Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang
Semarang, 2005
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan PKLO - FIK
Universitas Negeri Semarang
Panitia Ujian :
Dewan Penguji ,
2. Drs. Kriswantoro.
NIP. 131671212
MOTTO :
Barang siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya
jalan ke Surga ( HR : Muslim )
Kupersembahkan untuk :
Ayahku Waluyo, Ibuku Pujiati serta
Kakakku Wahyuni,Trimanto,
dan Adikku Asri, Wahyu
Dan teman-temanku PKLO angkatan 2000 ,
Almamaterku
KATA PENGANTAR
Pantaslah kiranya apabila pada kesempatan ini penulis memanjatkan puji dan
syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar pula bahwa usaha dan perjuangan penulis yang maksimal
bukanlah merupakan perjuangan penulis sendiri , karena tanpa bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak mustahil skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab
itu pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi berbagai fasilitas dan
kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri
Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olaharaga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran
serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Drs. Kriswantoro dan Dra. M.M.Endang Sri Retno, M.S. selaku pembimbing
yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan, petunjuk dan saran
hingga skripsi ini dapat terwujud.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang banyak menyumbang saran dan petunjuk. Serta
menurunkan sejumlah pengetahuan hingga menambah luas wawasan penulis.
6. Teman-teman Mahasiswa Putra UKM Sepak Bola Jurusan PKLO yang telah
bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini.
7. Teman-temanku PKLO angkatan tahun 2000 yang banyak membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Bapakku Waluyo, Ibuku Pujiati, kakak-kakakku Wahyuni, Timanto serta adik-
adikku Asri, Wahyu tercinta yang telah banyak berkorban dan mendorong
semangat hingga selesainya skripsi ini.
Semoga segala amal baik saudara sekalian, dalam membantu penelitian ini
akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan,
khususnya pada bidang olahraga cabang sepak bola.
Semarang, 2005
Penulis
DAFTAR ISI
Tabel Halaman
1. Rangkuman hasil perhitungan data statistik deskripsi................... 41
2. Rangkuman hasil perhitungan uji normalitas................................ 42
3. Rangkuman hasil perhitungan uji homogenitas varians............... 43
4. Rangkuman hasil perhitungan uji liniertas garis regresi............... 44
5. Rangkuman hasil perhitungan uji keberartian model garis regresi 45
6. Analisis hubungan antara kekuatanotot perut dan ketrampilan 46
timang-timang bola terhadap ketepatan tendangan bola kearah
gawang .........................................................................................
Gambar Halaman
1 Struktur otot perut ............................................................. 20
2 Timang-timang bola dengan kaki .................................... 21
3. Timang-timang bola dengan kepala .................................. 22
4. Timang-timang bola dengan paha ..................................... 23
5. Macam-macam perkenaan tendangan bola ..................... 24
6. Posisi kaki dalam tendangan bola .................................. 25
7. Urutan tendangan bola .................................................... 26
8. Desain Penelitian ............................................................. 32
9. Tes melakukan timang-timang bola ................................ 34
10. Instrumen tes menembakkan bola ke gawang ................ 36
BAB I
PENDAHULUAN
disosialisasikan dan dapat diterima oleh universitas dan sekolah lain dan dikenal
sampai sekarang. Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepak bola
atas inisiatif Robert Guirin dari Perancis dan sekaligus sebagai ketua yang
pertama. Federasi tersebut baru beranggotakan 7 negara pada waktu itu, yaitu :
1991: 2)
masing-masing regu terdiri dari 11 pemain. (A. Sarumpaet, 1992: 17). Dan
tontonan yang sangat menarik. Sedangkan bagi pemain sendiri agar di lapangan
dalam mengolah bola, walau tetap saja sering terjadinya insiden yang
bahkan ada yang menjalani operasi dan harus beristirahat serta menjalani
perawatan intensif.
adanya pembinaan usia dini dimana pemain muda tersebut dilatih dalam suatu
pelatihan yang sekarang dikenal dengan nama SSB atau Sekolah Sepakbola.
Ditambah lagi dengan adanya kompetisi dibawah senior yaitu U-12 atau Liga
Milo, U-15 atau Bogasari, U-18 atau Piala Suratin, sehingga menambah minat
bola kedalam gawang. Oleh karena seorang pemain dikatakan baik bila si pemain
kegiatan yang mendasar, dan dengan modal teknik dasar yang baik seorang
pemain sepak bola akan dapat bermain dengan baik disegala posisinya. Tanpa
menguasai teknik dasar, penampilan dalam permainan tidak akan baik, sebab
teknik dasar merupakan fundamen dalam permainan sepak bola disamping fisik,
teknik dan mental. Dijelaskan lebih lanjut oleh A.Sarumpaet ( 1991 : 17 ) bahwa
teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari teknik tanpa bola dan teknik
dengan bola, dimana ke dua teknik tersebut merupakan faktor yang saling
mendukung.
yang mempunyai nilai positif dalam upaya peningkatan prestasi sepakbola, oleh
karena itu agar dapat mencapai prestasi yang baik, mengajarkan bagaimana
bermaian sepak bola yang baik dan benar dengan menekankan pada penguasaan
teknik dasar sepakbola dengan gerakan – gerakan teknik dasar yang beraneka
ragam. Salah satu teknik dasar dalam sepak bola adalah menendang bola.
untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan
menggunakan kaki atau bagian kaki. Adapun cara menendang bola adalah
pada kaki, salah satunya menggunakan kaki bagian dalam yang bertujuan untuk
tendangan kiper.
kemenangan, di mana kemenangan itu dapat terjadi apabila salah satu tim lebih
banyak memasukkan gol ke gawang lawan. Hal itu tidak mudah dicapai karena
dalam permainan sepakbola ada penjaga gawang atau sering disebut dengan
kiper. Oleh karena itu untuk dapat memasukkan bola kedalam gawang, pemain
kiper adalah area-area sudut gawang bagian atas kanan dan kiri, bagian bawah
kanan dan kiri. Hal itu dapat dibuktikan pada instrumen tes ketepatan tendangan
kearah gawang bahwa angka-angka besar terletak pada sudut kanan kiri atas dan
bawah pada gawang. Dan untuk dapat memasukkan bola ke area yang
merupakan kesulitan bagi penjaga gawang maka pemain perlu mengontrol bola
terlebih dahulu, oleh karena itu pentingnya menguasai teknik mengontrol bola.
mengontrol bola yang dilakukan dengan tujuan untuk menahan bola atau
menguasai bola agar tidak jatuh ke tanah. Timang-timang bola juga bisa disebut
ketrampilan penunjang teknik dasar mengontrol bola, dan kontrol bola itu sendiri
dada, dan juga kepala. Apabila pemain melakukan gerakan timang-timang yang
dilakukan dengan kaki, maka bagian tubuh yang banyak melakukan kerja ialah
kaki, perut. Latihan timang-timang bola dengan kaki ini tentu mempunyai
kaki dan otot perut. Faktor-faktor itu bisa berupa kekuatan dan kelentukan.
Kekuatan itu sendiri bisa diartikan sebagai kemampuan dari otot untuk dapat
1985: 24). Di sini penulis mengambil kekuatan otot perut untuk penunjang dari
pergerakan dari seluruh badan. Untuk melatih kekuatan otot perut dapat
dilakukan dengan latihan sit-up, karena sit-up bertujuan untuk mengukur daya
Dari uraian dimuka maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul :
Selain alasan yang telah tersebut diatas bahwa judul penelitian ini di FIK
1.1.1 Bahwa kekuatan otot perut sangat penting untuk menunjang hasil kontrol bola
dan dari kontrol bola tersebut dapat mengarahkan atau dapat juga menendang
membantu kemudahan orang untuk melakukan kontrol bola. Dan dari timang-
timang tersebut dapat mengontrol dan kemudian mengarahkan atau
1.1.3 Belum ada penelitian tentang judul tersebut diatas khususnya di UNNES
Semarang.
1.2 Permasalahan
faktor fisik yang salah satunya adalah : kekuatan otot perut. Kemudian apabila
seseorang untuk dapat mengarahkan bola kearah gawang tentu perlu dilatih,
1.2.1 Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil ketepatan
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Mengetahui apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil
1.3.3 Mengetahui terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dan keterampilan
sepakbola.
1.4 Penegasan Istilah
Agar tidak ada persepsi yang berbeda, yang berkaitan dengan penulisan
ini maka ada beberapa hal yang hendak perlu penulis tegaskan antara lain :
dalam kontraksi yang maksimal (Sajoto, 1988 : 16). Semakin besar serabut
otot seseorang, semakin kuat pula untuk bergerak dan dipengaruhi oleh faktor
untuk menerima beban suatu kerja. Sedangkan kekuatan otot perut adalah
kemampuan otot perut untuk dapat mengatasi tahanan atau beban untuk
menjalankan aktivitas.
1.4.2 Timang-Timang
dimaksud penulis adalah menaruh bola dibagian kaki baik dengan paha atau
kura-kura tengah lalu diangkat turun naik secara bergantian antara kaki kiri
dan kaki kanan agar bola tidak jatuh ke tanah dalam waktu yang telah
1) kontrol bola dengan dada, 2) kontrol bola dengan paha ataupun 3) kontrol
1.4.3 Ketepatan
atau tujuan yang dimaksud” ketepatan yang dimaksud dalam penelitian ini
olahraga saja, melainkan juga gerakan yang biasa dipakai sehari-hari seperti
1.4.3 Gawang
Dalam penelitian ini agar permasalahan tidak meluas maka perlu ada
pembatasan. Adapun masalah yang ada dalam penelitian adalah pada faktor fisik
1.5.1 Dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para pelatih sepakbola.
pemain.
BAB II
gerakan tanpa bola maupun dengan bola yang diperlukan dalam bermain
Teknik tanpa bola yang terdiri atas : 1) Lari cepat. Latihan ini untuk
arah, melompat dan meloncat. Latihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan
fungsi jantung dan paru-paru agar suplai darah dan oksigen ke otot kerja
berjalan dengan baik agar bekerja lebih baik dan mengurangi kelelahan,
3) Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan pada saat tidak
Teknik dengan bola adalah semua gerakan dengan bola yang terdiri
( Sukatamsi, 1998 : 8 )
dengan baik, pemain tersebut tidak akan menjadi pemain yang baik, dan
lain : (a) untuk memberi umpan pada teman, (b) untuk menembakkan bola ke
hukuman .
variasi teknik dasar yang dilakukan anggota badan dengan menggunakan kaki
baik kanan atau kiri dengan menahan bola itu selama mungkin dan bola itu
bergerak naik turun di udara agar tidak jatuh ketanah untuk menguasai bola
atau menahan bola yang mempunyai tujuan sebagai latihan untuk mengontrol
bola.
terciptanya suatu gol, tendangan sudut dilakukan atau diambil dari garis sudut
lapangan. Dalam terjadinya gol dengan melalui tendangan sudut bola bisa
umpan bola ke gawang lawan dengan ketepatan arah yang diinginkan. Dari
tujuan tersebut itulah dapat dilakukan tendangan kearah gawang dengan cara
bola dikontrol dengan anggota badan salah satunya kaki terlebih dahulu baru
yang dapat menunjang teknik dasar tersebut yaitu salah satunya denga timang-
paha, ataupun kaki, semua itu tergantung dari arah bola, yang mana arah bola
regu atau tim dimana salah satunya adalah penjaga gawang, penjaga gawang
berfungsi utuk menjaga gawang agar tidak kemasukan bola. Oleh karena
alasan tersebut bahwa untuk pemain yang berhadapan dengan penjaga gawang
dalam suatu permainan dimana pemain tersebut adalah pemain lawan yang
gawangnya.
merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai
salah satu bagian tubuh. Dalam hal ini ketepatan tendangan kearah gawang
bahwa gawang merupakan objek langsung yang harus dipunyai dengan salah
satu bagian tubuh yaitu dengan kaki dengan melakukan tendangan kearah
syaraf dalam memproses input atau stimulus yang datang dari luar, seperti
tepat dalam menilai ruang dan waktu, tepat dalam mendistribusikan tenaga,
masih dalam batas koordinasi relatif sederhana, maka latihan ketepatan dapat
sistem persyaratan. Sedangkan bagi anak yang sudah memasuki usia remaja ,
ketepatan dibagi kedalam dua bagian, yaitu ketepatan gerak yang menitik
gerak dinamik dan tenaga dan didukung kerja otot perut, 2) Faktor teknik,
yaitu variasi teknik yang terdiri dari pada bentuk badan, sistem syaraf dan
tendangan dengan ketepatan arah yang diinginkan dapat dipengaruhi oleh dua
kondisi fisik terdiri dari beberapa macam komponen ialah : kekuatan atau
strength, daya tahan atau endurance, kecepatan atau speed, kelincahan atau
Teknik dasar dalam sepak bola adalah semua kegiatan dasar sehingga
dengan teknik dasar yang dikuasainya menjadi modal untuk dapat bermain
dengan bola dan teknik tanpa bola. Teknik dengan bola antara lain :
bola banyak faktor lain yang harus dipahami dan dikuasai selain teknik dan
fisik. Antara lain : taktik, skill, kerjasama, mental serta semangat bertanding
ketepatan dan faktor lain yaitu skill, untuk dijadikan sebagai bahan
gawang.
Gambar : 2
Gambar timang-timang bola dengan kaki ( Sukatamsi,1984 : 41 )
Timang-timang bola yang dilakukan seseorang juga ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu : (1) strength otot tungkai dan otot perut karena semakin
kuat otot akan semakin lama seseorang melakukan timang-timang bola,
(2) fleksibilitas, (3) koordinasi dan (4) kelincahaan (M.Muchamad. Msc,
1968 : 120 ).
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa gerakan ayunan
kaki pada saat menimang-nimang bola adalah berpengaruh terhadap
kemampuan fisik seseorang. Karena melakukan suatu gerakan yang kontinyu
tidak terputus-putus akan berpengaruh terhadap fisik dan juga pada gerakan
selanjutnya.
Gambar : 3
Gambar timang-timang bola dengan kepala
( Sukatamsi,1984:42 )
baik, sebab kesebelasan yang baik adalah suatu kesebelasan yang semua
1984 : 44 ).
antara lain : (a) untuk memberi umpan pada teman, (b) untuk menembakkan
bola ke arah gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan, (c) untuk
Gambar 5
Macam-macam Perkenaan Tendangan bola
(Sukatamsi,1984 : 47 )
± 25 cm – 30 cm, (b) arah kaki tumpu membuat sudut ± 400 dengan garis
2.1.5.2 Kaki yang menendang : (a) kaki yang menendang bola diangkat ke belakang
bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah dibawah bola, (c) gerak kaki
2.1.5.3 Sikap badan : (a) pada waktu kaki yang menendang bola diayunkan
kebelakang, badan condong ke depan, (b) pada waktu menendang bola
karena posisi kaki tumpu berada disamping belakang bola, sikap badan
condong ke depan, (c) kedua tangan terbuka kesamping badan untuk
menjaga keseimbangan. Pandangan mata pada waktu menendang bola, mata
melihat pada bola dan kearah sasaran.
Gambar : 6
Posisi Kaki dalam Tendangan Bola
( Sukatamsi,1984 : 117
2.1.5.4 Bagian bola yang ditendang tepat ditengah-tengah bola, bola akan bergerak ke
Gambar : 7
Urutan tendangan bola
( Sukatamsi,1984: 118)
2.2. Hipotesis
Sesuai dengan permasalahan dan landasan teori yang ada, penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
2.2.1 Terdapat hubungan antara kekuatan otot perut terhadap hasil ketepatan
2.2.3 Terdapat hubungan antara kekuatan otot perut dengan ketrampilan timang-
timang bola terhadap terhadap hasil ketepatan menendang bola kearah gawang
kearah gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun
FIK UNNES tahun 2004, oleh karena itu metode yang digunakan adalah :
metode survei tes. Untuk penelitian lebih lanjut diperlukan hal-hal sebagai
berikut :
3.1. Populasi
mahasiswa putra.
3.2. Sampel
Populasi yang ada di dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 30
orang mahasiswa , karena jumlahnya terbatas maka seluruh populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Suharsimi
Arikunto ( 1996:107) bahwa dalam penentuan sampel apabila jumlah populasi
kecil, atau kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Berdasarkan
pendapat pakar itulah maka jumlah 30 sampel tersebut digunakan sebagai
sampel dalam penelitian ini.
Ketepatan Tendangan
Bola Kearah Gawang
(Y)
Gambar : 8
3.4. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel ialah variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan
sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi.
Variabel-variabel penelitian ini adalah :
3.4.2. Variabel terikat atau Y yaitu : skor hasil ketepatan tendangan bola kearah
gawang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei tes. Tes
3.5.1 Tes kekuatan otot perut yang cara pengukurannya dengan menghitung jumlah
Gambar : 9
Jenis penelitian ini adalah survei, oleh karena itu perlu dilakukan
3.6.2 Pelaksanaan penelitian : 1 ) Tes kekuatan otot perut yang cara pengukurannya
dengan menghitung jumlah ketika testtee melakukan sit up yang lamanya satu
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam ialah :
3.7. 1 Tes kekuatan otot perut dengan melakukan sit up selama satu menit
dihitung jumlahnya.
3.7.2 Tes Keterampilan Timang-timang :
jumlahnya.
3.7.3.1 Alat dan perlengkapan : a) bola sepak : 5 buah, b) alat tulis, kapur,
3.7.3.2 Pelaksanaan Tes :1) Bola diumpan dari arah samping kanan gawang, testee
kearah gawang yang telah dipasangi tali-tali yang mempunyai skor nilai. Ini
dilakukan 5 kali tendangan dari arah kanan dan 5 kali dari arah kiri.
2) Pencatatan hasil : Hasil tembakan yang berupa angka sasaran yang dikenai
bola.
5 5
4 3 2 1 2 3 4
5 5
X
Gambar : 10
Instrumen Tes Menembakkan Bola Ke Gawang
( Depdikbud, 1977 : 10 )
sehingga banyak hal yang tidak mungkin dapat dikendalikan. Paling tidak
kesegaran jasmani. Tetapi ada faktor lain ialah gizi. Dengan gizi yang baik
akan menunjang meningkatkan kesegaran jasmani bagi testee. Oleh sebab itu
latihan selesai.
3.8.2 Cuaca
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, maka yang menjadi
kendala adalah cuaca seperti hujan. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut bisa
penelitian. Oleh sebab itu dalam mencatat data harus dicarikan petugas yang
datanya
latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban aktivitas
bertahap dalam suatu program latihan ialah dengan meningkatkan berat beban,
set, repetisi, frekwensi dan lama latihan. Tetapi ada prinsip lain dalam prinsip
dasar latihan ialah prinsip individual atau the Priciples of individuallity. Pada
kemampuan jasmani seseorang, dengan tujuan yang akan dicapai dan lamanya
latihan. Prinsip reversible atau The principles of reversibilitym mengatakan
bahwa kwalitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali apabila
tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Oleh karena itu kesinambungan
adanya pulih asal. ( Ardle., 1981 : 39-93). Oleh sebab itu diharapkan instruktur
Pada saat latihan testee harus dalam keadaan sehat oleh karena itu
untuk menjaga kesehatan, testee disarankan makan teratur, tidur cukup dan
sebaiknya juga tidak merokok. Sebab apabila ada yang sakit lebih-lebih dalam
3.8.6 Instruktur.
FIK UNNES
gawang, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel
tergantung, maka tehnik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi
ganda dan juga regresi sederhana. Secara teknik cara pengukurannya meliputi
tiga cara maka sebelum dilakukan penghitungan statistik deskriptif terlebih
dahulu dilakukan transformasi data diubah kedalam skor Z dan ke skor T baru
Square dan untuk uji linieritas dan keberartian model dengan uji t dan uji F. Dan
berbeda. Dan pada area-area tertentu artinya yang memiliki tingkat kesulitan
cukup tinggi bernilai besar yaitu nilai 5 pada area sudut-sudut gawang, dan nilai
4 pada area tengah pinggir gawang, berikutnya nilai 3, nilai 2 dan nilai 1 pada
bagian tengah gawang. Dari nilai-nilai tersebut nampaknya bahwa nilai yang
besar memperlihatkan suatu tingkat kesulitan yang tinggi, karena letaknya yang
4.1. Deskripsi Data
Penelitian ini berjudul “Hubungan antara Kekuatan Otot Perut, Dan
2004”.
Penelitian ini dilakukan dengan Survey Tes, dan variabel yang diukur
kearah gawang. Bentuk data hasil pengukuran dalam penelitian ini berupa skor
nilai atau angka yang diperoleh dari melakukan sit up selama satu menit, dan
timang-timang bola selama satu menit, dan ketepatan tendangan kearah gawang
yang sebelumnya dilakulan kontrol bola terlebih dahulu. Dan bola diumpankan
dari arah samping kanan dan kiri gawang. Kemudian dilanjutkan dengan tabulasi
berikut :
Tabel : 1
Rangkuman Hasil Perhitungan Data Statistik Deskriptif.
diatas langkah selanjutnya ialah uji persyaratan analisis yang harus dilakukan
berikut :
Tabel : 2
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas
0.610 ≥ 0.05 berarti bahwa penyebaran data untuk variabel Kekuatan Otot
adalah Normal.
sebesar 0.333 ≥ 0.05 berarti bahwa penyebaran data hasil tes untuk
Tabel : 3
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homoginitas Varians
Dari tampilan yang ada pada tabel 3 diatas nampak bahwa semua varians
antara prediktor yaitu kekuatan otot perut atau X1, ketrampilan timang-
timang bola atau X2 terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang atau
Y. Dalam uji linier ini menggunakan uji F dengan kriteria sebagai berikut :
jika F hitung ≥ F tabel atau jika nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti Linier dan
Tabel : 4
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linier Garis Regresi
Berdasarkan tampilan pada tabel diatas nampak bahwa dari kedua variabel
apakah persamaan garis regresi yang diperoleh signifikan atau tidak untuk
tabel atau nilai signifikansi ≤ 0.05 berarti Signifikan dan jika t hitung ≤ dari
Tabel : 5
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Keberartian Model Garis Regresi
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa hasil penghitungan keberartian model
hitung ≥ t tabel atau signifikansi ≤ 0.05 berarti signifikan dan jika t hitung ≤
Tabel : 6
Ditolak.
hubungan dari ke dua variabel yang ada meliputi : kekuatan otot perut, dan
gawang oleh karena itu disini analisis regresi gandanya menggunakan uji F.
didasarkan pada nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0.974 ≥ 0.05 berarti
Tidak Signifikan . Dengan demikian hipotesa nol yang diajukan yaitu “
Tidak terdapat hubungan antara kekuatan otot perut, dan ketrampilan timang-
variabel yang ada dapat dilihat pada rangkuman tabel 7 pada halaman berikut
Tabel : 7
Rangkuman besarnya sumbangan relatif dari setiap variabel
Terhadap ketepatan tendangan bola kearah gawang
1). Nilai R-Square ialah nilai koefisien determinasi Variabel kekuatan otot
0.0 % . Ini berarti bahwa variabel kekuatan otot perut tidak merupakan
3). Sumbangan untuk kedua variabel yaitu kekuatan otot perut dan
gawang ialah dengan melihat nilai R-Square sebesar 0.002 dan Adjusted
R-Square -0.072 karena kita ingin melihat besarnya sumbangan dari dua
variabel maka kita gunakan nilai dari Adjusted R-Square Dengan demikian
7.2% . Ini berarti bahwa sumbangan dari kekuatan otot perut dan
menunjukan hubungan yang signifikan. Hal tersebut wajar terjadi karena hasil
untuk mengeliminasi.
pada gawang tersebut dipasang tali-tali sebagai pembatas, dan setiap batas-
menempatkan bola kearah kotak yang memiliki skor yang paling tinggi.
sasaran pada gawang. Selain itu ketika pengambilan data ini terjadi
kearah sasaran yang memiliki skor tinggi tidak nampak. Sehingga apabila
dilengkapi dengan tali-tali yang mempunyai skor atau nilai. Sementara tanda-
tanda skor tidak jelas berapa angkanya hal ini berpengaruh terhadap motivasi
karena alat tersebut berpengaruh terhadap hasil dari pengukuran sebagai suatu
mungkin ini akan menjadikan suatu kesulitan bagi tesste untuk mengarahkan
bola.Hal ini mungkin juga karena batas atau tali-tali tersebut yang kurang
dari tesste untuk mendapatkan nilai atau skor yang tinggi tidak ada. Dan hal
inilah yang juga menyebabkan tesste dalam melakukan tendangan asal masuk
bagian luar, dengan kura-kura kaki penuh, dengan ujung jari, dan menendang
gawang sangat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor antara lan; pola gerak ,
impact dan footwork. Setiap orang mempunyai pola gerak, impack dan foot
work yang berbeda pula , sehingga dalam mengarahkan bola kearah sasaran
gawang setiap orang atau tesste juga berbeda.Oleh sebab itulah hasil yang
diperoleh dari masing-masing testee sangat berbeda pula. Hal inilah yang
oleh pisik yang baik. Pisik yang baik itu yang bagaimana ?, menurut Sayoto
( 1988 : 99 ) bahwa salah satu komponen kondisi fisik yang paling penting
guna mendukung komponen-komponen lainnya adalah komponen kekuatan
otot. Dan kekuatan adalah merupakan efek dari latihan, karena kemampuan
Tahun 2004.
lain, hal tersebut terkait dengan energi dan dengan demikian berhubungan
kebutuhan gizi ialah perilaku makan. Ada orang yang apabila hal-hal yang
mereka tidak sukai dan perilaku makan yang tidak biasa makan dalam jumlah
besar. Sebab biasa makan dalam jumlah besar itu juga merupakan suatu. Hal
menjadi hal yang besar, ironisnya justru disepelekan oleh kebanyakan orang ,
dengan prestasi.
BAB V
5.1. Simpulan
Dari pembahasan hasil penelitan yang dihitung secara statistik dengan analisis
regresi sederhana maupun regresi ganda dan dengan derajad kebebasan ( db) 2
sebagai berikut :
5.1.1. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut terhadap
PKLO FIK UNNES tahun 2004, hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung yang
pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun 2004, hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung yang diperoleh 0,235 dan nilai signifikansi 0.816 ≥ 0.05.
5.1.3. Tidak Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan
gawang pada mahasiswa pemain sepakbola PKLO FIK UNNES tahun 2004
5.2. Saran
Berdasar pada hasil penelitian ini terlihat bahwa kekuatan otot perut
bola, dan para guru pendidikan jasmani dan kesehatan serta para atlet sepak bola
perlunya latihan – latihan lain yang dapat menunjang prestasi sepak bola.
Kekuatan otot perut mempengaruhi segala aktifitas dari tubuh yang mana
latihan, yaitu disini melakukan latihan timang-timang bola yang bertujuan untuk
menguasai bola ataupun mengontrol bola sehingga dalam suatu permainan sepak
bola suatu team atau regu dapat menciptakan suatu kemenangan dengan adanya
latihan tersebut, dan juga didukung oleh latihan latihan yang lain,sehingga dapat
Alhusin Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS 10, Yogyakarta,Graha
Ilmu
PPITOR , 1999. Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran Jasmani Untuk
Anak usia Sekolah, Jakarta.
Soekarman, R, 1987. Dasar Olahraga untuk Pembina Pelatih dan Atlet, Jakarta,
Inti Daya Press.
Syaifudin, B.Ac, 1996. Anatomi Untuk Siswa Perawat, Jakarta, Balai Pustaka.