You are on page 1of 5

MANAJEMEN STRATEGIS RINGKAS

Perencanaan strategi merupakan kegiatan perusahaan mencari kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan
kelemahan) dan situasi eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar.

Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati terhadap persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan
dan harapan konsumen serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman.

Esensi strategi suatu perusahaan yakni memanfaatkan kekuatan dan memperkecil kelemahan internal perusahaan untuk
menghadapi ancaman dan merebut peluang eksternal.

Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi perusahaan disebut perencanaan strategis.

Tujuan utama perencanaan strategis perusahaan adalah melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal,
sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahaan lingkungan eksternal.

Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang ada.

Secara umum 4 strategi utama yang dapat dilakukan perusahaan yaitu:


(1). Strategi Stabilitas, adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan tetap melayani masyarakat
dalam sektor produksi, sektor pasar dan sektor fungsi yang sangat serupa.
Keputusan strategi utamanya difokuskan pada perbaikan pelaksanaan fungsinya;
(2). Strategi Ekspansi, adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan melayani masyarakat dalam sektor
produk tambahan atau menambahkan pasaran atau fungsi pada bisnis mereka;
(3). Strategi penciutan adalah strategi yang dilakukan perusahaan bila perusahaan merasa perlu untuk mengurangi
lini produk, pasar dan fungsi bisnis mereka. Keputusan strategi yang dilakukan perusahaan dipusatkan pada
peningkatan fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit yang mempunyai arus kas yang negatif;
(4). Strategi kombinasi adalah merupakan kombinasi antara stabilitas, perluasan, dan penciutan, merupakan strategi
yang dilakukan oleh perusahaan bila keputusan strategi pokoknya difokuskan pada berbagai strategi besar secara
sadar pada waktu sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.

Perumusan strategi utama (grand strategy) dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yang umumnya
dapat dikelompokkan ke dalam 3 tahap pelaksanaan.

Tahap 1 adalah the input stage yang mencakup 3 matriks yakni:

(a). External Factor Evaluation (EFE) Matrix, digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal.
Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya,
demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana
perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya.
Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
perusahaan.
Bobot dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting)
Peringkat faktor eksternal:
 4 = respon perusahaan superior
 3 = respon perusahaan di atas rata-rata
 2 = respon perusahaan rata-rata
 1 = respon perusahaan jelek
Total rata-rata tertimbang (terendah 1,00 dan tertinggi 4,00):
 4,0 mengindikasikan bahwa organisasi merespons dengan sangat baik terhadap peluang dan ancaman
yang ada dalam industrinya
 1,0 mengindikasikan bahwa strategi perusahaan tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari
ancaman eksternal
 2,5 rata-rata

(b). Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting.
Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari
aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.
Bobot dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting)

1
Peringkat faktor eksternal:
 4 = kekuatan utama
 3 = kekuatan minor
 2 = kelemahan minor
 1 = kelemahan utama
Kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2.
Total rata-rata tertimbang (terendah 1,00 dan tertinggi 4,00):
 2,5 rata-rata
 < 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah secara internal
 2,5 mengindikasikan posisi internal organisasi yang kuat

(c). Competitive Profile Matrix (CPM), digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai
kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
Bobot, rating, dan score pada CPM maupun IFE Matrix, memiliki maksud yang sama.
Kedua analisis tersebut berfokus pada faktor internal.
Akan tetapi, bagaimanapun juga ada beberapa perbedaan penting antara IFE Matrix dan CPM.
 Critical Success Factors (CSF) yang ada pada CPM lebih luas, tetapi akibatnya data menjadi kurang
spesifik dan kurang aktual, serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal. Ini berbeda dengan
IFE Matrix.
 CSF yang ada dalam CPM tidak dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan seperti pada IFE
Matrix.
Dalam CPM, rating dan score untuk perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan yang diteliti.
Perbandingan tersebut dapat memberikan informasi tentang strategi internal yang penting.
Peringkat Faktor penentu keberhasilan (CSF):
● 4 = kekuatan utama
● 3 = kekuatan minor
● 2 = kelemahan minor
● 1 = kelemahan utama

Tahap kedua adalah the matching stage, mencakup lima matriks yang umum digunakan yakni:

(a). SWOT Matrix, adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan memanfaatkan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan menghindari
ancaman (threats).
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan 4 set kemungkinan alternatif strategis.
Strategi SO → menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksterna
Strategi WO → memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal
Strategi ST → menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari
ancaman eksternal
Strategi WT → taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari
ancaman eksternal

(b). Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix, yaitu digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan
dengan suatu diagran cartesius yang terdiri atas 4 kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja ke 4
kuadran menunjukkan apakah hasil analisisnya mengindikasikan pemakaian strategi agresive, conservative,
defensive, atau competitive bagi perusahaan.
Masing-masing sumbu dari matriks SPACE menyatakan 2 dimensi, yakni
1. Dimensi internal yang terdiri atas
 Financial Strength (FS) meliputi: Return on investment, Leverage, Liquidity, Working capital, Cash
flow, Easy of exit from market, Risk involve in bussiness.
 Competitive Advantage (CA) mencakup: Market share, Product quality, Product life cycle, Consumer
loyality, Competition’s capacity utilization, Technological know-how, Control over supplier and
utilization distributor.
2. Dimensi eksternal yaitu
 Environmental Stability (ES) meliputi Technological change, Rate of inflation, Demand variability, Price
range of competing product, Barriers to entry into market, Competitive pressure, Price elastisity of
demand.

2
 Industry Strength (IS) mencakup Growth potential, Profit potential, Financial stability, Technological
know-how, Resource utilization, Ease of entry into market, Producivity capacity.
Ke 4 faktor ini adalah faktor paling penting menentukan posisi strategis perusahaan.

FS

Strategi Konservatif Strategi Agresif

CA IS

Strategi Defensif Strategi Kompetitif

ES

Nilai utk @ variabel pada dimensi FS dan IS: antara 1 (terburuk) hingga 6 (terbaik)
Nilai utk @ variabel pada dimensi CA dan ES: antara -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk)
Profil Strategi:
 Profil Agresif
Vektor pada posisi 45o Perusahaan yang keuangannya kuat yang telah mencapai keunggulan
komptetitif yang besar dalam industri yang stabil dan berimbang
Vektor mendekati Perusahaan yang kekuatan keuangannya adalah faktor yang mendominasi
sumbu FS industri
 Profil Konservatif
Vektor mendekati Perusahaan yang telah mencapai kekuatan keuangan dalam industri yang
sumbu FS stabil dan tidak berkembang; perusahaan tidak memiliki keunggulan
kompetitif yang besar
Vektor mendekati Perusahaan yang mengalami masalah karena kelemahan kompetitif dalam
sumbu CA suatu industri yang secara teknologi stabil tetapi mengalami penurunan
penjualan
 Profil Defensif
Vektor mendekati Perusahaan yang memiliki posisi komptetitif yang lemah dalam industri yang
sumbu CA stabil dengan pertumbuhan negatif
Vektor mendekati Perusahaan dengan masalah keuangan dalam industri yang sangat tidak stabil
sumbu ES
 Profil Kompetitif
Vektor mendekati Perusahaan dengan keunggulan kompetitif dalam indutri yang tumbuh cepat
sumbu IS
Vektor mendekati Perusahaan yang bersaing cukup baik dalam industri yang tidak stabil
sumbu ES

(c). Internal – External (IE) Matrix bermanfaat untuk memetakan Strategi Bisnis Unit (SBU) perusahaan ke dalam
matriks yang terdiri atas 9 sel.
Matriks IE serupa dengan matriks BCG terutama pada kedua alat yang berperan dalam memetakan SBU
perusahaan dalam sebuah diagram skematis dimana ukuran dari lingkaran memperlihatkan persentase
kontribusi pendapatan (sales) dan diagram pie memperlihatkan persentase kontribusi keuntungan.
Akan tetapi ada perbedaan yang pokok diantara matriks BCG dan IE yakni ukuran sumbu X dan Y berbeda.
Matriks IE membutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai SBU, implikasi-implikasi strategik masing-masing
matriks berbeda.
Dengan alasan ini, para ahli strategi di perusahaan sering mengembangkan BCG matrix dan IE matrix secara
bersama-sama dalam rangka memformulasikan strategi-strategi alternatif.
IE matrix terdiri atas 2 dimensi yaitu total skor dari IFE Matrix pada sumbu X dan total skor EFE Matrix pada
sumbu Y.

3
TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE

Kuat Rata-rata Lemah


(3,0-4,0) (2,0-2,99) (1,0-1,99)

TOTAL RATA-RATA
TERTIM BANG EFE
Tinggi
I II III
(3,0-4,0)

Menengah
IV V VI
(2,0-2,99)

Rendah (1,0-
VII VIII IX
1,99)

Matriks I, II, IV: Tumbuh dan kembangkan


Matriks III, V, VII: Jaga dan pertahankan
Matriks VI, VIII, IX: Tuai atau divestasikan

(d). Boston Consulting Group (BCG) Matrix, secara grafis menggambarkan secara jelas perbedaan di antara SBU
melalui 2 variabel, yaitu posisi pangsa pasar dan rata-rata pertumbuhan industrinya.
BCG Matrix menghendaki agar perusahaan yang memiliki beberapa SBU untuk menangani portofolio bisnis yang
ada, melalui posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing SBU terhadap
seluruh SBU yang ada dalam perusahaan.
BCG Matrix menghasilkan 4 kuadran, yaitu:
 Question Mark (Tanda Tanya): market share relatif rendah dan bersaing pada industri yang
pertumbuhannya tinggi.
Strategi bila kuat: penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk. Strategi bila lemah:
menjual.
 Stars (Bintang): market share relatif besar dan pertumbuhan industri tinggi, dan posisi bagus dalam jangka
panjang yang menjamin pertumbuhan dan profitabilitas.
Strategi: integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar;
pengembangan produk; joint venture.
 Cash Cow (Sapi perah): market share relatif besar dan pertumbuhan industri rendah, pasar sudah mulai
jenuh, dan kas yang dihasilkan melebihi kebutuhan.
Strategi bila kuat: pengembangan produk. Diversifikasi konsentrik. Strategi bila lemah: retrenchment,
divestasi.
 Dog (Anjing): market share relatif rendah dan pertumbuhan industri rendah dan posisi internal &
eksternal lemah.
Strategi: likuidasi, divestasi, retrenchment.
POSISI PANGSA PASAR RELATIF DI DALAM INDUSTRI
Tinggi Menengah Rendah

1,0 0,5 0,0

Tinggi +20
TINGKAT PERTUMBUHAN PENJUALAN

Kuadran II Kuadran I
(Stars) (Question
INDUSTRI (%)

Mark)

Menengah 0

III Kuadran III Kuadran IV


(Cash Cow) (Dog)

Rendah -20

(e). Grand Strategy Matrix, yaitu matriks yang menempatkan perusahaan yang diteliti pada salah satu dari 4
kuadran yang ada.

4
Bentuk umum matriks ini terdiri atas 2 dimensi, pertama adalah dimensi posisi persaingan, dan kedua dimensi
pertumbuhan pasar.
Grand Strategy Matrix terdiri atas 4 kuadran yang masing-masing kuadran memiliki alternatif strategi.
Kuadran I berarti perusahaan berada pada posisi strategi excellent.
Kuadran II perusahaan perlu mengevaluasi pendekatan yang mereka lakukan ke pasar secara serius.
Kuadran III perusahaan bersaing dalam pertumbuhan industri yang lambat dan memiliki posisi persaingan yang
lemah.
Kuadran IV perusahaan harus mampu membuat beberapa perubahan yang cukup drastis dan cepat untuk
menghindari kebangkrutan.

PERTUMBUHAN
PASAR YANG
TINGGI

Kuadran II Kuadran I
Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, Pengembangan pasar, Penetrasi pasar,
Pengembangan produk, Integarasi horizontal, Pengembangan produk, Integrasi ke depan,
Divestasi, Likuidasi Integasi ke belakang, Integrasi horizontal,
POSISI Diversifikasi berhubungan
KOMPETITIF POSISI
YANG LEMAH KOMPETITIF
Kuadran III YANG KUAT
Kuadran IV
Retrenchment, Diversifikasi berhubungan, Diversifikasi berhubungan, Diversifikasi tidak
Diversifikasi tidak berhubungan, Divestasi, berhubungan, Joint venture
Likuidasi

PERTUMBUHAN
PASAR YANG
RENDAH

Tahap ketiga adalah The Decision Stage, sering digunakan metode Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM),
yang dapat dijadikan sebagai teknik analisis menentukan ketertarikan relatif dari pelaksanaan strategi alternatif.
Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih dengan menggunakan input
dari analisis pada stage pertama dan matching results pada stage kedua.

Strategi Alternatif
1. Integrasi ke Depan (Forward Integration) – mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
distibutor atau pengecer
2. Integrasi ke Belakang (Backward Integration) – mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
pemasok perusahaan
3. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration) – mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
pesaing
4. Penetrasi Pasar (Market Penetration) – meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar
melalui upaya pemasaran yang lebih besar
5. Pengembangan Pasar (Market Development) – memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis
yang baru
6. Pengembangan Produk (Product Development) – meningkatkan penjualan melalui perbaikan
produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru
7. Diversifikasi Berhubungan (Related Diversification) – menambahkan produk/jasa baru yang masih
berkaitan dengan produk/jasa lama
8. Diversifikasi Tidak Berhubungan (Unrelated Diversification) – menambahkan produk/jasa baru yang
tidak berkaitan dengan produk/jasa lama
9. Penghematan (Retrenchment) – mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap
penurunan penjualan dan laba
10. Divestasi (Divestiture) – menjual 1 divisi atau bagian perusahaan
11. Likuidasi (Liquidation) – menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-potong, untuk nilai riilnya

You might also like