2. PENGUKURAN TENAGA/ ENERGI KERJA 3. PENGUKURAN DAMPAK PSIKOLOGIS DAN SOSIAL AKIBAT KERJA PENGUKURAN KERJA/WORK MEASUREMENT
Mencari tolok ukur efektifitas dan efisiensi dari
sebuah rancangan metode kerja ditinjau dari : 1. Waktu penyelesaian yang lebih singkat 2. Energi yang lebih sedikit 3. Dampak yang ditimbulkan akibat perubahan metode kerja baik psykologis maupun sosial yang lebih rendah Pengukuran waktu dan output standar serta identifikasi kondisi-kondisi kerja yang tidak produktif Manfaat adanya Ws / Os :
1. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
2. Estimasi biaya (labor cost & overhead cost) 3. Perencanaan dan penjadwalan produksi serta penganggarannya 4. Identifikasi performansi kerja karyawan dan dasar pemberian bonus/insentip 5. Identifikasi kondisi kerja yang tidak produktif Pengukuran waktu kerja time measurement of work
Ada dua klasifikasi cara mengukur waktu kerja:
1. METODE PENGUKURAN LANGSUNG Harus dilakukan pengukuran terhadap waktu kerja di tempat berlangsungnya kerja dan ketika berlangsungnya pekerjaan, misal : SWTW ( Stopwatch time study) dan Sampling kerja 2. METODE PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG Dapat melakukan pengukuran tanpa harus berada di lokasi dilakukannya pekerjaan Misal : PDTS, Metode Standard Data, MOST STOP WATCH TIME STUDY
ASUMSI – ASUMSI DASAR SWTS
1. Metode dan fasilitas kerja sudah baku 2. Operator yg diukur waktu kerjanya paham prosedur dan metode kerja baku & punya kemampuan kerja rata-rata 3. Kondisi lingkungan fisik kerja- sama dgn saat pengukuran 4. Performance kerja terkendali. STOP WATCH TIME STUDY JENIS PEKERJAAN YANG SESUAI DIUKUR DGN SWTS :
1. Repetitive dan uniform
2. Macam kerja yg dilakukan homogen-tidak variatif 3. Output dapat dihitung 4. Banyak dilakukan dan teratur sifatnya STOP WATCH TIME STUDY
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN :
1. Definisikan pekerjaan dan informasikan maksud dan
tujuan pengukuran pada operator : • Menentukan Ws dan Os ( Output standar) • Menentukan pendapatan pekerja (upah dasar/insentif ) 2. Catat informasi terkait dgn pekerjaan tsb 3. Bagi operasi kerja dalam elemen kerja/kelompok elemen kerja - mudah (ingat :metode kerja sudah standard – pisahkan aktifitas mesin dan manusia, kerja berulang dan yang tidak) Langkah Pelaksanaan SWTS : 4.Lakukan pengukuran – catat waktu per elemen kerja • Peralatan : stop watch, papan pengamatan/time study board • Jumlah siklus pengamatan tergantung tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan yang dikehendaki • Tiga metode untuk mengukur waktu : 1. terus menerus / continuous timing 2. berulang-ulang/ repetitive timing 3. secara penjumlahan / accumulative timing Estimasi jumlah pengamatan 1. Lakukan pengamatan 10 x jika siklus kerja < 2 menit 5 x jika siklus kerja > 2 menit 2. Tentukan nilai range R, R = H – L atau ( Nilai tertinggi – Nilai terendah) 3. Tentukan nilai rata-rata 4. Hitung R/X (Range/ Rata-rata) 5. Lihat jumlah pengamatan yang dibutuhkan pada tabel lalu dibagi 4 UJI KESERAGAMAN DATA 1. Tentukan nilai rata-rata 2. Tentukan BKA dan BKB Batas Kontrol Atas/BKA = X + 3 SD Batas Kontrol Bawah/BKB=X + 3 SD 3. Plot data pada peta kontrol 4. Buang data ekstrim / data yang keluar dari batas kontrol Langkah Pelaksanaan SWTS - lanjutan 5. Hitung kecukupan data 6. Tetapkan rate of performance operator 7. Sesuaikan waktu pengamatan dengan performance yang diperoleh – dinormalkan 8. Tetapkan allowance – tambahkan pada waktu normal 9. Tetapkan waktu kerja baku / Standard time
Standard time = Normal Time + (Normal time X % Allowance)
Allowance : 1. Personal Allowance untuk 8 jam kerja tanpa istirahat = 2 % s/d 5 % atau 10 – 24 menit 1. Fatique Allowance 2. Delay Allowance Jumlah pengamatan yang diperlukan (N’) untuk 95 % confidence level dan 5 % degree of accuracy (precision) R/X Data dari R/X Data dari R/X Data dari sampel sampel sampel 5 10 5 10 5 10
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional