Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Dalam tulisan ini saya mencoba untuk membahas tentang lima Sistem Hukum, yang
secara umum berlaku di Indonesia. Diantaranya adalah Sistem Hukum Kontinental, Sistem
Hukum Anglo-Saxon, Sistem Hukum Adat, Sistem Hukum Islam dan Sistem Hukum
Kanonik. Dengan mengetahui Sistem Hukum tersebut kita sebagai masyarakat Hukum
mampu untuk menguraikan Sistem Hukum di Indonesia secara umum dan mengidentifikasi
perbedaan diantara lima Sistem Hukum tersebut.
Sistem Hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang terdiri dari bagian-
bagian atau unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan dan berkaitan secara erat.
Dalam Sistem Hukum yang baik tidak boleh terjadi pertentangan-pertentangan atau
tumpang tindih diantara bagian-bagian yang ada. Jika pertentangan atau kontradiksi
tersebut terjadi, sistem itu sendiri yang menyelesaikan hingga tidak berlarut.Materi
bahasan yang saya tulis merupakan rangkuman dari literature :
Prinsip utama atau prinsip dasar Sistem Hukum Eropa Kontinental ialah bahwa
hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-
undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi, sumber hukum utama dalam
Sistem Hukum Eropa Kontinental adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan legislatif.
Selain itu peraturan-peraturan yang dipakai sebagai pegangan kekuasaan eksekutif yang
yang di buat olehnya berdasarkan kewenangannya dan kebiasaan-kebiasaan yang hidup
dalam masyarakat yan tidak bertentangan dengan undang-undang diakui pula sebagai sumber
hukum.
Dalam Sistem Hukum Eropa Kontinental hukum digolongankan menjadi dua bagian
utama yaitu hukum public dan hokum privat.
Dalam pembagian hukumnya, sistem hukum ini juga membagi hukum menjadi
dua golongan, yaitu hukum publik dan hukum privat. Hukum Privat menurut sistem hukum
ini lebih ditujukan kepada kaidah hukum tentang hak milik, hukum tentang orang, hukum
perjanjian, dan hokum tentang perbuatan melawan hukum.
Sistem Hukum Adat
Sistem Hukum Adat umunya bersumber dari peraturan-peraturan hokum tidak tertulis
yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hokum
masyarakatnya. Sistem Hukum Adat terdapat dan berkembang di lingkingan kehidupan sosial
di Indonesia, Cina, India, Jepang dan negara lain. Di Indonesia asal mula istilah Hukum Adat
adalah dari istlah *Adatrecht* yang dikemukakan oleh Snouck Hurgronye.
Sifat Hukum Adat adalah tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek
moyang. Tolak ukur keinginan yang akan dilakukan oleh manusia adalah kehendak suci dari
nenek moyang. Hukum Adat berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial
yang silih berganti. Karena sifatnya yang mudah berubah dan mudah menyesuaikan dengan
perkembangan situasi social, hukum adat elastis sifatnya. Karena sumbernya tidak tertulis,
hokum adat tidak kaku dan mudah menyesuaikan diri.
a. Hukum Adata mengenai tata negara, yaitu tatanan yang mengatur susunan
dan ketertiban dalam persekutuan-persekutuan hukum, serta susunan dan
lingkungan kerja alat-alat perlengkapan, jabatan-jabatan dan pejabatnya.
b. Hukum Adat mengenai warga ( Hukum Warga) terdiri dari ;
1. Hukum Pertalian Sanak ( kekerabatan)
2. Hukum Tanah
3. Hukum Perutangan
c. Hukum Adat mengenai delik ( hukum pidana )
Yang berperan dalam menjalankan Sistem Hukum Adat adalah pemuka adat
( pemangku adat), karena ia adalah pemimpin yang disegani oleh masyarakat.
Sistem Hukum Islam
Sistem Hukum Islam berasal dari Arab, kemudian berkembang ke negara-negara lain
seperti di Asia, Afrika, Eropa, Amerika secara individual maupun secara kelompok. Sistem
Hukum Islam bersumber pada :
a. Al-Quran, yaitu kitab suci kaum muslimin yang diwahyukan dari Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.
b. Sunnah Nabi, yaitu cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita tentang Nabi
Muhammad
c. Ijma, yaitu kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara hidup.
d. Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan antara dua
kejadian.
Sistem Hukum Islam dalam “ Hukum Fikh” terdiri dari dua bidang hukum, yaitu :
Sistem Hukum Islam menganut suatu keyakinan dari ajaran Islam dengan keimanan
lahir bathin secara individual. Negara-negara yang menganut sistem hukum islam dalam
bernegara melaksanakan peraturan-peraturan hukumnya dengan taat sesuai dengan rasa
keadilan berdasarkan peraturan perundangan yang bersumber dari Al-Quran.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Dalam konstek pergaulan hidup para individu, hokum berperan menentukan hak dan
kewajiban mereka masing-masing