You are on page 1of 2

PERAN ATASAN DAN BAWAHAN

1. Atasan
a. Kelebihan :
 Memiliki wewenang atas pekerjaan
 Memiliki kekuasaan
 Membawahi orang-orang
 Bisa menyuruh seenaknya (dalam konteks kerja)
 Mendapatkan derajat yang lebih tinggi
 Merupakan suatu kehormatan
 Mendapat gaji perusahaan yang lebih tinggi dari bawahan
 Networking yang lebih luas
b. Kelemahan :
 Harus memenuhi target yang diberikan
 Harus bisa mengatur bawahan agar bisa memenuhi target
 Memikirkan rencana ke depan
 Mendapatkan tekanan dari petinggi yang diatasnya/pihak luar dan juga
dari bawahan

2. Bawahan
a. Kelebihan :
 Tidak tertekan oleh target
 Bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan
 Bekerja santai, tidak tertekan oleh siapapun kecuali dalam kondisi
tertentu.
b. Kelemahan :
 Gaji dari perusahaan tidak seberapa
 Tidak memiliki wewenang atas pekerjaan
 Tidak bisa seenaknya menyuruh
 Networking terbatas.

Laporan Pra-OJT Orientasi Kerja (Atas-Bawah)


1
3. Bermain peran atasan dan bawahan
Pada saat materi orientasi kerja disimulasikan (playing role) atasan dan
bawahan pada suatu perusahaan jasa kimia dan ergonomi. Dikondisikan
beberapa orang menjadi manager laboratorium, safety officer, dan beberapa
karyawan. Dibuat pula pola kerja 5 hari dan peran dari masing-masing
karyawan, ada karyawan yang bekerja benar dan cepat, karyawan yang tidak
memenuhi target, karyawan yang sangat bandel tidak mau menggunakan APD.
Pada awal bekerja secara rutin manager (Ka.Lab) memberikan safety
talk agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan standar dan juga sesuai K3.
Pada saat bekerja, safety officer menginspeksi secara rutin elemen K3 dari
karyawan, yaitu penggunaan APD. Untuk karyawan lain mau menggunakan
APD secara lengkap yang disediakan perusahaan, kecuali karyawan yang
sudah bekerja dengan bahan kimia berpuluh-puluh tahun. Dengan dalih mereka
sudah pengalaman dalam bekerja telah lama, mereka tidak mau menggunakan
APD. Dalam hal ini safety officer bertindak dengan menegur karyawan
tersebut, namun karyawan tersebut tetap keras kepala untuk tidak memakai
APD. Setelah beradu mulut dengan safety officer, akhirnya karyawan tersebut
dibawa ke kantor untuk mendapatkan peringatan atau menerima surat
peringatan dari perusahaan karena karyawan tersebut bersikeras tidak mau
menggunakan APD.

4. Kesimpulan
 Meskipun usia safety officer masih muda dan pengalamannya masih
sedikit, namun karena dia atasan dan mempunyai wewenang maka dia
berwenang memberikan peringatan kepada karyawan yang bandel
menggunakan APD karena dia hanya bawahan.
 KaLab kimia memerintahkan kepada para karyawan untuk bekerja sesuai
target dan bekerja sesuai dengan selamat. Ini merupakan tugas dari atasan
untuk memberikan rencana pekerjaan dan juga mengingatkan karyawan.

Laporan Pra-OJT Orientasi Kerja (Atas-Bawah)


2

You might also like