Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Paper ini saya susun karena mendapat tugas agar menyusun sebuah paper
sesuatu barang yang harus dikeramatkan atau sesuatu yang hanya boleh dipelajari
oleh orang tertentu saja. Setiap pemeluk agama hindu seharusnya berteologi seperti
dipahami oleh umat hindu, mana mungkin sebuah iman dapat berdiri tegak jika
Penulis mempunyai keyakinan bahwa factor pertama dan utama hal itu
Hindu di kalangan umat Hindu. Kondisi ini diperparah lagi dengan pendapat klasik
melajah agama yang penting trikaya parisudha, depang anake ngadanin, pelajahan
1
BAB II
PEMBAHASAN
tuhan dengan berbagai jalaan, cara, paham, atau ajaran (agama). Brahma wiadya
tidak pilih kasih pada salah satu paham atau cra pandang terhadap Tuhan. Konsep
dan cara pandang hindu mengakui semua jalan, cara, agama, adalah Bhagavadgita
yang berbunyi : ye yatha mam prapadayante tams tataiva bahajami aham, mam
vrtma nuvartate manusia partha sarvash (Bhagavadgita IV : 11) yang artinya dari
mana saja dan dengan cara apa saja manusia mendekati-Ku (Tuhan), Aku (Tuhan)
akan terima.
umat manusia untuk mengetahui, mendekati, dan memuja tuhan dengan berbagai
cara atau jalan sesuai dengan tahap kematangan spiritual seseorang. Itulah
sebabnya ada banyak jalan dan cara yang berbeda satu sama lain tidak ada yang
dianggap lebih unggul antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan cara atau jalan
praktis dalmpembahasan ini mungkin difinisi itu kita perlukan sebagai titik tolak
pikir kita. Untuk pertama kali kita menjumpai difinisi tuhan dalam kitab brahma
JANMADYASYA YATAH :
Difinisi yang kita jumpai di atas terdapat dalam kitab brahma sutra itu
berdasarkan peda suatu pengertian bahwa tuhan adalah asal dari segala yang ada.
Yang termasuk alam semesta beserta isinya termasuk dewa-dewa termasuk lain-
lainnya.
PANCA SRADHA
3
BRAHMAVIDYA
BRAHMA
ACINTYA CINTYA
4
Memperhatika struktur teologi hindu diatas, Nampak bahwa teologi hindu
bersumber dari lima dasar keyakinan hindu yang disebut panca sradha, yaitu
brahma sradha “percaya dengan adanya tuhan”, atma sradha “percaya dengan
adanya roh”, karma phala sradha “percaya dengan adanya hukum sebab akibat,
samsara sradha “percaya dengan adanya kelahiran kembali atau reinkarnasi, moksa
sradha “percaya dengan adanya kebebasan abadi atau penyatuan dengan tuhan.
Dalam perspektif yang terbatas kelima dasar kenyakinan itu dibahas dalam
Melihat dri lima keyakinan hindu, maka brahmavidya tidak dapat dilihat dari
sudut brahma sradhaya atau percaya dengan adanya tuhan saja. Sebab antara
merupakan salah satu mata rantai dengan karma phala. Dengan demikian, maka
panca sradha lah yang membangun teologi hindu, yang kesemuanya itu berpusat
Tuhan yang bersifat “maha segalanya”, adalah sesuatu yang tidak mungkin
beberapa segi dari ketuhanan-Nya (sifat-sifat tuhan), diperkenankan oleh tuhan itu
sendiri untuk diketahui oleh manusia. Untuk kepentingan hal itu, tuhan
memberikan petunjuk melalui para dewa kepada para rsi yang diteruskan kepada
5
umat manusia secara keseluruhan (bhagavadgita VI : 1). Petunjuk yang diberikan
kesadaran rohani )
• Sarguna brahma diperuntukan bagi para ajnani (orang yang masih diliputi
kesaddran fisik).
Inilah bukti bahwa ajaran hindu bukan hanya diperuntukan bagi salah satu
kelompok atau golongan. Hal ini sekaligus sebagai bukti bahwa berbagai serpektif
atau pandangan tentang aspek kebenaran mendapat tempat yang sama dalam
pandanga hindu.
6
BAB III
SIMPULAN
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa teologi hindu itu tidak
dapat dipisahkan dengan yang dimaksud panca sradha yang dibagi menjadi
Brahman, atma, karma, samsara, dan moksa. Dalam bagan juga dijelaskan
pembagian dari brahmavidya atau teologi hindu berhubungan dengan tri murti baik
setiap umat hindu cara untuk mengetahui, mendekati, dan memuja tuhan dengan
berbagai cara atau jalan sesuai dengan kematanga spiritual seseorang. Karena
7
REFRENSI
Paramita
Paramita