You are on page 1of 2

Metode Filsafat dan Plagiarisme

oleh Aditya Nugroho, 0606086735

Judul: “Pencarian Metode Filosofis (Jelajah Singkat Tentang metode-Metode Filsafat)”


Pengarang: Eka Wenats
Data Publikasi: http://filsafat-eka-wenats.blogspot.com/2007/04/pencarian-metode-filosofisjelajah.html
(diunduh pada 4 September 2010, pukul 15.00)

Kata metode berasal dari kata methodos. Methodos berarti penelitian, hipotesa ilmiah dan
uraian ilmiah. Dapat dikatakan bahwa metode adalah cara kerja sistematis yang digunakan untuk
memahami suatu objek yang dipermasalahkan atau realitas yang dianalisa. Dalam filsafat,
terdapat beberapa metode yang telah dikembangkan.

Beberapa metode filsafat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Metode Redustio Ad Absurdum. Metode ini adalah metode yang ingin meraih
kebenaran, dengan membuktikan kesalahan premis-premis lawan, yang caranya
dengan mereduksi premis lawan menjadi kontradiksi sehingga kesimpulannya
menjadi mustahil
2. Metode Maieutik Dialektis Kritis Induktif. Metode ini dikembangkan oleh Sokrates.
Lewat percakapan, Sokrates melihat ada kebenaran-kebenaran individual yang
bersifat universal. Sampai taraf tertentu, percakapan ini akan menghasilkan persepsi
induktif yang nantinya akan dikembangkan oleh filsuf yang lain.
3. Metode Deduktif Spekulatif Transendental. Metode ini dikembangkan oleh Plato,
murid dari Sokrates. Plato menitikberatkan perhatiannya pada ilmu eksakta. Dari titik
refleksi filosofis ini lahirlah penalaran deduktif yang terlihat jelas melalui
argumentasi-argumentasi deduktif yang sistematis.
4. Metode Silogisme Deduktif. Metode ini dikembangkan oleh Aristoteles. Aristoteles
menyatakan bahwa ada dua metode yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan
yang benar, yaitu metode induktif dan deduktif. Induksi adalah cara menarik
kesimpulan yang bersifat umum dari hal yang khusus. Deduksi adalah cara menarik
kesimpulan berdasarkan dua kebenaran yang pasti dan tak diragukan lagi.

Metode merupakan instrumen utama dalam proses dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Metode yang benar dan sah akan menjamin bahwa penelitian dilakukan secara benar dan sah
pula. Maka tidak mengherankan apabila setiap cabang ilmu pengetahuan mengembangkan
metodologi yang sesuai dengan objek penelitiannya. Dalam dunia ilmu pengetahuan, plagiarisme
sangat merugikan. Plagiarisme dapat dikatakan sebagai pencurian atas kekayaan intelektual milik
orang lain. Pada akhirnya, plagiarisme akan menghambat perkembangan ilmu pengetahuan
karena penelitian tidak dilakukan berdasarkan metode-metode yang ada pada cabang ilmu
pengetahuan yang bersangkutan.

You might also like