You are on page 1of 2

Ketika Rudy Ramli memberikan keterangan di depan DPR pada tanggal

9 September 1999 yang lalu, maka masyarakat secara transparan mulai


dapat membaca dan mengerti atas versi terakhir yang terjadi atas
skandal tersebut. Runtutan peristiwa skandal Bank Bali terus menjadi
berita yang tak kunjung selesai sejak Pradjoto membongkar kasus
tersebut. Dalam melacak runtutan peristiwa dan adanya bukti-bukti
formal yang secara administratif menentukan langkah-langkah hukum
Bank Bali dalam program rekapitalisasi memang terdapat indikator
bahwa skandal tersebut mengandung begitu banyak pelanggaran, baik
secara pidana, perdata maupun secara politis. Didalam kesempatan ini
kami tidak akan membahas persoalan pidana muapun perdata yang
sedang ditangani oleh kepolisian maupun kejaksaan namun yang jelas,
sebagai entitas yang tunduk didalam rejim hukum pasar modal maka
skandal tersebut berpotensi mengandung pelanggaran hukum pasar
modal Indonesia.

Hal yang sudah dapat dibuktikan adanya pelanggaran adalah soal


pelanggaran kewajiban adanya laporan terhadap informasi material
yang tidak dilakukan oleh Bank Bali. Oleh sebab itu Bapepam telah
menjatukan sanksi secara administratif berupa denda akibat
keterlambatan dalam penyampaian informasi tersebut.Indikasi awal ini,
telah ditindak lanjuti dengan membentuk gugus tim pemeriksa karena
diduga dalam kurun waktu tertentu terdapat dugaan telah terjadi
perdagangan orang dalam (insider trading). Pernyataan yang
dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta bahwa mereka mencurigai telah
terjadinya praktek curang dari pihak-pihak yang mempunyai informasi
orang dalam dan kemudian menjual saham Bank Bali sebelum kasus
tersebut terbongkar. Memang diakui untuk membuktikan apakah
pelanggaran tersebut memang benar terjadi memang bukan pekerjaan
yang ringan.

Dari kronologis perkara maka terdapat tahapan-tahapan waktu yang


kemungkinan dapat dijadikan landasan bila penelusuran untuk
membuktikan kemungkinan terjadinya insider trading, yaitu ; pertama ,
terdapatnya indikasi bahwa indikator finansial dan rekapitalisasi Bank
Bali mengalami perubahan ; kedua, disaat proses audit atas Bank Bali
sedang berlangsung dan ketiga, waktu dimana Bank Bali akan diambil
alih. Sumber-sumber kebocoran tentunya dapat difokuskan kepada
pihak-pihak yang tergolong kepada orang dalam seperti yang tercantum
didalam UU No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Informasi yang diterima oleh Pradjoto, konon khabarnya telah beredar


juga dikalangan-kalangan tertentu dan ini berarti bahwa informasi
material atas apa yang terjadi dengan transaksi Bank Bali bukanlah
merupakan sebuah informasi ekslusif yang dimiliki sepihak oleh
kalangan dari Bank Bali. Sehingga terjadinya praktek insider trading
dapat saja dilakukan oleh pihak-pihak yang secara langsung dituduh
terlibat. Sehingga penyidik Bapepam dalam kasus ini dapat melakukan
pemeriksaan kepada pihak-pihak lainnya yang diduga terlibat didalam
perdagangan saham Bank Bali dalam jumlah dan kontinuitas yang
signifikan.

Apakah selanjutnya dalam mengumpulkan bukti awal dari pelanggaran


pidana di pasar modal ini, Bapepam hanya bekerja sendiri?.Dalam hal ini
Bapepam dapat bekerja sama dengan aparat Kepolisian dan Kejaksaan
yang saat telah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap
sejumlah tesangka. Bila memang kerjasama tersebut dapat diwujudkan,
maka Bapepam sesuai dengan kewenangannya dapat meminta informasi
yang dapat mendukung pemenuhan atas unsur-unsur pelanggaran
insider trading. Terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan unsur-
unsur yang berkaitan dengan :

a. Adanya informasi yang tergolong sebagai informasi orang dalam


(inside information);

b. Adanya orang dalam (insider) yang melakukan transaksi sebelum


informasi tersebut dikatagorikan sebagai informasi yang bersifat publik;

c.Adanya perdagangan yang dilakukan oleh orang dalam dengan


mempergunakan informasi orang dalam dalam jangka waktu ketika
informasi tersebut belum menjadi informasi publik.

You might also like