Professional Documents
Culture Documents
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statiska Dasar
Disusun oleh:
Mellia (06091411016)
M. Zulhim (06091411017)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010
1. Haphazard
Teknik haphazard adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatannya
diperoleh secara sembarangan atau seketemunya. Contohnya penelitian di bidang sejarah dan
arkeologi.
2. Voluntary
Teknik ini dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela.
Contohnya banyak digunakan di bidang kedokteran.
3. Purposive
Taknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih satuan sampling atas
dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang ilmu yang sedang diteliti. Contohnya,
penelitan untuk mengetahui indeks biaya hidup yang dilakukan oleh para pakar ekonomi.
4. Snowball
Teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil berdasarkan
informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih. Contohnya adalah
penelitian mengenai penyebaran penyakit AIDS, yaitu dengan menelusuri orang-orang yang
diduga mengidap penyekit ini berdasarkan informasi dari si penderiat pertama yang
ditemukan. Informasi tersebut bisa berupa siapa-siapa saja yang pernah berhubungan dengan
si yang sangat diperlukan untuk melacak penyebaran virus HIV.
5. Kuota
Teknik pengambilan sampel ini banyak diterapkan pada penelitian pasar dan
penelitian pengumpulan pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan
dengan melakukan penjatahan terhadap kelompok satuan pengamatan secara berjenjang.
Misalnya peneliti menetapkan Kuota 1 yaitu 100 orang eksekutif muda di Jakarta sebagai
jumlah sampelnya. Kuota 1 tersebut selanjutnya dikelompokkan lagi dengan Kuota 2,
misalnya 50 eksekutif pria dan 50 eksekutif wanita. Demikian seterusnya pengelompokkan
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitiannya.
B. Pengambilan sampel probabilistik
1. Simple Random Sampling (SRS)
SRS merupakan teknik pengambilan sampel probabilistik yang paling sederhana dimana
satuan pengamatan mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel. Teknik
ini diguanakn apabila
variabel yang akan diteliti keadaannya relatif homogen dan tersebar merata di seluruh
populasi.
Keuntungan SRS adalah:
1) rumus-rumus perhitungannya relatif lebih sederhana
2) tidak memerlukan pembobotan
3) semua teknikteknik statistika standar bisa diterapkan secara langsung.
Kerugiannya adalah:
1. kemungkinan proses randomisasi (pemilihan secara random) tidak menjamin 100
persen terutama jika satuan pengamatan tidak menyebar merata
2. jika ukuran populasi dan ukuran sampel relatif sangat besar maka pemilihan SRS
secara manual sulit dilakukan, misalnya pada saat menyusun kerangkan sampling
(sampling frame).Demikian seterusnya pengelompokkan dilakukan sesuai dengan
tujuan penelitiannya.
1. LSS
Langkah kerja:
1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan satuan-satuan samplingnya yang
menunjukkan
2. ukuran populasi sasaran, misalnya N=1500
3. Susun kerangka sampling
4. Tentukan ukuran sampel, misalnya n=20
5. Sediakan tabel angka random
6. Proses pemilihan 20 dari 1500 satuan samplingnya adalah sebagai berikut:
a. Tentukan interval pemulihan dengan rumus : I = N/n =1500/20 = 75
b. Tentukan secara random sebuah bilangan acak (disebut rendom start (RS) atau
random seed) yang besanrnya memenuhi persyaratan 1< RS < I, atau untuk contoh 1
< RS < 75. Misalnya terpilih angka random 07 (baris ke2, kolom ke1 dan 2 pada tabel angka
acak). Oleh karena nomor satuaan pengamatan pada kerangka samplingnya terdiri dari 4 digit
(0001 sampai 1500), maka SR=0007. RS ini merupakan satuan sampling pertama yang
terpilih.
c. Satuan pengamatan berikutnya dipilih dengan cara menambahkan I=75 kepada
nomor terpilih. Jadi satuan pengamatan yang terpilih kedua adalah 0007 + 75 =
0082, ketiga adalah 0082 + 75 = 0157, demikian seterusnya sampai terpilih
sebanyak 20 satuan pengamatan
2. CSS
Langkah kerja:
1. Tentukan populasi sasaran dan tentukan ukuran populasi, misalnya N=2111
2. Untuk setiap satuan sampling yang ada dalam populasi sasaran disusun dalam
kerangka sampling
3. Tentukan ukuran sampel (dengan menggunakan rumus atau pertimbangan
tertentu),misalnya n= 13
4. Sediakan tabel angka random
5. Proses pemilihan 13 dari 2111 satuan sampling, yaitu:
a. Tentukan interval (I) dengan rumus I = N/n. Bulatkan ke bilangan bulat terdekat, yaitu
2111/13 = 162
b. Dari tabel angka acak dipilih RS yang memenuhi persyaratan 1 < RS < N,
misalnyaterpilih RS=1842. RS ini adalah satuan pertama yang terpilih ke dalam
sampel
c. Satuan sampling berikutnya dipilih dengan cara menambahkan I secara sistematik
kepada RS, yaitu:
1. 1842
2. 2004 (1842+162)
3. 2166 (tidak dipakai karena melebihi nomor dalam kerangka sampling (2111) maka
satuan sampling yang terpilih adalah 2166 - 2111 atau 0055
4. 0217 (0055 + 162), demikianlah setrusnya sampai nomor ke 13