Professional Documents
Culture Documents
TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi pada 2015
jumlah penduduk Indonesia melonjak menjadi 247,5 juta jiwa. Jumlah tersebut
mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat menjadi 9.391 miliar meter
kubik atau naik 47 persen dari tahun 2000. Padahal ketersediaan air cenderung
menurun setiap tahunnya.
Di Pulau Jawa, misalnya, ketersediaan air hanya 1.750 meter kubik per kapita per
tahun, jauh di bawah standar kecukupan yaitu 2.000 meter kubik per kapita per
tahun. Jika hal ini tidak ditanggulangi, dipastikan Indonesia akan mengalami
kelangkaan air bersih pada 2020.
Diperkirakan, ketersediaan air pada tahun tersebut hanya 1.200 meter kubik per
kapita per tahun. Hal ini sangat ironis mengingat Indonesia termasuk dalam 10
negara yang kaya akan air.
Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Agoes Widjanarko
mengatakan, menyusutnya ketersediaan air tersebut diperparah dengan kinerja
perusahaan daerah air minum yang buruk. "Ddari 318 hanya 44 perusahaan yang
sehat. Selebihnya bermasalah dengan kinerja dan hutang," katanya Selasa (20/3).
Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Budirama
Natakusumah mengatakan, defisit air tanah setiap tahunnya mencapai 65,6 juta
meter kubik. Pemerintah harus segera menggalakkan sumur resapan air yang dapat
menampung limpasan air hujan.
TEMPO Interaktif, Jakarta -Produsen susu Frisian Flag Indonesia (FFI) dengan
Pemerintah Belanda mengoperasikan sistem daur ulang hasil olahan air limbah
menjadi air layak konsumsi pertama di Asia. Sistem konservasi air mutakhir bernama
Curieau ini dapat mengurangi penggunaan air sumur secara total hingga 50 persen.
Peresmian sistem daur ulang ini dilakukan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Dr
Nikolaos van Dam, dan Walikota Jakarta Timur, Drs. H. Murdhani, MH, juga Ketua
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Drs. Peni Susanti di
Pabrik FFI, Pasar Rebo, Jaktim, Selasa lalu.
Biaya pembuatan sistem ini mencapai US$800 ribu atau Rp 7,52 miliar, dengan
sebagian besar dibiayai Pemerintah Belanda. "Para ilmuwan memperkirakan pasokan
air bersih di negara berkembang seperti Indonesia akan menjadi sumber daya alam
langka di masa depan," ujar Nikolaos van Dam saat jumpa media.
Dari situ, tambah van Dam, pihaknya berkolaborasi dengan lembaga swasta untuk
menyediakan dukungan finansial dalam mendukung usaha konservasi air. Dia pun
menyambut baik FFI untuk bertanggung jawab atas pendaur-ulangan air limbah dan
mengurangi dampak operasional mereka terhadap lingkungan.
Sementara, Presiden Direktur FFI, Cees Ruygrok, mengatakan, selama 88 tahun
beroperasi di Jakarta, FFI prihatin terhadap kualitas dan kuantitas air sumur di kota
ini. Sebab itu, dia memutuskan untuk berkontribusi terhadap konservasi air dengan
menerapkan sistem Curieau--yang bisa menghemat penggunaan air sumur sehari-
hari.
"Sistem ini melengkapi sistem pengolahan limbah yang telah digunakan oleh FFI
selama ini," katanya dalam kesempatan sama. Selain bekerja sama dengan
Pemerintah Belanda, FFI juga menggandeng AQUA Industrial Water Treatment untuk
mengoperasikan sistem konservasi air ini.
TEMPO Interaktif, Surabaya - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Surabaya, Mohammad Selim mengatakan warga miskin atau yang disebut masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) mendapat diskon sebesar lima puluh persen untuk
pemasangan baru layanan air bersih PDAM.
"Keringanan yang diberikan adalah pemasangan sambungan pipa baru di rumah,"
kata Selim, Senin (15/1).
Ia mengatakan program layanan ini untuk meningkatkan pelayanan publik.
Masyarakat miskin, kata dia, juga harus terjaga kesehatannya dengan mendapat
distribusi air bersih.
Hubungan Masyarakat PDAM Surabaya, Sunarno, mengatakan layanan ini berlaku
terbatas mulai Maret hingga Agustus mendatang. "Jadi mereka harus segera
mendaftar," ujarnya.
Untuk pemasangan baru bagi MBR kata dia hanya dipungut sebesar Rp 450 ribu - Rp
500 ribu. Tanpa diskon, mereka normalnya membayar sebesar Rp 1 juta.
Kriteria masyarakat yang mendapat diskon, kata Sunarno, adalah penghuni yang
tinggal di rumah dengan luas kurang dari enam puluh meter persegi, lebar jalan
didepan rumah kurang dari enam meter dan penghuni yang menempati tanah yang
mempunyai bukti kepemilikan.
Syarat lain yang harus dilengkapi MBR, kata Sunarno, mereka menyatakan sanggup
membayar rekening rutin sesuai pemakaian tiap bulan.
Total produksi PDAM Surabaya adalah sebesar 8.500 liter per detik. Air bersih PDAM
ini telah didistribusikan kepada sebanyak 72 persen penduduk Kota Surabaya.