You are on page 1of 24

PENDAHULUAN

Pada pembuatan Makalah kali ini kami dari kelompok 3 Mengambil Tema
tentang ”Kemenangan Pribadi”. Adapun Buku yang kita ambil adalah buku karangan
Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People"
Adapun Alasan kita dalam mengambil bahan dari buku ini karena buku ini
membedakan antara orang-orang yang sangat efektif dengan orang kebanyakan
yang tidak produktif adalah, bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada
kebiasaan-kebiasaannya.
Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah
sadar,kebiasaan - kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang.Dan
ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau, walaupun
membutuhkan waktu.
Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksudkan
dengan paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh
pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita. Paradigma inilah yang
menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan
demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya.
Di dalam buku ini Stephen Covey menyatakan adanya tujuh kebiasaan yang
perlu dimiliki.
Tiga di antaranya berkaitan dengan penguasaan diri yaitu:
1. Jadilah proaktif (Be Proactive).
2. Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind).
3. Dahulukan yang utama (Put First Thing First).
Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini maka kita akan mengalami
apa yang disebut "kemenangan pribadi" (private victory), dan kita boleh dikatakan
telah mencapai tahap kemandirian (independent).
Maka dari itu, dalam makalah ini kami hanya membahas Teknik kemenangan
pribadi yang terdiri atas ke-3 point diatas.
Bagian 1
TUJUH KEBIASAAN

Tujuh Kebiasaan adalah kebiasaan pembaruan diri — suatu pembaruan yang


seimbang dari empat dimensi dasar kehidupan. Kebiasaan ini melingkari dan memadukan
semua kebiasaan lain. Kebiasaan ini adalah kebiasaan perbaikan terus menerus yang
menciptakan spiral pertumbuhan meningkat yang mengangkat anda ke tingkatan baru
pengertian dan pelaksanaan.
Tujuh Kebiasaan bukanlah seperangkat formula pemberi semangat yang terpisah
atau sepotong-sepotong. Selaras dengan hukum alam pertumbuhan, ketujuh kebiasaan
tersebut memberikan pendekatan yang meningkat, berurutan, dan sangat terpadu bagi
perkembangan efektivi¬tas pribadi dan antarpribadi. Kebiasaan-kebiasaan ini
meningkatkan kita secara progresif pada Kontinum Kematangan dari ketergantungan
(dependence) menuju kemandirian (independence) hingga kesalingtergantungan
(interdependence).
Pada kontinum kematangan, ketergantungan adalah paradigma kamu — kamu
mengurus saya; kamu datang melalui saya; kamu tidak berhasil; saya menyalahkan kamu
untuk hasilnya.
Kemandirian adalah paradigma saya — saya dapat melakukannya; saya
bertanggung jawab; saya percaya diri; saya dapat memilih.
Kesalingtergantungan adalah paradigma kita — kita dapat melakukannya; kita
dapat bekerja sama; kita dapat menggabungkan bakat dan kemam¬puan kita serta
menciptakan sesuatu yang lebih besar secara bersama-sama.
Mudah untuk melihat bahwa kemandirian jauh lebih matang dibandingkan
ketergantungan. Kemandirian itu sendiri adalah pencapaian utama. Tetapi kemandirian
bukanlah yang pencapaian tertinggi.
Walaupun demikian, paradigma sosial mutakhir menobatkan kemandirian.
Kemandirian adalah cita-cita yang diakui oleh banyak individu dan gerakan sosial.
Sebagian besar dari materi perbaikan diri me¬muja kemandirian, seolah-olah
komunikasi, kerja kelompok, dan kerja sama memiliki nilai yang lebih rendah.
Kemandirian sejati dari karakter memberi kekuatan pada kita untuk bertindak dan bukan
menjadi sasaran tindakan. la membebaskan kita dari ketergantungan kita pada keadaan
dan orang lain dan is merupa¬kan cita-cita yang layak dan memerdekakan kita. Namun,
kemandirian bukanlah tujuan tertinggi dalam kehidupan yang efektif.
Kesalingtergantungan adalah konsep yang jauh lebih matang dan maju ,dan
merupakan suatu pilihan yang hanya dapat dibuat oleh orang yang mandiri. Orang yang
tergantung tidak dapat memilih untuk menjadi saling tergantung. Mereka tidak
mempunyai karakter untuk melakukannya; mereka tidak punya cukup untuk diri mereka
sendiri.

DEFINISI EEFEKTIVITAS
Tujuh Kebiasaan adalah kebiasaan efektivitas. Karena didasarkan atas prinsip,
ketujuh kebiasaan ini memberi hasil jangka panjang yang menguntungkan secara
maksimum. Ketujuh kebiasaan itu menjadi dasar dari karakter seseorang, menciptakan
pusat dari peta yang benar yang memberi kekuatan dari mana seorang individu dapat
memecahkan masalah, memaksimumkan peluang, terus menerus belajar dan memadukan
prinsip-prinsip lain dalam spiral pertumbuhan meningkat secara efektif. Ketujuh
kebiasaan ini menjadi kebiasaan yang.efektif karena didasar¬kan pada paradigms
efektivitas yang selaras dengan hukum alam
Efektivitas terletak pada keseimbangan. Fokus yang berlebihan pada Produksi
mengakibatkan kesehatan yang jelek, mesin yang rusak, rekening bank yang menipis, dan
hubungan yang buruk. Terlalu banyak fokus pada Kemampuan Produksi seperti seorang
yang berlari tiga atau empat jam sehari, menyom¬bongkan diri untuk sepuluh tahun
ekstra usia yang dihasilkannya, tanpa sadar bahwa is menghabiskannya hanya dengan
berlari. Atau orang yang terus menerus sekolah, tidak pernah menghasilkan, hidup dalam
telur emas orang lain — sindrom mahasiswa abadi.
Bagian 2 :
KEMENANGAN PRIBADI, JADILAH PROAKTIF
Dalam menemukan prinsip dasar sifat manusia, Frankl menggambarkan sebuah
peta diri yang akurat dan darimana is mulai mengembangkan kebiasaan pertama yang
paling mendasar dari manusia yang sangat efektif pada lingkungan apapun, yaitu
kebiasaan proaktivitas
Karena kita secara alamiah proaktif, jika hidup kita merupakan fungsi dari
pengkondisian dan kondisi, hal ini karena kita, melalui keputusan sadar atau kelalaian
kita, memilih untuk memberi kekuatan pada fungsi-fungsi tersebut untuk mengendalikan
diri kita.
Sewaktu membuat pilihan seperti itu, kita meniadi reaktif. Orang yang reaktif
seringkali ciipengaruhi oleh lingkungan fisik mereka. Jika cuaca bagus, mereka merasa
senang. Jika tidak, cuaca itu mempengaruhi sikap mereka dan prestasi kerja mereka.
Orang yang proaktif dapat mengatur cuaca mereka sendiri. Entah hari hujan atau cerah
tidak ada bedanya bagi mereka
Orang yang reaktif juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka, oleh "cuaca
sosial." Ketika orang memperlakukan mereka dengan baik, mereka merasa senang; jika
orang tidak memperlakukan mereka dengan baik, mereka menjadi defensif atau protektif.
Orang yang reaktif mem¬bangun kehidupan emosional mereka di sekitar perilaku orang
lain, memberi kekuatan pada kelemahan orang lain untuk bisa mengendalikan mereka.
Viktor Frankl mengemukakan bahwa ada tiga nilai pokok dalam kehidupan
pengalaman, atau yang terjadi pada diri kita; kreatifitas, atau yang kita adakan; dan sikap,
atau respons kita" menghadapi keadaan yang sulit seperti penyakit yang mematikan.
Pengalaman saya dengan banyak orang menegaskan pokok yang diajukan Frankl
bahwa yang tertinggi dari ketiga nilai tadi adalah sikap, dalarn paradigma atau pembuatan
kerangka berpikir. Dengan kata lain, apa yang paling penting adalah bagaimana kita
berespons terhadap apa yang kita alami dalam kehidupan..
Sifat dasar kita adalah bertindak, dan bukan menjadi sasaran tindakan. Selain
memungkinkan kita memilih jawaban terhadap keadaan tertentu, sifat ini memberi kita
kekuatan untuk menciptakan keadaan tertentu. Mengambil inisiatif bukan berarti
mendesak, menjengkelkan, atau agresif. Hal ini tidak mengakui tanggung jawab kita
untuk menciptakan segalanya terjadi
Menuntut seseorang untuk bertanggung jawab tidaklah merendahkan dirinya;
malah menguatkannya. Proaktivitas adalah bagian dari sifat manusia, dan walaupun otot-
otot proaktif mungkin tidur, namun otot-otot ini ada. Dengan menghargai sifat proaktif
orang lain, kita memberi mereka setidaknya satu pantulan yang jelas dan tidak
menyimpang dari cermin sosial.
Tentu saja, tingkat kematangan individu yang bersangkutan perlu diperhitungkan.
Kita tidak dapat mengharapkan kerja sama yang sangat kreatif dari orang yang berada
dalam ketergantungan emosional yang benar. Namun, setidaknya kita dapat meneguhkan
sifat dasar mereka dan menciptakan suasana dimana is dapat menangkap peluang dan
memecahkan masalah dengan cara yang makin penuh percaya diri.

BERTINDAK ATAU MENJADI SASARAN TINDAKAN


Dibutuhkan inisiatif untuk mengembangkan Tujuh Kebiasaan tersebut. Sewaktu
anda mempelajari keenam kebiasaan lain, anda akan melihat bahwa masing-masing
tergantung pada perkem¬bangan otot-otot proaktivitas anda. Masing-masing menuntut
tanggung jawab anda untuk bertindak. Jika anda menunggu untuk menjadi sasaran
tindakan, anda pun akan menjadi sasaran tindakan. Dan peluang per¬tumbuhan serta
konsekuensi ada pada kedua jalan tersebut
Sekarang apa yang mungkin dikatakan oleh orang yang berpikiran reaktif? "All,
mana mungkin. Hadapi kenyataan. Anda hanya dapat ber¬pikir positif dan melakukan
pendekatan psikologi diri sampai disini saja. Cepat atau lambat anda harus menghadapi
kenyataan?"
Naniun, itulah perbedaan antara cara berpikir positif dan proaktif. Kita
menghadapi realitas. Kita menghadapi realitas dari keadaan sekarang clan
memproyeksikan masa yang akan datang. Namun, kita juga mempunvai realitas bahwa
kita memiliki kekuatan untuk memilih respons yang posit-if terhadap keadaan dan
proyeksi tadi. Tidak mau menghadapi realitas sama juga dengan menerima gagasan
bahwa apa yang sedang terjadi dalam lingkungan kita pasti menentukan nasib kita.
Bisnis, kelompok masyarakat, segala bentuk organisasi termasuk keluarga dapat
menjadi proaktif. Mereka dapat menggabungkan krea¬tivitas dan sumber daya dari
individu-individu yang proaktif untuk menciptakan budaya proaktif di dalam organisasi.
Organisasi tidak perlu berada di bawah kekuasaan lingkungan; organisasi dapat
mengambil inisiatif untuk mencapai nilai-nilai dan tujuan-tujuan bersama dari individu-
individu yang terlibat.

MENDENGARKAN BAHASA KITA


Karena sikap dan perilaku kita mengalir dari paradigma kita, jika kita
menggunakan kesadaran diri kita untuk memeriksa sikap dan perilaku tersebut, kita
sering dapat melihat sifat dari peta yang mendasari kita. Sebagai contoh, bahasa kita
adalah indikator yang sangat riil mengenai tingkatan kita memandang diri kita sebagai
orang yang proaktif.
Bahasa orang yang reaktif melepaskan mereka dari tanggung jawab. Misal,
"Itulah saya. Memang begitulah saya." Saya sudah ditakdirkan begitu. Tidak ada yang
dapat saya lakukan dengannya." Bahasa reaktif berasal dari paradigma dasar
deterministik dan selu¬ruh semangatnya merupakan pergeseran tanggung jawab. Saya
tidak her¬tanggung jawab, saya tidak dapat memilih respons sayaMasalah serius dari
bahasa reaktif adalah bahwa bahasa merupakan pembenaran ramalan sendiri. Orang jadi
lebih dikukuhkan pada para¬digma bahwa mereka sudah ditakdirkan, dan mereka
memberi bukti yang menyokong kepercayaan itu. Mereka merasa semakin menjadi
korban dan kehilangan kendali, tidak bertanggung jawab atas kehidupan dan nasib
mereka. Mereka menyalahkan kekuatan luar orang lain, keadaan, bahkan bintang untuk
situasi mereka sendiri
Dalam literatur besar tentang masyarakat yang progresif, cinta adalah kata kerja.
Orang yang reaktif menjadikannya perasaan. Mereka digerak-- kan oleh perasaan.
Hollywood secara umum membuat kita percaya. bah¬wa kita tidak bertanggung jawab,
bahwa kita adalah prociuk clan: perasaan kita. Namun, naskah Hollywood tidak
menjabarkar. realitas. Jika perasan kita mengendalikan perbuatan kita, hal itu karena ;pia
me¬lepaskan tanggung jawab kita dan memberi kekuasaan kepadauntuk mengambil alih.
Orang yang proaktif membuat cinta sebagai kata kerja. Adalah sesuatu yang anda
lakukan: pengorhanan yang anda buat, diri anda, seperti seorang ibu yang melahirkan
anaknya ke Jika anda ingin mempelajari cinta, pelajarilah mereka yang mengorbankan
diri u.ntuk orang lain, bahkan untuk orang yang memusuhinya atau tidak membalas
cintanya. Jika anda orangtua, lihatlah cinta yang anda punyai untuk anak-anak kepada
siapa anda mengorbankan . Cinta adalah nilai yang diwujudkan melalui perbuatan penuh
rasa. Orang proaktif menomorduakan perasaan sesudah nilai. Cinta, perasaannya, dapat
diperoleh kembali.
LINGKARAN KEPERDULIAN LINGKARAN PENGARUH

Satu cara lain yang sangat bagus untuk lebih sadar diri sehubungan dengan tingkat
proaktivitas kita adalah dengan melihat dimana kita menifokuskan waktu dan energi kita.
Masing-masing kita memiuki jangkauan luas hal-hal yang kita perdulikan kesehatan kita,
anak-anak kita, masalah di tempat kerja, utang negara, perang nuklir. Kita dapat
memisahkannya dari hal-hal yang tidak melibatkan kita secara mental atau emosional
dengan menciptakan "Lingkaran Keperdulian
Ketika kita melihat hal-hal yang ada di dalam Lingkaran keperdulian, tampak
jelas ada beberapa hal yang tidak bisa kita kontrol secara rid dan ada beberapa hal yang
kita dapat perbuat sesuatu terhadapnya. Kita kemudian dapat mengelompokkan bagian
yang terakhir ini ke dalam Lingkaran Pengaruh yang lebih kecil.
Dengan menemukan mana dari kedua lingkaran ini yang merupakan fokus dari
sebagian besar waktu dan energi kita, kita dapat menemukan banyak hal tentang tingkat
proaktivitas kita.
Orang reaktif memfokuskan upaya mereka di dalam Lingkaran Keperdulian.
Mereka berfokus pada kelemahan orang lain, masalah di lingkungan, dan keadaan yang
mereka tidak bisa kendalikan. Fokus mereka mengakibatkan sikap menyalahkan dan
menuduh, Bahasa yang reaktif, dan meningkatnya perasaan menjadi korban. Energi
negatif yang dihasilkan oleh fokus ini, digabungkan dengan ketidakperdulian terhadap
hal-hal yang dapat mereka perbuat, menyebabkan Lingkaran Pengaruh mereka makin
menyusut.

Kita tidak mengambil inisiatif proaktif yang perlu untuk mengadakan perubahan
yang positif. Namun, hal-hal itu berada di dalam Lingkaran Keperdulian kami. Selama
kami memfokuskan upaya kami pada hal-hal itu, kami tidak mencapai apa pun selain
meningkatkan perasaan tidak memadai dan tidak berdaya dan memperkuat
ketergantungan putra kami.Ketika kami mulai bekerja di dalam Lingkaran Pengaruh,
ketika kami berfokus pada paradigma kami sendiri, barulah kami mulai
menciptakanenergi positif yang mengubah diri kami dan akliirnya juga mempengaruhi
putra kami. Dengan memperbaiki diri kami sendiri dan bukannya malah
mengkhawatirkan soal keadaan, kami mampu mempengaruhi keadaan tersebut.
Karena posisi, kekayaan, peran, atau hubungan, maka ada beberapa keadaan di
mana Lingkaran Pengaruli seseorang lebih besar daripada Lingkaran Kepeduliannya
Masalah yang kita hadapi masuk ke dalam salah satu dari tiga bidang: kontrol
langsung (masalah yang melibatkan perilaku kita sendiri); kontrol tak langsung (masalah
yang melibatkan perilaku orang lain); atau tanpa kontrol (masalah yang kita tidak dapat
berbuat langsung terhadapnya, seperti masa lalu kita atau realitas situasi). Pendekatan
proaktif meletakkan ]angkah pertama dalam solusi dari ketiga jenis masalah
Masalah-masalah terkontrol langsung diatasi dengan memperbaiki kebiasaan kita.
Masalah-masalah ini jelas berada di dalam Lingkungan Penga¬rub kita. Ini adalah
"Kemenangan Pribadi" dari Kebiasaan 1, 2, dan 3.
Masalah-masalah terkontrol secara tak langsung diatasi dengan meng¬ubah
metode pengaruh kita. Ini adalah "Kemenangan Publik" dari kebiasaan 4, 5, dan 6. Secara
pribadi saya telah mengidentifikasi lebih dari 30 metode yang berbeda tentang pengaruh
manusiawi sama berbeda¬nya seperti empati dengan konfrontasi, sama berbedanya antara
contoh dan persuasi. Kebanyakan orang hanya mempunyai tiga atau empat me¬tode ini
dalam daftar mereka, dimulai biasanya dengan penalaran, dart jika tidak berhasil, pindah
ke metode lawan atau lari. Betapa rnelegakannya bahwa saya dapat belajar metode baru
tentang pengaruh manusia daripada terus-menerus berusaha menggunakan metode lama
yang tidak efektif untuk "membentuk" orang lain!
Masalah-masalah tanpa kontrol memerlukan pengambilan tanggung jawab untuk
mengubah garis pada bagian bawah wajah kita untuk tersenyum, untuk menerima secara
tulus dan damai masalah-masalah ini dan belajar untuk hidup bersamanya, walaupun kita
tidak menyukainya. Dengan cara ini, kita tidak memberi kekuasaan kepada rnasalah ini
untuk mengendalikan kita. Kita berbagi semangat yang terkandurtg pada doa Alcoholics
Anonymous, "Tuhan, beri saya keberanian untuk mengubah apa yang dapat dan hams
diubah, ketenangan untuk menerima apa yang tidak dapat diubah, dan kebijaksanaan
untuk mengetahui perbedaannya."
Entah masalahnya kontrol langsung, tak langsung, atau tanpa kontrol, kita
memiliki langkah pertama dalam diri kita untuk pemecahannya. Mengubah kebiasaan
kita, mengubah metode pengaruh kita dan mengubah cara kita melihat masalah yang tak
terkontrol semuanya ada di dalam Lingkaran Pengaruh kita.

MELUASKAN LINGKARAN PENGARUH


Sifat dasar orang reaktif untuk membebaskan diri mereka dari tanggung jawab.
Jauh lebih aman untuk berkata, "Saya tidak ber¬tanggung jawab." Jika saya berkata,
"Saya bertanggung jawab," saya mungkin terpaksa berkata, "Saya tidak bertanggung
jawab." Sulit sekali bagi saya untuk mengatakan bahwa saya memiliki kekuasaan untuk
memi¬lih respons saya dan bahwa respons yang telah saya pilih mengakibatkan
keterlibatan saya dalam lingkungan yang negatif dan bersifat perse¬kongkolan,
khususnya jika selama bertahun-tahun saya telah membe¬baskan diri saya dari tanggung
jawab atas nama kelemahan orang lain.
Jadi, para eksekutif ini berfokus pada penemuan lebih banyak informasi, lebih
banyak amunisi, lebih banyak bukti mengenai mengapa mereka tidak bertanggung jawab.
Akan tetapi orang ini juga proaktif terhadap mereka. Sedikit demi sedikit, Lingkaran
Pengaruhnya terhadap merekapun bertumbuh. Lingkaran ini terus meluas sehingga
akhirnya tak seorang pun sakan mem¬buat langkah yang berarti di organisasi tersebut
tanpa keterlibatan dan persetujuan orang ini, termasuk direktur. Namun si pimpinan tidak
me-rasa terancam karena kekuatan orang ini melengkapi kekuatannya dan mengimbangi
kelemahannya. Jadi, ia mempunyai kekuatan dua orang, sebuah tim yang saling
melengkapi. Keberhasilan orang ini tidak bergantung pada keadaannya. Banyak orang
lain berada dalam situasi yang sama. Respons pilihannya terhadap keadaan itu, fokusnya
pada Lingkaran Pengaruh, yang membuat perbedaan.
Ada beberapa orang yang menafsirkan "proaktif" sebagai suka mmaksa, agresif,
atau tidak peka; tetapi sebenarnya sama sekali tidak demikian. Orang proaktif tidak suka
memaksa. Mereka cerdik, digerakkan oleh nilai, membaca realitas, dan mereka tahu apa
yang dibutuhkan
Lingkaran Pengaruh dipenuhi dengan menjadi — Saya dapat menjadi lebih sabar,
menjadi bijaksana, menjadi penuh kasih. adalah fokus karakter. Setiap kali kita berpikir
masalahnya ada "di luar sana," pikiran itu sendiri adalah masalahnya. Kita memberi
kekuatan kepada apa yang ada di luar sana untuk mengendalikan kita. Paradigma
perubahannya adalah "dari luar ke dalam' — apa yang ada di luar sana harus berubah
sebelum kita dapat berubah.
Pendekatan proaktif adalah berubah dari dalam ke luar: untuk menjadi
berbeda, dan dengan menjadi berbeda, untuk mengadakan perubah positif pada apa yang
ada di luar sana — saya dapat menjadi lebih banyak akal, saya dapat menjadi lebih rajin,
saya dapat menjadi lebih kreatif, saya dapat menjadi lebih mau bekerja sama.

MEMBUAT DAN MEMENUHI KOMITMEN


Bagian paling inti dari Lingkaran Pengaruh kita adalah kemampuan kita untuk
membuat dan memenuhi komitmen dan janji. Komitmen yang kita buat pada diri sendiri
dan orang lain, dan integritas kita padakomitmen itu, adalah inti dan manifestasi paling
jelas dari proaktivitas kita. Hal ini merupakan pula inti dari pertumbuhan kita. Melalui
anugerah manusia berupa kesadaran diri dan suara hati, kita menjadi sadar akan wilayah
kelemahan, wilayah untuk perbaikan, wilayah bakat yang dapat dikembangkan, wilayah
yang perlu diubah atau dihapus dari hidup kita. Lalu, ketika kita mengenali dan
memanfaatkan imajthasi dan kehendak bebas kita untuk bertindak berdasarkan kesadaran
itu — membuat janji, menetapkan tujuan, dan setia terhadap janji dan tujuan tadi — kita
membangun kekuatan karakter, yang memungkinkan terjadinya semua hal positif yang
lain dalam hidup kita.
Disinilah kita menemukan dua Cara untuk membuat diri kita langsung
mengendalikan hidup kita. Kita dapat membuat janji dan memenuhinya. Atau kita dapat
menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya. Ketika kita membuat dan memenuhi
komitmen, bahkan komitmen yang kecil sekalipun, kita mulai menegakkan integritas diri
yang memberi kita kesadaran akan kontrol diri dan keberanian serta kekuatan untuk
menerima lebih banyak tanggung jawab atas kehidupan kita sendiri. Dengan membuat
dan memenuhi janji pada diri sendiri dan orang lain, sedikit demi sedikit kehormatan kita
menjadi lebih besar dibandingkan suasana hati kita.

SARAN APLIKASI
1. Selama satu hari penuh, dengarkan bahasa anda dan bahasa orang¬orang di
sekitar anda. Berapa sering anda menggunakan dan mendengar istilah istilah
reaktif seperti "Seandainya saja," "Saya tidak bisa," atau "Saya harus"?
2. Kenali pengalaman yang mungkin anda jumpai di waktu mendatang yang
dimana, berdasarkan pengalaman masa lalu anda, mungkin reaktif. Tinjaulah
situasinya dalam konteks Lingkaran Pengaruh anda. Ba¬gaimana anda dapat
berespons secara proaktif? Luangkan beberapa saat dan bayangkan
pengalaman dalam pikiran anda, gambarkan diri anda berespons dengan cara
yang proaktif. Ingatkan diri anda tentang ruang antara stimulus dan respons.
Buatlah kontitmen pada diri anda sendiri untuk menjalankan kebebasan
memilih.
3. Pilihlah sebuah masalah dari pengalaman kerja atau pribadi anda yang
membuat anda frustrasi. Tentukan apakah masalah itu langsung, tak langsung,
atau tanpa kontrol. Identifikasi langkah pertama yang dapat anda ambil dalam
Lingkaran Pengaruh anda untuk memecahkannya dan kemudian ambil
langkah itu.
4. Cobalah tes proaktivitas tiga puluh hari. Perhatikan perubahan dalam
Lingkaran Pengaruh anda.

KEBIASAAN MERUJUK PADA TUJUAN AKHIR


Kebiasaan 2 herlaku pada banyak keadaan dan tingkat kehidupan yang berbeda,
sebagian besar aplikasi dasar dari "merujuk pada tujuan akhir" adalah untuk memulai hari
ini dengan bavangan, gambaran, atau paradigm, akhir kehidupan anda sebagai kerangka
acuan atau kriteria yang menjadi dasar untuk menguji segala sesuatu. Tiap bagian dari
kehidupan anda perilaku hari ini, perilaku esok, perilaku minggu depan, perilaku bulan
depan — dapat diuji dalam konteks ke seluruhan, dari apa yang benar-benar paling
penting bagi anda. Dengan mengusahakan titik akhir tersebut tetap jelas dalam pikiran,
anda dapat memastikan bahwa apa pun yang anda kerjakan pada hari tertentu tidak
rnelanggar kriteria yang sudah anda definisikan sebagai yang paling penting, dan bahwa
tiap hari dari kehidupan anda menunjang visi yang anda miliki tentang seluruh hidup
anda dengan cara yang berarti.
Merujuk pada tujuan akhir berarti memulai dengan pengertian yang jelas tentang
tujuan anda. Hal ini berarti mengetahui kemana anda akan pergi sehingga anda sebaiknya
mengerti dimana anda berada sekarang dan dengan begitu anda tahu bahwa langkah-
langkah yang anda ambil selalu berada pada arah yang benar.
Orang sering mendapatkan diri mereka mencapai kemenangan yang hampa,
keberhasilan yang diperoleh dengan mengorbankan hal-hal yang tiba-tiba mereka sadari
jauh lebih berharga bagi mereka. Orang-orang dari pelbagai bidang kehidupan — dokter,
akademisi, aktor, politikus, profesional bisnis, atlet, dan tukang ledeng — sering berjuang
untuk mencapai penghasilan yang lebih tinggi, pengakuan yang lebih besar atau tingkat
kecakapan profesional tertentu, hanya untuk mendapatkan bahwa dorongan mereka untuk
mencapai cita-cita mereka membutakan mereka terhadap hal-hal yang sebenarnya paling
penting dan malah sekarang sudah hilang.
Betapa berbedanya kehidupan kita jika kita benar-benar mengetahui apa yang
penting secara mendalam bagi kita, dan dengan gambaran tersebut di benak, kita
mengelola diri kita sendiri tiap hari untuk menjadi dan untuk mengerjakan apa yang
benar-benar paling penting. Jika tangga tersebut tidak bersandar pada dinding yang benar,
setiap langkah yang kita ambil hanya membawa kita ke tempat yang salah dengan lebih
cepat. Kita mungkin saja sangat sibuk, kita mungkin saja sangat efisien, tetapi kita juga
akan benar-benar efektif hanya jika kita memulai dengan merujuk pada tujuan akhir kita.
Ketika anda memulai dengan merujuk pada tujuan akhir, anda memperoleh perspektif
yang berbeda

SEGALANYA DICIPTAKAN DUA KALI


"Merujuk pada tujuan akhir" didasarkan pada prinsip bahwa segala¬nya
diciptakan dua kali. Ada ciptaan mental atau pertama, dan ciptaan fisik atau kedua.
Sebagai contoh, lihatlah pembangunan sebuah rumah. Anda mencipta¬kannya secara
rinci sebelum anda menanam pasak pertama di tempat¬nya. mencoba mendapatkan
pengertian yang sangat jelas tentang rumah macam apa yang anda kehendaki. Jika anda
menginginkan se¬buah rumah yang berpusat pada keluarga, maka anda akan merancang
untuk menempatkan ruang keluarga sebagai tempat berkumpul. Anda merencanakan
pintu sorong dan pekarangan di belakang rumah tempat anak-anak bermain. Anda bekerja
dengan gagasan. Anda bekerja dengan pikiran anda hingga anda mendapatkan gambaran
yang jelas tentang apa yang anda ingin bangun.
Lalu, anda menuangkannya menjadi cetak biru dan mengembangkan rencana
konstruksi. Semua ini dikerjakan sebelum tanahnya disentuh. Jika tidak, maka dalam
ciptaan kedua, ciptaan fisik, anda akan terpaksa membuat perubahan mahal yang
mungkin melipatduakan biaya pem¬bangunan rumah anda.
Kaidah tukang kayu berbunyi "ukur dua kali, potong sekali." Anda harus
memastikan bahwa cetak birunya, ciptaan pertama, benar-benar apa yang anda
kehendaki, bahwa anda sudah memikirkan segalanya hingga tuntas. Lalu, anda
memasang bata dan semen. Tiap hari anda pergi ke bedeng konstruksi dan mengeluarkan
cetak biru untuk mem¬beri perintah kerja pada hari yang bersangkutan. Anda memulai
dengan mePada tingkatan yang bervariasi, orang menggunakan prinsip ini da¬lam
banyak bidang kehidupan. Sebelum anda pergi melakukan suatu perjalanan, anda
menentukan tempat tujuan dart merencanakan rute terbaik. Sebelum anda berkebun, anda
merencanakannya terlebih dulu dalam benak anda, mungkin di atas kertas. Anda
menyusun pidato di atas kertas sebelum arida menyampaikannya, anda menggambarkan
da¬lam pikiran susunan tanaman di taman anda sebelum anda menata taman anda, anda
merancang pakaian yang anda buat sebelum anda me¬masang benang pada jarum.
Kita bertindak di dalam dan memperluas batas-batas Lingkaran Pe¬ngaruh kita
sejauh kita mernahami prinsip dua ciptaan dan menerima tanggung jawab untuk
keduanya. Jika kita tidak berbuat selaras dengan prinsip ini dan bertanggung jawab atas
ciptaan pertama, kita memperkecil Lingkaran Pengaruh kita rujuk pada tujuan akhir anda.
Ada prinsip bahwa segalanya diciptakan dua kali, tetapi tidak semua ciptaan
pertama didasari oleh desain yang disadari penuh. Dalam kehidup¬an pribadi kita, jika
kita tidak mengembangkan kesadaran diri kita sendiri dan bertanggung jawab atas ciptaan
pertama, kita memberi kekuasaan kepada orang lain dan keadaan di luar Lingkaran
Pengaruh kita untuk membentuk sebagian besar darn hidup kita berdasarkan standar yang
ada. Kita secara reaktif menjalani naskah yang diserahkan kepada kita oleh keluarga,
rekan sekerja, agenda orang lain, tekanan keadaan — naskah darn tahun-tahun awal kita,
dan pelatihan kita, dan pengkondisian kita
Entah kita sadari atau tidak, entah kita memiliki kendali atasnya atau tidak,
terdapat ciptaan pertama pada setiap bagian darn hidup kita. Kita mungkin merupakan
ciptaan kedua dari desain proaktif kita, atau kita adalali ciptaan kedua dari agenda orang
lain, keadaan, atau kebiasaan masa lalu.
Kapasitas manusia yang unik berupa kesadaran diri, imajinasi, dan suara hati
memungkinkan kita menguji ciptaan pertama dan memungkinkan kita bertanggung jawab
atas ciptaan pertama kita sendiri, untuk menulis naskah kita sendiri. Dengan kata lain,
Kebiasaan 1 menyatakan, "Andalah si pencipta." Kebiasaan 2 adalah ciptaan pertama.

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN


Kebiasaan 2 didasarkan pada prinsip kepemimpinan pribadi, yang berarti bahwa
kepemimpinan adalah ciptaan pertama. Kepemimpinan bukanlah manajemen.
Manajemen merupakan ciptaan kedua, yang akan kita bicarakan pada bab tentang
Kebiasaan 3. Akan tetapi kepemimpinan harus muncul terlebih dahulu.
Manajemen adalah fokus garis mendasar: Bagairnana cara terbaik saya untuk
mencapai hal-hal tertentu? Kepemimpinan berurusan dengan garis puncak: Apa saja yang
ingin saya capai? Dalam kata-kata Peter Drucker dan Warren Bennis, "Manajemen
adalah mengerjakan segalanva dengan benar; kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal
yang benar." Manaje¬men adalah efisiensi dalam menaiki tangga keberhasilan;
kepemimpinan menentukan apakah tangganya bersandar pada dinding yang benar
Efektivitas — bahkan sering kelangsungan hidup — tidak bergantung semata
pada berapa banvak usaha yang telah kita kerahkan, tetapi pada apakah usaha yang kita
kerahkan itu berada pada hutan yang benar atau tidak. Dan metamorfosis yang terjadi
dalam kebanyakan industri dan profesi menuntut adanya kepemimpinan terlebih dahulu
dan kemudian baru manajemen
Manajemen yang efisien tanpa kepemimpinan yang efektif adalah, seperti yang
pernah dikatakan orang, "seperti meluruskan kursi-kursi geladak di atas Titanic." Tidak
ada keberhasilan manajemen yang dapat mengimbangi kegagalan dalam kepemimpinan.
Akan tetapi, kepemim¬pinan sulit dilakukan justru karena kita sering terperangkap pada
paradigma manajemen.
Dan kepemimpinan bahkan lebih tidak ada dalam kehidupan pribadi kita. Kita
terlibat dalam manajemen melalui efisiensi, menetapkan dan mencapai tujuan bahkan
sebelum kita memperjelas nilai-nilai kita.
PENULISAN ULANG NASKAH: MENJADI PENCIPTA PERTAMA ANDA
SENDIRI
Seperti sudah kita lihat sebelumnya, proaktivitas didasarkan pada anu¬gerah
manusia yang unik yaitu kesadaran diri. Dua tambahan anugerah manusia yang unik dan
yang memungkinkan kita meluaskan proaktivi¬tas kita dan menjalankan kepempimpinan
pribadi dalam hidup kita adalah imajinasi dan suara hati.
Melalui imajinasi, kita dapat memvisualisasi dunia angan-angan yang yang ada
dalam diri kita. Melalui suara hati, kita dapat berhubungan dengan hukum atau prinsip
universal dengan bakat-bakat dan kontri¬busi tunggal kita sendiri, dan dengan pedoman
pribadi yang di dalam¬nya kita dapat secara efektif mengembangkan mereka.
Digabungkan dengan kesadaran diri, kedua anugerah ini memberi kekuatan kepada kita
untuk menulis naskah kita sendiri.
Karena kita sudah hidup dengan banyak naskah yang disodorkan pada kita, proses
penulisan naskah diri kita sebenarnya lebih merupakan proses "penulisan ulang naskah
diri," atau perubahan paradigma —proses mengubah sebagian dari paradigma dasar yang
sudah kita miliki. Ketika kita mengenali naskah yang tidak efektif, paradigma yang tidak
lengkap atau salah dalam diri kita, kita dapat memulai secara proaktif menulis ulang
naskah kita sendiri.
Dalam mengembangkan kesadaran diri kita, banyak dari kita mene¬mukan
naskah yang tidak efektif, kebiasaan yang sudah tertanam dalam yang sama sekali tidak
berarti bagi kita, yang sama sekali tidak sesuai dengan hal-hal yang sepenuhnya kita
hargai dalam hidup ini. Kebiasaan 2 mengatakan kita tidak harus hidup dengan naskah
seperti Kita bertanggung jawab dan mampu berespons untuk menggunakan imajinasi dan
kreativitas kita untuk menulis naskah yang baru dan lebih efektif, lebih sesuai dengan
nilai-nilai kita yang terdalam dan dengan prinsip-prinsip yang benar yang memberi arti
pada nilai-nilai kita
Memulai dengan merujuk tujuan akhir berarti mendekati peranan saya sebagai
orangtua dan juga peranan lain dalam hidup saya, dengan nilai-nilai saya dan arahan saya
yang jelas. Hal ini berarti bertanggung jawab atas ciptaan pertama saya sendiri, untuk
menulis ulang naskah saya sehingga paradigma yang mengalirkan perilaku dan sikap
saya sesuai dengan nilai-nilai saya yang paling dalam dan selaras dengan prinsip-prinsip
yang benar.
Hal ini juga berarti memulai setiap hari dengan menanam kuat nilai-nilai tersebut
dalam pikiran saya. Lalu, ketika perubahan atau tantangan muncul, saya dapat mengambil
keputusan berdasarkan nilai-nilai itu. Saya dapat bertindak dengan integritas. Saya tidak
perlu bereaksi ter¬hadap emosi, atau keadaan. Saya dapat benar-benar menjadi proaktif,
digerakkan oleh nilai, karena nilai-nilai saya jelas.

PERNYATAAN MISI PRIBADI


Cara paling efektif yang saya ketahui untuk mulai merujuk tujuan akhir adalah
dengan mengembangkan pernyataan misi pribadi atau filosofi atau syahadat. Pernyataan
ini berfokus pada ingin menjadi apa¬kah anda (karakter) dan apakah yang anda ingin
lakukan (kontribusi dan pencapaian) serta pada nilai atau prinsip yang menjadi dasar
untuk menjadi dan melakukan sesuatu. Karena masing-masing individu unik, suatu
pernyataan misi pribadi akan mencerminkan keunikan itu, baik dalam isi maupun bentuk.
Orang tidak dapat hidup dalam perubahan jika tidak ada suatu inti yang tak
berubah pada dirinya. Kunci menuju kemampuan untuk berubah adalah perasaan tak
berubah tentang siapa anda, bagaimanakah anda dan apa nilai anda.
Dengan pernyataan misi, kita dapat mengalir bersama perubahan. Kita tidak perlu
berprasangka dan membuat keputusan terlalu cepat. Kita tidak perlu memikirkan hal-hal
lain dalam hidup, untuk memberi stereotip dan menggolongkan segala sesuatu dan semua
orang agar sesuai dengan realitas.
Lingkungan pribadi kita juga berubah dengan kecepatan yang selalu meningkat.
Perubahan yang begitu cepat membuat letih banyak orang yang merasa nyaris tak dapat
mengatasinya, nyaris tak dapat menanggu lagi hidup ini. Mereka menjadi reaktif dan
pada hakikatnya menyerah, berharap segala yang terjadi pada diri mereka akan menjadi
baik.
Untuk menulis pernyataan misi pribadi, kita harus memulai di titik paling pusat
dari Lingkaran Pengaruh kita, pusat yang terdiri atas paradigma kita yang paling
mendasar, lensa yang kita gunakan untuk melihat dunia.
Rasa anian menggambarkan perasaan diri berguna, indentitas anda, jangkar
emosional anda, harga diri anda, kuat ata.0 tidaknya kekuatan pribadi yang mendasar
Pedoman berarti sumber arah hidup anda. Yang tercakup pada peta anda,
kerangka acuan internal anda yang menafsirkan apa yang terjadi di luar sana, merupakan
standar atau prinsip atau kriteria implisit yang mengatur pengambilan keputusan dan
pelaksanaan saat demi saat.
Kebijaksanaan adalah perspektif hidup anda, rasa keseimbangan anda, pengertian
anda tentang bagaimana pelbagai bagian dan prinsip berlaku dan berhubungan satu sama
Kebijaksanaan meliputi penilaian, ke¬tajaman pandangan, pemahaman. Kebijaksanaan
adalah sebuah gestalt atau kesatuan, suatu keutuhan yang terpadu.
Daya adalah kemampuan atau kapasitas untuk bertindak, kekuatan dan potensi
untuk mencapai sesuatu. Daya adalah energi vital untuk membuat pilihan dan keputusan:
Daya juga mencakup kapasitas untuk mengatasi kebiasaan yang sudah tertanam dalam
dan mengusahakan kebiasaan yang lebih tinggi dan lebih efektif

Rasa ainan anda pada kontinum terletak di antara ekstrem rasa tidak aman pada
satu ujung, di mana hidup anda dipukul oleh kekuatan yang berubah-ubah yang seolah-
olah mempermainkan anda, dan perasaan yang dalam tentang nilai intrinsik yang tinggi
dan rasa aman pribadi pada ujung yang satunya. Pedoman anda berjajar pada kontinum
dari ketergantungan pada cermin' sosial atau sumber lain yang tidak stabil dan
berfluktuasi sampai kepada arahan kuat dari dalam. Kebijaksanaan anda terletak di antara
suatu peta yang sepenuhnya tidak akurat di mana segala sesuatu menyimpang dan tidak
ada yang kelihatannya pas, dan sebuah peta yang lengkap dan akurat tentang kehidupan
di mana semua bagian dan prinsipnya berhubungan dengan tepat satu sama lain. Daya
anda terletak di antara irnobilitas atau menjadi boneka yang di¬gerakkan dengan tali oleh
orang lain sampai pada proaktivitas tinggi, yaitu kekuatan untuk berbuat menurut nilai-
nilai anda sendiri dan bukan menjadi sasaran tindakan oleh orang lain dan keadaan.

PUS AT-PUSAT ALTERNATIF


Kita masing-masing memiliki sebuah pusat, walaupun kita biasanya tidak
mengenalinya demikian. Kita juga tidak mengenali semua pengaruh yang tercakup dari
pusat itu pada setiap aspek kehidupan kita.
Satu pusat lain yang lazim adalah keluarga. Ini juga mungkin terlihat wajar dan
tepat. Sebagai bidang fokus dan investasi yang mendalam, keluarga memberi peluang
yang besar untuk hubungan yang dalam, untuk kasih, untuk kebersamaan, untuk banyak
hal yang membuat hidup berharga. Akan tetapi sebagai pusat, keluarga secara ironis
merusak elemen yang diperlukan untuk keberhasilan berkeluarga.
Satu lagi pusat yang logis dan sangat lazim bagi kehidupan adalah menghasilkan
uang. Rasa aman ekonomi adalah dasar bagi peluang orang untuk berbuat banyak dalam
dimensi lain yang mana pun. Pada hierarki atau kontinum kebutuhan, keselamatan fisik
dan rasa arnan keuangan muncul lebih dahulu. Kebutuhan-kebutuhan lain bahkan belum
diaktifkan sampai kebutuhan dasar ini dipenuhi, seti¬daknva secara minimum.
Orang yang berpusat pada uang sering mengesampingkan keluarga atau prioritas lain,
dengan asumsi semua orang akan mengerti bahwa tuntutan ekonomi memang harus
didahulukan
Orang yang berpusat pada kerja mungkin men¬jadi "pecandu kerja," mendorong
diri mereka untuk berproduksi dengan mengorbankan kesehatan, hubungan, dan bidang-
bidang penting lain dari kehidupan mereka. Identitas dasar mereka berasal dari pekerjaan
mereka — "Saya dokter", "Saya penulis", Saya aktor." Karena identitas mereka dan nilai
diri mereka terbungkus dalam pe¬kerjaan mereka, rasa aman mereka rentan terhadap apa
saja yang terjadi yang menghambat mereka melanjutkan kerja
Pusat lain yang lazim, yang berkaitan erat dengan harta, adalah kesenangan dan
kenikmatan Kesenangan yang tidak merusak dan dilakukan sewajarnya dapat
memberikan relaksasi untuk tubuh dan pikiran dan membantu berkem¬bangnya
hubungan keluarga dan hubungan lain. Namun kesenangan saja tidak memberikan
kepuasan yang dalam dan langgeng atau perasaan penuh. Orang yang berpusat pada
kesenangan terlalu cepat bosan pada tiap tingkat "kesenangan" yang berturut-turut, terus
menerus meminta lebih banyak lagi
Barangkali pusat yang g paling lazim seka¬rang irti adalah diri sendiri. Bentuk
yang paling jelas adalah keegoisan yang melanggar nilai-nilai dari kebanyakan orang.
Akan tetapi jika kita melihat lebih dekat pada banyak pendekatan populer terhadap
pertum¬buhan dan pemuasan diri, kita sering mendapatkan pemusatan pada diri sendiri
sebagai inti pendekatan-pendekatan tersebut. Hanya ada sedikit rasa aman, pedoman,
kebijaksanaan, atau daya pada pusat diri yang terbatas.
Sebaliknya, tindakan menaruh perhatian pada pengembangan diri pada perspektif
yang lebih besar dalam meningkatkan kemampuan se¬seorang untuk melayani, untuk
menghasilkan, untuk menyumbang dengan cara-cara yang berarti, akan memberikan
konteks bagi peningkatan dramatis dalam keempat faktor penunjang kehidupan
Barangkali cara terbaik untuk mengenali pusat anda sendiri adalah dengan
memperhatikan secara cermat faktor-faktor yang menyokong ke¬hidupan anda. Jika anda
dapat mengenali satu atau lebih gambaran berikut ini, anda dapat meruntutnya sampai ke
pusat dari mana gam¬baran itu mengalir, sebuah pusat yang mungkin membatasi
efektivitas pribadi anda.Idealnya tentu saja adalah menciptakan satu pusat yang jelas
yang darinya anda secara konsisten memperoleh rasa aman, pedoman, kebijaksanaan, dan
daya dalam kadar yang tinggi, yang memberi kekuatan pada proaktivitas anda dan
memberikan kesesuaian dan keselarasan pada setiap bagian kehidupan anda.

BERPUSAT PADA PRINSIP


Prinsip tidak bereaksi terhadap apa pun. Prinsip tidak menjadi marah dan
memperlakukan kita secara berbeda. Prinsip tidak akan mencerai¬kan kita atau melarikan
diri bersama sahabat terbaik kita. Prinsip tidak berrnaksud menguasai kita. Prinsip tidak
dapat melicinkan jalan dengan jalan pintas dan perbaikan kilat. Prinsip tidak bergantung
pada perilaku orang lain, lingkungan, atau mode mutakhir untuk keabsahannya. Prin¬sip
tidak mati. Prinsip tidak berada disini hari ini dan pergi pada hari berikutnya. Prinsip
tidak dapat dihancurkan oleh api, gempa bumf atau pencuri.
Prinsip adalah kebenaran yang dalam dan mendasar, kebenaran kla¬sik,
denominator yang generik. Prinsip adalah benang-benang yang di¬tenun rapat dengan
ketepatan, konsistensi, keindahan, dan kekuatan melalui struktur kehidupan.
Bahkan di tengah orang banyak atau keadaan yang tampaknya meng¬abaikan
prinsip tersebut, kita dapat merasa aman karena mengetahui bahwa prinsip adalah sesuatu
yang lebih benar daripada orang atau keadaan, dan bahwa sejarah ribuan tahun telah
rnenyaksikan kemenang¬an berulang kali. Bahkan lebih penting lagi, kita dapat merasa
uman karena mengetahui bahwa kita dapat mengabsahkan prinsip da¬lam kehidupan kita
sendiri, melalui pengalaman kita sendiri
Kebzjaksanaan dan pedoman yang menyertai kehidupan yang berpusat pada
prinsip berasal clari peta yang benar, dari cara segala sesuatu se¬bagaimana adanva, sejak
dulu, dan sampai nanti. Peta yang benar me¬mungkinkan kita melihat dengan jelas ke
mana tempat yang kita tuju dan bagaimana untuk tiba ke sana. Kita dapat mengambil
keputusan dengan menggunakan data yang benar yang akan membuat pelaksana¬an
keputusan tersebut memungkinkan dan bermakna.
Daya pribadi yang datang dari kehidupan yang berpusat pada prinsip adalah daya
dari individu yang sadar diri, banyak pengetahuannya, in¬dividu yang proaktif clan tidak
dibatasi oleh sikap, perilaku, dan tindakan orang lain atau oleh keadaan dan pengaruh
lingkungan yang seringkali membatasi orang lain.
Prinsip selalu memiliki konsekuensi wajar yang melekat padanya. Ada
konsekuensi positif ketika kita hidup selaras dengan prinsip terse-but. Ada konsekuensi
negatif jika kita mengabaikannya. Akan tetapi karena prinsip ini berlaku pada semua
orang, entah disadari atau tidak, keterbatasan ini bersifat universal. Dan semakin banyak
kita tahu ten-tang prinsip yang benar, semakin besar kebebasan pribadi kita untuk
bertindak dengan bijaksana.
Dengan memusatkan kehidupan kita pada prinsip yang tak berubah dan tanpa
batas waktu, kita menciptakan paradigma mendasar tentang hidup yang efektif. Pusat
inilah yang menempatkan semua pusat lain pada perspektifnya.
Meluaskan Perspektif
jika anda orang yang proaktif, anda tidak perlu menunggu keadaan atau orang lain
mendatangkan pengalaman yang meluaskan perspektif anda. Anda dapat secara sadar
menciptakan pengalaman anda sendiri.
Anda dapat membayangkan ulang tahun kedua puluh lima dan ke¬mudian kelima
puluh pernikahan anda. Ajak pasangan anda untuk membayangkan ini bersama. Cobalah
menangkap intisari clari hubung¬an keluarga yang anda ingin ciptakan melalui investasi
hari demi hari selama periode beberapa tahun ini.
Anda dapat membayangkan masa pensiun anda dari pekerjaan anda yang
sekarang. Kontribusi apa, prestasi apa yang ingin anda capai dalam bidang anda? Apa
rencana yang akan anda miliki sesudah pensiun? Apakah anda akan memasuki karier
kedua?

MENGIDENTIFIKASI PERAN DAN SASARAN


Salah satu masalah utama yang timbul ketika orang berusaha untuk menjadi lebih
efektif dalam hidup adalah mereka tidak berpikir cukup luas. Mereka kehilangan
pengertian proporsi, keseimbangan, ekologi alam yang perlu untuk kehidupan yang
efektif. Mereka mungkin ter¬makan oleh pekerjaan dan mengabaikan kesehatan pribadi.
Atas nama keberhasilan profesional, mereka mungkin mengabaikan hubungan yang
paling berharga dalam hidup mereka
Sasaran yang efektif berfokus terutama pada hasil dan bukan aktivitas. Ia
mengidentifikasi dimana anda ingin berada, dan dalam prosesnya membantu anda
menentukan dimana anda berada sekarang. Ia memberi anda informasi penting tentang
bagaimana cara untuk tiba di sana, dan memberitahu anda ketika anda telah tiba. Ia
menyatukan upaya dan energi anda. Ia memberi makna dan tujuan kepada semua yang
anda kerjakan. Dan ia akhirnya dapat menterjemahkan diri ke dalam aktivitas harian
sehingga anda menjadi proaktif, anda bertanggung jawab atas hidup anda, setiap hari
anda menciptakan hal-hal yang akan me¬mungkinkan anda memenuhi pernyataan misi
pribadi anda.
SARAN APLIKASI
1. Luangkan waktu untuk mencatat kesan yang anda rasakan pada visua¬lisasi
pernakaman di awal bab Anda mungkin ingin rnenggunakan bagan di halaman
sebelah untuk mengorganisir pikiran anda.
2. Luangkan beberapa saat dan tuliskan peran-peran anda sebagaimana anda
memandang peran-peran tersebut sekarang. Apakah anda puas dengan bayangan
cermin kehidupan anda?
3. Tetapkan waktu untuk memisahkan diri anda sepenuhnya dari aktivitas sehari-hari
dan rnulailah mengerjakan pernyataan misi pribadi anda.
4. Periksalah bagan pada Lampiran A yang memperlihatkan pusat-pusat yang
berbeda dan lingkarilah semua yang dapat anda kenali. Apakah pusat-pusat itu
membentuk suatu pola perilaku bagi kehidupan anda? Apakah anda senang
dengan implikasi dari analisa anda?
KESIMPULAN
Untuk mencapai kemenangan Pribadi, Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits
of Highly Effective People"merumuskan 3 hal yang harus terlebih dahulu di lakukan,
antara lain :
1. Jadilah proaktif (Be Proactive).
• Bersikap proaktif tidak hanya berarti mengambil inisiatif tetapi juga
bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.
• Sikap proaktif adalah sikap seseorang yang mampu membuat pilihan
dikala mendapatkan rangsangan (stimulus). Menurut Covey, seseorang
yang bersikap proaktif mampu memberi jeda antara datangnya stimulus
dengan keputusan untuk memberi respon. Pada saat jeda tersebut
seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan dan mengambil respon
yang dipandang terbaik bagi dirinya. Proaktif dia definisikan sebagai
“kemampuan memilih respon”.Sikap proaktif sangat berguna bagi
manusia terutama dalam menghadapi rintangan maupun dalam
berinteraksi dengan manusia lain. Sikap proaktif menunjukkan tingkat
kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi. Seseorang bisa bertahan saat
menghadapi musibah, bisa menumbuhkan motivasi saat kondisi tidak
menyenangkan, juga bisa memberikan respon positif yang disesuaikan
dengan situasi, semua itu merupakan sikap proaktif yang menunjukkan
pengelolaan emosi secara baik.
2. Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind)
• Ini adalah kebiasaan kepemimpinan diri (personal leadership), yaitu
memulai suatu kegiatan dengan suatu kejelasan tentang apa hasil yang
ingin dicapai.
• Segala sesuatu diciptakan dua kali. Produk apa pun yang dihasilkan pada
mulanya telah ada sebagai konsep, baru kemudian secara fisik.
Misalnya:membangun rumah, selalu ada rancangannya terlebih dahulu.
• Kepemimpinan adalah "ciptaan pertama", yaitu "doing the right things".
Manajemen adalah "ciptaan kedua", yaitu "doing things right".

You might also like