Professional Documents
Culture Documents
TANGGAL PRAKTIKUM :
II. JUDUL PRAKTIKUM : PEMURNIAN ZAT
III.TUJUAN :
Untuk memurnikan zat dari pencemarannya
IV. DASAR TEORI :
Menurut Sukardjo (2002: 112) “Bila zat cair didinginkan, gerakan teranalisasi molekul-
molekul menjadi lebih kecil dan gaya tarik molekul semakin besar hingga setelah mengkristal
molekul mempunyai kedudukan tertentu di dalam kristal. Panas yang terbentuk pada kristalisasi
disebut panas pengkristalan.”
Menurut Oxtoby (2003: 216) “Dalam pemurnian tembaga secara elektrolitis banyak
lempeng-lempeng tembaga tak murni, yang berfungsi sebagai anode, diselingi dengan lembaran
tipis tembaga murni (katode). Keduanya dicelupkan ke dalam larutan encer tembaga yang
bersifat asam sewaktu tembaga dioksidasi dari anode tak, tembaga ini memasuki larutan dan
bergerak ke katode, dan di sini membentuk lapisan dalam yang lebih murni.”
Menurut Mendham (2004: 472) “Faktor-faktor yang menentukan dalam analisis
pengendapan adalah endapan dapat diubah menjadi zat murni dengan komposisi tertentu.
Pengendapan dilakukan dalam larutan panas. Pada temperatur yang tinggi kecepatan kristalisasi
bertambah, jadi menimbulkan kristal yang terbentuk lebih baik.
Menurut Dorensbqura (1987: 648) “Pada tekanan udara yang rendah zat padat guna bisa
berlangsung menjadi bentuk gas, proses ini dinamakan sublimasi”.
B. Sesudah Percobaan
1. Percobaan Rekristalisasi
H2O uap
X. KESIMPULAN
Untuk pemurnian zat ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada proses pada proses
pemurnian zat yaitu: rekristalisasi, sublimasi dan destilasi.
Pada proses rekristalisasi pemisahan zat terlarut dengan pencemarnya dapat dipisahkan
dengan cara penguapan tanpa menggunakan H2O
Pada proses sublimasi dapat dipisahkan dengan cara penguapan tanpa menggunakan H2O.
Setelah menggunakan percobaan warna dan wujudnya berubah.