Professional Documents
Culture Documents
Planet
Lintasan planet
Matahari
Dari gambaran model ini atom terdiri atas matahari sebagai inti atom dan
disekitar inti pada lintasan berbentuk lingkaran atau ellips beredar planet
sebagai elektron-elektron. Lintasannya mengelilingi inti dan membentuk
sesuatu yang disebut dengan kulit elektron (gambar 1.2).
First | Semester
2 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Elektron
Inti atom
Lintasan
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 3
Yang bertanggung jawab terhadap tenaga listrik kita sebut muatan listrik.
- - + + + -
Muatan Muatan Muatan
negatip positip tidak sama
First | Semester
4 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
a b
Elektron
Elektron Netron
+ + Proton
+ +
+ +
Proton
Lintasan
Atom netral terdiri atas muatan positip yang sama banyaknya dengan
muatan negatip.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 5
pada aturan tertentu. Namun jumlah elektron tetap selalu sama dengan
jumlah proton.
1.2.2 Ion
Atom kehilangan sebuah elektron, dengan demikian maka atom tersebut
memiliki lebih banyak muatan positipnya daripada muatan negatip. Atom
yang secara utuh bermuatan positip, melaksanakan suatu reaksi listrik,
yaitu menarik muatan negatip.
Atom yang ditambah/diberi sebuah elektron, maka secara utuh dia
bermuatan negatip dan menarik muatan positip.
Atom yang bermuatan seperti ini sebaliknya dapat juga menarik muatan
yang berbeda, berarti atom tersebut bergerak. Atas dasar inilah maka
atom seperti ini dinamakan ion (ion = berjalan, bhs. Yunani).
- - -
-
+ + +
First | Semester
6 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
- -
-
+ + +
-
- + + +
- -
-
- -
+ + +
- -
+ + +
-
- -
-
+ + +
Ion-ion atom
Elektron-elektron bebas
Gambar 1.7 Kisi-kisi ruang suatu logam dengan awan elektron
Ion-ion menempati ruang dengan jarak tertentu serta sama antara satu
dengan yang lain dan membentuk sesuatu yang disebut dengan kisi-kisi
ruang atau pola geometris atom-atom (gambar 1.7).
Elektron-elektron bergerak seperti suatu awan atau gas diantara ion-ion
yang diam dan oleh karenanya bergerak relatip ringan didalam kisi-kisi
ruang.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 7
- - -
+ + + +
+
-
- - - Tekanan listrik
+ + + + (Tegangan)
+
- - -
+ + +
+ +
- - - -
Kecepatan arus tergantung pada rapat arus (lihat bagian 3.6). Penghantar
logam dengan beban biasa maka kecepatan elektronnya hanya sebesar 3
mm/detik, tetapi gerakan elektron tersebut menyebarkan impuls
tumbukan mendekati dengan kecepatan cahaya c=300.000 km/detik. Oleh
karenanya dibedakan disini antara kecepatan impuls dan kecepatan
elektron.
Contoh :
First | Semester
8 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
1. Kecepatan : waktu :
2.
Penghantar ion
Termasuk disini yaitu elektrolit (zat cair yang menghantarkan arus),
peleburan (misal peleburan alumunium) dan ionisasi gas. Sebagai
pembawa muatan dalam hal ini adalah ion positip dan ion negatip. Biasa
disebut sebagai arus ion.
Arus listrik (arus ion) didalam suatu elektrolit, peleburan atau ionisasi gas
adalah merupakan gerakan terarah ion-ion bahan/zat cair. Dalam hal ini
termasuk juga sebagai transfer bahan/zat.
Termasuk dalam hal ini yaitu bahan padat, seperti bahan sintetis, karet,
kaca, porselen, lak, kertas, sutera, asbes, dan zat cair, seperti air murni,
oli, fet, dan juga ruang hampa termasuk disini gas (juga udara) dengan
aturan tertentu. Bahan-bahan tersebut sebagian juga dikenal sebagai
bahan isolasi, dengan demikian maka dapat mengisolasi bahan yang
berarus listrik.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 9
Arus elektron
First | Semester
10 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Lampu pij ar
Sakelar (Beban)
Penghantar
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 11
Pembangkit tegangan
+ Elektron-elektron
- - - - -
Beban (Tahanan R)
First | Semester
12 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Pembangkit tegangan
Arah arus secara teknik
+ Arah arus elektron
-
Beban
Gambar 1.12 Arah arus elektron dan Arah arus secara teknik
Ampere adalah satuan dasar yang sah untuk kuat arus listrik
1 kA = 1 K iloampere = 1000 A = 10 3 A
1 mA = 1 Milliampere = 1/1000 A = 10-3 A
1 A = 1 Mikroampere = 1/1000000 A = 10-6 A
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 13
First | Semester
14 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Jawaban :
Arus
Kawat dengan luas penampang kecil telah membara, sementara itu kawat
yang luas penampangnya besar masih belum memperlihatkan reaksi
panas.
Meskipun pada kedua kawat mengalir arus yang sama, penghantar dengan
luas penampang kecil panasnya lebih kuat. Jadi untuk pemanasan kawat
tidak hanya dipengaruhi oleh arus saja tetapi juga oleh luas penampang
kawat. Semakin rapat dorongan arus didalam penghantar, semakin keras
pula tumbukan yang terjadi antara elektron dengan ion-ion atom, maka
pemanasannya menjadi lebih kuat. Pemanasan penghantar praktis
tergantung pada kerapatan arus. Dari sinilah digunakan istilah rapat arus
(simbol S).
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 15
A = Luas penampang
S = Rapat arus
Contoh :
Sebuah penghantar tembaga dengan luas penampang 2,5 mm2 sesuai PUIL
boleh dibebani dengan 16 A.
Berapa besarnya rapat arus pada penghantar tersebut ?
Jawaban : ;
0 1 2 3 4 5 6 7s
Waktu
First | Semester
16 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Arus searah
Tegangan yang bekerja pada rangkaian arus tertutup selalu dengan arah
yang sama, maka arus yang mengalir arahnya juga sama. Biasa disebut
dengan arus searah (simbol normalisasi : ).
Arus searah adalah arus listrik yang mengalir dengan arah dan besar yang
tetap/konstan.
Arus bo lak-balik
Tegangan pada suatu rangkaian arus, arahnya berubah-ubah dengan
suatu irama/ritme tertentu, dengan demikian maka arah dan besarnya
arus selalu berubah-ubah pula. Biasa disebut arus bolak-balik (simbol
normalisasi : ).
Arus bolak-balik adalah arus yang secara periodik berubah-ubah baik arah
maupun besarnya.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 17
1
0,015 0,02 s
0
0,005 0,01
W aktu
-1
-2 Gerakan elektron
dalam arah yang lain
Salah satu bentuk lain dari arus bergelombang yang sering ditemukan
dalam praktik yaitu berupa pulsa arus searah (lihat gambar 1.16a)
a b
Gambar 1.16 a) Grafik pulsa arus searah b) Grafik arus bergelombang
First | Semester
18 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Reaksi panas
Arus listrik selalu memanasi penghantarnya.
Reaksi cahaya
Pada lampu pijar reaksi panas arus listrik mengakibatkan kawat membara
dan dengan demikian menjadi bersinar, artinya sebagai efek samping dari
cahaya.
Gas seperti neon, argon atau uap merc ury dipicu/diprakarsai oleh arus
listrik sehingga menjadi bersinar.
Reaksi kemagnitan
Percobaan :
Suatu magnit jarum diletakkan dekat dengan penghantar yang berarus.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 19
U
Simpangan
Arus I U
S magnit j arum
Oksigen Hidrogen
Arus I Arus I
+ -
Air asam
Pada kedua kawat terbentuk gas-gas yang naik keatas. Hal tersebut
berhubungan dengan hidrogen dan oksigen. Hidrogen dan oksigen
First | Semester
20 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
merupakan unsur-unsur kimia dari air. Jadi air terurai dengan perantaraan
arus listrik.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 21
- Tegangan
-
- - -- - - - - -- Kutub negatip (kelebihan elektron)
--
Tahanan 1 U1
Us 2
Tahanan 2 U2
- 3
Gambar 1.20 Tegangan sumber dan tegangan jatuh pada suatu rangkaian
First | Semester
22 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
1.4.1 Potensial
Kita tempatkan elektron-elektron pada bola logam berlawanan dengan
bumi, maka antara bola dan bumi terdapat perbedaan penempatan
elektron-elektron, yang berarti suatu tegangan.
Tegangan antara benda padat yang bermuatan dengan bumi atau titik apa
saja yang direkomendasi disebut potensial (simbol : ).
Satuan potensial adalah juga Volt. Tetapi sebagai simbol formula untuk
potensial digunakan huruf Yuna ni (baca : phi).
Bumi mempunyai potensial = 0 V.
+ -
1 = +10 V 2=-3V
Bumi Bumi
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 23
+ U = 13 V -
1 = +10 V 2 =- 3V
Bumi
Contoh :
Dua buah titik pada suatu rangkaian arus terdapat potensial 1
= +10 V
dan 2
= +5 V.
Berapa besarnya tegangan antara kedua titik tersebut ?
Jawaban : U= 1 2
= 10 V 5V=5V
First | Semester
24 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
+5V U + 1V
+ 1V U +5V
-5V U - 1V
+5V U -5V
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 25
First | Semester
26 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Simpangan
a A besar
Simpangan
b A sedikit
berkurang
Gambar 1.26
I penghantar:
a) Tembaga
Simpangan
c A kecil
b) Alumunium
Besi baj a (1m, 1mm) c) Besi baja
Simbol formula untuk tahanan jenis adalah (baca: rho). adalah huruf
abjad Yunani.
Untuk dapat membandingkan bermacam-macam bahan, perlu bertitik
tolak pada kawat dengan panjang 1 m dan luas penampang 1 mm2 , dalam
hal ini tahanan diukur pada suhu 20 OC.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 27
Simpangan
Simpangan sedikit lebih
A besar A
besar
Simpangan
Simpangan sedikit lebih
A A
besar besar
Simpangan
Simpangan
A A sedikit lebih
besar
besar
First | Semester
28 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
R.A
Panjang penghantar l
R. A
Tahanan jenis
l
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 29
.l
Luas penampang A
R
Contoh soal :
1. Suatu penghantar dengan luas penampang 10 mm2 .
Berapa besarnya tahanan untuk panjang 500 m, jika digunakan
penghantar
a. Tembaga
b. Alumunium
Diketahui : A = 10 mm2
l = 500 m
Cu
= 0,0178 .mm2/m
Al
= 0,0278 .mm2/m
Hitunglah : R cu , R Al
Jawab :
a.
b.
First | Semester
30 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
A = 1 mm2
R = 35 .
Hitunglah :
Jawab :
;
Cu
= 0,0178 .mm2/m
Hitunglah : A
.l
Jawab : A ;
R
. mm 2
0,0178 . 12 m
A m = 6 mm 2
0,0356
1
Daya hantar
Tahanan
Satuan SI yang ditetapkan untuk daya hantar adalah Siemens.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 31
1
Tahanan R = R tahanan listrik dalam
G
m
Satuan untuk hantar jenis adalah .
. mm 2
Simbol formula untuk hantar jenis adalah (baca gamma). adalah huruf
abjad Yunani.
1
Hantar jenis
Tahanan jenis
1 m
Hantar jenis = hantar jenis dalam
. mm 2
First | Semester
32 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Contoh :
1. Berapa besarnya daya hantar untuk tahanan berikut ini : 5 ; 0,2 ;
100 ?
1 1
Jawaban : G= ; G= = 0,2 S
R 5
1 1
G= =5 S; G= = 0,01 S = 10 mS
0,2 100
t emb aga
= 0,0178 .mm2/m.
alumu niu m
= 0,0278 .mm2/m.
perak
= 0,016 .mm2/m.
1
Jawaban : ;
1 1m m
tembaga = 56,2
. mm 2 0,0178 . mm 2 . mm 2
0,0178
m
1 m
alumunium = 36
. mm 2 . mm 2
0,0278
m
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 33
1 m
perak = 62,5
. mm 2 . mm 2
0,016
m
1. Penghantar tembaga
I I
Nyala
kurang
terang !
Tembaga Tembaga
Nyala
lebih
terang !
Arang Arang
3. Konstantan
First | Semester
34 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
I I
Nyala
sama
terang !
Konstantan Konstantan
Bahan yang dalam kondisi dingin menghantarkan arus dengan lebih baik
dari pada dalam kondisi panas, disebut penghantar dingin. Termasuk
kelompok ini yaitu praktis semua logam murni dan beberapa bahan semi
penghantar.
Bahan yang dalam kondisi panas menghantarkan arus dengan lebih baik
dari pada dalam kondisi dingin, disebut penghantar panas. Termasuk
disini yaitu arang, sebagian besar bahan semi penghantar dan oksida
logam tertentu.
Sebagian logam pada pendinginan mendekati titik nol absolut (-273,2 OC)
tahanannya menghilang dengan sangat tiba-tiba yaitu praktis pada nilai
nol. Maka bahan seperti ini menghantarkan arus dengan sangat baik.
Oleh karena itu disebut penghantar super (super conductor). Termasuk
dalam kelompok ini yaitu alumunium, tin (timah), timbel (timah hitam), air
raksa, niob (columbium).
Perlu diperhatikan, bahwa untuk perbedaan temperatur menggunakan
satuan Kelvin (K) dan tidak lagi derajat Celsius ( OC). Ini tidak menimbulkan
kesulitan, karena perbedaan temperatur 1 OC sama dengan perbedaan
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 35
Simbol : (alpha)
1
Satuan :
K
First | Semester
36 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
%
Pada perhitungan sering digunakan koefisien temperatur dalam .
K
Bahan yang pada pemanasan nilai tahanannya berkurang, mempunyai
koefisien temperatur negatip.
Beberapa contoh koefisien temperatur (berlaku untuk perubahan
temperatur mulai dari suhu 20 OC) sbb :
1 %
Tembaga = 0,0039 = 0,39
K K
1 %
Alumunium = 0,0037 = 0,37
K K
1 %
Wolfram = 0,0041 = 0,41
K K
1 %
Nikelin = 0,00023 = 0,023
K K
1 %
Mangan = 0,00001 = 0,001
K K
1 %
Konstantan = 0,00003 = 0,003
K K
1 %
Karbon murni = 0,00045 = 0,045
K K
Pada logam murni (tembaga, alumunium, wolfram) besarnya koefisien
%
temperatur kira-kira 0,4 , artinya setiap K kenaikan temperatur
K
tahanannya bertambah 0,4 %
Menunjuk pada lampu pijar, yang didalamnya menggunakan kawat
wolfram, dalam operasionalnya merupakan suatu tahanan panas, yang
bisa mencapai 15 kali lebih besar dari pada tahanan dingin (pada kondisi
dingin).
Pada logam campuran tertentu (nikelin, manganin, konstantan) koefisien
temperaturnya sangat kecil. Bahan ini sangat cocok untuk tahanan alat
ukur.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 37
Tahanan panas yang baru R p terdiri atas tahanan dingin R d dan perubahan
tahanan R.
Tahanan panas Rp = Rd + R R p tahanan panas dalam
Rp = Rd + . . Rd
First | Semester
38 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Contoh:
1. Lilitan tembaga suatu mesin pada suhu 20 oC terukur tahan-annya
serbesar 30 . Selama beroperasi temperatur tahan-annya naik
menjadi 80 oC.
Berapa sekarang besarnya tahanan kumparan ?
Diketahui: R d = 30 ; 1
= 20 oC; 2
= 80 oC; = 0,0039 1/K
Hitunglah: Rp
Jawaban: Rp = Rd + . . Rd
R p = 30 + 0,0039 1/ K . 60 K . 30 = 30 + 7,02 =
37,02
2. Lilitan alumunium suatu trafo satu phasa pada suhu 20 o
C
mempunyai tahanan sebesar 5 . Temperaturnya meningkat berapa
Kelvin, jika setelah beberapa jam beroperasi diukur tahanannya
sebesar 6,3 ?
Diketahui: Rd = 5 ; 1
= 20 oC;
R p = 6,3 ; = 0,0037 1/ K
Hitunglah:
Jawaban: Rp Rd
. Rd
6,3 5 1,3
= 70,3 K
1 1
0,0037 . 5 0,0037 . 5
K K
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 39
First | Semester
40 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Lembar Latihan/Evaluasi
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 41
First | Semester
42 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 43
Percobaan :
Pengukuran kuat arus pada bermacam-macam tegangan (2V, 4V, 6V) dan
besarnya tahanan konstan (10 ).
First | Semester
44 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Tegangan U
Kuat arus I =
Tahanan R
U
Dalam simbol formula I= I Kuat arus dalam A
R
:
U Tegangan dalam V
R Tahanan dalam
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 45
1 2 3 4 5 6 7V
U
Contoh :
1. Suatu kompor listrik untuk 220 V menyerap arus sebesar 5,5 A.
Berapa besarnya tahanan kompor listrik ?
Diketahui : U = 220 V; I = 5,5 A
Ditanyakan : R
U 220 V
Jawaban : R= ; R= 40
I 5,5 A
3. Pada gambar 2.4 ditunjukkan grafik tegangan fungsi arus untuk tiga
buah tahanan. Berapa besarnya nilai-nilai tahanan tersebut ?
First | Semester
46 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
mA Grafik a
20 Grafik b
15
10
Grafik c
5
10 20 30 40 V
U
Jawaban :
Grafik a : Untuk U = 10 V besarnya arus I = 20 mA = 0,02 A
U 10 V
R= ; R= 500
I 0,02 A
R1 R2 R3
U
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 47
Percobaan :
Pengukuran arus I dengan memasang alat pengukur arus didepan,
diantara dan dibelakang tahanan.
I=0,1A
First | Semester
48 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Ut ot al = U1 + U2 + U3 +
Rt ot al = R1 + R2 + R3 +
U1 2V 1 U2 4V 2 Utotal 12V 6
U2 4V 2 U3 6V 3 U1 2V 1
U1 : U2 : U3 = 2V : 4V : 6V = 1 : 2 : 3
R1 : R2 : R3 = 20 : 40 : 60 = 1 : 2 : 3,
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 49
U1 : U2 : U3 = R1 : R2 : R3
Contoh :
1. Tiga tahanan R1 = 50 , R2 = 100 dan R3 = 200 terhubung seri
pada 175V.
Berapa besarnya tahanan total, arus dan tegangan jatuh ?
Buatlah gambar rangkaiannya !
Diketahui : R1 = 50 ; R2 = 100 ; R 3 = 200 ; U = 175V
Ditanyakan : Rt ot al, I, U1 , U2 , dan U3
Jawaban : Rt ot al = R1 + R2 + R3
Rt ot al = 50 + 100 + 200 = 350
First | Semester
50 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
U 175V
I= ; I= 0,5A
R total 350
U1 = I . R1 ; U1 = 0,5A . 50 = 25V
U2 = I . R2 ; U2 = 0,5A . 100 = 50V
U3 = I . R3 ; U3 = 0,5A . 200 = 100V
U1 U2 U3
I
U=175V
U2 15 V
R2 = ; R2 75
I2 0,2 A
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 51
I=2,5 A
Utotal
R1 U1
R2 U2
Disini tahanan R1 dan R2 berturut-turut dialiri oleh arus I yang sama, untuk
rangkaian seri tahanan tersebut berlaku :
U1 R1
=
U2 R 2
First | Semester
52 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
U1 R U2 R
= 1 = 2
U R total U R total
U1 R1 U2 R2
= =
U R1 R 2 U R1 R 2
R1
U1 = U
R1 R 2
R1
U
R2 U2
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 53
R2
U2 = U
R1 R 2
U1 R1 U1
Jawaban : ; R1 R total
U R total U
20 V
R1 20 000 3333 33,33 k
120 V
Rt ot al = R 1 + R 2 ; R 2 = Rtot al - R 1
R2 = 20.000 - 3333 = 16.667 = 16,66 k
Contoh :
Sebuah lampu pijar 1,5V/0,2A melalui tahanan depan harus dihubungkan
ke tegangan yang tersedia U = 4,5 V. Berapa besarnya tahanan depan yang
harus terpasang agar data nominal lampu pijar terpenuhi ?
I =0,2A Ud
Rd
U = 4,5 V U L = 1,5 V
First | Semester
54 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Arus nominal lampu I = 0,2 A mengalir juga melalui tahanan depan dan
disini menimbulkan tegangan jatuh Ud = 3 V. Dengan hukum Ohm tahanan
depan dapat ditentukan sebagai berikut :
Ud 3V
Rd = ; Rd 15
I 0,2 A
Oleh karena itu tahanan depan harus mampu dialiri sebesar arus nominal
beban, jika tidak maka tahanan terbakar.
Dengan tahanan depan, suatu tegangan tidak dapat diturunkan hingga nol
seperti pada pembagi tegangan, disini untuk maksud tersebut tahanan
depan harus memiliki nilai tahanan yang tak terhingga besarnya.
Tahanan depan digunakan untuk menurunkan tegangan dan dengan
demikian menurunkan kuat arus putaran motor, lampu, alat ukur dan
sebagainya.
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 55
I
RL S
A
U1 U2
RL
Percobaan
diulang dengan menambahkan lampu pijar yang lain serta penghantarnya
diperpanjang lagi.
First | Semester
56 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
RL Tahanan penghantardalam
Tegangan jatuh merupakan penanggung jawab terjadinya kerugian pada
penghantar, dia menurunkan tegangan pada beban yang bisa jadi hingga
berada dibawah tegangan nominal yang dibutuhkan.
Tegangan jatuh merupakan penanggung jawab terjadinya kerugian pada
penghantar, dia menurunkan tegangan pada beban yang bisa jadi hingga
berada dibawah tegangan nominal yang dibutuhkan.
Saluran masuk rumah hingga kWh meter ua = 0,5 %
kWh meter hingga lampu pijar dan peralatan ua = 1,5 %
kWh meter hingga motor ua = 3,0 %
Contoh :
Melalui penghantar alumunium dengan luas penampang 6 mm2 dan
panjang 40 m untuk satu jalur mengalir 20 A. Penghantar terhubung pada
tegangan 220 V. Berapa besarnya tegangan jatuh dalam V dan dalam
prosent dari tegangan jala-jala?
mm 2
2 0,0278 40 m
2 l m
RL ; RL 0,371
A 6 mm 2
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 57
I
I1 I3
A I2
U R1 R2 R3
Percobaan :
Pengukuran arus I, I1 , I2 dan I3 pada rangkaian yang diberikan (gambar
2.15).
I =1,1A
I1 = I2 = I =
A A A 3
0,6A 0,3A 0,2A
U=12V
R1 = R2 = R3 =
20 40 60
Hasil pengukuran:
I = 1,1 A; I1 = 0,6 A; I2 = 0,3 A; I3 = 0,2 A
First | Semester
58 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Suatu pemikiran yang lebih terperinci tentang nilai hasil pengukuran arus
diperlihatkan oleh hubungan berikut:
Arus total adalah sama dengan jumlah arus-arus bagian (cabang).
I = I1 + I2 + I3 + . . .
Penjelasan untuk hal tersebut dalam hal ini, bahwasanya arus total hanya
dibagi melalui tiga lintasan arus, tetapi nilai seluruhnya tetap konstan.
Kita perbandingkan kuat arus dengan nilai tahanan yang ada, maka
diketahui:
Pada tahanan terbesar mengalir arus terkecil dan pada tahanan terkecil
mengalir arus terbesar.
U
Pengertian ini dapat dibuktikan dengan hukum Ohm. Disini berlaku I .
R
Pada tegangan yang sama maka cabang dengan tahanan besar harus
mengalir arus yang kecil.
Perbandingan arus
I1 0,6 A 2 I2 0,3 A 3 I1 0,6 A 3
I2 0,3 A 1 I3 0,2 A 2 I3 0,2 A 1
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 59
misal. I1 R2 I2 R3 I1 R3
I2 R1 I3 R2 I3 R1
Jadi arus total terbagi dalam suatu perbandingan tertentu atas arus
cabang, yang tergantung pada masing-masing tahanan.
Tahanan total, yang juga dikenal sebagai tahanan pengganti, dapat
ditentukan dengan hukum ohm (lihat gambar 2.15).
U 12 V
R tot R tot 10,9
I 1,1 A
Gt ot = G1 + G2 + G3 + . . .
First | Semester
60 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
1
Disini daya hantar kebalikan dari tahanan (G ), diperoleh rumus
R
1 1 1 1
R tot R1 R2 R3
Seper tahanan total adalah sama dengan jumlah dari seper tahanan bagian
(cabang).
1 R1 + R 2
R tot R1 . R 2
U = 220 V
I1 I2 I3
M
Lampu Pemanas Motor
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 61
Contoh :
1. Dua tahanan R1 = 4 dan R2 = 6 dihubung parallel.
Berapa besarnya tahanan total ?
Diketahui : R1 = 4 ; R2 = 6
Ditanyakan : Rt ot al
R1 . R 2
Jawaban: R tot
R1 + R 2
4.6 24 2
R tot 2,4
4+6 10
1 1 1 1 1 1 1
+ + 0,05 0,04 0,01
R tot 20 25 100
1
0,1
Dengan membalik kedua sisi persamaan diperoleh
1
R tot 10
0,1
U
Itot
R tot
100 V
Itot 10 A
10
Penyelesaian cara 2
First | Semester
62 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
U 100 V
I1 5A
R1 20
U 100 V
I2 4A
R2 25
U 100 V
I3 1A
R3 100
Itot I1 I2 I3
Itot 5A 4A 1A = 10 A
U
R tot
Itot
100 V
R tot 10
10 A
1 1 1
R2 R tot R1
1 1 1 1 1 1
0,05 0,04 0,01
R2 20 25
1
R2 = 100
0,01
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 63
Contoh :
Instrumen suatu pengukur arus dengan tahanan dalam 40 boleh
dibebani hingga 25 mA. Untuk memperluas batas ukur menjadi 150 mA
suatu tahanan harus dipasang parallel. Berapa nilai tahanan samping
(tahanan shunt) yang sesuai ?
I =150mA I i =25mA
A
IS Ri =40
RS
First | Semester
64 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
IS = I - Ii ; IS = 150 mA - 25 mA
U = R i . Ii ; U = 40 . 0,025 A = 1 V
U 1V
RS = ; RS = =8
IS 0,125 A
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 65
Contoh:
I1 = 5A I4 = 6A
Disetiap titik simpul (cabang), jumlah arus yang masuk besarnya sama
dengan jumlah arus yang keluar.
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
Dengan bantuan rumus ini, maka arus yang belum diketahui pada suatu
titik percabangan arus, dapat ditentukan besarnya.
Contoh:
Berapa besarnya arus I2 pada rangkaian dibawah ini ?
First | Semester
66 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
I1 =5A
R1
I =12A I2
R2
I3 =4A
R3
Contoh :
US1 =12V US2 =12V
I =0,2A
,
R3
U1 = I R1 ; U1 = 0,2 A 20 = 4V
U2 = I R2 ; U 2 = 0,2 A 40 = 8V
U3 = I R3 ; U 3 = 0,2 A 60 = 12 V
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 67
US 1 + US 2 = I . R1 + I . R2 + I . R3
Dalam praktiknya suatu rangkaian arus biasanya hanya terdiri atas sebuah
tegangan sumber dan satu atau beberapa beban.
I
R1
US
R2
Disini berlaku:
US = I . R1 + I . R2
Kita hubungkan lampu seperti yang tersebut diatas pada suatu kotak
kontak, dengan demikian maka tegangan klem U kotak kontak dalam hal
ini berfungsi sebagai tegangan sumber US .
I
R1
U
R2
Maka berlaku:
U = I . R1 + I . R2; disederhanakan menjadi: U = I (R1 + R2 )
First | Semester
68 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Contoh :
Berapa besarnya nilai arus yang ditunjukkan amperemeter pada rangkaian
dibawah ini ?
US1=1,5V
A
R1 =6 R2 =12
US2=1,5V US3=1,5V
Jawaban:
Tegangan sumber semuanya berpengaruh dengan arah yang sama,
pengaruhnya saling menggabungkan diri. Maka berlaku hukum Kirc hhoff
kedua (hukum jala-jala) :
US 1 + US 2 + US 3 = I . R1 + I . R2
US 1 + US 2 + US 3 = I . (R1 + R2)
US1 + US2 + US3 1,5 V + 1,5 V + 1,5 V 4,5 V
I ; I 0,25 A
R1 + R 2 6 + 12 18
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 69
R 1 =5
R3 =10
R 2 =20
I
U=7V
R3 =10 R1,2 =4
I
U=7V
Rangkaian seri
Rpenggant i = R3 + R1,2 ; Rpenggant i = 10 +4 = 14
R pengganti =14
U=7V
Arus total
U 7V
I ; I 0,5 A
Rpengganti 14
First | Semester
70 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
R 3 =10 R1,2 =4
I
U=7V
U1 2V
I2 = ; I2 = = 0,1 A
R2 20
Untuk diperhatikan:
Suatu rangkaian seri yang berisi/mengandung rangkaian parallel, maka
pertama-tama dihitung dahulu rangkaian parallelnya.
I I2 R3 =120
U=12V
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 71
I R3 =120
U=12V
Rangkaian parallel
2
R1,2 R3 60 120 7200
Rpengganti ; Rpengganti = 40
R1,2 R3 60 120 180
R pengganti =40
U=12V
Arus total
U 12 V
I ; I 0,3 A
Rpengganti 40
U 12 V
I1 = ; I1 = = 0,2 A
R1,2 60
Pada tahanan R2 :
U2 I1 R2 ; U2 0,2 A 40 =8 V
First | Semester
72 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Untuk diperhatikan:
Suatu rangkaian parallel yang berisi/mengandung rangkaian seri, maka
pertama-tama dihitung dahulu rangkaian serinya.
R1
Ib
U
Iq
R2 Ub Rb
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 73
I
R 1 =20k
Ib
U=140V
Iq R2 =
Ub R b=10k
40k
Tahanan parallel
R2 Rb 40 k 10 k 400 (k ) 2
R2,b = : R2,b = 8k
R 2 + Rb 40 k 10 k 50 k
Tahanan total
Rtotal = R1 + R2,b : Rtotal = 20 k + 8k 28 k
First | Semester
74 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
C RB D
R3 B R4
I
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 75
First | Semester
76 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
Lembar Latihan/Evaluasi
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 77
First | Semester
78 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
30. Berapa besarnya tegangan jatuh yang terjadi pada suatu penghantar
tembaga, jika luas penampangnya 120 mm2 dan arus sebesar 50 A
ditransfer sejauh 250 m ?
31. Berapa luas penampang yang dipilih, jika suatu arus sebesar 20 A
harus ditransfer sejauh 40 m pada tegangan jatuh 3 % dengan U = 220
V ? Bahan yang digunakan tembaga.
32. Suatu penghantar tembaga panjang 150 m dan terdiri atas dua inti
dengan luas penampang masing-masing 16 mm2 . Dicatu dengan suatu
tegangan sebesar 235 V, yang pada pembebanan tidak juga
berkurang.
Berapa besarnya arus hubung singkat, jika inti-inti pada ujung
penghantar dengan tidak sengaja terhubung singkat ?
33. Jelaskan, mengapa pada suatu rangkaian parallel melalui tahanan yang
besar mengalir arus yang kecil ?
34. Sebagai tahanan total untuk suatu rangkaian parallel yang terdiri atas
tiga tahanan dengan nilai 50 , 100 , dan 500 diberikan nilai 120
.
Mengapa nilai tersebut tidak dapat tepat sama besarnya ?
35. Bagaimana persamaan untuk menghitung tahanan total dua buah
tahanan yang dihubung parallel ?
36. Untuk sebuah tahanan R, 4 buah tahanan yang sama besarnya
dihubung parallel dan terpasang pada suatu tegangan.
Bagaimana perubahan arus total dan tahanan total yang terjadi
didalam rangkaian arus ?
37. Mengapa semua peralatan, praktis didalam praktiknya dihubung
secara parallel ?
38. Berapa besarnya tahanan samping (tahanan shunt) harus dipasang
agar pada suatu beban dengan tahanan R = 90 mengalir arus
setengahnya ?
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 79
40. Tiga buah jam listrik masing-masing dengan tahanan 300 dirangkai
parallel dan dihubung pada 12 V.
Berapa besarnya arus total mengalir didalam instalasi ?
41. Tiga buah jam duduk 5 ,8 dan 10 dihubung parallel pada 6 V.
Berapa besarnya tahanan total dan arus total yang mengalir ?
42. Didalam penghantar dengan tahanan R1 = 90 dan R 2 = 90 mengalir
arus sebesar I = 15 A.
a) Berapa besarnya arus disetiap cabang ?
b) Berapa tegangan jatuh pada tahanan-tahanan tersebut ?
43. Melalui sebuah lampu pijar dengan R1 = 20 mengalir arus 500 mA.
Sebuah tahanan R2 = 0,5 dipasang parallel dengan lampu tersebut.
Berapa besarnya kuat arus didalam tahanan R2 ?
44. Nilai tahanan suatu rangkaian besarnya R1 = 50 , dengan memasang
tahanan kedua yang dihubungkan secara parallel, tahanan totalnya
harus berubah menjadi Rt ot = 40 .
Berapa besarnya nilai tahanan kedua yang sesuai ?
45. Dalam teknik listrik apa yang dimaksud dengan suatu titik simpul
(cabang) ?
46. Bagaimana bunyi hukum Kirchhoff kesatu, yang juga dikenal dengan
hukum titik simpul (cabang) ?
47. Dalam teknik listrik, apa yang dimaksud dengan suatu jala-jala ?
48. Mengapa pada suatu rangkaian arus listrik tertutup, tegangan jatuh
tidak pernah dapat lebih besar daripada tegangan sumber ?
49. Lima macam arus mengalir masuk maupun keluar dari titik simpul (gb.
2.37)
Berapa besarnya arus I2 dan bagaimana arahnya ?
I 5 =2A
I 1 =12A
I 4 =8A A I2
I 3 =5A Gambar 2.37 Percabangan arus
50. Lengkapilah pada rangkaian dibawah ini dengan arus yang masih
tersisa !
First | Semester
80 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
5A
2A
1A
U S1
R1 R2
Gambar 2.39 Rangkaian arus
dengan dua sumber tegangan
U S2
First | Semester
Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika 81
61. Dari rangkaian berikut (gambar 2.41) berapa volt tegangan jatuh pada
R2 ?
R1 A R2
R3=100 U
62. Dua buah lampu L1 (0,6 A/24 V) dan L2 (0,8 A/24 V) harus dirangkai
seri dan dengan data nominalnya beroperasi pada suatu jala-jala 110
V.
Berapa besarnya tahanan depan dan tahanan samping (tahanan shunt)
yang digunakan ?
63. Pada rangkaian tahanan (gambar 2.42) diberikan:
R1 = 15 , R2 = 45 , R3 = 25 , R4 = 35 dan U = 12 V.
Hitunglah:
a) arus bagian (cabang)
b) arus total
c) tegangan antara titik A dan B
First | Semester
82 Pengenalan Konsep Dasar Listrik & Elektronika
First | Semester