Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hasil Penelitian menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi
dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi
politik dan sosial yang di perjuangan oleh para pendukungnya yang berpengaruh”
(UNISCO 1949).
Hampir semua negara di dunian menyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak
terbantah dari ke absahan politik.” Kenyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik
demokrasi. Hal itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walau pun
secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak selalu sama. Tidak ada negara
yang ingin dikatakan sebagai negara yang tidak demokratis atau negara otoriter.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. PENGERTIAN
Demokrasi itu berasal dari kata latin yang secara harfiah berarti Kekuasaan Untuk
Rakyat. Atau oleh pendukungnya disebutkan sebagai: Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan
Untuk Rakyat. Setiap orang, siapa pun dia, memiliki satu suara yang sama nilainya.
Jadi, dalam demokrasi, yang dipresentasikan dalam bentuk Pemilihan Umum, suara
seorang pelacur, suara seorang perampok, suara seorang penzina, suara seorang
pembunuh, suara seorang munafik, dan suara seorang musuh Allah itu dianggap
senilai dan sederajat dengan suara seorang ustadz yang benar-benar ustadz, atau
dianggap sama dan sederajat dengan suara orang yang sungguh-sungguh
memperjuangkan Islam.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat
yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara
ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
2. HAKIKAT DEMOKRASI
2
1. Pengertian Etimologis Demokrasi
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu
demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau
kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein atau demos-cratos berarti
pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Maka untuk menghindari kesulitan seperti di atas dan agar rakyat tetap
memegang kedaulatan tertinggi, di bentuklah badan perwakilan rakyat. Badan
inilah yang menjalankan demokrasi. Namun pada prinsipnya rakyat tetap
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sehingga mulailah dikenal “demokrasi
tidak langsung” atau “demokrasi perwakilan”.
Jadi, Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada dua macam yaitu :
a. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikut sertkan seriap
warga negaranya dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan
umum dan undang-undang.
b. Demokrasi tidak langsung
3
Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang dilaksanakan
melalui sistem perwakilan.
Untuk negara-negara moderen penerapan demokrasi tidak langsung
dilakulakan karena berbagai alasan, antara lain :
a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan musyawarah pada
suatu tempat tidak dimungkinkan.
b. Masalah yang di hadapi semakin kompleks karena kebutuhan dan tantangan
hidup semakin banyak.
c. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri didalam
menyurus kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup di serahkan
pada orang yang berminat dan memiliki keahlian dibidang pemerintahan
negara.
4
wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung jawab kepada
mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.
Secara substantif, prinsip utama dalam demokrasi ada dua (Maswadi Rauf,
1997) yaitu :
a. Kebebasan/persamaan (freedom/equality)
5
Kebebasan dan persamaan adalah pondasi demokrasi. Kebebsan di anggap
sebagai sarana mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksinal dari
usaha orang tanpa adanya pembatasan dari pengguasaan.
6
Adapun bentuk pemerinthan yang di anut atau diterima adalah bentuk perinthan
moderen menurut Nicollo Machiavelli :
a. monarki adalah bentuk pemerintahan yang bersifat kerajaan. Pemimpin negara
umumnya bergelar raja, ratu, kaisar atau sultan.
b. Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang presiden
atau perdana menteri.
7
b. Pemerintahan konstitusional
c. Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule of Low)
d. Pemerintahan mayoritas
e. Pemerintahan dengan diskusi
f. Pemerintahn umum yang bebas
g. Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
h. Menejemen yang terbuka
i. Pers yang bebas
j. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
k. Perlindungan terhadap hak azazi manusia
l. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
m. Pengawasan terhadap administrasi negara
n. Mekanisme politik yang beruba anatar kehidupan politik masyarakat dengan
kehidupan plolitik pemerintahan
o. Kebijakan pemerintah dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari
lembaga manapun
p. Penempatan pejabat pemerintahan dengan merit sistem bukan poll sistem
q. Penyelesaain secara damai buka dengan kompromi
r. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
s. Konstitui/UUD yang demokratis
t. Prinsip persetujuan
8
e. Pemilihan umum yang tidak demokratis.
f. Terdapat satu partai politik, yaitu partai pemerintah atau ada beberapa partai,
tapi ada sebuah partai yang memonopoli kekuasaan.
g. Manegeman dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung jawab.
h. Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara.
i. Tidak adanya kebebasan berdapat, berbicara dan kebebasan pers.
j. Tidak ada perlindungan terhadap hak azazi manusia, bahkan sering terjadi
pelanggaran atas hak azazi manusia.
k. Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa di interfensi oleh penguasa.
l. Tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan birokrasi.
m. Mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan
bersifat sama.
n. Penyelesaian pemecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan.
o. Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebsan indufidu dalam batas
tertentu.
p. Prinsip dogmatisme dan banyak berlaku doktrin.
3. DEMOKRATISASI
9
Demokratisasi melalui beberapa tahapan, yaitu :
a. Tahapan pertama adalah pergantian dari penguasa nondemokratis kepenguasa
demokrasi.
b. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan tertip politik
demokrasi.
c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi.
d. Tahapan keempat adalah praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara.
10
5. terbuka dan komunikasi
6. menjunjung nilai dan martabat kemanusian
7. percaya diri
8. tidak menggantungkan pada orang lain
9. saling menghargai
10. mampu mengekang diri
11. kebersamaan
12. keseimbangan
Nurcholis Madjid dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2003) menyatakan adanya tujuh
norma atau pandangan hidup demokratis, sebagai berikut :
1. Kesadaran akan pluralisme
2. Prinsip musyawarah
3. Adanya pertimbangan moral
4. Permufakatan yang jujur dan adil
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerjasama antarwarga
7. Pandangan hidup demokrasi sebagai undsur yang menyatu dengan sistem
pendidikan
Pendapat bahwa demokrasi sudah merupakan pola kehidupan, antara lain sebagai
berikut.
a. John Dewey dalam Zamroni (2001), demokrasi adalah pandangan hidup yang
mencerminkan dari perlunya partisipasi dari warga negara dalam
pembentukan nilai-nilai yang mengatur kehidupan bersama.
b. Padmo Wahyono dalam Alfiah dan Oetojo Usman (1990), demokrasi adalah
pola kehidupan berkelompok yang sesuai dengan keinginan dan pandangan
hidup orang-orang yang berkelompok.
c. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), demokrasi sebagai way of life (pandangan
hidup) dalam seluk-beluk sendi kehidupan bernegara, baik oleh rakyat
(masyarakat) maupun pemerintah.
11
2. Lembaga (Struktur) Demokrasi
Menurut Mirriam Budiardjo (1997), untuk melaksanakan nilai-nilai demokrasi
perlu diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain sebagai berikut.
a. Pemerintahan yang bertanggung jawab
b. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan dan kepentingan
dalam masyarakat yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan
rahasia. Dewan ini melakukan pengawasan terhadap pemerintah.
c. Suatu organisasi politik yang mencakup lebih dari satu partai (sistem
dwipartai, multipartai). Partai menyelenggarakan hubungan yang kontinu
dengan masyarakat.
d. Pers dan meda massa yang bebas untuk menyatakan pendapat.
e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi manusia dan
mempertahan kan keadilan.
Suatu negara dikatakan negara demokrsi apabila memenuhi dua kriteria , yaitu :
a. Pemerintahan demokrasi yang berwujud pada adanya institusi (struktur)
demokrasi
b. Masyarakat demokrasi yang berwujud pada adanya budaya (kultur) demokrasi
3. Ciri Demokratisasi
Demokratisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (maswadi Rauf, 1997)
a. Berlangsung secara evolusioner
b. Proses perubahan secara persuasif bukan koersif
12
4. DEMOKRASI DI INDONESIA
1. Demokrasi Desa
Menurut Mohammad Hatta dalam Padma Wahyono (1990), desa-desa di
Indonesia sudah menjalankan demokrasi, misalnya dengan pemilihan kepala
desa dan adanya rembug desa. Itulah yang disebut “demokrasi asli”.
Demokrasi desa memiliki lima unsur atau anasir, yaitu :
a. rapat
b. mufakat
c. gotong-royong
d. hak mengadakan proses bersama
e. hak menyingkirkan dari kekuasaan raja absolut
Demokrasi Indonesia modern menurut Hoh. Hatta harus meliputi tiga hal,
yaitu :
a. demokrasi di bidang politik
b. demokrasi di bidang ekonomi
c. demokrasi di bidang sosial
2. Demokrasi Pancasila
Sebagai ideologi nasional, pancasila berfungsi sebagai :
1. cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi pedoman dalam mebuat dan
menilai keputusan politik
2. alat pemersatu masyarakat yang mampu menjadi sumber nilai bagi
produser penyelesaian konflikyang terjadi.
13
Demokrasi pancasila dapat diartikan secara luas maupun sempit, sebagai
berikut.
1. Secara luas demokrasi pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi
dan sosial.
2. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakialan.
14
c. Masa Republik III, yang masa demokrasi Pancasila yang menonjolkan
sistem presidensiil.
15
BAB III
KESIMPULAN
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Hampir semua negara di dunian menyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak
terbantah dari ke absahan politik.” Kenyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya sistem politik
demokrasi. Tidak ada negara yang ingin dikatakan sebagai negara yang tidak demokratis
atau negara otoriter.
16
DAFTAR PUSTAKA
17