You are on page 1of 9

DATA KLINIS DBD

KELOMPOK
Desi Rosdiani O1A006014
Eva Dania K. O1A006026
Meilin Widelia G1F007002
Sefty Ramadani G1F007003
Tyas Friska Dewi G1F007004
Nuranfi Resty P. G1F007005
Mulki A. Baiquni G1F007006
WHO
1. Uji tourniquet positif
2. Perdarahan kulit
3. Perdarahan mukosa
4. Hematemesis atau melena.
5. trombositopenia
6. Pemekatan darah (hemokonsentrasi)
• Peningkatan hematokrit (Ht)
• Penurunan hematokrit
• Tanda perembesan plasma, yaitu efusi pleura, asites
atau proteinuria
Uji Torniquet
1. Menetapkan tekanan darah.
2. Selanjutnya diberikan tekanan di antara sistolik dan
diastolik pada alat pengukur yang dipasang pada
lengan di atas siku; tekanan ini diusahakan menetap
selama percobaan.
3. Setelah dilakukan tekanan selama 5 menit
diperhatikan timbulnya petekia di kulit lengan bawah
bagian medial pada sepertiga bagian proksimal.

Uji dinyatakan positif apabila pada satu inci persegi


(2,8 x 2,8 cm) didapat lebih dari 20 petekia
DBD pada anak
1. Kulit pucat, dingin dan lembab terutama pada ujung jari
kaki, tangan dan hidung sedangkan kuku menjadi biru.
2. Anak yang semula rewel, cengeng dan gelisah lambat
laun kesadarannya menurun menjadi apati, sopor dan
koma.
3. Perubahan nadi, baik frekuensi manpun amplitudonya.
Nadi menjadi cepat dan lembut sampai tidak dapat
diraba oleh karena kolaps sirkulasi;
4. Tekanan nadi menurun menjadi 20 mmhg atau kurang;
5. Tekanan sistolik pada anak menurun menjadi 80 mmhg
atau kurang; dan
6. Oliguria sampai anuria karena menurunnya perfusi
darah yang meliputi arteri renalis.
Parameter Laboratorium
1. Trombositopenia pada hari ke 3-8.
2. HB meningkat lebih 20%.
3. Hematokrit (HT): kebocoran plasma dibuktikan dengan
ditemukannya peningkatan hematokrit ≥ 20% dari
hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3
demam.
4. Leukosit dapat normal atau menurun.
5. Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat
kebocoran plasma.
6. Ureum pH bisa meningkat.
7. Na dan Cl rendah. Hiponatremia pada kasus berat.
8. Dilakukan pemeriksaan kreatinin bila terjadi gangguan
fungsi ginjal.
9. Serum alanin-aminotransferase sedikit
meningkat.
10.Isolasi virus terbaik saat viremia ( 3-5 hari ).
11.Rontgen thorax: Efusi pleura;
12.Uji test tourniket (+);
13.Serology : HI (Hemaglutination Inhibition
test).
– IgM terdeteksi pada hari ke 5, meningkat
sampai minggu III, setelah 60-90 hari.
– IgG pada infeksi primer mulai terdeteksi
pada hari 14, sedangkan pada infeksi
sekunder mulai pada hari 2.
Pemeriksaan Lain
1. pemeriksaan hemostasis (PT, APTT, Fibrinogen,
D-Dimer, atau FDP)
2. adalah albumin, SGOT/SGPT, ureum/ kreatinin
3. isolasi virus, pemeriksaan serologi atau biologi
molekular
4. pemeriksaan antigen spesifik virus Dengue,
yaitu antigen nonstructural protein 1 (NS1)
5. Pemeriksaan radiologis (foto toraks PA tegak
dan lateral dekubitus kanan)
TERIMA
KASIH

You might also like