You are on page 1of 5

KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN

KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN

Kalau kita membicarakan Komunikasi Pendidikan maka kita harus memperhatikan


fungsi komunikasi yang dikemukakan oleh Harol D. Lasswell adalah sebagai
berikut :
The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk
mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu
lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).
The correlation of correlation of the parts of society in responding to the
environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap
informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana
atau propaganda).

Selanjutnya dalam fungsi komunikasi yang ketiga the transmission of the social
heritage from one generation to the next, merupakan kegiatan komunikasi
pendidikan dalam baik secara umum maupun secara khusus. Maksudnya bahwa
transmission of culture atau kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai,
dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain jika dilakukan secara umum
melalui ceramah umum, penerangan, atau dalam bentuk hiburan yang mendidik
(baik melalui media massa maupun tidak) merupakan komunikasi pendidikan
secara umum.
Sedangkan jika transmission of culture atau kegiatan mengkomunikasikan
informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain
dilakukan melalui secara klasikal di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, pondok
pesantren, padepokan seni, atau tempat kursus-kursus merupakan komunikasi
pendidikan secara khusus. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan dalam
keluarga, kegaitan orang tua mengajarkan nilai-nilai, sopan santun, dan
kebiasaan-kebiasaan pada anak-anaknya.

Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktek)
menyatakan : “Ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi dalam arti
kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas
manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan...”.
Pendapat Onong Uchjana Effendi tersebut menekankan pendidikan itu
berlangsung secara berencana di dalam kelas secara tatap muka dan
mengabaikan kegiatan pendidikan secara umum pada masyarakat dan pendidikan
secara khusus dalam keluarga. Hal ini dapat dilaihat pada pendapat berikutnya
bahwa perbedaan antara komunikasi dan pendidikan terletak pada tujuan atau
efek yang diharapkan. Ditinjau dari efek yang diharapkan itu, tujuan komunikasi
sifatnya umum, sedangkan tujuan pendidikan sifatnya khas atau khusus, yakni
meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai sesuatu hal sehingga ia
menguasainya.

Tujuan Pendidikan akan tercapai jika secara minimal prosesnya komunikatif.


Bagaimana caranya agar proses penyampaian suatu materi mata ajar oleh
Pengajar/Guru/Dosen (sebagai komunikator) kepada para
Pelajar/Murid/Siswa/Mahasiswa (sebagai komunikan) harus terjadi secara tatap
muka (face to face) dan secara timbal balik dua arah (two way communication).
Pengajar menyajikan materi pelajarannya sebaiknya bukan hanya dengan metoda
ceramah saja sebaiknya juga dengan metoda diskusi.
Dalam proses komunikasi intrapersonal maupun komunikasi interpersonal melalui
tahap-tahap berikut :
persepsi, adalah kesan yang diterima♣ melalui alat indera mengenai materi
pelajaran maupun kesan terhadap guru yang menyampaikannya. Kesan ini pada
setiap pelajar akan berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh pengalaman,
kebiasaan, dan kebutuhan.
♣ apersepsi, adalah tanggapan terhadap kesan yang diterima alat, biasanya
kesan dibandingkan dengan kesan-kesan sebelumnya atau dengan pengalaman
sebelumnya.
ideasi, adalah mengadakan konsepsi terhadap kesan yang♣ diterimanya. Setelah
kesan diterima dan disimpulkan/ditanggapi maka mengadakan seleksi dari sekian
banyak pengetahuan dan pengalamannya yang pernah diperolehnya,
mengadakan penataan mana yang relevan dengan kebutuhan dan keinginannya.
transmisi, apabila kesan yang♣ diterimanya masih meragukan maka pelajar akan
mempertanyakan pada pengajarnya. Dalam suatu diskusi apabila hasil
konsepsinya sudah mantap maka ia juga akan mantap mengungkapkan pada
teman diskusinya.
♣ konklusi, mendekati proses akhir belajar maka pelajar menyimpulkan
keseluruhan materi pelajarannya disesuaikan dengan kebutuhan dan juga daya
tangkapnya.

Menurut J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau
lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi
dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan
untuk melakukan umpan balik (J.A. Devito, 1997). Sedangkan menurut Wibowo
komunkasi merupakan aktifitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep
yang kita miliki dan keinginan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Atau
sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan.
(B.S.Wibowo, 2002).

Komponen2
Pertama, yang perlu diketahui adalah mengenai komponen-komponen dalam
komunikasi. Seperti telah kita ketahui bersama bahwa komponen komunikasi itu
adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik.
Menurut Lasswell, komponen komunikasi meliputi :
• Komunikator, yakni orang atau pihak yang mengirim pesan kepada pihak
lain.
• Pesan adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. Dalam komunikasi antar pribadi atau tatap muka, saluran
dapat menggunakan udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Komunikan, adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
• Umpan balik, tanggapan dari penerima pesan atas pesan yang
disampaikan.

1. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan
bahasa nonverbal.

2. Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
sama.[2]Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama
((make to common).[2] Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. [3] Oleh
sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami
satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand
one another). [4]
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
[5]
Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[5]
Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang
digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[2] Bentuk
umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran.[rujukan?] Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau
tak bertujuan.[rujukan?]
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain.[rujukan?] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif
apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan
tersebut.[rujukan?]
3. Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik.[rujukan?] Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah:[6]
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat
berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi
pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
4. Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti
berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan
orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan
yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun
lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.[rujukan?]
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.[rujukan?]media
(channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke
komunikan.[rujukan?]
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.[rujukan?]
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan
atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau
memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.[rujukan?]

Jenis-jenis komunikasi nonverbal

Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk
salah satu bentuk stereotipe.
Sentuhan
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman,
sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain
Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang
dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut
dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu
(punctuality).[1]
Gerakan tubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata,
ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan
untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk
mengatakan ya;

You might also like