You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya pantas di panjatkan kehadirat-NYA, atas berkat rahmat dan izinnya
sehingga kami mampu menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul KONSEP DASAR
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas dari dosen mata kuliah terkait. Selain itu
makalah ini juga merupakan materi untuk diskusi kelompok.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan saran dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
mencapai kesempurnaan di kemudian hari.

Penyusun

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

B. Hukum-hukum pertumbuhan dan perubahan

C. Aspek-aspek pertumbbuhan dan perkembangan

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Ada beberapa pendapat yang berbeda dalam mengartikan pertumbuhan dan


perkembangan. Makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan, sehingga
kedua istilah itu penggunaannya dipertukarkan (inter-Change) untuk makna yang sama. Ada
penulis yang menggunakan istilah pertumbuhan dan ada pula yang menggunakan istilah
perkembangan saja. Di sini, kami menggunakan istilah pertumbuhan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik. Sedangkan istilah perkembangan digunakan untuk
menyatakan adanya perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan

1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertumbuhan fisiologis  yang bersifat progresif dan
kontinyu dalam proses tertentu.
Tumbuh merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel
dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat
kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi
besar.
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme
bermacam-macam:
Pertama: faktor-faktor sebelum lahir. Umpama peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu
dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena
infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, gondok dan lain-lain.
Kedua, faktor ketikalahir atau saat kelahiran.faktor ini antara lain adalah intracranial
haemorage atau pendarahan bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekanan dari
dinding rahimibu sewaktu ia dilahirkan dan efek pada susunan syaraf pusat karena
proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (tangverlossing).
Ketiga, faktorv sesudah lahir. Faktor ini antara lain, pengalaman traumatic pada
kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi(janin) terpukul,atau mengalami
serangan sinar matahari (zonnestiek), infeksi pada otak atau selaput otak, misalnya
penyakit cerebral meningitis, gabag, malaria tropika, dypteria, dan lain-lain. Semangat
penyebab tersebut di atasmengakibatkan pertumbuhan bayi dan anak sangat
terganggu.
Keempat, faktor psikologis; antara lain bayi ditinggalkan oleh ayah, ibu, atau
keduanya. Sebab lain ialah anak dititipkan pada lembaga, seperti rumah sakit, rumah
yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dan sebagainya., sehinga mereka kurang
mendapatkan perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak tersebut mangalami
kehampaan psikis, perasaaanya kering sehingga mengakibatkan kelambatan
perttumbuhan pada semua fungsi jasmaniah. Petumbuhan fisik memang mempengaruhi
pertumbuhan fisik.

Jadi istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan


dan fungsi-fungsi biologis. Pertumbuhan juga diartikan sebagai perubahan alamiah
secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukan kepada suatu
fungsi tertentu yang baru (yang tadinya yang belum tampak) dari organisme atau
individu.

2. Pengertian perkembangan
Beberapa pengertian perkembangan menurut para ahli:
 Seorang ahli teori psikoanalisa dan sekaligtis seorang pendidik, Erik H. Erikson
mengemukakan bahwa perkembangan manusia adalah sinfesis dari tugas-tugas
perkembangan dan tugas-tugas sosial.
 Menurut Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat
struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, karena itu
bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk,
akan mengakibatkan perubahan fungsi.
 Menurut Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif
dalam organisasi organism, dan organism ini dilihat sebagai system fungsional dan
adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor
yakni kematangan dan pengalaman.
 Spikir (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus dihubungkan
dengan perkembangan yaitu:
1. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik, perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidup menyebabkan
perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya
manusi. Jadi perkembangan ontogenesis mengarah ke suatu tujuan khusus yang
sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah ke kesempurnaan
kemanusiaan.
 Bijou dan Baer (1961) mengemukakan perkembangan psikologis yakni perubahan
perubahan progresif yang menunjukkan cara organism bertingkah laku dan
interaksinya dengan lingkungan. Interaksi yang dimaksud di sini adalah apakah suatu
jawaban tingkah laku akan diperlihatkan atau tidak tergantung dari perangsang-
perangsang yang ada di lingkungannya. Rumusan lain temtang perkembangan
dikemukakan oleh Libert, Poulus, dan Strauss (Gunarsah, 1990), bahwa
perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-
gejala psikologis yang menampak. Perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai suatu
proses yang kekal dan tetap yang menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat
integrasi yang lebih tinggi, bedasarkan proses pertumbuhan, kemasakan, dan belajar
(Monks, 1984).
Jadi, Perkembangan di sini di artikan sebagai perubahan perubahan yang dialami oleh
individu Atau organisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan dari segi psikis.

3. Jenis Perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan.


Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan
tersebut dapat dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu perubahan dalam ukuran,
perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk memperoleh hal-hal yang baru.

a. Perubahan Dalam Ukuran.


perubahan dapat berbentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat
badan. Berat badab yang semula sekitar tiga kilogranm pada umur enam bulan. Panjang
50 cm ketika dilahirkan menjadi 60 cm pada umur satu tahun diikuti oleh organ—organ
tubuh lain yang mengalami perubaan ukuran, antara lain volume otak yang membawa
akibat terjadinya perubahan kemampuan.
Jumlah suku kata yang dikuasai pada mulanya sedikit atau terbatas semakin
bertambah umur semakin bertambah banyak, sehingga pada umur satu sampai satu
setengah tahun anak sudah bias mengucapkan rangkaian suku kata menjadi perkataan-
perkataan yang mulai bermakna dan berhubungan dengan objek tertentu.
Kemampuan mengenal objek-objek di lingkungannya bertambah sedikit demi sedikit.
Semua pertumbuhan di atas menunjukkan adanya perbedaan kuantitatif yang bias
diukur.
b. Perubahan dalam perbandingan
Dilihat dari dudut fisik terjadi perubahan operasional antara kepala, anggota badan,
dan anggota gerak. Misalnya perbandingan antara besar kepala, dengan anggota badan,
semakin bertambah umur, semakin bertambah besar. Sampai pada umur tertentu
perbandingan akan menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.
Perubahan secara proporsional juga terjadi pada perkembangan mental.
Perbandingan antara yang tidak riil, yang khayal dengan hal-hal yang rasional semakin
lama semakin besar. Artinya anak-anak masih banyak menghayal dan sedikit terdapat
realitas pada mereka, tetapi semakin lam akan semakin berubah ke sebaliknya yakni
banyak realita dan sedikit berkhayal.
Dalam perkembangan social, mereka juga sedikit demi sedikit berubah. Dari bermain
sendira, bermain dengan saudara, bermain dengan anak-anak tetangga, dan kemudian
bermain dengan anak-anak lain pada lingkungannya yang lebih luas.

c. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama.


Pada bayi terdapat kelenjar buntu yang disebut thymus pada daerah dada yang
sedikit demi sedikit mengalami atrophy 9penyusutan) dan menghilang setelah dewasa.
Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi yang lama kelamaan akan hilang.
Bahasa bayi yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicra cadel semakin menghilang
dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya. Kebiasaan untuk merangkak saat
hendak mnegambil sesuatu akan menghilang sesuai dengan meningkatnya kemampuan-
kemampuan motorik dan berganti dengan berjalan. Dari sudut emosi terjadi perubahan-
perubahan ke arah kemampuan menunda emosi secara lebih tepat. kebiasaan untuk
melakukan sesuatu tanpa bias menahan diri dan menunda emosi sedikit demi sedikit
akan hilang. Kebiasaan mengompol akan hilang dan anak akan mampu mengatur
persyarafan dan perototan yang berhubungan dengan penguasaan saluran dan kantung
seni. Pada anak-anak, gigi akan tanggal satu demi satu dan diganti dengan gigi tetap.

d. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.


Banyak hal yang baru diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan
tingkatan/tahapan perkembangannya. Ketika dilahirkan bayi belum mempunyai gigi dan
beberapa waktu kemudian (kalau sudah sampai waktunya atau umurnya) akan tumbuh
gigi tersebut. Dengan demikian bayi memperoleh atau menambah sesuatu yang baru
yang sebelumnya belum ada atau belum dimiliki. Menjelang usia remaja terjadi
pertumbuhan bulu-bulu ketiak, bulu-bulu sekitar kelamin, timbul kumis pada laki-laki
akibat mulai berfungsinya kelenjar-kelenjar kelamin sekunder.
Dilihat dari segi mental, akan bertambuh perbendaharaan kata dan kekayaan bahasa.
Nilai dan norma moral semakin meningkat. Berbagi pengetahuan akan diperoleh
terutama dari lingkungan pendidikan formal.
Selama perkembangannya manusia masih tetap menerima dan memperoleh hal-hal
yang baru, terutama yang berhubungan dengan kehidupan psikis. Pada manusia
terdapat kebutuhan untuk memperoleh dan mengetahui.jika tidak terpenuhi kebutuhan
ini akan menimbulkan kekecewaan dan penderitaan secara psikis. Misalnya, kita merasa
tidak enak jika tidak memperoleh berita dalam Koran dan majalah atau pengalaman lain
yang baru. Akan tetapi jika berita yang diperolehnya tidak sesuai denngan selera, juga
dapat menimbulkan kekecewaan. Baru pada usia selanjutnya, setelah itu masuk sekolah,
intensitas dan dorongan untuk ini pada umumnya mulai berkurang, karena belajar di
sekolah pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk mengetahui dan memperoleh
sesuatu yang baru secara bertahap dan direncanakan.
Sebagian besar kegiatan anak adalah kegiatan untuk memperoleh hal-hal baru
sebagaimana dapat dilihat pada anak-anak yang setiap hari harus sekolah dan setelah
pulang sekolah harus belajar. Disini terlihat bahwa proses perkembangan untuk
memperoleh hal-hal baru itu, sebagian besar dan untuk waktu yang relative lama adalah
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan mental.
Kehidupan psikis anak merupakan kegiatan yang maju, meningkat seperti yang sering
terlihat pada tingkah laku atau ulah seorang anak yang mencampakkan alat permainan
yang baru diberikan kepadanya beberapa hari yang lalu. Pada anak timbul perasaan
bosan dan alat permainan itu tidak menarik lagi dan menginginkan permainan baru.
Pada remaja sering terlihat sifat bosan dan ingin selalu melakukan atau memperoleh hal
yang baru, baik mengenai benda maupun kegiatan yang berhubungan dengan kepuasan
secara psikis. Mengikuti mode merupakan perwujudan keinginan mengikuti dan
memperoleh sesuatu yang dianggap baru, sekalipun yang baru ini menjadi sangat
relative dan merupakan fungsi dari perubahan waktu, bisa lama dan bisa cepat.
Kebutuhan untuk memperoleh dan mencari sesuatu yang baru merupakan perwujudan
keinginan mengikuti dan memperoleh sesuatu yang dianggap baru, sekalipun yang baru
ini menjadi sangat relative dan merupakan fungsi dari perubahan waktu, bisa lama dan
bisa cepat. Kebutuhan untuk memperoleh dan mencari sesuatu yang baru merupakan
dorongan ynag menjadi sebagian cirri kepribadiannya yang berbeda-beda pada setiap
orang dan pada setiap tingkatan tahapan perkembangannya.
B. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan perkembangan.
Bagi setiap makhluk hidup sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai
dengan jenisnya. Di samping itu terdapat pula pola-pola berlaku khusus sehubungan
dengan sifat-sifat individualnya. Pola-pola ini mempunyai arti universal yang bisa
berlaku di mana-mana. Hal ini memungkinkan bagi para ahli mempelajari suatu pola
perkembangan yang bisa berlaku di mana-mana. Pole kehidupan yang dimaksud bisa
dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal cirri perkembangan anak-anak, misalnya
anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia. Itu
semua karena cirri dan sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang
kebudayaan masing-masing bangsa itu, dan dengan demikian akan terjadi atau
terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola khusus bangsa yang
bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi,
juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas
apabila dibandingkan secara keseluruhan pribadi bangsa-bangsa itu.
Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh
kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan. Hokum-hukum perkembangan itu
antara lain:
1. Hukum Cephanocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala kea rah kaki. Bagan-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu
dari bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan prenatal, yaitu janin.
Seorang bayi yan baru dilahirkan mempunyai bagan-bagian dan alat-alat pada kepala
yang lebih (matang) dari pada bagian lain. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya
lebih cepat dari pada anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan prenatal,
neonatal maupun anak-anak, proprsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya
mula-mula kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.
2. Hukum Praoximodistal
Hukum proximodistal adalah hokum yang berlaku pada pertumbuhan fisik dan
menurut hokum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Alat-alat tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi dari pada anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja
karena alat-alat tubuh yang terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada misalnya
anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya
bila terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.
Ditinjau dari sudut biologi, anatomi dan ilmu faal masih banyak lagi ketentuan yang
berhubungan dengan pertumbuhan, struktur dan fungsi serta kefaalan anggota tubuh.
Misalnya dalam hal kematangan, anggota-anggota tubuh akan tumbuh, berkembang
dan berfungsi yang tidak sama antara satu dan lainnya. Contohnya terlihat pada
kelenjar-kelenjar kelamin, yang baru berfungsi(matang) ketika anak memasuki usia
remaja. Pada saat ini terjadi perubahan besar pada bentuk tubuh, bahkan juga
mempengaruhi perubahan pada kehidupan psikisnya.

3. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus.


Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang
umum, kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat maningkat ke hal-hal yang
khusus. Terjadi proses difererensiasi seperti dikemukakan oleh Werner. Anak akan lebih
dahulu mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu
daripada menggerakkan jari-jari tangannya. Anak akan mampu lebih dahulu
menggerakkan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tngkainya untuk
menyangga batang tubuhnya, melangkahkan kaki dan berjalan.
Dari sudut perkembangan kemampuan juga terlihat penghalusan dari hal-hal yang
tadinya umum ke khusus. Seorang anak akan menyebutkan semua wanita “mama”
sebelum ia mampumembedakan mana ibunya, mana pengasuh atau bibinya. Anak
mengenal istilah binatang atau pohon mendahului kemampuannya untuk membedakan
mana tergolong anjing, kucing, ayam, atau pohon pisang, pohon papaya dan pohon
mangga.
Dilihat dari segi perkembangan emosinya juga terjadi hal-hal yang sama. Anak
menangis bila mengalami hal-hal yang tidak enak, yang menyedihkan, yang
menjengkelkan dengan reaksi-reaksi yang sama. Ia akan sedikit demi sedikit
membedakan rangsangan tertentu dengan reaksi yang berlainan. Anak memperlihatkan
reaksi kemarahan terlebih dahulu, sebelum is bisa memperlihatkan emosi cemburu atau
iri hati.
4. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-tahapan perkembangan.

Dalam perkembangan terjadi penahapan yang terbagi-bagi ke dalam masa-masa


perkembangan. Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang
berbeda antara cirri-ciri yang ada pada suatu masa perkembangan dengan cirri-ciri yang
ada pada masa perkembangan yang lain. Sebenarnya ciri-ciri yang ada pada masa
perkembangan yang terdahulu dapat diperlihatkan pada masa –masa perkembangan
berikutnya, hanya dalam hal ini terjadi dominasi pada cirri-ciri yang baru. Jadi bila
seseorang sudah mencapai suatu tahap dalam pengembangannya, maka mungkin saja ia
masih memperlihatkan cirri-ciri terdahulu, hanya saja apa yang diperlihatkan itu dalam
jumlah yang kecil. Justru apabila cirri-ciri pada masa-masa perkembangan sebelumnya
banyak diperlihatkan dalam perkembangan baru, berarti ia belum meningkat ke tahap
perkembangan berikutnya.
Ada aspek-aspek tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi, hal ini
disebut fiksasi. Aspek intelek pada anak-anak tertentu yang memang secara
konstitusional terbatas, pada suatu saat akan relative berhenti, tidak atau sulit
berkembang dan dikembangkan. Masalah penahapan perkembangan ini biasanya juga
merupakan masalah yang banyak dipersoalkan oleh para ahli. Pada umumnya bersifat
teknis dari pada bersifat konsepsional. Contoh penahapan dalam perkembangan
manusia antara lain: masa pralahir,masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi(2 minggu
sampai satu tahun), masa anak prasekolah (1-5 tahun), masa sekolah (6-12 tahun), masa
remaja (13-21), masa dewasa (21-65 tahun) dan masa tua (65 tahun ke atas).

5. Hukum tempo dan ritme perkembangan.


Tahapan perkembangan berlangsung terus menerus dalam tempo perkembangan
tertentu serta berlaku umum, adanya hubungan-hubungan antara satu aspek dengan
aspek yang lain yang saling mempengaruhi menunjukkan bilamana satu aspek
mengalami kelambatan, maka pada aspek-aspek lain juga akan terjadi hal yang sama.
Sebaliknya jika tidak, maka ada faktor-faktor khusus yang mempengaruhi itu. Karena itu,
setiap gejala baru, dapat dijelaskan berdasarkan perkembangan sebelumnya.
Dalam praktik, sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada
keseluruhan perkembangan mental yakni:
a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan jauh dari patokan umum tanpa
ada sebab khusus pada fungsionalitas fisik yang terganggu.
b. Jika perkembangan kemampuan berbicara sangat terlambat dibandingkan dengan
anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama. Seorang anak yang pada umur
empat tahun, misalnya masih mengalami kesulitan dalam berbicara, mengemukakan
sesuatu dan terbatas perbendaharaan kata, mudah diramalkan akan mengalami
kelambatan pada seluruh aspek perkembangan.

Cepat lambatnya suatu masa perkembangan dilalui dan seluruh perkembangan


dicapai, selain berbeda antara perkembangan filogenetik dan ontogenetic, juaga
menunjukkan perbedaan secara perorangan.cepat atau lambatnya sesuatu masa
perkembangan dilalui, menjadi cirri yang menetap sepanjang hidupnya.
Ritme atau irama perkembangan akan semakin jelas tampak pada saat
kematangan fungsi-fungsi. Pada saat itu terlihat adanya selingan diantara cepat dan
lambatnya perkembangan,yang kurang lebih tetap konstan sifatnya.inilah yang
disebut sebagai irama perkembangan.
C. ASPEK –ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan


perkembangan nonfisik yang meliputi aspek- aspek emosi, intelek, social,bahasa, bakat
khusus,nilai dan moral serta sikap

1. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik manusia merupakan proses perubahan menjadi besar dan lebih
panjang, dan terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
a. Pertumbuhan sebelum lahir
Keberadaan setiap manusia terjadi dimulai dari suatu proses pembuahan yang
membentuk suatu sel kehidupan yang disebut embrio.Embrio manusia yang
telah berumur 1 bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur 2
bulan ukuran embrio itu sebesar dua setengah sentimeter yang disebut
janin.Setelah 1 bulan janin tersebut telah membentuk menyerupai bayi dalam
ukuran kecil.pertumbuhan dan perkembangan semacam ini sangat kompleks
karena masa itu merupakan awal terbentuknya organ – organ tubuh dan
tersusunnya jaringan saraf yang lengkap.
b. Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan
pertumbuhannya sebelum lahir.Proses pertumbuhan fisik berlangsung sampai
masa dewasa.selama tahun pertama dalam pertumbuhan,ukurana panjang
badan akan bertambah.Sejak lahir sampai umur 25 tahun perbandingan ukuran
badan individu,dari pertumbuhan yang kurang professional sampai dengan
proporsi yang ideal di masa dewasa
Setiap bagian fisik seseorang akan mengalami perubahan karena
pertumbuhan,sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingakat
kematangan untuk menjalankan fungsinya.jaringan saraf otak akan tumbuh
dengan cepat kerana saraf pusat itu akan menjadi sentral dalam menjalankan
fungsi jaringan saraf di seluruh tubuh.
Perbedaan pertumbuhan fisik manusia dengan pertumbuhan hewan adalah
anak hewan dilahirkan dalam waktu yang sangat singkat ia segera dapat berjalan
mengikuti induknya untuk mencari makan.Berbeda dengan manusia pada awal
setelah bayi dilahirkan respon terhadap segala rangsangan dilakukan secara
reflex dan belum terkoodinasikan.
Kapasitas saraf sensoris seorang bayi sangat terbatas.bayi yang baru lahir
pendengarannya amat baik,ia mampu membedakan anatara suara yang lambat
dan suara yang keras,dan lebih senang pada suara yang lambat daripada yang
lain.pengliahatannya masih lemah,walaupun bayi dapat melihat.begitupula saraf
sensoris yang lain, seperti perabaan, penciuman, dan pencecapan berkembang
sejalan dengan saraf penglihatan.
Pertumbuhan dan perkembangan funngsi biologis seseorang mempunyai
pola dan urutan yang teratur. Dari lahir seorang bayi yang hanya mampu
mengerakkan tangannya secara reflektif kea rah kepalanya, setelah umur 1 bulan
mampu berguling dan seterusnya.pola dan urutan pertumbuhan dan
perkembangan fungsi fisik ini diikuti oleh perkembangan kemampuan mental
spiritual dan social.

2. Intelek
Intelek merupakan kata lain dari piker,perkembangan sejalan dengan
pertumbuhan saraf otak.karena pada dasarnya menunjukkan fungsi otak.maka
kemampuan intelektual,yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir,
dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara
baik.Perubahan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik dan
oleh karena itu, seorang individu akan mengalami perkembangan kemampuan
berpikirnya,manakala pertumbuhan saraf pusat telah mencapai matang.
Perkembangan lebih lanjut ditunjukkan pada perilakunya untuk menolak dan
memilih sesuatu, yang berarti telah terhadap proses mempertimbangkan atau yang
lazim dikenal dengan prose analysis,evaluasi,sampai dengan kemampuan menarik
keputusan.
Perkembangan kemampuan berpikr secara kognitif menurut piaget mengikuti
tahap – tahap dari berikut :
a. Tahap pertama :
Masa sensori motor ( 0.00-2.50 th)
Masa ketika bayi menggunakan system pengindraan dan aktifitas motorik untuk
mengenal lingkungannya.
b. Tahap kedua : masa pra operasional (2.00-7-00 th)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili
sesuatu yang tidak ada misalnya “kata pisau plastic”. Kata “pisau”atau tulisan
“pisau’ sebenarnya mewakili makna benda yang sesungguhnya.
c. Tahap ketiga : Masa kongkrit – operasional ( 7.00-11.00 th)
Pada masa ini anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas ynag
konkrit.anak mulai mengembangkan 3 macam operasi berfikir yaitu:
a. identifikasi : mengenal sesuatu
b. Negasi : mengingkari sesuatu
c. Reprokasi : Mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
d. Tahap keempat : Masa operasional (11.00-dewasa)
dalam usia remaja dan seterusnya, seseorang sudah mampu berpikir secara
abstrak dan hipotesis dan dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan.
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh
manusia. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar
yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan tersebut ada
yang primer dan kebutuhan sekunder.
Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan seorang bayi adalah kebutuhan
primer seperti makanan dan minuman, bayi yang lapar akan menangis. Begitu pula
kebutuhan lainnya seperti selimut untuk kehangatan tubuhnya.
Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau perilaku
fisik. Marah ditunjukkan dengan teriakan suara keras, begitu pula sebaliknya seorang
yang gembira, melompat lompat sambil tertawa lebar dan sebagainya.

4. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan sangat lemah, ia tidak akan mampu hidup terus tanpa
bantuan orang lain. Manusia lain, terutama ibunuya, akan membantu bayi yang baru
lahir itu untuk dapat hiduo terus, dengan kata lain, tidak dapat berdiri sendiri.
Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan
seterusnya menjadi orang yang dewasa, akan mengenal lingkungan lebih luas dan
mengenal banyak manusia, selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan
amat heterogen, namun pada umumnya setiap anak akan tertarik pada teman yang
sebaya dan sama jenis bahasa.

5. Bahasa.
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang0orang sekitarnya, tangis disaat
kelahiran, mempunyai arti bahwa disamping menunjukkan gejala kehidupan, juga
merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan sekitarnya.
Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa
lisan, bayi menyampaikan isi pikiran dengan menangis, ocehan-ocehan itu semakin lama
akan semakin jelas dan mampu menirukan bunyi-bunyi yang didengarnya,
perkembangan lebih lanjut, seorang anak yang telah berusia 6-9 bulan, mulai
berkomunikasi dengan satu atau dua kata, seperti “Maem”. Demikian seterusnya, anak
mulai mampu menyusun kalimat, untuk menyatakan maksud dan keinginan tertentu.
6. Bakat Khusus
Pada mulanya bakat merupakan hal yang amat penting berkaitan dengan masalah-
maslah pekerjaan, namun akhirnya pendidikan juga memperhatikan masalah bakat
tersebut. Sehubungan dengan fungsi pendidikan itu, untuk mempersiapkan peserta
didik dalam memasuki dunia kerja.
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang
hanya dengan rangsangan, atau dengan sedikit latihan, kemampuannya akan
berkembang dengan baik. Syuryabrata (1954), menyimpulkan bahwa pengertian
tentang bakat dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Diakui bahwa
adanya perbedaan dalam setiap defenisi barsifat saling melengkapi. Menurut Guilford
(Surabaya, 1984) bakat mencakup tiga dimensi yaitu (i) dimensi perceptual, (ii) dimensi
psikomotor, dan (iii) dimensi intelektual. Ketiganya menggambarkan penginderaan,
ketepatan dan kecepatan, menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta
kemampuan berpikir intelejen.
Seorang yang memiliki bakat akan cepat diminati, sebab kemampuan yang dimiliki
akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
7. Sikap, nilai, dan moral.
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses
belajar dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif),
penguasaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotor. Pada masa anak-anak
telah terjadi perkembangan moral yang relative rendah, anak belum mengetahui
manfaat suatu ketentuan atau peraturan dan belum memiliki dorongan untuk mengerti
peraturan-peraturan dalam kehidupan.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenal terhadap
nilai-nilai: ditunjukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh, yang harus dilakukan dan
yang dilarang. Menurut Piaget, pada awalnya, pengenalan nilai dan prilaku serta
tindakan itu masih bersifat “paksaan”, dan anak belum mengetahui maknanya, akan
tetapisejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur, anak mulai
mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku dalam keluarga, serta yang bealaku dala
masyarakat dan Negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian pertumbuhan

Pertumbuhan adalah proses pertumbuhan fisiologis  yang bersifat progresif dan


kontinyu dalam proses tertentu.
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme
bermacam-macam: faktor-faktor sebelum lahir. faktor ketikalahir atau saat kelahiran.

You might also like