You are on page 1of 23

PEMBUATAN PETA SEISMISITAS DI WILAYAH

NANGGROE ACEH DARUSSALAM BERDASARKAN


ANALISA DATA YANG DIREKAM OLEH SEISMOGRAF
SPS-3 SELAMA BULAN JULI 2010
Oleh
Nama : Agus Satriadi
NIM : 0708105010020
Jurusan : Ilmu Kelautan

BMG

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Prof. Dr. Syamsul Rizal Taufik Hidayat, S.Si


NIP. 196101221987031003 NIP. 198606212008011008
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Secara geografis, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berada di antara 20 -


60 LU dan 950 - 980 BT dan terletak pada perbenturan dua lempeng kerak
bumi yaitu lempeng Eurasia dan lempeng India Australia. Ditinjau secara
geologis, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berada pada pertemuan salah
satu jalur gempa utama, yaitu jalur gempa Alpide Transasiatic. Karena
itu, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berada pada daerah yang
mempunyai aktivitas gempa bumi cukup tinggi. Beberapa tahun terakhir ini
bencana alam akibat gempa bumi makin sering terjadi di Provinsi Nanggroe
Aceh Darusslam baik yang dapat dirasakan maupun yang tidak dapat
dirasakan.
Gempa bumi (earthquakes) merupakan salah
satu bencana alam terbesar bagi umat manusia,
disamping kejadian alam lainnya seperti letusan
gunung berapi dan banjir. Berbeda sekali dengan
letusan gunung api dan bencana alam lain yang
selalu didahului dengan tanda-tanda atau gejala-
gejala yang muncul jauh sebelum kejadian.

Gempa bumi selalu datang mendadak


secara mengejutkan, sehingga menimbulkan
kepanikan umum yang luar biasa karena sama
sekali tidak terduga sehingga tidak ada seorang pun
yang sempat mempersiapkan diri.
Tujuan KKP
Tujuan dari KKP ini adalah pembuatan peta seismisitas di wilayah Nanggroe
Aceh Darussalam berdasarkan analisa data yang direkam oleh Seismograf
SPS-3 selama bulan Juli 2010.

Manfaat KKP
Adapun manfaat yang diperoleh dari KKP ini adalah:
1. Diperoleh informasi gempa selama bulan Juli.
2. Mengetahui cara membaca hasil rekaman seismograf.
3. Mengetahui cara analisa gempa dari hasil rekaman seismograf.
4. Diperoleh peta seismisitas bumi selama bulan Juli.
TINJAUAN PUSTAKA

Profil Intansi Tempat Pelaksanaan KKP

Gempa Bumi

Pengertian, Penyebab Gempa Bumi, Pengukuran Besaran Gempa, Klasifikasi


Gempa Bumi, dan Efek yang Diakibatkan Oleh Gempa Bumi.

Seismograf

Pengertian, Sejarah Seismograf, Jenis-jenis Seismograf, dan Prinsip Kerja


Seismograf.
Analisa
MetodeGempa
GerakBumi
Partikel
Lokal
Peta Seismisitas
METODE KERJA
Waktu dan Tempat

KKP ini dilaksanakan dari tanggal 28 Juni – 02 Agustus 2010 di Unit


Pelaksana Tugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun
Geofisika Mata Ie, Banda Aceh.

Alat dan Bahan

Dalam mendukung proses KKP digunakan alat-alat seperti bahan


seperti Seismograf SPS-3, Kertas Pias, Meja Tempat Analisa, Pulpen, Kaca
Pembesar, Penggaris, dan Kalkulator.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan seperti program Analisa Tiga


Komponen, program ArcGIS 9.3, Peta Dasar Aceh, Tabel Hasil Analisa Data dan
Tabel Hasil Pengamatan Seismograf.
Prosedur Kerja

Pengamatan Seismograf

Pengamatan Seismograf dilakukan secara manual menggunakan data


seismograf yang terekam pada kertas pias.
Langkah-langkah Pengamatan Seismograf:

A. Penentuan Gelombang Primer.

Fase gelombang P dibaca pada seismogram Komponen Vertical.

Contoh:

Gambar Penentuan Gelombang Primer


B. Penentuan Gelombang Sekunder.
Fase gelombang S dibaca pada salah satu seismogram Komponen Horizontal
yang paling jelas.

Contoh:

Gambar Penentuan Gelombang Sekunder


C. Penetuan Arah Implus Gelombang

Arah implus gelombang P (dir) dibaca pada semua komponen ( Z,EW dan
NS) :

• Dibaca c jika komponen Z implus pertama ke atas.


• Dibaca d jika komponen Z implus pertama ke bawah.
• Dibaca E jika komponen EW implus pertama ke atas.
• Dibaca W jika komponen EW implus pertama ke bawah.
• Dibaca N jika komponen NS implus pertama ke atas.
• Dibaca S jika komponen NS implus pertama ke bawah.

Contoh:

Gambar Penentuan Arah Implus Komponen Vertikal (Z)


Gambar Penentuan Arah Implus Komponen Horizontal (EW)

Gambar Penentuan Arah Implus Komponen Horizontal (NS)

Keterangan :
• Pembacaan Komponen Z adalah c
• Pembacaan Komponen EW adalah W
• Pembacaan Komponen NS adalah S
D. Penentuan Durasi

Durasi dibaca dari waktu tiba gelombang Primer sampai selesai atau habis
sinyal, dan diambil dari durasi sinyal terpanjang dari 3 komponen tersebut.

Contoh:

Gambar Penentuan Durasi Gempa


HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Data
Analisa Data Menggunakan Analisa 3 komponen

Langkah-langkah analisa data:


1. Dijalankan program Analisa 3 Komponen
2. Dimasukkan tanggal terjadinya gempa bumi.
3. Kemudian, dimasukkan waktu gelombang P.
4. Kemudian, dimasukkan waktu gelombang S
5. Kemudian, dimasukkan amplitudo N – S dan dipilih komponennya sesuai dengan hasil analisa
data.
6. Kemudian, dimasukkan amplitudo E – W dan dipilih komponennya sesuai dengan hasil analisa
data.
7. Kemudian, dimasukkan amplitudo C – D dan dipilih komponennya sesuai dengan hasil analisa
data.
8. Kemudian, dimasukkan durasi terjadinya gempa bumi.
9. Setelah itu, tekan tombol “ ” untuk menganalisa data. Akan muncul disebelah kanan panel
program hasil analisa data. Hasil analisa data dimasukkan kedalam tabel hasil pengolahan data.
Pemetaan Gempa Bumi

Pemetaan dilakukan dengan menggunakan data gempa bumi yang berasal pengamatan
seismograf SPS-3 dan dianalisa dengan program Analisa 3 Komponen. Data gempa bumi
diambil selama bulan Juli dan diplot berdasarkan kedalaman hiposentrum menggunakan
ArcGIS 9.3.

Berikut ini cara pembuatan peta dengan menggunakan ArcGIS 9.3, langkah-
langkahnya sebagai berikut:

1. Untuk memulai ArcGIS 9.3, terlebih dahulu jalankan License Managernya. Klik
START > All Programs > ArcGIS > License Manager ( 9.x) > pilih License Manager
Tools.
2. Selanjutnya, setelah license manager dijalakan baru mulai jalankan ArcGIS 9.3. Klik
START > All Programs > ArcGIS > ArcMAP.
3. Klik Add Data untuk memasukkan peta Aceh.
4. Untuk memasukkan data gempa, klik Tools > Add XY Data akan muncul layar
seperti ini.
5. Klik kanan pada Layer “DALAM (H>300Km)$” > pilih Properties. Klik Tab
Symbology > Quantities > Graduated symbols. Pada lebel “Value” pilih
“Magnitude”. Ganti Symbol Size “2 sampai 9”. Klik “Template” untuk
mengganti warna simbol. Kemudian Tekan “Apply”
6. Klik Tab Coordinate System > Predefined > Projected Coordinate
Systems > UTM > WGS 1984 > Pilih WGS 1984 UTM Zone 46N
kemudian “Apply”.
7. Masukkan Title, leganda, North Arrow.., Picture, Scale Bar.., dengan
menggunakan Insert pada toolbar.
8. Menyimpan hasil pemetaan kedalam bentuk JPEG. Klik File > Export
Map... . Pada “file name” masukkan nama filenya, jangan lupa Save as
Type harus dalam bentuk JPEG. Kemudian klik “Save”.
PENUTUP
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembuatan peta seismisitas di wilayah
Nanggroe Aceh Darussalam berdasarkan analisa data yang direkam oleh
Seismograf SPS-3 selama bulan Juli 2010 yaitu:

1. Dapat membantu dalam memprediksi letak episentrum gempa bumi selama


bulan Juli 2010.
2. Tercatat sebanyak 121 kali gempa lokal yang terjadi selama bulan Juli 2010.
3. Gempa tersebut tersebar mulai dari 0,04 – 8,9 LU dan 89,43 – 9,96 BT.
4. Umumnya gempa yang terjadi selama bulan Juli 2010 adalah gempa kecil dan
termasuk kedalam gempa sedang dengan hiposentrum 61-300 Km.
5. Gempa terbesar selama bulan Juli 2010 tercatat pada tanggal 24 Juli 2010
dengan magnitude 6,1 SR episentrum gempa 4,76 LU dan 89,43 BT pada
kedalaman 157 km.

You might also like