari pencaharian dengan membuka bar-
bar dan memperdagangkan arak dengan tidak merasa bahwa hal tersebut suatu dosa besar dalam pandangan hukum
Islam."

Dalam suratnya itu dikatakan pula: "Bahwa laki-laki muslim di negara tersebut banyak yang mengawini perempuan-
perempuan Kristen dan Yahudi --mungkin juga penyembah berhala-- dengan meninggalkan perempuan-perempuan
muslimah, mereka ini banyak yang tidak laku, dan sebagainya ..."

Kalau demikian keadaannya ummat Islam, bagaimana lagi gerangan yang bukan muslim? Mereka tidak mengenal hanya
bentuk muka yang jahat tentang Islam, Nabi Muhammad dan para pengikutnya dikenal dengan sifat-sifat yang tidak
baik. Bentuk mana merupakan usaha-usaha propagandis Kristen dan kaum penjajah yang berbisa, yaitu dengan
merendahkan Islam dalam berbagai seginya. Hal ini justeru terjadi di saat kita sedang lengah dan lalai.

Kini telah tiba waktunya untuk memulai rencana itu serta merealisir cita-cita yang sangat dibutuhkan demi berda'wah
kepada Islam dan hal ini meminta diperhatikan dengan serius. Untuk mencapai langkah yang sangat baik ini, harus kita
bentuk suatu kelompok yang benar-benar sanggup mempertahankan dan melaksanakannya baik di kalangan Al-Azhar

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

sendiri maupun di luar Azhar, dengan suatu permintaan kepada mereka ini supaya mau menghadapi lebih serius diiringi
suatu doa semoga mereka selalu beroleh taufiq dari Allah.

Pokok persoalan yang diberikan kepada saya yaitu tentang masalah "HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM".
Direktorat itu berpesan kepada saya agar saya menulis persoalan tersebut dengan sederhana (sederhana) dan mudah
difahami serta diadakan comparative (perbandingan) dengan pandangan agama-agama dan kebudayaan-kebudayaan lain.

Barangkali nampaknya persoalan "HALAL DAN HARAM" untuk pertama kalinya amat mudah, tetapi kenyataannya
sangat sukar. Pengarang-pengarang di masa-masa yang telah lalu maupun yang belakangan ini belum ada yang menulis
secara khusus persoalan tersebut. Akan tetapi penulis sendiri menjumpainya berserakan dalam beberapa bab di kitab-
kitab Fiqih, dan juga sebagiannya di kitab-kitab Tafsir dan Hadis.

Persoalan inilah yang mendorong penulis dengan serius untuk memperhatikan beberapa persoalan yang oleh ulama-
ulama dahulu diperselisihkan hukumnya dan ditentang pula oleh pendapat-pendapat ahli Hadis tentang persoalannya
maupun alasan-alasannya.

Untuk mentarjih suatu pendapat lainnya dalam masalah halal dan haram diperlukan suatu pembahasan dan penelitian
yang lama sekali; disamping penulis sendiri harus mengikhlaskan diri kepada Allah guna mencari yang benar, sebagai
suatu keharusan yang harus ditempuh manusia.

Saya melihat kebanyakan para penyelidik Islam di zaman modern ini hampir-hampir terbagi dalam dua golongan:

1) Golongan Pertama: pandangannya disambar oleh kilauan kebudayaan barat; dan berhala yang besar ini ditakuti
mereka sehingga kebudayaan itu disembahnya. Dan untuk ini mereka lakukan dengan penuh pengorbanan serta berdiri
di hadapannya dengan menundukkan pandangannya dengan penuh kerendahan. Cara berfikir dan tradisi barat ini
mereka jadikan sebagai suatu persoalan yang diterima yang tidak perlu ditentang dan diperdebatkan. Kalau Islam itu
sesuai dengan fikiran dan tradisi barat, mereka menyambutnya; tetapi kalau bertentangan, mereka berusaha mencari
jalan untuk mendekatkan, atau beralasan dan menjelaskan, atau mentakwil dan merubahnya, yang seolah-olah Islam itu
diharuskan tunduk kepada kebudayaan barat, filsafat barat dan tradisi barat.

Demikian menurut apa yang dapat kami tangkap dari pembicaraan mereka tentang sesuatu yang diharamkan oleh Islam,
misalnya: patung, lotre, rente (riba), free love, penonjolan anggota wanita, laki-laki memakai emas dan sutera dan
sebagainya.
Dan begitu juga dalam pembicaraannya tentang sesuatu yang dihalalkan Islam, misalnya: masalah talaq dan poligami.
Yang seolah-olah apa yang disebut halal dalam pandangan mereka; yaitu sesuatu yang dianggap halal oleh Barat. Dan
yang dikatakan haram, yaitu sesuatu yang dianggap haram oleh Barat.
Mereka lupa, bahwa Islam itu Kalamullah (perkataan Allah), sedang Kalamullah itu selamanya tinggi; dia diikuti, bukan
mengikuti, dia tinggi tidak dapat diatasi. Oleh karena itu bagaimana mungkin Allah akan mengikuti hambaNya;
bagaimana pula Khaliq (pencipta) mengikuti Makhluk (yang dicipta)?

Firman Allah:
"Andaikata kebenaran itu mengikuti hawa nafsu mereka, niscaya langit dan bumi ini serta makhluk yang
didalamnya akan rusak!" (al-Mu'minun: 71)
"Katakanlah Muhammad! Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat menunjukkan ke jalan yang benar?
Katakanlah: Allahlah yang menunjukkan ke jalan yang benar. Apakah Dzat yang menunjukkan ke jalan yang
benar itu yang lebih patut diikuti ataukah orang yang tidak dapat memimpin kecuali (sesudah) dia dipimpin (itu
yang lebih patut diikuti)? Bagaimana kamu berbuat begitu? Bagaimana kamu mengambil keputusan?"
(Yunus: 35)
2) Golongan Kedua: terlalu apatis, fikirannya beku dalam menilai beberapa masalah halal dan haram, karena mengikuti
apa yang sudah ditulis dalam kitab-kitab, dengan suatu anggapan, bahwa itu adalah Islam. Pendapatnya samasekali tidak
mau bergeser, kendati seutas rambut; tidak mau berusaha untuk menguji kekuatan dalil yang dipakai oleh madzhabnya
untuk dibandingkan dengan dalil-dalil yang dipakai orang lain, guna mengambil suatu kesimpulan yang benar sesudah
ditimbang dan diteliti.

Apabila mereka ditanya tentang hukumnya musik, nyanyian, catur, mengajar perempuan, perempuan membuka wajah
dan tangannya dan sebagainya, maka omongan yang paling mudah keluar dari mulutnya ataupun penanya yang bergores,
adalah kata-kata haram.

Golongan ini lupa etika yang dipakai oleh salafus-shalih (orang-orang dulu yang saleh), dimana mereka samasekali tidak
pernah mengatakan haram, kecuali setelah diketahuinya dalil yang mengharamkannya dengan positif. Sedang yang
belum begitu jelas, mereka mengatakan: "Kami membenci", "Kami tidak suka", dan sebagainya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Saya sendiri berusaha untuk tidak termasuk pada salah satu dari dua golongan di atas. Saya tidak rela --demi membela
agamaku-- untuk menjadikan Barat sebagai suatu persembahan, sesudah saya menerima Allah sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku dan Muhammad sebagai Rasul!

Saya pun tidak rela --rasioku-- terikat dengan suatu madzhab, dalam seluruh persoalan dan masalah, salah benar hanya
mengikuti satu madzhab. Seorang muqallid (ikut-ikutan) menurut Ibnul Jauzie: "Tidak dapat dipercaya tentang apa yang
diikutinya itu, dan taqlid itu sendiri sudah menghilangkan arti rasio, sebab rasio dicipta buat berfikir dan menganalisa.
Buruk sekali orang yang diberi lilin tetapi dia berjalan dalam kegelapan."

Benar! Memang saya tidak akan berusaha untuk mengikatkan diriku pada salah satu madzhab fiqih yang ada di dunia ini.
Sebab kebenaran itu bukan dimiliki oleh satu madzhab saja. Dan imam-imam madzhab itu sendiri tidak pernah
menganjurkan demikian. Mereka hanya berijtihad untuk mengetahui yang benar. Jika ternyata ijtihad mereka itu salah,
akan mendapat satu pahala; dan jika benar, akan mendapat dua pahala.

Imam Malik r.a. berkata: "Setiap orang, omongannya boleh diambil dan boleh juga ditolak, kecuali Nabi Muhammad
s.a.w."
Imam Syafi'i r.a. berkata: "Apa yang saya anggap benar, mungkin juga salah; dan yang saya anggap salah, mungkin juga
benar."

Oleh karena itu tidak pantas seorang muslim yang berpengetahuan (alim) dan memiliki peralatan untuk menimbang dan
menguji, bahwa dia akan menjadi tahanan oleh suatu madzhab, atau tunduk kepada pendapat seorang ahli fiqih. Tetapi
seharusnya dia mau menjadi tawanan hujjah dan dalil. Selama dalil itu sah dan hujjahnya kuat, maka dialah yang lebih
patut diikuti. Kalau sanadnya itu lemah dan hujjahnya pun tidak kuat, dia harus ditolak tidak memandang siapapun yang
mengatakannya. Justeru itulah sejak pagi-pagi Ali r.a. mengatakan: "Jangan kamu kenali kebenaran itu karena
manusianya, tetapi kenalilah kebenaran itu, maka kamu akan kenal orangnya."

Saya berusaha akan memenuhi permintaan Direktorat Jenderal Kebudayaan itu semaksimal mungkin. Dalam hal ini saya
akan selalu menjuruskan kepada masalah dalil, alasan dan partimbangan dengan bantuan analisa ilmiah dan pengetahuan
modern yang mutakhir. Dan alhamdulillah, bahwa Islam memancar dengan membawa sejumlah dalil, karena Islam
adalah agama universal dan abadi, yaitu seperti dikatakan Allah:
"(Islam) adalah ciptaan Allah, dan siapakah yang lebih baik ciptaannya selain Allah?" (al-Baqarah: 138)
HALAL DAN HARAM sudah lama dikenal oleh tiap-tiap ummat, sekalipun masing-masing berbeda dalam ukurannya,
macamnya dan sebab-sebabnya. Kebanyakan dikaitkan dengan kepercayaan primitif, khurafat dan dongeng-dongeng.

Kemudian datanglah agama-agama Samawi yang besar-besar dengan membawa berbagai peraturan dan rekomendasi
tentang halal dan haram yang mengangkat martabat manusia dari tingkatan khurafat, dongeng-dongeng, dan hidup
primitif, menjadi manusia yang mulia dan terhormat. Akan tetapi sebagian yang halal dan haram itu disesuaikan dengan
keadaan dan kondisi, serta berkembang menurut perkembangan manusia itu sendiri serta mengikuti perkembangan
situasi dan kondisi.

Dalam agama Yahudi misalnya, ada beberapa hal yang diharamkan yang bersifat preventif sebagai suatu hukuman Allah
terhadap Bani Israel karena kezaliman mereka. Hukum ini tidak dimaksudkan untuk berlaku selama-lamanya. Justeru itu
al-Quran menuturkan perkataan Isa al-Masih kepada Bani Israel sebagai berikut:
"(Bahwa aku) membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan supaya aku menghalalkan kepadamu
sebagian yang pernah diharamkan atas kamu." (ali-Imran: 50)
Setelah Islam datang, keadaan ummat manusia sudah makin meluncur, maka sudah tepat pada waktunya Allah
menurunkan agamaNya yang terakhir itu. Hukum yang berlaku di kalangan ummat manusia ini ditutupnya dengan
syariat Islam yang komplit, menyeluruh dan abadi (universal).
Dalam hal ini dapat kita baca firman Allah yang berhubungan dengan masalah haramnya makanan-makanan sebagai
tersebut dalam surah al-Maidah, yaitu sebagai berikut:
"Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Aku sempurnakan atas kamu nikmatKu,
dan Aku telah rela untukmu Islam sebagai agama." (al-Maidah: 3)
Cara berfikirnya Islam dalam persoalan halal dan haram sangat sederhana dan jelas. Cara berfikir ini merupakan satu
bagian dari amanat yang besar yang tidak diterima oleh langit, bumi dan gunung dengan dalih semua tidak sanggup
memikulnya, tetapi kemudian manusia sanggup.

Amanat kewajiban Allah serta pertanggungan jawab manusia sebagai khalifah di permukaan bumi ini, adalah merupakan
suatu pertanggungan jawab yang membawa konsekwensi dan merupakan dasar tindakan suatu hukum bagi manusia
apakah dia itu diberi pahala atau disiksa. Untuk itulah maka manusia diberinya akal (rasio) dan berkehendak serta
diutusnya para Rasul dengan membawa kitab. Oleh karena itu dia tidak akan ditanya: mengapa ada halal dan haram?
Mengapa saya tidak membiarkan kendali itu tetap lepas?

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Ini benar-benar merupakan suatu ujian khusus untuk manusia mukallaf, dan kiranya dengan itu manusia dapat berbeda
dengan makhluk-makhluk Allah yang semata-mata Roh seperti Malaikat dan yang semata-mata syahwat seperti binatang,
Dengan demikian manusia adalah makhluk tengah-tengah yang dapat meningkat menjadi Malaikat atau lebih, atau
meluncur seperti binatang dan lebih rendah dari binatang.

Dan dari segi lain, bahwa halal dan haram beredar menurut perputaran perundang-undangan Islam secara umum, yaitu
suatu perundang-undangan yang berdiri di atas landasan demi mewujudkan kebaikan untuk ummat manusia dan
menghilangkan beban yang berat serta mempermudah ummat manusia.

Perundang-undangan Islam tetap menegakkan prinsip menghilangkan mafsadah dan mendatangkan maslahah untuk
segenap ummat manusia, baik jasmaninya, jiwanya, rasionya, masyarakat keseluruhannya, yang kaya, yang miskin,
penguasa, rakyat, laki-laki, perempuan; dan maslahah untuk seluruh macam manusia baik jenisnya, kulitnya,
kebangsaannya, pada setiap masa dan generasi.
Oleh karena itu tepat kalau agama ini datang dengan membawa rahmat yang meliputi seluruh hamba Allah sampai pada
akhir perkembangan manusia. Hal ini telah dinyatakan Allah sendiri dalam firmanNya:
"Kami tidak mengutusmu (Muhammad) melainkan membawa rahmat bagi segenap makhluk." (al-Anbia': 107)
Dan telah dinyatakan juga oleh Rasulullah s.a.w. dalam Hadisnya yang berbunyi sebagai berikut:
"Saya hanya diutus sebagai rahmat dan membimbing. " (Riwayat al-Hakim, dan disahkan oleh adz-Dzahabi)
Salah satu daripada bentuk rahmatNya ini ialah: dengan meniadakan dari ummat ini semua macam penekanan, dosa-
dosa karena melakukan yang halal seperti yang diada-adakan oleh kaum watsaniyin dan ahli kitab, sehingga mereka
berani mengharamkan yang baik dan menghalalkan yang jelek.
Firman Allah:
"... RahmatKu meliputi segala sesuatu, maka akan Kutetapkan dia itu untuk orang-orang yang taqwa dan
mengeluarkan zakat serta orang-orang yang mau beriman dengan ayat-ayatKu. Yaitu orang-orang yang mau
mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang telah mereka jumpainya tertulis di sisi mereka dalam kitab Taurat dan
Injil. Nabi tersebut akan memerintah mereka untuk beramar ma'ruf dan nahi mungkar, dan menghalalkan yang
baik, dan mengharamkan yang jelek dan menghilangkan dari mereka beban yang berat dan belenggu yang ada
atas mereka." (al-A'raf: 156-157)
Undang-undang Dasar Islam tercermin dalam dua ayat yang kami bawakan juga dalam kitab ini, yaitu:
"Katakanlah:Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah dikeluarkan untuk hambaNya dan
rezeki-rezeki yang baik itu?" (al-A'raf: 32)
"Katakanlah! Tuhanku hanya mengharamkan yang jelek, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan
dosa, dan kejahatan yang tidak benar, dan kamu menyekutukan Allah dengan suatu yang Allah samasekali tidak
menurunkan hujjah, dan kamu mengatakan atas (nama) Allah sesuatu yang kamu tidak tahu." (al-A'raf: 33)
Saya yakin, bahwa pentingnya persoalan Halal dan Haram menjadikan kitab ini betapapun kecilnya telah dapat mengisi
kekosongan literatur Islam yang baru dan dapat memecahkan problema-problema yang kini sedang dihadapi oleh
ummat Islam, baik dalam kehidupannya sebagai perseorangan, rumah tangga maupun masyarakat luas. Dan kiranya
telah dapat menjawab seluruh pertanyaan: apa yang dihalalkan buat saya? Dan apa pula yang diharamkan atas diri saya?
Apa hikmah diharamkannya ini dan dihalalkannya itu?

Akhirnya, tidak ada yang mampu saya katakan dalam mengakhiri muqaddimah ini, melainkan saya harus berterimakasih
kepada Syaihul Azhar dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Islam yang telah memberi kepadaku suatu kepercayaan
untuk menulis persoalan tersebut pada pagi-pagi buta.

Dan saya pun mengharap: semoga apa yang saya tulis ini berarti saya telah menunaikan kepercayaan itu dan merealisir
apa yang dimaksud.

Dan kepada Allah jua saya memohon semoga kitab ini besar manfaatnya dan memberinya kepadaku perkataan dan
perbuatan yang benar, serta menjauhkan saya dari fikiran dan pena yang melampaui batas, dan mempersiapkan untuk
suatu pimpinan dalam persoalanku ini. Sesungguhnya Dia selalu mendengarkan doa!

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

BAB PERTAMA.
POKOK-POKOK AJARAN ISLAM TENTANG HALAL DAN HARAM

PERSOALAN halal-haram adalah seperti halnya soal-soal lain, di mana orang-orang jahiliah pernah tersesat dan
mengalami kekacauan yang luarbiasa, sehingga mereka berani menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal.

Keadaan yang sama pernah juga dialami oleh golongan penyembah berhala (watsaniyin) dan ahli-ahli kitab.

Kesesatan ini akhirnya dapat menimbulkan suatu penyimpangan yang ekstrimis kanan, atau suatu penyimpangan yang
ekstrimis kiri.

Di pihak kanan, misalnya: Kaum Brahmana Hindu, Para Rahib Kristen dan beberapa golongan lain yang berprinsip
menyiksa diri dan menjauhi hal-hal yang baik dalam masalah makanan ataupun pakaian yang telah diserahkan Allah
kepada hambaNya.

Kedurhakaan para rahib ini sudah pernah mencapai puncaknya pada abad pertengahan. Beribu-ribu rahib
mengharamkan barang yang halal sehingga sampai kepada sikap yang keterlaluan. Sampai-sampai di antara mereka ada
yang menganggap dosa karena mencuci dua kaki, dan masuk kamar mandi dianggap dapat membawa kepada penyesalan
dan kerugian.

Dari golongan ekstrimis kiri, dapat dijumpai misalnya aliran Masdak yang timbul.di Parsi. Golongan ini menyuarakan
kebolehan yang sangat meluas. Kendali manusia dilepaskan, supaya dapat mencapai apa saja yang dikehendaki. Segala-
galanya bagi mereka adalah halal, sampaipun kepada masalah identitas dan kehormatan diri yang telah dianggapnya suci
oleh fitrah manusia.

Bangsa Arab di zaman Jahiliah merupakan contoh konkrit, betapa tidak beresnya barometer untuk menentukan halal-
haramnya sesuatu benda atau perbuatan. Oleh karena itu membolehkan minuman-minuman keras, makan riba yang
berlipat-ganda, menganiaya perempuan dan sebagainya. Lebih dari itu, mereka juga telah dipengaruhi oleh godaan
syaitan yang terdiri dari jin dan manusia sehingga mereka tega membunuh anak mereka dan mengunyah-ngunyah
jantungnya. Godaan itu mereka turutinya juga. Perasaan kebapaan yang bersarang dalam hatinya, samasekali ditentang.

"Dan begitu juga kebanyakan dari orang-orang musyrik itu telah dihiasi oleh sekutu-sekutu mereka untuk membunuh
anak-anak mereka guna menjerumuskan mereka dan meragu kan mereka agama mereka. " (al-An'am : 137)

Para sekutu dari pelindung berhala itu melalui berbagai cara dalam mengganggu kaum bapa untuk membunuh anak-
anak mereka antara lain:
takut miskin.
takut tercela, kalau anak yang lahir itu wanita.
demi bertakarrub kepada Tuhan, yaitu dengan mengorbankan anak.

Satu hal yang mengherankan, yaitu bahwa mereka yang membolehkan membunuh anak, baik dengan dipotong ataupun
dengan ditanam hidup-hidup, tetapi justeru mengharamkan beberapa makanan dan binatang yang baik-baik.

Dan yang lebih mengherankan lagi, bahwa itu semua dianggapnya sebagai hukum agama. Mereka nisbatkannya kepada
Allah. Tetapi kemudian oleh Allah, anggapan ini dibantah dengan firmanNya:

"Mereka berpendapat: ini adalah binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan yang terlarang, tidak boleh dimakan kecuali
orang-orang yang kami kehendaki menurut anggapan mereka dan juga diharamkan untuk dinaiki, dan binatang-binatang
yang mereka tidak sebut asma Allah atasnya karena hendak berbuat dusta atas nama Allah. (Begitulah) mereka itu kelak
akan dibalas lantaran kedustaan yang mereka perbuat." (al-An'am: 138)

Al-Quran telah menegaskan kesesatan mereka yang berani menghalalkan sesuatu yang seharusnya haram, dan
mengharamkan sesuatu yang seharusnya halal; al-Quran mengatakan:

"Sungguh rugilah orang-orang yang telah membunuh anak-anak mereka lantaran kebodohannya dengan tidak mengarti
itu, dan mereka yang telah mengharamkan rezeki yang Allah sudah berikan kepada mereka (lantaran hendak) berdusta
atas (nama) Allah; mereka itu pada hakikatnya telah sesat, dan mereka itu tidak mau mengikuti pimpinan." (al-An'am:
140)

Kedatangan Islam langsung dihadapkan dengan kesesatan dan ketidak-beresan tentang persoalan halal dan haram ini.
Oleh karena itu pertama kali undang-undang yang dibuat guna memperbaiki segi yang sangat membahayakan ini ialah
dengan membuat sejumlah Pokok-pokok Perundang-undangan sebagai standard untuk dijadikan landasan guna
menentukan halal dan haram. Seluruh persoalan yang timbul, dapat dikembalikan kepadanya, seluruh neraca kejujuran
dapat ditegakkan; keadilan dan keseimbangan yang menyangkut soal halal dan haram dapat dikembalikan.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Oleh karena itu ummat Islam menduduki sebagai golongan penengah (ummatan wasathan) di antara ekstrimis kanan
dan ekstrimis kiri sebagaimana telah ditegaskan sendiri oleh Allah; yaitu dengan dijadikan ummat Islam ini sebagai
ummat pilihan (khaira ummah) yang diketengahkan ke hadapan ummat manusia.1

1.1 ASAL TIAP-TIAP SESUATU ADALAH MUBAH

DASAR pertama yang ditetapkan Islam, ialah: bahwa asal sesuatu yang dicipta Allah adalah halal dan mubah. Tidak ada
satupun yang haram, kecuali karena ada nas yang sah dan tegas dari syari' (yang berwenang membuat hukum itu sendiri,
yaitu Allah dan Rasul) yang mengharamkannya. Kalau tidak ada nas yang sah --misalnya karena ada sebagian Hadis
lemah-- atau tidak ada nas yang tegas (sharih) yang menunjukkan haram, maka hal tersebut tetap sebagaimana asalnya,
yaitu mubah.

Ulama-ulama Islam mendasarkan ketetapannya, bahwa segala sesuatu asalnya mubah, seperti tersebut di atas, dengan
dalil ayat-ayat al-Quran yang antara lain:

"Dialah Zat yang menjadikan untuk kamu apa-apa yang ada di bumi ini semuanya." (al-Baqarah: 29)

"(Allah) telah memudahkan untuk kamu apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi semuanya
daripadaNya." (al-Jatsiyah: 13)

"Belum tahukah kamu, bahwa sesungguhnya Allah telah memudahkan untuk kamu apa-apa yang ada di langit dan apa-
apa yang ada di bumi; dan Ia telah sempurnakan buat kamu nikmat-nikmatNya yang nampak maupun yang tidak
nampak." (Luqman: 20)

Allah tidak akan membuat segala-galanya ini yang diserahkan kepada manusia dan dikurniakannya, kemudian Dia sendiri
mengharamkannya. Kalau tidak begitu, buat apa Ia jadikan, Dia serahkan kepada manusia dan Dia kurniakannya?

Beberapa hal yang Allah haramkan itu, justeru karena ada sebab dan hikmat, yang --insya Allah-- akan kita sebutkan
nanti.

Dengan demikian arena haram dalam syariat Islam itu sebenarnya sangat sempit sekali; dan arena halal malah justeru
sangat luas. Hal ini adalah justeru nas-nas yang sahih dan tegas dalam hal-haram, jumlahnya sangat minim sekali. Sedang
sesuatu yang tidak ada keterangan halal-haramnya, adalah kembali kepada hukum asal yaitu halal dan termasuk dalam
kategori yang dima'fukan Allah.

Untuk soal ini ada satu Hadis yang menyatakan sebagai berikut:

"Apa saja yang Allah halalkan dalam kitabNya, maka dia adalah halal, dan apa saja yang Ia haramkan, maka dia itu
adalah haram; sedang apa yang Ia diamkannya, maka dia itu dibolehkan (ma'fu). Oleh karena itu terimalah dari Allah
kemaafannya itu, sebab sesungguhnya Allah tidak bakal lupa sedikitpun." Kemudian Rasulullah membaca ayat: dan
Tuhanmu tidak lupa.2 (Riwayat Hakim dan Bazzar)

"Rasulullah s.aw. pernah ditanya tentang hukumnya samin, keju dan keledai hutan, maka jawab beliau: Apa yang disebut
halal ialah: sesuatu yang Allah halalkan dalam kitabNya; dan yang disebut haram ialah: sesuatu yang Allah haramkan
dalam kitabNya; sedang apa yang Ia diamkan, maka dia itu salah satu yang Allah maafkan buat kamu." (Riwayat Tarmizi
dan lbnu Majah)

Rasulullah tidak ingin memberikan jawaban kepada si penanya dengan menerangkan satu persatunya, tetapi beliau
mengembalikan kepada suatu kaidah yang kiranya dengan kaidah itu mereka dapat diharamkan Allah, sedang lainnya
halal dan baik.

Dan sabda beliau juga,

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa kewajiban, maka jangan kamu sia-siakan dia; dan Allah telah
memberikan beberapa batas, maka jangan kamu langgar dia; dan Allah telah mengharamkan sesuatu, maka jangan kamu
pertengkarkan dia; dan Allah telah mendiamkan beberapa hal sebagai tanda kasihnya kepada kamu, Dia tidak lupa, maka
jangan kamu perbincangkan dia." (Riwayat Daraquthni, dihasankan oleh an-Nawawi)

Di sini ingin pula saya jelaskan, bahwa kaidah asal segala sesuatu adalah halal ini tidak hanya terbatas dalam masalah
benda, tetapi meliputi masalah perbuatan dan pekerjaan yang tidak termasuk daripada urusan ibadah, yaitu yang biasa
kita istilahkan dengan Adat atau Mu'amalat. Pokok dalam masalah ini tidak haram dan tidak terikat, kecuali sesuatu yang
memang oleh syari' sendiri telah diharamkan dan dikonkritkannya sesuai dengan firman Allah:

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Dan Allah telah memerinci kepadamu sesuatu yang Ia telah haramkan atas kamu." (al-An'am: 119)

Ayat ini umum, meliputi soal-coal makanan, perbuatan dan lain-lain.

Berbeda sekali dengan urusan ibadah. Dia itu semata-mata urusan agama yang tidak ditetapkan, melainkan dari jalan
wahyu. Untuk itulah, maka terdapat dalam suatu Hadis Nabi yang mengatakan:

"Barangsiapa membuat cara baru dalam urusan kami, dengan sesuatu yang tidak ada contohnya, maka dia itu tertolak."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Ini, adalah karena hakikat AGAMA --atau katakanlah IBADAH-- itu tercermin dalam dua hal, yaitu:

Hanya Allah lah yang disembah.


Untuk menyembah Allah, hanya dapat dilakukan menurut apa yang disyariatkannya.
Oleh karena itu, barangsiapa mengada-ada suatu cara ibadah yang timbul dari dirinya sendiri --apapun macamnya--
adalah suatu kesesatan yang harus ditolak. Sebab hanya syari'lah yang berhak menentukan cara ibadah yang dapat
dipakai untuk bertaqarrub kepadaNya.

Adapun masalah Adat atau Mu'amalat, sumbernya bukan dari syari', tetapi manusia itu sendiri yang menimbulkan dan
mengadakan. Syari' dalam hal ini tugasnya adalah untuk membetulkan, meluruskan, mendidik dan mengakui, kecuali
dalam beberapa hal yang memang akan membawa kerusakan dan mudharat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Sesungguhnya sikap manusia, baik yang berbentuk omongan ataupun perbuatan
ada dua macam: ibadah untuk kemaslahatan agamanya, dan kedua adat (kebiasaan) yang sangat mereka butuhkan demi
kemaslahatan dunia mereka Maka dengan terperincinya pokok-pokok syariat, kita dapat mengakui, bahwa seluruh
ibadah yang telah dibenarkannya, hanya dapat ditetapkan dengan ketentuan syara' itu sendiri."

Adapun masalah Adat yaitu yang biasa dipakai ummat manusia demi kemaslahatan dunia mereka sesuai dengan apa
yang mereka butuhkan, semula tidak terlarang. Semuanya boleh, kecuali hal-hal yang oleh Allah dilarangnya Demikian
itu adalah karena perintah dan larangan, kedua-duanya disyariatkan Allah. Sedang ibadah adalah termasuk yang mesti
diperintah. Oleh karena itu sesuatu, yang tidak diperintah, bagaimana mungkin dihukumi terlarang.

Imam Ahmad dan beberapa ahli fiqih lainnya berpendapat: pokok dalam urusan ibadah adalah tauqif (bersumber pada
ketetapan Allah dan Rasul). Oleh karena itu ibadah tersebut tidak boleh dikerjakan, kecuali kalau ternyata telah
disyariatkan oleh Allah. Kalau tidak demikian, berarti kita akan termasuk dalam apa yang disebutkan Allah:

"Apakah mereka itu mempunyai sekutu yang mengadakan agama untuk mereka, sesuatu yang tidak diizinkan oleh
Allah?" (as-Syura: 21)

Sedang dalam persoalan Adat prinsipnya boleh. Tidak satupun yang terlarang, kecuali yang memang telah diharamkan.
Kalau tidak demikian, maka kita akan termasuk dalam apa yang dikatakan Allah:

"Katakanlah! Apakah kamu sudah mengetahui sesuatu yang diturunkan Allah untuk kamu daripada rezeki, kemudian
kamu jadikan daripadanya itu haram dan halal? Katakanlah! Apakah Allah telah memberi izin kepadamu, ataukah kamu
memang berdusta atas (nama) Allah?" (Yunus: 59)

Ini adalah suatu kaidah yang besar sekali manfaatnya. Dengan dasar itu pula kami berpendapat: bahwa jual-bell, hibah,
sewa-menyewa dan lain-lain adat yang selalu dibutuhkan manusia untuk mengatur kehidupan mereka seperti makan,
minum dan pakaian. Agama membawakan beberapa etika yang sangat baik sekali, yaitu mana yang sekiranya membawa
bahaya, diharamkan; sedang yang mesti, diwajibkannya. Yang tidak layak, dimakruhkan; sedang yang jelas membawa
maslahah, disunnatkan.

Dengan dasar itulah maka manusia dapat melakukan jual-beli dan sewa-menyewa sesuka hatinya, selama dia itu tidak
diharamkan oleh syara'. Begitu juga mereka bisa makan dan minum sesukanya, selama dia itu tidak diharamkan oleh
syara', sekalipun sebagiannya ada yang oleh syara' kadangkadang disunnatkan dan ada kalanya dimakruhkan. Sesuatu
yang oleh syara' tidak diberinya pembatasan, mereka dapat menetapkan menurut kemutlakan hukum asal.3

Prinsip di atas, sesuai dengan apa yang disebut dalam Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Jabir bin
Abdillah, ia berkata:

"Kami pemah melakukan 'azl'4, sedang waktu itu al-Quran masih turun; kalau hal tersebut dilarang, niscaya al-Quran
akan melarangnya."

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Ini menunjukkan, bahwa apa saja yang didiamkan oleh wahyu, bukanlah terlarang. Mereka bebas untuk
mengerjakannya, sehingga ada nas yang melarang dan mencegahnya.

Demikianlah salah satu daripada kesempurnaan kecerdasan para sahabat.

Dan dengan ini pula, ditetapkan suatu kaidah: "Soal ibadah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan syariat yang
ditetapkan Allah; dan suatu hukum adat tidak boleh diharamkan, kecuali dengan ketentuan yang diharamkan oleh
Allah."

1.2 MENENTUKAN HALAL-HARAM SEMATA-MATA HAK ALLAH


DASAR kedua: Bahwa Islam telah memberikan suatu batas wewenang untuk menentukan halal dan haram, yaitu
dengan melepaskan hak tersebut dari tangan manusia, betapapun tingginya kedudukan manusia tersebut dalam bidang
agama maupun duniawinya. Hak tersebut semata-mata ditangan Allah.

Bukan pastor, bukan pendeta, bukan raja dan bukan sultan yang berhak menentukan halal-haram. Barangsiapa bersikap
demikian, berarti telah melanggar batas dan menentang hak Allah dalam menetapkan perundang-undangan untuk
ummat manusia. Dan barangsiapa yang menerima serta mengikuti sikap tersebut, berarti dia telah menjadikan mereka
itu sebagai sekutu Allah, sedang pengikutnya disebut "musyrik".
Firman Allah:
"Apakah mereka itu mempunyai sekutu yang mengadakan agama untuk mereka, sesuatu yang tidak diizinkan
Allah?" (as-Syura: 21)
Al-Quran telah mengecap ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang telah memberikan kekuasaan kepada para pastor dan
pendeta untuk menetapkan halal dan haram, dengan firmannya sebagai berikut:
"Mereka itu telah menjadikan para pastor dan pendetanya sebagai tuhan selain Allah; dan begitu juga Isa bin
Maryam (telah dituhankan), padahal mereka tidak diperintah melainkan supaya hanya berbakti kepada Allah
Tuhan yang Esa, tiada Tuhan melainkan Dia, maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sekutukan." (at-
Taubah: 31)
'Adi bin Hatim pada suatu ketika pernah datang ke tempat Rasulullah --pada waktu itu dia lebih dekat pada Nasrani
sebelum ia masuk Islam-- setelah dia mendengar ayat tersebut, kemudian ia berkata: Ya Rasulullah Sesungguhnya
mereka itu tidak menyembah para pastor dan pendeta itu.
Maka jawab Nabi s.a.w.:
"Betul! Tetapi mereka (para pastor dan pendeta) itu telah menetapkan haram terhadap sesuatu yang halal, dan
menghalalkan sesuatu yang haram, kemudian mereka mengikutinya. Yang demikian itulah penyembahannya
kepada mereka." (Riwayat Tarmizi)
"Memang mereka (ahli kitab) itu tidak menyernbah pendeta dan pastor, tetapi apabila pendeta dan pastor itu
menghalalkan sesuatu, mereka pun ikut menghalalkan juga; dan apabila pendeta dan pastor itu mengharamkan
sesuatu, mereka pun ikut mengharamkan juga."
Orang-orang Nasrani tetap beranggapan, bahwa Isa al-Masih telah memberikan kepada murid-muridnya --ketika beliau
naik ke langit-- suatu penyerahan (mandat) untuk menetapkan halal dan haram dengan sesuka hatinya. Hal ini tersebut
dalam Injil Matius 18:18 yang berbunyi sebagai berikut: "Sesungguhnya aku berkata kepadamu, barang apa yang kamu
ikat di atas bumi, itulah terikat kelak di sorga; dan barang apa yang kamu lepas di atas bumi, itupun terlepas kelak di
sorga."

Al-Quran telah mengecap juga kepada orang-orang musyrik yang berani mengharamkan dan menghalalkan tanpa izin
Allah, dengan kata-katanya sebagai berikut:
"Katakanlah! Apakah kamu menyetahui apa-apa yang Allah telah turunkan untuk kamu daripada rezeki,
kemudian dijadikan sebagian daripadanya itu, haram dan halal; katakanlah apakah Allah telah memberi izin
kepadamu, ataukah memang kamu hendak berdusta atas (nama) Allah?"(Yunus: 59)
Dan firman Allah juga:
"Dan jangan kamu berani mengatakan terhadap apa yang dikatakan oleh lidah-lidah kamu dengan dusta; bahwa
ini halal dan ini haram, supaya kamu berbuat dusta atas (nama) Allah, sesungguhnya orang-orang yang berani
berbuat dusta atas (nama) Allah tidak akan dapat bahagia." (an-Nahl: 116)
Dari beberapa ayat dan Hadis seperti yang tersebut di atas, para ahli fiqih mengetahui dengan pasti, bahwa hanya
Allahlah yang berhak menentukan halal dan haram, baik dalam kitabNya (al-Quran) ataupun melalui lidah RasulNya
(Sunnah). Tugas mereka tidak lebih, hanya menerangkan hukum Allah tentang halal dan haram itu. Seperti firmanNya:
"Sungguh Allah telah menerangkan kepada kamu apa yang Ia haramkan atas kamu." (al-An'am: 119)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Para ahli fiqih sedikitpun tidak berwenang menetapkan hukum syara' ini boleh dan ini tidak boleh. Mereka, dalam
kedudukannya sebagai imam ataupun mujtahid, pada menghindar dari fatwa, satu sama lain berusaha untuk tidak jatuh
kepada kesalahan dalam menentukan halal dan haram (mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram).

Imam Syafi'i dalam al-UmError! Reference source not found. meriwayatkan, bahwa Qadhi Abu Yusuf, murid Abu
Hanifah pernah mengatakan: "Saya jumpai guru-guru kami dari para ahli ilmu, bahwa mereka itu tidak suka berfatwa,
sehingga mengatakan: ini halal dan ini haram, kecuali menurut apa yang terdapat dalam al-Quran dengan tegas tanpa
memerlukan tafsiran.

Kata Imam Syafi'i selanjutnya, Ibnu Saib menceriterakan kepadaku dari ar-Rabi' bin Khaitsam --dia termasuk salah
seorang tabi'in yang besar-- dia pernah berkata sebagai berikut: "Hati-hatilah kamu terhadap seorang laki-laki yang
berkata: Sesungguhnya Allah telah menghalalkan ini atau meridhainya, kemudian Allah berkata kepadanya: Aku tidak
menghalalkan ini dan tidak meridhainya. Atau dia juga berkata: Sesungguhnya Allah mengharamkan ini kemudian Allah
akan berkata: "Dusta engkau, Aku samasekali tidak pernah mengharamkan dan tidak melarang dia."

Imam Syafi'i juga pernah berkata: Sebagian kawan-kawanku pernah menceriterakan dari Ibrahim an-Nakha'i --salah
seorang ahli fiqih golongan tabi'in dari Kufah-- dia pernah menceriterakan tentang kawan-kawannya, bahwa mereka itu
apabila berfatwa tentang sesuatu atau melarang sesuatu, mereka berkata: Ini makruh, dan ini tidak apa-apa. Adapun
yang kalau kita katakan: Ini adalah halal dan ini haram, betapakah besarnya persoalan ini!

Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Abu Yusuf dari salafus saleh yang kemudian diambil juga oleh Imam Syafi'i
dan diakuinya juga. Hal ini sama juga dengan apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Muflih dari Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah: "Bahwa ulama-ulama salaf dulu tidak mau mengatakan haram, kecuali setelah diketahuinya dengan
pasti."Error! Reference source not found.

Kami dapati juga imam Ahmad, misalnya, kalau beliau ditanya tentang sesuatu persoalan, maka ia menjawab: Aku tidak
menyukainya, atau hal itu tidak menyenangkan aku, atau saya tidak senang atau saya tidak menganggap dia itu baik.

Cara seperti ini dilakukan juga oleh imam-imam yang lain seperti Imam Malik, Abu Hanifah dan lain-lain.Error!
Reference source not found.

1.3 MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN MENGHALALKAN YANG HARAM = SYIRIK


KALAU Islam mencela sikap orang-orang yang suka menentukan haram dan halal itu semua, maka dia juga telah
memberikan suatu kekhususan kepada mereka yang suka mengharamkan itu dengan suatu beban yang sangat berat,
karena memandang, bahwa hal ini akan merupakan suatu pengungkungan dan penyempitan bagi manusia terhadap
sesuatu yang sebenarnya oleh Allah diberi keleluasaan. Di samping hal tersebut memang karena ada beberapa pengaruh
yang ditimbulkan oleh sementara ahli agama yang berlebihan.

Nabi Muhammad sendiri telah berusaha untuk memberantas perasaan berlebihan ini dengan segala senjata yang
mungkin. Di antaranya ialah dengan mencela dan melaknat orang-orang yang suka berlebih-lebihan tersebut, yaitu
sebagaimana sabdanya:
"Ingatlah! Mudah-mudahan binasalah orang-orang yang berlebih-lebihan itu." (3 kali). (Riwayat Muslim dan
lain-lain)
Dan tentang sifat risalahnya itu beliau tegaskan:
"Saya diutus dengan membawa suatu agama yang toleran." (Riwayat Ahmad)
Yakni suatu agama yang teguh dalam beraqidah dan tauhid, serta toleran (lapang) dalam hal pekerjaan dan perundang-
undangan. Lawan daripada dua sifat ini ialah syirik dan mengharamkan yang halal. Kedua sifat yang akhir ini oleh
Rasulullah s.a.w. dalam Hadis Qudsinya dikatakan, firman Allah:
"Aku ciptakan hamba-hambaKu ini dengan sikap yang lurus, tetapi kemudian datanglah syaitan kepada mereka.
Syaitan ini kemudian membelokkan mereka dari agamanya, dan mengharamkan atas mereka sesuatu yang Aku
halalkan kepada mereka, serta mempengaruhi supaya mereka mau menyekutukan Aku dengan sesuatu yang
Aku tidak turunkan keterangan padanya." (Riwayat Muslim)
Oleh karena itu, mengharamkan sesuatu yang halal dapat dipersamakan dengan syirik. Dan justeru itu pula al-Quran
menentang keras terhadap sikap orang-orang musyrik Arab terhadap sekutu-sekutu dan berhala mereka, dan tentang
sikap mereka yang berani mengharamkan atas diri mereka terhadap makanan dan binatang yang baik-baik, padahal
Allah tidak mengizinkannya. Diantaranya mereka telah mengharamkan bahirah (unta betina yang sudah melahirkan anak
kelima), saibah (unta betina yang dinazarkan untuk berhala), washilah (kambing yang telah beranak tujuh) dan ham
(Unta yang sudah membuntingi sepuluh kali; untuk ini dikhususkan buat berhala).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Orang-orang Arab di zaman Jahiliah beranggapan, kalau seekor unta betina beranak sudah lima kali sedang anak yang
kelima itu jantan, maka unta tersebut kemudian telinganya dibelah dan tidak boleh dinaiki. Mereka peruntukkan buat
berhalanya. Karena itu tidak dipotong, tidak dibebani muatan dan tidak dipakai untuk menarik air. Mereka namakan
unta tersebut al-Bahirah yakni unta yang dibelah telinganya.

Dan kalau ada seseorang datang dari bepergian, atau sembuh dari sakit dan sebagainya dia juga memberikan tanda
kepada seekor untanya persis seperti apa yang diperbuat terhadap bahirah itu. Unta tersebut mereka namakan saibah.
Kemudian kalau ada seekor kambing melahirkan anak betina, maka anaknya itu untuk yang mempunyai; tetapi kalau
anaknya itu jantan, diperuntukkan buat berhalanya. Dan jika melahirkan anak jantan dan betina, maka mereka katakan:
Dia telah sampai kepada saudaranya; oleh karena itu yang jantan tidak disembelih karena diperuntukkan buat
berhalanya. Kambing seperti ini disebut washilah.

Dan jika seekor binatang telah membuntingi anak-anaknya, maka mereka katakan: Dia sudah dapat melindungi
punggungnya. Yakni binatang tersebut tidak dinaiki, tidak dibebani muatan dan sebagainya. Binatang seperti ini disebut
al-Haami.

Penafsiran dan penjelasan terhadap keempat macam binatang ini banyak sekali, juga berkisar dalam masalah tersebut Al-
Quran bersikap keras terhadap sikap pengharaman ini, dan tidak menganggap sebagai suatu alasan karena taqlid kepada
nenek-moyangnya dalam kesesatan ini. Firman Allah:
"Allah tidak menjadikan (mengharamkan) bahirah, saibah, washilah dan ham, tetapi orang-orang kafirlah yang
berbuat dusta atas (nama) Allah, dan kebanyakan mereka itu tidak mau berfikir. Dan apabila dikatakan kepada
mereka: Mari kepada apa yang telah diturunkan Allah dan kepada Rasul, maka mereka menjawab: Kami cukup
menirukan apa yang kami jumpai pada nenek-nenek moyang kami; apakah (mereka tetap akan mengikutinya)
sekalipun nenek-nenek moyangnya itu tidak berpengetahuan sedikitpun dan tidak terpimpin?" (al-Maidah : 103-
104)
Dalam surah al-An'am ada semacam munaqasyah (diskusi) mendetail terhadap prasangka mereka yang telah
mengharamkan beberapa binatang, seperti: unta, sapi, kambing biri-biri dan kambing kacangan.

Al-Quran membawakan diskusi tersebut dengan suatu gaya bahasa yang cukup dapat mematikan, akan tetapi dapat
membangkitkan juga.
Kata al-Quran:
"Ada delapan macam binatang; dari kambing biri-biri ada dua, dan dari kambing kacangan ada dua pula;
katakanlah (Muhammad): Apakah kedua-duanya yang jantan itu yang diharamkan, atau kedua-duanya yang
betina ataukah semua yang dikandung dalam kandungan yang betina kedua-duanya? (Cobalah) beri penjelasan
aku dengan suatu dalil, jika kamu orang-orang yang benar! Begitu juga dari unta ada dua macam,- dan dari sapi
ada dua macam juga; katakanlah (Muhammad!) apakah kedua-duanya yang jantan itu yang diharamkan, ataukah
kedua-duanya yang betina?" (al-An'am: 143-144)
Di surah al-A'raf pun ada juga munaqasyah tersebut dengan suatu penegasan keingkaran Allah terhadap orang-orang
yang suka mengharamkan dengan semaunya sendiri itu; di samping Allah menjelaskan juga beberapa pokok binatang
yang diharamkan untuk selamanya. Ayat itu berbunyi sebagai berikut:
"Katakanlah! Siapakah yang berani mengharamkan perhiasan Allah yang telah diberikan kepada hamba-
hambaNya dan beberapa rezeki yang baik itu? Katakanlah! Tuhanku hanya mengharamkan hal-hal yang tidak
baik yang timbul daripadanya dan apa yang tersembunyi dan dosa dan durhaka yang tidak benar dan kamu
menyekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak turunkan keterangan padanya dan kamu mengatakan atas
(nama) Allah dengan sesuatu yang kamu tidak mengetahui." (al-A'raf: 32-33)
Seluruh munaqasyah ini terdapat pada surah-surah Makiyyah yang diturunkan demi mengkukuhkan aqidah dan tauhid
serta ketentuan di akhirat kelak. Ini membuktikan, bahwa persoalan tersebut, dalam pandangan al-Quran, bukan
termasuk dalam kategori cabang atau bagian, tetapi termasuk masalah-masalah pokok dan kulli.

Di Madinah timbul di kalangan pribadi-pribadi kaum muslimin ada orang-orang yang cenderung untuk berbuat
keterlaluan, melebih-lebihkan dan mengharamkan dirinya dalam hal-hal yang baik. Untuk itulah maka Allah
menurunkan ayat-ayat muhkamah (hukum) untuk menegakkan mereka dalam batas-batas ketentuan Allah dan
mengernbalikan mereka ke jalan yang lempang.
Di antara ayat-ayat itu berbunyi sebagai berikut:
"Hai orang-orang yang beriman: Janganlah kamu mengharamkan yang baik-baik (dari) apa yang Allah telah
halalkan buat kamu, dan jangan kamu melewati batas, karena sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-
orang yang suka melewati batas. Dan makanlah sebagian rezeki yang Allah berikan kepadamu dengan halal dan
baik, dan takutlah kamu kepada Allah zat yang kamu beriman dengannya." (al-Maidah: 87-88)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1.4 MENGHARAMKAN YANG HALAL AKAN BERAKIBAT TIMBULNYA KEJAHATAN DAN BAHAYA
DI ANTARA hak Allah sebagai Zat yang menciptakan manusia dan pemberi nikmat yang tiada terhitung banyaknya itu,
ialah menentukan halal dan haram dengan sesukanya, sebagaimana Dia juga berhak menentukan perintah-perintah dan
syi'ar-syi'ar ibadah dengan sesukanya. Sedang buat manusia sedikitpun tidak ada hak untuk berpaling dan melanggar.
Ini semua adalah hak Ketuhanan dan suatu kepastian persembahan yang harus mereka lakukan untuk berbakti
kepadaNya. Namun, Allah juga berbelas-kasih kepada hambaNya. Oleh karena itu dalam Ia menentukan halal dan
haram dengan alasan yang ma'qul (rasional) demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Justeru itu pula Allah tidak akan
menghalalkan sesuatu kecuali yang baik, dan tidak akan mengharamkan sesuatu kecuali yang jelek.

Benar! Bahwa Allah pernah juga mengharamkan hal-hal yang baik kepada orang-orang Yahudi. Tetapi semua itu
merupakan hukuman kepada mereka atas kedurhakaan yang mereka perbuat dan pelanggarannya terhadap larangan
Allah. Hai ini telah dijelaskan sendiri oleh Allah dalam firman Nya:
"Dan kepada orang-orang Yahudi kami haramkan semua binatang yang berkuku, dan dari sapi dan kambing
kami haramkan lemak-lemaknya, atau (lemak) yang terdapat di punggungnya, atau yang terdapat dalam perut,
atau yang tercampur dengan tulang. Yang demikian itu kami (sengaja) hukum mereka lantaran kedurhakaan
mereka, dan sesungguhnya kami adalah (di pihak) yang benar." (al-An'am: 146)
Di antara bentuk kedurhakaannya itu telah dijelaskan Allah dalam surah lain, yang antara lain berbunyi sebagai berikut:
"Sebab kezaliman yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi itu, maka kami haramkan atas mereka (makanan-
makanan) yang baik yang tadinya telah dihalalkan untuk mereka; dan sebab gangguan mereka terhadap agama
Allah dengan banyak; dan sebab mereka memakan harta riba padahal telah dilarangnya; dan sebab mereka
memakan harta manusia dengan cara yang batil." (an-Nisa': 160-161)
Setelah Allah mengutus Nabi Muhammad, sebagai Nabi terakhir dengan membawa agama yang universal dan abadi,
maka salah satu di antara rahmat kasih Allah kepada manusia, sesudah manusia itu matang dan dewasa berfikir,
dihapusnya beban haram yang pernah diberikan Allah sebagai hukuman sementara yang bermotif mendidik itu, di mana
beban tersebut cukup berat dan menegangkan leher masyarakat.
Kerasulan Nabi Muhammad ini telah disebutkan dalam Taurat, dan namanya pun sudah dikenal oleh ahli-ahli kitab,
yaitu seperti yang disebutkan dalam al-Quran:
"Mereka (ahli kitab) itu mengetahui dia (nama Muhammad) tertulis di sisi mereka dalam Taurat dan Injil --
dengan tugas-- untuk mengajak kepada kebajikan dan melarang daripada kemungkaran, dan menghalalkan
kepada mereka yang baik-baik, dan mengharamkan atas mereka yang tidak baik, serta mencabut dari mereka
beban mereka dan belenggu yang ada pada mereka." (al-A'raf: 157)
Di dalam Islam caranya Allah menutupi kesalahan, bukan dengan mengharamkan barang-barang baik yang lain, tetapi
ada beberapa hal yang di antaranya ialah:
1. Taubat dengan ikhlas (taubatan nasuha). Taubat ini dapat menghapuskan dosa bagaikan air jernih yang dapat
menghilangkan kotoran.
2. Dengan mengerjakan amalan-amalan yang baik, karena amalan-amalan yang baik itu dapat menghilangkan
kejelekan.
3. Dengan bersedekah (shadaqah) karena shadaqah itu dapat menghapus dosa, bagaikan air yang dapat
memadamkan api.
4. Dengan ditimpa oleh beberapa musibah dan percobaan, dimana musibah dan percobaan itu dapat meleburkan
kesalahan-kesalahan, bagaikan daun pohon kalau sudah kering akan menjadi hancur.

Dengan demikian, maka dalan Islam dikenal, bahwa mengharamkan sesuatu yang halal itu dapat membawa satu
keburukan dan bahaya. Sedang seluruh bentuk bahaya adalah hukumnya haram. Sebaliknya yang bermanfaat hukumnya
halal. Kalau suatu persoalan bahayanya lebih besar daripada manfaatnya, maka hal tersebut hukumnya haram.
Sebaliknya, kalau manfaatnya lebih besar, maka hukumnya menjadi halal.
Kaidah ini diperjelas sendiri oleh al-Quran, misalnya tentang arak, Allah berfirman:
"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang hukumnya arak dan berjudi, maka jawablah: bahwa
keduanya itu ada suatu dosa yang besar, di samping dia juga bermanfaat bagi manusia, tetapi dosanya lebih
besar daripada manfaatnya." (al-Baqarah: 219)
Dan begitu juga suatu jawaban yang tegas dari Allah ketika Nabi Muhammad ditanya tentang masalah halal dalam Islam.
Jawabannya singkat Thayyibaat (yang baik-baik). Yakni segala sesuatu yang oleh jiwa normal dianggapnya baik dan layak
untuk dipakai di masyarakat yang bukan timbul karena pengaruh tradisi, maka hal itu dipandang thayyib (baik, bagus,
halal). Begitulah seperti yang dikatakan Allah dalam al-Quran:
"Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa saja yang dihalalkan untuk mereka? Maka
jawablah: semua yang baik adalah dihalalkan buat kamu." (al-Maidah: 4)
Dan firmanNya pula:
"Pada hari ini telah dihalalkan untuk kamu semua yang baik." (al-Maidah: 5)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Oleh karena itu tidak layak bagi seorang muslim yang mengetahui dengan rinci tentang apa yang disebut jelek dan
bahaya yang justeru karenanya hal tersebut diharamkan Allah, kemudian kadang-kadang dia akan menyembunyikan
sesuatu yang mungkin nampak pada orang lain. Sebab kadang-kadang ada juga sesuatu kejelekan yang tidak tampak
pada suatu masa, tetapi di waktu lain dia akan tampak. Waktu itu setiap mu'min harus mengatakan Sami'na Wa'athanaa
(kami mendengarkan dan kami mematuhi).

Tidaklah kamu mengetahui, bahwa Allah telah mengharamkan daging babi, tetapi tidak seorang Islam pun yang
mengerti sebab diharamkannya daging babi itu, selain karena kotor. Tetapi kemudian dengan kemajuan zaman, ilmu
pengetahuan telah menyingkapkan, bahwa di dalam daging babi itu terdapat cacing pita dan bakteri yang membunuh.

Kalau sekiranya ilmu pengetahuan tidak membuka sesuatu yang terdapat dalam daging babi itu seperti tersebut di atas
atau lebih dari itu, niscaya sampai sekarang ummat Islam tetap berkeyakinan, bahwa diharamkannya daging babi itu
justeru karena najis (rijsun).

Contoh lain, misalnya Hadis Nabi yang mengatakan:


"Takutlah kamu kepada tiga pelaknat (tiga perkara yang menyebabkan seseorang mendapat laknat Allah), yaitu:
buang air besar (berak) di tempat mata air, di jalan besar dan di bawah pohon (yang biasa dipakai berteduh)."
(Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Baihaqi)
Pada abad-abad permulaan tidak seorang pun tahu selain hanya karena kotor, yang tidak dapat diterima oleh perasaan
yang sehat dan kesopanan umum. Tetapi setelah ilmu pengetahuan mencapai puncak kemajuannya, maka akhirnya kita
mengetahui, bahwa justeru tiga pelaknat di atas adalah memang sangat berbahaya bagi kesehatan umum. Dia merupakan
pangkal berjangkitnya wabah penyakit anak-anak, seperti anchylostoma dan bilharzia.

Begitulah, setelah sinar ilmu pengetahuan itu dapat menembus dan meliputi lapangan yang sangat luas, maka kita
menjadi makin jelas untuk mengetahui halal dan haram serta rahasia setiap hukum. Bagaimana tidak! Sebab dia adalah
hukum yang dibuat oleh Zat yang Maha Tahu, Maha Bijaksana dan Maha Berbelas-kasih kepada hambaNya. Yaitu
seperti yang difirmankan Allah dalam al-Quran:
"Allah mengetahui orang yang suka berbuat jahat dari pada orang yang berbuat baik; dan jika Allah mau,
niscaya Ia akan beratkan kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Gagah dan Maha Bijaksana." (al-Baqarah:
220).

1.5 SETIAP YANG HALAL TIDAK MEMERLUKAN YANG HARAM


SALAH satu kebaikan Islam dan kemudahannya yang dibawakan untuk kepentingan ummat manusia, ialah "Islam tidak
mengharamkan sesuatu kecuali di situ memberikan suatu jalan keluar yang lebih baik guna mengatasi kebutuhannya itu."
Hal ini seperti apa yang diterangkan oleh Ibnul Qayim dalam A'lamul Muwaqqi'in 2: 111 dan Raudhatul Muhibbin
halaman 10. Beliau mengatakan: Allah mengharamkan mereka untuk mengetahui nasib dengan membagi-bagikan daging
pada azlam,Error! Reference source not found. tetapi di balik itu Ia berikan gantinya dengan doa istikharah. Allah
mengharamkan mencari untung dengan menjalankan riba; tetapi di balik itu Ia berikan ganti dengan suatu perdagangan
yang membawa untung. Allah mengharamkan berjudi, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa hadiah harta yang
diperoleh dari berlomba memacu kuda, unta dan memanah. Allah juga mengharamkan sutera, tetapi di balik itu Ia
berikan gantinya berupa aneka macam pakaian yang baik-baik, yang terbuat dari wool, kapuk dan cotton. Allah telah
mengharamkan berbuat zina dan liwath, tetapi di balik itu Ia berikan gantinya berupa perkawinan yang halal. Allah
mengharamkan minum minuman keras, tetapi dibalik itu Ia berikan gantinya berupa minuman yang lezat yang cukup
berguna bagi rohani dan jasmani. Dan begitu juga Allah telah mengharamkan semua macam makanan yang tidak baik
(khabaits), tetapi di balik itu Ia telah memberikan gantinya berupa makanan-makanan yang baik (thayyibat).

Begitulah, kalau kita ikuti dengan saksama seluruh hukum Islam ini, maka akan kita jumpai di situ, bahwa Allah s.w.t.
tidak memberikan suatu kesempitan (baca haram) kepada hambanya, melainkan di situ juga dibuka suatu keleluasaan di
segi lain. Karena Allah samasekali tidak menginginkan untuk mempersukar hambaNya dan membuat takut. Bahkan Ia
berkehendak untuk memberikan kemudahan dan kebaikan serta betas-kasih kepada hambaNya. Sebagaimana
difirmankan sendiri oleh Allah dalam al-Quran:
"Allah berkehendak akan menerangkan kepadamu dan memberikan petunjuk kepadamu tentang cara-cara
(sunnah) yang dilakukan orang-orang sebelum kamu, dan Allah juga berkehendak untuk menerima taubatmu,
dan Allah adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Allah berkehendak untuk menerima
taubatmu, tetapi orang-orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya itu berkehendak untuk berpaling
dengan palingan yang sangat. Allah (juga) berkehendak untuk memberikan keringanan kepadamu, sebab
manusia itu dicipta dengan keadaan yang lemah." (an-Nisa': 26-27)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1.6 APA SAJA YANG MEMBAWA KEPADA HARAM ADALAH HARAM


SALAH satu prinsip yang telah diakui oleh Islam, ialah: apabila Islam telah mengharamkan sesuatu, maka wasilah dan
cara apapun yang dapat membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.

Oleh karena itu, kalau Islam mengharamkan zina misalnya, maka semua pendahuluannya dan apa saja yang dapat
membawa kepada perbuatan itu, adalah diharamkan juga. Misalnya, dengan menunjukkan perhiasan, berdua-duaan (free
love), bercampur dengan bebas, foto-foto telanjang (cabul), kesopanan yang tidak teratur (immoral), nyanyian-nyanyian
yang kegila-gilaan dan lain-lain.

Dari sinilah, maka para ulama ahli fiqih membuat suatu kaidah: Apa saja yang membawa kepada perbuatan haram, maka
itu adalah haram.

Kaidah ini senada dengan apa yang diakui oleh Islam; yaitu bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas pada pribadi si
pelakunya itu sendiri secara langsung, tetapi meliputi daerah yang sangat luas sekali, termasuk semua orang yang
bersekutu dengan dia baik melalui harta ataupun sikap. Masing-masing mendapat dosa sesuai dengan keterlibatannya
itu. Misalnya tentang arak, Rasulullah s.a.w. melaknat kepada yang meminumnya, yang membuat (pemeras), yang
membawanya, yang diberinya, yang menjualnya dan seterusnya. Nanti insya Allah akan kami sebutkan.

Begitu juga dalam soal riba, akan dilaknat orang yang memakannya, yang memberikannya, penulisnya dan saksi-
saksinya. Begitulah, maka semua yang dapat membantu kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram juga. Dan
semua orang yang membantu kepada orang yang berbuat haram, maka dia akan terlibat dalam dosanya juga.

1.7 BERSIASAT TERHADAP HAL YANG HARAM, HUKUMNYA ADALAH HARAM


SEBAGAIMANA Islam telah mengharamkan seluruh perbuatan yang dapat membawa kepada haram dengan cara-cara
yang nampak, maka begitu juga Islam mengharamkan semua siasat (kebijakan) untuk berbuat haram dengan cara-cara
yang tidak begitu jelas dan siasat syaitan (yakni yang tidak nampak).

Rasulullah pernah mencela orang-orang Yahudi yang membuat suatu kebijakan untuk menghalalkan perbuatan yang
dilarang (haram).
Maka sabda Rasulullah s.a.w.:
"Jangan kamu berbuat seperti perbuatan Yahudi, dan jangan kamu menganggap halal terhadap larangan-
larangan Allah walaupun dengan siasat yang paling kecil."Error! Reference source not found.
Salah satu contoh, misalnya, orang-orang Yahudi dilarang berburu pada hari Sabtu, kemudian mereka bersiasat untuk
melanggar larangan ini dengan menggali, sebuah parit pada hari Jum'at supaya pada hari Sabtunya ikan-ikan bisa masuk
ke dalam parit tersebut, dan akan diambilnya nanti pada hari Ahad.

Cara seperti ini dipandang halal oleh orang-orang yang memang bersiasat untuk melanggar larangan itu, tetapi oleh ahli-
ahli fiqih dipandangnya suatu perbuatan haram, karena motifnya justeru untuk berburu baik dengan jalan bersiasat
maupun cara langsung.

Termasuk bersiasat (helah), yaitu menamakan sesuatu yang haram dengan nama lain, dan merubah bentuk. padahal
intinya itu juga. Sebab suatu hal yang tidak diragukan lagi, bahwa sedikitpun tidak, berarti untuk merubah hukum hanya
cukup dengan merubah nama, sedang bendanya itu-itu juga; atau dengan merubah bentuk, padahal hakikat bendanya
itu-itu juga.

Oleh karena itu pula, siapapun yang merubah bentuk dengan niat sekedar siasat supaya dapat makan riba, atau membuat
nama baru dengan niat supaya dapat minum arak, maka dosa riba dan arak tidak dapat hilang.
Untuk itulah, maka dalam beberapa Hadis Nabi disebutkan:
"Sungguh akan ada satu golongan dari ummatku yang menganggap halal minum arak dengan memberikan
nama lain."Error! Reference source not found. (Riwayat Ahmad)
"Akan datang suatu masa di mana manusia menganggap halal riba dengan nama jual-beli."Error! Reference
source not found.
Adalah salah satu keganjilan di zaman kita sekarang ini banyak orang menamakan tarian porno dengan nama seni tari,
arak dinamakan minuman rohani dan riba dinamakan keuntungan dan sebagainya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1.8 NIAT BAIK TIDAK DAPAT MELEPASKAN YANG HARAM


ISLAM memberikan penghargaan terhadap setiap hal yang dapat mendorong untuk berbuat baik, tujuan yang mulia dan
niat yang bagus, baik dalam perundang-undangannya maupun dalam seluruh pengarahannya. Untuk itulah maka Nabi
Muhammad s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya semua amal itu harus disertai dengan niat (ikhlas karena Allah), dan setiap orang dinilai menurut
niatnya." (Riwayat Bukhari)
Niat yang baik itu dapat menggunakan seluruh yang mubah dan adat untuk berbakti dan taqarrub kepada Allah. Oleh
karena itu siapa yang makan dengan niat untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan memperkuat tubuh supaya dapat
melaksanakan kewajibannya untuk berkhidmat kepada Allah dan ummatnya, maka makan dan minumnya itu dapat
dinilai sebagai amal ibadah dan qurbah.
Begitu juga, barangsiapa yang melepaskan syahwatnya kepada isterinya dengan niat untuk mendapatkan anak, atau
karena menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan maksiat, maka pelepasan syahwat tersebut dapat dinilai sebagai
ibadah yang berhak mendapat pahala. Untuk itu pula, maka Rasulullah s.a.w. pernah menyabdakan:
"Pada kemaluanmu itu ada sadaqah. Para sahabat kemudian bertanya: Apakah kalau kita melepaskan syahwat
juga mendapatkan pahala? Jawab Nabi: Apakah kalau dia lepaskan pada yang haram, dia juga akan beroleh
dosa? Maka begitu jugalah halnya kalau dia lepaskan pada yang halal, dia pun akan beroleh pahala." (Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Dan dalam satu riwayat dikatakan:
"Barangsiapa mencari rezeki yang halal dengan niat untuk menjaga diri supaya tidak minta-minta, dan berusaha
untuk mencukupi keluarganya, serta supaya dapat ikut berbelas kasih (membantu tetangganya), maka kelak dia
akan bertemu Allah (di akhirat) sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama." (Riwayat Thabarani)
Begitulah, setiap perbuatan mubah yang dikerjakan oleh seorang mu'min, di dalamnya terdapat unsur niat yang dapat
mengalihkan perbuatan tersebut kepada ibadah.

Adapun masalah haram tetap dinilai haram, betapapun baik dan mulianya niat dan tujuan itu. Bagaimanapun baiknya
rencana, selama dia itu tidak dibenarkan oleh Islam, maka selamanya yang haram itu tidak boleh dipakai alat untuk
mencapai tujuan yang terpuji. Sebab Islam selamanya menginginkan tujuan yang suci dan caranya pun harus suci juga.
Syariat Islam tidak membenarkan prinsip apa yang disebut al-ghayah tubarrirul wasilah (untuk mencapai tujuan, cara
apapun dibenarkan), atau suatu prinsip yang mengatakan: al-wushulu ilal haq bil khaudhi fil katsiri minal bathil (untuk
dapat memperoleh sesuatu yang baik, boleh dilakukan dengan bergelimang dalam kebatilan). Bahkan yang ada adalah
sebaliknya, setiap tujuan baik, harus dicapai dengan cara yang baik pula.

Oleh karena itu, barangsiapa mengumpulkan uang yang diperoleh dengan jalan riba, maksiat, permainan haram, judi dan
sebagainya yang dapat dikategorikan haram, dengan maksud untuk mendirikan masjid atau untuk terlaksananya rencana-
rencana yang baik lainnya, maka tujuan baiknya tidak akan menjadi syafaat baginya, sehingga dengan demikian dosa
haramnya itu dihapus. Haram dalam syariat Islam tidak dapat dipengaruhi oleh tujuan dan niat.

Demikian seperti apa yang diajarkan kepada kita oleh Rasulullah s.a.w., sebagaimana disabdakan:
"Sesungguhnya Allah itu baik, Ia tidak mau menerima kecuali yang baik pula. Allah pun memerintah kepada
orang mu'min seperti halnya perintah kepada para Rasul."
Kemudian Rasulullah membacakan ayat:
"Hai para Rasul! Makanlah dari yang baik-baik (halal) dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya aku Maha
Mengetahui apa saja yang kamu perbuat." (al-Mu'minun: 51)
"Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari barang-barang baik yang telah Kami berikan kepadamu." (al-
Baqarah: 172)
"Kemudian ada seorang laki-laki yang datanq dari tempat yang jauh, rambutnya tidak terurus penuh dengan
debu, dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berdoa: yaa rab, yaa rab (hai Tuhanku, hai Tuhanku),
padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan barang yang
haram pula, maka bagaimana mungkin doanya itu dikabulkan?" (Riwayat Muslim dan Tarmizi)
Dan sabdanya pula:
"Barangsiapa mengumpulkan uang dari jalan yang haram kemudian dia sedekahkan harta itu, samasekali dia
tidak akan beroleh pahala, bahkan dosanya akan menimpa dia " (Riwayat Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan
Hakim)
Dan sabdanya pula:
"Tidak seorang pun yang bekerja untuk mendapatkan kekayaan dengan jalan haram kemudian ia sedekahkan,
bahwa sedekahnya itu akan diterima; dan kalau dia infaqkan tidak juga mendapat barakah; dan tidak pula ia
tinggalkan di belakang punggungnya (sesudah ia meninggal), melainkan dia itu sebagai perbekalan ke neraka.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Sesungguhnya Allah tidak akan menghapuskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kejahatan dapat dihapus
dengan kebaikan. Kejelekan tidaklah dapat menghapuskan kejelekan." (Riwayat Ahmad dan lain-lain).

1.9 MENJAUHKAN DIRI DARI SYUBHAT KARENA TAKUT TERLIBAT DALAM HARAM
SALAH satu daripada rahmat Allah terhadap manusia, yaitu: Ia tidak membiarkan manusia dalam kegelapan terhadap
masalah halal dan haram, bahkan yang halal dijelaskan sedang yang haram diperinci.
FirmanNya:
"Dan sungguh Allah telah menerangkan kepadamu apa-apa yang Ia haramkan atas kamu." (al-An'am: 119)
Masalah halal yang sudah jelas, boleh saja dikerjakan. Dan soal haram pun yang sudah jelas, samasekali tidak ada
rukhsah untuk mengerjakannya, selama masih dalam keadaan normal.
Tetapi di balik itu ada suatu persoalan, yaitu antara halal dan haram. Persoalan tersebut dikenal dengan nama syubhat,
suatu persoalan yang tidak begitu jelas antara halal dan haramnya bagi manusia. Hal ini bisa terjadi mungkin karena
tasyabbuh (tidak jelasnya) dalil dan mungkin karena tidak jelasnya jalan untuk menerapkan nas (dalil) yang ada terhadap
suatu peristiwa.

Terhadap persoalan ini Islam memberikan suatu garis yang disebut Wara' (suatu sikap berhati-hati karena takut berbuat
haram). Dimana dengan sifat itu seorang muslim diharuskan untuk menjauhkan diri dari masalah yang masih syubhat,
sehingga dengan demikian dia tidak akan terseret untuk berbuat kepada yang haram.

Cara semacam ini termasuk menutup jalan berbuat maksiat (saddudz dzara'i) yang sudah kita bicarakan terdahulu.
Disamping itu cara tersebut merupakan salah satu macam pendidikan untuk memandang lebih jauh serta penyelidikan
terhadap hidup dan manusia itu sendiri.

Dasar pokok daripada prinsip ini ialah sabda Nabi yang mengatakan:
"Yang halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas, di antara keduanya itu ada beberapa perkara yang
belum jelas (syubhat), banyak orang yang tidak tahu: apakah dia itu masuk bagian yang halal ataukah yang
haram? Maka barangsiapa yang menjauhinya karena hendak membersihkan agama dan kehormatannya, maka
dia akan selamat,. dan barangsiapa mengerjakan sedikitpun daripadanya hampir-hampir ia akan iatuh ke dalam
haram, sebagaimana orang yang menggembala kambing di sekitar daerah larangan, dia hampir-hampir akan
jatuh kepadanya. Ingatlah! Bahwa tiap-tiap raja mempunyai daerah larangan. Ingat pula, bahwa daerah larangan
Allah itu ialah semua yang diharamkan." (Riwayat Bukhari, Muslim dan Tarmizi, dan riwayat ini adalah lafal
Tarmizi).
1.10 SESUATU YANG HARAM BERLAKU UNTUK SEMUA ORANG
HARAM dalam pandangan syariat Islam mempunyai ciri menyeluruh dan mengusir. Oleh karena itu tidak ada sesuatu
yang diharamkan untuk selain orang Arab (ajam) tetapi halal buat orang Arab. Tidak ada sesuatu yang dilarang untuk
orang kulit hitam, tetapi halal, buat orang kulit putih. Tidak ada sesuatu rukhsah yang diberikan kepada suatu tingkatan
atau suatu golongan manusia, yang dengan menggunakan nama rukhsah (keringanan) itu mereka bisa berbuat jahat yang
dikendalikan oleh hawa nafsunya. Mereka yang berbuat demikian itu sering menamakan dirinya pendeta, pastor, raja dan
orang-orang suci. Bahkan tidak seorang muslim pun yang mempunyai keistimewaan khusus yang dapat menetapkan
sesuatu hukum haram untuk orang lain, tetapi halal buat dirinya sendiri.

Sekali-kali tidak akan begitu! Allah adalah Tuhannya orang banyak, syariatNya pun untuk semua orang. Setiap yang
dihalalkan Allah dengan ketetapan undang-undangnya, berarti halal untuk segenap ummat manusia. Dan apa saja yang
diharamkan, haram juga untuk seluruh manusia. Hal ini berlaku sampai hari kiamat. Misalnya mencuri, hukumnya
adalah haram, baik si pelakunya itu seorang muslim ataupun bukan orang Islam; baik yang dicuri itu milik orang Islam
ataupun milik orang lain. Hukumnya pun berlaku untuk setiap pencuri betapapun keturunan dan kedudukannya.
Demikianlah yang dilakukan Rasulullah dan yang dikumandangkannya.

Kata Rasulullah dalam pengumumannya itu:


"Demi Allah! Kalau sekiranya Fatimah binti Muhammad yang mencuri, pasti akan kupotong tangannya."
(Riwayat Bukhari)
Di zaman Nabi sudah pernah terjadi suatu peristiwa pencurian yang dilakukan oleh seorang Islam, tetapi ada suatu
syubhat sekitar masalah seorang Yahudi dan seorang Muslim. Kemudian salah satu keluarganya yang Islam melepaskan
tuduhan kepada seorang Yahudi dengan beberapa data yang dibuatnya dan berusaha untuk mengelakkan tuduhan
terhadap rekannya yang beragama Islam itu, padahal dialah pencurinya, sehingga dia bermaksud untuk mengadukan hat
tersebut kepada Nabi dengan suatu keyakinan, bahwa dia akan dapat bebas dari segala tuduhan dan hukuman. Waktu
itu turunlah ayat yang menyingkap kejahatan ini dan membebaskan orang Yahudi tersebut dari segala tuduhan.
Rasulullah s.a.w. mencela orang Islam tersebut dan menjatuhkan hukuman kepada pelakunya.

Wahyu Allah berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu kitab dengan benar, supaya kamu menghukum diantara
manusia dengan (faham) yang Allah beritahukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi pembela orang-orang
yang khianat. Dan minta ampunlah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan betas-
kasih. Dan janganlah kamu membela orang-orang yang mengkhianati dirinya itu, karena sesungguhnya Allah
tidak suka berkhianat dan berbuat dosa. Mereka bersembunyi (berlindung) kepada manusia, tetapi tidak mau
bersembunyi kepada Allah, padahal Dia selalu bersama mereka ketika mereka mengatur siasatnya itu di waktu
malam, yaitu sesuatu yang tidak diridhai dari perkataan itu, dan Allah maha meliputi semua apa yang mereka
perbuat. Awaslah! Kamu ini adalah orang-orang yang membela mereka di dalam kehidupan dunia ini, maka
siapakah yang akan membela mereka dari hukuman Allah kelak di hari kiamat? Atau siapakah yang akan
mewakili untuk (menghadapi urusan) mereka itu?" (an Nisa': 105-109)
Pernah juga terjadi suatu anggapan dalam agama Yahudi, bahwa riba itu hanya haram untuk seorang Yahudi jika
berhutang kepada orang Yahudi yang lain. Tetapi berhutang kepada lain Yahudi tidaklah terlarang.

Demikianlah seperti yang tersebut dalam Ulangan 23: 19-20: "Maka tak boleh kamu mengambil bunga daripada
saudaramu, baik bunga uang, baik bunga makanan, baik bunga barang sesuatu yang dapat makan bunga. Maka daripada
orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi daripada saudaramu tak boleh kamu mengambil bunga."
Sifat mereka yang seperti ini diceritakan juga oleh al-Quran, di mana mereka membolehkan berbuat khianat terhadap
orang lain, dan hal semacam itu dipandangnya tidak salah dan tidak berdosa.
Al-Quran mengatakan:
"Di antara mereka ada beberapa orang yang apabila diserahi amanat dengan satu dinar pun, dia tidak mau
menyampaikan amanat itu kepadamu, kecuali kalau kamu terus-menerus berdiri (menunggu); yang demikian itu
karena mereka pernah mengatakan. tidak berdosa atas kami (untuk memakan hak) orang-orang bodoh itu, dan
mereka juga berkata dusta atas (nama) Allah, padahal mereka sudah mengarti." (Ali-Imran: 75)
Benar mereka telah berdusta atas nama Allah, yaitu dengan bukti, bahwa agama Allah itu pada hakikatnya tidak
membeda-bedakan antara suatu kaum terhadap kaum lain dan melarang berbuat khianat melalui lidah setiap rasuINya.

Dan yang cukup kita sesalkan ialah, bahwa perasaan Israiliyah inilah yang merupakan kejahatan biadab, yang kiranya
tidak patut untuk dinisbatkan kepada agama Samawi (agama Allah). Sebab budi yang luhur bahkan budi yang
sebenarnya mestinya harus mempunyai ciri yang menyeluruh dan universal, sehingga tidak terjadi anggapan halal untuk
ini tetapi haram untuk itu.

Perbedaan prinsip antara kita dan golongan badaiyah (primitif) hanyalah dalam hal luasnya daerah budi/akhlak. Bukan
ada atau tidak adanya budi itu. Sebab soal amanat misalnya, menurut anggapan mereka dipandang sebagai suatu sikap
yang baik dan terpuji, tetapi hanya khusus antar putera sesuatu kabilah. Kalau sudah keluar dari kabilah itu atau
lingkungan keluarga, boleh saja berbuat khianat; bahkan kadang-kadang dipandang siasat baik atau sampai kepada wajib.
Pengarang Qishshatul Hadharah menceriterakan, bahwa semua golongan manusia hampir ada persesuaian dalam
kepercayaan yang menunjukkan mereka lebih baik daripada yang lain. Misalnya bangsa Indian di Amerika, mereka
menganggap dirinya sebagai hamba Tuhan yang terbaik. Tuhan menciptakan mareka ini sebagai manusia yang berjiwa
besar khusus untuk dijadikan sebagai tauladan di mana manusia-manusia lainnya harus menaruh hormat kepadanya.

Salah satu suku Indian itu ada yang menganggap dirinya sebagai Manusia yang tidak ada taranya. Dan suku yang lain
beranggapan, bahwa dirinya itu manusia diantara sekian banyak manusia. Suku Carbion mengatakan pula hanya kamilah
yang disebut manusia sesungguhnya dan seterusnya.

Kesimpulannya, bahwa manusia primitif didalam mengatur cara pergaulannya dengan golongan lain tidak menggunakan
jiwa etika yang lazim seperti yang biasa dipakai dalam berhubungan dengan kawan sesukunya.

Ini merupakan bukti nyata, bahwa etika (akhlak) merupakan fungsi yang paling ampuh guna memperkukuh jamaah dan
memperteguh kekuatannya untuk menghadapi golongan lain. Oleh karena itu persoalan etika dan larangan tidak akan
dapat berlaku (sesuai) melainkan untuk penduduk golongan itu sendiri. Untuk golongan lain, tidak lebih daripada tamu.
Justeru itu boleh saja mereka mengikuti tradisi golongan tersebut sekedarnya saja.

1.11 KEADAAN TERPAKSA MEMBOLEHKAN YANG TERLARANG


ISLAM mempersempit daerah haram. Kendatipun demikian soal haram pun diperkeras dan tertutup semua jalan yang
mungkin akan membawa kepada yang haram itu, baik dengan terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi.
Justeru itu setiap yang akan membawa kepada haram, hukumnya haram; dan apa yang membantu untuk berbuat haram,
hukumnya haram juga; dan setiap kebijakan (siasat) untuk berbuat haram, hukumnya haram. Begitulah seterusnya
seperti yang telah kami sebutkan prinsip-prinsipnya di atas.

Akan tetapi Islam pun tidak lupa terhadap kepentingan hidup manusia serta kelemahan manusia dalam menghadapi
kepentingannya itu. Oleh karena itu Islam kemudian menghargai kepentingan manusia yang tiada terelakkan lagi itu, dan

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

menghargai kelemahan-kelemahan yang ada pada manusia. Justeru itu seorang muslim dalam keadaan yang sangat
memaksa, diperkenankan melakukan yang haram karena dorongan keadaan dan sekedar menjaga diri dari kebinasaan.

Oleh karena itu Allah mengatakan, sesudah menyebut satu-persatu makanan yang diharamkan, seperti: bangkai, darah
dan babi:
"Barangsiapa dalam keadaan terpaksa dengan tidak sengaja dan tidak melewati batas, maka tiada berdosa
atasnya, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Belas-kasih." (al-Baqarah: 173)
Yang semakna dengan ini diulang dalam empat surat ketika menyebut masalah makanan-makanan yang haram.

Dan ayat-ayat ini dan nas-nas lainnya, para ahli fiqih menetapkan suatu prinsip yang sangat berharga sekali, yaitu:
"Keadaan terpaksa membolehkan yang terlarang."

Tetapi ayat-ayat itupun tetap memberikan suatu pembatas terhadap si pelakunya (orang yang disebut dalam keadaan
terpaksa) itu; yaitu dengan kata-kata ghaira baghin wala 'aadin (tidak sengaj 3 dan tidak melewati batas).

Ini dapat ditafsirkan, bahwa pengertian tidak sengaja itu, maksudnya: tidak sengaja untuk mencari kelezatan. Dan
perkataan tidak melewati batas itu maksudnya: tidak melewati batas ketentuan hukum.

Dari ikatan ini, para ulama ahli fiqih menetapkan suatu prinsip lain pula, yaitu: adh-dharuratu tuqaddaru biqadriha
(dharurat itu dikira-kirakan menurut ukurannya). Oleh karena itu setiap manusia sekalipun dia boleh tunduk kepada
keadaan dharurat, tetapi dia tidak boleh menyerah begitu saja kepada keadaan tersebut, dan tidak boleh menjatuhkan
dirinya kepada keadaan dharurat itu dengan kendali nafsunya. Tetapi dia harus tetap mengikatkan diri kepada pangkal
halal dengan terus berusaha mencarinya. Sehingga dengan demikian dia tidak akan tersentuh dengan haram atau
mempermudah dharurat.

Islam dengan memberikan perkenan untuk melakukan larangan ketika dharurat itu, hanyalah merupakan penyaluran
jiwa keuniversalan Islam itu dan kaidah-kaidahnya yang bersifat kulli (integral). Dan ini adalah merupakan jiwa
kemudahan Islam yang tidak dicampuri oleh kesukaran dan memperingan, seperti cara yang dilakukan oleh
ummatummat dahulu.

Oleh karena itu benarlah apa yang dikatakan Allah dalam firmanNya:
"Allah berkehendak memberikan kemudahan bagi kamu, dan Ia tidak menghendaki memberikan beban
kesukaran kepadamu." (al-Baqarah: 185)
"Allah tidak menghendaki untuk memberikan kamu sesuatu beban yang berat, tetapi ia berkehendak untuk
membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya kepadamu supaya kamu berterimakasih." (al-Maidah: 6)
"Allah berkehendak untuk memberikan keringanan kepadamu, karena manusia itu dijadikan serba lemah." (an-
Nisa': 28).

Catatan kaki Bab Pertama

1 Ali-Imran.
2 Maryam.
3 Qawaidun Nuraniyah al-Fiqhiyah oleh Ibnu Tarmiyah, hal 112-113.
4 'Azl yaitu mengeluarkan mani di luar kemaluan perempuan ketika bersanggama.
5 Al-Um 7:317.
6 Ini dapat diperkuat dengan riwayat-riwayat para sahabat, bahwa mereka itu tidak meninggalkan khamar (arak)
secara keseluruhannya setelah ayat al-Baqarah 219 itu turun, karena ayat ini dalam anggapan mereka tidak qath'i
(positif) mengharamkan arak, sehingga ayat al-Maidah itu turun, baru mereka menjauhi seluruhnya.
7 Kiranya ahli-ahli taqlid itu mengerti, jangan cepat-cepat mengatakan ini "haram" yang tanpa dalil atau yang
mendekati kepada dalil.
8 Tiga batang kayu untuk dipakai mengetahui nasib, dengan jalan mengundinya. Tiga batang kayu itu masing-masing
diberi tanda (1) tertulis "aku diperintah Tuhan", (2) tertulis "aku dilarang Tuhan", (3) kosong, (Lihat Tafsir al-
Maraghi ayat 3 al-Maidah).
9 Ighatsatul Lahfan 1: 348.
10 Tersebut dalam Ighatsatul Lahfan juz 1: 348. Pengarang kitab ini berkata, bahwa Hadis ini diriwayatkan oleh Abu
Abdillah bin Bath-thah dengan sanad yang baik. Dan yang sama disahkan juga oleh Tarmizi.
11 Hadis ini dipetik dari kitab Ighatsatul Lahfan halaman 352 juz 1 oleh Ibnul Qayim.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

53. DO'A-DO'A DALAM AL-QUR'AN

Do'a adalah ibadah ruhiyah dan pengagungan terhadap Allah azza wajalla yang dapat mendorong setiap hamba untuk
mampu lebih mantap dan bergairah dalam melakukan berbagai kegiatan. Dalam berdo'a seorang hamba akan lebih
merasakan kebesaran Allah dan lebih mengharap kepada Allah dari pada yang lain. Oleh sebab itu, tidak heran kalau
Nabi Saw menyebut bahwa " do'a adalah sumsum ibadah " . Tetapi tidak hanya sampai disitu, do'a juga merupakan
sumber kekuatan yang tidak ada taranya, seperti yang pernah diisyaratkan Nabi Saw, " Kalau takutmu kepada Allah
benar-benar tumbuh dari hatimu , gunung pun akan beranjak karena do'amu ".
Dalam berdo'a ada tata caranya. Jadi, tidak hanya asal berdo'a. Oleh sebab itu, adab-adabnya perlu diperhatikan,
sebagaimana dikatakan Imam Al-Ghazali dalam bukunya Ihya 'Ulumuddin :
1. Hendaklah menunggu-nunggu dan memperhatikan waktu-waktu yang mulia untuk memanjatkan do'a.
2. Hendaklah jangan menyia-nyiakan waktu-waktu yang dianggap mulia.
3. Ketika berdo'a hendaklah menghadap kiblat sambil mengangkat tangan, Selanjutnya hendaklah
mengusapkan kedua tangan ke wajah, berdasarkan hadis dari Umar bin Khaththab, " Rasul Saw. Itu
apabila mengangkat tangannya untuk berdo'a, beliau tidak akan mengembalikannya dulu sebelum
diusapkan ke wajahnya". ( Riwayat Tarmidzi )
4. Hendaklah memelankan suaranya, yaitu antara keras dan berbisik.
5. Jangan memaksakan diri untuk membuat sajak ( cara berpantun ) dalam berdo'a.
6. Dalam berdo'a itu hendaklah disertai rasa rendah diri dan khusuk, penuh harapan dan keinginan serta
takut kepada Allah Swt.
7. Mempunyai ketetapan hati dan yakin bahwa do'anya pasti akan dikabulkan Allah.
8. Hendaklah dengan sungguh-sungguh, artinya " memohon dengan sangat " bila perlu diulangi sampai
berkali-kali.
9. Mulailah berdo'a dengan berharap kepada Allah, jangan tergesa-gesa mengutarakan apa yang menjadi
keinginan, lalu mengucapkan salawat atas Nabi Saw.
10. Mengerjakan adab-adab berdo'a.

WAKTU-WAKTU YANG DIANGGAP MULIA


1. Pada hari Arafah dalam setiap tahunnya. 2. Pada bulan suci Ramadhan.
3. Pada hari Jum'at. 4. Menjelang pagi waktu sahur.
5. Saat berlansungnya peperangan. 6. Di waktu melakukan shalat wajib.
7. Setelah menyelesaikan shalat fardu. 8. Antara azan dan iqamah.
9. Ketika hujan lebat. 10. Ketika ayam berkokok.
DOA
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk dan patuh kepada Engkau dan ( jadikanlah ) diantara anak
cucu kami umat yang tunduk dan patuh kepada Engkau.Dan tunjukanlah kepada kami cara-cara dan tempat ibadah haji
kami, dan terimalah tobat kami sesungguhnya Engkaulah Yang Maha menerima tobat lagi Maha Penyayang". (Al-
Baqarah : 128 )
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami . Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
( Al-Baqarah: 286 )
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi
". ( Ali-Imran: 8 )
Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan
tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir ". ( Ali-Imran: 147 )
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung". ( Ali-Imran: 173 )
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan
wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat baik " Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau
janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat.
Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.". ( Ali-Imran: 193-194 )
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ". ( Al-A'raf: 23 )
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang yang zalim itu ". (Al-A'raf: 47 )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Ya Tuhanku (kami), jadikanlah kami dan anak cucu kami orang-orang yang tetap mendirikan shalat . Ya Tuhan kami,
perkenankanlah do'a kami. Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan kedua ibu bapak kami dan sekalian orang-orang
yang mukmin pada hari terjadinya hisap ( hari kiamat ) ". ( Ibrahim: 40-41 )
Ya Tuhanku (kami), berikanlah kepada kami hikmah dan masukkanlah kami kedalam golongan orang yang saleh ".
( Asy-Syu'araa": 83 )
Ya Tuhan kami, tunjukilah kami untuk mesyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepada kami dan kepada
ibu bapak kami dan supaya kami dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepada kami
dengan ( memberi kebaikan ) kepada anak cucu kami. Sesungguhnya kami bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya
kami termasuk orang-orang yang berserah diri ". ( Al-Ahqaf: 15 )
Ya Tuhan Kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". ( Al-Hasyr: 10 )
Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya
kepada Engkaulah kami kembali, ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami ( sasaran ) fitnah bagi orang-orang
kafir, dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana". (
Al-Mumtahanah: 4-5 )
Ya Tuhan kami, ampunilah kami, ibu bapak kami, orang yang masuk ke rumah kami dengan beriman dan semua
orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan". ( Nuh: 28 )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

54. LIMA RESEP PENAWAR STRESS

Jamaah sekalian yang dimuliakan Allah. Stress adalah persoalan yang paling sering menimpa manusia. Entah itu
karena pekerjaan, masalah pribadi dan seribu satu persoalan yang lain. Bagi kita yang hidup di negeri orang, yang jauh
dari keluarga, yang tidak ada teman bercanda, maka kemungkinan terserang stress jauh lebih besar dari pada yang tinggal
di negeri sendiri. Sering untuk mengurangi stress, orang lantas mengambil jalan pintas, minum obat-obat penenang,
dilarikan pada alkhohol, ganja dan lain-lainnya. Bahkan,yang konyol, ada yang berpendapat, bahwa stress adalah
persoalan hidup yang nggak pernah selesai selama manusia hidup, sehingga akhirnya ditempuh jalan pintas yang lain,
bunuh diri ...

Para jamaah sekalian, Islam sebagai agama, sebagai Ad Deen, tidaklah melulu hanya mengatur bagaimana cara
seorang hamba mengabdikan diri kepada Khaliknya saja. Islam sebagai cara hidup, juga memberikan pedoman,
bagaimana seharusnya seorang Muslim berperilaku terhadap sesamanya, bagaimana bila seorang muslim menghadapi
persoalan yang rumit, yang tak terselesaikan,yang menimbulkan stress. Tulisan kami kali ini, adalah ingin memberikan
solusi bagaimana seharusnya jalan yang kita tempuh, pada saat-saat kita dihadapkan padapersoalan yang membelit
pikiran, berdasarkan cara-cara yang Islami, yang dikembangkan menjadi tradisi bagi kebanyakan orang yang hidup dalam
lingkungan pesantren.

Kalau kita ada kesempatan untuk berjalan-jalan dipelosok desa di Jawa Timur, kemudian menyempatkan diri untuk
ikut sholat magrib berjamaah, maka sebelum sholat dimulai, biasanya dialunkan puji-pujian, entah itu berupa sholawat,
doa, dalam bahasa Arab ataupun dalam bahasa Jawa.Salah satu puji-pujian yang terkenal, adalah yang bejudul "Tombo
Ati" Yang artinya kurang lebih "Obat hati". Syair tersebut kurang lebih demikian bunyinya.

" Tombo ati iku limo wernane,


ingkang dihin moco Al Qur'an sak maknane'
kaping pindo dzikir ingkang suwe,
kaping telu ngempet weteng kroso luwe,
kaping papat sholat wengi lakonono,
kaping limo sedulur muslim sambangono,
sapa bisa ngelakoni salah siji,
Insya Allah huta' a'la nyembadani "

Baiklah para jamaah, kita kupas satu persatu, bagaimanakah "obat hati" yang Islami itu.
1. Yang pertama adalah membaca Al Qur'an dengan disertai pemahaman maknanya. Al Qur'an adalah bacaan yang
paling cocok dalam segala suasana. Pada saat kita gembira, maka peringatan-peringatan yang ada dalam Al Qur'an
akan mampu menjadi pengerem agar kita tak lupa diri. Demikian pula halnya pada saat kita sedih, maka dengan
membaca Al Qur'an terasa sekali dalam lubuk hati kita sentuhan kesejukan dari Firman Allah SWT. Kala kita gagal
dalam mencapai sesuatu, maka pesan-pesan dalam Al Qur'an akan mampu menawarkan kesedihan yang ada dalam
hati kita. Dengan membaca Al Qur'an, semangat yang hampir pudar karena kegagalan insya Allah akan berangsur
pulih kembali. Firman Allah dalam surat Al Israa' ayat 82 " Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..."

2. Yang kedua adalah dengan berdzikir yang lama. Allah SWT berfirman " ..ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-
lah hati menjadi tenang. "QS. Ar Rad 28. Kenapa dengan berdzikir ? Sebab dengan mengingat Allah, maka
timbulah tawakkal dan penyerahan diri kita kepada Allah. Dan kalau toh apa yang hendak kita raih tersebut luput
terpegang tangan, maka dengan kembali mengingat Allah, sadarlah kita, mungkin apabila keinginan kita tersebut
terkabul, justru mudharotlah yang datang. Dengan demikian yang muncul bukanlah rasa kecewa dan penyesalan,
akan tetapi justru syukur yang dalam pada Allah. Bukankah Allah yang paling mengetahui keadaan dan kemampuan
kita ?

3. Yang ketiga adalah dengan puasa. Salah satu hikmah puasa, disamping dapat menimbulkan perasaan sosialterhadap
sesama, adalah untuk kesehatan. Bukti-bukti cukup banyak, bahwa orang orang yang mengidap mag, malah sembuh
bila berpuasa, padahal menurut ilmu kedokteran seharusnya orang yang mengidap mag menjaga makannya agar
teratur dan tidak telat. Penulis sendiri juga mengalami, gangguan pencernaan yang tak kunjung reda, malah sembuh
dengan membiasakan puasa sunah. Ditinjau dari segi kejiwaanpun puasa ternyata mempunyai efek yang baik sekali.
Sebab dengan puasa, secara tidak langsung seseorang dilatih untuk dapat mengendalikan tuntutan hawa nafsu yang
cenderung untuk melakukan hal-hal yang sesat. Dilain pihak, dengan berpuasa, seseorang akan jadi merasa lebih
dekat dengan Allah, sehingga merasa lebih aman dan tenteram.

4. Yang ke empat ialah shalat malam. Shalat tahajut, meskipun tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk
melakukannya. Banyak ayat dalam Al Qur'an yang menujukkan betapa penghargaan Tuhan terhadap hamba-
hambaNya yang datang menemuiNya, pada saat hamba-hamba yang lain lelap dalam tidur. Allah menjajikan,

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

terhadap orang-orang yang bersegera menuju keridhaanNya, suatu derajat yang tinggi. " Dan pada sebagian malam
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji " QS Al Israa' 79

5. Yang kelima ialah mengunjungi saudara sesama muslim. Banyak sekali hikmah yang dapat dikaji dari silaturahmi
terhadap sesama saudara muslim ini. Dengan bersilaturami, maka ukhuwah yang hampir retak akan kembali utuh.
Dengan bersilaturahmi, maka berbagai persoalan yang membelit kepala insya Allah akan dapat dicarikan
penyelesaiannya. Dengan bersilaturahmi, kita dapat saling berbagi suka dan duka, berbagi kesedihan, mencurahkan
perasaan, sehingga beban berat yang menghimpit, akan terasa lebih ringan, karena kita tidak sendiri. Disamping itu,
saling pesan dalam kebenaran dan kesabaran hanya mungkin terlaksana apabila tali ukhuwah tetap terjalin. Tersebut
dalam Hadist riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda " Diantara hamba-hamba Allah ada sekelompok
orang yang bukan nabi dan syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa tergiur dengan keadaan mereka, karena
kedudukannya yang mulia di sisi Allah.

Para sahabat bertanya, " Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu ?". Jawab beliau : "Mereka adalah sekelompok orang
yang memadu cinta kasih dalam mencari keridhaan Allah yang diantara mereka tidak ada hubungan kerabat dan tidak
ada tujuan duniawi. Demi Allah, wajah mereka bercahaya, sedangkan mereka tidak merasa khawatir dan takut ketika
orang lain dilanda perasaan khawatir dan takut. Mereka tidak berduka cita ketika orang lain menderita "

Demikianlah para jamaah, lima macam resep pengusir kegundahan hati. Insya Allah bila kita dapat melaksanakan salah
satu dari ke lima diatas, Allah akan menghapus segala kesedihan dan kegundahan dari hati kita. Akhirnya, marilah kita
berdoa agar Allah senantiasa memberi kita kekuatan,memberi kita kelapangan, sehingga kita dapat meniti kehidupan ini
dengan segala perasaan damai, dengan tenteram dan dijauhkan dari persoalan-persoalanyang membelit jiwa. Marilah
saudaraku, kita datangi apa yang disunahkan Allah setelah kita melaksanakan apa yang diwajibkanNya. Insya Allah,
dengan memperbanyak melakukan yang sunnah akanlah dapat kita rasakan, bagaimana sejuk dan manisnya buah iman,
sehinggaagama yang kita peluk ini, tidak tampak sebagai rentetan kewajiban dan larangan, saja, akan tetapi penyejuk hati
yang amat dibutuhkan setiap insan.

Wassalam,

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

55. LAILATUL QADAR

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda : Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka
diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul qadar
pada sepuluh malam terakhir. ( H.R : Muslim )
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada
malam kedua puluh tujuh, maka Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu, ( ditampakkan pada
sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat tuan
bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa
Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. ( H.R :
At-Tirmidzi dan Ahmad )
Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada
bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

Mencari malam Lailatul Qadar

Kini minggu terakhir Ramadan. Satu perkara yang sering diperkatakan dalam minggu terakhir Ramadan setiap tahun
oleh umat Islam ialah mengenai malam al-Qadar yang sering disebut sebagai "Lailatul Qadar". Seperti mana yang
dimaklumi, malam al-Qadar penuh keberkatan di sisi Allah SWT. Ia mempunyai banyak keistimewaan dan kelebihan
dan disebut sebagai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan.

Ini seperti mana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam surah al-Qadar ayat 1-6 yang bermaksud, "Sesungguhnya kami
menurunkan al-Quran pada malam al-Qadar. Apakah yang dimaksudkan malam al-Qadar itu?
"Malam al-Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Turunlah malaikat dan rohnya dengan izin Allah.
Selamatlah malam itu hingga terbit fajar."

Pada umumnya sudah banyak diperjelaskan sama ada secara tulisan atau lisan (ceramah, forum, bengkel atau seminar)
mengenai kelebihan, fadilat, sejarah peristiwa dan gandaan pahala amalan ketika malam berkenaan. Namun, apa yang
jelas daripada segala penerangan sama ada tulisan atau lisan, ternyata pada umumnya umat Islam tidak tahu bilakah
tarikh atau masa yang tepat bagi memastikan malam al-Qadar.

Antara ketentuan yang diperakukan oleh ulama mengenai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan itu kemungkinan
jatuh pada tarikh berikut :

- Pada malam 17 Ramadan; atau


- Pada malam ganjil mulai dari 10 hari yang terakhir pada Ramadan.

Selain itu, banyak sekali hadis yang menyarankan umat Islam supaya mencari malam al-Qadar. Antara hadis yang dapat
dikutip dalam kitab fikh yang memperkatakan suruhan atau amalan untuk 'menemui' malam al-Qadar menyebut:
‰ Dalam Sunah, Abu Daud, Ibn Mas'ud menyatakan, "carilah malam al-Qadar pada malam 17 Ramadan...";
‰ Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud, "carilah dengan
sedaya upaya malam al-Qadar pada malam ganjil dari 10 malam yang terakhir pada Ramadan";
‰ Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim daripada Ibn Umar, Rasulullah menyebut, "Saya melihat
mimpimu bersepakat menetapkan bahwa Lailatul Qadar pada tujuh malam terakhir. Maka sesiapa yang hendak
mencari Lailatul Qadar, carilah pada malam tujuh yang terakhir";
‰ Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibn Umar, Rasulullah bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir, jika
seseorang kamu mencari maka janganlah kamu kalah dalam mencari pada tujuh malam terakhir"; dan
‰ Bagi al-Qurtubi, seorang ulama menyatakan bahwa, jumhur ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar adalah pada
malam 27 Ramadan. Ini berdasarkan Rasulullah SAW bersabda, malam al-Qadar adalah malam 27 Ramadan".

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Berdasarkan maksud hadis itu ternyata tidak disebutkan dengan jelas tarikh Lailatul Qadar yang tepat
t. : Apakah hikmah di sebalik rahsia tarikh atau masa sebenar Lailatul Qadar?
Menurut Prof Dr T M Hasbi Ash Shiddeqy dalam bukunya Pedoman Puasa, beberapa ulama sependapat bahwa :

a tarikh berkenaan dirahsiakan supaya umat Islam benar-benar beriman, bertaqwa dan ikhlas beribadat serta berusaha
untuk mendapatkannya.

Selain itu, dalam konteks yang sama beberapa ulama Salaf memberi beberapa pandangan mengenai hikmah merahsiakan
beberapa urusan agama karena ada kebaikan dan kepentingan di sebaliknya. Antaranya adalah :
- Allah menyembunyikan Lailatul Qadar dalam beberapa malam supaya kita menghidupkan malam-malam itu dengan
ibadat dan amalan;
- Allah menyembunyikan saat 'ijabah' (saat doa dimakbulkan Allah) pada Jumaat supaya kita sentiasa berdoa
sepanjang hari;
- Allah menyembunyikan amalan maksiat yang paling dikutuk atau dibenci bagi memastikan supaya kita menghindari
segala maksiat;
- Allah menyembunyikan waktu kedatangan kiamat supaya kita sentiasa beringat, berwaspada dan sentiasa beriman,
bertakwa dan beramal baik; dan
- Allah menyembunyikan ajal manusia supaya kita sentiasa beramal dan taat kepadaNya.

Semoga pada tahun ini, Allah akan memberikan kita kekuatan untuk melakukan ibadat dalam usaha kita menemui
malam yang telah disebutkanNya sebagai malam yang lebih baik daripada 1,000 bulan. Insya-Allah.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

56. " Mengenali Alam Jin"

1. Jin berasal dari Jan (Bapak Jin) dan gelarannya Azazil. Dicipta dari api (biru), dan telah beramal puluh ribu
tahun lamanya.
2. Apabila Allah swt. memerintahkannya supaya tuduk menghormati Nabi Adam, mereka telah ingkar. Allah swt.
melaknat dan perintah turun ke bumi. Jin terbahagi kepada dua iaitu Jin Islam dan Syaitan.
3. Jin Islam pula terbahagi kepada dua iaitu Jin Islam(Soleh) dan Jin Tidak Islam (Tidak Soleh). Syaitan yang
turun kesemuanya jahat (tidak Islam).
4. Makanannya dari Api (Asap). Itu sebab orang-orang Melayu dilarang menggunakan kemeyan karena Jin paling
suka dengan asap yang busuk. Tetapi orang-orang melayu ini degil, suka sangat dengan asap kemeyan. Beliau
menambah, orang-orang yang suka hisap rokok itu, adik-beradik jin lah tuu (sambil berseloroh).
5. Tempat tinggal Jin seperti di awan, sungai, hutan, lombong, laut, tempat-tempat tinggi (klcc), tandas dan kubur.
6. Beliau menasihat apabila ingin buang air di perjalanan (contohnya jalanraya), perlu baca " Sala Mun, 'Ala
Sulaiman." Mengikut sirahnya jin sangat takut dengan Nabi Sulaiman. Orang-orang Melayu suka sangat
membaca ucapan, "Ampun Datuk, Anak cucu tumpang lalu" Masa bila pulak jin dapat pangkat datuk. Dan
masa bila pula, kita jadi cucu cicit jin !!!!
7. Jin tidak mengetahui akan alam ghaib, itu sebab jika ada dukun atau bomoh yang tahu menilik-nilik nasib,
pembohong...." Sirahnya apabila Nabi Sulaiman, memerintahkan jin untuk membina istananya, sehingga Nabi
Sulaiman meninggal pun jin tidak perasan/tahu. Semasa itu Nabi Sulaiman duduk di kerusinya dengan tongkat
kayu. Dan jin tekun membuat kerja di hadapan-nya. Sehingga anai-anai memakan tongkatnya dan tongkat
tersebut reput dan jatuh serta Nabi Sulaiman pun jatuh, maka barulah tahu oleh jin bahwa Nabi Sulaiman
telah mangkat.
8. Manusia juga dilarang membaung air di lombong-lombong yang airnya tenang, terutama di waktu tengah
malam. Jin suka mandi di situ, waktu itu. Dilarang juga buang air di lubang-lubang (tanah).
9. Rumah-rumah yang lama tidak berpenghuni atau rumah yang baru siap belum duduk lagi, jin suka tinggal di
situ. Sebelum duduk rumah baru, digalakkan membaca surah Al-Baqarah, sehingga habis. Jin lari selama 3
hari. Tidak perlu tepung tawar bagai....orang melayu suka sangat menepung tawar !!!
10. Jika budak menangis tengah-tengah malam, azankan 7 ~ 10 kali, jika tidak bacakan ayat Kursi dengan cara 9
kali henti (tekniknya) sebab beliau pernah jumpa orang yang di rasuk, membaca sama ayat kursi....
11. Bentuk jin. Jin adalah makhluk yang paling hodoh/buruk, berbeza dengan manusia, cantik/lawa. Jin juga boleh
membentuk dengan sebarang bentuk dengan jelmaan. Apabila di hutan berhati-hati jika berburu, jin boleh
menyerupai sebarang bentuk malah manusia.
12. Apabila ada ular masuk ke dalam rumah, Nabi pesan jangan bunuh terus. Mungkin jin yang masuk, dan
menyerupai ular. Itu sebab Nabi pesan supaya mengarahkan ular itu keluar jika ia jin, sebanyak 3 kali. Selepas
tiga kali tak keluar juga baru boleh bunuhnya. Sebab jin akan keluar, jika kita melarang nya masuk karena itu
rumah kita.
13. Antara objektif utama jin adalah untuk mengganggu manusia. Manakala, syaitan pula untuk merosakkan aqidah
manusia.
14. Mereka beranak-pinak sehinggakan nisbah manusia dan jin adalah 1:9. Manakala bilangan malaikat pula tidak
terbilang banyaknya karena ia lebih dari bilangan pasir dan rumput.
15. Manusia mempunyai karibnya (jin) dan suka ikut manusia kemana juga kita pergi.
16. Ilmu-ilmu jin adalah dilarang kita tuntut dan beramalnya. Ia dilarang oleh Islam. Banyak keburukkannya,
sehingga saat mati pun susah.
17. Jika tidur di Masjid, jangan tidur di pintu masjid dan tempat imam. Sebab jin selalu datang untuk sembahyang.
Dan suka ikut pintu masuk masjid (tahu ikut peraturan).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

57. PANDUAN PUASA RAMADHAN

PANDUAN PUASA RAMADHAN, ZAKAT FITHRAH DAN SHALAT DUA HARI RAYA.

MUQADDIMAH

Artinya: Diriwayatkan dari Anas ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Apabila ada sesuatu dari urusan
duniamu, maka kamu lebih tahu tentang hal itu. Jika ada urusan dienmu, maka akulah tempat kembalinya ( ikuti aku ). (
H.R Ahmad).
Artinya : Dirwayatkan dari 'Aisyah ra : Rasulullah saw. telah bersabda : Barangsiapa melakukan perbuatan yang bukan
perintah kami, maka ia tertolak (tidak diterima). Dan dalam riwayat lain: Barangsiapa yang mengada-adakan dalam
perintah kami ini yang bukan dari padanya, maka ia tertolak. Sementara dalam riwayat lain : Barangsiapa yang berbuat
sesuatu urusan yang lain daripada perintah kami, maka ia tertolak. (HR.Ahmad. Bukhary dan Abu Dawud).

Kandungan dua hadits shahih di atas menerangkan dengan jelas dan tegas bahwa segala perbuatan, amalan-amalan yang
hubungannya dengan dien/syari'at terutama dalam masalah ubudiyah wajib menurut panduan dan petunjuk yang telah
digariskan oleh Rasulullah saw. Tidak boleh ditambah dan/atau dikurangi meskipun menurut fikiran seolah-olah lebih
baik. Diantara cara syaithan menggoda ummat Islam ialah membisikkan suatu tambahan dalam urusan Dien. Sayangnya,
perkara ini dianggap soal sepele, enteng dan remeh. Padahal perbuatan seperti itu adalah merupakan suatu kerusakan
yang amat fatal dan berbahaya.

Sabda Rasul saw. :


"Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, katanya : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. berkhutbah kepada manusia pada
waktu haji Wada' . Maka beliau bersabda : Sesungguhnya Syaithan telah berputus asa ( dalam berusaha ) agar ia
disembah di bumimu ini. Tetapi ia ridha apabila ( bisikannya) ditaati dalam hal selain itu; yakni suatu amalan yang kamu
anggap remeh dari amalan-amalan kamu, berhati-hatilah kamu sekalian. Sesungguhnya aku telah meninggalkan untukmu
, yang jika kamu berpegang kepadanya niscaya kalian tidak akan sesat selama-lamanya. Yaitu: Kitab Allah dan sunnah
NabiNya. " ( HR. Hakim ).

Dengan demikian dapat difahami bagaimana Rasulullah saw. mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap provokasi
setan untuk beramal dengan menyalahi tuntunan Nabi sekalipun hal itu nampak remeh. "Diriwayatkan dari Ghudwahaif
bin Al-Harits ra: ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Setiap suatu kaum mengadakan Bid'ah, pasti saat itu
diangkat (dihilangkan ) sunnah semisalnya. Maka berpegang teguh kepda sunnah itu lebih baik daripada mengadakan
bid'ah "( HR. Ahmad ).

Jadi, ketika amalan bid'ah ditimbulkan betapapun kecilnya, maka pada saat yang sama Sunnah telah dimusnahkan. Pada
akhirnya lama kelamaan yang nampak dalam dien ini hanyalah perkara bid'ah sedangkan yang Sunnah dan original telah
tertutup. Pada saat itulah ummat Islam akan menjadi lemah dan dikuasai musuh. Insya Allah tak lama lagi kita akan
menyambut kedatangan Ramadhan,dalam bulan yang penuh berkat ini kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa
Ramadhan sebulan penuh , yang mana hal tersebut merupakan salah satu bagian dari rukun Islam. Karenanya hal
tersebut amat penting. Berkaitan dengan hal diatas, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
menunaikan ibadah puasa ini sesempurna mungkin , benar-benar bebas dari bid'ah sesuai dengan panduan yang telah
digariskan oleh Rasulullah saw.

Untuk keperluan itulah dalam risalah yang sederhana ini diterangkan beberapa hal yang berkaitan dengan amaliah puasa
Ramadhan, zakat fithrah, dan Shalat 'Ied berdasarkan Nash-nash yang Shariih ( jelas ). Dalil - dalil dan KESIMPULAN
dibuat agar mudah difahami antara hubungan amal dengan dalilnya. Dan -tak ada gading yang tak retak- kata pepatah,
sudah barang tentu risalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk menuju kesempurnaannya bantuan dari pemakai amat
diharapkan. Semoga risalah ini diterima oleh Allah sebagai Amal Shalih yang bermanfaat terutama di akhirat nanti.
Amien.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

MASYRU'IYAT DAN MATLAMAT PUASA RAMADHAN.

1. "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).
2. "Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang bathil ), karena itu barangsiapa
diantara kamu menyaksikan (masuknya bulan ini ), maka hendaklah ia puasa... " ( Al-Baqarah : 185).
3. " Telah bersabda Rasulullah saw. : Islam didirikan di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah,
dan sesungguhnya Muhammad ituadalah utusan Allah. Mendirikan Shalat Mengeluarkan Zakat puasa di bulan
Ramadhan Menunaikan haji ke Ka'bah. ( HR.Bukhari Muslim ).
4. "Diriwayatkan dari Thalhah bin ' Ubaidillah ra. : bahwa sesungguhnya ada seorang bertanya kepada Nabi saw. : ia
berkata : Wahai Rasulullah beritakan kepadaku puasa yang diwajibkan oleh Allah atas diriku. Beliau bersabda : puasa
Ramadhan. Lalu orang itu bertanya lagi : Adakah puasa lain yang diwajibkan atas diriku ?. Beliau bersabda : tidak
ada, kecuali bila engkau puasa Sunnah. ".

KESIMPULAN : Dari ayat-ayat dan hadits-hadits diatas, kita dapat mengambil pelajaran :

1. puasa Ramadhan hukumnya Fardu 'Ain ( dalil 1, 2, 3 dan 4 ).


2. puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan (dalil no 1).

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DIDALAMNYA

1. Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang
bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa,
dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu
malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik
didalamnya), sungguh telah diharamkan ( tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini). ( HR. Ahmad,
Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

2. "Diriwayatkan dari Urfujah, ia berkata : Aku berada di tempat 'Uqbah bin Furqad, maka masuklah ke tempat kami
seorang dari Sahabat Nabi saw. ketika Utbah melihatnya ia merasa takut padanya, maka ia diam. ia berkata: maka ia
menerangkan tentang puasa Ramadhan ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda tentang bulan
Ramadhan: Di bulan Ramadhan ditutup seluruh pintu Neraka, dibuka seluruh pintu Jannah, dan dalam bulan ini
Setan dibelenggu. Selanjutnya ia berkata : Dan dalam bulan ini ada malaikat yang selalu menyeru : Wahai orang yang
selalu mencari/ beramal kebaikan bergembiralah anda, dan wahai orang-orang yang mencari/berbuat kejelekan
berhentilah ( dari perbuatan jahat) . Seruan ini terus didengungkan sampai akhir bulan Ramadhan." (Riwayat
Ahmad dan Nasai )

3. " Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Shalat Lima waktu, Shalat Jum'at
sampai Shalat Jum'at berikutnya, puasa Ramadhan sampai puasa Ramadhan berikutnya, adalah menutup dosa-dosa
(kecil) yang diperbuat diantara keduanya, bila dosa-dosa besar dijauhi." ( H.R.Muslim)

4. "Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: puasa dan Qur'an itu
memintakan syafa'at seseorang hamba di hari Kiamat nanti. puasa berkata : Wahai Rabbku,aku telah mencegah dia
memakan makanan dan menyalurkan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku hak untuk memintakan syafa'at
baginya. Dan berkata pula AL-Qur'an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari ( karena
membacaku ), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk
memmintakan syafaat." (H.R. Ahmad, Hadits Hasan).

5. "Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : bahwa sesungguhnya bagi Jannah itu
ada sebuah pintu yang disebut " Rayyaan". Pada hari kiamat dikatakan : Dimana orang yang puasa? ( untuk masuk
Jannah melalui pintu itu), jika yang terakhir diantara mereka sudah memasuki pintu itu, maka ditutuplah pintu itu."
(HR. Bukhary Muslim).

6. Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang
telah lalu dan yang sekarang ( HR.Bukhary Muslim).

KESIMPULAN : Kesemua Hadits di atas memberi pelajaran kepada kita, tentang keutamaan bulan Ramadhan dan
keutamaan beramal didalamnya, diantaranya :

1. Bulan Ramadhan adalah:


a. Bulan yang penuh Barakah.
b. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
c. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

d. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan
di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan
yang berbuat ma'shiyat agar menahan diri. (dalil 1 & 2).

2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :


a. Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan
berikutnya.
b. Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.
c. Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah. ( dalil 3, 4, 5
dan 6).

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

CARA MENETAPKAN AWAL DAN AKHIR BULAN

1. "Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. beliau berkata : Manusia sama melihat Hilal (bulan sabit), maka akupun
mengabarkan hal itu kepada Rasululullah saw. Saya katakan : sesungguhnya saya telah melihat Hilal. Maka beliau
saw. puasa dan memerintahkan semua orang agar puasa." ( H.R Abu Dawud, Al-Hakim dan Ibnu Hibban).( Hadits
Shahih).
2. "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda: Mulailah puasa karena melihat
ru'yah dan berbukalah ( akhirilah puasa Ramadhan ) dengan melihat ru'yah. Apabila awan menutupi pandanganmu,
maka sempurnakanlah bulan Sya'ban selama Tiga Puluh hari. "( HR. Bukhary Muslim).

KESIMPULAN :

1. Menetapkan awal dan akhir bulan Ramadhan dengan melihat ru'yah, meskipun bersumber dari laporan seseorang,
yag penting adil ( dapat dipercaya ).
2. Jika bulan sabit ( Hilal ) tidak terlihat karena tertutup awan, misalnya, maka bilangan bulan Sya'ban digenapkan
menjadi Tiga Puluh hari. ( dalil 1 dan 2).
3. Pada dasarnya ru'yah yang dilihat oleh penduduk di suatu negara, berlaku untuk seluruh dunia. Hal ini akan berlaku
jika Khilafah ' Ala Minhaajinnabiy sudah tegak ( dalil 2 ).
4. Selama khilafah belum tegak, untuk menghindarkan meluasnya perbedaan pendapat ummat Islam tentang hal ini,
sebaiknya ummat Islam mengikuti ru'yah yag nampak di negeri masing-masing. ( ini hanya pendapat sebagian
ulama).

RUKUN PUASA

1. "... dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar, kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai malam...( AL-Baqarah : 187).
2. "Adiy bin Hatim berkata : Ketika turun ayat ; artinya (...hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam...), lalu
aku mengambil seutas benang hitam dan seutas benang putih, lalu kedua utas benang itu akau simpan dibawah
bantalku. Maka pada waktu malam saya amati, tetapi tidak tampak jelas, maka saya pergi menemui Rasulullah saw.
dan saya ceritakan hal ini kepada beliau. Beliapun bersabda: Yang dimaksud adalah gelapnya malam dan terangnya
siang (fajar). " ( H.R. Bukhary Muslim).
3. "Allah Ta'ala berfirman : " Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan
mengikhlashkan ketaatan untukNya " ( Al-Bayyinah :5)
4. "Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat, dan setiap orang mendapat balasan
sesuai dengan apa yang diniatkan." ( H.R Bukhary dan Muslim).
5. "Diriwayatkan dari Hafshah , ia berkata : Telah bersabda Nabi saw. : Barangsiapa yang tidak beniat ( puasa
Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya ." (HR. Abu Dawud) Hadits Shahih.

KESIMPULAN :

Keterangan ayat dan hadit di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa rukun puasa Ramadhan adalah sebagai - berikut
:
a. Berniat sejak malam hari ( dalil 3,4 dan 5).
b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari
(Maghrib), ( dalil 1 dan 2).

YANG DIWAJIBKAN PUASA RAMADHAN.

1. "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian untuk puasa, sebagaimana yang telah diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa. " ( Al-Baqarah : 183)
2. "Diriwayatkan dari Ali ra., ia berkata : Sesungguhnya nabi saw telah bersabda : telah diangkat pena ( kewajiban
syar'i/ taklif) dari tiga golongan . - Dari orang gila sehingga dia sembuh - dari orang tidur sehingga bangun - dari
anak-anak sampai ia ia bermimpi / dewasa." ( H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

KESIMPULAN :

Keterangan di atas mengajarkan kepada kita bahwa : yang diwajibkan puasa Ramadhan adalah: setiap orang beriman
baik lelaki maupun wanita yang sudah baligh/dewasa dan sehat akal /sadar.

YANG DILARANG PUASA

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1. "Diriwayatkan dari 'Aisyah ra. ia berkata : Disaat kami haidh di masa Rasulullah saw, kami dilarang puasa dan
diperintahkan mengqadhanya, dan kami tidak diperintah mengqadha Shalat "( H.R Bukhary Muslim).

KESIMPULAN :

Keterangan di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa
haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam
haidh.

YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN

1. "(Masa yang diwajibkan kamu puasa itu ialah) bulan Ramadhan yang padanya diturunkan Al-Qur'an, menjadi
pertunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan-keterangan yang menjelaskan pertunjuk, dan
(menjelaskan) antara yang haq dengan yang bathil. Karenanya, siapa saja dari antara kamu yang menyaksikan anak
bulan Ramadhan (atau mengetahuinya), maka hendaklah ia puasa di bulan itu; dan siapa saja yang sakit atau dalam
musafir maka (bolehlah ia berbuka, kemudian wajiblah ia puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari
yang lain. (Dengan ketetapan yang demikian itu) Allah menghendaki kamu beroleh kemudahan, dan Ia tidak
menghendaki kamu menanggung kesukaran. Dan juga supaya kamu cukupkan bilangan puasa (sebulan Ramadhan),
dan supaya kamu membesarkan Allah karena mendapat pertunjukNya, dan supaya kamu bersyukur." ( Al-Baqarah
:185.)

2. "Diriwayatkan dari Mu'adz , ia berkata : Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan atas nabi untuk puasa, maka
DIA turunkan ayat ( dalam surat AL-Baqarah : 183-184), maka pada saat itu barangsiapa mau puasa dan
barangsiapa mau memberi makan seorang miskin, keduanya diterima. Kemudian Allah menurunkan ayat lain ( AL-
Baqarah : 185), maka ditetapkanlah kewajiban puasa bagi setiap orang yang mukim dan sehat dan diberi rukhsah (
keringanan) untuk orang yang sakit dan bermusafir dan ditetapkan cukup memberi makan orang misikin bagi oran
yang sudah sangat tua dan tidak mampu puasa. " ( HR. Ahmad, Abu Dawud, AL-Baihaqi dengan sanad shahih).

3. "Diriwayatkan dari Hamzah Al-Islamy : Wahai Rasulullah, aku dapati bahwa diriku kuat untuk puasa dalam safar,
berdosakah saya ? Maka beliau bersabda : hal itu adalah merupakan kemurahan dari Allah Ta'ala, maka barangsiapa
yang menggunakannya maka itu suatu kebaikan dan barangsiapa yang lebih suka untuk terus puasa maka tidak ada
dosa baginya " ( H.R.Muslim)

4. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata : Kami bepergian bersama Rasulullah saw. ke Makkah, sedang
kami dalam keadaan puasa. Selanjutnya ia berkata : Kami berhenti di suatu tempat. Maka Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya kamu sekalian sudah berada ditempat yang dekat dengan musuh kalian, dan berbuka lebih memberi
kekuatan kepada kamu. Ini merupakan rukhsah, maka diantara kami ada yang masih puasa dan ada juga yang
berbuka. Kemudian kami berhenti di tempat lain. Maka beliau juga bersabda: Sesungguhnya besok kamu akan
bertemu musuh, berbuka lebih memberi kekuatan kepada kamu sekalian,maka berbukalah. Maka ini merupakan
kemestian, kamipun semuanya berbuka. Selanjutnya bila kami bepergian beserta Rasulullah saw. kami puasa ." ( H.R
Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).

5. "Diriwayatkan dari Sa'id Al-Khudry ra. ia berkata : Pada suatu hari kami pergi berperang beserta Rasulullah saw. di
bulan Ramadhan. Diantara kami ada yang puasa dan diantara kami ada yang berbuka . Yang puasa tidak mencela
yang berbuka ,dan yang berbuka tidak mencela yang puasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang mendapati
dirinya ada kekuatan lalu puasa, hal itu adalah baik dan barangsiapa yang mendapati dirinya lemah lalu
berbuka,maka hal ini juga baik " (HR. Ahmad dan Muslim)

6. "Dari Jabir bin Abdullah : Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pergi menuju ke Makkah pada waktu ilhamu
Makkah, beliau puasa sampai ke Kurraa'il Ghamiim dan semua manusia yang menyertai beliau juga puasa. Lalu
dilaporkan kepada beliau bahwa manusia yang menyertai beliau merasa berat , tetapi mereka tetap puasa karena
mereka melihat apa yang tuan amalkan ( puasa). Maka beliau meminta segelas air lalu diminumnya. Sedang manusia
melihat beliau, lalu sebagian berbuka dan sebagian lainnya tetap puasa. Kemudian sampai ke telinga beliau bahwa
masih ada yang nekad untuk puasa. Maka beliaupun bersabda : mereka itu adalah durhaka. "( HR.Tirmidzy)

7. "Ucapan Ibnu Abbas : wanita yang hamil dan wanita yang menyusui apabila khawatir atas kesehatan anak-anak
mereka, maka boleh tidak puasa dan cukup membayar fidyah memberi makan orang miskin " ( Riwayat Abu
Dawud ). Shahih

8. "Diriwayatkan dari Nafi' dari Ibnu Umar: Bahwa sesungguhnya istrinya bertanya kepadanya ( tentang puasa
Ramadhan ), sedang ia dalam keadaan hamil. Maka ia menjawab : Berbukalah dan berilah makan sehari seorang
miskin dan tidak usah mengqadha puasa ." ( Riwayat Baihaqi) Shahih.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

9. "Diriwayatkan dari Sa'id bin Abi 'Urwah dari Ibnu Abbas beliau berkata : Apabila seorang wanita hamil khawatir
akan kesehatan dirinya dan wanita yang menyusui khawatir akan kesehatan anaknya jika puasa Ramadhan. Beliau
berkata : Keduanya boleh berbuka ( tidak puasa ) dan harus memberi makan sehari seorang miskin dan tidak perlu
mengqadha puasa" ( HR.Ath-Thabari dengan sanad shahih di atas syarat Muslim , kitab AL-irwa jilid IV hal 19).

KESIMPULAN : Pelajaran yang dapat diambil dari keterangan di atas adalah :

Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan
lain, mereka itu ialah :
a. Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
b. Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang
merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa.

Orang Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha,
tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan
puasa karena :
a. Umurnya sangat tua dan lemah.
b. Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
c. Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
d. Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.
e. Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat
pekerjaan lain yang ringan. ( dalil 2,7,8 dan 9).

HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA

1. "...dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam (fajar ), kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai malam..." ( Al-Baqarah : 187).
2. "Dari Abu Hurairah ra.: bahwa sesungguhnya nabi saw. telah bersabda : Barangsiapa yang terlupa, sedang dia dalam
keadaan puasa, kemudian ia makan atau minum, maka hendaklah ia sempurnakan puasanya. Hal itu karena
sesungguhnya Allah hendak memberinya karunia makan dan minum " (Hadits Shahih, riwayat Al-Jama'ah kecuali
An-Nasai).
3. Dari Abu Hurairah ra. bahwa sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Barang siapa yang muntah dengan tidak
sengaja, padahal ia sedang puasa - maka tidak wajib qadha ( puasanya tetap sah ), sedang barang siapa yang berusaha
sehinggga muntah dengan sengaja, maka hendaklah ia mengqadha ( puasanya batal ). ( H.R : Abu Daud dan At-
Tirmidziy )
4. Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata : Disaat kami berhaidh ( datang bulan ) dimasa Rasulullah saw. kami dilarang
puasa dan diperintah untuk mengqadhanya dan kami tidak diperintah untuk mengqadha shalat. ( H.R : Al-Bukhary
dan Muslim )
5. Diriwayatkan dari Hafshah, ia berkata : Telah bersabda Nabi saw. Barang siapa yang tidak berniat untuk puasa (
Ramadhan ) sejak malam, maka tidak ada puasa baginya. ( H.R : Abu Daud ) hadits shahih.
6. Telah bersabda Rasulullah saw: Bahwa sesungguhnya semua amal itu harus dengan niat ( H.R : Al-Bukhary dan
Muslim )
7. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: Ya
Rasulullah saya terlanjur menyetubuhi istri saya (di siang hari) padahal saya dalam keadaan puasa ( Ramadhan ),
maka Rasulullah saw. bersabda : Punyakah kamu seorang budak untuk dimerdekakan ? Ia menjawab : Tidak.
Rasulullah saw bersabda : Mampukah kamu puasa dua bulan berturut-turut ? Lelaki itu menjawab : Tidak. Beliau
bersabda lagi : Punyakah kamu persediaan makanan untuk memberi makan enam puluh orang miskin ? Lelaki itu
menjawab : Tidak. Lalu beliau diam, maka ketika kami dalam keadaan semacam itu, Rasulullah datang dengan
membawa satu keranjang kurma, lalu bertanya : dimana orang yang bertanya tadi ? ambilah kurma ini dan
shadaqahkan dia. Maka orang tersebut bertanya : Apakah kepada orang yang lebih miskin dari padaku ya Rasulullah
? Demi Allah tidak ada diantara sudut-sudutnya ( Madinah ) keluarga yang lebih miskin daripada keluargaku. Maka
Nabi saw. lalu tertawa sampai terlihat gigi serinya kemudian bersabda : Ambillah untuk memberi makan
keluargamu. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )

KESIMPULAN :

Ayat dan hadits-hadits tersebut di atas menerangkan kepada kita bahwa hal-hal yang dapat membatalkan puasa (
Ramadhan ) ialah sbb :

a. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan
puasa. ( dalil : 2 )
b. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa. ( dalil : 3 )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

c. Pada siang hari terdetik niat untuk berbuka. ( dalil : 5 dan 6 )


d. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang
berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak
mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.( dalil : 7 )
e. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib ).( dalil : 4 )

HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA.

1. Diriwayatkan dari Aisyah ra Bahwa sesungguhnya Nabi saw. dalam keadaan junub sampai waktu Shubuh sedang
beliau sedang dalam keadaan puasa, kemudian mandi. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
2. Diriwayatkan dari Abi Bakar bin Abdurrahman, dari sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. ia berkata kepadanya :
Dan sungguh telah saya lihat Rasulullah saw. menyiram air di atas kepala beliau padahal beliau dalam keadaan puasa
karena haus dan karena udara panas. ( H.R : Ahmad, Malik dan Abu Daud )
3. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa sesungguhnya Nabi saw berbekam sedang beliau dalam keadaan puasa. (
H.R : Al-Bukhary ) .
4. Diriwayatkan dari Aisyah ra Adalah Rasulullah saw mencium ( istrinya ) sedang beliau dalam keadaan puasa dan
menggauli dan bercumbu rayu dengan istrinya ( tidak sampai bersetubuh ) sedang beliau dalam keadaan puasa, akan
tetapi beliau adalah orang yang paling kuat menahan birahinya. ( H.R : Al-Jama'ah kecuali Nasa'i) hadits shahih.
5. Diriwayatkan dari Abdullah bin Furuuj : Bahwa sesungguhnya ada seorang wanita bertanya kepada Ummu Salamah
ra. Wanita itu berkata : Sesungguhnya suami saya mencium saya sedang dia dan saya dalam keadaan puasa,
bagaimana pendapatmu ? Maka ia menjawab : Adalah Rasulullah r pernah mencium saya sedang beliau dan saya
dalam keadaan puasa. ( H.R : Aththahawi dan Ahmad dengan sanad yang baik dengan mengikut syarat Muslim ).
6. Diriwayatkan dari Luqaidh bin Shabrah : Sesungguhnya Nabi saw bersabda : Apabila kamu beristinsyaaq (
menghisap air ke hidung ) keraskan kecuali kamu dalam keadaan puasa. ( H.R : Ashhabus Sunan )
7. Perkataan ibnu Abbas : Tidak mengapa orang yang puasa mencicipi cuka dan sesuatu yang akan dibelinya ( Ahmad
dan Al-Bukhary ).

KESIMPULAN :

Hadits-hadits tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa hal-hal tersebut di bawah ini bila diamalkan tidak
membatalkan puasa :
a. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam kedalam air
pada siang hari.
b. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh. ( dalil : 1 )
c. Berbekam pada siang hari. ( dalil : 3 )
d. Mencium, menggauli, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari.( dalil 4 dan 5 )
e. Beristinsyak ( menghirup air kedalam hidung )terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya. (
dalil : 6 )
f. Disuntik di siang hari.
g. Mencicipi makanan asal tidak ditelan.(dalil :7)

ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN.

1. Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah sini
dan siang telah pergi dari arah sini, sedang matahari sudah terbenam, maka orang yang puasa boleh berbuka. ( H.R :
Al-Bukhary dan Muslim )
2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa'ad : Sesungguhnya Nabi saw telah bersabda : Manusia ( ummat Islam ) masih dalam
keadaan baik selama mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab ( kurma basah )
sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa
teguk. ( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem )
4. Diriwayatkan dari Salman bin Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang diantara
kamu puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu
bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi )
5. Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a (artinya) telah pergi rasa haus dan
menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap ada Insya Allah. ( H.R : Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits
hasan )
6. Diriwayatkan dari Anas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan, maka
mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu ( yang sudah
terhidang ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena
sesungguhnya makan sahur itu berkah. (H.R : Al-Bukhary )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur,
karena sahur adalah makanan yang penuh berkah. ( H.R : An-Nasa'i )
9. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit t berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit untuk
menunaikan shalat ( Shubuh ). saya berkata : Berapa saat jarak antara keduanya ( antara waktu sahur dan waktu
Shubuh )?Ia berkata : Selama orang membaca limapuluh ayat. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
10. Diriwayatkan dari Amru bin Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling
menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur. ( H.R : Al-Baihaqi )
11. Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di
tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya ( makan/minum sahur ) daripadanya. (H.R :
Ahmad dan Abu Daud dan Al-Hakiem )
12. Diriwayatkan dari Abu Usamah ra. ia berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di tangan
Umar ra. beliau bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah ? Beliau r.a menjawab : ya, lalu ia
meminumnya. ( H.R Ibnu Jarir )
13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau lebih
dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril menemuinya pada setiap malam pada
bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan
tentang kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang dikirim.(HR Al-Bukhary )
14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata : Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail ( shalat malam ) di
bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda : Barang siapa yang shalat malam di
bulan Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah
lalu. ( H.R : Jama'ah )
15. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan )
beliau benar-benar menghidupkan malam ( untuk beribadah ) dan membangunkan istrinya ( agar beribadah )
dengan mengencangkan ikatan sarungnya ( tidak mengumpuli istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
16. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada sepuluh hari
terakhir ( di bulan Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam bulan selainnya. ( H.R : Muslim )
17. Diriwayatkan dari Abu salamah din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana
shalat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah saw tidak pernah shalat
malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan maupun di bulan lainnya, caranya : Beliau shalat empat
raka'at jangan tanya baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan panjangnya,
kemudian shalat tiga raka'at. ( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan lainnya )
18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila bangun shalat malam, beliau membuka
dengan shalat dua raka'at yang ringan, kemudian shalat delapan raka'at, kemudian shalat witir. ( H.R : Muslim )
19. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai Rasulullah bagaimana
cara shalat malam ? Maka Rasulullah r. menjawab : Shalat malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir
masuk shalat Shubuh, maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R : Jama'ah )
20. Dari Aisyah ra. ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan shalat
beliau ( bermakmum di belakang ), lalu beliau shalat pada malam kedua dan para sahabat bermakmum
dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul, maka
Rasulullah saw tidak keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu apa yang kalian
perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada kalian ( untuk mengimami shalat ) melainkan aku
khawatir shalat malam ini difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim
)
21. Dari Ubay bin Ka'ab t. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la
)dan ( Qul ya ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad ). ( H.R : Ahmad, Abu Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah )
22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali t. ia berkata : Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang aku
baca dalam qunut witir : ( artinya ) Ya Allah berilah aku petunjuk beserta orang-orang yang telah engkau beri
petunjuk, berilah aku kesehatan yang sempurna beserta orang yang telah engkau beri kesehatan yang sempurna,
pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa yang telah Engkau berikan,
peliharalah aku dari apa yang telah Engkau tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan tiada
yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan
mulia siapa saja yang Engkau musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R :
Ahmad, Abu Daud, Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )
23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda : Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar, maka
diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah )
24. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari lailatul
qadar pada sepuluh malam terakhir. ( H.R : Muslim )
25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar pada
malam kedua puluh tujuh, maka Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi seperti mimpimu, ( ditampakkan
pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia ( lailatul qadar ) pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim )
26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat
tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam itu ? Beliau bersabda : Bacalah (
artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah
daku. ( H.R : At-Tirmidzi dan Ahmad )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir pada
bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat shubuh
kemudian memasuki tempat i'tikafnya.......... ( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi )
29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan kepalanya
kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat
manusia ( buang air, mandi dll... ) ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
30. Allah ta'ala berfirman : ( artinya ) Janganlah kalian mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang kalian dalam
keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah, maka jangan di dekati... ( Al-Baqarah : 187 )
31. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak bani Adam adalah
untuknya kecuali puasa, ia adalah untukku dan aku yang memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya puasa
itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji , jangan berteriak-teriak (
pertengkaran ), apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan : " sesungguhnya saya
sedang puasa" . Demi jiwa Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang sedang
puasa itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi. Dan bagi orang yang puasa ada dua
kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira
karena puasanya. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak
meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk menerima )
dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R: Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya Allah tidak merasa
perlu memberi pahala puasanya.
33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa
yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami ? Ia menjawab : Keledai yang ada pada kami yang satu
dipakai oleh ayahnya si fulan ( suaminya ) untuk berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi
minum anak-anak kami. Nabi pun bersabda lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan haji atau
haji bersamaku. ( H.R : Muslim)
34. Rasulullah sw. bersabda : Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya ( bulan
Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R : Muslim)

KESIMPULAN :

Ayat dan hadits-hadits tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengamalkan puasa Ramadhan kita
perlu melaksanakan adab-adab sbb :

1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib. ( dalil : 6 ) Sunnah berbuka adalah sbb :
a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja,
setelah itu baru melaksanakan shalat. ( dalil : 2,3 dan 4 )
b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu. ( dalil : 6 )
c. Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat
dan pahala tetap wujud insya Allah. ( dalil : 5 )

2. Makan sahur. ( dalil : 7 dan 8 ) Adab-adab sahur :


a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh. ( dalil 9 dan 10 )
b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan
sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Shubuh. ( dalil 11 dan 12 ) *
Imsak tidak ada sunnahnya dan tidak pernah diamalkan pada zaman sahabat maupun tabi'in.

3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an
( dalil : 13 )

4. Menegakkan shalat malam / shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada
sepuluh malam terakhir( 20 hb. sampai akhir Ramadhan). (dalil : 14,15 dan 16 ) Cara shalat Tarawih adalah :
a. Dengan berjama'ah. ( dalil : 19 )
b. Tidak lebih dari sebelas raka'at yakni salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at
dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at. ( dalil : 17 )
c. Dibuka dengan dua raka'at yang ringan. ( dalil : 18 )
d. Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at
ketiga : Qulhuwallahu ahad. ( dalil : 21 )
e. Membaca do'a qunut dalam shalat witir. ( dalil 22 )

5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan
menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka
kepada keampunan maka ampunilah aku. ( dalil : 25 dan 26 )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir. ( dalil : 27 ) Cara i'tikaf :


a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid. ( dalil 28 )
b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak. ( dalil : 29 )
c. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf. ( dalil : 30 )

7. Mengerjakan umrah. ( dalil : 33 dan 34 )


8. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran. (dalil : 31 dan 32 )

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

58. 21 PEDOMAN BUAT WANITA

1. Terima Lelaki agar Dia Menerima Anda


Mungkin tiada perkataan yang lebih sesuai untuk menyatakan ini selain dari “Terimalah lelaki sebagai sediakala”. Terima
dia sebagai lelaki. Yang penting untuk anda mengetahui ialah mengenai lelaki, bukan mengubah lelaki. Jika anda mahu
mengubah personaliti lelaki yang menjadi kekasih anda atau suami anda, dia mungkin akan menjadi insan yang lain, yang
mungkin tidak anda sukai, dan tidak menyukai anda.

2. Fahamilah Lelaki Agar Dia Memahami Anda


Cuba memahami perangai sedia ada pada seorang lelaki dan menyesuaikan perangai itu dengan diri anda, adalah lebih
baik dari cuba mengubahnya dan beranggapan bahwa ianya tidak sesuai dengan anda. Asalkan perangai itu tidak
bertentangan dengan kehendak agama dan kesopanan budaya. Dengan cara itu lelaki akan cuba memahami anda dan
menyesuaikan dirinya dengan diri anda.

3. Berubah Untuk Menikmati Perubahan


Sekiranya anda mahu mengubah perangai lelaki, malah perangai sesiapa pun, anda tidak akan mampu berbuat demikian.
Karena insan itu sendirilah yang akan mengubah perangainya jika dia mahu. Anda cuma boleh memujuk dan
mempengaruhinya agar berpihak kepada anda. Anda sendiri perlulah sanggup berubah kepada perangai yang lebih baik
untuk membolehkan seseorang lelaki berubah memperbaiki dirinya.

4. Sanggup Memberi Untuk Menerima


Di atas segala-galanya, apa yang penting untuk anda lakukan ialah sanggup memberi lebih banyak dari yang anda
sanggup terima dari seorang lelaki. Dengan itu, anda mungkin akan menerima lebih banyak dari yang sanggup anda beri.

5. Percaya Untuk Dipercayai


Sekiranya anda tidak mempercayai lelaki, janganlah anda harapkan lelaki itu percaya kepada anda. Hidup ini meminta
pada yang ada, merajuk pada yang sayang. Untuk membuat orang lain percaya kepada anda bukanlah perkara mudah,
bagi menyebabkan orang lain tidak percaya pada anda bukanlah payah. Apabila dia sudah tidak percayakan anda, amat
sukar pula untuk dia mengubah pendiriannya.

6. Menangkan Lelaki Untuk Menang


Mengenal lelaki bukanlah untuk mengalahkan lelaki., karena dalam kehidupan suami isteri, sepatutnya sama-sama
menang dalam semua aspek kehidupan. Dalam satu perkahwinan ada dua kuasa, pertama kuasa suami, kedua kuasa
isteri. Kuasa suami adalah memulakan dan meyuarakan. Kuasa isteri adalah sama ada bersetuju atau tidak. Sekiranya
kedua-duanya menyalahgunakan kuasa, maka rumahtangga akan menjadi porak-peranda. dari itu rujuklah kepada agama
untuk menghalusi apakah yang boleh dilakukan dan apakah yang dilarang.

7. Sifat Negatif Membuahkan Kesan Negatif


Ramai wanita yang mencabar dan celupar terhadap suaminya. Ramai juga yang bersifat pendesak, terlalu banyak
meminta, merendah-rendahkan suaminya, membandingkan suaminya dengan lelaki lain, dan memaki hamun suaminya.
Sekiranya anda bersifat sedemikian, walaubagaimana kenalpun anda kepada suami anda, anda bukanlah seorang wanita
yang bijak. Andalah yang mungkin menjadi sebab mengapa suami anda merasa tertekan, tidak selesa, banyak berdiam
diri, selalu masam muka dan sebagainya lagi yang tidak menyenangkan diri anda. Andalah yang patut berubah.

8. Bertanggungjawab Akan Menikmati Kesan Tanggungjawab


Sebenarnya tanggungjawab wanita terhadap suaminya tidak akan berubah walaupun dunia ini menjadi semakin maju.
Begitulah juga tanggungjawab suami kepada isterinya. Selagi anda menjalankan tanggungjawab anda dengan sempurna
sebagaimana yang digariskan olah agama, anda tidak perlu risau apa pun. Allah akan menempatkan anda dipihak yang
benar, dan anda tidak akan rugi apa-apa.

9. Kritikan Akan Membuahkan Kritikan


Kritikan merbahaya karena ia menjadikan lelaki itu defensif dan sedaya upaya ingin mempertahankan dirinya. Ia bahaya
karena melukakan nilai diri lelaki., menjejaskan rasa kepentingan dirinya, dan menyebabkan dia rasa kecewa kepada anda
dan mungkin akan mengkritik anda pula.

10. Beri Lelaki Apa Yang Dia Mahu


Dia akan melakukan apa sahaja untuk anda dan memberi apa yang anda mahu. Ada dua perkara besar yang dimahukan
oelh manusia iaitu (1) Kehendak Seks dan (2) Kehendak untuk menjadi penting. Setiap orang dewasa mahukan
kesihatan, makan, tidur, wang, kepuasan seks, anak-anak yang terjaga, rasa dipentingkandan hidup yang bahagia dunia
akhirat. Berilah lelaki apa yang dia mahu dan apa yang boleh anda berikan.

11. Tunjukkan Minat Tulen Terhadap Lelaki

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Dia akan menunjukkan minat terhadap anda. Dengar apa yang ingin dikatakannya, walaupun ianya tentang dirinya
sendiri / mengenai kerjanya, /kesukaannya. Lebih berminat anda padanya, maka lebih berminatlah dia kepada anda.

12. Senyuman Itu Tanda Kasih Yang Tidak Perlu Dibayar


Anda tidak perlu membayar apa-apa utnuk senyum pada lelaki yang anda kasihi. Dia akan senyum kembali pada anda.
Betapa nikmatnya senyuman yang dilemparkan kepada anda itu, begitu jugalah nikmat yang dirasanya apabila anda
senyum padanya. Senyuman menyebabkan lelaki suka pada anda.

13. Panggilah Lelaki Dengan Panggilan Manja


Sebagaimana anda mahukan lelaki memanggil anda dengan nama yang baik dan nada yang lembut, begitulah pula lelaki.
Dia mahukan anda memanggilnya dengan lembut, merdu dan manja, sesuai dengan sifat anda sebagai wanita.

14. Hormati Dia Sebagai Lelaki


Dia akan menghormati anda sebagai wanita. Jika anda berusaha untuk memahami sikapnya & bertolak-ansur dgnnya,
dia juga akan melakukan perkara yang sama terhadap anda. Wanita patut menghormati lelaki yang menjadi suaminya, &
memberi penghormatan tdk akan merendahkan kehormatan diri sendiri, malah menjadikan diri lebih terhormat.

15. Dengarlah Dengan Baik


Antara masalah besar dlm rumahtangga ialah apabila masing2 suami isteri tdk mahu berbincang secara terbuka.
Dengarlah dgn baik apa yang diperkatakan oleh lelaki, nescaya dia akan mendengar pula apa yang ingin anda katakan.

16. Bercakaplah Tentang Apa Yang Disukai Lelaki


Lelaki tidak suka mendengar celoteh wanita, mengenai hal-hal remeh-temeh yang biasanya diceritakan oleh wanita
kepada wanita. Lebih baik bercakap perkara yang menjadi kesukaannya dan berkaitan dengan minat anda untuk
membantu kerjayanya atau membantu mempertingkatkan ekonomi rumahtangga.

17. Katakanlah Bahwa Dia Penting Dalam Hidup Anda


Dia akan menganggap anda penting dalam hidupnya. Antara kesilapan wanita ialah suka merendah-rendahkan
suaminya, atau menganggap bahwa sekiranya perceraian berlaku, ramai lelaki yang lebih baik seikapnya dan sifatnya
yang sanggup menjadi suami. Mungkin begitu jugalah suami anda berfikir mengenai anda.

18. Jangan Katakan Penyesalan Mengahwininya


Apabila anda menyatakan penyesalan mengahwini suami, suami anda akan menyesal mengahwini anda, walaupun dia
tidak menyatakannya. Menyatakan penyesalan berkahwin menunjukkan pendeknya akal anda dan lemahnya anda dalam
menghadapi dugaan hidup. Sepatutnya anda berusaha untuk merasa gembira mengahwini suami anda.

19. Elakkan Pergaduhan


Ada wanita yang menunggu-nunggu saat suaminya menegurnya atau menasihatkannya, karena dia sudah sedia dengan
peluru-peluru tohmah dan kejian serta airmatanya. Untuk mengelakkan kejadian yang tidak diingini berkaitan
rumahtangga, elakkan pergaduhan, dan janganlah anda pula yang memulakannya.

20. Jangan Menyalahkan, Minta Maaf Bila Bersalah


Sekiranya anda sukar meminta maaf atas kesalahan anda, dan sebaliknya amat suka mencari kesalahan lelaki, dia akan
menganggap bhw anda adalah seorg yg keras kepala dan keras hati, sukar dibentuk. Lebih buruk lg dia mungkin merasa
bhw dia telah gagal membentuk diri anda sebagai isterinya, dan mungkin bersebab dari itu, dia cuba mencari jln keluar.
21. Hidup Bukan Hanya Di Dunia
Banyak masalah timbul krn manusia biasanya bertindak dgn akal yg sempit dan tindakannya berbentuk keduniaan.
Kejayaan anda di akhirat adalah bergantung kepada betapa baiknya anda kepada suami anda dan betapa bereskah
tang.jawab anda terhadapnya.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

58. PENYAKIT ROHAHI & RAWATANNYA DALAM ISLAM

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah S.W.T. Kami memujiMu wahai
Zat yang Maha Memiliki sifat Keagungan dan Kemuliaan atas segala sesuatu yang telah Engkau sempurnakan daripada
agama Islam. Selawat dan salam atas Nabi pemberi petunjuk dan rahmat yang diutuskan dengan membawa al-Kitab
dan Hikmah sebagai penutup para nabi dan para pemimpin petunjuk kebenaran, iaitu Nabi Muhammad s.a.w., juga ke
atas semua keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Pada hari ini, insya Allah dapat kita merenung dan memikir sejenak hasil buku mengenai PENYAKIT ROHANI
DAN RAWATANNYA DALAM ISLAM yang ditulis oleh Drs. Hanafi Mohamed. Semoga dengan apa yang akan
disampaikan dapat menjadi peringatan, nasihat dan bimbingan terutama pada diri saya dan seluruh kaum muslimin dan
muslimat dalam rangka meyempurnakan disiplin kehidupan agar sentiasa memperoleh taufik, hidayah dan rahmat
daripada Allah S.W.T.

Umat Islam masa kini banyak mengalami gejala penyakit rohani sehingga boleh menimbulkan keresahan dan
kegelisahan. Kesannya, kesihatan fizikal manusia mengalami seksaan dan penderitaan jiwa. Penyakit rohani yang boleh
membawa kepada keresahan kehidupan manusia telah timbul sejak adanya manusia di dunia ini sebagaimana yang
dijelaskan oleh Allah di dalam al-Quran dengan firmanNya : Ertinya : Sesungguhnya manusia dijadikan bersifat keluh
kesah, apabila ditimpa keburukan, dia keluh kesah dan apabila mendapat kebaikan (harta), dia enggan (bersedekah)
kecuali orang yang bersembahyang. (Surah al-Ma'arij : 19-22)

Dalam Islam, penawar atau rawatan yang paling mujarab untuk mengubat penyakit rohani adalah dengan meningkatkan
taqwa kepada Allah, mendekatkan diri kepadaNya, banyak mengerjakan amal soleh, mentaati segala perintah Allah dan
menjauhi segala laranganNya serta mencontohi atau mengamalkan Sunnah Rasullullah s.a.w.

PENYEBAB KERESAHAN HIDUP.

Penyebab keresahan dalam hidup manusia menurut pandangan Islam sangat banyak tetapi yang menjadi punca utama
ialah :
1. Tidak adanya iman atau lemahnya imat seseorang.
2. Percampuran antara iman dan syirik.
3. Kurangnya kesedaran bahwa dalam usaha manusia ada ketentuan Allah yang Maha Berkuasa. Manusia hanya
sebagai makhluk yang diciptakan dan berada dalam kekuasaanNya. Firmat Allah : Ertinya : Dan kepunyaan-Nyalah
apa-apa yang di langit dan di bumi, semua makhluk tunduk kepadaNya. (Surah al-Rum : 26)
4. Umat Islam kurang menghayati dan mengamalkan kehidupan berumah tangga berlandaskan ajaran Islam.
5. Orang tua kurang memberi perhatian ilmu pengetahuan dan pendidikan keagamaan kepada anak di samping
ilmu pengetahuan yang lain.
6. Kebebasan dalam pergaulan tanpa didasari dengan keimanan sehingga boleh mempengaruhi manusia melakukan
perkara yang haram mengikut hukum syarak.
7. Manusia terlalu membanggakan ilmu pengetahuan hasil daripada pemikiran akal manusia tanpa disertai iman
sedangkan pemikiran manusia amat terbatas.
8. Pengaruh makanan dan minuman haram ke atas umat Islam secara sedar atau tidak sedar.
9. Adanya penyakit rohani yang membahayakan dan merosakkan peribadi dan martabat manusia seperti hasad,
dengki, khianat, dusta, takbur, riak dan sebagainya.
10. Kurangnya kesedaran rasa syukur sewaktu mendapat nikmat Allah S.W.T. dan terlalu mementingkan urusan
duniawi.
11. Sentiasa diselubungai perasaan bersalah atau berdosa karena telah melakukan perbuatan terkutuk yang
bertentangan dengan hati nuraninya sehinga terjadi konflik batin. Konflik batin ini menyebabkan gangguan fikiran
seperti tidak tenteram dan tertekan.

Sekianlah dulu buat kali ini, InsyaAllah kita bersambung dilain waktu dengan melihat faktor-faktor keresahan hati
dan fikiran manusia.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah S.W.T. Kami memujiMu wahai
Zat yang Maha Memiliki sifat Keagungan dan Kemuliaan atas segala sesuatu yang telah Engkau sempurnakan daripada
agama Islam.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Selawat dan salam atas Nabi pemberi petunjuk dan rahmat yang diutuskan dengan membawa al-Kitab dan
Hikmah sebagai penutup para nabi dan para pemimpin petunjuk kebenaran, iaitu Nabi Muhammad s.a.w., juga ke atas
semua keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Insya Allah, hari ini kita akan melihat beberapa faktor yang menyebabkan keresahan hati dan fikiran manusia.
Antaranya ialah :

1. Melakukan dosa.
Orang yang melakukan dosa akan mencetuskan keresahan dalam hidupnya. Ini dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w.
dengan sabdanya yang bermaksud : "Yang menyebabkan timbulnya huru-hara di dalam hati sanubari manusia
ialah dosa-dosa yang dilakukan manusia." (Hadis riwayat Muslim).

2. Berpaling daripada peringatan Allah.


Seseorang yang lupa tentang peringatan dan amaran Allah akan mengalami kesempitan rohani dan kehidupannya
sehingga menimbulkan keresahan. Firman Allah yang bermaksud : "Dan barangsiapa berpaling daripada
peringatan Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta" (Al-Quran Surah Thaha : 124)

3. Melakukan syirik kepada Allah baik dengan perkataan, perbuatan, atau hati.
Firman Allah yang bermaksud : "Dan barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah maka
sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang jauh". (Al-Quran Surah al-Nisa : 116)
Firman Allah : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) orang yang mempersekutukanNya
dan Dia mengampuni yang selain itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang
mempersekutukanNya maka sesungguhnya dia telah berbuat dosa yang besar". (Al-Quran Surah al-Nisa : 48)

4. Hidupnya diselubungai perasaan putus asa, lantaran itu apabila imannya lemah akan mendorong pula
seseorang melakukan perkara yang boleh membahayakan diri sendiri.
Firman Allah yang bermaksud : "Dan apabila kami berikan kepada manusia suatu rahmat, nescaya mereka
bergembira menerimanya. Dan apabila mereka ditimpa suata musibah kerena perbuatan mereka sendiri, lantas
mereka menjadi putus asa". (Al-Quran Surah al-Rum : 36)
Jikalau seseorang itu hidupnya penuh dengan penderitaan, tidak bererti dia banyak dosa karena tidak semua
derita itu akibat dari perbuatan atau dosanya. Sesungguhnya segalanya datang daripada Allah yang mahu menguji
keimanan manusia.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah S.W.T. Kami memujiMu wahai
Zat yang Maha Memiliki sifat Keagungan dan Kemuliaan atas segala sesuatu yang telah Engkau sempurnakan daripada
agama Islam.
Selawat dan salam atas Nabi pemberi petunjuk dan rahmat yang diutuskan dengan membawa al-Kitab dan
Hikmah sebagai penutup para nabi dan para pemimpin petunjuk kebenaran, iaitu Nabi Muhammad s.a.w., juga ke atas
semua keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Dipagi jumaat yang mulia ini, kita menyambong kembali persoalan penyakit rohani dengan hurain jenis-jenis
penyakit hati. InsyaAllah, hari ini kita melihat kepada penyakit hati yang pertama iaitu Hasad Dengki.

Hasad dengki adalah satu daripada penyakit rohani yang ada dalam diri seseorang manusia. Penyakit ini akan
memusnahkan kehidupan manusia jikalau tidak dapat dicegah atau dijaga secara wajarnya. Penyakit hasad dengki
merupakan sikap mental yang mempengaruhi manusia yang mengakibatkan timbulnya rasa iri hati terhadap
seseorang atau orang lain yang mendapat kesenangan atau kejayaan.

Hasad dengki dapat diertikan sebagai suatu sikap tidak senang atas kenikmatan, kesenangan atau kelebihan yang
diperolehi oleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkan kenikmatan itu agar berpindah ke tangannya sendiri.
Oleh itu, sifat hasad dengki boleh menyuburkan perasaan dendam, permusuhan, busuk hati, tidak mempunyai rahmat
dan kasih sayang serta suka berpra-sangka buruk terhadap orang lain. Dalam Islam, kesemua sifat inii adalah tercela
dan dilarang karena boleh membinasakan diri.

Firman Allah : Ertinya: Adakah patut mereka dengki kepada manusia atas nikmat yang Allah
berikan kepada mereka daripada kurnia-Nya? (Surab al-Nisa: 54)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Orang yang sedang dimusuhi oleh orang lain yang berhati dengki perlu berhati-hati dan waspada karena mereka
akan menghancurkan dan membuat fitnah dengan pelbagai tipu daya secara senyap. Malah orang yang suka
bersikap hasad itu sendiri sebenarnya berasa terseksa batinnya, seakan-akan dia tidak men-dapat rahmat sama sekali
sehingga dalam batinnya terasa ber-perang melawan musub yang tidak kelihatan.

Justeru itu, orang bersifat hasad dengki jiwanya selalu berasa serba kekurangan dengan apa yang dimilikinya.
Firman Allah Ertinya : Dan daripada kejahatan orang yang hasad apalila dia hasad. (Surah al-Falaq: 5)

Sabda Rasulullah s.a.w. : Ertinya: Yang paling aku takuti daripada apa yang aku takuti pada umatku ialah yang banyak
harta pada mereka, lalu mereka berdengki-dengkian dan berbunuh bunuhan. (H.R. Ibnu Abid Dunya daripada Abi
Amir al-Asy'ari)

Orang yang menaruh perasaan hasad dengki terhadap orang lain tidak menyedari bahwa Allah amat tidak
menyukainya. Firman Allah : Ertinya : Adakah orang yang di dalam hatinya penyakit (ke-kafiran) mengira bahwa Allah
tidak akan melahirkan kedengkian hati mereka? (Surah Muhammad: 29)

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :Janganlah kamu dengki-mendengki, janganlah marah-memara-hi, janganlah
tambah-menambah pada jual beli dan janganlah belakang-membelakangi dan janganlah mengumpat satu sama
lain. Kamu semua adalah hamba Allah bersaudara. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam Islam keharusan melahirkan perasaan dengki terhadap orang lain hanya dalam dua perkara sahaja, iaitu
terhadap ilmu dan harta kekayaan yang dimilikinya. Sabda Rasulullah s.a.w. : Ertinya: Tidak ada dengki selain
daripada dua hah iaitu orang yang diberikan harta oleh Allah lalu dikuasainya harta itu pada kebenaran dan orang
yang diberikan ilmu oleh Allah lalu diamal-kan ilmu itu dan diajakannya pada manusia. (H.R. Bukhari dan Muslim
daripada Ibnu Umar)

Sekianlah dulu untuk renungan kita dipagi jumaat ini, mudah-mudahan kita dapat mengambil iktibar dan
muhasabah diri agar sifat hasat dengki yang tercela tidak mendapat tempat dihati kita. InsyaAllah dilain masa kita akan
melihat punca timbulnya perasaan hasad dengki.

Wassalam.

p/s : Huraian diatas adalah dari petikan dari pada buku penyakit rohani dan rawatannya dalam Islam.

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.


Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah S.W.T. Kami memujiMu wahai
Zat yang Maha Memiliki sifat Keagungan dan Kemuliaan atas segala sesuatu yang telah Engkau sempurnakan daripada
agama Islam.

Selawat dan salam atas Nabi pemberi petunjuk dan rahmat yang diutuskan dengan membawa al-Kitab dan
Hikmah sebagai penutup para nabi dan para pemimpin petunjuk kebenaran, iaitu Nabi Muhammad s.a.w., juga ke atas
semua keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

InsyaAllah dipagi yang mulia ini, marilah sekali lagi kita merenong penyakit rohani yang telah disebut dalam siri 3
yang lalu dengan menyambong dan meneliti akan punca timbulnya perasaan hasad dengki, akibat hasad dengki dan
rawatan perubatan hasad dengki.

Punca Timbulnya Perasaan Hasad Dengki


a. Disebabkan adanya rasa permusuhan dan kebencian terhada orang lain.
b. Berasakan adanya orang lain yang melebihinya dalam ap sahaja seperti kekayaan, kepandaian, kecantikan wajah,
maju dalam perniagaan, banyak jasa, tinggi pangkat, banyak pengaruh dan sebagainya.
c. Gemar menjadi pemimpin dan inginkan pangkat dan kedudukan yang tinggi lagi terhormat.
d. Hatinya keras dan enggan melakukan kebaikan kepada sesama manusia.

Hasad dengki boleh merosakkan akidah karena seseorang yang berperasaan hasad itu seolah-olah tidak rela
kepada iradat dan takdir Allah S.W.T. dengan anggapan mengapa bukan dirinya dikurniakan kelebihan dan kenikmatan
sebagaimana orang yang dihasadnya.

Jadi keadilan Allah S.W.T. yang mengatur semua urusan hidup manusia inilah yang dibenci oleh orang. Ini adalah
sama seperti iblis atau orang kafir yang tidak senang sama sekali jikalau orang Islam memperoleh kejayaan dan
kelebihan.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Firman Allah : Ertinya : Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran
setetah kamu beriman karena dengki yang timbul daripada diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka kebenaran.
(Surah aI-Baqarah: 109)

Akibat Hasad Dengki

a. Menurut ulama hikmah perbuatan hasad dengki boleh mendatangkan lapan bencana, iaitu :
1. Merosakkan ketaatan.
2. Mendorong berbuat derhaka.
3. Menghalangi daripada mendapat syafaat.
4. Masuk neraka.
5. Melaksanakan sesuatu membahayakan orang lain.
6. Sentiasa dalam keadaan berdosa.
7. Hatinya tertutup daripada memahami hukum Allah.
8. Tidak tercapai cita-citanya.

b. Merosak amal kebajikan.


Sabda Rasulullah s.a.w. : artinya : Jauhilah dirimu daripada hasad dengki karena hasad itu memakan amal
kebajikan sebagaimana api memakan kayu. (H.R. Abi Daud daripada Abi Hurairah)
Berdasarkan hadis di atas, perasaan hasad dengki yang merosakkan amal kebajikan seseorang pada dasarnya
meliputi tiga aspek :
1. Merosakkan diri sendiri karena semakin banyak nikmat yang berupa kesenangan yang diterima orang lain,
semakin berat pula penderitaan yang dirasakan oleh orang yang berhasad dengki.
2. Apabila ada seseorang yang berakhlak mulia, lalu semua orang memujinya tetapi orang yang ada perasaan
hasad dengki memandangnya dengan nada yang sinis dan cuba merendahkan martabatnya dengan
mengucapkan ucapan yang buruk atau jelek.
3. Orang yang suka bersifat hasad dengki, di akhirat kelak akan mendapat kerugian yang besar karena pahala
semua kebajikan yang dilakukannya selama di dunia akan diberikan oleh Allah kepada orang yang dihasad
dengki.

c. Mendapat lima jenis bencana. Menurut al-Faqih Abu Lait Samarqandi, orang yang berhasad dengki akan ditimpa
bencana semasa hidup di dunia, iaitu :
• Hatinya selalu resah dan tidak tenteram.
• Ditimpa bala atau cubaan yang tiada pahala baginya.
• Perbuatannya seburuk-buruk celaan.
• Dimurkai Allah S.W.T.
• Tidak mendapat taufik daripada Allah S.W.T.
Khalifah Muawiyah pernah berpesan kepada anaknya : "Hai anakku, awasi diri, lenyapkan rasa hasad dengki sebab
akibatnya akan membahayakan diri kamu secara nyata sebelum dinyatakan pada musuh-musuhmu."

d. Mendatangkan tujuh perbuatan tercela. Menurut Iman al Ghazali, perasaan hasad dengki seseorang itu akan
mendatangkan tujuh perbuatan yang amat tercela dan merosakkan diri sendiri, iaitu :
1. Suka kepada permusuhan.
2. Perasaan kemuliaan diri.
3. Takbur.
4. Mengagumi diri sendiri.
5. Takut hilang cita-cita yang diingini.
6. Suka merjadi ketua.
7. Jiwanya jahat dan kikir.

Rawatan Perbuatan Hasad Dengki


a. Menguatkan iman dan takwa serta mensyukuri segala nikmat Allah.
b. Membersihkan diri dengan mengerjakan amal salih dan bertaubat kepada Allah S.W.T.
c. Awasi diri (muraqabah) dengan merasakan bahwa rasa hasad dengki itu boleh merosakkan diri dan amal
kebajikan.
d. Sentiasa tekun berusaha mencari rezeki yang halal yang telah disediakan oleh Allah.
e. Bersikap baik sangka terhadap orang lain dalam setiap tindakan atau urusan.
f. Sentiasa mengeratkan tali silaturrahim dan saling tolong-menolong antara satu sama lain dalam perkara kebajikan.
g. Sentiasa menjaga perbuatan dan percakapan daripada menyinggung hati dan perasaan orang lain.
h. Mengamalkan sikap kasih sayang dan hormat-menghormati sesama manusia.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Cukup menjadi peringatan kepada umat Islam bahwa memiliki sifat hasad dengki akan mendatangkan kerugian
yang besar dan merosakkan iman dan pribadi.

Sekianlah dulu untuk renungan kita dipagi ini, mudah-mudahan kita dapat mengambil iktibar dan muhasabah
diri agar sifat hasat dengki yang tercela tidak mendapat tempat dihati kita. InsyaAllah dilain masa kita akan
merenong penyakit rohani yang kedua iaitu SOMBONG.

p/s : Huraian diatas adalah petikan dari pada buku penyakit rohani dan rawatannya dalam Islam.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

59. SABDA NABI

1) Nabi s.a.w. bersabda : "Tunaikanlah amanah kepada orang yang mengamanahkan kepadamu dan jangan kamu
khianati orang yang mengkhianatimu." - Riwayat Muslim & Abu Dawud
2) Nabi s.a.w. bersabda, maksudnya : "Bukanlah kemuliaan itu dengan memakai pakaian cantik dan bersegak tetapi
ia adalah dengan ketenangan (sopan santun) dan merendah diri." - Riwayat Ad-Dailami
3) Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : "Orang yang memulakan memberi salam adalah terlepas daripada sifat
sombong dan takbur." - Riwayat Al Baihaqi & Al Khatib
4) Dari Abu Hurairah r.a. katanya bahwa Nabi s.a.w. bersabda : "Ketika seorang berjalan, kemudian didapatinya
sepotong duri dijalanan itu lalu dibuangkannya Allah berterima kasih kepadanya dan mengampunkan dosanya." -
Sahih Al-Bukhari
5) Dari Umar r.a. katanya : "Siapa yang hafaz sebuah hadis dari Nabi s.a.w. berkenaan fitnah?" Jawab Huzaifah, Aku
mendengar baginda bersabda: "Fitnah seorang dalam keluarga, dalam hartanya dan tetangga dapat ditutup
(dihapuskan) oleh solat, puasa dan sedekah." - Sahih Bukhari
6) Nabi s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya tujuh petala langit dan bumi sama mengutuk orang yang selalu berzina dan
bau kemaluan pelacur didalam neraka dapat mengganggu ahli neraka lainnya karena sangat busuk." - Riwayat
Albazzar
7) Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barang siapa percaya kepada Allah dari hari akhirat maka
berbicaralah dengan baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat maka harus memuliakan
tetangga. Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhirat maka harus memuliakan tetamu." - Sahih Bukhari &
Muslim
8) Seorang sahabat bertanya kepada Nabi s.a.w. : "Amal perbuatan apakah yang paling disukai Allah?"; Baginda
s.a.w. menjawab : "Amal yang kekal (dikerjakan) walaupun sedikit." - Sahih Bukhari
9) Nabi s.a.w. bersabda : "Orang yang mencekik dirinya sendiri hingga mati akan mencekiknya juga dalam neraka,
dan orang yang menikam dirinya juga akan menikam dirinya di dalam neraka dan orang yang melemparkan
dirinya dari tempat tinggi untuk membunuh diri, maka akan selalu dia melemparkan dirinya di dalam neraka." -
Sahih Bukhari dari Abu Hurairah r.a.
10) Nabi s.a.w. bersabda : "Siapa yang menyiapkan keperluan orang yang berjihad fisabilillah maka bererti dia telah
berjihad dan siapa yang menjaga keluarga orang yang pergi berjihad dengan baik maka bererti dia telah ikut
berjihad fisabilillah." - Riwayat Bukhari & Muslim dari Zaid bin Khalid Aljuhani
11) Nabi s.a.w. bersabda; "Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitahu, siapa yang membaca selawat
untukmu dari umatku satu kali maka Allah akan mencatat untuknya 10 hasanat dan menghapus daripadanya 10
dosa dan dinaikkan 10 darjat dan dijawab atasnya sesuai dengan selawatnya." - Riwayat Ahmad
12) Berita dari Anas r.a. mengatakan bahwa Nabi s.a.w. bersabda; "Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ditunda
ajalnya (dipanjang umurnya) maka hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan." - Riwayat Bukhari dan
Muslim
13) Dari Abu Hurairah r.a. katanya; "Wanita itu dikahwini karena 4 perkara, karena hartanya, karena keturunannya,
karena kecantikannya dan karena agamanya maka utamakanlah karena agamanya nescaya engkau bahagia." -
Sahih Muslim
14) Nabi s.a.w. bersabda; "Siapa membaca pada pagi Jumaat sebelum sembahyang Subuh 'Astagh firullahaladzi
lailahailla huwal hayyul qayyum wa atubu ilahi' 3 kali, nescaya Allah akan mengampunkan dosa-dosanya walaupun
sebanyak buih dilaut." - Riwayat Ibnu Assubhi dari Anas r.a.
15) Nabi s.a.w. bersabda; "Siapa yang membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumaat maka akan menjadi cahaya yang
terang untuknya dari tempatnya sampai ke Kaabah." - Riwayat al Baihaqi dari Abu Saied r.a.
16) Abu Hurairah r.a. berkata; Nabi s.a.w. bersabda, maksudnya; "Sesiapa yang berwuduk pada hari Jumaat maka
menyempurnakan wuduknya kemudian pergi ke masjid untuk Jumaat dan mendengar khutbah dan
memperhatikannya, maka diampunkan baginya dosa-dosa yang terjadi antara Jumaat itu dengan Jumaat
sebelumnya." - Riwayat Muslim dan Ahmad
17) Dari Abu Hurairah r.a., katanya Nabi s.a.w. bersabda; "Segerakanlah menguburkan mayat, jika ia baik bererti
kamu telah menyampaikan kepada kebaikkannya dan jika ia tidak baik bererti kamu telah menghindarkan bahaya
daripadamu." - Sahih Bukhari
18) Dari Aisyah r.a., katanya Nabi s.a.w. bersabda; "Janganlah kamu memaki orang yang telah mati karena
sesungguhnya mereka telah menemui apa yang mereka amalkan (semasa hidupnya)." - Sahih Bukhari
19) Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda; "Pada suatu ketika ada seseorang berjalan di jalan umum. Ia
melihat duri lalu dibuangkannya. Tuhan memberinya pahala dan keampunan." - Sahih Bukhari

20) Dari Aisyah r.a., katanya Rasulullah s.a.w. bersabda; "Kalau memakai sandal/selipar, pasang yang kanan terlebih
dahulu tetapi kalau membukanya yang kiri terlebih dahulu. Jadi yang kanan adalah yang pertama di pasang dan
yang terakhir dibuka." - Sahih Bukhari
21) Dari Ibnu Abbas r.a., katanya; "Rasulullah s.a.w. mengutuk lelaki yang berpakaian seperti wanita dan wanita
berpakaian seperti lelaki." - Sahih Bukhari

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

22) Nabi s.a.w. bersabda; "Setiap isteri yang minta cerai pada suaminya tanpa apa-apa (tanpa alasan yang dapat
dibenarkan) maka haram atasnya bau syurga." - Riwayat Abu Dawud & Attirmidzi
23) Dari Aisyah r.a. katanya Nabi s.a.w. bersabda; "Bersiwak / bersihkan gigi itu dapat membersihkan mulut dan
mendapat keredhaan Allah." - Sahih Bukhari
24) Dari Ibnu Umar r.a. katanya; "Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda; "Bagi tiap-tiap orang pengkhianat (penipu)
ada bendera yang dipancang tanda pengkhianatan pada hari kiamat." - Sahih Bukhari
25) Dari Abu Hurairah r.a. katanya Nabi s.a.w. bersabda; "Apabila lalat masuk ke dalam minuman seseorang kamu,
hendaklah ditenggelamkannya, kemudian dibuang lalat itu karena sesungguhnya salah satu sayapnya
mengandungi penyakit dan satu lagi mengandungi ubat." - Sahih Bukhari
26) Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Pada suatu hari Rasulullah s.a.w berada bersama kami, baginda
menceritakan tentang orang yang suka menipu dan khianat dengan begitu serius. Kemudian baginda bersabda:
Pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul seekor unta
yang sedang melenguh di atas tengkoknya dan berkata: Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan
kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya telah aku sampaikan kepadamu. Pada
Hari Kiamat nanti, aku juga akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul seekor kuda
yang sedang meringik di atas tengkoknya. Dia berkata : Wahai Rasulullah! Tolonglah aku. Lalu aku katakan
kepadanya : Aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu, semuanya sudah aku sampaikan kepadamu.
Seterusnya pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang dengan memikul
seekor kambing yang sedang mengembek di atas tengkoknya. Dia berkata : Wahai Rasulullah! Tolonglah aku.
Maka aku katakan kepadanya : Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah aku sampaikan
kepadamu. Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah seorang dari kamu datang
dengan memikul seorang manusia yang sedang menjerit di atas tengkoknya. Dia berkata : Wahai Rasulullah!
Tolonglah aku. Lalu aku katakan kepadanya : Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu, semuanya sudah
aku sampaikan kepadamu. Pada Hari Kiamat nanti, aku juga akan bertemu dengan salah seorang dari kamu
datang dengan membawa secebis pakaian yang compang-camping di atas tengkoknya dan dia berkata : Wahai
Rasulullah! Tolonglah aku. Maka aku katakan kepadanya: Aku sudah tidak mempunyai apa-apa untukmu,
semuanya sudah aku sampaikan kepadamu. Begitu juga pada Hari Kiamat nanti, aku akan bertemu dengan salah
seorang dari kamu datang dengan memikul sejumlah harta terdiri dari emas dan perak di atas tengkoknya dan
berkata : Wahai Rasulullah! Tologlah aku. Maka aku katakan kepadanya : Aku sudah tidak mempunyai apa-apa
untukmu, semuanya telah aku sampaikan kepadamu. [Bukhari & Muslim]
27) Dari Jundub bin Sufyan r.a., katanya: Rasulullah s.a.w bersabda : Barangsiapa yang bersembahyang subuh, maka
ia adalah dalam tanggungan Allah yakni mengenai keselamatan dirinya dan lain-lain. Maka perhatikan hai anak
Adam, yakni manusia, janganlah sampai Allah itu menuntut kepadamu sesuatu dari tanggungannya. (Riwayat
Muslim)
28) Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda : Barangsiapa pergi ke masjid pada waktu pagi atau
petang hari, maka Allah menyediakan untuknya suatu hidangan yang lazim diberikan untuk tamu di syurga, setiap
kali ia pergi pagi atau petang hari itu. (Muttafaq alaih)
29) Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Nabi s.a.w bersabda : Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian
ia pergi ke salah satu dari beberapa rumah Allah, yakni masjid untuk menyelesaikan salah satu salat wajib dari
beberapa salat yang diwajibkan oleh Allah, maka langkah-langkahnya itu yang selangkah dapat menghapuskan
satu kesalahan sedang langkah yang lainnya dapat menaikkan satu arjat. (Riwayat Muslim).
30) Nabi s.a.w. bersabda : "Siapa menghulurkan kepadamu suatu kebaktian maka balaslah dia, jika kamu tiada apa-
apa balasan, maka hendaklah engkau doakan kepadanya." - Sahih Muslim
31) Nabi s.a.w. bersabda : "Orang yang seumpama Islamnya ialah orang yang menyelamatkan orang Islam yang lain
dari gangguan lidahnya dan tangannya, dan orang yang berhijrah sebenarnya itu orang yang meninggalkan apa
yang dilarang Allah." - Sahih Bukhari
32) Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : "Roh orang mukmin akan tergantung dengan sebab hutangnya sehingga
dilangsaikan hutang tersebut." - Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibn. Majah

33) Nabi s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya orang yang menziarahi orang sakit itu dinaungi oleh Allah dengan 70000
malaikat." - Riwayat Atthabarani
34) Nabi s.a.w. bersabda : "Mana-mana perempuan yang melakukan sembahyang 5 waktu, berpuasa di bulan
Ramadhan, menjaga maruahnya dari yang haram dan mentaati suaminya maka dipersilakan dia masuk ke dalam
Syurga dari pintu mana sahaja yang disukainya." -Riwayat Ahmad
35) Diberitakan oleh Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : "Apabila imam membaca Amin
maka ucapkanlah pula Amin! karena siapa yang bersamaan Aminnya dengan Amin malaikat di ampuni segala
dosa-dosanya yang telah lalu." - Sahih Bukhari
36) Dari Aisyah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda : "Orang yang sangat dibenci Allah ialah orang yang suka
bermusuh-musuhan." - Sahih Bukhari
37) Dari Abu Qatadah Al-Ansari r.a. katanya Rasulullah s.a.w. ditanya tentang puasa hari Isnin, Jawab baginda s.a.w. :
"Hari Isnin itu hari kelahiranku dan hari Isnin itu Quran diturunkan." - Sahih Bukhari
38) Nabi s.a.w. bersabda : "Sesiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan akan agama. Allah dalamkan fahamannya
dalam agama diberikan ilham kepada kebenarannya." - Sahih Bukhari

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

39) Nabi s.a.w. bersabda : "Ingatlah tiap sesuatu yang memabukkan itu Khamar (arak) dan tiap khamar itu haram." -
Riwayat Ahmad & Abu Ya'lia
40) Nabi s.a.w. bersabda : "Duduk sendirian itu lebih baik dari mendekati orang yang durjana, sedang bergaul dengan
orang yang baik (soleh) itu lebih baik dari duduk sendirian." - Riwayat Al-Haakim
41) Nabi s.a.w. bersabda, maksudnya : "Tiada seorang Muslim yang melihat wanita lalu dia memejamkan matanya
melainkan Allah akan memberi padanya rasa lazat beribadat dalam hatinya." - Riwayat Ahmad & Atthabarani
42) Nabi s.a.w. bersabda : "Andaikan berbuat dosa sehingga dosamu mencapai langit, kemudian kamu bertaubat
nescaya Allah memberi keampunan kepadamu." – Riwayat Ibnu Majah
43) Dari Anas b. Malik r.a. katanya, Nabi s.a.w. bersabda : "Sesungguhnya Allah Taala sangat suka kepada hambaNya
yang mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum." - Sahih Muslim
44) Dari Anas r.a. katanya, Nabi s.a.w. bersabda : "Yang menghantar jenazah ada tiga macam, yang dua kembali satu
tinggal menemaninya. Yang menghantar ialah keluarganya, hartanya pulang dan yang tinggal menemaninya ialah
amalannya." - Sahih Muslim
45) Dari Anas b. Malik r.a. dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : "Siapa yang rezekinya dilapangkan Allah atau
usianya dipanjangkan maka hendaklah dia menghubungkan silaturrahim." - Sahih Muslim
46) Dari Ummu Habibah r.a. isteri Nabi s.a.w., ia mengatakan bahwa ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda : "Tidak
halal bagi wanita yang percaya kepada Allah dan hari yang akhir, berkabung lebih dari tiga hari karena
kematian,selain terhadap suami selama empat bulan sepuluh hari." - Sahih Bukhari
47) Dari Anas r.a., katanya Nabi s.a.w. bersabda : "Seorang Muslim yang kematian tiga orang anak yang belum baligh,
dimasukkan Allah ke dalam Syurga, karena limpahan rahmat dari Allah terhadap mereka." – Sahih Bukhari
48) Dari Sahat b Saad As Sai'di r.a. katanya Nabi s.a.w. Bersabda : "Sesungguhnya seorang hamba apabila dia berdiri
sembahyang maka diletakkan semua dosa-dosanya di atas kepala dan kedua bahunya maka setiap kali dia rukuk
atau sujud berjatuhanlah dosa-dosanya itu." - Riwayat Athabarani & Albaihaqi dari Umar r.a.
49) Dari Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda; "Sesungguhnya waktu seseorang kamu
sedang solat, syaitan datang menggoda, sehingga tidak diketehuinya telah berapa rakaat dia solat maka apabila
kejadian seperti itu terjadi pada kamu, sujudilah dua kali waktu duduk." - Sahih Bukhari
50) Bersabda Rasulullah saw: Sesungguhnya Allah kasih sayang kepada hamba-hambanya yang pengasih. (HR
Tabrani)
51) Orang-orang yang kasih sayang, Tuhan yang Rahman Tabaraka wa Ta'ala akan kasih sayang kepadanya. (Oleh
karena itu) kasih sayanglah kamu semua kepada semua makhluk yang di bumi, niscaya semua makhluk yang di
langit akan kasih sayang kepada kamu semua. (HR Ahmad, Abu Daud, At Tirmizi dan Al Hikam)
52) Dan sabda Rasulullah saw: Barangsiapa (orang) yang kasih sayang meskipun kepada seekor burung (pipit) yang
disembelih, Allah kasih sayang kepadanya pada hari kiamat. (HR Bukhari)
53) Hadis dari Abu Hurairah r.a: Diriwayatkan daripada Nabi s.a.w katanya : Seorang lelaki berkata : Aku akan
memberikan sedekah pada malam ini. Lalu dia keluar membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan
seorang perempuan yang berzina iaitu pelacur. Keesokannya orang ramai mula memperkatakan mengenai
perempuan tersebut yang telah diberikan sedekah pada malam tadi. Lelaki itu berkata: Wahai Tuhanku! Hanya
buatMu segala puji-pujian! Sedekahku telah aku berikan kepada wanita yang berzina. Aku akan bersedekah lagi,
lalu dia keluar membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan orang kaya. Keesokan harinya orang ramai
mula memperkatakan mengenai seorang kaya yang telah diberikan sedekah. Lelaki itu berkata: Wahai Tuhanku!
Hanya buatMu segala puji-pujian. Sedekahku telah aku berikan kepada seorang yang kaya. Aku akan bersedekah
lagi, lantas dia keluar dengan membawa sedekah dan meletakkannya di tangan seorang pencuri. Esoknya orang
ramai mulai bercakap-cakap mengenai seorang pencuri telah diberikan sedekah. Dia berkata: Wahai Tuhanku!
Hanya buatMu segala puji-pujian! Sedekahku telah aku berikan kepada seorang perempuan zina, pada orang kaya
dan pada pencuri. Lalu dia didatangi seseorang dan dikatakan kepadanya: Sedekahmu benar-benar telah diterima.
Boleh jadi perempuan zina itu berhenti dari berzina karena sedekahmu. Orang kaya itu pula dapat mengambil
pengajaran dan mahu membelanjakan sebahagian dari harta yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya dan
mungkin juga pencuri itu akan berhentidari mencuri karena sedekahmu itu. [Bukhari/Muslim]
54) Huzaifah r.a. mengatakan, "Biasanya Nabi s.a.w. apabila bangun di tengah malam, beliau membersihkan
mulutnya dgn memberus gigi." Sahih Bukhari
55) Dari Abu Hurairah r.a.,katanya Nabi s.a.w. bersabda, "Apabila bangun dari tidurmu, hendaklah kamu
istinsar(membersihkan lubang hidungmu 3 kali karena syaitan tidur di dlmnya)." Sahih Muslim
56) Dari Anas bin Malik r.a., Nabi s.a.w bersabda, "Kalau makanan telah dihidangkan dan sembahyang telah datang
waktunya, maka makanlah terlebih dahulu." Sahih Bukhari
57) Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda, "Allah 'azza wajalla berfirman : 'Aku selalu
mengikuti sangkaan hambaKu dan Aku selalu bersamanya selama ia mengingat Aku. Demi Allah, sungguh Allah
lebih senang menerima taubat hamba Nya melebihi senangnya seorang di antara kamu sekalian yang menemukan
kembali barangnya yang hilang di tengah-tengah gurun sahara. Barangsiapa mendekat kepadaKu sejengkal maka
Aku mendekat kepadanya sehasta, dan barangsiapa yang mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat
kepadanya sedepa, serta bila ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari".
(HR Bukhari dan Muslim)
58) Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Seandainya orang mukmin mengetahui siksaan
yang disediakan oleh Allah niscaya tidak ada seorangpun yang tidak berharap masuk syurgaNya. Dan seandainya

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

orang mengetahui rahmat yang dikaruniakan oleh Allah niscaya tidak ada seorangpun yang berputus asa dari
rahmat Nya". (HR Muslim)
59) Dari Abu Hurairah r.a. katanya; Rasulullah s.a.w. bersabda, "kamu tidak dapat masuk Syurga sebelum kamu
beriman dan kamu belum dpt dikatakan mukmin sebelum kamu mengasihi satu sama lain. Sukakah kamu aku
tunjukkan jalan utk berkasih-kasihan? Galakkanlah salam sesamamu." (Sahih Muslim)
60) Dari Abu Darda r.a. katanya "Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tidak seorang Muslim pun mendoakan kebaikan bagi
saudaranya sesama Muslim yg berjauhan , melainkan Malaikat mendoakan pula, "Mudah-mudahan engkau
berolah kebaikan pula." (Sahih Bukhari)
61) Rasulullah s.a.w. bersabda "apabila engkau duduk di tempat tidurmu maka bacalah ayat Kursi hingga akhir.
Sesungguhnya atas dirimu akan sentiasa ada pengawal drp Allah dan syaitan tidak akan mendekatimu sehingga
pagi." (Sahih Muslim)
62) Allah s.w.t. berfirman : "Aku selalu bersama hambaKu apabila dia ingat kepadaKu dan apabila bibirnya menyebut
namaKu". (Hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah)
63) Dari Anas bin malik r.a. katanya dia mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : "Siapa yang ingin rezekinya
dilapangkan Allah atau ingin usianya dipanjangkan, maka hendaklah dia selalu menghubungkan silaturrahim".
(Sahih Muslim)
64) Nabi s.a.w. bersabda : "Siapa membaca pada pagi Jumaat sebelum sembahyang Subuh 'Astagh firullah allazi la
ilaha illa huwal qayyum waatubu ilahi' 3 kali, nescaya Allah akan mengampunkan dosa-dosanya walaupun
sebanyak buih di laut". (Riwayat Ibn Assunni dari Anas r.a.)
65) Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. semasa bercakap pasal solat bersabda, "Pada hari
Hisab, solat akan menjadi nur kepada orang yang mengerjakannya, menjadi penghujah bagi pihaknya dan menjadi
penyelamatnya. Walhal, tidak ada nur, pembela dan penyelamat siksa bagi orang yang tidak menjaga solatnya dan
dia senasiblah dengan Firaun, Haman dan Ubay bin Khalaf". (Riwayat Ahmad Ibnu Hibban)
66) Nabi bersabda : "Allah berfirman : Aku telah sediakan balasan buat hambaKu yang beramal soleh, apa yang
belum pernah dilihatnya, belum pernah didengarnya malah belum pernah terbayang dan terangan-angan dalam
fikiran manusia". (Riwayat Tarmidzi dai Abi Hurairah)
67) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda : "Tiada seorang Muslim yang mati pada hari atau malam Jumaat melainkan
Allah akan menyelamatkannya dari ujian kubur". (Riwayat Ahmad & Attirmidzi).
68) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, maksudnya : "Andaikata kamu berbuat dosa sehingga mencapai langit,
kemudian kamu bertaubat nescaya Allah memberi keampunan kepadamu". (Riwayat Ibnu Majah)
69) Nabi Muhammad s.a.w bersabda : "Bertenang-tenang itu dari Allah dan bergopoh-gopoh itu dari syaitan".
(Riwayat AlBaihaqi)
70) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda : "Perbanyakkanlah membaca selawat padaku pada malam dan hari Jumaat,
maka siapa yang membaca selawat untukku satu kali, Allah akan memberinya rahmat 10 kali (Allah akan
berselawat kepadanya 10 kali)". (Riwayat AlBaihaqi)
71) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya".
(Riwayat Attabrani)
72) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tidak ada suatu cubaan yang menimpa orang Mukmin, seperti sakit biasa,
kesusahan, sakit berat, kesedihan dan kecemasan, melainkan Allah menghapuskan dosa-dosanya karenanya".
(Sahih Muslim)
73) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, maksudnya : "Tiada dosa yang lebih banyak untuk disegerakan oleh Allah
seksanya di dunia ini disamping apa yang disediakan kelak di akhirat daripada membuat aniaya dan memutuskan
hubungan kekeluargaan". (Riwayat Attirmidzi & Ibnu Majah dari Abu bakar r.a)
74) Abdullah Ibnu Umar r.a. meriwayatkan bahwa baginda Rasulullah s.a.w. bersabda, maksudnya : " Zikir yang
termulia ialah LAA ILLAHA ILLALLAH dan doa yang terbaik ialah istighfar(minta keampunan)."
75) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, maksudnya : "Jika berdiri bulu roma seseorang karena takut kepada Allah,
maka akan berguguran dosa-dosanya bagaikan gugurnya daun dari pokok yang telah kering". (Riwayat AlBaihaqi
dari Abas bin Abu Mutalib r.a)
76) Nabi Muhammad s.a.w. bersabda,: "Sesungguhnya apabila orang2 kafir mengerjakan kebajikan di dunia, dia
diberi upah dengan amal itu berupa rezeki di dunia. Ada pun orang2 mukmin maka pahala kebajikannya disimpan
oleh Allah utk akhirat & diberi rezeki di dunia berhubung dengan taatnya". (Sahih Muslim)
77) Nabi s.a.w.bersabda,maksudnya; sesiapa yg membaca Al-Waqiah pd tiap2 malam, maka tidak akan menderita
kemiskinan utk selamanya." Riwayat Al-Baihaqi dari Ibn. Mas'ud.
78) Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : "yg bernama pendekar bukan org yg banyak menjatuhkan
lawan tetapi pendekar sejati ialah org yg sanggup menguasai dirinya ketika sedang marah." Sahih Muslim
79) Dari Aisyah r.a. katanya; "Sesungguhnya ramah tamah dlm segala urusan itu indah.Tanpa ramah tamah nescaya
setiap urusan itu menjadi buruk." Sahih Muslim
80) Dari Ibnu 'Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Janganlah kamu sekalian minum sekaligus seperti
minumnya onta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali nafas; serta bacalah basmalah sewaktu kamu sekalian
mulai minum dan bacalah hamdalah sewaktu selesai minum." (HR At Turmudzi)
81) Dari Ka'b bin Malik ra. berkata: "Saya melihat Rasulullah saw. makan dengan menggunakan tiga jari, dan bila
sudah selesai makan maka beliau memakan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya." (HR Muslim)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

82) Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang beristeri dua, lalu dia cenderung
berlebihan kepada salah satunya, maka pada hari kiamat ia akan tampil dalam keadaan salah satu sisi pundaknya
miring (menurun)." (HR Abu Daud)
83) Catatan kaki Muhammad Nashib Ar-Rifa'i: Yang dimaksud kecenderungan di sini bukan kecenderungan hati
sebab ia berada di tangan Allah dan tidak ada seorangpun yang mampu menciptakannya pada permulaan dan
mengembalikannya. Sesungguhnya kecenderungan yang dilarang oleh hadis ini ialah kecenderungan dalam
perlakuan, misalnya di rumah isteri yang satu tidur semalam dan isteri lain lebih banyak; atau membelikan
makanan dan pakaian yang lebih banyak bagi isteri yang ini daripada bagi yang lain sehingga terjadilah
ketidakadilan dalam muamalah. Suami semacam inilah yang pada hari kiamat akan tampil miring. Wallahu a'lam.
84) Umar bin Khattab ra. berkata: Saya berkunjung kepada Rasulullah saw, waktu itu beliau berada dalam sebuah
kamar, tidur di atas tikar yang tidak beralas. Di bawah kepalanya bantal dari kulit kambing yang diisi dengan
sabut. Pada kedua kakinya daun penyamak terkumpul. Di atas kepalanya, kulit kambing tergantung. Saya melihat
bekas tikar pada dua lambungnya, maka menangislah saya. Beliau berkata: "Apakah yang menyebabkan engkau
menangis (ya Umar)?" Saya menjawab: "Wahai Rasulullah, Kisra dan kaisar selalu di dalam kesenangan,
kemewahan dan serba cukup dan Engkau adalah Rasulullah dan dalam keadaan begini?" Rasulullah menjawab:
"Apakah Engkau tidak senang, bahwa dunia ini bagi mereka dan akhirat bagi kita." (HR Bukhari dan Muslim)
85) Dari Ibnu Mas'ud ra. dari Nabi saw. bersabda, "Tidak ada iri hati yang diperbolehkan kecuali dlm 2 hal yaitu:
seseorg yg diberi kekayaan harta oleh Allah kemudian dihabiskannya dlm menegakkan kebenaran, dan seseorang
yg diberi ilmu oleh Allah kemudian diamalkan dan diajarkannya kepada sesama manusia". (HR B dan M)
86) Dari Anas ra. berkata: Rasulullah saw. Pernah berkhutbah yang luar biasa dimana saya belum pernah mendengar
khutbah yang seperti itu, yang mana beliau bersabda, "Seandainya kamu sekalian mengetahui apa yang kuketahui
niscaya kamu sekalian akan sedikit sekali tertawa dan pasti akan banyak menangis". Anas berkata lagi: Maka para
sahabat Rasulullah saw. menutup mukanya sambil terisak-isak (menangis). [HR Bukhari dan Muslim]
87) Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As Sa'idy ra. berkata: suatu ketika kami duduk di hadapan Rasulullah saw.
kemudian tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salimah dan bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah masih
ada kebaikan yang bisa saya kerjakan untuk berbakti kepada kedua orang tua setelah mereka meninggal dunia?"
Beliau menjawab, "Ya, masih ada yaitu menshalatkan keduanya, memintakan ampun buat keduanya,
melaksanakan janji-janjinya setelah keduanya meninggal dunia, menyambung tali persahabatan yang tidak bisa
disambungnya kecuali dengan keduanya, dan memuliakan kenalan baik keduanya."(HR Abu Daud)

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

60. MENGAPA MANUSIA DICIPTAKAN DAN APAKAH TANGGUNGJAWABNYA ?

Perlu kita perhatikan tiga persoalan asas yang berkaitan dengan seluruh kehidupan kita. Persoalan-persoalan
tersebut ialah :

1. Dari manakah kita datang ?


2. Mengapakah kita didatangkan ?
3. Kemanakah kesudahan kita ?

Untuk mencari jawapan-jawapan yang tepat maka perlulah kita merujuk kepada apa telah dinyatakan oleh Allah
S.W.T. di dalam al-Quran al-Karim.

Persoalan Pertama : Dari mana kita datang ?


Jawapannya kita dapati dari Firman Allah S.W.T. :

“Wahai sekelian manusia! Jika kamu masih ragu-ragu terhadap hari qiamat sesungguhnya Kami (Allah S.W.T.)
telah jadikan kamu dari tanah, kemudian daripada air mani dan mani menjadi darah sampai ia menjadi sepotong daging
yang telah sempurna kejadiannya dan yang belum sempurna, supaya Kami beri keterangan kepada kamu dan Kami
tetapkan di dalam kandungan (rahim) ibu mengikut kehendak Kami, sampailah waktu tertentu maka Kami keluarkan
kamu dari kandungan ibumu menjadi kanak-kanak kemudian sampai kamu menjadi orang dewasa. Di antara kamu ada
orang yang dimatikan dan ada yang dipanjangkan hidupnya sampai terlalu tua hingga tidak dapat mengetahui apa-apa
sedangkan sebelumnya kamu mengetahui.” - Surah al-Hajj: ayat 5.
Dengan meneliti ayat tersebut dapatlah kita ketahui dari manakah datangnya kita dan terjawablah persolan
tersebut.

Persoalan Kedua : Mengapa kita didatangkan atau mengapa kita dijadikan oleh Allah S.W.T.?

Jawapan kepada persoalan ini terdapat di dalam Firman Allah S.W.T.:


“Tidak Aku (Allah) jadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri kepada-Ku.” - Surah az-Zariyat: ayat 56.

Para ulama’ muktabar telah menghuraikan pengertian ibadah itu dengan panjang lebar yang mana perkataan ibadah ada
kesyumulannya (kesempurnaannya) dan mempunyai runag lingkup yang luas, tidak semata-mata terhad kepada fardhu
solah, puasa, zakat dan haji semata-mata, bahkan tugas dan kewajipan kita di dunia ini adalah beribadah dan
memperhambakan diri kepada Allah S.W.T. berdasar Firman-Nya tersebut.

Untuk menepati kehendak ibadah dalam seluruh hidup ini maka setiap perbuatan yang kita lakukan itu mestilah
semata-mata karena Allah S.W.T. serta mengikut betul-betul arahan yang telah disampaikan oleh Rasulullah S.A.W..

Jika demikian segala makanan, minuman, pelajaran, pekerjaan, pendidikan jasmani, perkahwinan dan mendidik
anak adalah merupakan jalan-jalan atau faktur-faktur yang membantu kita untuk taatkan Allah S.W.T. serta teguh
beribadah kepada-Nya. Juga menjadikan kita bertaqarrub (menghampirkan diri) kepada Allah S.W.T.. Ini bermakna
rumah, sekolah, kilang, pejabat, sawah ladang, padang permainan, gedung perniagaan dan sebagainya adalah medan
beribadah. Bahkan seluruh bumi Allah S.W.T. ini merupakan ‘masjid’, tempat menunaikan ibadah dalam realiti
kehidupan.

Sehubungan dengan itu Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah telah menyatakan bahwa: “Setiap perkara yang telah
Allah S.W.T. perintahkan hamba-hamba-Nya melaksanakan adalah dikira sebagai ibadah. Ibadah yang meliputi apa
sahaja yang diredhai oleh Allah S.W.T. sama ada tutur kata, perbuatan dan tingkah laku.”

Prof. Dr. Yusuf Qaradhawi menyatakan di dalam bukunya, al-’Ibadah Fi al-Islam, bahwa: “Sesungguhnya
beribadah kepada Allah S.W.T. tidaklah terhad kepada mengerjakan solah, puasa, zakat dan haji dan perkara yang
berkaitan dengannya seperti tilawah al-Quran, zikir, berdoa, beristighfar dan sebagainya sahaja sebagaimana fahaman
sesetengah golongan Islam (yang mendakwa Islam). Ramai yang telah menyangka bahwa apabila mereka telah
menunaikan fardhu-fardhu dan syiar-syiar yang tersebut bererti mereka telah manyempurnakan hak Allah S.W.T.
terhadap mereka sepenuhnya. Mereka menyangka sudah selesai ditunaikan kewajipan ‘Ubudiyyah terhadap Allah
S.W.T.. Pada hal tanggapan tersebut meleset daripada hakikatnya yang sebenar”.

Beliau membuat penjelasan lagi bahwa: “Tidaklah dikira ibadah kepada Allah S.W.T. jika seseorang itu
berfahaman: Aku solah, aku berpuasa, aku berzakat dan aku menunaikan haji tetapi aku bebas makan daging babi,
minum arak, makan riba, berjudi serta menolak hukum-hukum syariat Allah S.W.T. yang tidak sesuai dengan
pandanganku. Juga tidak dikira ibadah kepada Allah S.W.T. bagi orang yang menganggap ibadahnya hanya berada ketika

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

di kawasan masjid, tetapi apabila ia keluar dari masjid dan mencebur diri dalam bidang-bidang kehidupan lain dia
menjadi hamba kehendak dirinya, bebas mengikut kehendak hawa nafsunya dengan tidak menghiraukan hukum-hukum
Allah S.W.T.”

Oleh karena itu maka setiap orang yang terkeliru mesti memperbetulkan fahamannnya kembali mengenai Islam
dan ibadah kepada Allah S.W.T..

Semoga seluruh kehidupannya berada dalam keredhaan Allah S.W.T.. Cukuplah bagi seseorang Muslim itu
berfikir bahwa ia adalah Khalifah Allah S.W.T. di muka bumi ini untuk menjalankan tugas dan arahan Allah S.W.T.
serta melaksanakan kewajipan ber’ubudiyyah kepada Allah S.W.T. semat-mata. Memadai ia berbuat demikian untuk
mencorakkan segala jenis amalannya dengan corak Islam hinggalah segala perkataan, perbuatan dan diamnya itu ibadah
kepada Allah S.W.T..

Menurut al-Qaradhawi lagi bahwa ibadah itu merangkumi dua tugas besar yang menjadi teras bagi semua
perkara yang tersebut sebelum ini. Tugas tersebut ialah :

1. Menyeru kepada kema’rufan dan mencegah daripada kemunkaran.


2. Berjihad ke jalan Allah S.W.T..
Menurut huraian asy-Syahid Sayyid Qutb bahwa kerja-kerja menyuruh kepada ma’ruf serta mencegah daripada
munkar tidak boleh dipandang ringan. Umat ini tidak berjaya selagi ma’ruf tidak tertegak sebagai ma’ruf dan munkar
tidak dimusnahkan sebagai munkar. Untuk melaksanakan tugas yang besar itu maka perlulah kepada pembentukan
Ummah. Ummah yang tertegak atas dasar Iman kepada Allah S.W.T. dan Persaudaraan karena Allah S.W.T. agar
hukum-hukum Allah S.W.T. terlaksana, kerja-kerja ma’ruf berjalan dengan senang, kebenaran mengatasi kepalsuan,
kebaikan sentiasa disokong dan kemungkaran sentiasa di tentang. Untuk sampai kepada ummah Islam sedemikian maka
jihad yang berterusan diperlukan dan mengikuti jalan-jalan yang betul sebagaimana yang telah digariskan oleh Rasulullah
S.A.W.

Persoalan Ketiga : Kemanakah kesudahan kita?

Persoalan ini tidak memerlukan huraian yang panjang karena setiap orang yang menyedari asal-usulnya serta
mengetahui tugas kewajipannya, maka InsyaAllah ia akan menyedari pula ke manakah kesudahannya. Walaupun
demikian jawapannya tetap telah dinyatakan oleh Allah S.W.T. dalam FirmanNya:

“Sesungguhnya kepada Tuhan (Allah) kesudahan kamu (tempat kembali). Dialah yang membuatkan kamu
tertawa dan Dia juga yang membuatkan kamu menangis. Dialah yang mematikan kamu dan menghidupkan kamu
kembali.” - Surah an-Najm: ayat 42-44.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

61. TAQWA-1

ASSALAMUALAIKUM Saudara/i ku yang disayangi, dikasihi, diingati dan dirahmati Allah Ta'ala sentiasa.

Izinkan saya membicarakan perihal "Taqwa", dalam sesi bicara ilmu Allah. Semoga kita sama-sama dapat menghayati
dan beramal dengan apa benar! InsyaAllah.......Amin!

RAMAI orang menyebut perkataan taqwa. Biasanya perkataan ini dikembarkan dengan Iman. Iman dan taqwa. Apakah
taqwa itu??? Dan bilakah kita boleh bertakwa kepada Allah??? Apakah setiap hari, kita perlu bertaqwa kepadaNya, atau
macam mana???

Al-Imam Al-Ghazali rahimahullah menerangkan bahwa perkataan "taqwa" adalah berasal dari kata "Wiqayah" yakni
terpelihara dari kejahatan, karena adanya keinginan yang kuat untuk meninggalkan kejahatan itu. Terpelihara diri kita
kepada Allah, tidak melakukan kejahatan dan sentiasa melihat kemuliaan kita terhadapNya.

Taqwa bukan takut seperti mana yang disebut oleh Tok Imam di surau atau masjid. Pengertian taqwa sebagai "takut"
adalah pengertian yang ortodoks. Bukan bererti takut kepada Allah. Takut kepadaNya itu hanya sebahagian sahaja, takut
dalam erti kata mengerjakan suruhanNya. Dalam taqwa itu sendiri ada cinta, kasih, sayang, hormat, berani, cemas, harap
dan sebagainya. Taqwa adalah perlaksanaan dari hakikat Iman kita kepadaNya.

Pengertian biasa taqwa ialah menyerah kepada Allah. Penyerahan ini biasanya dilakukan setelah kita berusaha. Karena
kita tidak dapat menentukan sesuatu yang kita hajati itu, dapat ataupun tidak. Meskipun kita sudah berusaha sekeras
mungkin, tetapi kita belum pasti mendapatnya. Maka saat itu kita harus bertaqwa.

Firman Allah Ta'ala, bermaksud :"Hai orang-orang berIman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakan perkataan
yang baik, nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalan dan mengampuni bagi dosa-dosamu. Dan barang siapa
yang mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia mendapat kemenangan yang besar."
[Al-Ahzab : 70-71]

Dari hakikat dan konsep itu jelas menunjukkan konsep "hamba dan Rabbi" masih wujud. Konsep itu demi menyatakan,
antara manusia dengan Tuhan masih ada "gap". Masih ada batasan dan disempadanan oleh kekuasaanNya.

Benarkah pengertian taqwa itu begitu???

Kalau benar begitu, apa maknanya kita ber"Tuhan" kepada Allah yang berkuasa, karena kita masih disuruh berikhtiar
sebelum mendapatkan. Kenapa ia tidak berikan terus. Dan setelah berikhtiar itu, belum pasti lagi sesuatu yang kita ingini
itu sama ada dapat ataupun tidak??? Kalau begitulah caranya, bermakna pertolongan Allah itu tidak secara "direct" dan
percuma sahaja, malahan menuntut kita berusaha sekeras mungkin. Apa kata kalau kita berusaha tanpa menyerah
(taqwa) kepadaNya???

Berbalik kepada pengertian taqwa itu tadi, di dalam al-Quran al-Karim ada menerangkan kata "taqwa" dalam beberapa
erti maksud, di antaranya :

1. Taqwa bererti takut, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, maksudnya : "Dan hanya kepada Allah anda bertaqwa."
[Al-Baqarah : 41]

2. Taqwa yang bererti "ketaatan dan ibadah", Allah Ta'ala berfirman, bermaksud : "Hai orang-orang yang berIman,
bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali anda mati melainkan dalam
keadaan berugama Islam." [Ali-Imran : 102]

3. Taqwa yang bererti "bersih hati dari dosa", Allah Ta'ala berfirman, bermaksud : "Dan barangsiapa yang taat kepada
Allah dan RasulNya dan takut kepada Allah dan bertaqwa kepadaNya, maka mereka adalah orang-orang yang
mendapat kemenagan." [An-Nur : 52]

KARENA banyaknya pengertian taqwa, maka menurut pendapat para Sufi erti yang terakhir inilah yang mereka
maksudkan sehingga mereka menyimpulkan, "taqwa itu ialah terpeliharanya hati dari pelbagai dosa yang mungkin
terjadi, karena disebabkan adanya kemahuan yang kuat untuk meninggalkannya, oleh yang demikian manusia terpelihara
dari segala perbuatan kejahatan yang tidak diredhoi oleh Allah dan RasulNya."

Kesimpulannya bolehlah dikatakan bahwa maksud taqwa itu disimpulkan dengan dua pengertian iaitu "taat dan takut".
Dengan adanya dua pengertian ini, manusia sentiasa berwaspada dan berhati-hati apabila mereka hendak melakukan

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

sesuatu perkara, persoalan dan pekerjaan yang dilarang oleh Allah dan RasulNya. Inilah pengertian taqwa yang
disimpulkan maksudnya oleh Al-Harith ash-Sufi.

Al-Imam Al-Ghazali rahimahullah menerangkan berkenaan taqwa : "Taqwa ialah ketundukan dan ketaatan terhadap
perintah Allah dan menjauhi segala apa yang ditegahNya."

Dengan pengertian-pengertian di atas ini, maka dapatlah disimpulkan bahwa taqwa itu ialah terpelihara diri dari segala
macam dosa yang mungkin berlaku, oleh itu hendaklah dilaksanakan apa yang diperintah dan meninggalkan segala apa
yang dilarang oleh Allah.

Taqwa adalah suatu tingkat atau maqam kehidupan para Sufi, taqwa juga adalah merupakan suatu tatacara untuk
mengatasi nafsu manusia, yang mana nafsu itu adalah merupakan suatu musuh yang terberat dan sukar diatasi, dan
membinasa bukan hanya pada diri sendiri bahkan masyarakat keseluruhannya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa manusia adalah seakan-akan (mirip) binatang karena sama-sama memiliki
hawa nafsu, dan ada keserupaannya dengan sifat Malaikat karena sama-sama memiliki alam pemikiran. Disebabkan
adanya keserupaan ini, kadangkala nafsu manusia yang lebih menonjol sehingga nilai dirinya ke darjat kebinatangan
lebih rendah lagi, tetapi mungkin juga martabat dan harakah (pergerakan) manusia meningkat naik, karena alam
pemikirannya dapat menguasai nafsunya, sehingga merupakan tabi'i Malaikat malah lebih dari itu, disebabkan
ketaqwaannya. Oleh itu, taqwa adalah untuk meninggikan taraf kedarjatan (upgrading) pergerakan manusia ,
mengangkat martabat dirinya dari alam kehaiwanan ke alam keinsanan yang sebenar. Allah Ta'ala membuat pengakuan
yakni manusia yang paling mulia di sisiNya ialah hamba yang paling taqwa, sebagaimana Allah Azzawajalla berfirman,
yang bermaksud : ”Hai manusia! Sesungguhnya Kami telah jadikan anda dari laki-laki dan perempuan, dan Kami telah
jadikan anda beberapa bangsa dan puak, supaya anda berkenal-kenalan; sesungguhnya semulia-mulia anda di sisi Allah,
ialah orang yang paling taqwa di antara anda.” [Al-Hujurat : 13]

Di samping itu taqwa adalah membawa manusia ke ambang pintu kebahagiaan, kebahagiaan dunia dan akhirat. Di dunia
menjadi manusia yang mulia, dilapangkan rezekinya, diselamatkan dari pelbagai bencana, dan pada Hari Akhirat kelak
mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhannya. Jadi punca asal taqwa adalah sumber dari pelbagai kebaikan dan sumber
kebahagiaan yang hakiki.

Rasulullah SAW bersabda, bermaksud :

"Telah datang seorang laki-laki kepada Rasululla SAW berkata : Wahai Nabi Allah, berikan wasiat kepadaku." Rasulullah
SAW menjawab "Bertaqwalah kepada Allah, karena ia (taqwa) adalah kumpulan segala kebaikan." [Dharis dari Abu
Said]

Selanjutnya untuk pengetahuan umum, Al-Imam Al-Ghazali rahimahullah telah membagi taqwa kepada tiga caranya;
taqwa dari kemusyrikan, taqwa dari bid'ah dan taqwa dari kemaksiatan, dan ikutilah pembicaraannya di bawah ini :

1. TAQWA DARI KEMUSYRIKAN.


Syirik adalah suatu perkataan yang dipergunakan sebagai lawan dari kata Tauhid. Jika Tauhid adalah merupakan
keyakinan yang menganggap tiada Tuhan melainkan Allah, Allah adalah merupakan sumber cipta, tidak ada sesuatu
yang menyamaiNya, baik Zat, Sifat dan perbuatanNya, maka syirik adalah merupakan suatu keyakinan yang
memperTuhankan selain Allah, menganggap ada Zat, Sifat dan Afa'al yang serupa dengan Zat, Sifat dan Afa'al Allah.

Para Sufi membagi syirik menjadi dua, iaitu Syirik Akbar (syirik besar) dan Syirik Asghar (syirik kecil). Yang
dimaksudkan dengan syirik akbar yakni apabila terdapat dua unsur, iaitu unsur perbuatan dan unsur keyakinan. Unsur
perbuatan adalah seperti menyembah berhala dan unsur keyakinan pula ialah berhala yang disembah memang
dianggapnya sebagai Tuhan atau mempunyai kekuasaan seperti Tuhan. Dan yang kedua syirik asghar atau juga
dinamakan Syirik Khafi (dosa tersembunyi) yang hanya terdapat satu unsur saja, yakni unsur keyakinan, iaitu seperti sifat
riya' dalam ibadah yang mana tubuh kasarnya menyembah kepada Allah, tetapi keyakinan hatinya mengharap balasan
dari ibadahnya, bukan karena Allah. Mengenai syirik asghar ini, Rasulullah SAW bersabda, bermaksud : "Setakut-takut
yang kutakuti terhadap anda ialah syirik kecil. Baginda ditanya apa yang dimaksudkan dengan syirik kecil? Rasulullah
SAW menjawab : "Ialah riya'." [Ahmad dari Muhammad bin Lubaid]

2. TAQWA DARI BID'AH.


Perkataan bid'ah ialah lawan dari sunnah, bid'ah dapat dimaksudkan dengan sesuatu perbuatan yang tidak pernah
dilakukan oleh Rasulullah SAW dan juga tidak ada dasarnya sama ada dari sunnah sendiri atau dari al-Quran.

Dalam kitab "Subulus Salam" karangan San'ani telah membahagi bid'ah menjadi dua macam, yakni "bid'ah dhalalah"
(mengada-ada yang sesat) dan "bid'ah hasanah" (mengada-ada yang baik). Pengertian bid'ah hasanah ialah suatu
perbuatan yang tidak ada tercatit dalam al-Quran al-Karim dan sunnah, sungguhpun begitu telah dianggap perlu dan

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

baik jika dilaksanakan, sebagaimana telah berlaku di zaman Saiyidina Abu Bakar al-Siddiq r.a. berkenaan pembukuan al-
Quran, penetapan imam tetap dalam Sembahyang (solat) Tarawih di zaman Khalifah Umar Ibnu Khattab r.a.,
mendirikan sekolah ugama, rumah sakit dan sebagainya.

Bid'ah dhalalah pula ialah perbuatan atau keyakinan yang tidak ada dasarnya sama sekali dari al-Quran al-Karim
mahupun sunnah, bahkan bertentangan dengan asas dasar ajaran ugama Islam. Bid'ah dhalalah (tersesat) ini dapat dibagi
kepada dua bentuk : Bo;eh terjadi pada i'tiqad (kepercayaan) dan dapat pula terjadi pada ibadah. Bid'ah dhalalah boleh
terjadi pada i'tiqad yakni seperti keyakinan golongan kaum mazhab Mu'tazilah-Qadariyah, bahwa Allah tidak
mempunyai sifat dan tidak mengetahui melainkan yang "kulli" (asal kejadian) saja, dan juga tidak mengetahui yang
"juz'i" (peristiwa yang terperinci). Dalam keyakinan golongan kaum "Islam Negro" (The Black Muslim) mengatakan
bahwa Allah berwarna hitam melahirkan manusia yang berkulit hitam, sedang iblis berwarna putih melahirkan manusia
yang berkulit putih. Dalam persoalan mengerjakan ibadah sebagai contohnya sembahyang (solat) golongan kaum Syi'ah
Ismailiyah bersujud di hadapan gambar Agha Khan yang diapit oleh dua batang lilin, dan sembahyang (solat) golongan
kaum Islam berkulit hitam (The Black Muslim) hanya berdiri saja tanpa sujud dan ruku, malah memakai sepatu bahkan
menghadap ke mana saja yang disukai.

Dari contoh-contoh di atas ini, bahwa maksud taqwa mengandungi memelihara diri dari bid'ah dhalalah, sama ada
dalam bentuk keyakinan mahupun dalam ibadah, karena bid'ah seperti ini bertentangan dengan ajaran ugama yang
hakiki. Dalam persoalan dan hal yang sedemikian, Rasulullah SAW bersabda, bermaksud :

"Apa yang ditambah-tambah dalam perkara kami ini (ugama) yang tidak ada di dalam (ugama) maka dia tertolak."
[Bukhari & Muslim dari Aisyah]

3. TAQWA DARI KEMAKSIATAN.


Di atas telah saya terangkan maksud taqwa iaitu tunduk dan patuh terhadap perintah dan menghindarkan diri dari apa
yang dilarang, maka pasangan taqwa ialah maksiat.

Jika Imam Al-Ghazali rahimahullah membagi taqwa menjadi dua cara iaitu : "taqwa lahir" dan "taqwa batin", maka
demikian juga beliau bagi maksiat menjadi maksiat lahir dan maksiat batin.

Yang dimaksudkan dengan maksiat lahir ialah segala macam kejahatan yang dilakukan oleh anggota tubuh manusia
seperti mata, telinga, mulut, kaki, tangan dan perut. Maksiat batin pula ialah merupakan fikiran-fikiran jahat atau sifat-
sifat keji, tercela yang dilakukan oleh hati manusia.

Demikianlah pembahagian sifat taqwa oleh Al-Imam Al-Ghazali rahimahullah, mudah-mudahan tidak terkeliru
pengertian dengan pengertian taqwa yang sebenar sebagaimana yang telah diterangkan di atas ini.

Di samping itu, Imam al-Qusyairi menukil perkataan Ibnu 'athaillah r.a., yang mana beliau berkata : "Taqwa terbagi
kepada dua macam, iaitu taqwa lahir dan taqwa batin. Taqwa lahir itu ialah dengan memelihara hukum-hukum Allah
yang telah ditetapkanNya dan taqwa batin pula ialah dengan menanamkan niat yang suci dan keikhlasan dalam
beramal."

Seterusnya Imam al-Qusyairi berkata, bahwa para Sufi mengatakan : "Taqwa bagi orang umum ialah taqwa dari
kemusyrikan, bagi orang yang khawash (khas) dari kemaksiatan, bagi para Aulia' (Wali Allah) dari kepergantungan
kepada usaha dan bagi para Nabi dari menyandarkan taqwa itu sendiri kepada perbuatannya sendiri."

Para Sufi berkeyakinan bahwa ketaqwaan itu akan dapat dicapai karena dengan adanya dorongan jiwa yang kuat, dan
dorongan ini mereka katakan ada tiga :
1. Meningkatkan taqwa terhadap sesuatu yang belum diperolehi.
2. Meningkatkan sikap lapang dada (redho) terhadap apa yang sudah diperolehi.
3. Meningkatkan kesabaran terhadap yang hilang dari tangannya.

Inilah erti - makna taqwa yang menjadi sikap hidup para Sufi, kaum yang menginginkan ketinggian rohani dan
kebersihan sikap jiwa, yang menjadi bekal pulang ke alam akhirat.

KESIMPULAN

Pengertian Hakikat Taqwa.

Kalau kita kembali kepada hakikat manusia dan hakikat Allah, sebenarnya kedudukan manusia dengan Allah itu saling
kait berkaitan.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

[Apabila ini saya sebutkan, itu bukanlah bermakna manusia ini TUHAN! Manusia tidak akan menjadi TUHAN! Jadi
janganlah keliru dan terkeliru dengan setiap tafsiran saya ini di dalam menginterpretasikan kedudukan antara manusia
dengan TUHAN! - Please!]

Perhubungan itu seolah antara dua nama yang mewujudkan satu benda. Perhubungan yang cukup erat, rapat intim dan
akrab sekali. Umpama perhubungan jasad dengan roh, jika dipisahkan menyebabkan salah satunya akan pincang seperti
lagu tanpa irama."

Perhubungan manusia dengan Tuhan laksana roh dengan jasad. Jika jasad tidak ada roh tidak akan wujud (nampak).
Begitu juga kalau tidak ada roh, jasad tidak akan bergerak dan dinamakan hidup.

Dari kenyataan di atas maka jelas kepada kita bagaimana hubungan manusia dengan Allah, ia begitu kemas sekali. Di
sini bila kedudukan sudah demikian, maka akan timbul pertanyaan, apakah gunanya taqwa atau pun penyerahan itu.
Atau bagaimanakah erti penyerahan itu sebenarnya.

Karena kedudukan manusia itu begitu sama rata dengan Alah, penyerahan yang dimaksudkan tadi, bukan karena
mengharapkan Allah membantunya. Sebaliknya kita menyerah kepada diri kita sendiri di atas ketentuan Allah yang kita
pilih sendiri. Penyerahan itu sebagai syarat menyetakan kesetiaan kita pada janjinya, padahal pada hakikatnya kita
sendirilah yang mula memilih (merancang) apa yang kita kehendaki.

Taqwa ini juga terbahagi kepada dua bentuk dan tahap. Pertama Taqwa Akal, kedua Taqwa Hakikin. Taqwa akal yang
boleh dilakukan setelah akal memberi isyarat ianya boleh dilakukan setelah akal memberi isyarat ianya boleh dilakukan
mengikut situasi dan kondisi tubuh (kemampuan) daya usaha kita. Dan kedua, taqwa hakikin ataupun taqwa mutlak
menyerahkan kepada Allah di mana tidak ada persambungan dan kira bicara dengan akal lagi. Peringkat taqwa hakikin
ini biasanya dimiliki oleh mereka yang sudah mencapai ke martabat nafsu tertinggi, sekurang-kurangnya muthmainah,
yang mana hidup dan mati mereka di atas tentuan Allah, kalau ia sakit ia tidak berubat, kalau ia lapar ia tidak makan dan
kalau harimau datang padanya dia tidak akan cabut lari. Sampai begitu sekali!

Dalam konsep taqwa ini, akal mempunyai tugas utama. Akal, diri kita sendiri akan memilih apa yang kita hendaki itu.
Akal akan mengselektifkan sesuatu. Kalau akal memilih yang buruk, maka Allah akan menganugerahkan sesuatu yang
buruk kepada kita.

FirmanNya, bermaksud : "Bermohonlah kepadaKu, Aku akan perkenankan." [Al-Mukmin : 60]

Misalnya dihadapan ada unggun api, yang panas menyala. Kita sudah tahu, mengikut hukum adat api itu panas dan
boleh membakar. Kalau kita masuk juga dalam unggun api itu, maka sudah pasti kita akan hangus. Sebaliknya, kalau kita
melakukan taqwa hakikin, sebenar-benar tawaqal, maksudnya kita menyerah bersama Allah, Allah memelihara kita, kita
memelihara syariatNya, ketika inilah penentuan mutlak tadi bergantung kepada Allah.

Walaupun kita menghadapi bahaya yang jelas pada zahir, insyaAllah kita tidak akan menerima apa-apa musibah. Ini telah
terbukti dengan apa yang berlaku kepada Nabi Ibrahim a.s. Walaupun beginda dicampak ke dalam api yang marak
menyala. oleh Namrud, namun dia tidak hangus. Seurat bulu romanya pun tidak hangus. Taqwa seperti Nabi Ibrahim
a.s. itulah yang kita mahukan.

Jadi kalau kita hendak bertaqwa, taqwalah kita seperti mana Nabi Ibrahim a.s. itu. Dan taqwalah kita kepada diri kita
sendiri, maknanya menyerah kepada kebolehan dan kemampuan diri kita sendiri. Ukurlah kemampuan dan kesediaan
kita dulu. Kalau kita rasa tidak mampu, maka hendaklah kita berikhtiar dan jangan melakukan taqwa yang yang hakikin
itu. Seandainya kita perlakukan juga, sudah pasti kita akan menerima nasib yang buruk!

Wallahu ta'ala a'lam.......

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

62. TAQWA-2

Saudara yang bertanya, di sini saya cuba utk berkongsi ilmu & pengetahuan yg saya miliki.Sebelum itu, maaf kiranya
terdapat kekurangan atau kecacatan... Diminta agar semua netters dpt menegur sekiranya ada maklumat yg tersilap di
sini.
1. Orang yg bertaqwa ialah orang yg menunaikan solat & percaya kpd perkara yg ghaib spt syurga, neraka, hari akhirat
& lain2. Oleh itu, kita hendaklah menunaikan solat & tidak bakhil utk membelanjakan harta.
2. Di antara ciri2 orang yg bertaqwa ialah :
a. Berusaha membentuk diri mematuhi perintah Allah.
b. Beriman kepada kitab2 Allah.
c. Percaya kpd perkara2 ghaib spt hari kiamat, syurga, neraka, pahala & serta lain2.
d. Mendirikan solat & membelanjakan harta pd jalan Allah.

3. Antara dalil yang saya ketahui ialah (dalil naqli) "Maksud Firman Allah : Alif, Lam, Mim, Al-Qur'an sebuah kitab
yang tidak diragui, sebagai hidayah kepada orang yang bertaqwa. Iaitu mereka yang beriman kepada perkara yang
ghaib, mendirikan solat dan membelanjakan sebahagian rezeki yang kami kurniakan kepada mereka. Mereka
beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepada engkau(Muhammad) dan kitab-kitab yang terdahulu sebelum
engkau serta yakin akan hari akhirat.Mereka itulah yang mendapat hidayah Allah dan beroleh kejayaan." (surah Al-
Baqarah : ayat 1-5)

Saya rasa setakat ini yg termampu saya bantu saudara "Khairul". Mungkin di sana ramai ahli ilmuan yang dpt membantu
saudara & memperjelaskan lagi maksud taqwa.

Segala yang baik itu datang dr Allah & sebaliknya atas kekurangan diri saya sendiri.
Maksud Firman Allah : "Sesungguhnya di samping kesukaran ada kemudahan" ( surah Al-Insyirah ayat 6 )

TAKWA
KALIMAH "takwa" (al-taqwa) biasanya diterjemahkan sebagai "takut". Makna harfi ini tidak menepati takrif takwa itu.

Mengikut Imam al-Ghazali rahimahullah, kalimah taqwa yang terdapat di dalam al-Quran al-Karim membawa tiga
makna :
- Pertama, bermakna takut, gerun atau ngeri (haybah). Antara firman Allah Taala yang tersisip kalimah takwa yang
membawa makna tersebut ialah : Dan bertakwalah (takutilah) suatu hari yang kamu akan dikembalikan kepada
Allah. (2 : 281)
- Kedua, bermakna taat. Contohnya seperti yang terdapat dalam firman Allah yang maksudnya : Hai sekalian orang
yang beriman, bertakwalah (taatlah) kepada Allah dengan sebanr-benar takwa (taat). (3 : 102)
- Ketiga, mengandungi maksud, menyucikan hati daripada dosa. Contohnya dalam firman Allah yang mafhumnya:
Dan sesiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka itulah
orang-orang yang beroleh kemenangan. (24 : 52)

Kalimah "bertakwa" dalam ayat terakhir di atas bukan lagi bermakna taat atau takut, karena kalimah-kalimah "taat" dan
"takut" telah disebutkan sebelumnya. dalam ayat di atas. Jadi "bertakwa" dalam ayat di atas bermaksud, menyucikan hati
daripada dosa. Makna yang ketiga inilah merupakan takrif kepada istilah takwa. Mengikut para ulamak: "Takwa itu ialah
menyucuikan hati daripada dosa, sehingga menguatkan azam untuk meninggalkan dosa dan seterusnya memelihara diri
daripada segala maksiat".

Imam al-Ghazali membuat kesimpulan : Bahwa takwa itu ialah menjauhkan setiap apa yang ditakuti akan membawa
mudharat kepada agama. Bandingannya ialah berpantang bagi orang yang mengidapi penyakit. Adapun berpantang
daripada melakukan perkara-perkara yang membawa kerosakan kepada agama pula ialah "bertakwa". Faktor-faktor yang
mendatangkan kerosakan agama seseorang itu terbahagi kepada dua :
- Pertama, kejahatan asli : Maksud kejahatan asli itu ialah segala perbuatan haram, meliputi segala tegahan Allah Taala
dan larangan dalam agama Islam.
- Kedua, kejahatan bukan asli : Maksudnya, perbuatan yang halal (harus) tetapi dilakukan secara berlebih-lebihan atau
melampaui batasan (al-fudhul). Biasanya dilakukan tanpa kawalan untuk memenuhi keinginan nafsu kebinatangan.
Dalam hal ini termasuklah juga segala perlakuan yang ditegah oleh adat atau adab yang telah diterima umum untuk
mendapat kebaikan atau kebajikan.

Kedua-dua faktor tersebut hendaklah dijauhi karena salah satu atau kedua-duanya akan membawa kehancuran kepada
agama dan diri sendiri. Faktor yang kedua itu, umpamanya, boleh merangsangkan runtunan nafsu ammarah dan
seterusnya membawa orang yang terlibat ke bidang maksiat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

Berkata Imam al-Gazali : "Janganlah berlebihan melakukan perbuatan walaupun yang tidak mudarat karena ditakuti
akan membawa mudarat. Makan terlalu kenyang, misalnya, boleh mendatangkan pelbagai penyakit dan tabiat buruk.
Demikianlah juga, berlebihan dalam yang halal itu, hendaklah ditinggalkan karena ditakuti akan tergelincir ke dalam yang
haram pula".

Apabila seseorang itu berjaya membebaskan diri daripada pengaruh maksiat, berkat kekuatan azam, kemantapan iman
dan mendapat taufik daripada Allah SWT, maka orang itu disifat sebagai orang bertakwa, sebagaimana tersebut dalam
Hadis Rasulullah s.w.a yang mafhumnya : Sesungguhnya mereka dinamakan muttaqiin (orang-orang yang bertakwa)
karena mereka meninggalkan apa yang mendatangkan mudarat kepada mereka dan menjaga diri mereka.

Pada keseluruhannya, takwa (yang bermaksud menyucikan hati daripada dosa) itu terbahagi kepada tiga :

- Takwa daripada menyekutui Allah (syirik),


- Takwa daripada bidaah (bid'ah),
- Takwa daripada segala hukum tegahan syarak (maksiat syar'iyyah).

Ketiga-tiga jenis takwa tersebut terkandung dalam ayat al-Quran al-Karim sebagaimana berikut, mafhumnya : Tidak
berdosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shalih karena memakan makanan (haram) masa yang
lalu, apabila merekabertakwa dan beriman serta mengerjakan amalan shalih, kemudian mereka bertakwa dan beriman,
kemudian mereka bertakwa dan berbuat kebaikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (5 : 93)

Tiga kalimah takwa - bertakwa - dalam ayat di atas masing-masing dengan pengertiannya dan masing-masing
berpasangan dengan kalimah iman - beriman dan berbuat kebajikan.

Mengikut al-Ghazali, maksud takwa yang pertama ialah bertakwa daripada syirik, kerama iman (beriman) yang
mengiringinya itu berkaitan dengan kepercayaan dalam aspek akidah (tauhid). Maksud takwa yang kedua ialah bertakwa
daripada bidah, dan iman (beriman) pasangannya itu ialah berikrar dan meyakini syariát Islam (ajaran al-sunnah wal-
jamaa'ah).

Manakala takwa yang ketiga bermaksud, bertakwa daripada maksiat syar'iyyah, karena berbuat kebaikan (ihsan) itu
bermaksud mengerjakan amalan taat dan beristiqamah dalam amalan yang menatangkan kebajikan kepada diri sendiri
dan orang ramai.

Darjat Takwa :

Menurut al-Ghazali: Darjat takwa yang paling tinggi ialah meninggalkan kedua-dua faktor yang membawa kerosakan
kepada agama (kejahatan asli dan kejahatan bukan asli) tersebut. Inilah ciri takwa yang sebenarnya. Apabila seseorang
berjaya mencapai darjat takwa yang tertinggi ini, maka bermakna dia telah bertakwa kepada Allah Taala dengan dengan
matanya, telinganya, lidahnya, perutnya, anggota sulitnya dan keseluruhan anggota badannya. Ini bermakna dia
menyerahkan seluruh tubuh badannya itu semata-mata kepada Allah Taala. Ini juga bermakna dia telah mengekangkan
nafsunya dengan lijam ul-taqwa (kekangan takwa). Ringkas kata, sesiapa yang berkehendakkan darjat takwa yang
tertinggi, hendaklah dia memelihara anggotanya yang lima, iaitu mata, telinga, lidah atau mulut, hati dan perutnya
daripada segala yang membawa mudarat kepada pegangan dan amalan agama.

Kelebihan Takwa :

Terdapat banyak ayat dalam al-Quran al-Syariif yang mengandunngi kalimah takwa yang dihubungkaitkan dengan segala
kebajikan, kebahagiaan dan ganjaran pahala. Pada keseluruhannya, kebajikan, kemenangan dan kebahagiaan hasil
daripada bertakwa itu terbahagi kepada tiga :
I. Pertama: Diberi taufik (kuat mengerjakan taat) oleh Allah Taala. Allah Taala berfirman, mafhumnya: Dan
ketahuilah kamu, bahwa Allah berserta dengan orang-orang yang bertakwa (yakni memberi bantuan dan
kemenangan). (2 : 194).
II. Diperbaiki amalan dan diampuni dosa oleh Allah Taala. Firman Allah Taala, mafhumnya : Hai sekalian yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah kata-kata yang benar, pasti Allah akan memperbaiki amalan
kamu dan mengampuni dosa kamu. (33 : 70 dan 71)
III. Diterima amalan oleh Allah Taala. Mafhum firman Allah Taala mengenai hal ini ialah : Katanya (Habil),
sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban / amalan) daripada orang-orang yang bertakwa. (5 : 27)

Demikianlah juga perkembangan kerja ibadat hamba Allah itu melalui tiga peringakt, iaitu mula-mula diberi taufik dan
keupayaan oleh Allah Taala sehingga timbul minat, lalu rajin dan tekun mengerjakan amal ibadat. Kemudian, diperbaiki
amalan itu sehingga mencapai kesempurnaannya. Akhirnya, amalan hamba Allah itu diterima oleh Allah Taala.
Semuanya itu adalah berkat daripada takwa. Selain daripada tiga manfaat tersebut, banyak lagi kelebihan dan manfaat
kurniaan Allah SWT kepada orang yang bertakwa. Antaranya :

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag


* Rohnya dunia adalah MANUSIA dan Rohnya manusia adalah AGAMA dan Rohnya Agama adalah DAKWAH *

1. Mendapat kepujian daripada Allah Taala, sebagaimana dalam firman- Nya yang bermaksud : Dan jika kamu
bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu adalah daripada urusan-urusan yang utama. (3 : 196).
2. Mendapat pemeliharaan atau perlindungan Allah Taala daripada musuh. Firman-Nya : Dan jika kamu bersabar dan
bertakwa, tipu daya mereka tidak sedikitpun memberi mudarat kepada kamu. (3 : 120)
3. Mendapat pertolonngan daripada Allah Taala, Firman-Nya yang bermaksud : Dan ketahuilah bahwasanya Allah
berserta dengan orang-orang yang bertakwa. (9 : 123)
4. Mendapat kelepasan daripada segala kepayahan dan mendapat razeki daripada Allah Taala. Maksud firman-Nya :
Dan sesiapa bertakwa kepada Allah, Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (daripada kepayahan) dan
mengurniakan razei kepadanya daripada punca yang tidak terduga. (65 : 2 dan 3).
5. Mendapat kasih daripada Allah Taala. Maksud firman-Nya : Maka sesungguhnya Allah Taala menyukai orang-orang
yang bertakwa. (3 : 76)
6. Mendapat kemuliaan dan kebesaran daripada Allah Taala. Firman-Nya yang bermaksud : Sesungguhnya yang paling
mulia di kalangan kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. (49 : 13)
7. Mendapat berita gembira (busyraa). Firman Allah, bermaksud : Mereka yang beriman dan tetap dalam keadaan
bertakwa, bagi mereka berita gembira dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (10 : 63 dam 64)
8. Mendapat kelepasan daripada api neraka. Firman Allah Taala, bermaksud : Kemudian kami akan menyelamatkan
orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang zalim di dalamnya (neraka) dengan keadaan belutut. (19 :
72)
9. Mendapat jaminan masuk syurga. Firman Allah Taala, bermaksud : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu
berada di dalam syurga. (15 : 45) Ternyatalah Ternyatalah, dengan ketakwaan, seseorang itu akan mendapat
kebajikan, kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat.

Pendidikan Agama Islam @ Abdurrahman,S.Ag

You might also like