Rumah Bersalin merupakan tempat yang menyelenggarakan pelayanankebidanan bagi
wanita hamil, bersalin dan masa nifas fisiologik termasukpelayanan keluarga
berencana serta perawatan bayi baru lahir (Peraturan DaerahKota Malang Nomor 20 Tahun 2005 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, Bab 1Ketentuan Umum, Pasal 1, no. 14). Rumah bersalin mepunyai sifat privat dansemi privat, sebab tidak semua orang dapat keluar masuk di dalam area ini. Sifatprivat terdapat pada ruang persalinan.2.1.1. Prasyarat Pendirian Rumah BersalinRumah Bersalin merupakan pertanggungjawaban dari bidan. Hal iniberbeda dengan rumah sakit bersalin. Pada rumah sakit bersalin yang bertanggungjawab di dalamnya adalah dokter spesialis. Namun, pemiliknya dapat diberikanpada seorang bidan atau orang umum sebagai penanam modal di dalamnya. Bidanyang membuka usaha pada rumah bersalin adalah bidan praktek swasta yangsudah memiliki pendidikan dan sertifikasi Bidan Delima, dimana bidan delimamerupakan bidan profesional dalam pelayanannya.Prasyarat berdirinya Rumah Bersalin oleh seorang bidan praktek swastaadalah Seorang Bidan harus memiliki SIB (Surat Izin Bidan) dan menguruskeanggotaan/regristrasi pada IBI (Ikatan Bidan Indonesia) serta memiliki SIPB(Surat Izin Praktek Bidan). Setelah hal tersebut akan diadakan uji kompetensiserta peningkatan pengetahuan Bidan yang mana disebut dengan Bidan Delima.Lalu akan adanya AMD selama minimal 3 tahun. Setelah hal itu semua makadapat mengajukan pada Dinas Kesehatan Kota lalu melanjut pada DinasKesehatan Kabupaten sebagai pengajuan rekomendasi Rumah Bersalin. Namun,semua itu harus mempunyai izin dari warga setempat yang berada di sekitar akanberdirinya rumah bersalin tersebut. Penanggung jawab rumah bersalin seorangdokter. Namun, apabila menjadi rumah sakit bersalin harus dipertanggungjawabkanpada seorang dokter spesialis. Selain itu pula banyaknya persalinan dalam satutahun adalah 600 kelahiran dan mempunyai lebih dari 20 kamar. Berikut ini merupakan keseluruhan persyaratan pengelolahan rumah bersalin yang dikeloladan dipertanggungjawabkan oleh seorang bidan yang dijabarkan dalam sub babyang ada.Beberapa pengertian mengenai istilah-istilah kesehatan :1. BKIA Swasta adalah fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanankesehatan dasar kepada wanita hamil, wanita menyusukan, wanita dalam masanifas, bayi, anak balita/prasekolah, dan pelayanan Keluarga Berencana yangdiselenggarakan oleh swasta.2. Rumah Bersalin adalah bentuk pelayanan kesehatan dasar yangmenyelenggarakan pelayanan bagi wanita hamil, persalinan fisiologik, masanifas, bayi baru lahir dan Keluarga Berencana.3. SID adalah ijin yang dikeluarkan bagi dokter/dokter gigi yang menjalankanpekerjaan sesuai dengan bidang profesinya di wilayah Negara RI.4. SIB adalah ijin yang dikeluarkan bagi bidan yang menjalankan pekerjaansesuai dengan bidang profesinya di wilayah RI.5. SIP adalah ijin yang dikeluarkan bagi dokter/dokter gigi/bidan yangmenjalankan pekerjaan sesuai dengan bidang profesinya sebagai swastaperseorangan di samping tugas/fungsi lain pada Pemerintah atau Unitpelayanan kesehatan swasta.6. Etik kedokteran ialah norma yang berlaku bagi dokter dan dokter gigi dalammenjalankan profesinya sebagai tercantum dalam kode etik masing-masingyang telah ditugaskan oleh Menteri Kesehatan. (”Pembinaan KesehatanMasyarakat, Pembinaan Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) danRumah Bersalin (RB)”, 1987, p. 2 )Dalam Keputusan Menteri yang diatur kembali pada Peraturan DaerahKotamadya Malang No. 20 Tahun 2005 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatanyang dimaksud dengan :1. Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidandan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.2. Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuanterhadap bidan, setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi inti ataustandar penampilan minimal yang ditetapkan, sehingga secara fisik dan mentalmampu melaksanakan praktik profesinya. 3. Surat Izin Bidan selanjutnya disebut SIB adalah bukti tertulis pemberiankewenangan untuk menjalankan pelayanan asuhan kebidanan di seluruhwilayah Republik Indonesia.4. Praktik Bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yangdiberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat) sesuaidengan kewenangan dan kemampuannya.5. Surat Izin Praktik Bidan selanjutnya disebut SIPB adalah bukti tertulis yangdiberikan kepada bidan untuk menjalankan praktik bidan.6. Standar Profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjukdalam melaksanakan profesi secara baik.7. Organisasi Profesi adalah Ikatan Bidan Indonesia (IBI).2.1.2. Metode Pelayanan BidanBidan sebagai jabatan profesional mempunyai persyaratan:• Memberi pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.• Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenagaprofesional.• Keberadaannya diakui dan diperlukan masyarakat.• Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah.• Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.• Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur.• Memiliki organisasi profesional sebagai wadah.• Memiliki kode etik bidan.• Memiliki etika kebidanan.• Memiliki standar pelayanan.• Memiliki standar praktek.• Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesisesuai dengan kebutuhan pelayanan.• Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangankompetensi.Metode pelayanan bidan dibedakan menjadi:• Layanan kebidanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjaditanggung jawab bidan. • Layanan kebidanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidansebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atausebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan.• Layanan kebidanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalamrangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitupelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukunyang menolong persalinan, juga layanan rujukan yangdilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun vertikalatau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akanmeningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya. (Sofian, Madjid,dan Siahaan, 2006, p. 114,129)2.1.3. Kewajiban dan Wewenang Bidan2.1.3.1. Kewajiban Bidan1. Bidan dalam menjalankan praktiknya harus :a. Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratankesehatan.b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan 1 (satu), maksimal 5 (lima)tempat tidur.c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakanprosedur tetap (protap) yang berlaku.d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yangberlaku.2. Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan Surat Izin PraktikBidannya atau fotokopi Izin Praktiknya di ruang praktik, atau tempat yangmudah dilihat.3. Bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 (lima) tempat tidur, harusmempekerjakan tenaga bidan yang lain yang memiliki SIPB untuk membantutugas pelayannya.4. Bidan yang menjalankan praktik harus mempunyai peralatan minimal sesuaidengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat praktiknya. 5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktik bidan sesuai denganjenis pelayanan yang diberikan.6. Dalam menjalankan tugas, bidan harus senantiasa mempertahankan danmeningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan:a. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukarinformasi dengan sesama bidan.b. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidangtugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun olehorganisasi profesi.c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agartetap siap dan berfungsi dengan baik.2.1.3.2. Wewenang Bidan1. Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untukmendekatkan pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibuhamil/bersalin, nifas dan bayi baru lahir (0-28 hari), agar penanganan dini ataupertolongan pertama sebelum rujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepatwaktu.2. Dalam menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan harus :a. melaksanakan tugas kewenangan sesuai dengan standar profesi;b. memiliki keterampilan dan kemampuan untuk tindakan yangdilakukannya;c. mematuhi dan melaksanakan protap yang berlaku di wilayahnya;d. bertanggungjawab atas pelayanan yang diberikan dan berupaya secaraoptimal dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi atau janin.3. Pelayanan kebidanan kepada wanita oleh bidan meliputi pelayanan pada masapranikah termasuk remaja puteri, prahamil, kehamilan, persalinan, nifas,menyusui dan masa antara kehamilan (periode interval).4. Pelayanan kepada wanita dalam masa pranikah meliputi konseling untukremaja putri, konseling persiapan pranikah dan pemeriksaan fisik yangdilakukan menjelang pernikahan. Tujuan dari pemberian pelayanan ini adalah untuk mempersiapkan wanita usia subur dan pasangannya yang akan menikahagar mengetahui kesehatan reproduksi, sehingga dapat berperilaku reproduksisehat secara mandiri dalam kehidupan rumah tangganya kelak.2.1.4. Perijinan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin/BKIAJenis-jenis perijinan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45 ayat (1), meliputi :1. Perijinan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sarana pelayanan Kesehatanyaitu :a. Balai Pengobatan/Poliklinik;b. Rumah Bersalin/Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA);c. Apotik;d. Toko Obat;e. Optik;f. LaboratoriumPenyelenggara Balai Kesehatan Ibu dan Anak harus memenuhiStandarisasi sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud Pasal 4, yang meliputi :1. Ketenagaana. Bagi tenaga medis harus mempunyai STR dan SIP;b. Surat Penugasan (SP) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan dan SuratIjin Praktek Bidan (SIPB);c. Surat Pernyataan tidak keberatan dari atasan langsung bagi Tenaga Medis/Paramedis yang telah bekerja sebagai PNS, TNI, POLRI dan Rumah SakitSwasta.2. Bangunana. Memiliki ruang periksa pasien sesuai dengan standar KIA Set dan/atauketentuan ukuran dan kelengkapan bangunan yang berlaku;b. Terdapat ruang inap untuk pasien sesuai dengan standar persyaratankesehatan yang berlaku;c. Terdapat ruang tunggu untuk pasien. 2.1.5. Prasyarat, Tugas, Fungsi, dan Sasaran dari Rumah BersalinPrasyarat Rumah Bersalin Swasta adalah :a. Tugas dari rumah bersalin swasta adalah:1) Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang :- kehamilan, persalinan, nifas;- menyusukan dan perawatan buah dada;- keluarga berencana;- perawatan bayi dan anak persekolah;- gizi;- imunisasi;- sanitasi dasar;- membina Posyandu dan taman kanak-kanak;2) Melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadap dukun bersalin/dukunparaji.3) Melayani kasus ibu untuk :- pengawasan kehamilan;- pertolongan persalinan fisiologis (termasuk letak sungsang pada multipara);- episiotomi dan penjahitan luka perineum tingkat I dan II;- perawatan nifas dan menyusukan, termasuk pemberian interotinika;- pelayanan kontrasepsi sederhana, pil KB, IUD (AKDR) 1 dan KBsuntik;- pelayanan imunisasi TT.4) Melayani bayi dan anak prasekolah untuk :- pengawasan pertumbuhan dan perkembangan;- pemberian imunisasi dasar dan ulang (BCG, Polio, DPT dan Campak)sesuai kebijaksanaan Pemerintah perawatan termasuk pertolongandiare;- petunjuk pemberian makanan.5) Memberikan obat-obatan :- roborantia;- pengobatan tertentu dalam bidang kebidanan, sepanjang hak itu tidakmelalui suntikan, kecuali utero tonika. b. Dibawah pengamatan dokter, dapat dikerjakan pula :1) Pengawasan kehamilan- versi luar- pengeluaran dengan digital sisa jaringan konsepsi pada keguguran2) Pertolongan persalinan- perawatan pra persalinan (kurang 2 hari)- persalinan sungsang primi para- pertolongan dengan cunam atau extractor vakum pada kepala di luarpanggul- pemberian infusa untuk mempertahankan keadaan ibu3) Pertolongan pada masa nifas- perawatan pasca persalinan di RB tanpa komplikasi- pemberian antibiotika pada infeksi (oral maupun suntikan)- pemasangan susuk KB4) Perawatan bayi baru lahir di RB dengan minimal apgar score 8.5) Pertolongan kedaruratan- pencegahan keadaan pendarahan- mengatasi pendarahan pasca persalinan dengan pengeluaran urinesecara digital- mengatasi kedaruratan eklampsia- mengatasi infeksi bayi baru lahirc. Hal-hal di luar 1 dan 2 diatas, agar segera dirujuk ke fasilitas rujukan.d. Pencatatan medik dan pelaporan berkala.Berikut ini adalah Tugas Rumah Bersalin (“Pembinaan KesehatanMasyarakat, Pembinaan Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA) dan RumahBersalin (RB)”, 1987, p. 5-6):• Menyediakan fasilitas yang memadahi, baik secara fisik maupun perlengkapanpengobatan guna tercapainya proses persalinan pasien.• Menyelenggarakan program pencegahan, pengobatan atau perawatan dankonsultasi yang semaksimal mungkin bagi pasien yang tengah berada padakehamilan dan melahirkan.• Mengusahakan suasana lingkungan yang sehat (therapeutic community) gunatercapainya kenyamanan bagi sang ibu dan bayi. • Memberikan penanganan yang cepat dan sigap demi keselamatan ibu danbayi.Fungsi Rumah Bersalin:• Melaksanakan usaha pelayanan kesehatan kehamilan (pranatal).• Melaksanakan usaha pelayanan kesehatan persalinan (natal).• Melaksanakan usaha pelayanan kesehatan kelahiran (pasca natal yangmenyangkut kesehatan ibu dan bayi).Sasaran pelayanan meliputi(Visi dan Misi Rumah Bersalin Prasetya Husada):Sasaran umum:• Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat, yangmeliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.Sasaran khusus:• Memberi pelayanan berupa konsultasi akan masalah kesehatan kehamilan,kesehatan anak, dan pengobatan medis lainnya (Persalinan, papsmear, KB, dll)dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamata jiwa ibu dan anak.• Mempersiapkan calon ibu dalam menghadapi persalinan agar sejauh mungkindapat melahirkan sang buah hati dalam kondisi yang sehat dan jiwa yangtenang (seperti konseling, riwayat kesehatan, dan senam hamil).• Menjadikan sang ibu menjadi seorang ibu yang baik dimana dapat merawatsang bayi dan dapat mendidik sang bayi dengan sebaiknya tanpa adakekahwatiran lainnya.2.1.6. Prasyarat Ruang NifasFasilitas dan Peralatan :1. Kamar Operasi : adalah unit kerja / instalasi tempat melakukan tindakanoperasi.2. Syarat yang harus dipenuhi :a. Mudah dicapai, baik untuk kasus rutin maupun kasus darurat.b. Penerimaan pasien berdekatan dengan perbatasan daerah steril dan non-steril.c. Ada kebebasan bergerak bagi tempat tidur (brancard) pasien dengansedikit persimpangan. d. Ada batas yang jelas antara daerah steril dan non-steril yang dibuatsedemikian rupa sehingga mendorong peningkatan disiplin pemakaianbaju steril.Syarat yang harus dipenuhi terdiri dari :1. Akses langsung bagi pasien agar dapat cepat dan mudah menuju lokasi kamarbersalin;2. Lokasi kamar bersalin berdekatan dengan kamar operasi;3. Ada fasilitas isolasi bagi ibu atau bayi yang terkena infeksi;4. Ada ruang bagi keluarga penunggu pasien;5. Tersedia peralatan lengkap;Sedangkan yang diartikan dengan kecukupan menunjang fungsi adalahapabila tersedia ruangan atau fasilitas :a. melaksanakan pekerjaan administrasib. tempat menyimpan barang inventarisc. WC pasien, pengunjung, staf unitd. air bersihe. sumber listrik cukup, aman dengan tegangan stabilf. ventilasi udara biakSerta dapat diartikan dengan memenuhi syarat apabila :a. tempat / lokasi unit mudah dicapai dengan rambu penunjuk yang jelasb. ada kebebasan bergerak untuk tempat tidur / brandcard dengan sesedikitmungkin melalui persimpanganc. tersedia fasilitas privacy bagi pasienYang diartikan dengan ruangan khusus adalah ruangan yang khususdisediakan untuk menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medik dan tidakdisediakan pelayanan lainnya (ruang rehabilitasi medik yang dimaksud adalahruang yang diperuntukkan bagi pasien untuk proses pemulihan dari kondisi fisiksetelah mengalami atau menjalani pelayanan medik. Disini dapat diartikan pulaapabila ia setelah melahirkan dari ruang operasi atau ruang bersalinmaka iadipindahkan pada ruang nifas sebagai tempat rehabilitasi atau pemulihan pascamelahirkan). Persyaratan ruang perawatan intensif atau khusus, adalah:a. Unit terbuka 12-16 m2 / per tempat tidur, unit tertutup 16-20 m2 / per tempattidurb. Jarak antara dua tempat tidur 2 meterc. Tempat tidur medis mudah dirubah posisinyad. Peralatan medis mudah dicapaie. Cukup tersedia obat-obatanf. Ruang perawat ditempatkan sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatmengawasi dan menolong pasieng. Ruangan ber-ACh. Berdekatan dengan ruang operasi, ruang pulih standari. Cukup ruangan untuk peralatan dan sterilisasij. Ada cadangan sumber tenaga listrik daruratk. Ada sistem alarml. Ada ruangan konsultasi keluarga pasienKarakter dari ruang intensif termasuk dari segi prasyarat luasan ruang samadengan prasyarat luasan kamar pasien.2.1.7. Perlengkapan dan Peralatan Klinik Kamar BersalinPerlengkapan dan peralatan pada klinik/kamar bersalin yang tercantumdisini dirancang dan cocok untuk daerah wilayah 100.000 penduduk, denganperkiraan 4.000 persalinan per tahunnya. Karena fasilitas rawat jalan di rumahsakit pada umumnya merupakan gabungan dengan Unit Pelayanan Fungsional(UPF) lain, kebutuhan akan ruangan, peralatan, dan perlengkapan tidak dibahasdisini.Kebutuhan ruangan• Bangsal perawatan ibu hamil- Tiga kamar, masing-masing dengan 8 tempat tidur + 3 toilet di tiapbangsal.- Ruangan terapi/ pengobatan.• Kamar bersalin- Kamar bersalin dengan 6 – 8 tempat tidur.- Ruang bilas/cuci. - Pojok/ ruangan.- Ruangan untuk alat-alat pembersih.- Toilet.- Kamar mandi.- Ruang tunggu untuk keluarga pasien.- Ruang pulih dengan 4 – 6 tempat tidur.• Kamar operasi- Kamar operasi utama.- Ruang anestesia.- Ruang pemulihan.Tabel 2.1. Daftar peralatan dan perabot ruang perawatan ibuKamar dengan 8 tempat tidurJumlahTempat tidur8Kursi8Lemari berkunci untuk menyimpan pakaian8Meja makan pasien di atas tempat tidur8Wastafel2Pembatas ruangan yang dapat dipindah- pindah2AC atau kipas angin (tidak harus)Toilet3Sumber: Saifudin, et al., 2002, p. A- 12.Tempat tidur sebaiknya berukuran standart 200 x 100 cm. Tempat tidurberpegas, pada awalnya enak ditiduri, tetapi lama kelamaan akan cekung di bagiantempat tidur. Karena alasan itu dapat dipilih tempat tidur berpegas yang pegasnyaterfiksir pada kerangka tempat tidur sehingga tidak akan aus dengan waktu.Sebaiknya tebal kasur 10 cm.