You are on page 1of 11

3 CIRI KEHIDUPAN

Akhir abad kedelapan belas perkembangan ilmu kimia sebagai ilmu


pengetahuan menimbulkan pertanyaan untuk mengetahui mengenai ciri-ciri
kehidupan yang khas dan apa yang membedakan senyawa organik (Senyawa dari
sistem kehidupan) dengan senyawa anorganik. Ahli fisiologi Jerman
mempublikasikan perbedaan ini sebagai “Lebenkraft” atau kekuatan vital. Para
pendukung pendapat ini percaya bahwa ”dalam alam kehidupan dibandingkan
dengan alam benda mati unsur-unsur yang membangunnya sangat berbeda”.
Terhadap konsep kekuatan vital diharapkan menjelaskan hubungan fenomena
yang hanya ditemukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan hidup.
Akhirnya setelah bertahun-tahun sebagian besar ahli ilmu pengetahuan
sepakat menyatakan bahwa ilmu kimia dari organisme hidup berbeda dari ilmu
kimia dunia benda mati. Pada tahun 1828 Friedrick Wohler menyatakan bahwa
urea adalah suatu senyawa yang hanya ditemukan pada makhluk hidup, dapat
dibuat dengan memanaskan suatu senyawa anorganik yaitu amonium sianat.
Sintesa dari urea adalah suatu senyawa organik yang dapat dibuat dari senyawa
anorganik adalah merupakan tantangan empirik yang serius terhadap teori
kekuatan vital. Walaupun masih terdapat perdebatan sejarah mengenai dampak
penemuan Wohler dan ahli organik sebelumnya paham bahwa sifat kehidupan
dapat dijelaskan dalam istilah kimia. Pada tahun 1848 penemuan dari Mathais
Schleiden dan Teodor Schwann mengenai teori sel yang mengemukakan bahwa
sel sebagai unit struktural dasar dari semua organisme.

3.1. Ciri-ciri Makhluk Hidup


Kehidupan biasanya lebih mudah dikenal dari pada didefenisikan. Kita
mudah tahu bahwa anjing itu hidup, kucing itu hidup dan cecak juga hidup, tetapi
bagaimanakah dengan batu? Batu adalah benda mati. Lalu sifat-sifat apakah pada
anjing yang membedakannya dengan batu?

15
Pada tahun 1976 tanggal 20 Juli dan pada tanggal 3 September terjadi
pendaratan dari dua pesawat yaitu Viking 1 dan Viking 2 dengan mulus
dipermukaan planet Mars. Dalam setiap pesawat dipasang sejumlah alat
percobaan yang dirancang untuk dapat mengetahui keadaan di planet tersebut.
Lima dari percobaan itu dirancang untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan;”
Adakah kehidupan di planet Mars?”
Percobaan yang paling mendekati masalah ini secara langsung ialah
kamera televisi. Jika mata kamera itu bertemu dengan mata seorang makhluk
Mars melihat keadaanya, maka terjawab pertanyaan itu. Akan tetapi hal itu tidak
terjadi. Kamera itu juga tidak menangkap tanda-tanda apapun mengenai kegiatan
makhluk hidup. Hanya batu-batu yang ada di sana. Jadi kesimpulannya tidak ada
tanda-tanda kehidupan di planet Mars.

3.2. Organisasi Kehidupan yang Rumit.


Dalam batu hanya terdapat bermacam-macam mineral yang berserakan,
walaupun demikian organisasinya sangat sederhana bila dibandingkan dengan
organisasi pada makhluk hidup manapun. Jika diperiksa bagian-bagian tubuh dari
seekor hewan dengan mikroskop, maka akan ditemukan bagian-bagian tersebut
atas sel-sel. Sel-sel ini tersusun menjadi jaringan yang akhirnya membentuk
organ-organ seperti lambung, usus, hati ginjal yang bekerjasama sebagai suatu
sistem. Sekarang perkembangan biologi telah lebih baik, sehingga para
biologiwan bekerja dengan alat dan teknik yang lebih modern untuk menemukan
bagian-bagian yang paling rumit sekalipun dari benda-benda hidup itu dapat
dilaksanakan. Salah satu ciri yang paling khas pada organisme hidup di planet kita
adalah ciri tersebut dibangun oleh molekul yang mengandung atom karbon.
Organisasi atom dan molekul dalam organisme hidup jauh lebih dinamik
dari pada yang terdapat pada banyak mati seperti batuan

3.3. Metabolisme
Makhluk hidup untuk melakukan aktivitas memerlukan tenaga (energi)
yang didapatnya dari makanan yang dikonsumsinya. Pada akhirnya energi ini
menimbulkan panas yang menghangatkan badannya. Sebagian dari energi ini

16
digunakan untuk aktivitas dan sisanya ada yang dikembalikan ke alam. Pertukaran
bahan yang secara terus menerus yang terjadi pada makhluk hidup ini disebut
metabolisme.
Tiga dari percobaan-percobaan yang tercakup pada pendaratan Viking itu
direncanakan untuk mencari bukti adanya metabolisme pada contoh tanah Mars.

3.4. Pembiakan
Intisari pembiakan pada organisme ialah duplikasi terkendali pada struktur
yang khas bagiannya. Hal ini terjadi apabila organisme tersebut dari
lingkungannya mengambil bahan lebih banyak dari pada yang kembali kepadanya
dan mengatur bahan-bahan itu menjadi strukturnya sendiri. Pembiakan seperti itu
dinamakan pertumbuhan.
Kebanyakn organisme melakukan perbanyakan secara seksual. Pembiakan
seksual mensyaratkan adanya dua induk yang menyumbang terbentuknya individu
baru. Setiap induk menyumbangkan gen-gennya secara kebetulan. Sebenarnya
yang menjadi tujuan utama pembiakan itu ialah bangkitnya keragaman diantara
keturunannya. Pada pembiakan seksual hanya yang terlibat satu induk saja, pada
umumnya turunan ini sangat identik dengan induknya

3.5. Ketanggapan
Semua makhluk hidup mampu tanggap terhadap perubahan tertentu
(stimuli) disekitarnya. Perubahan terhadap alam sekitar seperti cahaya, panas,
gravitasi, bunyi, kontak mekanik dan bahan-bahan kimia disekelilingnya
merupakan stimuli umum dimana organisme harus bersifat tanggap. Agar tanggap
terhadap stimuli ini organisme harus memiliki suatu cara untuk mendeteksinya.
Mata, telinga dan hidung seekor anjing merupakan alat detektor stimuli
yang efektif karena yang tahu pada hewan ini dapat mengujinya. Bila seekor
anjing diisyaratkan untuk makan, beberapa ototnya akan berkontraksi dan kelenjer
pencernaan mulai berfungsi, Sistem saraf dan sistem hormon mengkoordinasikan
seluruh kegiatan yang harus dilakukan. Tindakan yang dilakukan suatu organisme
sebagai respon terhadap stimuli dilaksanakan oleh efektor. Untuk mengaktifkan

17
otot-otot berkontraksi dan mengeluarkan kelenjer untuk mensintesis enzim-enzim
pada pencernaan diperlukan energi yang didapat dari makanan.

3.6. Evolusi
Ketika organisme memperbanyak diri, polanya dikopi dengan kecermatan
luar biasa. Ciri-ciri khusus akan muncul kembali dari generasi ke generasi dalam
suatu garis keluarga karena informasi yang terdapat dalam gen-gen yang
diteruskan kepada setiap generasi berikutnya.
Perubahan evolusioner yang terjadi di dalam garis menurun acap kali
adaptif maksudnya perubahan-perubahan itu memungkinkan keturunannya hidup
dalam lingkungan yang lebih efisien dibandingkan dengan moyangnya.

3.7. Keadaan Lingkungan Sel


Lingkungan suatu sel organisme hidup selalu berupa cairan. Sebagai
contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal dari
darah. Lain halnya dengan sel-sel kulit yang paling luar adalah sel-sel mati,
dibawah lapisan sel-sel mati inilah terdapat sel-sel hidup yang seperti sel-sel
hidup lainnya selalu berada di dalam suatu cairan
Pada sel-sel hidup yang terdapat langsung berhubungan dengan dunia luar
seperti pada epitel yang melapisi saluran pernafasan dan kornea mata, ada sel
kelenjer yang selalu menjaga agar permukaan tersebut tetap basah. Cairan yang
mengelilingi sel-sel itu disebut Cairan Ekstra sel (CES). Tiap molekul atau ion
yang diperlukan suatu sel diperoleh dari cairan ekstra sel dan hasil atau limbah
dari sel itu ditampung dalam cairan tersebut.

3.7.1. Komposisi Cairan Ekstra Sel (CES)


Komponen utama dari CES adalah air. Di dalam pelarut terdapat molekul-
molekul dan ion-ion yang diperlukan sel-sel dalam melaksanakan fungsinya yaitu:
a. Gas, yang paling penting adalah O2 dan CO2.
b. Berbagai ion anorganik diantaranya Na2+, Cl-, K-, Ca2+, HCO3  dan PO4-3
dalam jumlah yang berarti. Sejumlah ion lainnya terdapat dalam jumlah
yang sangat kecil diantaranya: Cu2+, Zn2+, Mn2+ dan Co2+ yang disebut

18
unsur-unsur runut diperlukan dalam aktifitas enzim-enzim tertentu. Iodium
terdapat dalam hormon troksin. Ion Flour (F-) diperlukan dalam jumlah
kecil untuk memperkuat bagian yang mengandung mineral dari gigi dan
tulang, serta mutlak dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tikus.
c. Zat-zat organik, seperti makanan dan vitamin. Makanan adalah zat organik
yang merupakan sumber energi dan bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perbaikan sel. Vitamin adalah molekul organik kecil
yang tidak dapat dibuat dari makanan oleh organisme dan diperlukan
dalam jumlah sedikit. Vitamin bukan merupakan sumber enrgi atau
pembuat sel, tetapi melaksanak tugas metabolik khusus dari sel.
Selain tiga jenis komponen tersebut cairan ekstra sel juga mengandung
hormon yang dihasilkan oleh sel-sel yang berpengaruh terhadap aktivitas
metabolisme sel-sel lain. Cairan ekstra sel juga berfungsi mengangkut limbah dari
sel. Pad hewan limbah yang utama adalah limbah metabolisme protein dan asam
nukleat. Limbah yang mengandung Nitrogen seperti amonia dan urea, merupakan
zat yang toksis dan kadarnya di dalam CES tidak boleh melebihi takaran tertentu.
Konsentrasi ion hidrogen (pH) dari CES dan suhunya juga merupakan
faktor penting bagi kesehatan sel. Mekanisme pertukaran zat antara sel dengan
CES dapat terjadi melalui proses difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis dan
eksositosis.

3.7.2. Difusi
Ambil sebuah gelas atau bejana, bagi dua ruangannya dengan
menggunakan selembar selopan atau kertas saring. Isilah ruang I dengan cairan
glukosa atau molekul atau ion yang konsentrasinya dapat diukur. Isi ruang ke II
dengan air murni, kemudian selang beberapa menit ambillah contoh cairan dari
tiap-tiap ruang lalu diukur konsentrasi glukosa dari masing-masing contoh itu.
Konsentrasi pada ruang I akan turun secara berangsur-angsur dan konsentrasi
pada ruang II akan berangsur-angsur naik dan akhirnya pada suatu saat
konsentrasi pada kedua ruang jadi sama dan selanjutnya tetap sama seperti pada
gambar di bawah ini.

19
Proses ini disebut difusi
Difusi dapat terjadi karena gerakan acak kontiniu sebagai ciri khas semua
molekul yang tidak terikat dalam suatu zat padat. Tiap molekul bergerak secara
lurus sampai bertabrakan dengan molekul lainnya.
Pada contoh di atas molekul glukosa bertabrakan dengan molekul gula lain
dan dengan molekul air atau molekul selulosa yang terdapat dalam selopan.
Waktu ruang itu mula-mula diisi, gerakan acak molekul-molekul glukosa itu
menyebabkan banyak terjadi tabrakan dengan membran selopan. Karena
membran selopan tersebut mempunyai pori yang cukup besar, sehingga molekul-
molekul glukosa dari ruang I dapat menembusnya dan masuk ke dalam ruangan
II. Jika konsentrasi glukosa di ruang II naik melebihi konsentrasi glukosa di ruang
I, dapat diduga bahwa molekul glukosa itu akan kembali ke ruang I. Hal ini
memang akan terjadi terus selama masih terdapat perbedaan konsentrasi larutan
atau gradien konsentrasi antara ruang I dan ruang II.
Bila konsentrasi larutan pada ruang I dan ruang II sudah sama berarti
konsentrasi larutan antara ruang I dan II sudah seimbang. Pada saat sudah tercapai
keseimbangan konsentrasi ini pemindahan molekul glukosa dari ruang I ke ruang
II tidak akan terjadi lagi.
Kecepatan difusi zat melalui membran sel tidak hanya tergantung pada
gradien konsentrasi tetapi juga pada muatan dan daya larut dalam lipid dari

20
partikel-partikel tersebut. Pada umumnya zat-zat yang larut dalam lipid yaitu
molekul hidrofobik lebih mudah berdifusi melalui membran dari pada molekul
hidrofilik.

3.7.2.1. Difusi terbantu (Facilitated Diffusion)


Perbedaan membran sel dan selopan ialah bahwa permeabilitas membran
sel bersifat variabel atau berbeda-beda menurut jenisnya, misalnya bakteri yang
terdapat dalam usus yaitu Escherechia coli (E.coli) dipindahkan kemedium yang
mengandung laktosa, maka metabolismenya langsung menurun. Salah satu
sebabnya ialah bahwa membran selnya biasanya tidak dapat ditembus oleh laktosa
atau sifat tersebut disebut impermeabel.
Tetapi beberapa menit kemudian karena terbentuknya suatu enzim di
dalam membran sel yang disebut enzim permease yaitu suatu protein membran sel
yang membantu membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapisan
lipid hidrofobik dari membran sel. Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme
transpor khusus dari membran sel seperti permease disebut Difusi Terbantu.
Difusi ADP ke dalam dan keluar dari mitokondria juga memerlukan difusi
terbantu. Dalam semua proses difusi terbantu, molekul bergerak ke arah gradien
konsentrasi. Tetapi membran sel juga mampu untuk memompa zat berlawanan
dengan gradien konsentrasi difusi terbantu ini disebut juga transpor aktif

Hipotonik Isotonik Hipertonik

3.7.2. Osmosis
Sebenarnya osmosis adalah suatu proses difusi dimana tiap pelarut melalui
suatu selaput permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan
molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain disebut permeabel secara
diferensial.

21
Pada proses osmosis
pelarut universal adalah air. Secara
sederhana dikatakan bahwa
osmosis adalah difusi air melalui
selaput permeabel secara
diferensial dari suatu larutan
berkonsentrasi tinggi ke dalam
larutan berkonsentrasi rendah.
Perlu ditekankan bahwa
konsentrasi disini adalah
konsentrasi pelarutnya yaitu air
dan bukan konsentrasi dari zat
yang larut (molekul, ion) dalam air
itu. Pertukaran air antara sel dan
lingkungannya adalah suatu faktor penting yang disebut dengan nama osmosis.
Percobaan di bawah ini menunjukkan proses osmosis yaitu ke dalam suatu
bejana atau gelas piala yang berisi air suling (air murni) dimasukkan suatu gelas
berupa corong yang berisi larutan air gula pekat dimana lubang bawahnya ditutup
dengan selopan yang berfungsi sebagai membran permeabel secara diferensial,
yang meloloskan molekul air secara cepat dan menghalangi molekul yang lebih
besar. Konsentrasi air dalam gelas piala adalah 100% sedangkan konsentrasi
dalam tabung kurang dari 100%, karena dalam suatu larutan gula pekat
kandungan airnya sedikit. Karena itu terjadi suatu gerakan air melalui selaput
selopan ke dalam tabung. Karena molekul air masuk ke dalam tabung maka
volume cairan di dalam tabung bertambah dan cairan di dalam tabung terdesak ke
atas akibat tekanan yang terjadi karena difusi air dalam tabung. Tekanan ini
disebut tekanan osmosis.

3.7.3. Endositosis
Endositosis adalah suatu mekanisme yang menyangkut bahan dari CES
(cairan ekstra sel) ke dalam sel dengan cara melekukkan sebagian dari membran
sel ke arah sitoplasma sehingga bahan yang hendak ditelan semakin dilingkupi

22
dan akhirnya terbentuk gelembung yang dibatasi oleh membran yang akan
dilepaskan dari membran sel.

Endositosis dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pinositosis (minum)


apabila yang dimasukkan adalah larutan dalam gelembung-0gelembung kecil, dan
fagositosis (makan) apabila yang dimasukkan adalah partikel-partikel dalam
gelembunga besar.

3.7.4. Eksositosis
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Protein yang dikeluarkan
oleh sel-sel berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi membran di dalam
badan Golgi, yang
kemudian bergerak ke
permukaan sel dimana
membrannya lalu
melekat pada
membran sel dan
mengosongkan isinya
ke luar. Misalnya sel-
sel yang melapisi
usus, mensintesis
butir-butir lemak dan mengeluarkannya dengan eksositosis.

23
3.8. Ringkasan
Struktur organisasi hidup sangat rumit. Struktur ini dapat dijelaskan
sebagai berikut: sistem-organ-jaringan-sel-organel-molekul-atom. Organisasi
benda itu dinamis dan pertukaran terjadi secara terus menerus antara bagian-
bagian organisme dan antara organisme dan alam sekitarnya.
Benda hidup mempunyai kemampuan menduplikasikan strukturnya yang
unik yaitu pada pertumbuhan atau pembentukan individu barau atau pembiakan.
Pada pembiakan aseksual terbentuk individu-individu baru dari satu induk yang
mempunyai ciri sama dengan induknya. Pada pembiakan seksual individu baru
terbentuk dari sumbangan dari gen induk jantan dan induk betina akibatnya
mereka mungkin mendapat ciri-ciri yang berbeda dari induknya.
Benda hidup tanggap terhadap perubahan tertentu di alam sekitarnya yang
bertindak sebagai stimuli. Lambat laun ciri-ciri organisme hidup mengalami
perubahan bentuk yang disebut evolusi. Satu macam organisme (spesies) boleh
jadi meninggalkan keturunan yang mencakup dua atau lebih spesies yang khas.
Semuanya adalah merupakan ciri-ciri utama makhluk hidup.

3.9. Latihan
1. Apakah pada mobil terdapat ciri-ciri kehidupan? Mobil bisa bergerak,
apakah bedanya gerak pada mobil dengan bisa bergerak hewan dan
manusia
2. Seekor anjing jika akan diberi makan kelihatan air ludahnya keluar, apa
yang menyebabkannya
3. Apa bedanya pembiakan aseksual dengan pembiakan seksual
4. Apa hubungan ketanggapan dengan metabolisme
5. Sebutkanlah ciri-ciri makhluk hidup yang anda ketahui
6. Jelaskanlah bagaimana komposisi kimia pada makhluk hidup dan
komposisi kimia pada benda mati
7. Apa beda unsur-unsur kimia yang terdapat pada makhluk hidup dengan
yang terdapat pada benda mati
8. Jelaskanlah macam-macam pembiakan pada makhluk hidup
9. Apa yang dimaksud dengan evolusi yang adaptif ? Jelaskan jawabannya

24
10. Jelaskan tentang endositosis
11. Jelaskan tentang eksostosis

25

You might also like