Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Hary Krettiawan
gkrett@gmail.com
I. PENDAHULUAN
I.2. Tujuan :
Mempelajari cara mengisolasi bakteri dari ikan dan lingkungan budidaya serta
mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh.
Metode Penggoresan Kuadran
1. Tuliskan nama/kelompok dan tanggal pada tutup cawan petri anda
2. Baliklah cawan petri anda dan dengan menggunakan spidol bagilah seluruh area
dasar cawan petri seperti gambar 1. (Kelak bila anda telah dapat menguasai
teknik penggoresan ini dengan baik, maka pembagian semacam ini tidak perlu
digambarkan lagi, jadi label dapat dituliskan pada permukaan luar dasar cawan
petri sebagaimana seharusnya dan bukan pada tutupnya).
A B
Hasil penggoresan pada cawan agar setelah dinkubasikan selama 24-48 jam. Penggoresan
yang baik akan menghasilkan koloni-koloni terpisah. Pemisahan koloni dapat terjadi pada
sektor mana saja kecuali sektor O bargantung pada jumlah sel yang terkandung dalam
inokulum.
Pengamatan dilakukan setelah diinkubasi selama 1x24 jam, periksa semua cawan petri
dan catat hasil pengamatan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.
PEMBAHASAN
Teknik Penanaman yang dilakukan adalah dengan teknok Goresan (Streak) yang
bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur
ke dalam medium baru. Ada beberapa teknik goresan yang biasa dipakai yaitu :
1. Goresan Sinambung
Seperti gambar di bawah ini :
2. Goresan T
Seperti gambar di bawah ini :
Teknik goresan yang kita pergunakan adalah teknik goresan kuadran. Prinsip nya
adalah sama dengan yang lainnya yaitu pengenceran dimana goresan pertama paling
pekat kemudian menjadi semakin encer sampai pada goresan ke empat yang terletak
ditengah-tengah media. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan
terisolasinya mikroorganisme, dimana setiap koloni berasal dari satu sel. Berdasarkan
hasil pembiakan pada media agar dicawan petri, setelah diinkubasi selama 24 jam tampak
pada sektor O terdapat koloni yang bertumpuk atau bergerombol tebal pada media agar
yang digores. Pada sektor I koloni tampak tidak terlalu tebal dan sedikit terpisah, tidak
bergerombol seperti pada sektor 0. Demikian pula pada sektor II jumlah koloni semakin
sedikit dan terpisah-pisah dan pada sektor III jumlah koloni sangat sedikit dan lebih
terpisah, koloni hanya tampak berbaris pada bekas goresan saja. Semakin sedikitnya
jumlah koloni bakteri pada sektor I, II dan III, disebabkan asal bakteri yang diinokulasi
pada sektor 0 berasal dari sumber utama (stock bakteri), sektor I berasal dari bakteri
sektor 0, sektor II berasal dari sektor I dan sektor III berasal dari sektor II, sehingga
jumlah bakteri asal atau sumber yang dinokulasi pada masing-masing sektor berbeda.
Bakteri adalah merupakan mikroorganisme yang sangat sederhana, tidak
mempunyai nukleus dan sifatnya berbeda dengan organisme yang mempunyai inti sel.
Bakteri termasuk organisme yang mempu menguraikan bahan organik menjadi unsur
anorganik sederhana yang bisa dimanfaatkan organisme produsen dalam proses
fotosentesis. Seperti telah kita ketahui bahwa Satuan ukuran bakteri adalah mikron
(seperti pada gambar di bawah ini) namun ketika ditumbuhkan dalam media umumnya
akan membentuk koloni. Koloni inilah yang memudahkan kita melakukan pengamatan
secara langsung dan visual.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diatas (tabel 1), dapat diketahui bahwa
isolasi dari ikan dan lingkungannya didapatkan beberapa koloni bakteri. Isolasi dari usus
ikan pada kelompok satu diperoleh satu macam koloni bakteri dengan ciri-ciri warna
koloni bening yang berbentuk bundar dengan tepian licin dan elevasi cembung,
sedangkan pada kelompok 6 diperoleh satu macam koloni dengan ciri-ciri koloni warna
koloni putih susu yang berbentuk bundar dengan tepian licin dan elevasi cembung.
Dengan adanya perbedaan warna koloni diduga berasal dari koloni bakteri dari jenis yang
berbeda walaupun memiliki bentuk, tepian dan elevasi yang sama.
Setelah waktu inkubasi bakteri yang tergores pada media di harapkan tumbuh dan
menyebar dan bisa terpisah membentuk koloni-koloni terpisah. Menururt Tarigan (1988)
kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori,
yaitu: kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat
mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air,
sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh. Dalam
pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang mencukupi serta
kondisi lingkungan yang mendukung demi proses pertumbuhan tersebutt, termasuk juga
bakteri. Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang
memperlihatkan peningkatanb jumlah sel yang berbedadan pada akhirnya memberikan
gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi
dari media pertumbuhan yang kita gunakan dan pengkondisian pada saat inkubasi.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat
suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah
tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan
lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran
koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut
semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel
mikroba itu sendiri seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar. Pertumbuhan bakteri pada media agar