You are on page 1of 17

PSAP 02

LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Tujuan Standar Laporan
Realisasi Anggaran

 Menetapkan dasar-dasar penyajian


Laporan Realisasi Anggaran untuk
pemerintah dalam rangka memenuhi
tujuan akuntabilitas sebagaimana
ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan

2
PENGERTIAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran entitas
pelaporan secara tersanding untuk suatu periode
tertentu.

3
STRUKTUR LRA
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi
realisasi disandingkan dgn anggaran dalam 1 (satu)
periode, meliputi:

 Pendapatan;
 Belanja;
 Transfer;
 surplus/defisit; dan
 pembiayaan.
4
PERIODE

•Laporan Realisasi Anggaran disajikan


sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun.
•Tepat waktu, selambat-lambatnya 6
bulan setelah berakhirnya TA.
5
ISI LRA
ANGGARAN REALISASI

A Pendapatan 900,00 950,00


B Belanja (Termasuk 1.000,00 1.100,00
Transfer)
C Surplus/Defisit (A - B) (100,00) (150,00)
D Penerimaan Pembiayaan 300,00 350,00
E Pengeluaran (200,00) (150,00)
Pembiayaan
F Pembiayaan Neto (D - E) 100,00 200,00
G SILPA (F + C) 50,00
6
DEFINISI
PENDAPATAN
Semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.

7
AKUNTANSI
PENDAPATAN

 Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan


azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran)

 Dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu


pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8
DEFINISI BELANJA

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum


Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.

9
AKUNTANSI BELANJA

 Belanja diakui pada saat terjadinya


pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara
 Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
penga kuan belanjanya terjadi pada saat
pertanggungjawab an atas pengeluaran yang
disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan.
 Belanja BLU diakui dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur
BLU 10
AKUNTANSI BELANJA

 Pembayaran belanja dapat dilakukan secara


langsung (LS) atau melalui dana kas kecil
(Uang Persediaan) yang diberikan kepada para
bendahara pengeluaran.
 Pada saat kas dibelanjakan oleh Bendahara
Pengeluaran belum diakui sebagai belanja.
Pada saat dipertanggungjawabkan (penerbitan
SP2D GU/ GU NIHIL) baru diakui sebagai
belanja.
11
KLASIFIKASI BELANJA
MENURUT UU KN/PN
 ekonomi (jenis belanja)
 organisasi
 fungsi

12
SURPLUS/DEFISIT

Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan


belanja selama satu periode pelaporan dicatat
dalam pos Surplus/Defisit

13
PEMBIYAAN
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran
14
JURNAL DALAM AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

 Jurnal Pengesahan APBN


 Jurnal Otorisasi Kredit Anggaran/Alokasi Estimasi
Pendapatan &Allotment
 Jurnal Realisasi Anggaran
 Jurnal Korolari
 Jurnal Penutup

15
SALDO NORMAL ANGGARAN

Perkiraan Tambah Kurang Saldo Normal

Pendapatan K D K

Belanja D K D

16
TERIMA KASIH

CAHYA BUDI HERMANTO, SE


KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK

17

You might also like