Professional Documents
Culture Documents
Bagian Pertama
∗
Oleh : Ust. Ir. Muhammad Furqan al-Faruqiy
Tahukah Anda bahwa uranium, bahan bakar untuk PLTN, mengandung tenaga
maha dahsyat? Mari kita hitung besarnya energi dalam satu kilogram uranium
dengan menggunakan rumus energi Einstein, E = mc2. Satu kilogram uranium (m)
dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya (c) sebesar tiga ratus juta meter per
detik, diperoleh angka sebesar sembilan ratus-juta-juta joule. Energi sebesar ini
setara nilainya dengan energi yang diperlukan untuk mengaktifkan gerak jantung
lebih dari 500 juta orang dalam keadaan istirahat selama 1000 tahun!!! (jika Allah
mengizinkan mereka panjang umur seperti halnya para pemuda Ashabul Kahfi).
Jika energi tersebut digunakan untuk keperluan komputer PC misalnya, maka ia
setara dengan mengaktifkan 4 milyar (angka nolnya sembilan) buah komputer
PC selama setahun tanpa henti.
Fakta fenomenal tersebut di atas hanyalah hitung-hitungan di atas kertas, alias tidak
ada artinya kalau :
- Kita tidak mengetahui sama sekali apa itu uranium;
- Kita tahu kehebatan kandungan uranium, namun tidak tahu ciri-ciri fisiknya;
- kita mengetahui semua ciri dan sifat uranium, bahkan memiliki sebongkah
uranium, namun tidak tahu cara memanfaatkan sifat-sifat tersebut untuk
memdapatkan energinya;
- Kita sangat memahami keistimewaan uranium serta teknologi untuk
mengolahnya, namun tidak memilikinya;
- Kita sudah memiliki semuanya, pengetahuan, teknologi, dan bahan uranium,
namun tidak mau mengolahnya.
Banyak cerita berisi pesan moral bahwa memiliki sesuatu yang hebat atau mengenal
tokoh hebat tidak serta merta menjadikan kita hebat. Adalah kisah si fulan yang
berteman dekat seorang tokoh ekonomi. Tokoh itu hebat dan terkenal karena
berhasil membangkitkan kembali perusahaan yang hampir tumbang. Keberhasilan
dan ketenaran sang tokoh tersebut ternyata tidak menular kepada fulan. Usaha
keluarganya masih saja berjalan terseok-seok akibat hutang di mana-mana.
Mungkin manfaat langsung yang diperoleh si fulan dari tokoh itu adalah bahwa ia
dikenal sebagai "orang dekat" atau kenalan sang tokoh, tetapi diri si fulan sendiri
tidak memiliki keistimewaan diri sang tokoh.
1 dari 4 Halaman
yang mengundang para tokoh tersebut tetap menjadi orang biasa. Kehebatan para
tokoh yang telah mereka kenal itu tidak mengimbas pada diri mereka.
Para mahasiswa tersebut tidak mengambil pelajaran dari para tokoh yang mereka
undang itu perihal mengapa dan bagaimana tokoh-tokoh itu akhirnya menjadi hebat.
Malahan sebaliknya, tokoh-tokoh tersebut semakin terkenal, karena mendapat
legitimasi untuk berbicara di kalangan aktivis kampus.
Berbagai ilustrasi di atas adalah perumpamaan keadaan umat Islam dewasa ini
dikaitkan dengan kehebatan kandungan Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah mukjizat
terbesar Rasulullah saw. Beliau mewariskannya kepada kita, umat Islam, sebagai
pedoman hidup. Bacaan Mulia itu menjelaskan semuanya. Ia menjelaskan dirinya
sendiri, penciptanya Yang Maha Kuasa, manusia, dan alam semesta. Ia juga
memberikan argumentasi bagi semua yang dijelaskannya. Ia adalah satu-satunya
kitab di alam semesta yang menantang manusia, siapa saja, untuk mengujinya.
Namun Al-Qur'an sejak awal sudah memperingatkan orang-orang itu – para penguji
Al-Qur'an – bahwa segala usaha mereka hanya akan memperjelas kebenaran dan
kehebatan Al-Qur'an dan membuka kelemahan mereka yang menguji.
2 dari 4 Halaman
2. Al-Qur'an menantang semua makhluk untuk mengujinya. Belum pernah dan
tidak akan pernah ada kitab di alam semesta yang berani membuka tantangan
terbuka senekad ini untuk menguji dirinya sendiri. Silakan baca QS ke-2 ayat 23
– 24, QS ke-17 ayat 86, dll.
Jika cara Popper di atas diterapkan untuk menilai Al-Qur'an, maka tampak jelas
bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang super ilmiah, jauh melampau batas-batas
ilmiah manusia. Kita harus membedakan antara istilah tidak ilmiah dengan
super ilmiah, irrasional dengan superrasional. Acara sejenis "Penampakan"
atau "Memburu Hantu" adalah contoh-contoh fenomena irrasional, dan bukan
tidak mungkin mengandung unsur penipuan. Sedangkan kandungan Al-Qur'an
bersifat superrasional (beyond human's rationality) dan pasti benar.
Jika kita merujuk pada hadits di atas, keterpurukan dan keterhinaan umat Islam
saat ini hampir dapat dipastikan karena mereka jauh dari Al-Qur'an.
4. Struktur bahasa dan pilihan kata Al-Qur'an sudah lama terbukti membuat takjub
pada ahli sastera `Arab. Lebih dari itu, belakangan mulai terkuak bahwa di balik
struktur yang tekesan tidak beraturan tersebut ternyata menyimpan banyak
informasi penting tentang penciptaan alam semesta, perkembangan janin
dalam rahim, dan banyak hal lagi. Semakin dalam Al-Qur'an diriset, semakin
terlihat keunggulannya. Pepatah mengatakan, "Emas, dimana pun tetaplah
emas. Sekalipun ia di perut bumi, ia tetap dicari dan dimuliakan.
3 dari 4 Halaman
5. Telah dibuktikan dari dahulu hingga kini dan akan datang, bahwa bacaan Al-
Qur'an dapat menjadi penyembuh dari berbagai penyakit, termasuk penyakit
fisik. Sebuah hadits shahih meriwayatkan bahwa para sahabat pernah terbukti
menyembuhkan dengan cara menjampi (ruqyah) seorang kepala suku `Arab,
kebetulan ia bukan muslim, ketika si kepala suku menderita demam akibat
gigitan kalajengking.
Bagi seorang mukmin, hal di atas tidaklah mengherankan, sebab Al-Qur'an adalah
Kalamullah, firman Allah SWT. Persoalan urgen baginya adalah bagaimana caranya
agar ia dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari Al-Qur'an. Dengan kata
lain, umat Islam perlu meyakini, meniatkan diri dengan sengaja serta menyiapkan
segala sesuatu agar dapat menggapai kekuatan Al-Qur'an.
Bagaimana kiat-kiat menggapai kekuatan Al-Qur'an? Silakan baca Bag. ke-2 yad,
insya Allah. Wallahu a`lam bishshawab.
Alfaqir Ilallahi
Email: mf.alfaruqiy@gmail.com
4 dari 4 Halaman