Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
PUTU RUSDI ARIAWAN (0804405050)
2.2.2 Pembangunan
Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, daratan seluas 1,9 juta km2, panjang garis
pantai 80.791 km, laut seluas 3,1 juta km2, gunung api sebanyak 200 buah.
Kondisi geografis ini menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan memang
cukup kompleks sehingga diperlukan sumber daya manusia yang handal. Dalam
perencanaan pembangunan tidak hanya aspek biogeofisik yang menjadi fokus
perhatian, tetapi tidak kalah pentingnya adalah keadaan sosial ekonomi dan sosial
budaya masyarakat, serta ekosistem yang spesifik di daerah setempat. Dengan
demikian, pembangunan akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan kualitas
lingkungan yang baik tetap terjaga (dipertahankan).
Pada dasarnya pembangunan adalah suatu perubahan, melalui intervensi manusia
atau perubahan yang sengaja dilakukan manusia dengan mendayagunakan sumber
daya. Dalam hal ini, perubahan sengaja dibuat atau dirancang, dengan tujuan
untuk mencapai kondisi yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Dengan
perkataan lain, kegiatan pembangunan merupakan pendayagunaan sumber daya
(alam, buatan, manusia) dan lingkungan sehingga harkat dan kesejahteraan
masyarakat meningkat. Sumber daya alam beserta lingkungannya merupakan
suatu kesatuan ekosistem, yang secara langsung atau tidak langsung bermanfaat
Persamaan di atas memperlihatkan bahwa dengan jumlah sumber daya alam yang
dapat dikelola dan konsumsi sumber daya alam per kapita tetap, tetapi jumlah
penduduk bertambah, maka kualitas hidup manusia akan menurun. Kualitas hidup
juga menurun, jika jumlah sumber daya alam yang dapat dikelola dan jumlah
penduduk tetap, tetapi konsumsi sumber daya alam per kapita bertambah. Kualitas
hidup manusia akan jauh menurun, jika jumlah sumber daya alam yang dapat
dikelola tetap, tetapi jumlah penduduk dan konsumsi sumber daya alam per kapita
bertambah.
Gambar 2
Pengerukan lumpur dan sedimentasi di sungai makin sering dilakukan karena
kerusakan lingkungan di daerah hulu
Gambar 3
Pencemaran air menyebabkan air tidak dapat digunakan sesuai dengan
peruntukannya
Menurut sumbernya, limbah sebagai bahan pencemar air dibedakan sebagai:
(1) Limbah domestik (limbah rumah tangga, perkantoran, pertokoan, pasar, dan
pusat perdagangan).
3.4 Data
3.4.1 Sumber data
Dalam penulisan paper ini penulis memperoleh data dari beberapa
literatur, hasil observasi lapangan serta keterangan dari para responden/informan
yang berhubungan dengan penelitian yang dilaksanakan. Pencarian sumber
pustaka dilakukan secara selektif dengan memperhatikan beberapa kriteria, yaitu
kemutakhiran dan relevansi sumber dengan permasalahan yang telah dirumuskan.
Sedangkan sampel data observasi dan responden dipilih yang representatif dengan
populasinya yang pengumpulannya menggunakan instrumen seperti kamera
digital dan kuisioner.
3.4.2 Jenis data
Pada penulisan paper ini digunakan data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi yang diperoleh sendiri dari hasil observasi berupa foto-foto, hasil
wawancara serta informasi dari kuisioner. Data sekunder meliputi data-data
Mulai
Persiapan
Pemilihan Judul
ya
Pencarian
Literatur
Penyusunan
Laporan
Penelitian
Memperbaiki
kesalahan
Selesai
0.00%
4.76%
19.04% 0.00%
19.04%
9.53%
Baik Sekali Baik
28.57% Cukup Baik Agak Baik
Agak Buruk Cukup Buruk
Buruk Buruk Sekali
19.04%
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Gambaran umum kondisi di sepanjang Tukad Badung meliputi antara lain :
5.2. Saran-Saran
1. Upaya-upaya sporadis masyarakat bisa disikapi dengan upaya terprogram
Pemkot terhadap pembangunan keindahan Tukad Badung. Ini untuk
mendapatkan penataan yang lebih terencana dan terpadu. Upaya sporadis itu
juga menandakan formula terhadap penataan Tukad Badung belumlah
ditemukan secara tepat. Masih terbuka ruang bagi masyarakat ikut rembug
memikirkan format fisik penataan Tukad Badung.
2. Sosialisasi dan penerapa Perda tentang kebersihan perlu lebih digiatkan secara
kotinu, sehingga pembuangan limbah ke badan sungai Tukad Badung dapat
ditekan sekecil mungkin.
3. penanganan limbah organik, anorganik dan kimia di Tukad Badung
memerlukan strategi dan kajian yang intensif. Pengelolaan sampah sungai
yang efektif, efisien dan terkontrol.
4. perencanaan drainase dimatangkan
5. upaya meminimalisir keberadaan kawasan kumuh yang masih banyak terlihat
di bantaran sungai, meski letaknya jauh dari jalan protokoler kota. Terpenting
adalah menumbuhkan rasa memiliki warga pada sungai kota.
6. hasil yang ingin diperoleh dari masyarakat adalah kedisiplinan untuk tidak lagi
membuang sampah ke sungai
7. perlu dicarikan lokasi tepat untuk menaikkan sampah sungai agar tidak
meluber ke jalan dan menganggu keindahan kota.
http://www.suarapembaruan.com/mutiara/News/1997/03/040397/Peristiw/peri
s2/pe ris2.html Wayan Windia
Kompas Online IN/LH: KMP - Tercemar, 10 Sungai di Bali
apakabar@clark.net
http://www.balipost.co.id/index.php Tukad Badung Hasilkan Dua Truk
Sampah tiap Hari (044)
http://www.balipost.co.id/index.html Tukad Badung Bagian ''City Tour''
Kangkung Tenggelam dan Pusat MCK (dir)
http://www.balipost.co.id/index.html Penguasaan Sumber Air oleh Negara,
Seberapa Urgensinya? A. Agung Dalem, S.T., M.T.
http://www.lin.go.id/Info-RI_com-Portal Informasi dan Layanan Pemerintah
Republik Indonesia.html Sanitasi Lingkungan di Kota Denpasar
Pencemaran Air Terburuk di Bali (wil3/ch/bpol)
http://www.balipost.co.id/index.html Upaya Penataan Sungai Kota, Tukad
Badung sebagai Kasus jung iryana
Laporan dari PPLH Bali
Kliping....
Bappeda Bali
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi