Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
BUPATI JEMBER,
1
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);
10. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1983 tentang Kebijakan Pengembangan
Kepariwisataan;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 20 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Kabupaten Jember (Lembaran Daerah Kabupaten
Jember Tahun 2000 Nomor 18 Seri E);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 62 Tahun 2000 tentang Penyidik
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember (Lembaran
Daerah Kabupaten Jember Tahun 2000 Nomor 60 Seri C);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 14 Tahun 2003 tentang Retribusi
Masuk Obyek Wisata (Lembaran Daerah Kabupaten Jember Tahun 2003
Nomor 5 Seri C);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 20 Tahun 2005 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pariwisata Kabupaten Jember (Lembaran
Daerah Kabupaten Jember Tahun 2005 Nomor 20).
MEMUTUSKAN :
Pasal I
2
2. Kabupaten adalah Kabupaten Jember.
3. Bupati adalah Bupati Jember.
4. Kantor Pariwisata adalah Kantor Pariwisata Kabupaten Jember.
5. Kepala Kantor Pariwisata adalah Kepala Kantor Pariwisata Kabupaten
Jember.
6. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Jember.
7. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan Pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalan dan
persinggahan wisatawan.
8. Obyek Wisata adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud
keadaan alam flora dan fauna serta karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala dan sejarah, seni budaya, wisata agro,
wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman remaja dan
tempat hiburan.
9. Obyek Wisata Daerah adalah obyek wisata yang dikelola dan dimiliki
oleh Pemerintah Kabupaten.
10. Obyek wisata swasta adalah obyek wisata yang dikelola dan dimiliki
oleh perorangan.
11. Retribusi Masuk Obyek wisata adalah retribusi yang dikenakan kepada
pengunjung atas dasar pelayanan fasilitas obyek wisata yang
disediakan dan atau dikelola oleh Pemerintah Kabupaten.
12. Pimpinan Usaha Obyek Wisata adalah seorang atau lebih yang sehari-
hari memimpin dan bertanggung jawab atas keselamatan usaha obyek
wisata.
13. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan atau sebagian
dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati wisata.
14. Pengunjung Khusus adalah pengunjung dari suatu Lembaga / Instansi
yang mengadakan kunjungan kerja dan lain sebaginya yang diberi izin
oleh Bupati.
15. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Jember.
“Pasal 8
(1) Retribusi masuk Obyek Wisata Daerah ditetapkan sebagai berikut :
a. Obyek wisata yang sedang dalam tahap pengembangan Rp
5.000,00 (lima ribu rupiah) per orang untuk wisatawan
nusantara/lokal, Rp 7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah) per
orang untuk wisatawan manca negara/asing;
b. Obyek wisata yang belum dikembangkan Rp 3.000,00 (tiga ribu
rupiah) per orang untuk wisatawan nusantara/lokal, Rp 7.500,00
(tujuh ribu lima ratus rupiah) per orang untuk wisatawan manca
negara/asing.
(2) Klasifikasi Obyek Wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut :
a. Obyek wisata yang sedang dalam tahap pengembangan paling
sedikit memiliki :
1. prasarana / akses jalan yang baik;
3
2.kantor / pusat informasi;
3.petugas / tenaga pemandu wisata;
4.tenaga pembukuan / administrasi;
5.fasilitas penunjang kenyamanan tamu seperti : telepon / alat
komunikasi, ruang tunggu / shelter, warung / café, kamar kecil.
b. Obyek wisata yang belum dikembangkan, paling sedikit memiliki 2
(dua) butir pada ayat (2) huruf a.
(3) Untuk hari-hari besar dan libur tertentu pada saat diadakan pertunjukan
hiburan ditetapkan :
a. Obyek wisata yang sedang dalam tahap pengembangan Rp
7.500,00 (tujuh ribu lima ratus) per orang untuk wisatawan
nusantara/lokal, Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) per orang
untuk wisatawan manca negara/asing;
b. Obyek wisata yang belum dikembangkan Rp 5000,00 (lima ribu)
per orang untuk wisatawan nusantara/lokal, Rp 10.000,00
(sepuluh ribu rupiah) per orang untuk wisatawan manca
negara/asing.
“Pasal 12
Pasal II
Disahkan di Jember
pada tanggal 15 Juni 2006
BUPATI JEMBER,
ttd
MZA DJALAL
Diundangkan di Jember
Pada tanggal 20 Juni 2006
ttd
Drs. H. DJOEWITO, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 510 074 249
4
PENJELASAN
ATAS
TENTANG
I. UMUM
Peraturan Daerah ini disusun dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan implementasi dari Peraturan Daerah
Kabupaten Jember Nomor 20 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Pariwisata Kabupaten Jember.
Bahwa dengan meningkatnya biaya operasional di masing - masing Unit Pelayanan
Teknis serta untuk mendukung penyelenggaraan dan peningkatan sektor pembangunan
pariwisata di Kabupaten Jember, serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat perlu dilakukan peningkatan tarif retribusi masuk obyek wisata.
Bahwa dengan ditetapkan Peraturan Daerah ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat
dapat ditingkatkan dibawah pembinaan, bimbingan dan pengawasan dari Pemerintah
Kabupaten Jember.
I.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal I
Angka 1
Pasal 1
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 8
Cukup jelas
Angka 3
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal II
Cukup jelas
Bagian Hukum