You are on page 1of 3

Sistem dan Komponen 

Kulkas

Posted on December 29, 2009 by bodaesmunti| Leave a comment

Sistem kerja kulkas

Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas
yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor
kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin.
Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas
yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan
refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan
mengembun dan kembali menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi
akan terdorong menuju pipa kapiler.  Dengan begitu refrigerant akan naik ke
evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler.

Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya
kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah.
Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah
dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang
memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut
terjadi pada benda atau air yang sengaja diletakkan di dalam evaporator.

FLUIDA STATIS
Posted on March 30, 2009 by bodaesmunti| 1 Comment

FLUIDA STATIS

Fluida ( zat alir ) adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap bentuk ketika ditekan, misalnya zat cair dan gas. Fluida
dapat digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan fluida dinamis.Fluida
atau zat alir adalah bahan yang dapat mengalir dan bentuknya dapat berubah
dengan perubahan volume.Fluida mempunyai kerapatan yang harganya tertentu
pada suhu dan tekanan tertentu.Jika kerapatan fluida dipengaruhi oleh
perubahan tekanan maka fluida itu dapat mampat atau kompresibel.Sebaliknya
fluida yang kerapatannya hanya sedikit dipengruhi oleh perubahan tekanan
disebut tidak dapat mampat atau inkompresibel. Contoh fluida kompresibel
adalah udara ( gas ) sedangkan yang inkompresibel adalah air ( zat cair ). Fluida
statis adalah fluida yang tidak bergerak atau dalam keadaan diam, misalnya air
dalam gelas. Dalam fluida statis kita mempelajari hukum-hukum dasar yang
dapat menjelaskan antara lain: mengapa makin dalam kita menyelam makin
besar tekanan yang kit alami; mengapa kapal laut yang terbuat dari besi dapat
mengapung di permukaan air laut; managpa kapal selam dapat melayang,
mengapung dan tenggelam dalam air laut; mengapa nyamuk dapat hinggap
dipermukaan air; berapa ketinggian zat akan naik dalam pipa kapiler.

A.TEKANAN HIDROSTATIS Gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah


selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair
itu sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah.
Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan
hidrostatis.

B.RUMUS TEKANAN HIDROSTATIS Gaya yang bekerja pada dasar sebuah


bejana tidak tergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana,
tetapi tergantung pada luas dasar bejana ( A ), tinggi ( h ) dan massa jenis zat
cair (r )dalam bejana. Ph = r g h Pt = Po + Ph F = P h A = r g V r = massa jenis
zat cair h = tinggi zat cair dari permukaan g = percepatan gravitasi Pt = tekanan
total Po = tekanan udara luar

C.HUKUM ARCHIMEDES Benda di dalam zat cair akan mengalami


pengurangan berat sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Tiga keadaan
benda di dalam zat cair: a. tenggelam: W>Fa Þ rb > rz b. melayang: W = Fa Þ rb
= rz c. terapung: W=Fa Þ rb.V=rz.V’ ; rb W = berat benda Fa = gaya ke atas =
rz . V’ . g rb = massa jenis benda rz = massa jenis fluida V = volume benda V’ =
volume benda yang berada dalam fluida Akibat adanya gaya ke atas ( Fa ), berat
benda di dalam zat cair (Wz) akan berkurang menjadi: Wz = W – Fa Wz = berat
benda di dalam zat cair

D.TEGANGAN PERMUKAAN Tegangan permukaan ( g) adalah besar gaya ( F )


yang dialami pada permukaan zat cair persatuan panjang(l) g = F / 2l

E.MANOMETER Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


perbedaan tekanan.

F.KAPILARITAS Kapilaritas ialah gejala naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam
tabung kapiler yang dimasukkan sebagian ke dalam zat cair y = 2 y = cos  /
karena pengarah adhesi dan kohesi. g r =kenaikan/penurunan zat cair pada
pipa (m) = tegangan permukaan (N/m) p = massa jenis zat cair (kg / m3) g
=sudut kontak (derajat) percepatan gravitas (m / det2) r = jari-jari tabung kapiler
(m FLUIDA DINAMIS A.Sifat Fluida Ideal: – tidak dapat ditekan (volume tetap
karena tekanan) – dapat berpindah tanpa mengalami gesekan – mempunyai
aliran stasioner (garis alirnya tetap bagi setiap partikel) – kecepatan partikel-
partikelnya sama pada penampang yang sama B.HUKUM BERNOULLI Hukum
ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam
suatu pipa. P + r g Y + 1/2 r v2 = c P = tekanan 1/2 r v2 = Energi kinetik r g y =
Energi potensial® tiap satuan waktu C.CEPAT ALIRAN (DEBIT AIR) Cepat aliran
(Q) adalah volume fluida yang dipindahkan tiap satuan waktu. Q = A . v A1 . v1 =
A2 . v2 v = kecepatan fluida (m/det) A = luas penampang yang dilalui fluida
Untuk zat cair yang mengalir melalui sebuah lubang pada tangki, maka besar
kecepatannya selalu dapat diturunkan dari Hukum Bernoulli, yaitu: v = Ö(2gh) h
= kedalaman lubang dari permukaan zat cair

You might also like