You are on page 1of 21

MEMAHAMI KARAKTERISTIK ANAK

DIDIK DALAM
KAITANNYA DENGAN
TINGKAT KEMAMPUAN BELAJAR

KELOMPOK 3 Pendidikan Sains Terpadu


(PSn 202)
Taufik Ridani S. Gais Dosen Pengampu:
Prof. DR. Jumadi
Fajar Sadiq
Sri Mulyati
Sri Hartatik
Latar Belakang
Guru tidak hanya memiliki tugas dan
tanggung jawab mentransfer pengetahuan
kepada anak didiknya melainkan harus
mampu mendidik untuk mengembangkan
keseluruhan potensi yang dimiliki anak
didik sehingga menjadi anak yang cerdas
dan berbudi pekerti luhur.
Rumusan masalah
Presentasi ini bertujuan untuk:
1) Mendiskripsikan karakteristik anak didik
2) Mendiskripsikan hubungan karakteristik
siswa dengan tingkat kemampuan belajar
•Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bidang kajian
karakteristik individu, dalam hal ini peserta
didik, maka makalah ini hanya akan
membahas karakteristik siswa pada usia
sekolah menengah .
Memahami anak didik
secara holistik
Guru harus mengetahui dan mendalami
berbagai karakteristik yang ada di dalam diri
subjek didiknya secara menyeluruh yang
merupakan suatu kesatuan, karena dalam
proses pembelajaran sesungguhnya melibatkan
keseluruhan karakteristik yang mereka miliki
yang berungsi secara berkaitan satu sama lain
dalam satu kesatuan.
Perbedaan Karakteristik Individual
Subyek Didik
Perbedaan karakteristik individual pada aspek-aspek:

1. Fisik
2.Intelektual
3.Sosial
4.Emosi
5.Bahasa
6.Bakat
7.Nilai, Moral dan Sikap
Perbedaan karakteristik individual pada aspek
fisik
 Ada anak yang lekas lelah dalam pekerjaan
fisik tetapi ada yang tahan lama bekerja.
 Ada yang dapat bekerja secara fisik dengan
cepat, tetapi ada yang bekerjanya sangat
lambat.
 Ada yang tahan lapar, tetapi ada yang tidak
tahan lapar.
Perbedaan karakteristik individual pada aspek
intelektual
 Ada anak yang cerdas, tetapi ada juga yang
kurang cerdas atau bahkan sangat kurang cerdas
 Ada yang dapat dengan segera memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan
pekerjaan intelektual tetapi ada yang lambat
bahkan tidak mampu mengatasi suatu masalah
yang mudah sekalipun.
 Ada yang sanggup berpikir abstrak dan kreatif,
tatapi ada yang hanya sanggup berpikir hanya
jika disodorkan wujud bendanya atau dengan
bantuan benda tiruannya.
Perbedaan karakteristik individual pada aspek
emosi
 Ada anak yang mudah sekali marah, tetapi
ada pula yang penyabar
 Ada anak yang perasa, tetapi ada pula yang
tidak mau peduli.
 Ada anak yang pemalu atau penakut,
tetapi ada pula yang pemberani
Perbedaan karakteristik individual pada aspek sosial
 Ada anak yang mudah bergaul dengan teman, tetapi ada
pula yang sulit bergaul.
 Ada anak yang mudah toleransi dengan teman, tetapi ada
pula yang egois.
 Ada anak yang mudah memahami perasaan temannya,
tetapi ada pula yang maunya menang sendiri.
 Ada anak yang mempunyai keperdulian sosial yang tinggi,
tetapi ada pula yang tidak peduli dengan lingkungan
sosialnya.
 Ada anak yang selalu memikirkan kepentingan orang lain,
tetapi ada pula yang hanya memikirkan kepentingan diri
sendiri.
Perbedaan karakteristik individual pada aspek
bahasa
 Ada anak yang dapat berbicara dengan lancar,
tetapi ada juga yang mudah gugup.
 Ada anak yang dapat berbicara secara ringkas
dan jelas, tetapi ada pula yang berbelit-belit
dan tidak jelas.
 Ada anak yang dapat berbicara dengan
intonasi suara menarik, tetapi ada pula yang
monoton.
Perbedaan karakteristik individual pada aspek bakat
 Ada anak yang sejak kecil dengan mudah belajar
memainkan alat-alat musik, tetapi ada juga yang
sampai hampir dewasa belum juga dapat
memainkan satu jenis alat musik.
 Ada anak yang sejak kecil begitu mudah dan
kreatif melukis segala sesuatu yang ada di
sekelilingnya, tetapi ada juga yang sangat sulit kalau
harus melukis.
 Ada anak yang cepat menghapal dan menyanyikan
lagu dengan baik, tetapi ada pula yang sudah
latihan berkali-kali masih saja sumbang
perbedaan karakteristik individual pada aspek
nilai, moral, dan sikap
 Ada anak yang bersikap taat pada norma,
tetapi ada yang begitu mudah melanggar
norma
 Ada anak yang perilakunya bermoral tinggi,
tetapi ada yang perilakunya tidak bermoral
dan tidak senonoh.
 Ada anak yang penuh sopan santun, tetapi
ada yang perilaku maupun tutur bahasanya
senaknya sendiri.
Keterkaitan Karakteristik Siswa dengan
Tingkat Kemampuan Belajar
Aspek Fisik
Perubahan jasmani akan banyak berpengaruh terhadap
perkembangan kemampuan dan kecakapan motor
skills anak. Pengaruh perubahan fisik seorang siswa
juga tampak pada sikap dan perilakunya terhadap
orang lain, karena perubahan fisik itu sendiri
mengubah konsep diri (self-concept) siswa tersebut
Sehingga aspek fisik ini mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan kemampuan belajar, kalau fisik
terganggu akan mengganggu akan kemampuan
belajarnya.
Aspek Intelektual

Secara heriditas (semenjak dalam kandungan


anak telah memiliki sifat-sifat yang
menentukan daya kerja kognitifnya) individual
telah memiliki potensi-potensi yang dapat
menyebabkan perbedaan dalam
perkembangan kognitif mereka. Potensi
tersebut berkembang atau tidak tergantungan
pada lingkungan.
Aspek Emosi
Emosi adalah suatu respon terhadap suatu perangsang yang
menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat
dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.
Emosi termasuk ke dalam ranah afektif yang banyak
berpengaruh terhadap fungsi-fungsi psikis lainnya, seperti :
pengamatan, tanggapan, pemikiran, dan kehendak. Individu
akan mampu melakukan pengamatan atau pemikiran yang
baik jika disertai degan emosi yang baik pula. Individu juga
akan memberikan tanggapan yang positif terhadap suatu
obyek manakala disertai dengan emosi yang positif pula.
Aspek Sosial
Dengan cara saling menghargai dapat dibangun suatu landasan
yang mengandung pengertian, saling percaya, saling
menghormati, dan mampu menjauhkan dari berburuk sangka
dalam mengembangkan kemampuan hubungan sosial murid
yang sedang berada pada masa remaja.
Strategi pembelajaran yang demokratis merupakan alternatif
yang sangat bermanfaat bagi guru dalam membantu
perkembangan hubungan sosial remaja.
Aspek Bahasa

Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir


saling mempengaruhi satu sama lain. Bahwa
kemampuan berpikir berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa dan sebaliknya kemampuan
berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan
berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya,
akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat
yang baik, logis dan sistematis.
Balitbang Depdiknas (2003) telah mengidentifikasi ciri-ciri keberbakatan
peserta didik antara lain:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan;
2. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berfikir logis dan kritis
3. Mampu belajar/bekerja secara mandiri;
4. Cermat atau teliti dalam mengamati;
5. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan
masalah;
6. Mempunyai minat luas;
7. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi;
8. Belajar dengan dan cepat;
9. Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat;
10. Mampu berkonsentrasi;
11. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.
Dengan memperhatikan ciri-ciri keberbakatan di atas, maka dapat
dipahami bahwa siswa yang memiliki ciri keberbakatan akan lebih
mudah menguasai pelajaran yang diberikan.
Aspek Nilai, Moral dan Sikap
Aspek nilai, moral dan sikap muncul dari sisi perasaan dari anak didik terhadap
pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan “sebagai gejala
psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala
mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf.”
(Sumadi Suryabrata,1989)
Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh
terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang agak
spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah, dan
penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan
senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak
senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap
yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar,
karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.
Terima kasih…
Wassalam…

Prodi Sains_PPS UNY_Oktober_2010

You might also like