You are on page 1of 2

Rumah Dijadikan Kandang Hewan

Kebijakan Abu Nawas yang kontroversi membuat banyak orang berdecak kagum.
Salah satunya adalah bahwa rumah sahabatnya dijadikan kandang hewan, padahal rum
ah itu penuh dengan keluarga.
Tapi berkat trik Abu Nawas, rumah tersebut akhirnya bisa ditempati dengan tenang
.
Berikut Kisahnya
Pada suatu hari ketika akan pergi ke istana, Abu Nawas kedatangan tamu yang tida
k dikenalnya.
Namun bagi Abu Nawas hal itu bukan alasan untuk tidak menolong.
Memang setelah namanya tersohor menjadi penasihat yang ulung, banyak tamu asing
yang ke rumahnya untuk meminta saran.
"Cobalah utarakan kesulitanmu padaku, mungkin aku bisa membantu," kata Abu Nawas
.
"Tolonglah aku, rumahku teramat sempit dan tidak bahagia," kata orang asing itu.
"Siapa saja yang tinggal di rumah itu?" tanya balik Abu Nawas.
"Seorang istri dan delapan anak-anakku, wahai Abu Nawas," jawab orang asing itu.
Orang asing itu terlihat sangat tertekan dengan kondisi rumahnya.
Wajahnya nampak lesu dan gelisah.
Ironisnya, semangatnya untuk bekerja meredup seiring tekanan itu.
Sementara itu, Abu Nawas memutar otak untuk mengatasi permasalahan orang asing t
ersebut.
"Pantas saja rumahnya sesak, anaknya saja delapan orang," kata Abu Nawas dalam h
ati.
"Engkau punya seekor domba?" kata Abu Nawas memecah kesunyian.
"Tidak, tetapi aku mampu membelinya," jawab orang asing itu.
"Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu," jelas Ab
u Nawas.
Seekor Domba
Orang asing itu tidak membantah, ia langsung membeli seekor domba seperti yang d
isarankan oleh Abu Nawas.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas.
Wahai Abu Nawas, aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak,
" kata orang asing itu.
"Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dal
am rumahmu," kata Abu Nawas lagi.
Orang itu juga tidak menolak, ia langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemu
dian dimasukkan ke dalam rumahnya.
Namun, setiap kali lapor kepada Abu Nawas, ia justru disuruh untuk banyak menump
uk ternak dalam rumahnya.
"Apakah tidak salah saran Abu Nawas, dengan anak-anakku saja rumahku sempit, apa
lagi ditambah dengan ternak-ternak itu?" tanya orang itu dalam hati.
Namun karena tidak tahan dengan suasana rumah yang semakin sempit, orang itu dat
ang lagi ke rumah Abu Nawas.
"Baiklah, kalau sudah merasa tidak tahan, juallah domba itu," kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah.
Ia langsung menjual domba yang baru dibelinya.
Beberapa harikemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu dan menayakan perkemban
gannya.
Menjual Ternak
"Keadaanya sekarang lebih baik karenadomba itu sudah tidak lagi tinggal di sini,
" kata orang itu tersenyum.
"Baiklah, kalau begitu sekarang juallah semua ternakmu," kata Abu Nawas.
Orang itu tidak melawan.
Ia langsung menjual semua ternaknya dan beberapa hari kemudian Abu Nawas mengunj
ungi orang itu kembali.
"Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang?" tanya Abu Nawas.
"Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena ternak-ternak itu sudah tidak l
agi tinggal bersama kami.
Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu dan kami mengucapkan ter
ima kasih," kata orang tiu dengan wajah berseri-seri.
Abu Nawas ikut senang dengan keberhasilan orang itu.
Ia lalu menjelaskan bahwa sebenarnya batas sempit dan luas itu hanyatertancap da
lam pikiran seseorang.
Kalau ia selalu bersyukur atas nikmat dari Allah SWt, maka Allah akan mencabut k
esempitan dalam hati dan pikiran hamba-Nya.

You might also like