You are on page 1of 2

INFLASI

A. Inflasi menunjuk pada kenaikan yang berarti pada tingkat harga umum.
Indonesia pernah mengalami inflasi yang serius pada tahun 1960-an (lebih dari 600%).
Tidak setiap kenaikan harga termasuk gejala inflasi, karena harga-harga individual bisa
melambung atau jatuh diekonomi pasar. Untuk bisa disebut inflasi, harus ada kenaikan tingkat
harga umum.
B. Inflasi dapat disebabkan oleh dua kondisi ekonomi.
1. Tarikan permintaan atau inflasi sisi permintaan akan terjadi jika ada kenaikan permintaan
barang yang melebihi kemampuan produksi barang pada harga stabil. Inflasi jenis ini sering
terjadi pada akhir masa pemulihan.
2. inflasi dorongan biaya atau inflasi sisi penawaran yang terjadi jika ada kenaikan biaya pada
barang-barang mentah impor atau kenaikan pada tingkat upah danbatas keuntungan (profit
margin) yang menaikan tingkat harga umum.
C. Inflasi bias disebabkan redistribusi pendapatan dan kemakmuran.
1. Pengaruh inflasi terhadap individu-individu. Inflasi akan mengurangi pendapatan dan
kemakmuran pribadi dari sejumlah individu-individu serta meningkatkan pendapatan dan
kemakmuran dari sebagian individu yang lain dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Orang-orang dengan kenaikan pendapatan yang tidak secepat kenaikan harga yang
harus mereka bayar akan menderita kerugian dalam hal berkurangnya pendapatan
riil mereka; misalnya, mereka yang mempunyai pendapatan tetap(pegawai negeri).
b. Orang-orang yang berpiutang (kreditur) merugi karena berkurangnya kemampuan
riil yang disebabkan oleh rupiah yang mereka terima sebagai pembayaran piutang
mereka mempunyai daya beli yang lebih kecil dibandingkan dengan ketika mereka
meminjamkannya.
c. Orang-orang yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang langkadapat
memperoleh keuntungan dari inflasi karena kenaikan upah mereka bisa lebih tinggi
dari kenaikan tingkat harga secara umum.
d. Orang-orang yang meminjam uang dapat memperoleh keuntungan dari inflasi
karena uang yang mereka bayarkan hanya dapat membeli barang dan jasa yang
lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan jumlah uang yang sama ketika dulu
mereka meminjam.
2. Pengaruh inflasi terhadap pemerintah. Mungkin agak mengherankan bahwa pemerintah
yang tergantung pada pajak pendapatan progresif yaitu suatu system perpajakan yang
memungkinkan tingkat pajak naik jika ada kenaikan pendapatan, juga memperoleh
keuntungan dengan adanya inflasi. Inflasi biasanya meningkatkan pendapatan uang yang
disebabkan upah naik dalam rangka penyesuaian tingkat inflasi. Dengan demikian proporsi
pendapatan terkumpul sementara pajak naik.
D. Ada kemungkinan membatasi aspek redisribusi inflasi.
Ada sejumlah cara untuk mengurangi aspek redistribusi inflasi.
1. Kreditur dapat melindungi dirinya dari inflasi yang mungkin ada dengan menetapkan tingkat
bunga yang tinggi atau dengan membuat aturan-aturan pinjaman yang khusus (jumlah uang
yang harus dibayar) yang dibayar dollar yang mempunyai daya beli yang tetap.
2. Pendapatan yang diterima dapat dilindungi dengan cara membuat indeks, yaitu suatu sistim
upah atau gaji yang secara otomatis disesuaikan dengan perubahan dengan tingkat harga
secara umum.
3. Sistim pajak pendapatan juga dapat diindeks sedemikian rupa sehingga proporsi
pendapatan yang dibayarkan sebagai pajak tidak meningkat semata-mata karena inflasi.

E. Inflasi dapat menyebabkan berkurangnya output barang dan jasa.


Inflasi tidak hanya dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar, tetapi juga
mempengaruhi jumlah dan komposisi uang yang beredar sebenarnya. Hal ini disebabkan karena
sumber-sumber yang digunakan berjaga-jaga dan melawan inflasi mengurangi produksi barang-
barang dan jasa lain yang mestinya bisa dihasilkan dari sumber-sumber tersebut. Ada beberapa
kemungkinan daripada sumber-sumber tersebut, terutama sumber modal, dapat berkurang
karena inflasi.
1. Inflasi dapat mengurangi gairah menabung jika pasar keuangan lambat penyesuaiannya.
Dengan kata lain jika tingkat inflasi melebihi melebihi tingkat bunga, maka hasil
menabung kehilangan daya belinya. Mengapa harus menabung jika jumlah uang yang
ditabung ditambah dengan jumlah bunga yang diperoleh nanti hanya mampu membeli
jumlah barang yang lebih sedikit disbanding pada saat menabung?
2. Inflasi dapat menyebabkan ketidakpastian dalam hal tingkat harga dan tingkat bunga di
masa yang akan datang dan dengan demikian mengurangi investasi jangka panjang
untuk pabrik-pabrik dan perlengkapan baru. Orang-orang lebih suka menyalurkan
tabungannya pada barang-barang seperti real estate, logam mulia, dan barang-barang
koleksi (barang seni, perangko, barang antik, dll.)karena nilai barang tersebut
bertambah sejalan dengan tingkat harga umum.
3. Hyperinflation, suatu istilah yang diartikan sebagai tingkat inflasi yang tinggi misalnya
100% pertahun, dapat menyebabkan gagal system keuangan. Daya beli uang menurun
secara tajam pada saat hyperinflasi, dan orang-orang enggan memegangnya. Sebagai
akibat uang tidak lagi berfungsi sebagai barang berharga atau alat tukar, sehingga
perekonomian bisa mundur lagi ke sistem barter.

You might also like