Professional Documents
Culture Documents
FREE
EDISI II / 2007
www.thelightmagz.com
Table of contents Editorial
Edisi perdana sudah diluncurkan dengan sukses. Di luar dugaan, sambutan yang
Sport photography
5
datang cukup menggembirakan. Edisi perdana kami berhasil didistribusikan ke lebih
Chandra Amin dari 9000 pehobi fotografer. Angka yang fantastis untuk sebuah majalah kategori baru.
Architectural photography
Sonny Sandjaya 20 Angka ini pun akan meningkat hingga lebih dari dua setengah kali lipatnya di edisi
kedua ini. Artinya kami akan menembus angka 20.000 lebih, angka yang fantastis
The Profile
Ayofoto 33 untuk sebuah majalah fotografi. Terima kasih kepada para distribution partner dan pick
Liputan Utama
37
up point yang membantu terdistribusikannya majalah ini ke lebih banyak orang lagi.
Komunitas fotografi online
manfaat dan jebakannya
The Pro Comments 51 Edisi kedua ini kami hadir lebih matang tetap dengan komitmen untuk memberikan
55
resouce dan referensi terbaik untuk dunia fotografi Indonesia. Nara sumber yang tidak
Fashion photography kalah berkualitas dari edisi perdana pun kami hadrikan. Rubrik-rubrik baru kami luncur-
Bambang Santoso
The Gerard’s
Lepasan 68 kan semuanya untuk memberikan yang terbaik untuk fotografi Indonesia.
William Hung on Photography 71 Beberapa komentar dan permintaan untuk dibuatnya rubrik tutorial yang menampilkan
Travel Photography
Tigor Siahaan 74 step by step kami terima. Namun kami menyadari bahwa fotografi bukanlah untuk
dihapalkan, melainkan untuk dimengerti. Untuk itu kami lebih memilih untuk menyajikan
Digital Process
Input bagus = output maksimal 84 segala infromasi dan knowledge mengenai fotografi dalam bentuk cerita pengalaman
Commercial photography
86
dari fotografer-fotografer terkenal yang kaya akan informasi dan inspirasi ketimbang
Sam Nugroho tutorial step by step serta lighting diagram yang cenderung membuat orang malas dan
manja. Agar anda semua menjadi fotografer bukan tukang foto.
PT Imajinasia Indonesia, Jl. Pelitur no. 33A Jakarta, 47866725, www.thelightmagz.com, Pemimpin Perusahaan: Ignatius Untung, Technical Advisor:
Gerard Adi, Pemimpin Redaksi: Ignatius Untung, redaksi@thelightmagz.com, Contributor: C Production, Public relation: Prana Pramudya, Marketing:
Maria Fransisca Pricilia, marketing@thelightmagz.com, Sirkulasi: sirkulasi@thelightmagz.com, Graphic Design: ImagineAsia, Webmaster: Gatot Suryanto
SIAPA
BILANG
FOTOGRAFI
SPORT
NGGAK
ARTISTIK?
AN INTERVIEW WITH M. CHANDRA AMIN
Jika anda ditanya, siapakah fotografer jurnalistik yang bagus yang anda tau, mungkin hanya ada
segelintir nama yang keluar. Nama Arbain Rambey & Oscar Motuloh sudah pasti mendominasi.
Memang dua nama tersebut sudah terbukti kepiawaiannya dalam dunia fotografi jurnalistik.
Namun apa benar hanya dua orang itu saja yang karyanya bagus? Untungnya tidak. Adalah
Chandra Amin, seorang fotografer jurnalistik yang bekerja untuk tabloid Bola yang masuk dalam
hitungan kami. Chandra Amin memang tidak setenar nama-nama besar di atas, namun jika
interest, belajar sport, dan ketika di com- Kami pun mendapat kehormatan untuk bisa
agai fotografer olahraga, Chandra Amin Chandra Amin adalah memotret wedding, wa- yang kita inginkan. Oleh karena itu konsen-
juga sering melakukan proyek idealis. laupun baru sebatas teman-teman dekatnya trasi dan kesiapan amat sangat dibutuhkan.
“Seorang fotografer olahraga juga saja. Untuk memotret wedding pun Chandra
dituntut untuk punya proyek idealis. Amin mengkombinasikan pakem-pakem yang
Keuntungannya bukan untuk sekarang, biasa diaplikasikan pada pemotretan wedding
tapi nanti, supaya karya lo bisa bertah- dengan pakem-pakem jurnalistik, sehingga
an di tempat kerja lo.” Begitu jelasnya. gasil yang didapat lebih segar. Sebagian
Proyek-proyek idealis di luar pekerjaan besar pemotretan yang ia lakukan pun hanya
kantornya ini pun dipercaya menjadi bergantung pada peralatan sederhana. Lampu
inspirasi sekaligus menjadi penyeman- yang digunakan pun sebagian besar hanya
gatnya untuk berkarya lebih baik lagi. flash yang biasa dipasangkan di body camera.
“ketika liat sesuatu yang menyentuh,
gue tergerak untuk motret. Misalnya Berbicara mengenai fotografi olahraga, ia ber-
liat anak jalanan.” Tambahnya. Untuk pendapat bahwa foto olahraga tidak melulu
melakukan pemotretan terhadap anak harus menangkap momen, ekspresi dari si
jalanan, Chandra Amin melakukan pendeka- pemani juga tentunya bisa menjadi sesuatu
tan yang mendalam terhadap anak-anak yang menarik baik ekspresi kemenangan,
jalanan tersebut. Walaupun setiap harinya kekalahan, kesedihan, kesenangan dan lain
ketika bertemu anak-anak ini ia selalu mem- sebagainya. Hal yang membuat fotografi olah-
bawa kamera, tapi baru hari-hari terakhir saja raga makin menarik baginya adalah karena
ia mengeluarkannya dan menggunakannya momen dalam olahraga hanya berlangsung
untuk memotret mereka. Sementara hari- sesaat, berbeda dengan memotret di studio
Selanjutnya, Chandra Amin juga mengin- ke arah bola sampai setelahnya. Sementara
gatkan akan tata krama waktu memotret sewaktu pegolf sedang melakukan konsentra-
olahraga. Misalnya pada pertandingan golf. si akhir sesaat sebelum mengayunkan stick,
Fotografer yang ada hanya diperbolehkan disarankan untuk tidak memotret, karena
memotret ketika pegolf sedang dalam posisi akan mengganggu konsentrasi atlet tersebut.
mengukur dan mengamati letak bola sebelum Hal yang sama juga berlaku pada olahraga
bersiap memukul dan mengayunkan stick tenis. Pada olahraga tenis, fotografer dilarang
“sebelum
lain adalah ketika ia memotret pertandingan lupa mikirin konsepnya. Akhirnya hasilnya jadi
memotretn
basket di sebuah hall. Sejak sebelum pertand- kurang kuat.” Begitu ungkapnya. Aturan ini ia
seharusnya
ingan dimulai ia sudah melihat ada lubang anggap sebagai suatu yang universal berlaku
yang membuat adanya bias cahaya ke tengah pada setiap spesialisasi dalam fotografi.
lapangan. Kreatifitasnya pun berjalan. Ia
kita sudah “sebelum memotretn seharusnya kita sudah
segera mengambil posisi dan mengukur me-
punya bayan- punya bayangan seperti apa jadinya nanti.”
tering di titik dimana cahayanya paling terang.
gan seperti Tambahnya. Pengkopsepan sejak awal bisa
Dan ketika pemain basket melewati cahaya
apa jadinya bermula dari pemanfaatan lokasi pemotretan,
terobosan itu, ia langsung menjepretnya. Dan
karena meteringnya adalah pada titik paling nanti.” pemanfaatan waktu (sunset/sunrise) dalam
hubungannya dengan pemanfaatan warna
terang, maka titik lain menjadi gelap sehingga langit, siluet, dll.
yang terlihat hanya pemain basket dan cahaya
Di akhir perbincangan kami Chandra Amin
berbagi cerita bahwa sikap totalnya ter-
hadap pencarian kualitas foto yang bagus
tanpa memperhitungkan materi mungkin
tadi. Sementara background dimana terdapat juga telah membantunya menjadi fotografer
banyak penonton terlihat gelap. olahraga dengan kualitas seperti sekarang
ini. “gue dulu waktu freelance di kompas
Untuk pemotretan olahraga di mana ada bola,
pemotretan tidak harus selalu menyertakan
bola. Artinya ekspresi dari atlet yang sedang
menendang atau memukul bola atau bahkan
ekspresi setelah menendang atau memukul
bola pun bisa jadi obyek yang menarik.
ARCHITECTURAL PHOTOGRAPHY
BUKAN SEKEDAR PHOTOGRAPHY
AN INTERVIEW WITH SONNY SANDJAYA
naik pesawat
saya berpikir, beberapa tahun lagi akan ada tiga dimensi dari ruangan itu bukan elemen
dan interior? Globalisasi. Jadi saya pikir kalau bisa upgrade interiornya maka itulah fotografi arsitektural.
dari mulai Dulu waktu saya kerja di femina, saya merasa knowledge saya kan lebih bagus. Pokoknya Sementara kalau yang diangkat elemen
dak ngobrol bakat untuk berhadapan dengan model. Kalau ngulang. Nah di tahun ketiga itu namanya foto hotel, resort, kebanyakan interior. Lain
dan akrab
kata orang, kalau kamu naik pesawat dari professional practice. Jadi saya dikasih 10 halnya dengan foto Museum atau bangunan
mulai naik sampai turun lagi tidak ngobrol seperti gedung dua delapan, itu elemen inte-
dengan
orang nama fotografer lulusan RMIT yang
dan akrab dengan orang lain di samping sudah sukses jadi fotografer dan saya harus riornya nggak ada, yang ada rangka-rangka
orang lain kamu, maka kamu tidak cocok untuk menjadi minta salah satu dari mereka untuk jadi men- bangunan dan bidang tiga dimensi jadinya
di samping
fotografer fashion atau model. Nah saya tipe tor saya. Nah dari 10 nama itu ada satu yang fotonya foto arsitektural. Jadi intinya pada
orang yang seperti itu. Saya kalau motret lebih bersedia, itupun ketika saya tunjukin buku- fotografi arsitektural ada dimensi ruang, skala
kamu, maka konsentrasi sama hal-hal seperti lightingnya, buku saya, dia malah bilang “ini sih bukan proporsi, sementara interior hanya elemen
cocok un-
Setelah beberapa lama saya akhirnya belajar
senang memotret interior dan arsitekturalnya. banyak dari mentor saya itu. Satu hal yang Mana yang anda tekuni, arsitek-
tuk menjadi Nah setelah menerbitkan beberapa buku jelas beda dengan di Indonesia adalah, kalau tural atau interior?
fotografer
bareng istri saya yang juga kerja di femina, di sana kalau ada biro arsitek baru selesai Saya dua-duanya.
saya memutuskan untuk kuliah lagi di RMIT,
fashion atau
Bangun rumah atau mal atau perkantoran
Australia. pasti mereka panggil fotografer arsitektur
dari arsiteknya
untuk jadi portfolio mereka. Selanjutnya karena kameranya belum professional. Tapi,
Kalau saya lihat, sebagian besar
nggak kelihatan bidang yang biasa pakai jasa kita ini adalah sekarang sudah mulai tumbuh kesadaran itu.
atau bisa dibilang semua foto
di fotonya. property, building material, resort, hotel,
sanitair, keramik, cat. Nah kalau fotografi
Banyak arsitek yang muda-muda sudah sadar
akan hal ini. Jadi setelah selesai Bangun
arsitektur memang dibuat dengan
30
Menciptakan mood/atmosfer mengundang untuk
tinggal di hotel, salah satu keterampilan
EDISIindus-
arsitektur fotografi untuk keperluan hospitality II/ 2007 EDISI II / 2007 31
try. (Photo Credit : Villa Ali Agung, Bali)
THEPROFILE
Ayofoto diluncurkan pada 9 September
2005, masih tergolong muda. Namun di
usianya yang belum sampai 2 tahun ini
Ayofoto sudah memiliki jumlah anggota
terdaftar sebanyak 8000 orang lebih.
Angka ini tergolong fantastis walaupun Ayofoto bukan situs komunitas fotografi terbesar di
Indonesia. Namun pertumbuhan anggotanya tergolong sangat cepat. Kami pun tertarik untuk
mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal yang mungkin menyebabkan pertumbuhannya
secepat itu.
Dibya Pradana mengakui bahwa Ayofoto dibentuk atas dasar keinginannya untuk memiliki
sebuah situs komunitas fotografi sebagai wadahnya dalam memperdalam fotografi. Saat itu
Dibya sudah tergabung dalam Fotografer.net dan Forumkamera.com. Namun melihat banyaknya
kemungkinan pengembangan dari sisi teknologi yang seharusnya bisa dilakukan oleh situs-situs
semacam itu, Dibya pun memutuskan untuk membuatnya sendiri. Dibya berpendapat bahwa
foto yang bagus akan lebih optimal jika didukung dengan kemasan yang juga mendukung.
Beberapa keunggulan yang menarik perhatian kami tentang Ayofoto adalah visi dan pemikiran-
nya terhadap pengembangan fotografi sendiri. Yang pertama adalah tidak adanya sistem donasi
seperti yang dilakukan situs sejenis untuk membantu membayar biaya operasional, walaupun
Dibya mengaku untuk hal ini ia harus mengocek kantong pribadi. Hal ini dilakukan karena
sistem donasi pada umumnya memberikan privileges lebih kepada sang donator, seperti ba-
tasan jumlah foto yang boleh diupload yang lebih banyak. “saya nggak mau batasan jumlah foto
bergantung pada uangnya. Tapi mereka harus usaha sendiri untuk mendapatkannya.” Terang
Dibya. Untuk itu Dibya menerapkan system prestasi untuk mendapatkan jumlah foto yang lebih
banyak. Caranya adalah ketika foto yang diupload mendapatkan penghargaan foto terbaik,
maka pengirimnya akan mendapatkan poin reward, dan ketika poin reward dikumpulkan pada
jumlah tertentu maka batasan jumlah foto yang boleh diupload akan semakin banyak.
Keunggulan lain adalah dengan penerapan system penilaian rata-rata bukan penjumlahan. Hal
KOMUNITAS
FOTOGRAFI
ONLINE,
MANFAAT
DAN
JEBAKANNYA
Bertahun-tahun lalu sejak kamera digital diperkenalkan di dunia ini sebuah evolusi kehidupan
manusia pun terjadi. Evolusi yang menyebabkan banyak perubahan pada kebiasaan manusia
dalam fotografi. Media rekam fotografi dari film analog bergeser menjadi kepingan-kepingan
memory card. Proses paska produksi dalam fotografi berubah dari laboratorium kamar gelap
menjadi proses yang cenderung lebih mudah dan lebih memungkinkan hasil yang sebelumnya
tidak pernah terpikir oleh manusia pada software pengolah gambar seperti Adobe Photoshop.
Proses pencetakannya sendiri juga berubah dari proses analog yang menggunakan film menjadi
proses digital melalui mesin cetak foto dan printer foto digital. Media penyimpanan foto pun
perlahan tapi pasti mulai bergeser dari penyimpanan dalam bentuk album foto dan pigura
konvensional menjadi penyimpanan digital pada media storage pada hard disk, memory card
hingga pigura digital yang bisa secara otomatis berubah-ubah fotonya. Cara pehobi fotografi
pemotretan iklan kan yang cetak? Jelas jauh lebih banyak yang bisa langsung melihat hasilnya. Kekurang
mereka pada hanya dinikmati di computer. Dan mudah- pas-an ekspresi hingga pose yang ada pun
fotografer yang mudahan hal yang sama terjadi pada majalah bisa diatasi langsung tanpa harus menunggu
menggunakan berfotmat pdf ini. hasilnya dicetak. Namun apa yang terjadi
film analog bah- Beberapa tahun yang lalu ketika digital back dengan komunitas fotografi di internet?
mat besar seka- banyak fotografer komersil yang mau meng- Komunitas fotografi di internet terbagi menjadi
lipun? Mungkin gunakannya? Berapa banyak pula advertis- 2 jenis. Mailing list dan web gallery/photo
tidak lebih dari ingpekerjaan company yang mau mempercayakan blogger. Peningkatan jumlah anggotanya pun
“dengan baik dalam kondisi baru maupun bekas. Tidak professional sendiri.” Ungkap Willy (bukan manya. Willy beranggapan komunitas fotografi
mendapat ma- terhitung berapa banyak peralatan fotografi nama sebenarnya) salah seorang fotografer online yang ada saat ini sangat baik untuk
sukan dari orang yang berpindah tangan di komunitas ini tiap professional yang tidak ingin disebutkan na- membantu orang yang tertarik pada fotografi
lain, saya jadi bulannya. Lebih jauh lagi, bahkan peluang untuk menjadi pehobi fotografi yang serius,
tahu dimana untuk mendapatkan pekerjaan dan uang namun untuk menjadi professional sayangnya
kurangnya foto dari komunitas ini pun cukup besar. Seperti belum ada komunitas fotografi online yang
saya.” mendapatkan pekerjaan pemotretan pre wed- ideal. Hal ini disebabkan karena dua hal, yang
ding melalui sesama fotografer yang mem- pertama fotografer professional yang bagus
butuhkan tambahan tenaga untuk melakukan sudah pasti memiliki pekerjaan yang menyita
mentari oleh fotografer amatir yang jelas lebih mengetahui tuntutan standar kebutuhan anggota komunitas fotografi online adalah
industri sementara untuk menjadi fotografer terpolanya style dan ciri khas foto anggot-
“Standar indsutri
junior dari dirinya, seorang fotografer profes-
professional harus mengetahui standar itu. anya. “Hampir semua komunitas fotografi
relative sensitive
sional tidak akan mendapat banyak masukkan
Salah satu yang paling sering dilanggar oleh online memiliki style tertentu. Sayangnya
terhadap penggu-
berarti untuk kemampuan fotografinya.” Dan
fotografer amatir dalam memenuhi standar itu membuat sebagian besar anggotanya
naan olah digital
hal ini yang menyebabkan fotografer amatir
industri adalah penggunaan olah digital yang untuk secara langsung mengkopi utuh-utuh
berlebihan. “Standar indsutri relative sensi- style tersebut. Pada akhirnya tidak ada yang yang berlebihan,
tive terhadap penggunaan olah digital yang memiliki keunikan karena semuanya memiliki karena mereka
berlebihan, karena mereka mencari fotografer style yang sama uniknya.” Ujar Djaja (bukan mencari fotografer
bukan photoshoper.” Ujar fotografer yang nama sebenarnya) seorang fotografer komer- bukan photoshoper.”
memulai hobinya melalui komunitas fotografi sil yang berkeberatan disebutkan namanya.
sebagai pro-
grafi online memi- “di majalah-majalah fotografi kan suka ada
agai stan-
“Profesional sebagai profesi adalah pilihan.
sung mengkopi fotografer professional.” Selain itu Djaja juga
dar adalah
Tapi professional sebagai standar adalah
utuh-utuh style melihat manfaat komunitas fotografi online
sesuatu yang harus diperjuangkan. Bahkan
tersebut. Pada sesuatu
sebagai salah satu kendaraan untuk mem-
seorang pehobi sekalipun sebaiknya memiliki
akhirnya tidak buka akses kepada fotografer professional.
standar kualitas seorang fotografer profes-
yang harus
ada yang memiliki Hal ini terjadi karena informasi yang beredar
diperjuang-
sional.” Tambahnya.
keunikan karena di komunitas fotografi online lebih deras,
baiknya
menekuni fotografi lebih serius. Hanya saja
Mengenai hal ini Chris pun berpendapat
ketika sudah mencapai level tertentu seorang
“Ketika semua senada. “fotografer harus terus berkembang.
fotografer dituntut untuk “lulus” dari standar
memiliki
fotografer memiliki
standar
Jangan selalu puas jadi fotografer berstandar
komunitas fotografi online menuju standar
style yang sama amatir. Upgrade dong ke standar professional,
kualitas
fotografi professional tanpa harus meninggal-
uniknya, maka jadi dan caranya adalah dengan mencari referensi
seorang foto-
kan keanggotaan di komunitas fotografi on-
tidak ada yang dari fotografer professional, jangan amatir
line, sehingga suatu saat komunitas fotografi
unik lagi karena terus.”. Bahkan untuk orang-orang yang
online tidak lagi berisi fotografer-fotografer
grafer pro-
unik berarti tidak
ada copynya.”
yang amatir melulu, namun mulai bermun-
culan fotografer-fotografer professional yang fessional.”
tetap mau berbagi dengan juniornya.
GERARD ADI:
Komposisinya sudah bagus, asymmetrical. Mungkin jika penempatan model tidak menumpuk
dengan tiang akan lebih bagus. Misalnya di posisi antara dua tiang. Lighting pada model kalau
di kasih fill in lebih kuat pasti akan lebih bagus, supaya modelnya menjadi lebih vokal diband-
ingkan background.
BAMBANG SANTOSO:
permainan anglenya cukup menarik, membuat semuanya menyatu dan tidak saling tarik2kan
antara object dan background, walaupun disini yang lebih dominan pada akhirnya adalah
architecturalnya dibanding si modelnya..... but it’s ok, imagenya sangat polos dan jujur, dengan
mengandalkan available light dan clothing seadanya pun semuanya jadi menarik terutama
karena pemanfaatan negative dan positive space yang harmonis dan cropping yang mungkin
cukup diperhitungkan.
GERARD ADI:
Posing modelnya sudah bagus,
fashion stylenya juga sudah men-
arik dengan pemilihan tempat lebih
tinggi supaya kebaya yang lebih
panjang bisa terlihat enak jatuhnya.
Lightingnya juga sudah bagus. Tapi
komposisinya akan lebih enak dilihat
jika pohon dan kereta tidak terlalu
numpuk.
BAMBANG SANTOSO:
kebaya dan locomotive ? ......hmmm, GERARD ADI:
saya nggak terlalu yakin yang satu anglenya sudah cukup berani, tapi sayangnya untuk kasus ini posisi tangan dan kakinya jadi
lemah lembut sementara yg satunya kurang enak dilihat. Komposisinya jadi agak kagok. Mungkin bisa dicari alternative posing model
terbuat dari besi dan yang jelas keras. supaya bentuk kaki dan tangan bisa lebih enak. Kecuali kalau memang akan dibikin ekstrim
point of interestnya terlalu fifty-fifty sekalian. Lightingnya juga bisa lebih dirapihkan lagi. Setidaknya akan lebih bagus jika lighting-
walaupun tidak terjadi konflik.... nya bisa membantu memisahkan antara rambut dengan background.
as the whole image yang pasti image ini “ stunning “ , cukup tradisional alias tidak menge-
sankan sesuatu yang modern sama sekali, pemakaian warna2 harmonis dan dodging + BAMBANG SANTOSO:
burning secukupnya membuat suasana menjadi manis dan hidup... yang saya sayangkan hanya simple and quiet striking, detail attention bisa lebih dilatih : tekukan kaki dan tekukan geng-
penempatan watermark di sudut bawah kanan agak merusak [ it s not part of the image so put gaman tangan kiri, pencil effect yg dihasilkan oleh sudut pengambilan dari atas dan peng-
it somewhere else !!! ] gunaan wide angle lens membuat si model 2 - 3 kg lbh berat dari aslinya, hilangnya detail dari
bagian2 yang overexpose [ baik sengaja maupun tidak ] bisa dihindari dengan menggunakan
aksesoris lighting yg membuat light source jadi lebih soft [ diffuser / honeycomb dll ] , now it
doesn’t have to be perfect but someday SOON i am sure you ll be there.... keep practicing
RUBRIK INI TERBUKA UNTUK UMUM. JIKA ANDA BERMINAT IKUT SERTA, SILAKAN KIRIMKAN FOTO ANDA SESUAI TEMA YANG DITENTUKAN KE redaksi@thelightmagz.com DENGAN SUBJECT “PRO
52 COMMENT”. FILE SIZE TIDAK MELEBIHI 100KB. TEMA RUBRIK PRO COMMENT EDISI MENDATANG ADALAH : MODEL (NON HUMAN INTEREST). DEADLINE TANGGAL 30 APRIL 2007.
ANDA JUGA BISA EDISI II/ 2007 FOTO MELALUI FORUMKAMERA.COM DAN AYOFOTO.COM UNTUK DETAIL SELANJUTNYA, SILAKAN HUBUNGI ADMIN
MENGIRIMKAN EDISI YANG
II / 2007
BERSANGKUTAN. 53
FASHIONPHOTOGRAPHY
MENJUAL
FANTASI
MELALUI
FOTOGRAFI
FASHION
AN INTERVIEW WITH BAMBANG SANTOSO
Fotografi fashion adalah salah satu spesialisasi yang paling banyak peminatnya tidak hanya
di republic ini tapi juga di manapun fotografi dikenal. Dari banyak sekali orang yang menekuni
dan hidup dari fotografi fashion muncul sebuah nama yang pasti dikenal orang-orang yang
menekuni fotografi fashion. Ia adalah Bambang Santoso. Bambang adalah photography director
majalah A+. Bambang bergabung dengan majalah A+ beberapa saat setelah majalh ini berdiri.
Ia mengaku cukup beruntung karena bisa bergabung dengan majalah A+ tak lepas dari peran
teman-temannya yang juga para pendiri A+. Namun sejak awal bergabung sampai detik ini
Bambang tidak pernah menyia-nyiakan kepercayaan teman-temannya itu.
“tunjukin aja, fotonya dan mana yang tidak. saja. “Di fashion itu sangat
ta komentar orang Adalah sesuatu yang sangat membantu jika dengan lighting 2 lilin
lain. Kalau ada kri- fotografer fashion mau mengerti dan tau lebih kita bisa bikin foto yang
tik harus berbesar dalam lagi mengenai hal-hal yang berhubun- bagus ya nggak masalah.”
hati, karena waktu gan dengan fotografi fashion, misalnya make Tegasnya. Bambang mengakui bahwa dalam Bambang merasa kemampuan olah digital
dikritik sebenarnya up, hair do, dll. “lebih bagus lagi kalau foto- dunia fashion lighting memang bukan hal dengan software seperti photoshop juga bisa
bantu, jadi jangan dipakai untuk motret.” terus bertambah. Namun ketika jam terbang
sudah cukup tinggi, Bambang berpesan untuk
menjaga mood pada level yang sama pada tidak menjadi over confident. Karena sikap
tiap orang yang terlibat.” Terangnya. Artinya seperti itu juga bisa merusak mood anggota
mood dari setiap orang yang ada tidak boleh team.
terlalu exciting namun juga tidak boleh terlalu Bagi para pemula yang ingin belajar
pasif. Untuk menjaga mood tersebut diperlu- pemotretan fashion dan sedang mengum-
Bagi pehobi fotografer yang ingin mendalami
kan kemampuan komunikasi yang baik. Selain pulkan portfolio, Bambang menyarankan
fotografi fashion, Bambang membagikan
itu etikat untuk menghargai dan menghormati untuk memilih model yang sama-sama dalam
beberapa tips. Start dari hal yang paling
rekan sesama team juga dituntut. Menghar- tahap belajar. Hal ini supaya rasa percaya diri
sederhana, Bambang berpesan agar ketika
gai rekan kerja bisa dengan memilih waktu yang ada di antara keduanya berada di level
melakukan latihan untuk eksplorasi lighting
pemotretan yang tepat untuk semua pihak yang sama, sehingga bisa bersama-sama
kita mau mencoba satu persatu dari lighting
yang terlibat. “Jangan modelnya baru pulang melakukan eksplorasi. Memang akan lebih
yang ada. “mulai dengan satu lampu, coba
kerja langsung diajak foto sampai jam 2 pagi, sulit rasanya jika kita yang masih belajar
beberapa alternative posisi & asesoris, lalu
padahal besok paginya dia harus kerja lagi.” harus memotret model kelas atas yang sudah
boleh nambah lampu, coba kombinasikan
Terangnya. melanglang buana di seluruh dunia. Tentu
lagi, begitu seterusnya.” Terangnya. Proses
Rasa percaya diri juga bisa membantu untuk saja, kecenderungannya sang fotografer akan
pemotretan pun juga harus lebih teliti “motret
menghadapi rekan-rekan sesama team. Wa- minder dan ngalah, begitu juga sebaliknya.
satu dulu sampai benar, baru improvisasi.”
laupun ia menyadari bahwa percaya diri bisa Tambahnya.
belumnya bisa beberapa nyarankan untuk mengkomunikasikan segala Berbicara mengenai hal-hal yang sering
jam sebelumnya, yang hal mengenai pemotretan ke model yang dilupakan fotografer muda, Bambang meng-
yang mau dipakai, po- sepnya, wardrobe yang mau dipakai, posenya,
pieces malah ditambah- Bambang adalah detail secara keseluruhan.
kaget dan bisa beker- satu persatu masih ada hal-hal yang masih
apa, mending dinomorin saja. Jangan sama saja dengan tidak menghargai karya
kasih nama asal-asalan, itu sama saja kita sendiri. Gimana orang mau menghargai
kemarin gue
dengan tidak menghargai karya kita buat adalah
karya kita kalau kita tidak menghargai karya
foto yang
gue sudah
Mengenai peralatan fotografi yang mendu-
kung untuk pemotretan fashion, Bambang
tidak punya suatu standar baku. “tergantung
bisa. Yang
gue mau li-
kebutuhannya, apapun alatnya bisa jadi me-
narik, yang penting kita tahu what to expect.”
Jelasnya.
hat adalah
Terakhir, Bambang menyarankan setiap foto- foto gue 10
grafer yang baru belajar untuk sering melihat
tahun lagi
tapi yang
foto-foto yang sudah pernah dihasilkan. Hal
ini untuk melihat apakah ada perkembangan
dari foto-foto kita yang dulu hingga sekarang.
gue hasilkan
sekarang.
Kalau tidak ada perkembangan artinya perlu
perhatian lebih. Namun Bambang juga mener-
apkan aturan yang berbeda untuk dirinya.
Gue udah
nggak sabar
Bambang tidak pernah memajang fotonya
dimanapun. “Foto yang kemarin gue buat
adalah foto yang gue sudah bisa. Yang gue
lagi untuk
bikin.”
mau lihat adalah foto gue 10 tahun lagi tapi
yang gue hasilkan sekarang. Gue udah nggak
angkanya semakin kecil (bukaannya semakin panas yang dihasilkan juga jauh lebih panas luar kepala, pengetahuan di luar masalah
Mas willy Ar.,
besar), tapi harganya juga pasti lebih mahal. dibandingkan flash. Selain itu asesoris yang teknis fotografi juga harus dikuasai. Misal-
Besaran megapixel tergantung penggunaan
Tapi pada akhirnya kembali ke kebutuhannya. tersedia tidak begitu banyak terutama untuk nya karakter tiap jenis make up dari lipstick
outputnya. Seberapa besar output yang
Tidak semua kasus dalam pemotretan keperluan fotografi. Namun keuntungan- hingga blush on, dari alas bedak hingga
dibutuhkan, selain juga karakter medianya.
membutuhkan bukaan lensa yang besar (nilai nya, menggunakan continuous light adalah mascara. Semakin banyak anda tahu semakin
Misalnya untuk billboard, biarpun ukurannya
kecil), misalnya untuk pemotretan di dalam what you see is what you get. Artinya hasil baik. Misalnya ketika ingin mendapatkan
besar, tapi karena jarak pandangnya jauh,
studio dengan artificial lighting. yang diharapkan sudah bisa terlihat bahkan distribusi lighting yang pas di muka, belum
maka ukuran megapixelnya tidak membutuh-
Jadi intinya di dunia fotografi tidak ada yang sebelum difoto. tentu bergantung pada lightingnya saja,
kan terlalu besar. Lain halnya dengan output
baku. Semuanya sesuai kebutuhan masing- namun bisa saja justru bergantung pada jenis
media promosi seperti giant poster yang akan
masing dan juga budget yang dimiliki. Beauty Commercial photography make up yang digunakan termasuk memberi
dipergunakan sebagai ornament interior (mis-
Pak Gerard, highlight dengan make up untuk membantu
alnya POP material), walaupun jauh lebih kecil
Flash vs Continuous Light Saya mo nanya, apa beda nya beauty com- memperkuat garis wajah dan struktur muka.
dibanding dengan billboard, tapi karena jarak
Dear Om Gerard, Gimana, tertarik untuk jadi fotografer beauty
pandangnya dekat maka ukuran megapixel
Apa perbedaan karakter lampu flash dengan komersial juga?
yang dibutuhkan bisa lebih besar.
WILLIAM
HUNG ON
PHOTOGRAPHY
“Fotografer yang baik adalah
fotografer yang bisa
menertawakan dirinya sendiri.”
Kata-kata yang terinspirasi dari kata-kata Gus Dur ini memang kontroversial namun menarik
untuk digali lebih dalam.
Siapa tidak mengenal William Hung? William Hung berhasil menjadi lebih terkenal bukan
karena kehebatannya dalam bernyanyi pada ajang American Idol, bukan pula karena warna
suaranya yang membuat dunia ini terkesima. William Hung sangat buruk dalam bernyanyi dan
karena kekurangannya itu pula ia menjadi lebih dikenal. William disebut sebagai pahlawan
kaum yang tersisih, tulis sebuah surat kabar di US. Sejak saat itu, banyak orang yang sama
buruknya atau bahkan lebih buruk dalam bernyanyi daripada William yang tetap dengan percaya
diri tinggi mendatangi audisi American Idol sama seperti William Hung.
Adalah penilaian terhadap diri sendiri yang saya maksudkan. Kita senang sekali menertawakan
kontestan-kontestan “nekat” tersebut pada tiap episode kontes pencari bakat itu. Namun
jangan-jangan ternyata menurut orang lain sangat buruk dan Setahun yang lalu, seorang fotografer muda fotografer dari sejak memulai hobi fotografi-
kita juga pernah menjadi bahan celaan orang lain.”. Memang datang kepada saya dan memperkenalkan nya bahkan hingga pada tahap sudah layak
menjadi kontestan benar, mungkin hal ini pula yang terjadi pada dirinya kepada saya “Mas, saya Dicky (bukan menyandang title “fotografer” sekalipun.
“nekat” tersebut William Hung. Mungkin sekali ia merasa suar- nama sebenarnya) saya diberi tahu oleh Ibu
pada bidang kita anya sudah menyerupai atau bahkan menga- Ine yang merupakan klien anda bahwa anda Pada akhirnya ketika anda sudah bisa
sendiri. lahkan Ricky Martin ketika di audisi American sedang mencari fotografer untuk pemotretan menertawakan foto anda sendiri, artinya filter
quality control dan referensi anda mengenai
Idol ia menyanyikan lagu She Bang. Tapi saya iklan Ibu Ine yang anda tangani.”. Singkat
jangan-jangan kita juga pernah menjadi cerita, atas hal veto sang pemiliki perusahaan standar foto yang baik sudah jauh lebih baik
yakin bahwa hal ini tidak akan terjadi jika kita
kontestan “nekat” tersebut pada bidang kita saya pun harus menuruti keputusan mereka dari kemampuan anda memotret. Dan hal
memperbanyak referensi terhadap standar
sendiri. Ketika kita belajar fotografi banyak untuk memberi kesempatan bagi Dicky untuk ini tentunya yang akan membawa anda ke
kualitas fotografi yang baik, setidaknya baik
pesan dari senior bahwa kita tidak perlu malu melakukan pemotretan untuk iklan tersebut kemampuan fotografi yang lebih baik lagi.
untuk lingkup anda.
untuk menunjukkan foto kita kepada orang walaupun sebenarnya saya tidak merekomen-
lain untuk dikomentari. Mereka selalu berpe- dasikannya. Mana yang anda pilih, menertawakan foto
san bahwa tidak perlu malu atas kritik yang Dicky tidak sabar lagi untuk menjadi foto- sendiri sebelum dilihat orang, atau membang-
diterima dari kesalahan dan kekurang ahlian grafer komersil. Sayangnya filter quality gakan foto sendiri namun justru ditertawakan
kita dalam memotret. Saya pun setuju dengan control terhadap dirinya sendiri sepertinya oleh orang lain?
perkataan itu. Namun pada kadar seberapa? tidak berjalan dengan baik, atau mungkin
referensinya terhadap standar foto yang baik
Ketika kita ingin menunjukkan foto kita terlalu minim. Saya dan klien yang memberi
kepada orang lain untuk dikomentari, hal yang kesempatan kepadanya tidak puas pada
mungkin perlu dipikirkan adalah “apakah pekerjaanya, dan kami memutuskan untuk
dengan menunjukkan foto ini saya akan
MEMOTRET
PERJALANAN
ATAU
PERJALANAN
MEMOTRET?
AN INTERVIEW WITH EDWARD TIGOR SIAHAAN
adalah dari korporat, terutama profil. Ia pun
mengaku bahwa dari situ ia mulai lebih
focus lagi pada bidang fotografi dan mulai
“awalnya meng-
bisa memotret dengan benar tanpa dipikir
gugah perasaan
Edward Tigor Siahaan memotret sejak tahun 1985. Tigor mengaku menceburkan diri ke dalam
lagi. “semuanya mengalir begitu saja” begitu
saya, lalu dengan
dunia fotografi karena dia melihat kemungkinan bahwa di masa depan fotografi akan menjadi
tegasnya.
mata saya pindah-
bagian dari kehidupan kita. Dan memang terbukti saat ini semua sisi kehidupan kita tak bisa kan ke kamera.
lepas dari hubungannya dengan foto. Kesempatan untuk terjun lebih serius di fotografi didapat-
Di sisi lain Tigor mengakui bahwa ia mera-
Dan ketika kita
kan Tigor ketika bekerja di sebuah majalah bisnis. Di majalah bisnis ini Tigor mengaku banyak
sakan kenyamanan ketika berada di tempat
menekan tombol
bertemu dengan pelaku bisnis. Mulai dari pemilik bank, pegawai pabrik, dan sebagainya. Dari
yang tidak hangar bingar. “pedesaan misal-
shutter release,
kesempatannya bisa mengenal orang-orang semacam itu, Tigor mendapat keuntungan untuk
nya, saya melihat alam, mendengar suara air
jari dan kamera
dipercaya dalam memotret korporat. Mulai dari portratiture atau profil dari pemilik dan karyawan
sungai, cicit burung, suara anak-anak yang
kita pun dialiri per-
korporat yang bersangkutan, hingga pabrik dan aktifitas di sekitar perusahaan yang bersang-
berlari-lari, ibu yang memasak di dapur, itu
asaan yang mem-
kutan pun menjadi obyek fotonya. Sesekali Tigor pun mendapat kesempatan untuk memotret
sangat menggugah perasaaan saya.” Ungkap-
buat foto itu men-
pre wedding dan makanan untuk restoran. Namun tetap order memotretnya yang paling banyak
nya. “awalnya menggugah perasaan saya, lalu
jadi bagus.”
74 EDISI II/ 2007 EDISI II / 2007 75
TRAVELPHOTOGRAPHY TRAVELPHOTOGRAPHY
dengan mata saya pindahkan ke kamera. Dan lakukan di masa paceklik. Setelah panen dan mencapai daerah itu pun ia menyempatkan
ketika kita menekan tombol shutter release, sambil menunggu hujan untuk musim tanam berhenti sejenak dan meminta pendamping-
jari dan kamera kita pun dialiri perasaan selanjutnya.” Ungkapnya. Perjalanan Tigor nya untuk mematikan speed boatnya untuk
yang membuat foto itu menjadi bagus.” melakukan travel untuk keperluan hunting pun lebih merasakan suasana yang tidak biasa ia
Sambungnya. Kesenangannya bepergian ke berkembang. Sempat mengalami masa-masa jumpai itu.
tempat di mana dia tidak biasa menghabis- dimana ia sering melakukan perjalanan ke
kan rutinitas sehari-harinya membuatnya daerah terpencil sendirian, berkemah dan Berdasarkan pengamatan kami terhadap
menekuni fotografi travel sebagai hobi. Tigor membakar api unggun sendirian, hingga beberapa karya Tigor, kami melihat bahwa
meluangkan waktu untuk melakukan travel kini setelah ia merasa umurnya sudah tidak Tigor memiliki ciri khas tersendiri diband-
2 sampai 3 kali dalam setahun. Dan pada muda lagi ia pun tetap melakukan perjalanan ingkan fotografer travel atau landscape lain.
binatang di tengah alam yang indah menarik
kesempatan itulah ia semakin memperkaya hunting walaupun sekarang ia lebih memilih Sebagian foto Tigor yang kami lihat memiliki
perhatiannya dan bisa memperkaya peman-
portfolio travel fotografinya. Kesempatan untuk melakukannya bersama-sama. “kalau kekayaan tertentu. Kekayaan itu muncul dari
dangan alam yang sudah terlanjur indah itu.
untuk bisa bepergian biasa dilakukan ketika dulu kan kalau terjadi apa-apa dengan saya adanya unsur kehidupan yang ditampilkan
“bagi saya, alam yang indah tanpa manusia
baru saja menyelesaikan pekerjaan dan di perjalanan nggak ada yang nangisin, tapi dalam orang-orang pada aktifitasnya di ten-
atau binatang jadi tidak ada rohnya. Karena
belum ada pekerjaan lagi. “travel itu saya sekarang setelah umur tidak muda lagi, kalau gah pemandangan yang terlalu indah untuk
pada dasarnya manusia senang melihat
ada apa-apa siapa yang nolong saya. Selain tidak direkam dengan kamera. Tigor pun men-
manusia. Manusia juga senang melihat dirinya
itu hunting berbarengan juga bisa menambah gakui, bahwa aktifitas orang-orang dan juga
sendiri.” Jelasnya.
perbendaharaan lokasi dan spot pengambilan
Mengenai karakteristik karyanya itu pun ia
yang baru.” Ungkap tigor.
“bayangkan ka- menganggap sebagai sesuatu yang harus
lau semua orang dianggap memperkaya tanpa harus diband-
Dari perjalanannya bertahun-tahun melakukan
motretnya sep- ingkan mana yang lebih baik mana yang lebih
travel fotografi, ia sangat berkesan dengan
erti Jerry Aurum, jelek. “itulah bisanya saya, bayangkan kalau
sebuah tempat di kalimantan. “dari Kutai
semua orang semua orang motretnya seperti Jerry Aurum,
Timur menyusuri sungai Mahakam selama 8
motretnya sep- semua orang motretnya seperti Darwis
jam naik speed boat. Yang tadinya sungainya
erti Darwis Triadi, Triadi, bagaikan pot bunga isinya semuanya
besar, lama-lama mengecil, di kiri kanannya
bagaikan pot bun- berwarna sama.” Jelasnya. Ia pun menilai
banyak pohon lebat yang seolah-olah mem-
ga isinya semuan- setiap fotografer harus mempunyai warnanya
bentuk pohon. Hening sekali. Yang kita dengar
ya berwarna sendiri. Tigor mengakui ada banyak fotografer
hanya suara binatang.” Jelasnya. Ketika
sama.” yang lebih tertarik pada pemandangan saja
Apa yang memberdakan commer- Jadi yang kita lakukan adalah creative brand
cial photography dengan spesial- enhancing. Jadi cara mikirnya tidak boleh
isasi lain di photography? sekedar ngambil foto, tapi bagaimana kita
Kalau kita berbicara tentang commercial bisa menjual brand itu lebih bagus, secara
itu lebih teamwork. Fotografernya boleh aja visual tentunya. Art director di advertising
satu orang, tapi end resultnya adalah hasil company memang tugasnya lebih ke arah
kerjasama bareng art director, producer concept, sementara fotografer hanya ekseku-
dan bahkan klien yang punya keterlibatan tor. Tapi sebagai eksekutor kita boleh memberi
yang cukup banyak. Yang kedua, di advertis- input sehingga brand itu bisa lebih maju lagi.
ing fungsi dari fotografer mirip seperti film Nah itu responsibility dari seorang commercial
grafinya. Mereka sebagus-bagusnya kreatif, itu akan gagal fashion, padahal mereka tertarik bukan kalau yang difoto hanya orang atau object
kebanyakan terlalu kalau tidak bisa menjual. Istilahnya it’s a part karena fashionnya tapi mereka tertarik yang kita suka, kita gagal. Apalagi di com-
terpaku pada ob- of advertising. dengan photographing women. Nah itu salah. mercial photography, dimana kita harus bisa
itu, kita bisa bikin disebut fotografer. Saya sendiri paling tidak
orang itu nangis
dalam waktu 5 me-
suka disebut fotografer. Makanya saya suka
to become a
writer.”
Tanya sama mereka, passion kamu di foto-
nit. Tapi kebanyak grafi apa sih? Karena status? Apa karena bisa
fotografer hanya liat
segi beautynya saja. sering ketemu dan motret perempuan cantik?
Atau karena kamu menikmati pekerjaan itu?
honnest, I’m
kan yes dan no nya. Tapi lebih jauh lagi kita
harus tau alasannya kenapa.
spresikan kreatifitas saya. Bahkan foto tidak commercial photographer karena alasan itu rus mempunyai jaringan internasional. Kalau Yang belum dimiliki fotografer lain
pernah menjadi hobby saya. Banyak orang pasti mempelajari dan mencari tau, bagaima- kamu hanya di Indonesia, kamu berantemnya untuk go international apa sih?
memulai jadi fotografer karena hobby, tapi na caranya untuk bisa make money dari com- sama orang-orang itu doang, buat apa, nggak Kemauan! Artinya mau dan mau usaha.
saya tidak hobby fotografi. mercial photography, dan tidak ada pilihan ada tantangannya. Jadi kalau disimpulkan
lain selain membuat foto yang bagus dan kenapa saya bikin THE LOOOP, pertama saya Kembali lagi ke fotografi, banyak
Jadi mengapa anda mau jadi foto- menjual. Itu menunjukkan bahwa terkadang percaya bahwa suatu saat saya akan pensiun, commercial photographer yang
grafer? justru karena money kita bisa berkembang. suatu saat saya nggak
Honestly, karena money. Dan boleh saja untuk Karena kita berpikir bagaimana caranya to bisa foto lagi. Tapi
menjadi seorang professional commercial make money, dan kita mencari tahu terus dan bagaimana supaya
photographer karena alasan itu. Tapi pada akhirnya kita berkembang. perusahaan saya,
akhirnya orang yang menjadi professional pekerjaan saya bisa
Banyak commercial photogra- terus. Yang kedua
pher yang menjalankan usah-
Banyak orang anya sebagai sebuah perusahaan
saya percaya system