You are on page 1of 6

SMK NAHDLATUTH THALABAH

Tehnik Komputer dan Jaringan

KONSEP SUBNETTING
Disusun oleh : Subur Hariyanto
Staff Pengajar SMK Nahdlatuth Thalabah
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat memahami konsep subnetting
2. Siswa dapat melakukan konfigurasi jaringan melalui IP Subnetting

Dasar Teori
Nomor IP terdiri dari 32 bit yang di dalamnya terdapat bit untuk NETWORK ID
dan HOST ID. Secara garis besar berikut inilah pembagian kelas IP secara default.

Netmask
Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP
address yang dibutuhkan adalah netmask. Netmask (subnet mask) adalah IP address
sepanjang 32 bit yang digunakan untuk membedakan antara net id dan host id, selain itu
netmask juga dijadikan dasar untuk membuat sub/bagian jaringan (sub sub network).
Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada jaringan lain. Maka yang
dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan
Netmask menentukan range jaringan kita.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri atas semua IP yang memiliki
3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya
255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0 – 10.252.102.255 sehingga
kita bisa secara langsung berkmunikasi pada mesin yang diantaranya itu, jadi
10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102.
Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, missal
bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di
perusahaan itu tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa
alasan maka setiap bagian bisa di buatkan jaringan local sendiri – sendiri dan antar bagian
bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan suatu organisasi membutuhkan lebih dari
satu jaringan local (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :
1. Teknologi yang berbeda, dalam suatu organisasi dimungkinkan
menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi
Ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.
2. Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena
masalah performansi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki
performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya
mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam suatu
media maka akan menurunkan performansi dari jaringan. Pemecahan yang
paling sederhana adalah memecah menjadi 2 LAN atau lebih.
3. Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya
memecah menjadi jaringan sendiri.
Oleh : Subur Hariyanto 1
Please join to smknt-forum.co.cc
SMK NAHDLATUTH THALABAH
Tehnik Komputer dan Jaringan
Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut
sebagai subnetting. Pemecahannya menggunakan konsep subnetting, membagi jaringan
besar tunggal ke dalam subnet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan
dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.
Pada subnet mask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset
1 sedangkan yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID
untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk hostID
menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semakin
banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.

Cara Pembentukan Subnet


Misal jika jaringan kita adalah 191.168.0.0 dalam kelas B (kelas B memberikan
range 192.168.0.0 – 192.168.255.255).Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi netID
yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini 191.168) dan bit selanjutnya
sebagai hostID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap
komputer mempunyai nomor unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi
netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0.
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang lebih kecil
dengan cara mengubah subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam suatu jaringan
2. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk

Secara garis besar IP itu kemudian bibagi menjadi 3 bagian yaitu :


a. Network Address
b. Host Address
c. Broadcast Address

Cara Perhitungan subnet berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam satu
subnet.

Misalkan kita memiliki IP Address : 192.168.1.0/29


Angka 29 adalah jumlah 1 dalam subnetmasknya kalau kita bentuk menjadi angka biner,
yaitu :
11111111.11111111.11111111.11111000
Kalau di rubah menjadi angka desimal :

255.255.255.248

Sehingga IP 192.168.1.0 memiliki subnetmask/netmask 255.255.255.248


Karena ini adalah kelas C, yang diambil untuk menghitung subnet adalah hanya pada
oktet yang terakhir yaitu oktet ke 4, kalau kelas B adalah oktet ke 3 dan 4, sedangkan
untuk kelas A adalah oktet ke 2,3 dan 4.

Oleh : Subur Hariyanto 2


Please join to smknt-forum.co.cc
SMK NAHDLATUTH THALABAH
Tehnik Komputer dan Jaringan
Untuk menghitung jumlah host dalam satu subnet, kita gunakan rumus :

host = 2m – 2

m= 0 m=3

Jadi perhitungannya adalah :

host = 2m – 2
host = 23 – 2
host = 8 – 2
host = 6

Jadi jumlah host dalam satu subnet adalah 6 host

Subnet 6
s/d Subnet
Keterangan Subnet 1 Subnet 2 Subnet 3 Subnet 4 Subnet 5
Subnet 30
29
Network
address 0 8 16 24 32 …….. 232

1 9 17 25 33 …….. 233
. . . . . …….. .
. . . . . …….. .
. . . . . …….. .
Host
. . . . . …….. .
address
. . . . . …….. .
. . . . . …….. .
. . . . . …….. .
6 14 22 30 38 …….. 238
Broadcast
address 7 15 23 31 39 ………. 239

Dari sini kita juga bisa menghitung jumlah subnet yang terbentuk, dengan menggunakan
rumus yaitu :

subnet = 2n – 2
n= 1

Dari angka biner diatas maka :

subnet = 2n – 2 n=5
subnet = 25 – 2
subnet = 32 – 2
subnet = 30

Jadi jumlah subnet yang di terbentuk adalah sebanyak 30 subnet.

Oleh : Subur Hariyanto 3


Please join to smknt-forum.co.cc
SMK NAHDLATUTH THALABAH
Tehnik Komputer dan Jaringan
Sehingga bisa juga kita tuliskan :

Alokasi Range IP
Subnet 1 192.168.1.0 - 192.168.1.7
Subnet 2 192.168.1.8 - 192.168.1.15
Subnet 3 192.168.1.16 – 192.168.1.23
Subnet 4 192.168.1.24 – 192.168.1.31
Subnet 5 192.168.1.32 – 192.168.1.39
………… …………………………….
Subnet 30 192.168.1.232 – 192.168.1.239

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai, untuk nomor IP awal
digunakan sebagai alamat jaringan (Network ID) sedangkan nomor IP yang terakhir
digunakan sebagai alamat broadcast (Broadcast ID). Misal subnet 1 memiliki Alamat
jaringan 192.168.1.0, alamat host (hostID) 192.168.1.1 dan alamat broadcast 192.168.1.7
begitu seterusnya.

Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk


Misalkan kita memiliki IP Kelas C yaitu :

192.168.1.0/24

Dari sini kita tau subnetmasknya adalah :

11111111.11111111.11111111.00000000

Kalau dirubah menjadi angka desimal :

255.255.255.0

Dari IP di atas, kita akan membagi menjadi 4 subnet, tentukan subnetmask yang baru,
hitung jumlah host dalam satu subnet, dan berapa saja IP yang dapat digunakan oleh host-
host tersebut ?
subnet = 2n

Diketahui subnet = 4
Ditanyakan :
1. Subnetmask yang baru
2. Jumlah host dalam satu subnet
3. IP address yang dapat digunakan pada masing-masing host

Jawab :
1. Subnetmask yang baru

subnet = 4
IP address yang kita miliki adalah :192.168.1.0/24

Dari sini kita tau subnetmasknya adalah :

11111111.11111111.11111111.00000000

Kalau dirubah menjadi angka desimal :

255.255.255.0

Oleh : Subur Hariyanto 4


Please join to smknt-forum.co.cc
SMK NAHDLATUTH THALABAH
Tehnik Komputer dan Jaringan
subnet = 2n
4 = 2n
n =2
Disini n merupakan jumlah 1 pada subnetmask kalau kita rubah menjadi angka biner,
tetapi hanya pada oktet yang terakhir (oktet 4) karena merupakan kelas C, sehingga
diketahui subnetmask yang baru :

11111111.11111111.11111111.11000000

Kalau kita tulis dengan IP addressnya 192.168.1.0/26

Jadi, dari angka biner untuk subnetmask yang baru, dapat ditentukan subnetmask dalam
bentuk angka desimal yaitu :

255.255.255.192

2. Jumlah host dalam satu subnet


Mengacu pada subnetmask yang baru dibentuk :

192.168.1.0/26

Dengan subnetmask :
11111111.11111111.11111111.11000000
255.255.255.192

Untuk menghitung jumlah host, maka kita gunakan rumus :


host = 2m – 2 m= 0

Dari subnetmask diatas diketahui bahwa :


m=6

Sehingga :
host = 2m – 2
host = 26 – 2
host = 64 – 2
host = 62

Jadi jumlah host yang terdapat dalam satu subnet adalah 62 host

3. IP address yang dapat digunakan pada masing-masing host

Dari jawaban nomor 2 diatas, maka kita dapat membuat tabel

Keterangan Subnet 1 Subnet 2 Subnet 3 Subnet 4

Network
0 64 128 192
address
1 65 129 193
. . . .
. . . .
Host address . . . .
. . . .

62 126 190 254


Broadcast
63 127 191 255
address

Oleh : Subur Hariyanto 5


Please join to smknt-forum.co.cc
SMK NAHDLATUTH THALABAH
Tehnik Komputer dan Jaringan
Atau bisa juga dituliskan :

Alokasi Range IP
Subnet 1 192.168.1.0 - 192.168.1.63
Subnet 2 192.168.1.64 - 192.168.1.127
Subnet 3 192.168.1.128 – 192.168.1.191
Subnet 4 192.168.1.192 – 192.168.1.255

Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai, untuk nomor IP awal
digunakan sebagai alamat jaringan (Network ID) sedangkan nomor IP yang terakhir
digunakan sebagai alamat broadcast (Broadcast ID). Misal subnet 1 memiliki Alamat
jaringan 192.168.1.0, alamat host (hostID) 192.168.1.1 dan alamat broadcast
192.168.1.63 begitu seterusnya.

Kesimpulan :
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya, subnetmask dijadikan dasar
untuk menentukan subnet/sub-sub jaringan (bagian-bagian dari jaringan). Jumlah subnet
yang dapat dibentuk oleh kelas A adalah yang paling banyak, pada kelas B akan semakin
sedikit, sedangkan pada kelas C adalah yang paling sedikit.

Oleh : Subur Hariyanto 6


Please join to smknt-forum.co.cc

You might also like