You are on page 1of 6

Tumbuhan / Tanaman Langka

1. Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)

Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort


(gubernur East Indi Company di Sumatera dan
Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis
yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada
tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut
diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh
Robert Brown.

Indonesia dilimpahi dengan kekayaan hayati


yang tiada taranya. Hutan yang terbentang di
belasan ribu pulau mengandung berbagai jenis
flora dan fauna, yang kadang tidak dapat
dijumpai di bagian bumi lainnya dan
merupakan salah satu negara Mega Biodiversity (kekayaan akan keanekaragaman hayati
ekosistem, sumberdaya genetika, dan spesies yang sangat berlimpah). Tidak kurang dari 47 jenis
ekosistem alam yang khas sampai jumlah spesies tumbuhan berbunga yang sudah diketahui,
sebanyak 11 % atau sekitar 30.000 jenis dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Sayangnya,
banyak jenis tumbuhan tertentu, mengalami kepunahan.

Sampai saat ini, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) serta tiga cabangnya (Kebun Raya Cibodas,Purwodadi, dan Bedugul Bali) baru
mengoleksi 20 % total jenis tumbuhan yang ada di Indonesia. Koleksi anggrek kurang dari 5 %
yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Untuk jenis durian saja, Indonesia memiliki puluhan
jenis, talas ada 700-an jenis, yang semuanya sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut data
base yang ada, terdapat 2 juta spesies tumbuhan di dunia dan 60%nya ada di Indonesia.
Pemerintah kini terus berupaya untuk menyelamatkan berbagai kekayaan Sumbar Daya Alam
berupa tumbuhan langka yang bermanfaat bagi manusia melalui usaha memperbanyak kebun
raya, taman nasional, cagar alam dan daerah-daerah konservasi di seluruh Indonesia.

Tidak bisa dibayangkan banyaknya jenis tumbuh-tumbuhan atau flora di dunia ini. Sampai saat
inipun banyak kalangan ilmuwan yang berpendapat bahwa belum semua jenis flora yang ada di
bumi telah dikenali.

Seperti halnya hewan, jenis-jenis flora sangat ditentukan oleh lingkungan spesifiknya yang
disebut juga sebagai habitat. Dengan bantuan manusia, beberapa diantara tumbuh-tumbuhan ini
tersebar luas ke berbagai belahan bumi, sehingga ada jenis yang bisa ditemui di banyak negara,
dan adapula yang hanya dapat ditemui di habitat asalnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi
telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis
tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal
diatasnya.
2 Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)

Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah


jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak
diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang
pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya
anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di
Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah
rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga
menyebabkan bunga bakung mati.

Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai


Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu
telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji
coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau
Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari
2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006
sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.

Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang
dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu
(6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari.
Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First
Class Certificate” dari pemerintah Inggris. Kata sulitHabitat: tempat tinggal khas untuk hewan
dan tumbuhan.Penangkaran: usaha pengembangbiakan hewan atau tumbuhan.

3. Bunga Edelweis Anaphalis Javanica

Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan


gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat
mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang
sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang
cantik ini sekarang sangat langka.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi


tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya di atas tanah yang tandus, karena
mampu membentuk mikoriza dengan jamur
tanah tertentu yang secara efektif memperluas
kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan
meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga,
lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat
mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi
tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis
sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau
sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat
636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan
sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.

Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi,
terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-
cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung
untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

4. Tanaman Pakis Ekor Monyet

Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak


yaitu pakis hanoman, pakis sun go kong, dll. Nama yang
banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena
penampilan luar dari tanaman pakis ini sendiri. Tidak
seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru
berbulu/berambut seperti monyet.

Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang


saya baca tidak sulit, yang sulit budi-dayanya menjadikan
tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor
tanaman langka.

5. Pohon Cendana (Sanlallum album)

Pohon cendana termasuk tumbuhan berkayu yang


dapat menghasilkan bau harum pada batang dan
akarnya. Karena keharumannya pohon ini menjadi
sangat berharga. Kayu cendana dipakai sebagai
bahan dasar parfum dan sabun. Sifat kayunya yang
halus digunakan untuk membuat hiasan. Pohon
cendana merupakan tumbuhan kebanggaan dan ciri
khas provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pohon
cendana sekarang jumlahnya semakin berkurang
sehingga digolongkan tumbuhan langka.
Kebijaksanaan pemerintah yang menetapkan
seluruh kayu cendana dimiliki pemerintah baik
yang tumbuh alami atau di taman warga
menyebabkan masyarakat tidak terdorong untuk
melestarikannya. Namun sekarang masyarakat
dipersilakan menanam sebanyak-banyaknya dan
hasilnya sepenuhnya milik mereka.
6. Wijaya Kesuma (Epiphyllum anguliger )

Bunga Langka ini hanya mengembang


di malam hari mulai sekitar jam 8
malam, dan puncaknya di jam 12
malam, saat mengembang
mengeluarkan aroma harum, hampir
seperti melati tapi bercampur dengan
lili, setelah jam 12 malam, dia layu
dan tidak mengembang lagi, ini baru
namanya BUNGA MALAM...

Wijayakusuma(Epiphyllum anguliger)
termasuk jenis kaktus, divisi
anthophita, bangsa opuntiales dan
kelas dicotiledoneae. Jenis kaktus
terdapat sekitar 1.500 jenis (famili).
Tanaman kaktus dapat hidup subur di
daerah sedang sampai tropis. Demikian juga tanaman wijayakusuma. Bunga wijayakusuma
hanya merekah beberapa saat saja dan tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga
dengan mudah, tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan. Pada umumnya
tanaman jenis kaktus sukar untuk ditentukan morfologinya, tetapi wijayakusuma dapat dilihat
dengan jelas mana bagian daun dan mana bagian batangnya, setelah tanaman ini berumur tua.
Batang pohon wijayakusuma sebenarnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan
mengecil. Helaian daunnya pipih, berwarna hijau dengan permukaan daun halus tidak berduri,
lain halnya dengan kaktus-kaktus pada umumnya. Pada setiap tepian daun wijayakusuma
terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga . Wijayakusuma dapat tumbuh
baik ditempat yang tidak terlalu panas.

7. Parachute Flower (Ceropegia woodii)

Sebuah bunga langka dengan


kelopak menyatu dan apa yang
tampak seperti permen lolipop
berbulu dari itu. Bunga nya
dilapisi dengan rambut-rambut
kecil yang mengarah ke
bawah, sehingga serangga
tertarik pada tanaman yang
berbau busuk terjebak di
dalamnya.
8. Snowdonia Hawkweed

Mungkin tidak berbau, tidak


terlihat besar atau aneh, namun
mungkin hanya Snowdonia
Hawkweed tanaman paling
langka di dunia. Ahli botani
pikir sudah punah dekade yang
lalu, tetapi pada tahun 2002 itu
ditemukan tumbuh kembali di
lereng gunung di Wales.

9. Kantong Semar

Nepenthes adalah tanaman unik. Tanaman


karnivora ini termasuk tanaman langka yang
dilindungi, hal tersebut dikarenakan Nepenthes/
kantong semar semakin langka karena adanya
pembukaan hutan dan banyaknya orang yang
memburu keberadaannya, tanpa mencoba untuk
melestarikannya.

Di Indonesia banyak sebutan diberikan pada


tanaman karnivora ini, ada yang menyebut
kantong semar, periuk monyet, kantong beruk,
ketakung, sorok raja mantra dan masih banyak
lagi. Tanaman merambat ini hidup di tanah-tanah
lembap yang sedikit nutrisi makanan/ miskin hara.
Namun ada juga yang menempel pada tanaman
inang (epifit). Keindahan tanaman ini dapat dilihat
dari Kantongnya yang merupakan ujung daun
yang berbentuk kantong dan berfungsi menjadi
perangkap serangga atau binatang kecil lainnya.

Perbanyakan tanaman Nepenthes dilakukan


melalui stek batang, biji dan memisahkan anakan. Umumnya Nepenthes yang hidup terrestrial di
dataran rendah tumbuh di tempat-tempat yang berair atau dekat sumber air pada substrat yang
bersifat asam. Nepenthes juga membutuhkan cahaya matahari intensif dengan panjang siang hari
antara 10-12 jam setiap hari sepanjang tahun, dengan suhu udara antara 23-31°C dan kelembaban
udara antara 50-70%.
10. PACHYPODIUM

Pachypodium Tanaman Purba yang Langka nan


Eksotisanaman hias yang satu ini Pachypodium
sebenarnya pernah populer di Indonesia
disekitar awal era tahun 1990-an. Tapi entah
kenapa baru di awal tahun 2007 peminat
terhadap tanaman ini kembali ramai. Padahal di
luar negeri, sudah lebih dari 1 abad, para
peneliti, para pencinta dan kolektor tanaman
langka memburu dan mengkoleksi tanaman
yang konon terancam punah ini.

Tumbuhan Pachypodium yang konon dipercaya


sudah hidup selama jutaan tahun lalu sebelum
era jaman batu, merupakan tanaman yang dapat
terus berevolusi dan mampu menyesuaikan diri
terhadap habitat di mana ia tumbuh. Sisa
tanaman purba yang satu ini tetap bisa bertahan
hidup dan lestari sampai sekarang ini telah
mampumenarik minat para peneliti dan kolektor
tanaman langka sejak akhir abad ke-18.

You might also like