You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

Paper ini saya susun karena mendapat tugas agar menyusun sebuah paper

tentang BRAHMA VIDYA atau teologi hindu. BRAHMA VIDYA bukanlah

sesuatu barang yang harus dikeramatkan atau sesuatu yang hanya boleh dipelajari

oleh orang tertentu saja. Setiap pemeluk agama hindu seharusnya berteologi seperti

umat-umat lain. Kekurang mampuan dalam berteologi akan memungkinkan

seseorang tidak berdialogdengan orang lain. Teologi hindu “mutlak”dan “harus”

dipahami oleh umat hindu, mana mungkin sebuah iman dapat berdiri tegak jika

landasan teologinya tidak kokoh.

Penulis mempunyai keyakinan bahwa factor pertama dan utama hal itu

disebabkan oleh sangat minimnya bahkan tidak tertanamnya pengetahuan teologi

Hindu di kalangan umat Hindu. Kondisi ini diperparah lagi dengan pendapat klasik

di kalangan umat Hindu, yang mengatakan bahwa : “sing perlu tegeh-tegeh

melajah agama yang penting trikaya parisudha, depang anake ngadanin, pelajahan

agama sing mayuang nyakan pelajahan agama agem-ageman pemangku dogen”.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Teologi Hindu atau brahmavidya adalah pengetahuan untuk memahami

tuhan dengan berbagai jalaan, cara, paham, atau ajaran (agama). Brahma wiadya

tidak memaksakan kebenaran kepada siapa saja. Brahmavidya bagaikan kasih

saying seorang ibu jagat raya (Tuhan)kepada anak-anaknya (agama). Brahmavidya

tidak pilih kasih pada salah satu paham atau cra pandang terhadap Tuhan. Konsep

dan cara pandang hindu mengakui semua jalan, cara, agama, adalah Bhagavadgita

yang berbunyi : ye yatha mam prapadayante tams tataiva bahajami aham, mam

vrtma nuvartate manusia partha sarvash (Bhagavadgita IV : 11) yang artinya dari

mana saja dan dengan cara apa saja manusia mendekati-Ku (Tuhan), Aku (Tuhan)

akan terima.

Brahmavidya hanya memberitaukan pengetahuan tenteng bagaimana cara

umat manusia untuk mengetahui, mendekati, dan memuja tuhan dengan berbagai

cara atau jalan sesuai dengan tahap kematangan spiritual seseorang. Itulah

sebabnya ada banyak jalan dan cara yang berbeda satu sama lain tidak ada yang

dianggap lebih unggul antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan cara atau jalan

dalam konteks Brahmavidya sangat dihargai.


2
Difinisi Tuhan memang sulit untuk didefinisikan namun untuk keperluan

praktis dalmpembahasan ini mungkin difinisi itu kita perlukan sebagai titik tolak

pikir kita. Untuk pertama kali kita menjumpai difinisi tuhan dalam kitab brahma

sutra I.I.2., selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

JANMADYASYA YATAH :

(TUHAN ialah) dari mana mula (asal) semua ini

Difinisi yang kita jumpai di atas terdapat dalam kitab brahma sutra itu

berdasarkan peda suatu pengertian bahwa tuhan adalah asal dari segala yang ada.

Yang termasuk alam semesta beserta isinya termasuk dewa-dewa termasuk lain-

lainnya.

STRUKTUR BAGAN TEOLOGI HINDU

PANCA SRADHA

BRAHMA ATMA KARMA SAMSARA MOKSA

3
BRAHMAVIDYA

BRAHMA

NIRGUNA BRAHMA SARGUNA BRAHMA

ACINTYA CINTYA

OM KARA PARA DEWA

TRI MURTI KONSEP TRI MURTI KONSEP


KHUSUS UMUM

BRAHMAISME WAISNAWAISME SIWAISME BRAHMA WISNU SIWA

4
Memperhatika struktur teologi hindu diatas, Nampak bahwa teologi hindu

bersumber dari lima dasar keyakinan hindu yang disebut panca sradha, yaitu

brahma sradha “percaya dengan adanya tuhan”, atma sradha “percaya dengan

adanya roh”, karma phala sradha “percaya dengan adanya hukum sebab akibat,

samsara sradha “percaya dengan adanya kelahiran kembali atau reinkarnasi, moksa

sradha “percaya dengan adanya kebebasan abadi atau penyatuan dengan tuhan.

Dalam perspektif yang terbatas kelima dasar kenyakinan itu dibahas dalam

Brahmavidya atau teologi hindu.

Melihat dri lima keyakinan hindu, maka brahmavidya tidak dapat dilihat dari

sudut brahma sradhaya atau percaya dengan adanya tuhan saja. Sebab antara

brahma dan atman merupakan satu kesatuan, atman yang berpunarbawa,

bersamsara atau bereinkarnasi dan juga yang mengalami kebebasan abadi

merupakan salah satu mata rantai dengan karma phala. Dengan demikian, maka

panca sradha lah yang membangun teologi hindu, yang kesemuanya itu berpusat

pada tuhan dan ketuhanan.

Tuhan yang bersifat “maha segalanya”, adalah sesuatu yang tidak mungkin

dan mustahil untuk dapat diketahui secara mendetail. Walaupun demikian

beberapa segi dari ketuhanan-Nya (sifat-sifat tuhan), diperkenankan oleh tuhan itu

sendiri untuk diketahui oleh manusia. Untuk kepentingan hal itu, tuhan

memberikan petunjuk melalui para dewa kepada para rsi yang diteruskan kepada

5
umat manusia secara keseluruhan (bhagavadgita VI : 1). Petunjuk yang diberikan

oleh tuhan punterbagi atas dua macam. Petunjuk itu adalah :

• Nirguna brahma ditunjukan kepada para jnani (orang yang memiliki

kesadaran rohani )

• Sarguna brahma diperuntukan bagi para ajnani (orang yang masih diliputi

kesaddran fisik).

Inilah bukti bahwa ajaran hindu bukan hanya diperuntukan bagi salah satu

kelompok atau golongan. Hal ini sekaligus sebagai bukti bahwa berbagai serpektif

atau pandangan tentang aspek kebenaran mendapat tempat yang sama dalam

pandanga hindu.

6
BAB III

SIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa teologi hindu itu tidak

dapat dipisahkan dengan yang dimaksud panca sradha yang dibagi menjadi

Brahman, atma, karma, samsara, dan moksa. Dalam bagan juga dijelaskan

pembagian dari brahmavidya atau teologi hindu berhubungan dengan tri murti baik

konsep umum maupun konsep khusus.

Jadi brahmavidya itu merupakan pengetahuan yang harus dikethui oleh

setiap umat hindu cara untuk mengetahui, mendekati, dan memuja tuhan dengan

berbagai cara atau jalan sesuai dengan kematanga spiritual seseorang. Karena

dalam brahmavidya diajarkan bahwa setiap orang dapat mendekati, memuja

dengan berbagai jalan, cara, paham karena brahmavidya tidak memaksakan

kebenaran kedapa siapa saja.

7
REFRENSI

• Donder, I Ketut, 2006 brahmavidya teologi kasih semesta, Surabaya,

Paramita

• Pudja, Gede, M.A.,S.H., 1999 theologi hindu brahma vidya, Surabaya,

Paramita

You might also like

  • Cover Awal
    Cover Awal
    Document5 pages
    Cover Awal
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Aleh
    Aleh
    Document1 page
    Aleh
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Cover Modul I
    Cover Modul I
    Document1 page
    Cover Modul I
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • DESAIN ALAM
    DESAIN ALAM
    Document4 pages
    DESAIN ALAM
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • 28 DIN Yunida
    28 DIN Yunida
    Document9 pages
    28 DIN Yunida
    Marcellino Aditya Mahendra
    No ratings yet
  • Cover Modul I
    Cover Modul I
    Document1 page
    Cover Modul I
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Surat'
    Surat'
    Document1 page
    Surat'
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Produk
    Produk
    Document1 page
    Produk
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Bukti Pembayaran SBMPTN
    Bukti Pembayaran SBMPTN
    Document1 page
    Bukti Pembayaran SBMPTN
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Paket Internet XL
    Paket Internet XL
    Document1 page
    Paket Internet XL
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Syarat SKL
    Syarat SKL
    Document2 pages
    Syarat SKL
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • Bapak Tata
    Bapak Tata
    Document2 pages
    Bapak Tata
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • CsdffssdsdadOVER CD
    CsdffssdsdadOVER CD
    Document1 page
    CsdffssdsdadOVER CD
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • SEMBAHYANG
    SEMBAHYANG
    Document33 pages
    SEMBAHYANG
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • UPP
    UPP
    Document19 pages
    UPP
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet
  • PANCA SRADHA
    PANCA SRADHA
    Document11 pages
    PANCA SRADHA
    Wawan Sanjaya Putra
    No ratings yet