You are on page 1of 79

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DAN

ORIENTASI PASCA LULUS SERTA PENGARUHNYA


TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
PADA SISWA KELAS III JURUSAN AKUNTANSI
SMK BISNIS DAN MANAJEMEN Se-KOTA TEGAL
TAHUN AJARAN 2004/2005.

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Tuti Asih
3364000120

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN EKONOMI
2005
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Agus Wahyudin, M.Si Drs. Asrori, M.S


NIP. 131658236 NIP. 131570078

Mengetahui:
Ketua Jurusan Ekonomi

Drs.Kusmuryanto,M.Si
NIP. 131404309
PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Sabtu

Tanggal :26 Februari 2005

Penguji Skripsi

Dra Margunani, M.P


NIP.131570076

Anggota I Anggota II

Drs. Agus Wahyudin, M.Si Drs. Asrori, M.S


NIP. 131658236 NIP. 131570078

Mengetahui:
Dekan,

Drs. Sunardi
NIP. 130367998
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk kode etik ilmiah.

Semarang, 24 Januari 2005

Tuti Asih
NIM. 3364000120
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

™ “Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka


bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya
kamu beruntung” (Al-Jumu’ah 10)

™ “Barang siapa melepaskan salah satu kesusahan dunia dari seorang


mukmin, maka Allah akan melepaskan salah satu kesusahan hari kiamat
darinya. Barang siapa memudahkan orang yang di landa kesulitan maka Allah
akan memudahkannya di dunia dan akhirat”. (Abu Hurairah R.A)

™ “Orang yang menabur dengan berlinang air mata akan menuai dengan
bersorak- sorai”. (Drs. Jong Jek Siang, M.SC)

Ku Persembahkan Skripsiku ini untuk:


ƒ Allah SWT yang selalu memberi
Petunjuk
ƒ Ibu Bapakku yang tercinta
ƒ Mas Eko, Tauhid dan Maulana yang
selalu memberi semangat
ƒ Teman-teman Seperjuangan di
Pendidikan Akt ‘00
ƒ Ikhwan-Akhwat yang tergabung di
Eksis, Kifs dan rekan - rekan di Hima Ekonomi
ƒ Warga Kirana Cost Sekaran
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga

skripsi dengan judul “ Pengaruh Motivasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi

antara Siswa yang ingin Bekerja dan Melanjutkan Pendidikan Terhadap Prestas

Belajar Akuntansi pada siswa Kelas III Jurusan Akuntansi SMK Bisnis

Manajemen Se- Kota Tegal Tahun Ajaran 2004/2005” dapat terselesaikan dengan

baik.

Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna meraih gelar

sarjana Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H.AT Soegito, SH M.M sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Drs. Sunardi sebagai Dekan FIS UNNES

3. Drs. Kusmuryanto, M.Si sebagai Ketua Jurusan Ekonomi

4. Drs. Agus Wahyudin, M.Si sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus

5. Drs. Asrori, M.S sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dengan tulus

6. Tasripin Mansur, S.Pd, M.Pd sebagai kepala sekolah SMKN 02 Tegal

7. Drs. Gunawan sebagai kepala sekolah SMK PGRI Kota Tegal

8. Siti Masykurotun, BA sebagai kepala sekolah SMK Bhakti Karya Kota Tegal

9. Drs. Dwi Siswiyono sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMKN

02 Tegal

10. Drs. Sukaryo sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMK PGRI

Kota Tegal
11. Drs. Alwiyah sebagai wakil kepala sekolah bagian kurikulum SMK Bhakti

Karya Kota Tegal

12. Jajaran dan Staff Dinas Pendidikan Kota Tegal

13. Seluruh siswa kelas III akuntansi SMKN 02 Tegal, SMK PGRI dan SMK

Bhakti Karya yang telah memberikan bantuan dalam pengisian angket penelitian

ini

14. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayangnya tanpa

mengharapkan balasan dan juga mas Eko, Tauhid, Maulana yang selalu

memotivasi.

15. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan

Semoga Allah memberikan balasan dan rahmat-Nya atas segala kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi. Akhir Kata, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, 24 Januari 2005

Penyusun
SARI

Tuti Asih, 2005. “ Pengaruh Motivasi Mempelajari Akuntansi antara Siswa


yang ingin Bekerja dan Melanjutkan Pendidikan Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi pada Siswa Kelas III SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal
tahun 2004/2005”. Jurusan Ekonomi. Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang……Halaman.
Kata Kunci : Motivasi, Orientasi bekerja dan melanjutkan pendidikan,
Prestasi.
Motivasi merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang
menyebabkan ia dapat belajar dengan baik. Motivasi ini mempunyai pengaruh
yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa dalam bentuk ketekunan belajar.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini “Adakah pengaruh motivasi
mempelajari akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan
pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III SMK Bisnis
dan Mnajeme se- kota Tegal tahun ajaran 2004/2005 dan seberapa besar
pengaruhnya”
Tujuan penelitian ini mengacu pada permasalahan adalah untuk mengetahui
pengaruh motivasi mempelajari akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan
melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III
SMK Bisnis dan Manajemen se- kota Tegal tahun ajaran 2004/2005, untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi mempealajari akuntansi antara
siswa yang ingin bkerja dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar
akuntansi pada siswa kelas III SMK Bisnis dan manajemen se-kota Tegal tahun
ajaran 2004/2005.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan
pendidikan pada siswa kelas III akuntansi di seluruh SMK Bisnis dan Manajemen
negeri dan swasta yang ada di kota Tegal berjumlah lima sekolah dengan siswa
sebanyak 286 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 116 siswa dengan
penggunaan rumus iterasi.Dimana ada 78 Siswa yang yang ingin bekerja dan 38
siswa yang ingin melanjutkan pendidikan diambil dengan cara undian dengan
teknik simple random sampling sedangkan pengambilan sampel sekolah
menggunakan cara cluster random sampling dan di peroleh tiga sekolah sebagai
sampel yang mewakili populasi.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi Motivasi mempelajari
akuntansi sebagai variabel bebas (X), siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan
pendidikan sebagai variabel Dummy dimana orientasi siswa untuk bekerja sebagai
vaiabel Dummy I (D1) dan orientasi siswa untuk melanjutkan pendidikan sebagai
variabel Dummy 2 (D2) sedangkan Prestasi belajar akuntansi sebagai varibel
terikat (Y). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
kuesioner/angket dan metode dokumentasi sedangkan metode analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik yaitu analisis regresi menggunakan variabel
dummy.
Dari hasil analisis regresi di peroleh koefisisen untuk motivasi belajar akuntansi
sebesar 0,464 dan diuji menggunakan uji t di peroleh t hitung 3,117 > t tabel 1,98
dengan dk = 113 dan taraf kesalahan (α) sebesar 5% yang berarti menunjukkan
bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi. Koefisien
peubah dummy yakni orientasi untuk bekerja dan melanjutkan pendidikan sebesar
0,330 yang diuji keberartiannya menggunakan uji t di peroleh 3,087 berarti
signifikan dan di peroleh konstanta 5,578.Dari hasil analisis ini di peroleh
persamaan regresi Y = 5578+ 0,464 X + 0,330 Di dengan I = 1 untuk siswa yang
berorientasi melanjutkan dan i = 0 untuk siswa yang berorientasi untuk untuk
bekerja. Model ini mempunyai arti bahwa untuk siswa yang mempunyai orientasi
untuk melanjutkan pendidikan maka prestasi belajarnya dapat diprediksi dengan
persamaan 5,578 + 0,464X + 0,330 (1) sedangkan siswa yang berorientasi untuk
bekerja dapat diprediksi prestasi belajarnya dengan persamaan Y = 5,578 + 0,464
X. Tampak bahwa dari model persamaan tersebut bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar yang sama antara siswa yang satu dengan yang lain, maka siswa
yang berorientasi melanjutkan pendidikan akan mencapai prestasi yang lebih
tinggi di banding dengan siswa yang berorientasi untuk bekerja.
Secara simultan, diuji keberartiannya dengan uji F dan di peroleh F hitung 11,522 >
F tabel 3,08. Besarnya kontribusi motivasi belajar akuntansi dan orientasi
melanjutkan dan bekerja mencapai 16,9%. Di tinjau dari korelasi parsial di
peroleh koefisien motivasi belajar akuntansi terhadap prestasi mata pelajaran
akuntansi sebesar 0,281 sedangkan orientasi melanjutkan dan bekerja sebesar
0,279. Tampak bahwa hubungan motivasi belajar lebih tinggi dari orientasi
melanjutkan ataupun bekerja.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah Penelitian


Garis-garis Besar Haluan Negara (1999:52) menyebutkan bahwa
pembangunan nasional merupakan peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, pendidikan di rasa
penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
pemanfaatan sumber daya alam agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran
kehidupan masyarakat. Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini, berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan agar sesuai
dengan tuntutan zaman telah banyak dilakukan karena maju mundurnya
kehidupan bangsa dan negara tergantung pada pendidikan yang ada.
Sesuai dengan kurikulum SMK (1999: 1) disebutkan bahwa tujuan
pendidikan SMK bisnis dan manajeman adalah menyiapkan tamatannya untuk
bekerja, mengembangkan profesinya pada berbagai jenis pekerjaan di bidang
bisnis dan manajemen antara lain akuntansi, perbankan, sekretaris, penjualan,
asuransi dan koperasi.
Jurusan akuntansi sebagai salah satu jurusan di SMK Bisnis Manajemen
membekali siswanya dengan tiga macam program yakni program normatif,
adaptif dan produktif. Program produktif memuat aneka macam mata pelajaran
seperti pelayanan prima, membuka usaha kecil, siklus akuntansi, mengetik, surat
niaga dan kearsipan, akuntansi perbankan, akuntansi keuangan, akuntansi
perpajakan, komputer akuntansi dan praktek kerja industri. Yang semuanya
bermuara membekali peserta didik dengan kompetensi yang sepadan dengan
tuntutan dunia kerja (Kurikulum SMK 1999: 21).
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajar (Sardiman 2001:55).
Tercapai tidaknya tujuan pengajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraih
siswa. Sekolah Menengah Kejuruan mengharapkan lulusannya memiliki prestasi
yang tinggi dan ahli di bidangnya masing-masing. Dengan prestasi yang tinggi,
para siswa dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai baik
untuk bekerja ataupun untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar keras, ulet, tekun dan memiliki
konsentrasi penuh dalam proses belajar pembelajaran. Motivasi dari dalam diri
siswa SMK kelas III yakni keinginan untuk bekerja ataupun melanjutkan
pendidikan merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi pencapaian prestasi
belajar.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan SMK
memasuki dunia kerja dan yang melanjutkan pendidikan hanya sebesar 15%. Hal
itu didasarkan bahwa kebanyakan siswa SMK Bisnis dan Manajemen berasal dari
golongan ekonomi menengah ke bawah sehingga keinginan untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi sangat sedikit jumlahnya, hanya dari kalangan siswa yang
orangtuanya berpenghasilan lebih dari cukup.
Tidak semua lulusan SMK Bisnis Manajemen di Kota Tegal dapat
tertampung di dunia kerja. Ada sebagian dari mereka yang belum mendapatkan
pekerjaan ataupun bila ada yang sudah mendapatkan pekerjaan tetapi tidak sesuai
dengan keahlian yang dimilikinya. Berkaitan dengan itu, melanjutkan ke
Perguruan Tinggi bisa menjadi alternatif pilihan kedua sebagai ajang untuk
mengembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuannya.
Dorongan motivasi belajar untuk bekerja ataupun melanjutkan ke
Perguruan Tinggi bagi siswa SMK Bisnis dan Manajemen merupakan salah satu
hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah. Orientasi
siswa yang ingin memasuki dunia kerja merupakan hal wajar karena sesuai
dengan kurikulum SMK yang mempersiapkan lulusannya untuk bekerja
Sedangkan orientasi siswa untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi timbul berawal
dari adanya minat yang besar untuk memperdalam ilmu di jenjang yang lebih
tinggi sehingga akan menguasai ilmu dalam tataran yang lebih kompeks.
Walaupun diakui bahwa kurikulum SMK Bisnis Manajemen
mempersiapkan tamatannya untuk bekerja, tapi di lapangan pernyataan tersebut
tidak sepenuhnya berlangsung seperti apa yang diharapkan dimana ada dari
sebagian dari mereka yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi sebagai berikut :
“ Analisis Motivasi belajar akuntansi antara dan orientasi pasca lulus serta
pengaruhnya terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan
akuntansi SMK Bisnis Manajemen se-kota Tegal tahun ajaran 2004/2005”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi
belajar. Khusus untuk siswa SMK, mereka terdorong untuk memperoleh prestasi
belajar yang optimal karena adanya keinginan yang kuat untuk melanjutkan
pendidikan ataupun untuk memasuki dunia kerja.
Dari uraian diatas maka timbul permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah analisis motivasi belajar akuntansi antara siswa yang ingin
bekerja dan melanjutkan pendidikan pada sisa kelas III Jurusan akuntansi
SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal tahun ajran 2004/2005 ?
2. Bagaimanakah analisis motivasi belajar akuntansi antara siswa yang ingin
bekerja dan melanjutkan pendidikan pada sisa kelas III Jurusan akuntansi
SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal tahun ajran 2004/2005 ?
3. Adakah pengaruh motivasi belajar mata pelajaran akuntansi antara siswa yang
ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar
akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen se-
kota Tegal tahun ajaran 2004/ 2005?
4. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar mata pelajaran akuntansi antara
siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi
belajar akuntansi kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen se-
kota Tegal tahun ajaran 2004/2005?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui besarnya analisis deskripsi prosentase motivasi belajar
akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada
sisa kelas III Jurusan akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal
tahun ajran 2004/2005 ?
2. Untuk mengetahui besarnya analisis deskripsi prosentase prestasi belajar
akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan pada
sisa kelas III Jurusan akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal
tahun ajran 2004/2005 ?
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar mata pelajaran
akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan
terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi
SMK Bisnis Manajemen se- Kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi belajar mata pelajaran
akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan
terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi
SMK Bisnis Manajemen se- Kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Kegunaan teoritis

Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan sosial dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang

penelitian yang sejenis.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan dapat

menerapkan ilmu-ilmu yang telah di dapat dari bangku kuliah.

b. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya kepada

guru-guru SMK Bisnis Manajemen tentang pentingnya pemberian

motivasi untuk mempelajari akuntansi pada siswa kelas III agar prestasi

belajarnya meningkat sehingga nantinya sebagai bekal untuk bekerja

ataupun melanjutkan ke Perguruan tinggi.


1.5 Penegasan Istilah

1. Analisis

Analisis yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah analisis motivasi dan

prestasi belajar akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan

pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan

akuntansi SMK Bisnis Manajemen se-kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.

2. Motivasi belajar

Dalam Sardiman (2001:73) disebutkan bahwa motivasi adalah daya

penggerak dari dalam dan di dalam subyek tertentu demi mencapai suatu

tujuan.

Menurut Purwanto (1992:81) menyebutkan bahwa motivasi adalah

suatu usaha yang didasari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga

tingkah laku seseorang agar ia bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah

dorongan yang menimbulkan siswa untuk mempelajari akuntansi sehingga

tujuan yang dikehendaki akan tercapai.

3. Prestasi belajar

Menurut Hamalik (2003:45) menyebutkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil atas kepandaian atau ketrampilan yang dicapai oleh individu

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan.

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil

belajar mata pelajaran akuntansi yang ditunjukkan dari nilai raport semester I

pada siswa kelas III se SMK Bisnis dan Manajemen se- Kota Tegal.
4. Siswa SMK Bisnis dan Manajemen

Siswa SMK Bisnis dan Manajemen adalah remaja yang belajar di

SMK Bisnis Manajemen Kota Tegal baik yang bertujuan untuk melanjutkan

pendidikan atau bekerja. Adapun SMK Bisnis dan Manajemen yang ada di

KotaTegal antara lain SMKN 02 Tegal, SMK PGRI, SMK Pius, SMK Bhakti

Karya, SMK Muhammadiyah.

1.6 Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi disusun dengan tujuan agar pokok-pokok masalah

dapat dengan runtut dan terarah. Penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu

bagian awal, bagian isi dan bagian akhir skripsi.

1. Bagian awal skripsi

Bagian ini berisikan halaman judul, persetujuan pembimbing,

pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari,

daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian isi skripsi

Bagian ini terdiri dari lima bab.

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi dan

rumusan masalah, penegasan dan pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian serta sistematika skripsi.

BAB II, meliputi Landasan teori penelitian yaitu landasan teori yang

menggambarkan dari beberapa teori yang berhubungan dengan teori ini yaitu

: tinjauan motivasi, motivasi berprestasi, perkembangan motivasi berprestasi,

jenis-jenis motivasi, fungsi motivasi, indikator motivasi, faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar, cara menumbuhkan motivasi belajar di


sekolah, pengertian belajar, proses belajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip

belajar, tujuan belajar, program produktif, prestasi belajar, kerangka berfikir

dan hipotesis.

BAB III, meliputi Metodologi penelitian yang menjelaskan tentang

jenis dan desain penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

variabel penelitian, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data. Metode ini berguna

untuk menganalisa data penelitian dalam rangka menguji kebenaran hipotesis.

BAB IV, meliputi Hasil penelitian dan pembahasan memuat tentang

pengujian data serta pembahasannya dengan menggunakan data statistik yang

kemudian disimpulkan.

BAB V, meliputi Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir skripsi

Bagian ini berisi daftar pustaka yang digunakan dalam penelitian ini

dan lampiran-lampiran.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Motivasi

2.1.1 Motivasi belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah dorongan yang

timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan

dengan tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 666).

Menurut Gunarso (1996: 2) menyatakan motif sebagai daya penggerak

dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Motif berada dalam keadaan kesiapsiagaan sedangkan

motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Sedangkan Donald (dalam Sardiman 2001:73) menyatakan bahwa

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari batasan-batasan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

motivasi adalah suatu dorongan yang menimbulkan siswa untuk melakukan

aktivitas belajar sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai.

Diantara motivasi intrinsik siswa SMK adalah motivasi untuk bekerja dan

motivasi untuk melanjutkan pendidikan.

a. Orientasi untuk bekerja

Menurut White dalam Moekijat (2002:55) mengemukakan bahwa

pekerjaan adalah suatu gelanggang perlombaan dimana seseorang dihadapkan


pada kemampuan dan ketrampilan terhadap lingkungan pekerjaan yang penuh

dengan tantangan. Implikasi motivasi atas pekerjaan adalah keinginan untuk

mendapatkan penghasilan, memproduksi barang dan jasa, berinteraksi dengan

orang lain dan sebagai simbol status sosial.

Motivasi untuk bekerja pada siswa SMK diartikan sebagai dorongan

yang kuat dari dalam siswa guna meningkatkan hasil belajar agar tujuan untuk

memperoleh pekerjaan dapat tercapai.

Penyaluran pekerjaan pada SMK bekerja sama dengan lembaga khusus

yakni BKK (Bursa Kerja Khusus) dimana BKK ini bekerjasama dengan

perusahaan/instansi/industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil untuk

ditempatkan pada perusahaaan-perusahaan yang bersangkutan. Dalam

penyeleksian tenaga kerja melalui BKK ini, tidak semua siswa SMK akan

tertampung di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja tersebut

tetapi ada penyeleksian khusus bagi tenaga kerja yang akan memasukinya. Satu

hal yang menjadi syarat utama adalah prestasi belajar. Bagi siswa yang

memiliki prestasi akademik yang tinggi mudah diterima sebagai tenaga kerja

yang baru di perusahaan tersebut. Karena prestasi merupakan hasil belajar

siswa yang menunjukkan bahwa ia telah menguasai seluruh mata pelajaran

yang diajarkan di sekolah baik teori maupun praktek.

Harapan siswa untuk bekerja setelah tamat belajar, merupakan hal yang

wajar karena kurikulum SMK sendiri sudah menitikberatkan bahwa tujuan

pengajarannya adalah mempersiapkan tamatannya untuk bekerja. Diakui

bahwa siswa SMK merupakan remaja usia produktif yang pantas diartikan
sebagai usia pencari kerja. Realitas dilapangan bahwa siswa SMK merupakan

siswa yang berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah sehingga

sebagian mereka mengharapkan memperoleh pekerjaan setelah lulus dari

bangku sekolah untuk dapat sedikit membantu ekonomi keluarga.

b. Orientasi untuk melanjutkan pendidikan

Menurut sardiman (2001:63) mengemukakan bahwa Sekolah

Menengah Kejuruan, mendidik siswa untuk memasuki lapangan kerja atau

mengikuti pendidikan keahlian pada tingkat yang lebih tinggi. Pendidikan

tinggi bertujuan untuk meneruskan, mengembangkan dan melestarikan

peradaban, ilmu, teknologi dan seni serta harus ikut dalam pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya.

Siswa biasanya lebih termotivasi untuk meneruskan ke Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dengan berbagai keuntungan yang didapat selain biaya

kuliah mudah dijangkau dengan pengajaran yang berkualitas juga banyaknya

beasiswa yang ditawarkan oleh PTN kepada siswa yang prestasi akademiknya

tinggi tetapi dari golongan kurang mampu. Tentunya ini menarik bagi siswa

dari kalangan ekonomi menegah ke bawah yang berkeinginan untuk

melanjutkan pendidikan sehingga nantinya dapat meringankan beban orang

tua dalam membiayai pendidikannya.

Usaha pencapaian prestasi belajar yang optimal bagi siswa SMK

Bisnis dan Manajemen merupakan suatu yang tidak bisa ditunda lagi.

Tingginya prestasi belajar merupakan modal utama bagi siswa yang ingin

melanjutkan pendidikan ataupun untuk bekerja. Oleh karena itu siswa harus
terus belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar nantinya

dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan guru disini juga

tidak kalah pentingnya yakni dengan pemberian motivasi ekstrinsik sebagai

rangsangan dari luar untuk terus menggerakkan belajar siswa baik itu melalui

pemberian motivasi, pujian, kompetisi dan lain-lain.

2.1.2 Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi menurut Heckhausen (dalam purwanto, 1993: 21)

adalah batasan motivasi berprestasi sebagai usaha keras untuk meningkatkan atau

mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan

menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat

berupa tingkat kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas. Perbandingan dengan

prestasi sendiri sebelumnya dan perbandingan dengan prestasi orang lain.

Hal ini dapat dilihat dalam diri siswa yang selalu melakukan kegiatan

belajar agar tercapai suatu hasil yang lebih baik dari hasil-hasil yang pernah

diperoleh sebelumnya.

2.1.3 Perkembangan motivasi berprestasi

Teori kebutuhan yang dikemukakan Mc. Clelland dalam Sudjana

(2000:169) membagi tiga jenis kebutuhan sebagai berikut :

a. Kebutuhan berprestasi

Kebutuhan ini berkaitan dengan kegiatan atau kehendak seseorang untuk

melaksanakan tugas, kegiatan, pekerjaan dengan lebih baik dan lebih efisien
baik dalam memecahkan permasalahan maupun dalam melakukan tugas-tugas

yang lebih kompleks.

b. Kebutuhan berafiliasi

Untuk memenuhi kebutuhan ini seseorang berkeinginan untuk membina dan

memelihara persahabatan dan hubungan akrab serta saling membantu dengan

orang lain

c. Kebutuhan berkuasa

Kebutuhan ini berkaitan dengan keinginan seseorang untuk menguasai orang

lain, diterima dan didukung orang lain, mempengaruhi perilaku orang lain dan

menunjukkan tanggungjawabnya terhadap orang lain.

Perkembangan motivasi selanjutnya yakni siswa akan lebih giat belajar

untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. Bagi siswa yang ingin untuk

melanjutkan pendidikan akan terus giat belajar agar dapat melanjutkan ke

Perguruan Tinggi Sedangkan bagi siswa yang ingin bekerja akan lebih giat belajar

agar prestasinya meningkat sehingga memudahkan dalam memperoleh pekerjaan.

2.1.4 Jenis-jenis Motivasi

Menurut sifatnya, motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik (Sardiman 2001:87) yaitu sebagai berikut

a. Motivasi intrinsik

Motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif atau karena dalam dirinya

setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, misalnya:

kesadaran untuk belajar di rumah, kemauan untuk mengerjakan tugas,


menyimak keterangan guru dan berfungsinya aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, kemauan untuk mengemukakan pendapat.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya

karena adanya perangsang dari luar,misalnya peran orang tua dan guru dalam

pemberian motivasi agar ia giat belajar.

2.1.5 Fungsi motivasi belajar

Ada beberapa fungsi motivasi menurut Nasution (1999: 76) adalah:

a. Mendorong manusia untuk berbuat.

Jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi disini

merupakan motor penggerak dari kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Motivasi disini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan dengan menyisihkan

perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

2.1.6 Indikator Motivasi

Dalam Sardiman (2001:81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada diri

siswa, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. tekun menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan

c. menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah


d. lebih senang bekerja mandiri

e. cepat bosan pada tugas-tugas rutin

f. dapat mempertahankan pendapatnya

g. tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

h. senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2.1.7 Faktor–faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar (Max Darsono

dkk 2000:34) antara lain:

a. Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita atau apirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target

ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang

ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.

b. Kemampuan

Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Kemampuan ini meliputi

beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan,

perhatian dan daya pikir fantasi.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis tetapi biasanya

guru lebih cepat melihat kondisi fisik karena jelas menunjukkan gejalanya

daripada kondisi psikologisnya.

d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan siswa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

dan lingkungan masyarakat. Ketiga unsur lingkungan tersebut di atas dapat

mendukung dan menghambat motivasi belajar.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya

dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah

dan bahkan hilang sama sekali khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya

kondisional misalnya emosi siswa, gairah belajar, situasi belajar, situasi

dalam keluarga.

f. Upaya guru membelajarkan siswa

Upaya yang dimaksud di sini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri

dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaaan materi, cara

menyampaikannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar

siswa. Bila upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada

kepentiangan siswa maka diharapkan upaya tersebut menimbulkan motivasi

belajar siswa.

2.1.8 Cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah

Pentingnya menjaga motivasi belajar dan kebutuhan minat serta

keinginannya pada proses belajar tak dapat dipungkiri, karena dengan

menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar.

Siswa yang bekerja dengan motivasi yang kuat, ia tak akan merasa lelah dan tidak

cepat bosan. Oleh karena itu, guru perlu memelihara motivasi pelajar dan semua

yang berkaitan dengan motivasi seperti kebutuhan, keinginan. Metode dan cara
mengajar yang digunakan harus mampu menimbulkan sikap positif belajar dan

gemar membaca. Akibatnya timbul keinginan yang besar untuk menuntut ilmu di

kalangan para siswa.

Menurut Nasution (2000:78) ada beberapa cara menumbuhkan motivasi

belajar siswa yaitu :

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Dalam

proses belajar-mengajar perolehan nilai yang berupa angka bagi siswa sangat

penting artinya sebagai alat motivasi untuk terus meningkatkan prestasi

belajarnya.

b. Hadiah

Hadiah memang dapat membangkitkan motivasi bila motivasi setiap orang

mempunyai harapan untuk memperolehnya. Bagi siswa, hadiah tidak selalu

merupakan motivasi karena hadiah juga dapat merusak sebab dapat

menyimpangkan pikiran siswa dari tujuan belajar sesungguhnya.

c. Saingan atau kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan baik individual maupun persaingan

kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Memberi ulangan

Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan, oleh

karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

e. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Dalam hal ini guru perlu

membagikan hasil ulangannya kepada siswa, agar siswa mengetahui

perolehan nilai yang diraihnya. Ini penting sebagai upaya untuk terus memacu

prestasi belajar siswa.

f. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses berhasil menyelesaikan tugas dengan baik

perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah reinforcement yang positif dan

sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu agar pujian ini

merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.

g. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar diartikan ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk

belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu memang ada motivasi

untuk belajar sehingga diharapkan hasil belajarnya akan lebih baik.

h. Minat

Motivasi muncul disebabkan adanya minat. Sehingga minat merupakan alat

motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai

minat.

2.2 Belajar

2.2.1 Pengertian belajar

Sudjana (2000:5) mengemukakan belajar adalah suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan,

kebiasaaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu belajar.

Dimyati dan Mudjiono (1999:7) menyatakan bahwa belajar merupakan

tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar

hanya di alami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak

terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu

yang ada di lingkungan siswa.

Nasution (1999:32) mengemukakan bahwa :

a. Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf

Belajar adalah pembentukan “S-R bonds” atau hubungan-hubungan tertentu

dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon-respon terhadap stimulus.

Belajar adalah pembentukan saluran-saluran yang lancar dalam sistem urat

syaraf.

b. Belajar adalah penambahan pengetahuan

c. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan latihan

Jadi belajar diartikan sebagai suatu perubahan pada individu-individu yang

belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu

pengetahuan tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian,

harga diri, minat, watak maupun penyesuaian diri.

2.2.2 Proses belajar

Menurut Uzer Usman (1992:1) proses belajar merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi

dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekadar

hubungan antara guru dan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini

bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan penanaman

sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut,

siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.

Kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan

dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Adanya informasi

tentang sasaran belajar, adanya penguatan-penguatan, adanya motivasi dan

keberhasilan belajar menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.

Hal ini akan memperkuat keinginan untuk semakin mandiri (Dimyati dan

Mudjiono 1999:42).

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian

siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri

seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan

minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Keterlibatan siswa

dalam belajar juga berkaitan dengan sifat-sifat murid, baik yang bersifat kognitif

seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa

percaya diri dan minatnya.


2.2.3 Jenis-jenis Belajar

Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis belajar yang

berhubungan dengan hal yang harus di pelajari antara lain :

a. Belajar berdasarkan pengamatan

Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk memperoleh pengertian dan

tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya tanggapan visual dalam ilmu

hayat, ilmu alam, kimia, geografi dan sebagainya yang banyak memerlukan

pengamatan langsung.

b. Belajar berdasarkan gerak

Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik seperti cara

menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena itu dalam belajar

berdasarkan gerak ini ada hal-hal yang perlu diperhatikan siswa yaitu

mengetahui tujuan, mempunyai tanggapan yang jelas tentang kecakapaaan,

pelaksanaan yang tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk

mempertinggi kecepatan.

c. Belajar berdasarkan menghafal

Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan di sekolah,

baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih tinggi sebab belajar

adalah menempuh ujian dan untuk itu di perlukan penguasaan sejumlah

pengetahuan.

d. Belajar berdasarkan pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk memecahkan masalah-

masalah dalam berbagai mata pelajaran seperti matematika, fisika, sejarah,


biologi dan sebagainya. Selain itu, metode pemecahan masalah ini diperlukan

juga untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Belajar berdasarkan emosi

Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi masalah,

ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul dengan orang lain dan sering

dipelajari dalam setiap pelajaran sebab selalu tersimpul didalamnya, akan

tetapi belajar berdasarkan emosi ini sangat kurang mendapat perhatian

pendidik karena belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan yang tidak

mudah.

2.2.4 Prinsip-prinsip belajar

Ada beberapa prinsip belajar yang berlaku umum yang dipakai sebagai

dasar dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya

belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya (Dimyati

dan Mudjiono 1999:42), prinsip-prinsip itu antara lain :

a. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai

sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari akan membangkitkan

motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri. John

Dewey misalnya mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang

harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari

siswa itu sendiri, guru sekadar pembimbing dan pengarah (John Dewey, 1916

dalam Davies, 1973:31)

c. Keterlibatan langsung atau pengalaman

Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata

namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional,

keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan

pengetahuan, dalam penghayatan dan juga pada saat mengadakan latihan-

latihan dalam pembentukan ketrampilan.

d. Tantangan

Agar pada siswa timbul motif yang kuat mengatasi hambatan dengan baik,

maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam

bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar

yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan

membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi

kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip

dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan

konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi prinsip-prinsip tersebut.

e. Balikan dan penguatan


Siswa akan belajar lebih semangat apabila mendapatkan hasil yang baik.

Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan

berpengaruh baik pada usaha belajar selanjutnya.

Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan

merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan

penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui

penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk lebih

giat dan bersemangat.

f. Perbedaan individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa

yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.

Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-

sifatnya. Karenanya, perbedaaan individual perlu diperhatikan oleh guru

dalam upaya pembelajaran.

2.2.5 Tujuan Belajar

Dalam Sardiman (2001:26), di sebutkan ada tiga jenis tujuan belajar yakni

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir diperlukan bahan

pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar

perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru

sebagai pengajar lebih menonjol.

b. Penanaman konsep dan ketrampilan


Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu

ketrampilan. Ketrampilan di sini diartikan ketrampilan jasmani dan rohani.

Ketrampilan jasmani menitikberatkan pada ketrampilan gerak dari anggota

tubuh seseorang yang sedang belajar sedangkan ketrampilan rohani

menyangkut persoalan penghayatan, ketrampilan berpikir dan kreativitas

untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.

c. Pembentukan sikap

Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari

soal penanaman nilai-nilai, transfer of value. Oleh karena itu, guru tudak

sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan

memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

2.2.4 Teori Belajar

Menurut Max Darsono, dkk (2000:5) disebutkan bahwa teori-teori belajar

dalam pendidikan antara lain :

a. Teori Belajar Behavioris

Diantara tokoh yang mencetuskan teori behavioris adalah Thorndike, Pavlov

dan Skinner yang berasumsi bahwa manusia adalah makhluk pasif, tidak

mempunyai potensi psikologis yang berhubungan dengan kegiatan belajar

antara lain pikiran, persepsi, motivasi dan emosi. Dengan asumsi seperti ini,

manusia dapat direkayasa sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Yang

penting dalam belajar adalah pemberian stimulus yang berakibat terjadinya

tingkah laku yang dapat diobservasi dan diukur.

b. Teori Belajar Sosial

Teori ini dipelopori oleh Bandura yang menyatakan bahwa tingkah laku

manusia tidak hanya didorong oleh kekuatan dari dalam dirinya melainkan
oleh interaksi yang kontinu dan timbal balik antara pribadi dan lingkungan.

Dalam teori ini mengandung dua konsep utama yaitu :

1. Pemodelan

Proses belajar siswa dilakukan dengan peniruan terhadap model sehingga ia

dapat melakukan respon yang benar sesuai dengan model.

2. Fase belajar

Untuk mencapai tujuan belajar, akan dilalui beberapa fase yaitu:

a). Perhatian

Perhatian merupakan awal dari peniruan. Model tidak akan ditiru tanpa

dilihat atau di observasi.

b). Retensi

Belajar melibatkan dua kejadian yaitu :memperhatikan penampila dan

memperhatikan penyajian simbolik dari penampilan tersebut.Agar

model mudah di ingat, model itu harus dibuat sedemikian rupa

sehingga jelas tertangkap oleh orang yang meniru.

c). Reproduksi

Reproduksi adalah proses memunculkan kembali sesuatu yang sudah

tersimpan dalam ingatan.

d). Motivasi

Motivasi diartikan sebagai keinginan melakukan sesuatu yang sama

dengan model kareana dengan demikian ia akan merasa memperoleh

reinforcement.

3. Teori Belajar Kognitif

Ahli-ahli yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa belajar adalah

peristiwa internal artinya belajar baru dapat terjadi bila ada kemampuan
dalam diri orang yang belajar. Kemampuan tersebut ialah kemampuan

mengenal yang di sebut dengan istilah kognitif.

4. Teori Belajar Gestalt

Peletak dasar aliran ini adalah Wax Wertheimer yang menyatakan bahwa

belajar diperlukan kemampuan mengorganisir obyek yang dipersepsi

sehingga menjadi suatu bentuk yang bermakna dan mudah dipahami.

1. Teori Belajar humanis

Teori ini menyatakan bahwa manusia dianggap sebagai individu yang unik

dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Tokoh dalam

aliran ini antara lain Abraham H. Maslow yang menyatakan bahwa dalam diri

manusia terdapat dorongan untuk tumbuh dan kekuatan yang menghalangi

pertumbuhan. Dalam hal ini Maslow mencetuskan teorinya tentang motivasi

yakni teori hirarki kebutuhan yang artinya bahwa kebutuhan manusia

bersifat hirarkis dimana suatu kebutuhan mulai dipikirkan apabila kebutuhan

di bawahnya /mendahului sudah terpenuhi. Teori hirarki kebutuhan ini

digambarkan sebagai berikut:

estetis

mengerti

aktualisasi diri

harga diri

Memiliki & mencintai

keamanan

jasmaniah
Gambar 1. Hirarki Kebutuhan menurut Maslow

Dari gambar tersebut di atas, Maslow membagi dua kelompok kebutuhan yakni :

a. Deficiency need adalah kebutuhan yang timbul karena kekurangan. Untuk

memnuhi kebutuhan ini diperlukan bantuan orang lain. Deficiency need ini

meliputi : kebutuhan jasmaniah, kemanan, memiliki dan mencintai, haraga

diri

b. Growth need adalah kebutuhan untuk tumbuh. Pemenuhan kebutuhan ini tidak

tergantung pada orang lain. Peranan kemampuan diri sendiri akan

menentukan berhasil tidaknya seseorang memenuhi ketiga kebutuhan ini.

2.5 MATERI MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Ruang lingkup materi Akuntansi menurut Garis-Garis Besar Program

Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisnis Manajmen

Program Keahlian Akuntansi Kurikulum 1999 yang akan diteliti adalah materi

pelajaran akuntansi pada kelas III Semester I tahun pelajaran 2004/2005

dijabarkan sebagai berikut :

1. Kompetensi :
Mengerjakan akuntansi usaha khusuus dan perhitungan harga pokok

produksi secara manual maupun komputer

2. Sub Kompetensi

a. Mengerjakan akuntansi cabang

1) Pengertian perusahaan cabang

2) Pencatatan transaksi perusahaan cabang

3) Mengerjakan akuntansi cabang

b. Mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi


1) pengertian penjualan konsinyasi

2) pencatatan transakasi penjualan konsinyasi

3) mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi

c. Mengerjakan akuntansi penjualan angsuran

1) Pengertian penjualan angsuran

2) Pencatatan transkasi penjualan angsuran

3) Mengerjakan akuntansi penjualan angsuran

2. Mengerjakan akuntansi leasing

1) Pengertian leasing (sewa-guna)

2) Pencatatan transaksi leasing

3) Mengerjakan akunansi leasing

3. Menghitung analisis rasio

1) Pengertian analisis ratio

2) Perhitungan analisis ratio

3) Menghitung analisis ratio

4. Mengerjakan harga pokok produk menurut metode harga pokok pesanan

1) Pengertian dan penggolongan biaya

2) Kartu harga pokok pesanan

3) Perhitungan dan pencatatan biaya-biaya produksi

4) Perhitungan harga pokok produksi menurut metode harga pokok

pesanan.

5) Penyusunan laporan keuangan perusahaan industri

6) Menghitung harga pokok produk menurut metode harga pokok pesanan


7) Menyusun laporan keuangan perusahaan industri

5.Mengerjakan harga pokok produk menurut metode harga pokok proses

1) Pengertian dan penggolongan biaya

2) Perhitungan dan pencatatan biaya untuk masing-masing departemen

produksi

3) Perhitungan harga pokok produksi menurut harga pokok proses

4) Menghitung harga pokok produksi menurut metode harga pokok proses

6.Menerapkan pemakaian komputer dalam pekerjaan akuntansi

1) Macam-macam program/software komputer dalam bidang akuntansi

2) Keunggulan dan kelemahan pemakaian masing-masing software

akuntansi

3) Penguasaaan salah satu paket software khusus akuntansi (general ledger)

excel, acces atau software akuntansi khusus lainnya)

4) Mengoperasikan salah satu paket software khusus bidang akuntansi

5) Mengerjakan akuntansi perusahaan dengan memakai komputer software

akuntansi yang khusus

6) Menghitung harga pokok produksi menurut metode harga pokok

pesanan dan harga pokok proses dengan memakai komputer

7.Menghitung dan mencatat PPh pasal 24, 25, 26, PPN, PPn-BM dan Bea

Materai

1) Perhitungan dan pencatatan PPh pasal 24,25,26,PPn, PPn-BM dan Bea

Materai
2) Menghitung dan mencatat PPh pasal 24,25,26, PPN, PPn-BM dan Bea

Materai. ( Kurikulum SMK GBPP 1999:21)

2.4 PRESTASI BELAJAR

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau

angka nilai yang diberikan oleh guru (KBBI 1995:787). Sedangkan Sudrajat

(1994:60) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang

dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar yang dinyatakan dengan

angka-angka atau simbol-simbol sesuai dengan tujuan pendidikan.

Menurut Thomas F. Staton, hasil-hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif

dan psikomotorik sebaiknya seimbang (Sutadi 1996:29). Tingkah laku baru

disebut sebagai hasil belajar harus memenuhi syarat-syarat, bahwa hasil belajar

merupakan :

1. Pencapaian tujuan belajar

2. Hasil dari proses yang disadari

3. Hasil latihan atau ujicoba yang disengaja

4. Tindak-tanduk yang berfungsi efektif dalam kurun waktu tertentu

5. Fungsi operasional dan potensial yaitu merupakan tindak-tanduk itu sendiri

dan tindak-tanduk lainnya (Sutadi 1996: 30)

Menurut Abu Ahmadi dan Joko T. Prasetyo (1997:157) ada beberapa

faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu :

1. waktu yang tersedia untuk menyelesaikan bahan


2. usaha yang dilakukan oleh individu untuk menguasai bahan tersebut

3. bakat seseorang yang sifatnya individual

4. kualitas pengajaran atau tingkat kejelasan pengajaran

5. kemampuan siswa untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari

keseluruhan proses belajar mengajar yang dihadapi.

Setiap guru hendaknya menyadari bahwa bakat individu siswa berbeda

satu dengan lainnya. Demikian pula dalam kemampuan untuk menangkap

pelajaran dan tingkat usahanya bervariasi, maka faktor waktu yang dibutuhkan

oleh individu siswa yang berbeda juga akan berbeda untuk menguasai bahan yang

sama.

Prestasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengarah pada prestasi

bidang kelompok mata pelajaran produktif dimana memuat berbagai mata

pelajaran yang memberikan pendidikan dan keahlian bagi siswanya sebagai bekal

untuk memasuki dunia kerja ataupun untuk melanjutkan pendidikan.

2.5 Kerangka Berpikir

Motivasi merupakn daya penggerk yang menyebabkan seseorang

bertindak untuk melakukan sesuatu. Motivasi selalu bergayut pada masalah

perasaan, kejiwaan, gejolak yang menyebabkan seseorang berusaha memenuhi

kebutuhan dan keinginan agar tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.

Teori belajar menurut Maslow menyatakan bahwa manusa dianggap

sebagai individu yang unik dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada

dirinya. Teori ini juga menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan

positif untuk tumbuh dan adanya kekuatan untuk menghalangi peertumbuhan.


Dalam teori hirarki yang dikemukakan Maslow menyatkan bahwa suatu

kebutuhan baru mulai dipikirkan bila kebutuhan yang mendahuluinya sudah

terpenuhi.

Teori lain mnyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan berhasil bila

didorong oleh kemauan dari dalam dirinya dan dorongan dari lingkungan sekitar.

Kegitan belajar mengajar akan berhasil bila dalam diri siswa ada motivasi untuk

belljar.

Motivasi ini menyangkut motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi

intrinsik merupakan motivasi yang muuncul dari dalam diri siswa untuk tekun

belajar, ulet menghadapi kesulitan, menunujukaan minat yang besar pada berbagai

mata pelajaran, senang mencari dan memecahkan soal-soal dan lain sebagainya.

Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi upaya guru dalam mebelajarkan siswa

mulai dari persiapan merencanakan pengajaran, cara menyampaikan materi dan

mengevaluasi pembelajaran. Upaya guru dalam pembrian motivasi dalam

pelaksanan belajar pembelajaran bisa dilakukan dengan mengadakan komptisi/

saingan di dalam kelas. Kompetisi akan berfungsi efektif karena siswa akan

terdorong belajar lebih keras agar lbisa mengunggguli teman-temannya. Guru juga

prlu mengadalkan ulanagan agar siswa tergeak untuk menguasaia bahan-bahan

belajar yang sudah diajarkan dan membagikan hasil ulangannya pada siswa

sehingga para siswa mengetahui sjauh mana kemampuan dirinya dalam

menguasai mata pelajaran. Pemberian pujian juga merupakan alat yang efektif

untuk menumbuhkan motivasi siswa karena pujian merupakan reinforcement yang

positif yang mampu menggerakkan motivai belajar siswa.


Motivasi sangatlah penting sebagai pendorong manusia untuk berbuat,

menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dcapai dan

menyeleksi perbuatan. Dengan adanya motivasi, siswa akan tergerak untuk belajar

dan melakukan berbagai aktivitas yang terencana agar tujuannya tercapai. Tujuan

di sisni yakni pengharapan akan tingginya prestasi belajar sebagai hasil dari

pelaksanaan belajar pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu sisaw yang ingin

prestainya tinggi harus pandai memanajemn waktu belajarnya dan menyeleksi

perbuatan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan agar tidak merugikan

dirinya.

Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa setelah

menyelesaikan proses belajarnya yang ditunjukkan dengan angka-angka atau

simbol-simbol tertentu menutut aturan dalam pendiikan. Tingi rnfdahnya prestasi

belejer siswa dipengaruhi oleh aktu yang tersedia untuk menyelesaikan bahan

belajarnya, usaha siswa untuk menguasai bahan belajar, bakat dan kemampuan

siswa serta kualitas pengajaran.

Motivasi belajar merupakan daya penggerak siswa untuk melakukan

aktivitas belajar agar prestasi belajarnya selalu meningkat. Pencapaian prestasi

belajar yang optimal merupakan hal yang didambakan siswa, oleh karena itu

siswa akan berusaha seoptimal mungkin untuk mencapai prestasi belajar yang

baik.

Motivasi siswa untuk mempelajari akuntansi haruslah terus dipupuk

sedemikian rupa baik motivasi intrinsik maupun pemberian motivasi ekstrinsik

dalam pembelajaran di kelas. Apabila siswa memiliki motivasi yang kuat untuk
mendalami akuntansi secara sungguh-sungguh maka prestasi belajar mata

pelajaran akuntansinyapun akan meningkat.

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang sangat dibutuhkan bagi siswa

baik sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja maupun untuk melanjutkan ke

Perguruan Tinggi. Siswa yang menguasai akuntansi dengan baik, akan

memudahkan ia dalam menerapkannya di dunia kerja ataupun bila ia berkeinginan

untuk melanjutkan pendidikan, akan lebih luas lagi pemahaman akuntansi.

Tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi yang dicapai siswa sangat

tergantung pada usaha siswa dalam menguasai mata pellajaran yang tergabung

dalam pket kehlian akuntansi tersebut kareana aakuntansi mrupakan mata

pelajaran yang sangant membutuhkan konsentrasi penuh dalam mempelajarinya

karena di dalamya memuat pokok bahasan akuntasi cabang, konsinyasi, angsurn,

leasing, analisis ratio, pnentuan harga pokok produk menutut metode harga pokok

pesanan dan harga pokok pross, pemakaian komputer akuntansi dan prhitungan

perpajakan. Semua pokok bahasan tersebut memrlukan barbagai metode

pmecahan masalah dan ada tantangan tersndiri dalam mwngwrjkannya sehingga

di sini siswa di tuntut untukk memiliki waktu luang yang cukup guna mempelajari

akuntansi secara sungguh-sungguh.

Dalam proses pembelajaran akuntansi, siswa dituntut memiliki motivasi

yang tinggi untuk mempelajarinya di sini diperlukan perhatian penuh, keaktifan,

keterlibatan langcsung dan adanya balikan dan penguatan. Di sisni guru juga perlu

memahami perbedaan individual dari para siswanya karena pada dasrnya tidak

ada dua orang siswa yang sama, masing-masing siswa memiliki IQ, kecerdaasan
dan latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini agar tujuan belajar yakni adanya

pnambahan pengetahuan, ketrampilan dan adanya perubahan tingkah laku pada

diri sisa dapat terwujud.

Keinginan siswa untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan merupakan

dorongan yang mnyebabkan sisaw termotivais untuk belajar lebih tekun lagi.

Motivasi untuk mempelajari akuntansi di kalangan para siswa kelas III Bisnis dan

Manajemen haruslh terus dibangkitkan karena iswa yang sudah berada di tingkat

akhir ini sudah mulai memikirkan untuk menentukan masa depannya, akan bkerja

ataukah melanjutkan pendidikan.

Bagi siswa yang berkingiann untuk bekerja, harus terus meningkatkan

pengetahuan akuntansinya sbagai belakal pengetahuan agar bisa menyesuaikan

diri dengan lingkungan pekerjaannya. Bagi siswa yang berkeinginan untuk

melanjutkan endidikan, pengetahuan akuntansi yang ia dapatkan di SMK Bisnis

dan Manajemen bisa terus dikembangkan di Perguruan Tinggi yang sesuai dengan

jurusannya.

Usaha pencapaian prestasi belajar yang optimal bagi siswa SMK

Bisnis dan Manajemen merupakan suatu yang tidak bisa ditunda lagi.

Tingginya prestasi belajar merupakan modal utama bagi siswa yang ingin

melanjutkan pendidikan ataupun untuk bekerja. Oleh karena itu siswa harus

terus belajar dengan menggerakkan motivasi yang terpendam agar nantinya

dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peranan guru disini juga

tidak kalah pentingnya yakni dengan pemberian motivasi ekstrinsik sebagai


rangsangan dari luar untuk terus menggerakkan belajar siswa baik itu melalui

pemberian motivasi, pujian, kompetisi dan lain-lain.

Teori Belajar

Motivasi belajar Prestasi belajar


mata pelajaran akuntansi mata pelajaran akuntansi

Siswa yang ingin bekerja


Siswa yang ingin melanjutkan

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto

1992: 62). Jadi hipotesis adalah kebenaran yang sifatnya sementara dan masih

harus di buktikan kebenarannya berdasarkan pemaparan data perumusan yang

ada.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : hipotesis kerja ( Ha ), ada pengaruh

motivasi belajar akuntansi dan orientasi pasca lulus terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen se- Kota

Tegal tahun ajaran 2004/2005.

2.7 Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik biasanya ipakai dalam penelitian yang bersifat statistik yaitu

diuji engan perhitungan sttistik ata matematis (Arikunto 1998:71)


Hipotesis statistik dalam pnlitian ini adalah :

1.H0 : β1 =β2 = 0, tidak ada pengaruh secra bersama-sama variabl bebas dan

variabel dummy trhadap ariabel terikat.

Ha : β1 atau β2 ≠ 0, ada pengaruh secra bersama-sama vriabel bebas dan vriabel

dummy terhadap cvariabel terikat.

Diuji dengan uji F, yaitu jika F hitung > F tabel maka menolak hipotesis nol (H0) dan

mnerima hipotesis alternatif (Ha) artinya secara statistik apat dibuktikan bahwa

variabl bebas dan variabel dummy secara simultan berpengaruh terhadap variabl

terikat.

2H0: βI = 0, dengan I=1,2 brarti tidak ada pengaruh masingmasing variabel

bebas an variabl dummy terhadap variabel terikat.

Ha : βI =0, dengfan I=1,2 brarti tidak ada pengaruh masing-masing variabel

bebas dan variabel dummy terhadap variabel terikat.

Diuji dengan uji t, yaitu jika thitung >ttabel maka menolak hipotesis nol (H0) dan

menrima hipotesis alternatif (Ha) rtinya secara statistik dapat dibuktikan

bahwa vriabel bebas dan variabel dummy berpengaruh trhadap variabl terikat.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Karena itu analisis

yang di gunakan dengan bentuk analisis statistik. Analisis statistik yang

digunakan karena data yag diperoleh dalam bentuk angka-angka. Sebagaimana

ditegaskan oleh Tomagola dalam Wahidin (2001: 42) menyebutkan bahwa

dalam kajian kuantitatif mengandung beberapa unsur yaitu: teknik tahapan

penelitian, metode penelitian, masalah penelitian, konsep, proposisi, populasi,,

sampel dan adanya pengukuran.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto 1998:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III jurusan akuntansi SMK

Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari 286 siswa yang terbagi atas:

Tabel 1: populasi penelitian


No Nama Sekolah Akuntansi
1. SMKN 02 TEGAL 76 siswa
2. SMK PGRI 111 siswa
3. SMK Pius 56 siswa
4. SMK Bhakti Karya 29 siswa
5. SMK Muhammadiyah 14 siswa
Jumlah 286 siswa
3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti (Arikunto

1998:117). Sehubungan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, maka ukuran

sampel yang digunakan adalah rumus iterasi.

a. pada iterasi pertama menggunakan rumus

(Ζ i−α + Ζi −β )
2

+3
n= (U ) p
2

sedangkan

1 ⎛1+ ρ ⎞
U IP = Ln⎜ ⎟
2 ⎜⎝ 1 − ρ ⎟⎠

keterangan :

Z 1-α : konstanta yang di peroleh dari tabel distribusi normal

Z1-β : konstanta yang di peroleh dari tabel distribusi normal

α : kekeliruan tipe I

β : kekeliruan tipe II

b. pada iterasi kedua menggunakan rumus

(Ζ i−α + Ζi −β )
2

+3
n= (U ) p
2

sedangkan
1 ⎛1+ ρ ⎞ ρ
Up = Ln⎜⎜ ⎟⎟ +
2 ⎝ 1 − ρ ⎠ 2(n − 1)
Penggunaan rumus iterasi dengan melakukan perhitungan iterasi pertama dan

kedua. Bila belum menghasilkan angka yang sama maka menggunakan

rumus iterasi ketiga dengan rumus (b). (Nirwana 1994:109)

Untuk ρ di tentukan sebesar 0,30 dengan asumsi bahwa semakin besarρ

maka jumlah sampel yang di dapat akan semakin kecil dan sebaliknya semakin

kecil ρ maka jumlah sampel yang di dapat akan semakin besar. Oleh karena itu,

dapat di tentukan pula ukuran sampelnya sebagai berikut:

- Taraf nyata yang di inginkan sebesar 5%

- Kuasa uji dari pengujian sebesar 95%

- ρ ditentukan sebesar 30 %

Dari tabel distribusi di peroleh : Z1-α = 1,645 dan ZI-β = 1,64

a. pada iterasi pertama menggunakan rumus

1 ⎛1+ ρ ⎞
U 1
p = Ln⎜⎜ ⎟
2 ⎝ 1 − ρ ⎟⎠

1 ⎡1 + 0,30 ⎤
= Ln ⎢
2 ⎣1 − 0,30 ⎥⎦

= 0,309519604

(Ζ i −α + Ζi − β )
2

+3
n1 = (U ) p
2
(1,645 + 1,645) 2
= +3
(0,309519604) 2

= 115,9836173

b. Pada iterasi kedua


1 ⎛1+ ρ ⎞ ρ
Up = Ln⎜⎜ ⎟⎟ +
2 ⎝ 1 − ρ ⎠ 2(n − 1)

1 ⎛ 1 + 0,30 ⎞ 0,30
= Ln⎜ ⎟+
2 ⎝ 1 − 0,30 ⎠ 2(116 − 1)

= 0,310823951

(Ζ i−α + Ζi −β )
2

+3
n2 = (U ) p
2

(1,645 + 1,645) 2
n2 =
(0,310823951) 2

n2 = 115,0373532

c. pada iterasi ketiga


1 ⎛1+ ρ ⎞ ρ
Up = Ln⎜⎜ ⎟⎟ +
2 ⎝ 1 − ρ ⎠ 2(n − 1)

1 ⎛ 1 + 0,30 ⎞ 0,30
= Ln⎜ ⎟+
2 ⎝ 1 − 0,30 ⎠ 2(115 − 1)

= 0,310835393

(Ζ i−α + Ζi −β )
2

+3
n3 = (U ) p
2
=
(1,645 + 1,645)2
(0,310835393) 2

= 115,0291063

Jadi dalam rumus iterasi, dihasilkan sebesar 116 siswa.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Adapun cara untuk memperoleh sampel sekolah dengan menggunakan

cluster random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan atas

kelompok yang ada pada populasi dimana dalam penelitian ini ada dua

kelompok yakni SMK negeri dan swasta. Untuk SMK negeri tetap di ambil dan

SMK swasta diambil dua sekolah dari empat sekolah swasta yang ada. Cara

pengambilan sampel siswanya dengan cara undian.

Sampel untuk SMK swasta didapatkan dengan cara simple random

sampling dimana membuat daftar nama-nama sekolah dalam gulungan kertas

kecil-kecil dan memasukkannya kedalam gelas kemudian dikocok dan

mengambil sepasang-sepasang dengan pengembalian (Hadi dan haryono

1998:198). Perhitungannya adalah sebagai berikut:

N=4

SMK PGRI diberi kode A

SMK Pius diberi kode B

SMK Bhakti Karya diberi kode C

SMK Muhammadiyah diberi kode D

n =2

Maka akan didapat alternatif sampel sebagai berikut:


1. AB 4. BC

2. AC 5. BD

3. AD 6. CD

Kemudian peneliti memilih satu sampel yang akan dijadikan sampel sekolah

dan peneliti memilih AC (SMK PGRI dan SMK Bhakti Karya).

Untuk pengambilan sampel siswa akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2. Sampel penelitian

No. Nama Sekolah Populasi Sampel


1. SMKN 02 TEGAL 76 siswa 77/216 x 116 = 41 siswa
2. SMK PGRI 111 siswa 103/216 x 116 = 60 siswa
3. SMK Bhakti Karya 15 siswa 29/216 x 116 = 15 siswa
Jumlah 216 siswa 116 siswa

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah antara lain :

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X) dengan

menggunakan variabel dummy yaitu keinginan siswa untuk bekerja (D1) dan

keinginan siswa untuk melanjutkan pendidikan (D2).

a. Motivasi belajar (X) adalah suatu dorongan yang menimbulkan siswa

untuk mempelajari mata pelajaran paket keahlian akuntansi sehingga

tujuan yang di kehendaki siswa akan tercapai.

b. Keinginan siswa yang ingin bekerja (D1) adalah dorongan yang kuat

dari dalam diri siswa untuk meningkatkan hasil belajar agar tujuan

untuk memperoleh pekerjaan dapat tercapai.


c. Keinginan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan (D2) adalah

dorongan yang kuat dari dalam diri siswa untuk meningkatkan hasil

belajar agar tujuan untuk meneruskan ke Perguruan Tinggi dapat

tercapai.

2. Variabel Terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi

belajar (Y). Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar mata pelajaran

paket keahlian akuntansi (akuntansi keuangan, akuntansi biaya, perpajakan dan

komputer akuntansi) yang ditunjukkan dari rata-rata nilai raport pada siswa

kelas III SMK Bisnis Manajemen se-Kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.

4.4 Instrumen Penelitian

4.4.1 Penyusunan Instrumen

Penelitian ini menggunakan angket dengan cara langsung diberikan

kepada responden yaitu kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen di

Kota Tegal. Angket ini berupa daftar pertanyaan yang di buat oleh peneliti dan

harus dijawab oleh responden. Bentuk angketnya adalah pilihan ganda yang

tertutup, artinya jawaban sudah disediakan, responden tinggal memilih sesuai

dengan keadaan dirinya. Jumlah soal terdiri dari 45 butir pertanyaan dari

variabel pengaruh motivasi mempelajari akuntansi antara siswa yang ingin

bekerja dan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan terhadap prestasi

akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi SMK Bisnis Manajemen Se-

kota Tegal tahun ajaran 2004/2005. Dari variabel tersebut dijabarkan ke dalam

beberapa sub variabel yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.


Dari Sub variabel dijabarkan ke dalam indikator-indikator untuk

memudahkan membuat item-item soal. Alternatif jawaban yang disediakan tiap

pertanyaan meliputi 5 kategori skor masaing-masing sebagai berikut:

apabila dijawab a diberi skor 5, apabila dijawab b diberi skor 4, apabila dijawab

c diberi skor 3, apabila dijawab d diberi skor 2, apabila dijawab e diberi skor 1

Kisi-kisi instrumen yang digunakan sebagai dasar dalam pembuatan

instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Kisi-kisi instrumen penelitian


No Motivasi dan indikatornya Nomor Soal
1. Motivasi Intrinsik
a. Kemampuan belajar 1,2,3,4,5,6,7
b. Tekun menghadapi tugas 8,9,10
c. Ulet menghadapi kesulitan 11,12,13
d. Menunjukkan minat terhadap bermacam- 14,15,16
macam masalah
e. Lebih senang bekerja mandiri 17,18,19
f. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 20,21,22
g. Dapat mempertahankan pendapatnya 23,24,25
h. Tidak mudah melepaskan hal yang 26,27,28
diyakininya

2. Motivasi Ekstrinsik
a. Dukungan keluarga, keuangan keluarga 29,30,31,32,33,34
dan kondisi lingkungan keluarga
b. Dukungan guru dan upaya membelajarkan 35,36,37,38,39,40,41,
siswa 42
c. Dukungan teman-teman 43,44,45
4.4.2 Uji coba Instrumen

4.4.2.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto 1998:160). Sebuah instrumen dapat

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu

mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mengujicobakan (try

out) instrumen tersebut diluar sampel penelitian yakni pada siswa kelas III

SMKN I Dukuhturi yang merupakan SMK Bisnis Manajemen yang berada

diluar kota Tegal, apabila data yang di dapat dari uji coba ini sudah sesuai

dengan seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah valid.

Untuk mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji

validitas,rumus yang di gunakan adalah korelasi product moment dengan angka

kasar sebagai berikut :

NΣXY − (ΣX)(ΣY)
rxy =
{NΣX − (ΣX )}{NΣY − (ΣY )}
2 2 2 2

Dimana :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah responden

X = nilai dari variabel X

Y = nilai dari variabel Y (Arikunto 1998: 162).


Hasil perhitungan validitas instrumen dapat dilihat pada hasil analisis

validitas angket sebagai berikut.

Tabel : Hasil Analisis Validitas Angket


No.item rxy rtabel kriteria No item rxy rtabel kriteria

1. 0.521 0.444 Valid 24.. 0.551 0.444 Valid


2. 0.578 0.444 Valid 25.. 0.120 0.444 invalid
3. 0.495 0.444 Valid 26. 0.463 0.444 Valid
4. 0.669 0.444 Valid 27. 0,620 0.444 Valid
5. 0.649 0.444 Valid 28. 0.736 0.444 Valid
6. 0.463 0.444 Valid 29. 0.651 0.444 Valid
7. 0.551 0.444 Valid 30. 0.564 0.444 Valid
8. 0.783 0.444 Valid 31. 0.555 0.444 Valid
9. 0.637 0.444 Valid 32. 0.735 0.444 Valid
10. 0.695 0.444 Valid 33. 0.550 0.444 Valid
11. 0.672 0.444 Valid 34. 0.469 0.444 Valid
12. 0.626 0.444 Valid 35. 0.068 0.444 invalid
13. 0.504 0.444 Valid 36. 0.753 0.444 Valid
14. 0.765 0.444 Valid 37. 0.711 0.444 Valid
15. 0.227 0.444 Invalid 38. 0.718 0.444 Valid
16. 0.609 0.444 Valid 39. 0.505 0.444 Valid
17. 0.629 0.444 Valid 40. 0.539 0.444 Valid
18. 0.685 0.444 Valid 41. 0.646 0.444 Valid
19. 0.724 0.444 Valid 42. 0.774 0.444 Valid
20. 0.703 0.444 Valid 43. 0.331 0.444 invalid
21. 0.353 0.444 invalid 44. 0.472 0.444 Valid
22. 0.637 0.444 Valid 45. 0.396 0.444 invalid
23. 0.647 0.444 valid
.

Setelah diadakan uji validitas dapat di ketahui dengan pasti butir-butir

manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.


Berdasarkan hasil perhitungan butir-butir soal instrumen yang terdiri atas 45

soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan taraf

signifikan α = 5% dan N= 20 menunjukkan bahwa hanya 39 butir soal dengan

nilai rxy > rtabel maka dinyatakan valid. Dari 6 item butir soal yang tidak valid,

tidak digunakan dalam penelitian. Hal ini dikarenakan pada setiap indikator

sudah terwakili oleh butir item yang di anggap valid.

3.4.2.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu taraf kepercayan yag tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap atau ketepatan hasil tes (Arikunto

1998:170).

Dalam penelitian ini akan mengadakan uji reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alpha yaitu :

⎡ K ⎤ ⎡ Σσ b 2 ⎤
r11= ⎢ ⎥ ⎢1 − 2 ⎥
⎣ ( K − 1 )⎦ ⎣ σ1 ⎦

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

Σσ 2 b = jumlah varians butir

2
σ1 = varians total
Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya mempunyai rentangan nilai 1 sampai 5 bukan 1 sampai 0 (Arikunto

1998: 192). Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha dan di peroleh r11 sebesar 0,941 dan dikonsultasikan dengan

rtabelsebesar 0,444. Jadi r hitung > r tabel maka kesimpulannya bahwa instrumen

tersebut memenuhi reliabilitas. Hasil r11 sebesar 0.941 jika dikorelasikan

dengan pendapat Suharsimi, akan menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas

yang cukup tinggi.

Tabel . Interprestasi nilai r

No. Besarnya nilai r interprestasi


1. Antara 0.800 sampai dengan 1.000 Tinggi
2. Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Cukup
3. Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Rendah
4. Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Sangat rendah
5. Antara 0.000 sampai dengan 0.200 Tidak berkorelasi
(Arikunto 1998:260)

4.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan yang

dirumuskan secara tetap. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh benar-

benar akurat. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini

metode yang digunakan adalah


a. Metode Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi ini peneliti mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan

sebagainya (Arikunto 1998:236).

Metode ini terutama digunakan untuk mengungkap variabel prestasi

belajar pada mata pelajaran paket keahlian akuntansi.

b. Metode Kuesioner atau angket

Metode angket yaitu metode mengumpulkan data dengan

memberikan pertanyaan kepada responden dan mendasarkan pada laporan

diri sendiri atau pengetahuan pribadi. Angket ini digunakan untuk

mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif


jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam

menjawabnya.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

jenis tertutup artinya angket diberikan langsung kepada responden untuk

dimintai jawaban tentang motivasi belajar siswa.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis regresi dengan variabel dummy.

1. Persamaan regresi

Jika Y menunjukkan prestasi belajar siswa, X menunjukkan motivasi

belajar dan D menunjukkan orientasi siswa untuk bekerja ataupun

melanjutkan pendidikan, maka model regresi stokastiknya adalah :

Y = a + b1X + b2 D + e

Nilai variabel kualitatif dalam model di beri nilai 1 dan 0 untuk masing-

masing kategori. Nilai kuantitatif bagi siswa yang ingin bekerja adalah 0

dan nilai kuantitatif untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan adalah

1, maka taksiran prestasi belajar siswa yang ingin bekerja adalah :

Y = a + b1X + b2(0) + e

Atau

Y = a + b1X + e

Taksiran prestasi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan adalah :


Y = a + b1X+ b2(1) + e

Atau

Y = ( a + b2) + b1X + e (Algifari 2000: 93)

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji persial dan uji

simultan.

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas

secara bersama-sama terhadap varaiabel terikat dengan tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar α = 5% dan df (k: n-k-1). Langkah-

langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Perumusan Hipotesis

Ho : β1 = β2 = 0, tidak ada pengaruh secara bersama-sama

variabel bebas dan variabel dummy terhadap variabel terikat.

Ha : β1 atau β2 ≠ 0 ada pengaruh secara bersama-sama variabel

bebas dan variabel dummy terhadap variabel terikat.

2) Penentuan nilai kritis

Tingkat signifikansi (α) = 5%

Degree of fredom (df) = k: n-k-1

Keterangan :

n : jumlah sampel
k : jumlah variabel terikat

3) Kriteria pengujian

untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :

R2 k
F=
( )
1 − R 2 (n − k − 1)

ketentuan yang berlaku dalam uji F ini adalah:

Apabila Freg ≥ t-tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak atau

apabila probabilitas (ρ value) ≤ 0.05.

b. Uji Parsial

Uji parsial digunakan t-test merupakan pengujian koefisien regresi

parsial yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu

motivasi belajar akuntansi (X) dan variabel dummy (Di) secara

individual mempengaruhi variabel terikat (Y). Langkah-langkah

pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Perumusan hipotesis

Ho : βi = 0, dengan i = 1, 2, berarti tidak ada pengaruh masing-

masing variabel bebas variabel dummy dan terhadap variabel

terikat.

Ha : βi ≠ 0 dengan I =1, 2 berarti ada pengaruh masing-masing

variabel bebas dan variabel dummy terhadap variabel terikat.

2) Penentuan nilai kritis


Tingkat signifikansi (α) = 5%

Degree of Fredom (df) = n-k-1

Keterangan :

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel independen

3) Kriteria pengujian

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus :

r n −1− k
t=
1 − R2

Ketentuan yang berlaku dalam uji t ini adalah :

Apabila t-test ≥ t-tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak atau

apabila probabilitas ((ρ value) ≤ 0.05.

3. Menentukan R2 (Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat secara

simultan)

Analisis R2 hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

dalam hal ini hubungan antara motivasi belajar akuntansi dan orientasi

bekerja atau melanjutkan penidikan dengan prestasi belajar akuntansi.

Koefisien korelasi ini dapat dilihat dari besarnya R. Koefisien determinasi

digunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel terikat (Y)

yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika koefisien determinasi

semakin besar maka prosentase perubahan variabel terikat yang disebabkan

oleh variabel bebas semakin tinggi, jika koefisien determinasi semakin kecil
maka prosentase perubahan variabel terikat yang di sebabka oleh variabel

bebas semakin kecil.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sekilas SMK Bisnis dan Manajemen di Kota Tegal

4.1.1 Lokasi SMK Bisnis dan Manajemen di kota Tegal

Daerah kota Tegal terbagi menjadi empat kecamatan yakni kecamatan Tegal

Timur, Tegal Selatan, Tegal Barat dan Margadana. Ada lima SMK Bisnis dan

Manajemen di kota Tegal yakni satu SMK Negeri dan empat SMK swasta. SMK Negeri

02 Tegal dan SMK PGRI berada di Tegal Timur sementara SMK Pius dan SMK Bhakti

Karya berada di wilayah Tegal Barat dan SMK Muhammadiyah 02 berada di wilayah

kecamatan Margadana.

SMK Negeri 02 Tegal membuka empat jurusan yakni akuntansi, sekretaris,

penjualan dan kewirausahaan. SMK PGRI membuka tiga jurusan yakni akuntansi,

sekretaris dan penjualan. SMK Pius dan SMK Muhammadiyah 02 membuka dua jurusan

yakni akuntansi dan penjualan.

4.1.2 Tujuan Pendidikan SMK Bisnis dan Manajemen

Dalam kurikulum SMK (1999:2) disebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) program keahlian akuntansi sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan

menyiapkan siswa/tamatan untuk :

1. memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam

lingkup keahlian bisnis dan manajemen.

2. mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam

lingkup keahlian bisnis dan manajemen.


3. menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan

industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian bisnis

dan manajemen.

4. menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

4.1.3 Tujuan Pembelajaran Normatif, Adaptif dan Produktif

Dalam proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung di SMK Bisnis dan

Manajemen, siswa mendapatkan berbagai macam pendidikan dan pelatihan yaitu dengan

adanya program normatif, program adaptif dan program produktif. Tujuan pembelajaran

normatif dan adaptif yaitu membentuk peserta diklat agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa, memiliki sikap bertanggung jawab dan berdisiplin, menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi dan dasar-dasar keahlian sebagai bekal pengembangan dirinya,

memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang prima, memiliki watak dan kepribadian

sebagai warga masyarakat dan bangsa Indonesia, mampu berkomunikasi dengan baik dan

benar. Adapun mata pelajaran yang tergabung dalam program normatif antara lain:

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa dan sastra

Indonesia, pendidikan jasmani dan kesehatan dan Sejarah nasional dan sejarah umum.

Sedangkan mata pelajaran yang tergabung dalam mata pelajaran program adaptif yaitu

Matematika, bahasa inggris, ekonomi, komputer, kewirausahaan.

Program produktif diajarkan pada siswa SMK Bisnis dan Manajemen bertujuan

untuk membekali peserta dengan kompetisi yang sepadan dengan tuntutan duni kerja

sekaligus menghasilkan produk/jasa yang laku dijual dan menanamkan pengalaman

produktif dan mengembangkan sikap wirausaha melalui pengalaman langsung


memproduksi barang atau jasa yang berorientasi pasar (konsumen). Mata pelajaran yang

tergabung dalam program produktif antara lain: pelayanan prima, membuka usaha kecil

siklus akuntansi, mengetik, surat niaga dan kearsipan, akuntansi keuangan, akuntansi

perbankan dan paket keahlian akuntansi (akuntansi keuangan, akuntansi perbankan,

akuntansi perpajakan dan komputer akuntansi).(kurikulum SMK 1999: 20-21)

4.1.4 Kompetensi Tamatan Ptogram Keahlian Akuntansi

Jabatan dan lingkup pekerjaan program keahlian akuntansi adalah penata muda,

dalam lingkup pekerjaan akuntansi. Kompetisi tamatan program keahlian akuntansi dapat

menampilkan diri sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap

dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaa.

Kompetisi produktif yang dimiliki tamatan program keahlian akuntansi adalah

seperti tercantum pada profil kompetisi tamatan berikut :

Tabel 4. Profil Kompetisi Tamatan Program Keahlian Akuntansi


No Kompetisi Sub Kompetisi
A. Melaksanakan A1. Melaksanakan komunikasi
pelayanan prima A2. Memahami konsep-konsep pelayanan prima
A3. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep
sikap (attitude)
A4. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep
perhatian (Attention)
A5. Melaksanakan pelayanan prima berdasarkan konsep
tindakan (Action)
B. Membuka usaha kecil B1. Mengidentifikasi karakteristik usaha kecil
B2. Memilih produk dan jasa
B3. Memilih bentuk usaha kecil
B4. Membuat rencana usaha kecil dan rencana kerja
C. Mengerjakan siklus C1. Menjelaskan pengertian, bidang-bidang spesialisasi
akuntansi untuk serta manfaat akuntansi
perusahaan jasa dan C2. Mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar
dagang skala kecil akuntansi
C3. Menyiapkan dan menganalisis buku transaksi
C4. Mencatat transaksi ke dalam buku besar
C5. Menyusun laporan keuangan dari saldo buku besar
C6. Mencatat transaksi dalam buku jurnal umum dan
posting
C7. Mengerjakan siklus akuntansi akuntansi perusahaan
jasa skala kecil
C8. Mencatat transaksi ke jurnal khusus dan posting ke
buku besar
C9. Mengerjakan siklus akuntansi perusahaan dagang
skala kecil
D. Mengetik berbagai D1. Mengidentifikasi jenis-jenis dan bagian-bagian mesin
naskah/dokumen tik
D2. Mengentak tuts (keyboard) dengan sistem 10 jari
D3. Mengetik cepat 50 epm dengan ketelitian 95% dalam
berbagai bentuk surat
D4. Mengetik daftar/tabel dengan kecepatan 100 epm dan
ketelitian 96%
D5. Mengetik berbagai pekerjaan kecil dengan kecepatan
150 epm dan ketelitian 98%
D6. Mengetik berbagai dokumen/naskah dengan kecepatan
200 epm dan ketelitian 100%
E. Membuat surat niaga E1. Menerapkan pengetahuan dasar surat menyyurat
dan menerapkan E2. Membuat surat pribadi
sistem kearsipan E3. Membuat surat niaga
E4. Menerapkan pengetahuan dasar kearsipan
E5. Menyimpan dan menemukan kembali arsip

F. Mengerjakan F1. Mengerjakan akuntansi kas dan surat-surat berharga


akuntansi pos neraca (sekuritas)
baik secara manual F2. Mengerjakan akuntansi piutang dagang dan piutang
maupn komputer wesel
F3. Mengerjakan akuntansi persediaan
F4. Mengerjakan akuntansi investasi dalam saham dan
obligasi
F5. Mengerjakan akuntansi aktiva tetap berwujud dan
aktiva tak berwujud
F6. Mengerjakan akuntansi pinjaman hipotek dan obligasi
F7. Mengerjakan akuntansi modal firma, koperasi, PT
F8. Mengerjakan dan mencatat PPh. Ps.21, 22, 23
G. Mencatat semua G1. Menerapkan sistem akuntansi perbankan
transaksi di bidang G2. Mengelompokkan pos-pos neraca laba/rugi dan pos-
dana pos administratif
G3. Melaksanakan pencatatan transakasi tabungan
G4. Mencatat transakasi pembukaan/ sampai penutupan
deposito
G5. Mencatat transaksi pembukuan rekening giro sampai
penutupan rekening giro
G6. Mengerjakan warkat inkaso dan memanfaatkan jasa
perbankan
H. Mengerjakan H1. Mengerjakan akuntansi cabang
akuntansi usaha H2. Mengerjakan akuntansi penjualan konsinyasi
khusus dan H3. Mengerjakan akuntansi penjualan angsuran
perhitungan harga H4. Mengerjakan akuntansi leasing
pokok produksi secara H5. Menghitung analisis rasio
manual maupun H6. Mengerjakan harga pokok produk menurut metode
komputer harga pokok pesanan
H7. Mengerjakan harga pokok produk menurut metode
harga pokok proses
H8. Menerapkan pemakaian komputer dalam pekerjaan
akuntansi
H9. Menghitung dan mencatat PPh. Psl 24, 25, 26, PPN,
PpnBM dan Bea Materai

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

4.2.1 Prestasi Belajar Paket Keahlian Akuntansi

Menurut Sudrajat dalam Hariyanto(2002:35) menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar

mengajar yang dinyatakan dengan angka-angka atau symbol sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Prestasi belajar paket keahlian akuntansi dalam penelitian ini ditunjukkan dari

rata-rata nilai raport semester I kelas III SMK Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari

empat mata pelajaran yaitu akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi perpajakan

dan komputer akuntansi.

Raport atau sering disebut buku laporan hasil belajar pada SMK Bisnis dan

Manajemen memiliki modifikasi penilaian sebagai berikut:


Tabel 5. Kriteria Nilai Raport
Angka Kriteria Huruf

9,0 – 10,0 Amat Baik A


8,0 – 8,9 Baik B
7,0 – 7,9 Cukup C
6,0 – 6,9 Kurang D
5,0 – 5,9 Amat Kurang E
Sumber : Raport SMK

Dalam Penelitian ini, akan dibandingkan prestasi belajar akuntansi antara siswa yang

ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan. Perbandingan dalam penelitian ini didasarkan

nilai raport pada mata pelajaran yang tergabung dalam paket keahlian akuntansi.

Berdasarkan analisis data menggunakan SPSS, diketahui bahwa dari sample sebanyak

116 siswa, 38 siswa diantaranya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan memiliki

rata-rata prestasi belajar akuntansi sebesar 8,03 lebih tinggi dibanding rata-rata prestasi

belajar akuntansi yang diperoleh 78 siswa yang berkeinginan untuk bekerja yakni 7,64.

4.2.2 Motivasi Belajar Akuntansi Sebagai Variabel Bebas (X)

Motivasi menurut Sardiman (2001:71) adalah daya penggerak yang telah menjadi

aktif sedangkan motif sendiri dikatakan sebagai daya penggerka dari dalam dan didalam

subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif

menjadi aktif pada saat tertentu terutama bila ada kebutuhan untuk mencapai tujuan

sangat mendesak.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar akuntansi (X) dengan

menggunakan variabel dummy yaitu keinginan siswa untuk bekerja (D1) dan keinginan

siswa untuk melanjutkan pendidikan (D2).


Motivasi belajar (X) dalam penelitian ini diartikan suatu dorongan yang

menimbulkan siswa untuk mempelajari mata pelajaran paket keahlian akuntansi sehingga

tujuan yang di kehendaki siswa akan tercapai. Tujuan di sini diartikan pencapaian

prestasi belajar yang optimal sehingga keinginan siswa untuk bekerja atau melanjutkan

pendidikan dapat terwujud.

Dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy dimana keinginan siswa untuk

bekerja diberi kode 0 sementara keinginan siswa untuk melanjutkan pendidikan diberi

kode 1.

Dari instrumen penelitian, kriteria tinggi rendahnya motivasi belajar mata

pelajaran akuntansi dapat dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 6. Kriteria penilaian motivasi belajar


Penilaian motivasi belajar Kriteria
Antara 1 sampai 1,8 Sangat rendah
Antara 1,8 samapi 2,6 Rendah
Antara 2,6 sampai 3,4 Cukup tinggi
Antara 3,4 sampai 4,2 Tinggi
Antara 4,2 sampai 5 Sangat tinggi

Dalam penelitian ini, dari sample 116 siswa, sebanyak 24 siswa memiliki motivasi

belajar dengan criteria cukup tinggi, 80 siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori

tinggi dan selebihnya sebanyak 12 siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi.

4.3 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang berbunyi ada pengaruh motivasi mempelajari

akuntansi antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi
belajar akuntasi pada siswa kelas III SMK Bisnis dan Manajemen se- kota Tegal tahun

ajaran 2004/2005, digunkan analisis regresi varibel dummy.

Analisis regresi yang digunkan dalam penelitian ini merupakan regresi dengan

peubah dummy yaitu siswa yang berorientasi untuk melanjutkan pendidikan dengan kode

1 dan siswa yang berorientasi bekerja dena kode 0. Hasil regresi selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran dan terdapat pada output SPSS sebagai berikut :

Tabel 7. Model Regresi dan Uji Parsial

Coefficientsa

Model
1
(Constant) Motivasi Belajar Orientasi
Unstandardized B 5.578 .464 .330
Coefficients Std. Error .558 .149 .107
Standardized Coefficients Beta .271 .268
T 9.992 3.117 3.087
Sig. .000 .002 .003
Correlations Zero-order .315 .313
Partial .281 .279
Part .267 .265
Collinarity Statistics Tolerance .973 .973
VIF 1.028 1.028

a. Dependent Variabel : Prestasi belajar akuntansi

Sumber : Data sekunder setelah diolah dengan SPSS

Berdasarkan hasil output SPSS tersebut di peroleh koefisien regresi untuk

motivasi belajar akuntansi yaitu 0,464 yang diuji secara parsial dengan di peroleh t hitung >

t tabel 1,98 dengan dk = 113, taraf kesalahan 5% dan probabilitas 0,002 < 0,05 yang berarti

bahwa motivasi belajar akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

akuntansi.

Koefisien regresi untuk variabel dummy sebesar 0,330 yang diuji keberartiannya

secara parsial di peroleh t hitung sebesar 3,087 dengan dk = 113, taraf kesalahah 5% dengan
probabilitas 0,003 < 0,05 yang berarti bahwa orientasi siswa untuk bekerja ataupun

melanjutkan pendidikan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajarnya.

Berdasarkan hasil analisis data ini, di peroleh model regresi untuk menyatakan

pengaruh motivasi belajar akuntansi dan orientasi siswa terhadap prestasi belajar

akuntansi pada siswa kelas III Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal tahun ajaran

2004/2005 yaitu Y = 5,578 + 0,464 X + 0,330 Di. Model regresi tersebut menunjukkan

bahwa setiap terjadi kenaikan 1 skor untuk motivasi belajar, akan diikuti kenaikan

prestasi belajar sebesar 0,464. Untuk siswa yang berorientasi untuk bekerja dengan

peubah dummy 0, maka rata-rata prestasi belajarnya dapat di prediksi dengan persamaan

regresi Y = 5,578 + 0,464 X, sedangkan untuk siswa yang berorientasi untuk melanjutkan

pendidikan dengan peubah dummy 1 dapat dinyatakan dengan model regresi Y = 5,578 +

0,464 X + 0,330. Dari kedua model tersebut tampak bahwa konstanta untuk siswa yang

berorientasi untuk melanjutkan pendidikan mempunyai nilai 0,330 lebih tinggi dari pada

siswa yang berorientasi untuk bekerja, yang berarti prediksi prestasi belajar akuntansi

yang diperoleh siswa yang ingin melanjutkan pendidikan lebih baik dari pada siswa yang

ingin bekerja.

Secara simultan, model regresi tersebut diuji keberartiannya menggunakan uji F

hasilnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 8. Hasil Uji Simultan

ANOVAb

Model Sum of Df Mean F Sig.


Squares Square
1 Regression 6.558 2 3.279 11.522 .000a
Residual 32.158 113 .285
Total 38.716 115
a. Predictors : (Constant), Orientasi, Motivasi belajar
b. Dependent Variable: Prestasi belajar akuntansi
Berdasarkan hasil uji simultan tersebut di peroleh F hitung sebesar 11,522 > F tabel

3,08 dengan dk = 2: 113, taraf kesalahan 5% dengan probabilitas 0,000 < 0,05, yang

berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh motivasi belajar akuntansi antara siswa

yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar akuntansi pada

siswa kelas III SMK Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal tahun ajaran 2004/2005 di

terima.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar mata pelajaran akuntansi

antara siswa yang ingin bekerja dan melanjutkan pendidikan terhadap

prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas III jurusan akuntansi SMK

Bisnis dan Manajemen se-kota Tegal tahun ajaran 2004/2005.

Berdasarkan analisa data maka besarnya kontribusi motivasi belajar

akuntansi dan orientasi bekerja ataupun melanjutkan pendidikan terhadap

prestasi belajar akuntansi adalah sebesar 16,9 %, ditunjukkan dari uji

simultan dengan F hitung 11.522 > F tabel 3.08 dengan dk 2: 113 dengan

taraf kesalahan (α)5%.. Secara parsial diperoleh koefisien motivasi belajar

akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 0,281 sedangkan

orientasi bekerja ataupun melanjutkan pendidikan sebesar 0,279 tampak

bahwa hubungan motivasi belajar akuntansi lebih tinggi dari orientasi

bekerja ataupun melanjutkan pendidikan terhadap prestasi belajar

akuntansi.
2. Dari hasil analisis regresi di peroleh koefisien motivasi belajar akuntansi

sebesar 0,464 di uji keberartiannya menggunakan uji t dengan t hitung

3.117 > t tabel 1.98 dengan dk = 113 dan taraf kesalahan 5% yang berarti

ada pengaruh yang nyata motivasi belajar akuntansi terhadap prestasi

akuntansi. Koefisien untuk peubah dummy yakni orientasi bekerja

ataupun melanjutkan pendidikan sebesar 0,330 diuji keberartiannya

dengan menggunakan dari uji t dengan t hitung sebesar 3.087 > t tabel 1.98

dengan dk = 113 dan taraf kesalahan 5% yang berarti ada pengaruh yang

sidnifikan orientasi untuk bekerja ataupun melanjutkan pendidikan

terhdap prestasi belajar. Dari analisis ini di peroleh konstanta 5,578

sehingga diperoleh persamaaan regresi Y = 5,578 + 0,464 X+ 0,330 Di

dimana i = 0 untuk siswa yang berorientasi untuk bekerja dan i = 1 untuk

siswa yang berorientasi untuk melanjutkan pendidikan. Model ini

mempunyai arti bahwa siswa yang berorientasi untuk bekerja maka

prestasi belajarnya dapat di prediksi dengan persamaan Y = 5,578 + 0,464

X sedangkan siswa yang berorientasi untuk melanjutkan pendidikan dapat

diprediksi prestasi belajarnya dengan persamaan Y = 5,578 + 0,464 X +

0,330.

3. Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar akuntansi antara siswa

yang ingin bekerja dan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan.

Berdasarkan analisa data bahwa siswa yang berorientasi melanjutkan


pendidikan rata-rata prestasi belajarnya sebesar 8,0263 lebih tinggi dari

siswa yang berorientasi untuk bekeja yakni sebesar 7,6410.

5.2 Saran

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merekomendasikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi siswa yang berorientasi untuk bekerja agar lebih meningkatkan

prestasi belajarnya dengan tekun belajar, menambah frekuensi jam

belajarnya dan diharapkan ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan

hambatan secara mandiri karena dalam pelajaran akuntansi sangat

membutuhkan konsentrasi penuh dalam mempelajarinya.

2. Perlunya pemberian motivasi oleh guru-guru akuntansi pada siswa kelas

III agar mereka lebih tergerak untuk mempelajari akuntansi secara

sungguh-sungguh agar presasinya meningkat sehingga nantinya sebagai

bekal untuk bekerja ataupun untuk melanjutkan pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar
.Bandung. Pustaka Setia.

Arikunto, suharsimi.1998.Prosedur Penelitian.Yogyarkarta.PT Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono.1999.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.PT Rineka


Cipta

Moekijat.2002.Dasar-dasar Motivasi.Bandung.CV Pioner Jaya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1999.Kurikulum Sekolah Menengah


Kejuruan.Jakarta.
Alghifari.2000.Analisis Regresi.Yogyakarta:BPFE

Nasution.2000.Didaktik Asas-asas Mengajar.Jakarta.PT Bumi Aksara.

Poerwadarminto,W.J.S.2002.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta.Balai


Pustaka.

Sardiman,A.M.2000.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta.Rajawali


Press.

Soetrisno, Loekman.1994.Dinamika Pendidikan dan Ketenagakerjaan Pemuda


di Perkotaan Indonesia. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sitepu,Nirwana S.K.1994.Analisis Jalur.Bandung:Unit Pelayanan Statistik


UNPAD.

Sudjana.2000.Manajemen Program Pendidikan.Bandung.Falah Production.

Sumidjo, Wahjo.2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta. PT. Raja


Grafindo Persada.

Hamalik,Oemar.2002.Psikologi Belajar dan Mengajar.Bandung:Sinar Baru


Algensindo.

Usman, Moh Uzer.1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung. PT Remaja


Rosdakarya.
Hadi,Amirul dan Haryono.1998.Metodologi Penelitian
Pendidikan.Bandung:CV Pustaka Setia.

You might also like