You are on page 1of 8

TUGAS III

DIODA

Disusun Oleh:
Rizal Tri Susilo
( 2201081007 )

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO D3
CIMAHI
2009
DIODA
1. Teori Dasar

Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi terutama
sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n
akan menjadi katode. Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya,
diode bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan
tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan negatif, gambar a) dan
berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan tegangan negatif
sedangkan katode mendapatkan tegangan positif, gambar b). Kondisi tersebut terjadi
hanya pada diode ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih
besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada anode terhadap
katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik. Tegangan sebesar 0,7V ini
disebut sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari bahan
Germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V.

Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda
tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir
J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.

Gambar Struktur Dioda

Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar di atas., Pada dioda,
plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater disisipkan di
dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater akan bergerak dari
katoda menuju plate.
2. Karakteristik Dioda

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.


Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-balik.
Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh berdenyut-denyut agar
tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang dicatu.

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam
rangkaian elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas.
Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya : penyearah setengah gelombang
(Half-Wave Rectifier), penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier), rangkaian
pemotong (Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier). Di bawah ini merupakan gambar yang melambangkan dioda
penyearah.

Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P ke
sisi N.

Dioda terbagi atas beberapa jenis antara lain :

 Dioda germanium

 Dioda silikon

 Dioda selenium

 Dioda zener

 Dioda cahaya (LED)

Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan


semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen
turunan lainnya yang unik. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat
mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan
semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu
sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat
mengalir dari sisi P menuju sisi N
.

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi


kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan
hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-
hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-
elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata
memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N
dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron
mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron.
Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau menggunakan terminologi arus listrik,
maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.

Sebaliknya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
tegangan lebih besar dari sisi P.

Tentu jawabannya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing
tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin
besar dan menghalangi terjadinya arus. Demikianlah sekelumit bagaimana dioda
hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil
saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta di atas 0 volt, tetapi memang
tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena
adanya dinding deplesi (depletion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon
tegangan konduksi adalah di atas 0.7 volt. Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk
dioda yang terbuat dari bahan Germanium.

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang
ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown,
dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan
deplesi.

 3. Macam-macam Dioda


1. Dioda pemancar cahaya(LED) berfungsi sebagai indikator peralatan elektronika.

    simbol:   

 2. Dioda photo berfungsi sebagai detektor cahaya. Makin kuat cahaya, makin besar pula
arus balik dioda.

    simbol:

3. Varaktor berfungsi merupakan dioda silikon yang memanfaatkan efek kapasitansi yang
berubah-ubah.
    simbol:

4. Zener berfungsi sebagai regulator tegangan.

    simbol:

5. Dioda bridge berfungsi sebagai penyearah gelombang penuh. Dioda ini terdiri dari 4 buah
dioda dalam satu komponen.

    simbol:

4. Penyearah
Dioda semikonduktor digunakan sebagai penyearah yaitu : Penyearah
setengah gelombang , penyearah gelombang penuh dan penyearah jembatan.

 Penyearah setengah gelombang


Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah rangkaian penyearah
setengah gelombang. Cara kerjanya adalah sebagai berikut; masukan ac
menghasilkan ggl bolak-balik di bagian sekunder transformator, yang berusaha
mendorong arus melalui rangkaian sekunder, saat pertama ke salah satu arah dan
kemudian kea rah yang berlawanan secara bergantian. Tanpa penyearah, ac akan
mengalir melalui resistor beban. Dengan penyearah, arus dapat mengalir pada
satu arah saja. Meskipun tegangan sekunder-transformator dapat bolak-balik, arus
yang mengalir melaluinya hanya berlangsung selama setengah siklus saja. Hal ini
akan menghasilkan pulsa dc atau ac yang berpulsa di dalam rangkaian sepertiyang
diperlihatkan pada gambar. Jatuh-tegangan pada titik A dan B berupa pulsa dan
besarnya tegangan sama seperti setengah siklus ac yang berasal dari sekunder-
transformator.

Rangkaian penyearah setengah gelombang mempunyai beberapa kerugian.


Yang digunakan hanya setiap setengah siklus, sehingga arus rata-rata hanya sama
dengan 0,318 (setengah dari 0,636, Pasal 4-5) dari arus puncak. Dibandingkan
dengan rangkaian penyearah gelombang penuh, maka rangkaian ini lebih sulit
melakukan penyaringan agar rata.

Pada penyearah setengah gelombang, maka dioda akan berlaku sebagai


penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar
pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah
Gelombang
Vout
VP(out)

Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah,


artinya arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang
tersebut merupakan tegangan DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun
sampai nol dan tetap nol selama siklus setengan negatif

Vout
VP(out)

Bentuk Setengah Gelombang


 Penyearah Gelombang Penuh

Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier stengah
gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai tegangan masukan
yang equal dengan setengah tegangan sekunder

D1
AC RL

D2
Gambar Rangkaian

Cara kerJa :

Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan Dioda D2 menghantar


ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama
setengah putaran bersama-sama Rangkaian equivalen pada putaran maju stengah
siklus positif, D1 merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan
sebuah tegangan beban positif yang diindikasikan sebagai Polarity Plus-Minus
melalui Resistor beban. Rangkaian equivalen pada putaran maju stengah siklus
Negatif, D2 merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah
tegangan beban positif.

Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang


sama dan arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai Rectifier
gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating (getaran)
tegangan keluaran DC

Vout
VP(out)

t
Bentuk Gelombang Penuh

You might also like