Professional Documents
Culture Documents
Dewasa ini kita semua telah menyaksikan sendiri atau bahkan kita pun
pernah melakukan hal tersebut. Hal yang memang terlihat sepele,
namun sebenarnya punya dasar-dasar hukumnya.
Yakni, masalah menyemir rambut.
Tak asing lagi bagi kita, mendengar atau melihat orang-orang yang
tadinya beruban namun “tiba-tiba kembali” seperti muda lagi, atau para
remaja sampai dewasa yang mempunyai warna rambut yang
“ngejreng”, mulai dari warna gelap sampai warna yang begitu
mencolok. Baik pria ataupun wanita.
Banyak motif mungkin yang membuat rambut itu menjadi tidak seperti
adanya. Mulai dari motif ingin mempercantik diri, motif
ketidaknyamanan dengan keadaan yang sebenarnya, bahkan motif
taqlid yang sekedar ingin dianggap “gaul”. Sayangnya, alasan yang
terakhir ini adalah alasan yang banyak dilontarkan oleh kaum muda
yang tidak mafhum asal-usul dan dasarnya.
Maka yang ingin saya coba uraikan disini adalah tidak hanya hukum
mewarnai rambut. Tapi juga, pandangan saya terhadap tujuan-tujuan
menyemir rambut itu sendiri. Yang tentu saja. Dimulai dari sebuah
tujuan atau niat itu sendirilah yang membuat adanya suatu hukum. Bisa
makruh, mubah, haram, sunnah, bahkan wajib.
1
Hukum Mewarnai Rambut
Dan jika terdapat perbedaan para ulama tersebut, saya fikir itu wajar.
Karena ijtihad seseorang tidak mungkin sama persis. Dengan catatan,
hasil ijtihad tersebut mempunyai dalil naqli yang jelas, kuat, dan
shohih. Karena segala sesuatu sudah selayaknya dapat
dipertanggungjawabkan. Apalagi ini menyangkut hajat hidup orang
banyak.
Dan kita sebagai muslim, patutlah untuk selalu merujuk pada Al-Quran
dan hadits juga ijtihad ‘alim Ulama.
B. RUMUSAN MASALAH
2
Hukum Mewarnai Rambut
C. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Menurut para ahli ushul fiqih, sunnah adalah apa yang diriwayatkan
dari Nabi saw., berupa ucapan, perbuatan, atau persetujuan. Ia dalam
pandangan ulama ushul ini, adalah salah satu sumber dari berbagai
sumber syariat. Oleh karena itu, ia bergandengan dengan Al-Qur'an.
Misalnya, ada redaksi ulama yang mengatakan tentang hukum sesuatu:
masalah ini telah ditetapkan hukumnya oleh Al-Qur'an dan sunnah.
3
Hukum Mewarnai Rambut
Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. didatangi oleh para sahabat
dengan disertai oleh Abu Quhafah yaitu ayahnya Abu Bakar as-
Shiddiq radhiallahu 'anhuma pada hari pembebasan kota Makkah,
sedang kepala dan janggut Abu Quhafah itu sudah putih bagaikan
bunga tsaghamah, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ubahlah
olehmu semua warna putih ini, tetapi jauhilah -yakni janganlah
menggunakan -warna hitam." (Riwayat Muslim)
4
Hukum Mewarnai Rambut
Dari buku fikih sunah ada perbedaan pendapat beberapa ulama karena
para sahabat ada yang menyemir rambutnya dan ada yang tidak, karena
ada hadist yang menyatakan :
Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya lelaki r.a. dari Nabi
s.a.w., sabdanya: "Janganlah engkau semua mencabuti uban, sebab
uban itu adalah merupakan cahaya seorang Muslim pada hari kiamat."
Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan
Tirmidzi serta Nasa'i dengan sanad-sanad yang bagus.
1) Makruh
5
Hukum Mewarnai Rambut
2) Haram
Yang berpendapat seperti ini adalah Imam Abu Yusuf dan Ibn
Sirin
Dalil mereka :
6
Hukum Mewarnai Rambut
Jika niatnya untuk mempercantik diri di depan suami, itu boleh dan
dianjurkan.
7
Hukum Mewarnai Rambut
8
Hukum Mewarnai Rambut
Secara Tekstual
9
Hukum Mewarnai Rambut
Tetapi ada titik temu dalam perbedaan ini, dalam sarah bukhori muslim
menyebutkan bila wajah – wajah kami masih kencang maka boleh
menyemir rambut, akan tetapi bila wajah telah keriput dan gigi kami
telah tanggal maka menyemir rambut tidak di sunahkan.
KESIMPULAN
Dan perlu kita renungkan juga, Uban pada hakikatnya adalah penanda
bahwa usia kita sudah tua, perjalanan hidupnya mungkin lebih separuh
usia telah berlalu. Jadi dengan adanya Uban, kita diperingatkan untuk
lebih mengingat yang Menciptakan Uban tersebut.
10
Hukum Mewarnai Rambut
Jadi, alangkah lebih bijak jika kita tidak mewarnai rambut dengan alas
an yang tidak syar’i.
D. DAFTAR PUSTAKA
http://skypin.tripod.com/agama/agama17.html
http://ohislam.com/hukum-mewarnakan-rambut-dalam-islam/
http://www.tanyasifu.com/forum/wanita-keluarga/877-hukum-
mewarna-rambut-bg-orang-islam.html
http://www.zaharuddin.net/content/view/189/99/
http://www.ittutor.net/forums/index.php?showtopic=15943
http://drmuna.wordpress.com/2009/07/11/mewarna-rambut-bolehkah/
Rujuk Al-Fatawa al-Hindiyyah, jld 5,ms 359 ; Al-Istizkar, Ibn Abd Al-
Barr , jld 27, ms 85 ; Mughni al-Muhtaj, As-Syabini, jld 1, ms 191 ;
Kassyaf al-Qina’, Al-Bahuti, jld 1, ms 77
11