You are on page 1of 41

Ergonomi Cognitive

Sensasi – Persepsi - Perhatian


Ergonomi

• Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang memanfaatkan


informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia dalam rangka membuat sistem kerja
yang ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien).
Ergonomi Cognitive
• kognitif adalah proses mental, proses berpikir, kemampuan
abstraksi manusia yang berhubungan dengan indera dan
pengolahan informasi. Adapun bahasan yang dikaji adalah
seperti persepsi, perhatian, sensasi hingga motivasi dan
pengambilan keputusan.
• JADI :
• Ergonomi kognitif merupakan kajian ilmu mengenai
kapabilitas serta batasan dari otak manusia dan sistem sensor
saat melakukan aktivitas pemrosesan informasi.
Cognitive dalam Ergonomi
• Ilmu kognitif termasuk ke dalam ilmu ergonomi karena
terdapat interaksi antara manusia dengan informasi di
lingkungannya dan ergonomic mempelajari keterbatasan
manusia dalam proses penerimaan informasi yang nantinya
akan digunakan untuk mendesain alat ataupun tempat kerja
yang memberikan kenyamanan, kesehatan serta keamanan
bagi manusia sehingga manusia akan lebih produktif lagi
dalam bekerja
Manfaat Ergonomi Cognitive
• Ergonomi kognitif penting dengan alasan sebagai berikut :
1. Perkembangan teknologi sekarang mengandung
kebutuhan pemrosesan informasi yang tinggi serta cara
mengkomunikasikannya
2. Manusia lebih banyak menggunakan proses otomasi
3. Teknologi berkembang menjadi lebih rumit sehingga
diperlukan ilmu kognitif agar perkembangan teknologi
dapat digunakan dengan baik oleh manusia
Informasi dalam Ergonomi Cognitive
• Proses penerimaan informasi sangat penting bagi interaksi
manusia dengan lingkungannya.

• Input Informasi diproses manusia melaui panca indera yang


ada sehingga erat sekali hubungan penginderaan dengan
persepsi, sensasi dan informasi maupun proses kognitif
manusia lainnya.

• penerimaan informasi berupa penginderaan merupakan pintu


masuk utama dalam pemrosesan informasi serta proses
kognitif yang terjadi pada manusia
Tahap Penerimaan Informasi
• Kognitif atau sistem pemrosesan informasi pada manusia
dibedakan menjadi tahap yang berbeda yaitu :
1. perception dari informasi yang diperoleh dari lingkungan
2. Pemrosesan pusat atau pengubahan informasi
3. Pemberian respon informasi.
Proses penerimaan, pengolahan dan respon
Informasi manusia :

Attention resources

Sensory Working Response Reponse


stimuli perception Response
organs memory selection execution

Sensory Long term


memory memory

feedback
long term MEMORY input
PERCEPTION

TASK/
THOUGHT STIMULI

working
MEMORY

output
MOTOR/BEHAVIORAL
Sensasi
• Berasal dari kata “sense”, artinya alat penginderaan yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
• Indera penerima dapat dikelompokkan dalam tiga macam,
sesuai dengan sumber informasi (Rahmat, J., 1992):
– Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor
(misalnya:telinga atau mata),
– informasi dari dalam diindera oleh interoseptor
(misalnya sistem peredaran darah).
– gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor
(misalnya organ vestibular).
Sumber Sensasi
• Sensasi berasal dari adanya stimuli. Apa saja yang menyentuh
indera dari dalam maupun dari luar disebut stimuli. Alat
penerima segera mengubah stimuli ini menjadi energi syaraf
untuk disampaikan ke otak melalui proses transduksi.
Batas Penerimaan Sensasi
Agar dapat diterima indera, stimuli harus cukup kuat. Batas
intensitas stimuli disebut ambang mutlak (absolute threshold).
• Penglihatan
Faktor situasional :
Mata hanya dapat menangkap stimuli yang mempunyai
panjang gelombang antara 380 sampai 780 nanometer.
Performansi Pengelihatan
• ketajaman penglihatan – kemampuan untuk membedakan objek kecil atau detail
dengan benar
• Sudut penglihatan (Visual angle) v = 3438 h/d
• Dimana: v dalam arc min,
• h = tinggi atau detail benda, dan
• d = jarak dari mata
• Visual angle v = 3438 h/d
Kemampuan Visual Seseorang
• ketajaman Stereoscopic - kemampuan untuk melihat
kedalaman di lapangan seseorang tentang visi diaktifkan
oleh dua mata
• diskriminasi Warna - kemampuan untuk membedakan
warna
• Adaptasi - Kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan tingkat pencahayaan
• Dark adaptasi - beradaptasi dari lingkungan terang ke gelap
• Light adaptasi - beradaptasi dari lingkungan yang gelap ke
yang terang
Pendengaran
• Proses menyerap suara
• Sensasi dirangsang oleh gelombang akustik - osilasi
tekanan udara
• Sebuah sumber yang menghasilkan suara sederhana
menghasilkan nada murni, yang dicirikan oleh dua
atribut fisik

Dipengaruhi oleh :
1. Frequency (Hz) - dianggap sebagai pitch
2. Intensity (dB) - dianggap sebagai kenyaringan
Intensitas Suara
• Diukur sebagai tekanan, misalnya, N/m2 atau
Pa
• Namun, berbagai tekanan suara sangat besar
(0,00002 N/m2 sampai 20 N/m2)
• Dengan demikian, intensitas diubah menjadi
skala logaritma, disebut tingkat tekanan suara
(SPL) dengan satuan decibel (dB)
Intensitas Suara
• intensitas suara diukur dari perspektif pendengar
• Hal ini bukan ukuran kekuatan sumber suara
• Intensitas gelombang bunyi berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak dari sumber
• Contoh : orang yang mendengarkan pembicaraan
seseorang pada jarak 15 cm (6 in) mendengar
tingkat intensitas ~ 80 dB, sementara pendengar
yang sama hanya mendengar ~ 65 dB pada jarak
100 cm (40 in)
Beberapa tingkat intensitas suara
• Soft berbisik pada 1 m (3 kaki) 20 dB
• Perpustakaan lingkungan 40 dB
• Kamar AC di 3 m (10 kaki) 60 dB
• Berbicara di 15 cm (6 in) 80 dB
• Mesin jet di 60 m (200 ft) 120 dB
• Mesin jet di 30 m (100 ft) 140 dB
Telinga
• Telinga luar - gendang telinga
mengirimkan getaran
mekanis suara ke telinga
bagian tengah
• Telinga tengah -
mentransmisikan dan
menguatkan (20 kali) getaran
ke telinga bagian dalam
• Telinga dalam - mengkonversi
getaran untuk impuls saraf
yang dikirim ke otak
Kinerja Pendengaran
• Manusia dengan pendengaran normal dapat melihat
frekuensi suara dalam kisaran perkiraan 20 Hz sampai
20.000 Hz waktu muda.
• Frekuensi rendah (di bawah ~ 300 Hz) tidak mendengar
maupun frekuensi tinggi (dalam kisaran 1000 Hz
sampai 5000 Hz)
• Proses penuaan menurunkan persepsi frekuensi tinggi
seiring dengan pertambahan usia
• Gangguan pendengaran akibat penuaan disebut
Presbycuis
Proses penerimaan informasi
a) pada mata
Pada Mata
• Proses penglihatan terjadi secara bertahap. Saat mata melihat
benda, kumpulan cahaya (foton) bergerak dari benda menuju
mata. Cahaya ini menembus lensa mata yang selanjutnya
membiaskannya dan menjatuhkannya secara terbalik di retina
mata – bagian belakang mata. Sinar yang jatuh di retina mata
ini di ubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan diteruskan oleh
syaraf-syaraf neuron ke sebuah bintik kecil di bagian belakang
otak yang disebut pusat penglihatan. Di dalam pusat
penglihatan inilah, sinyal listrik ini diterima sebagai sebuah
bayangan setelah mengalami sederetan proses. Dalam bintik
kecil inilah sebenarnya penglihatan terjadi, di bagian belakang
otak yang sama sekali gelap dan terlindung dari cahaya.
b) pada telinga
Pada telinga
• Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan ke
lubang telinga, dan menuju gendang telinga. Gendang Telinga
bergetar untuk merespons gelombang suara yang menghantamnya .
Getaran ini mengakibatkan  tiga tulang (ossicle) di telinga tengah
bergerak. Secara mekanis getaran dari gendang telinga ini akan
disalurkan, menuju cairan yang berada di rumah siput( koklea).
Getaran yang sampai di koklea ini akan menghasilkan gelombang,
sehingga rambut sel yang  ada di koklea akan bergerak. Gerakan ini
mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi elektrik ke saraf
pendengaran ( auditory nerve,) dan menuju  ke pusat pendengaran
di otak. Pusat ini akan menerjemahkan energi tersebut menjadi
suara yang dapat dikenal oleh otak.
Persepsi
• Kognisi tahap yang manusia menjadi sadar akan
sensasi yang disebabkan oleh rangsangan dan
menafsirkannya dalam pengalaman dan
pengetahuan
• Terdiri dari dua langkah:
• Deteksi - manusia menjadi sadar akan stimulus lain
• Pengakuan - manusia menafsirkan makna
rangsangan dan mengidentifikasi dalam konteks
pengalaman sebelumnya
Persepsi – TopDown and BottomUp
Bottom Up Proccesing
• Bottom-up processing - stimulasi indra oleh
sumber-sumber eksternal
• informasi serta stimuli yang dirasakan oleh
indera
• contoh: waktu mengendarai mobil ada
klaksonsehingga kita akan meresponnya
Top Down Proccesing
• menginformasikan kegiatan pengolahan
informasi persepsi yang didasarkan pada
pengetahuan manusia, pengalaman, dan
harapan
• Contoh : jika liat lampumerah di jalan pasti
otomatis artinya berhenti karena kita
mempunyai basic pemikiran bahwa merah itu
berhenti.
Proses pembentukan persepsi
• Bottom up feature analysis
• Pemrosesan informasi ini dimulai dari rangsangan dimana
informasi ditangkap oleh indra dan diproses menjdai informasi
yang berguna sehingga akan memudahkan dalam pengambilan
keputusan
• Unitization (familiar)
• Rangsang/ stimuli atau informasi yang bermacam-macam yang
diterima berbagai macam indra secara bersama sama dengan
berdasarkan pengalaman masa lalu dari penerima informasi yang
tercatat dalam long term memory sehingga penerima rangsang
akan lebih mengenal informasi yang didapat mudah untuk
mengolahnya.
Proses pembentukan persepsi
• Top down knowledge
• Pembentukan persepsi seseorang dimana beranjak dari
pengetahuan lama seseorang dalam long term
memorynya yang diterima persepsi orang secara umum.
• Contoh : persepsi warna merah dalam lingkungan kerja
adalah menandakan adanya bahaya dan sesuatu yang
tidk beres. Jika warna merah diganti warna lain untuk
menunjukkan bahaya maka akan menambah waktu
belajar serta akan memperbesar resiko kecelakaan kerja.
Perhatian
• Perhatian: proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya
melemah.
• Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah
satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-
masukan dari indera lainnya.
Faktor yang Mempengaruhi Perhatian
• Faktor yang mempengaruhi perhatian adalah faktor faktor biologis
dan faktor-faktor sosiopsikologis (Rahmat, J., 1992).
• Faktor Eksternal
– Gerakan.
– Intensitas stimuli.
– Kebaruan (novelty).
– Perulangan
• Faktor Internal merupakan faktor pada saat kita melihat apa yang
ingin kita lihat, kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Hal ini
menunjukkan perhatian yang selektif (selective attention).
Perbedaan perhatian ini timbul dari faktor-faktor internal yang ada
pada diri kita
Sumber Perhatian
• Perhatian dipengaruhi 4 faktor yaitu:
• Salience (ciri khas)
• Effort
• Expectancy
• Value
Perhatian seseorang akan muncul bila informasi yang didapat
mempunyai cirri khas tersendiri jika informasi itu tidak berarti
seseorang artinya tidak terdapat 4 faktor di atas maka
informasi itu akan diabaikan
Jenis Perhatian
• Perhatian selektif
• Fokus perhatian
• Perhatian yang Terbagi
• Perhatian yang Diterima
• Kurangnya perhatian, kadang-kadang disebabkan oleh
kebosanan
Perhatian Selektif
• Mengacu pada situasi di mana seseorang perlu untuk
memantau berbagai sumber informasi dengan tujuan
untuk mengetahui penyimpangan atau peluang
• Melibatkan menyaring saluran informasi tertentu untuk
fokus pada satu saluran yang dianggap penting
• Contoh:
• Pilot memeriksa alat pengukur, mencari bacaan yang
mungkin menjelaskan perilaku tak menentu pesawat
• Menonton sepak bola quarterback garis pertahanan
tim lain untuk mengeksploitasi kelemahan
Fokus Perhatian
• Mengacu pada situasi di mana seseorang harus mengatasi
beberapa saluran input tetapi fokus hanya pada satu saluran
untuk jangka waktu yang berkelanjutan. Orang membayar
perhatian pada satu stimulus dan tidak terganggu oleh orang
lain ("noise")
• Contoh:
• Bercakap-cakap dengan seorang teman di sebuah ruangan
yang penuh dengan orang-orang yang juga berbicara
• Membaca buku di sebuah lobi bandara
• Fighter pilot pesawat mendarat di geladak sebuah kapal
induk selama laut kasar
Perhatian yang Terbagi
• Mengacu pada situasi di mana ada beberapa
rangsangan, tapi beberapa tugas harus dilakukan
bersama-sama
• Contoh:
• Mengemudi mobil sambil berbicara di ponsel dengan
seseorang
• Melakukan pengembalian pajak penghasilan sambil
menonton televisi
• Mesin operator menghadiri beberapa mesin di mesin
cluster
Perhatian yang Diterima
• Mengacu pada situasi di mana seseorang harus
mengamati sinyal bunga selama jangka waktu yang
relatif lama, dan penting untuk menghindari hilang
sinyal
• Juga dikenal sebagai kewaspadaan
• Contoh:
• Inspektur mencari produk cacat yang bergerak
sepanjang garis konveyor
• Radar operator pemantauan layar radar untuk
pesawat masuk
Kurangnya Perhatian dan Kebosanan
• Kurangnya perhatian - tidak berkonsentrasi pada tugas biasanya
disebabkan oleh kebosanan - keadaan yang letih dan gelisah
karena kurangnya minat

• Faktor yang menyebabkan terjadinya kebosanan pada pekerjaan:


• Siklus Kerja Pendek
• Rendah persyaratan untuk gerakan tubuh
• Lingkungan Hangat
• Kurangnya kontak dengan pekerja lain
• Rendah motivasi
• Rendah tingkat pencahayaan di tempat kerja
Sekian
• Terimakasih..

You might also like